SlideShare a Scribd company logo
www.pajak.go.id
UNDANG-UNDANG
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
HARMONISASI
PERATURAN
PERPAJAKAN
www.pajak.go.id
2
ASAS, TUJUAN, DAN RUANG
LINGKUP (Pasal 1)
BAB I
KETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
(Pasal 2)
BAB II
PAJAK PENGHASILAN (Pasal 3)
BAB III
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
(Pasal 4)
BAB IV
PROGRAM PENGUNGKAPAN
SUKARELA WP (Pasal 5-12)
BAB V
BAB VI PAJAK KARBON (Pasal 13)
BAB VII CUKAI (Pasal 14)
BAB VIII PERALIHAN (Pasal 15)
BAB IX PENUTUP (Pasal 16-19)
Sistematika UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
2
www.pajak.go.id
3
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
ASAS, TUJUAN, DAN
RUANG LINGKUP
BAB I
1. Asas
a. Keadilan
b. Kesederhanaan
c. Efisiensi
d. Kepastian hukum
e. Kemanfaatan
f. Kepentingan
nasional
2. Tujuan
a. Meningkatkan pertumbuhan dan mendukung percepatan pemulihan
perekonomian
b. Mengoptimalkan penerimaan negara
c. Mewujudkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan berkepastian hukum
d. Melaksanakan reformasi administrasi, kebijakan perpajakan yang
konsolidatif, dan perluasan basis pajak
e. meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak
3. Ruang Lingkup dan Pemberlakuan
a. Perubahan UU PPh → berlaku tahun pajak 2022
b. Perubahan UU PPN → berlaku mulai 1 April 2022
c. Perubahan UU KUP → berlaku mulai tanggal diundangkan
d. Program Pengungkapan Sukarela → berlaku 1 Januari s.d. 30 Juni 2022
e. Pajak Karbon → mulai berlaku 1 April 2022
f. Perubahan UU Cukai → berlaku mulai tanggal diundangkan
4
ASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
2
www.pajak.go.id
5
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
KETENTUAN UMUM DAN
TATA CARA PERPAJAKAN
BAB II
www.pajak.go.id
6
PENGGUNAAN NIK SEBAGAI NPWP ORANG PRIBADI
Untuk mengintegrasikan basis data
kependudukan dengan sistem administrasi
perpajakan dan mempermudah WP orang
pribadi melaksanakan pemenuhan kewajiban
hak dan kewajiban perpajakan
www.pajak.go.id
7
BESARAN SANKSI
PADA SAAT PEMERIKSAAN DAN SANKSI DALAM UPAYA HUKUM
a. Sanksi pemeriksaan dan WP tidak
menyampaikan SPT/membuat
pembukuan
b. Sanksi setelah upaya hukum namun
keputusan keberatan/pengadilan
menguatkan ketetapan DJP
Uraian KUP
lama
UU HPP
PPh kurang dibayar 50% Sanksi bunga per bulan →
suku bunga acuan + uplift
factor 20% (maks. 24 bulan)
PPh kurang dipotong 100% Sanksi bunga per bulan →
suku bunga acuan + uplift
factor 20% (maks. 24 bulan)
PPh dipotong tetapi
tidak disetor
100% 75%
PPN & PPnBM
kurang dibayar
100% 75%
Uraian KUP lama UU HPP
Keberatan 50% 30%
Banding 100% 60%
Peninjauan
Kembali
- 60%
www.pajak.go.id
8
PAJAK INTERNASIONAL
a. Asistensi Penagihan Pajak Global
b. Mutual Agreement Procedure (MAP)
Asistensi
Penagihan Pajak
Global
Pemberian Bantuan
Penagihan
Permintaan Bantuan
Penagihan
Pemberian Bantuan Penagihan Pajak
kepada Negara/Yurisdiksi Mitra
Permintaan Bantuan Penagihan Pajak
kepada Negara/Yurisdiksi Mitra
Prosedur persetujuan bersama (MAP) tetap
dilanjutkan meskipun sudah ada putusan
banding baik untuk materi sengketa yang sama
ataupun berbeda. Dalam hal sengketa yang
sama, putusan banding akan menjadi posisi
runding Direktorat Jenderal Pajak.
c. Konsensus Pemajakan Global
Pemerintah berwenang untuk membentuk dan/atau melaksanakan
perjanjian dan/atau kesepakatan di bidang perpajakan dengan
pemerintah negara mitra atau yurisdiksi mitra secara bilateral
maupun multilateral dalam rangka:
a. penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan
pajak;
b. pencegahan penggerusan basis pemajakan dan pergeseran laba;
c. pertukaran informasi perpajakan;
d. bantuan penagihan pajak; dan
e. kerjasama perpajakan lainnya
www.pajak.go.id
9
KUASA WAJIB PAJAK
Kuasa Wajib Pajak dapat dilakukan oleh siapapun,
sepanjang memenuhi persyaratan kompetensi
menguasai bidang perpajakan. Pengecualian
syarat diberikan jika kuasa yang ditunjuk
merupakan suami, istri, atau keluarga
sedarah/semenda 2 (dua) derajat
Latar Belakang
Pasal Pidana di
UU HPP
Pemulihan
Kerugian pada
Pendapatan
Negara
Memberikan
Kepastian Hukum
Daluwarsa (40), Pemeriksaan Bukti
Permulaan (43A), Penghentian
