Laporan Pertanggung Jawaban Departemen Dana dan Usaha, PPI - UKM Periode 2014...Harry Ramza
Laporan Pertanggung Jawaban dibuat oleh Ketua Departemen Dana dan Usaha, PPI - UKM periode 2014 - 2015 pada masa akhir pengurusan serta diserahkan pada Musyawarah Cabang PPI - UKM. Saudari Aurora Trimasidy beserta anggota membuat laporan berdasarkan kegiatan yang telah dijalankan oleh departemen mereka.
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapakrangga1261
Dokumen tersebut membahas karakteristik, analisis, dan rekomendasi tapak koridor Gunung Raung dan Pasar Payuk. Koridor tersebut berfungsi sebagai jalur sirkulasi perdagangan dengan panjang 177,9 meter dan lebar 6 meter. Analisis menunjukkan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki perlu diperbaiki, sementara rekomendasi mencakup memperlebar trotoar, membuat terowongan, dan menata hijau untuk meningkatkan kenyamanan.
Berikut ini adalah slide contoh sewaktu saya presentasi proposal skripsi untuk kelulusan gelar sarjana saya. Sekedar berbagi untuk blog saya di http://arryrahmawan.net. Punya saran, tips, dan trik bagaimana membuat contoh slide presentasi proposal skripsi yang keren? Yuk mention Twitter saya di @ArryRahmawan
Rumah tradisional Bali dibangun berdasarkan aturan Asta Kosala Kosali dan selalu dihiasi ukiran yang merepresentasikan manusia, binatang, dan alam lainnya. Arsitektur tradisional Bali dipengaruhi konsep-konsep dasar seperti orientasi kosmologi, keseimbangan kosmologi, dan hirarki ruang yang mempengaruhi tata nilai ruangnya.
Laporan Pertanggung Jawaban Departemen Dana dan Usaha, PPI - UKM Periode 2014...Harry Ramza
Laporan Pertanggung Jawaban dibuat oleh Ketua Departemen Dana dan Usaha, PPI - UKM periode 2014 - 2015 pada masa akhir pengurusan serta diserahkan pada Musyawarah Cabang PPI - UKM. Saudari Aurora Trimasidy beserta anggota membuat laporan berdasarkan kegiatan yang telah dijalankan oleh departemen mereka.
Karakteistik, analisis dan recomendasi tapakrangga1261
Dokumen tersebut membahas karakteristik, analisis, dan rekomendasi tapak koridor Gunung Raung dan Pasar Payuk. Koridor tersebut berfungsi sebagai jalur sirkulasi perdagangan dengan panjang 177,9 meter dan lebar 6 meter. Analisis menunjukkan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki perlu diperbaiki, sementara rekomendasi mencakup memperlebar trotoar, membuat terowongan, dan menata hijau untuk meningkatkan kenyamanan.
Berikut ini adalah slide contoh sewaktu saya presentasi proposal skripsi untuk kelulusan gelar sarjana saya. Sekedar berbagi untuk blog saya di http://arryrahmawan.net. Punya saran, tips, dan trik bagaimana membuat contoh slide presentasi proposal skripsi yang keren? Yuk mention Twitter saya di @ArryRahmawan
Rumah tradisional Bali dibangun berdasarkan aturan Asta Kosala Kosali dan selalu dihiasi ukiran yang merepresentasikan manusia, binatang, dan alam lainnya. Arsitektur tradisional Bali dipengaruhi konsep-konsep dasar seperti orientasi kosmologi, keseimbangan kosmologi, dan hirarki ruang yang mempengaruhi tata nilai ruangnya.
Penelitian ini membahas mengenai tata kelola teknologi informasi (TI) yang
difokuskan pada bagian pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Palembang dengan menerapkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) sebagai kerangka
kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi tata
kelola TI yang diharapkan dapat membantu UMKM dalam memperluas pangsa pasar.
Penelitian ini mengusulkan 4 faktor yang memiliki pengaruh terhadap tata kelola TI, yaitu
kelayakan produk (PF), permintaan pasar (MD), pesaing (C) dan promosi (P). Pengumpulan
data penelitian dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada pelaku UMKM, dan
diperoleh 100 respondent valid. Hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 21.0 menunjukkan adanya pengaruh positif antara kelayakan produk (PF) terhadap
tata kelola TI dan tata kelota TI terhadap promosi (P). Rekomendasi tata kelola TI pada
penelitian ini dirancang dengan menggunakan kerangka kerja SOA web services, dimana
terdapat 2 layanan yang saling berkaitan, yaitu layanan UMKM kota Palembang dan layanan
sistem consumer.
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah pembuatan peta GIS secara sederhana menggunakan software ArcGIS dan Google Maps.