Penyidikan (44A)
Wewenang Blokir/Sita Aset (44 (2)),
Ultimum Remedium (44B), Pidana
Denda Tidak Disubsider (44C),
In Absentia (44D)
ULTIMUM REMEDIUM
1. TAHAP PENYIDIKAN
2. TAHAP PERSIDANGAN
PEMBAYARAN PIDANA DENDA
1.SUKARELA
2.SITA ASET OLEH JAKSA
BLOKIR/SITA
ASET OLEH
PPNS
KONDISI SAAT INI
1. Disparitas pemahaman
daluwarsa dan pemeriksaan
bukti permulaan.
2. Ultimum remedium 44B
tidak banyak dimanfaatkan
oleh WP.
3. Pidana denda sebagian
besar disubsider pidana
kurungan.
4. Penegakan hukum pidana
pajak sebagian besar
berakhir di pemidanaan fisik
tanpa ada pemulihan KPPN.
PENEGAKAN HUKUM PIDANA PAJAK
10
11
Ikhtisar Pasal Pidana UU HPP
No UU Existing UU HPP Keterangan
1 Daluwarsa penuntutan (Pasal 40) 1. Menyelaraskan daluwarsa penuntutan di Batang Tubuh dan Penjelasan.
2. Menegaskan di Penjelasan bahwa yang dimaksud penuntutan adalah penyampaian
SPDP.
Pasal 40 Mengubah Pasal 40 dan
Penjelasan
2 Pemeriksaan Bukti Permulaan (Pasal 43A) 1. Menegaskan di Batang Tubuh bahwa Pemeriksaan Bukti Permulaan dilaksanakan oleh
Penyidik Pajak.
2. Memperluas sumber Pem. Bukper di Penjelasan dari hanya kegiatan intelijen menjadi
kegiatan intelijen dan/atau kegiatan lainnya.
3. Menegaskan di Penjelasan bahwa Pem. Bukper mempunyai tujuan dan kedudukan
yang sama dengan penyelidikan dalam KUHAP.
Pasal 43A Menambah 1 ayat baru di Pasal
43A dan mengubah Penjelasan
Pasal 43A ayat (1)
3 Tidak ada wewenang sita/blokir aset
(Pasal 44 ayat (2))
Menambah wewenang Penyidik Pajak untuk melakukan pemblokiran dan/atau penyitaan
aset sebagai jaminan pemulihan kerugian pada pendapatan negara.
Pasal 44 ayat (2) Mengubah Pasal 44 ayat (2) dan
Penjelasan
4 Penghentian Penyidikan (Pasal 44A) 1. Perubahan referensi penghentian penyidikan di Pasal 44 ayat (2).
2. Menambahkan kondisi baru yang dapat dilakukan penghentian penyidikan yaitu dalam
hal WP melakukan pengungkapan ketidakbenaran perbuatan 8 ayat (3).
Pasal 44A Mengubah Pasal 44A dan
penjelasan
5 Upaya menghindari pemidanaan
(ultimum remedium) hanya di Penyidikan
(Pasal 44B)
1. Sanksi Pasal 44B dibuat berlapis (1x, 3x, 4x) sesuai dengan ancaman pidana di Pasal 38
(alpa), Pasal 39 (sengaja) dan Pasal 39A (TBTS).
2. Wajib Pajak dapat melakukan upaya menghindari pemidanaan penjara sampai dengan
tahap persidangan dengan melunasi pokok dan sanksi Pasal 44B.
3. Pembayaran pokok dan sanksi Pasal 44B (proporsi) dapat diperhitungkan sebagai
pembayaran pidana denda.
Pasal 44B Mengubah Pasal 44B ayat (2)
dan Penjelasan, menambah 3
ayat baru di Pasal 44B dan
menghapus Pasal 44B ayat (3)
6 Belum diatur pidana denda tidak
disubsider
1. Pidana denda tidak dapat disubsider dan wajib dibayar terpidana.
2. Jika pidana denda tidak dibayar, jaksa melakukan penyitaan aset.
3. Jika setelah dilakukan penyitaan aset, pidana denda masih belum lunas, dapat diganti
pidana penjara tidak melebihi pidana yang diputus.
Pasal 44C Pasal baru terdiri dari 3 ayat
7 Belum diatur in absentia Dalam hal terdakwa telah dipanggil secara sah dan tidak hadir, perkara tetap dapat
dilanjutkan dan diputus di pengadilan.
Pasal 44D Pasal baru terdiri dari 2 ayat
11
2
www.pajak.go.id
12
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
PAJAK PENGHASILAN
BAB III
www.pajak.go.id
PAJAK ATAS NATURA 13
Pemberian natura kepada pegawai dapat
dibiayakan oleh pemberi kerja dan
merupakan penghasilan bagi pegawai.
Natura tertentu bukan merupakan penghasilan bagi penerima:
a. Penyediaan makan/minum bagi seluruh pegawai
b. Natura di daerah tertentu
c. Natura karena keharusan pekerjaaan, contoh: alat keselamatan
kerja atau seragam
d. Natura yang bersumber dari APBN/APBD/APBDes
e. Natura dengan jenis dan batasan tertentu.
14
www.pajak.go.id
TARIF PPH ORANG PRIBADI
Perubahan tarif dan bracket Pajak Penghasilan orang pribadi,
agar lebih mencerminkan keadilan.
Lapisan
Tarif
UU PPh UU HPP
Rentang Penghasilan Tarif Rentang Penghasilan Tarif
I 0 - Rp50 juta 5% 0 - Rp60 juta 5%
II >Rp50 - 250 juta 15% >Rp60 - 250 juta 15%
III >Rp250 - 500 juta 25% >Rp250 - 500 juta 25%
IV >Rp500 juta 30% >Rp500 juta - 5 miliar 30%
V >Rp5 miliar 35%
www.pajak.go.id
TARIF PPh BADAN 15
Tarif PPh badan ditetapkan tetap menjadi 22%, yang berlaku
untuk tahun pajak 2022 dan seterusnya.
UU PPh (Perppu 1/2020 jo. UU 2/2020) UU HPP
Tahun Pajak Tarif Tahun Pajak Tarif
Tahun 2020 dan 2021 22%
Tahun 2022 20% Tahun 2022 dst. 22%
www.pajak.go.id
BATAS PEREDARAN BRUTO
TIDAK DIKENAI PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
16
Bagi orang pribadi pengusaha
dengan peredaran bruto
sampai Rp 500 juta setahun
tidak dikenai PPh.
2
www.pajak.go.id
17
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
PAJAK PERTAMBAHAN
NILAI
BAB IV
www.pajak.go.id
18
PENGECUALIAN OBJEK PPN
DAN FASILITAS PPN
a. Pengurangan atas pengecualian dan fasilitas PPN
agar lebih mencerminkan keadilan dan tepat sasaran,
namun dengan tetap menjaga kepentingan masyarakat
dan dunia usaha.
b. Barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa
pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis
jasa lainnya, diberikan fasilitas pembebasan PPN
sehingga masyarakat berpenghasilan menengah dan
kecil sama sekali tidak akan terbebani kenaikan harga
karena perubahan UU PPN.
www.pajak.go.id
TARIF PPN SERTA KEMUDAHAN DAN
KESEDERHANAAN PPN
19
Tarif Umum
UU PPN UU HPP
Tarif Berlaku Tarif Berlaku
10% s.d. Maret 2022 11% Mulai 1 April 2022
12% Paling lambat diberlakukan 1 Januari 2025
Tarif Khusus
Untuk kemudahan dalam pemungutan PPN, atas jenis barang/jasa tertentu
atau sektor usaha tertentu diterapkan tarif PPN ‘final’ misalnya 1%, 2% atau
3% dari peredaran usaha, yang diatur dengan PMK.
2
www.pajak.go.id
20
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
PROGRAM PENGUNGKAPAN
SUKARELA WAJIB PAJAK
BAB V
www.pajak.go.id
21
1. Pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk melaporkan atau
mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi secara
sukarela melalui:
1) Pembayaran Pajak Penghasilan berdasarkan pengungkapan harta yang
tidak atau belum sepenuhnya dilaporkan oleh peserta program
Pengampunan Pajak; dan
2) pembayaran Pajak Penghasilan berdasarkan pengungkapan harta yang
belum dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan orang pribadi
Tahun Pajak 2020.
2. Program dilaksanakan selama 6 bulan (1 Januari 2022 s.d. 30 Juni 2022)
PPS
www.pajak.go.id
22
3. Terdiri dari 2 kebijakan:
Keterangan Kebijakan I Kebijakan II
Subyek WP OP dan Badan peserta TA WP OP
Basis Aset Aset per 31 Desember 2015
yang belum diungkap saat TA
Aset perolehan 2016-2020
yang belum dilaporkan dalam
SPT Tahunan 2020
Tarif PPh
Final
• 11% untuk deklarasi LN
• 8% untuk aset LN repatriasi dan aset DN
• 6% untuk aset LN repatriasi dan aset DN,
yang diinvestasikan dalam
SBN/hilirisasi/renewable energy
• 18% untuk deklarasi LN
• 14% untuk aset LN repatriasi dan aset DN
• 12% untuk aset LN repatriasi dan aset DN,
yang diinvestasikan dalam
SBN/hilirisasi/renewable energy
PPS
2
www.pajak.go.id
23
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
PAJAK KARBON
BAB VI
PAJAK KARBON 24
a. Pajak karbon dikenakan atas pembelian barang yang
mengandung karbon atau aktivitas yang menghasilkan
emisi karbon.
b. Undang-Undang mengamanatkan pembuatan peta jalan
pajak karbon dan peta jalan pasar karbon.
c. Tarif pajak karbon ditetapkan Rp30,00 per kilogram karbon
dioksida ekuivalen (CO2e).
d. Implementasi pertama kali 1 April 2022 untuk badan yang
bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap batubara.
www.pajak.go.id
2
www.pajak.go.id
25
UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
CUKAI
BAB VII
CUKAI 26
a. Penegasan dengan penambahan jenis Barang Kena Cukai hasil tembakau
berupa rokok elektrik.
b. Merubah prosedur penambahan pengurangan jenis Barang Kena Cukai.
c. Penegakan Hukum Pidana Cukai dengan mengedepankan Pemulihan
Kerugian Pendapatan Negara.
d. Wajib Bayar diberikan kesempatan untuk mengembalikan kerugian pada
pendapatan negara dengan membayar sanksi:
Pemulihan Kerugian
Pendapatan Negara
UU Cukai UU HPP
Saat Penelitian Belum diatur
Membayar sanksi denda sebesar 3x
nilai Cukai yang seharusnya dibayar
Saat Penyidikan
Membayar pokok Cukai +
sanksi 4x Cukai kurang dibayar
Membayar sanksi denda sebesar 4x
nilai Cukai yang seharusnya dibayar
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
035/PJ.0911/SLD/B/2021