2. Langkah awalnya adalah menyiapkan perangkat lunak dan data pendukung seperti peta citra satelit, informasi letak fasilitas, dan baseline.
3. Kemudian dilakukan georeferencing peta citra Google Maps, membuat shapefile, dan menambahkan informasi sp
Dokumen tersebut membahas tentang kawasan kumuh dan upaya-upaya peningkatan pemukiman kumuh. Kawasan kumuh ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana yang buruk, serta ketidaksesuaian bangunan dengan standar. Upaya peningkatan yang dilakukan antara lain program Kampung Improvement Program (KIP) di Indonesia dan program Baan Mankong di Thailand yang melibatkan masyarakat.
BANGUNAN M.I.C.E INI MENGADOPSI KONSEP WILD & ICONIC. DIMANA WILD DITERJEMAHKAN DALAM BENTUK STRUKTUR FOLDED PADA AREA EXHIBITION HINGGA MEMBENTUK SEBUAH GUBAHAN MASSA SEGITIGA YANG REPETITIF DENGAN FASAD YANG DIDOMINAN OLEH KACA. PADA SISI ICONIC DITERJEMAHKAN KE DALAM GUBAHAN BENTUK DARI SEBUAH MAHKOTA YANG DILETAKAN PADA BAGIAN TENGAH BANGUNAN YANG BERFUNGSI JUGA SEBAGAI ATAP PLENARY HALL.
Laporan ini menganalisis pengaruh budaya terhadap keputusan pembelian produk buku di Gramedia Malang. Penelitian menggunakan kuesioner untuk 100 responden untuk mengukur pengaruh variabel budaya (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil analisis regresi menunjukkan pengaruh budaya sebesar 32,9% dan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Budaya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk buku di
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pembentuk ruang kota menurut beberapa ahli. Terdapat lima unsur utama yang membentuk ruang kota yaitu wisma, karya, marga, suka, dan prasarana. Unsur-unsur lainnya meliputi titik, garis, bidang, fungsi, batas, dimensi, dan bentuk.
Penerapan model eliciting activities (MEAs) pada pembelajaran materi program linier kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan MEAs kategori baik dan hasil tes menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa menjadi baik. Siswa perlu lebih banyak latihan pemecahan masalah dan guru
Laporan ini membahas identifikasi kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Tambak Oso wilangon Kecamatan Benowo Kota Surabaya berdasarkan 8 elemen teori perancangan kota Hamid Shirvani meliputi tata guna lahan, bentuk bangunan, sirkulasi, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, dukungan aktivitas, penandaan, dan pelestarian serta peraturan pemerintah terkait."
Buku ini membahas tentang teori arsitektur. Buku ini pertama kali diedarkan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 2000. Buku ini membahas berbagai paradigma dan teori-teori arsitektur dari berbagai belahan dunia beserta penerapannya dalam merancang bangunan.
Sistem Informasi Koperasi Karyawan Stikom Surabaya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses simpan pinjam serta manajemen koperasi secara keseluruhan dengan menggunakan sistem berbasis komputer. Proyek ini akan menghasilkan dokumen desain sistem, spesifikasi perangkat lunak, arsitektur sistem, rencana pengujian, dan dokumentasi pengguna. Proyek ini dijadwalkan selesai pada Desember 2011 dengan anggar
Kecamatan Jepara secara umum memiliki dataran rendah dengan kelerengan 0-7% dan ketinggian 0-46 mdpl. Jenis tanah dominannya adalah Asosiasi Mediteran di barat dan Litosol Merah di timur, dengan iklim tropis hujan 131 hari per tahun dan curah hujan 1675 mm. Kecamatan ini rawan bencana banjir, abrasi dan gelombang pasang, serta kekurangan lahan pertanian.
Penelitian ini membahas mengenai tata kelola teknologi informasi (TI) yang
difokuskan pada bagian pemasaran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Palembang dengan menerapkan arsitektur berorientasi layanan (SOA) sebagai kerangka
kerjanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam menciptakan sistem pemasaran yang baik dan membuat suatu rekomendasi tata
kelola TI yang diharapkan dapat membantu UMKM dalam memperluas pangsa pasar.
Penelitian ini mengusulkan 4 faktor yang memiliki pengaruh terhadap tata kelola TI, yaitu
kelayakan produk (PF), permintaan pasar (MD), pesaing (C) dan promosi (P). Pengumpulan
data penelitian dilakukan dengan menyebarkan 100 kuesioner kepada pelaku UMKM, dan
diperoleh 100 respondent valid. Hasil pengolahan data dengan menggunakan aplikasi SPSS
versi 21.0 menunjukkan adanya pengaruh positif antara kelayakan produk (PF) terhadap
tata kelola TI dan tata kelota TI terhadap promosi (P). Rekomendasi tata kelola TI pada
penelitian ini dirancang dengan menggunakan kerangka kerja SOA web services, dimana
terdapat 2 layanan yang saling berkaitan, yaitu layanan UMKM kota Palembang dan layanan
sistem consumer.