More Related Content

What's hot

PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
Membangun city
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPAriza Ekky
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
ranioktalia
 
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahKonsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Shi Chin
 
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Harry Tour
 
Pengendalian Internal
Pengendalian InternalPengendalian Internal
Pengendalian Internal
Inggit Meilani
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
karomah95
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
Dudi Wahyudi
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Rhezayustian13
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
Ye Si
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Sujatmiko Wibowo
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Abu Tholib
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Bbe Mee
 
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...
Uofa_Unsada
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
Judianto Nugroho
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Selfia Dewi
 
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bbe Mee
 
Contoh Surat tugas
Contoh Surat tugasContoh Surat tugas
Contoh Surat tugas
Rizkaawalia Mustakim
 
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan PembukuanGo Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
PeterPakpahan1
 

What's hot (20)

PPh Pasal 25
PPh Pasal 25PPh Pasal 25
PPh Pasal 25
 
NPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKPNPWP dan NPPKP
NPWP dan NPPKP
 
Ppt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunanPpt Pajak bumi dan bangunan
Ppt Pajak bumi dan bangunan
 
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerahKonsep dasar akuntansi pemerintah daerah
Konsep dasar akuntansi pemerintah daerah
 
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1 Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
Bahan ajar-akuntansi-keuangan-lanjut-2-tuk-s1
 
Pengendalian Internal
Pengendalian InternalPengendalian Internal
Pengendalian Internal
 
PPN Pengantar & Karakter
PPN  Pengantar  & KarakterPPN  Pengantar  & Karakter
PPN Pengantar & Karakter
 
Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21Slide PPh Pasal 21
Slide PPh Pasal 21
 
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahanPert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
Pert 02 lingkungan akuntansi pemerintahan
 
Mengenal pajak
Mengenal pajakMengenal pajak
Mengenal pajak
 
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDPAkuntansi Aset Tetap dan KDP
Akuntansi Aset Tetap dan KDP
 
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan ProsesPerhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
 
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun BerjalanPelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
Pelunasan Pajak Dalam Tahun Berjalan
 
Makalah PPh pasal 22
Makalah PPh pasal 22Makalah PPh pasal 22
Makalah PPh pasal 22
 
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PERPAJAKAN, DAN PEMAHAMAN PERPAJAKAN T...
 
Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5Manajemen keuangan part 5 of 5
Manajemen keuangan part 5 of 5
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
 
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
Bea Perolehan Hak atas Tanah (BPHTB)
 
Contoh Surat tugas
Contoh Surat tugasContoh Surat tugas
Contoh Surat tugas
 
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan PembukuanGo Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
Go Modern - Umkm Naik Kelas Dengan Pembukuan
 

Similar to 1. UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pdf

Slide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptx
Slide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptxSlide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptx
Slide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptx
bayusarjono1
 
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKANPEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
Desi952363
 
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptxUU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
ariefyusuf11
 
OVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdf
OVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdfOVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdf
OVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdf
charliecharlie54
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Riki Ardoni
 
1557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_20191557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_2019
KantorHukum1
 
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiKasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Dinny Gamalasari
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupenokindy
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
rafiamarazam
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
rafiamarazam
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
Universitas Islam Malang
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
erikhighflier
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
Combro999
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajak
ardi7835
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
Roni Aji Pratama
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
iqbalkurniawan27
 
Pengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptx
Pengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptxPengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptx
Pengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptx
sowiloveu
 
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mMateri Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
JeniferKondolele
 
Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
Pajeg Lempung
 
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajakUndang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Dr. Zar Rdj
 

Similar to 1. UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pdf (20)

Slide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptx
Slide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptxSlide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptx
Slide UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pptx
 
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKANPEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
PEMAPARAN HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN
 
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptxUU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
UU HPP Ver KPDJP Modif KB181121.pptx
 
OVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdf
OVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdfOVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdf
OVERVIEW UU HARMONISASI PERATURAN PERPAJAKAN (1).pdf
 
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki ArdoniOverview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
Overview RUU Perubahan Kelima UU KUP 2021 - Riki Ardoni
 
1557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_20191557202703 49 pmk-03_2019
1557202703 49 pmk-03_2019
 
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi TrisaktiKasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
Kasus Indosat Tbk (Kelompok 2) - Maksi Trisakti
 
Uu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kupUu 28 2007_kup
Uu 28 2007_kup
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
Uu 28 2007
Uu 28 2007Uu 28 2007
Uu 28 2007
 
PP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptxPP 35 PAJAK NEW.pptx
PP 35 PAJAK NEW.pptx
 
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdfpp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
pp35pajaknew-230701075025-6d0c6a2e.pdf
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
 
Prakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajakPrakt,komp & adm,pajak
Prakt,komp & adm,pajak
 
Perpajakan
PerpajakanPerpajakan
Perpajakan
 
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAKURGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
URGENSI FINANCIAL STRATEGY DAN KESADARAN PAJAK
 
Pengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptx
Pengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptxPengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptx
Pengantar Pajak,minat,potensi,profesi_2018.pptx
 
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy mMateri Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
Materi Perpajakan hbhyg hhjkjknk hu nhgy m
 
Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
 
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajakUndang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
Undang undang nomor 9 tahun 2018 tentang penerimaan negara bukan pajak
 

Recently uploaded

Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Tri Widodo W. UTOMO
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 

Recently uploaded (9)

Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak PemerataanPembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
Pembangunan IKN sbg Strategi Penggerak Pemerataan
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 

1. UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.pdf

  • 2. www.pajak.go.id 2 ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP (Pasal 1) BAB I KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (Pasal 2) BAB II PAJAK PENGHASILAN (Pasal 3) BAB III PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (Pasal 4) BAB IV PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA WP (Pasal 5-12) BAB V BAB VI PAJAK KARBON (Pasal 13) BAB VII CUKAI (Pasal 14) BAB VIII PERALIHAN (Pasal 15) BAB IX PENUTUP (Pasal 16-19) Sistematika UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan
  • 3. 2 www.pajak.go.id 3 UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP BAB I
  • 4. 1. Asas a. Keadilan b. Kesederhanaan c. Efisiensi d. Kepastian hukum e. Kemanfaatan f. Kepentingan nasional 2. Tujuan a. Meningkatkan pertumbuhan dan mendukung percepatan pemulihan perekonomian b. Mengoptimalkan penerimaan negara c. Mewujudkan sistem perpajakan yang berkeadilan dan berkepastian hukum d. Melaksanakan reformasi administrasi, kebijakan perpajakan yang konsolidatif, dan perluasan basis pajak e. meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib Pajak 3. Ruang Lingkup dan Pemberlakuan a. Perubahan UU PPh → berlaku tahun pajak 2022 b. Perubahan UU PPN → berlaku mulai 1 April 2022 c. Perubahan UU KUP → berlaku mulai tanggal diundangkan d. Program Pengungkapan Sukarela → berlaku 1 Januari s.d. 30 Juni 2022 e. Pajak Karbon → mulai berlaku 1 April 2022 f. Perubahan UU Cukai → berlaku mulai tanggal diundangkan 4 ASAS, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
  • 5. 2 www.pajak.go.id 5 UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN BAB II
  • 6. www.pajak.go.id 6 PENGGUNAAN NIK SEBAGAI NPWP ORANG PRIBADI Untuk mengintegrasikan basis data kependudukan dengan sistem administrasi perpajakan dan mempermudah WP orang pribadi melaksanakan pemenuhan kewajiban hak dan kewajiban perpajakan
  • 7. www.pajak.go.id 7 BESARAN SANKSI PADA SAAT PEMERIKSAAN DAN SANKSI DALAM UPAYA HUKUM a. Sanksi pemeriksaan dan WP tidak menyampaikan SPT/membuat pembukuan b. Sanksi setelah upaya hukum namun keputusan keberatan/pengadilan menguatkan ketetapan DJP Uraian KUP lama UU HPP PPh kurang dibayar 50% Sanksi bunga per bulan → suku bunga acuan + uplift factor 20% (maks. 24 bulan) PPh kurang dipotong 100% Sanksi bunga per bulan → suku bunga acuan + uplift factor 20% (maks. 24 bulan) PPh dipotong tetapi tidak disetor 100% 75% PPN & PPnBM kurang dibayar 100% 75% Uraian KUP lama UU HPP Keberatan 50% 30% Banding 100% 60% Peninjauan Kembali - 60%
  • 8. www.pajak.go.id 8 PAJAK INTERNASIONAL a. Asistensi Penagihan Pajak Global b. Mutual Agreement Procedure (MAP) Asistensi Penagihan Pajak Global Pemberian Bantuan Penagihan Permintaan Bantuan Penagihan Pemberian Bantuan Penagihan Pajak kepada Negara/Yurisdiksi Mitra Permintaan Bantuan Penagihan Pajak kepada Negara/Yurisdiksi Mitra Prosedur persetujuan bersama (MAP) tetap dilanjutkan meskipun sudah ada putusan banding baik untuk materi sengketa yang sama ataupun berbeda. Dalam hal sengketa yang sama, putusan banding akan menjadi posisi runding Direktorat Jenderal Pajak. c. Konsensus Pemajakan Global Pemerintah berwenang untuk membentuk dan/atau melaksanakan perjanjian dan/atau kesepakatan di bidang perpajakan dengan pemerintah negara mitra atau yurisdiksi mitra secara bilateral maupun multilateral dalam rangka: a. penghindaran pajak berganda dan pencegahan pengelakan pajak; b. pencegahan penggerusan basis pemajakan dan pergeseran laba; c. pertukaran informasi perpajakan; d. bantuan penagihan pajak; dan e. kerjasama perpajakan lainnya
  • 9. www.pajak.go.id 9 KUASA WAJIB PAJAK Kuasa Wajib Pajak dapat dilakukan oleh siapapun, sepanjang memenuhi persyaratan kompetensi menguasai bidang perpajakan. Pengecualian syarat diberikan jika kuasa yang ditunjuk merupakan suami, istri, atau keluarga sedarah/semenda 2 (dua) derajat
  • 10. Latar Belakang Pasal Pidana di UU HPP Pemulihan Kerugian pada Pendapatan Negara Memberikan Kepastian Hukum Daluwarsa (40), Pemeriksaan Bukti Permulaan (43A), Penghentian Penyidikan (44A) Wewenang Blokir/Sita Aset (44 (2)), Ultimum Remedium (44B), Pidana Denda Tidak Disubsider (44C), In Absentia (44D) ULTIMUM REMEDIUM 1. TAHAP PENYIDIKAN 2. TAHAP PERSIDANGAN PEMBAYARAN PIDANA DENDA 1.SUKARELA 2.SITA ASET OLEH JAKSA BLOKIR/SITA ASET OLEH PPNS KONDISI SAAT INI 1. Disparitas pemahaman daluwarsa dan pemeriksaan bukti permulaan. 2. Ultimum remedium 44B tidak banyak dimanfaatkan oleh WP. 3. Pidana denda sebagian besar disubsider pidana kurungan. 4. Penegakan hukum pidana pajak sebagian besar berakhir di pemidanaan fisik tanpa ada pemulihan KPPN. PENEGAKAN HUKUM PIDANA PAJAK 10
  • 11. 11 Ikhtisar Pasal Pidana UU HPP No UU Existing UU HPP Keterangan 1 Daluwarsa penuntutan (Pasal 40) 1. Menyelaraskan daluwarsa penuntutan di Batang Tubuh dan Penjelasan. 2. Menegaskan di Penjelasan bahwa yang dimaksud penuntutan adalah penyampaian SPDP. Pasal 40 Mengubah Pasal 40 dan Penjelasan 2 Pemeriksaan Bukti Permulaan (Pasal 43A) 1. Menegaskan di Batang Tubuh bahwa Pemeriksaan Bukti Permulaan dilaksanakan oleh Penyidik Pajak. 2. Memperluas sumber Pem. Bukper di Penjelasan dari hanya kegiatan intelijen menjadi kegiatan intelijen dan/atau kegiatan lainnya. 3. Menegaskan di Penjelasan bahwa Pem. Bukper mempunyai tujuan dan kedudukan yang sama dengan penyelidikan dalam KUHAP. Pasal 43A Menambah 1 ayat baru di Pasal 43A dan mengubah Penjelasan Pasal 43A ayat (1) 3 Tidak ada wewenang sita/blokir aset (Pasal 44 ayat (2)) Menambah wewenang Penyidik Pajak untuk melakukan pemblokiran dan/atau penyitaan aset sebagai jaminan pemulihan kerugian pada pendapatan negara. Pasal 44 ayat (2) Mengubah Pasal 44 ayat (2) dan Penjelasan 4 Penghentian Penyidikan (Pasal 44A) 1. Perubahan referensi penghentian penyidikan di Pasal 44 ayat (2). 2. Menambahkan kondisi baru yang dapat dilakukan penghentian penyidikan yaitu dalam hal WP melakukan pengungkapan ketidakbenaran perbuatan 8 ayat (3). Pasal 44A Mengubah Pasal 44A dan penjelasan 5 Upaya menghindari pemidanaan (ultimum remedium) hanya di Penyidikan (Pasal 44B) 1. Sanksi Pasal 44B dibuat berlapis (1x, 3x, 4x) sesuai dengan ancaman pidana di Pasal 38 (alpa), Pasal 39 (sengaja) dan Pasal 39A (TBTS). 2. Wajib Pajak dapat melakukan upaya menghindari pemidanaan penjara sampai dengan tahap persidangan dengan melunasi pokok dan sanksi Pasal 44B. 3. Pembayaran pokok dan sanksi Pasal 44B (proporsi) dapat diperhitungkan sebagai pembayaran pidana denda. Pasal 44B Mengubah Pasal 44B ayat (2) dan Penjelasan, menambah 3 ayat baru di Pasal 44B dan menghapus Pasal 44B ayat (3) 6 Belum diatur pidana denda tidak disubsider 1. Pidana denda tidak dapat disubsider dan wajib dibayar terpidana. 2. Jika pidana denda tidak dibayar, jaksa melakukan penyitaan aset. 3. Jika setelah dilakukan penyitaan aset, pidana denda masih belum lunas, dapat diganti pidana penjara tidak melebihi pidana yang diputus. Pasal 44C Pasal baru terdiri dari 3 ayat 7 Belum diatur in absentia Dalam hal terdakwa telah dipanggil secara sah dan tidak hadir, perkara tetap dapat dilanjutkan dan diputus di pengadilan. Pasal 44D Pasal baru terdiri dari 2 ayat 11
  • 12. 2 www.pajak.go.id 12 UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan PAJAK PENGHASILAN BAB III
  • 13. www.pajak.go.id PAJAK ATAS NATURA 13 Pemberian natura kepada pegawai dapat dibiayakan oleh pemberi kerja dan merupakan penghasilan bagi pegawai. Natura tertentu bukan merupakan penghasilan bagi penerima: a. Penyediaan makan/minum bagi seluruh pegawai b. Natura di daerah tertentu c. Natura karena keharusan pekerjaaan, contoh: alat keselamatan kerja atau seragam d. Natura yang bersumber dari APBN/APBD/APBDes e. Natura dengan jenis dan batasan tertentu.
  • 14. 14 www.pajak.go.id TARIF PPH ORANG PRIBADI Perubahan tarif dan bracket Pajak Penghasilan orang pribadi, agar lebih mencerminkan keadilan. Lapisan Tarif UU PPh UU HPP Rentang Penghasilan Tarif Rentang Penghasilan Tarif I 0 - Rp50 juta 5% 0 - Rp60 juta 5% II >Rp50 - 250 juta 15% >Rp60 - 250 juta 15% III >Rp250 - 500 juta 25% >Rp250 - 500 juta 25% IV >Rp500 juta 30% >Rp500 juta - 5 miliar 30% V >Rp5 miliar 35%
  • 15. www.pajak.go.id TARIF PPh BADAN 15 Tarif PPh badan ditetapkan tetap menjadi 22%, yang berlaku untuk tahun pajak 2022 dan seterusnya. UU PPh (Perppu 1/2020 jo. UU 2/2020) UU HPP Tahun Pajak Tarif Tahun Pajak Tarif Tahun 2020 dan 2021 22% Tahun 2022 20% Tahun 2022 dst. 22%
  • 16. www.pajak.go.id BATAS PEREDARAN BRUTO TIDAK DIKENAI PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI 16 Bagi orang pribadi pengusaha dengan peredaran bruto sampai Rp 500 juta setahun tidak dikenai PPh.
  • 17. 2 www.pajak.go.id 17 UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BAB IV
  • 18. www.pajak.go.id 18 PENGECUALIAN OBJEK PPN DAN FASILITAS PPN a. Pengurangan atas pengecualian dan fasilitas PPN agar lebih mencerminkan keadilan dan tepat sasaran, namun dengan tetap menjaga kepentingan masyarakat dan dunia usaha. b. Barang kebutuhan pokok, jasa kesehatan, jasa pendidikan, jasa pelayanan sosial, dan beberapa jenis jasa lainnya, diberikan fasilitas pembebasan PPN sehingga masyarakat berpenghasilan menengah dan kecil sama sekali tidak akan terbebani kenaikan harga karena perubahan UU PPN.
  • 19. www.pajak.go.id TARIF PPN SERTA KEMUDAHAN DAN KESEDERHANAAN PPN 19 Tarif Umum UU PPN UU HPP Tarif Berlaku Tarif Berlaku 10% s.d. Maret 2022 11% Mulai 1 April 2022 12% Paling lambat diberlakukan 1 Januari 2025 Tarif Khusus Untuk kemudahan dalam pemungutan PPN, atas jenis barang/jasa tertentu atau sektor usaha tertentu diterapkan tarif PPN ‘final’ misalnya 1%, 2% atau 3% dari peredaran usaha, yang diatur dengan PMK.
  • 20. 2 www.pajak.go.id 20 UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan PROGRAM PENGUNGKAPAN SUKARELA WAJIB PAJAK BAB V
  • 21. www.pajak.go.id 21 1. Pemberian kesempatan kepada Wajib Pajak untuk melaporkan atau mengungkapkan kewajiban perpajakan yang belum dipenuhi secara sukarela melalui: 1) Pembayaran Pajak Penghasilan berdasarkan pengungkapan harta yang tidak atau belum sepenuhnya dilaporkan oleh peserta program Pengampunan Pajak; dan 2) pembayaran Pajak Penghasilan berdasarkan pengungkapan harta yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan orang pribadi Tahun Pajak 2020. 2. Program dilaksanakan selama 6 bulan (1 Januari 2022 s.d. 30 Juni 2022) PPS
  • 22. www.pajak.go.id 22 3. Terdiri dari 2 kebijakan: Keterangan Kebijakan I Kebijakan II Subyek WP OP dan Badan peserta TA WP OP Basis Aset Aset per 31 Desember 2015 yang belum diungkap saat TA Aset perolehan 2016-2020 yang belum dilaporkan dalam SPT Tahunan 2020 Tarif PPh Final • 11% untuk deklarasi LN • 8% untuk aset LN repatriasi dan aset DN • 6% untuk aset LN repatriasi dan aset DN, yang diinvestasikan dalam SBN/hilirisasi/renewable energy • 18% untuk deklarasi LN • 14% untuk aset LN repatriasi dan aset DN • 12% untuk aset LN repatriasi dan aset DN, yang diinvestasikan dalam SBN/hilirisasi/renewable energy PPS
  • 23. 2 www.pajak.go.id 23 UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan PAJAK KARBON BAB VI
  • 24. PAJAK KARBON 24 a. Pajak karbon dikenakan atas pembelian barang yang mengandung karbon atau aktivitas yang menghasilkan emisi karbon. b. Undang-Undang mengamanatkan pembuatan peta jalan pajak karbon dan peta jalan pasar karbon. c. Tarif pajak karbon ditetapkan Rp30,00 per kilogram karbon dioksida ekuivalen (CO2e). d. Implementasi pertama kali 1 April 2022 untuk badan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga uap batubara. www.pajak.go.id
  • 26. CUKAI 26 a. Penegasan dengan penambahan jenis Barang Kena Cukai hasil tembakau berupa rokok elektrik. b. Merubah prosedur penambahan pengurangan jenis Barang Kena Cukai. c. Penegakan Hukum Pidana Cukai dengan mengedepankan Pemulihan Kerugian Pendapatan Negara. d. Wajib Bayar diberikan kesempatan untuk mengembalikan kerugian pada pendapatan negara dengan membayar sanksi: Pemulihan Kerugian Pendapatan Negara UU Cukai UU HPP Saat Penelitian Belum diatur Membayar sanksi denda sebesar 3x nilai Cukai yang seharusnya dibayar Saat Penyidikan Membayar pokok Cukai + sanksi 4x Cukai kurang dibayar Membayar sanksi denda sebesar 4x nilai Cukai yang seharusnya dibayar www.pajak.go.id