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaBagus ardian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-langkah pembuatan peta GIS secara sederhana menggunakan software ArcGIS dan Google Maps.
2. Langkah awalnya adalah menyiapkan perangkat lunak dan data pendukung seperti peta citra satelit, informasi letak fasilitas, dan baseline.
3. Kemudian dilakukan georeferencing peta citra Google Maps, membuat shapefile, dan menambahkan informasi sp
Dokumen tersebut membahas tentang kawasan kumuh dan upaya-upaya peningkatan pemukiman kumuh. Kawasan kumuh ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, sarana dan prasarana yang buruk, serta ketidaksesuaian bangunan dengan standar. Upaya peningkatan yang dilakukan antara lain program Kampung Improvement Program (KIP) di Indonesia dan program Baan Mankong di Thailand yang melibatkan masyarakat.
BANGUNAN M.I.C.E INI MENGADOPSI KONSEP WILD & ICONIC. DIMANA WILD DITERJEMAHKAN DALAM BENTUK STRUKTUR FOLDED PADA AREA EXHIBITION HINGGA MEMBENTUK SEBUAH GUBAHAN MASSA SEGITIGA YANG REPETITIF DENGAN FASAD YANG DIDOMINAN OLEH KACA. PADA SISI ICONIC DITERJEMAHKAN KE DALAM GUBAHAN BENTUK DARI SEBUAH MAHKOTA YANG DILETAKAN PADA BAGIAN TENGAH BANGUNAN YANG BERFUNGSI JUGA SEBAGAI ATAP PLENARY HALL.
Laporan ini menganalisis pengaruh budaya terhadap keputusan pembelian produk buku di Gramedia Malang. Penelitian menggunakan kuesioner untuk 100 responden untuk mengukur pengaruh variabel budaya (X) terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil analisis regresi menunjukkan pengaruh budaya sebesar 32,9% dan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Budaya berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk buku di
Dokumen tersebut membahas tentang unsur-unsur pembentuk ruang kota menurut beberapa ahli. Terdapat lima unsur utama yang membentuk ruang kota yaitu wisma, karya, marga, suka, dan prasarana. Unsur-unsur lainnya meliputi titik, garis, bidang, fungsi, batas, dimensi, dan bentuk.
Penerapan model eliciting activities (MEAs) pada pembelajaran materi program linier kelas XI SMAN 1 Indralaya Utara bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan MEAs kategori baik dan hasil tes menunjukkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa menjadi baik. Siswa perlu lebih banyak latihan pemecahan masalah dan guru
Laporan ini membahas identifikasi kondisi permukiman kumuh di Kelurahan Tambak Oso wilangon Kecamatan Benowo Kota Surabaya berdasarkan 8 elemen teori perancangan kota Hamid Shirvani meliputi tata guna lahan, bentuk bangunan, sirkulasi, ruang terbuka, jalur pejalan kaki, dukungan aktivitas, penandaan, dan pelestarian serta peraturan pemerintah terkait."
Buku ini membahas tentang teori arsitektur. Buku ini pertama kali diedarkan di Universitas Atma Jaya Yogyakarta pada tahun 2000. Buku ini membahas berbagai paradigma dan teori-teori arsitektur dari berbagai belahan dunia beserta penerapannya dalam merancang bangunan.
Sistem Informasi Koperasi Karyawan Stikom Surabaya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses simpan pinjam serta manajemen koperasi secara keseluruhan dengan menggunakan sistem berbasis komputer. Proyek ini akan menghasilkan dokumen desain sistem, spesifikasi perangkat lunak, arsitektur sistem, rencana pengujian, dan dokumentasi pengguna. Proyek ini dijadwalkan selesai pada Desember 2011 dengan anggar
Kecamatan Jepara secara umum memiliki dataran rendah dengan kelerengan 0-7% dan ketinggian 0-46 mdpl. Jenis tanah dominannya adalah Asosiasi Mediteran di barat dan Litosol Merah di timur, dengan iklim tropis hujan 131 hari per tahun dan curah hujan 1675 mm. Kecamatan ini rawan bencana banjir, abrasi dan gelombang pasang, serta kekurangan lahan pertanian.
Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi kebenaran toponimi peta Surabaya tahun 2011 di Kelurahan Klampis Ngasem dan melakukan updating informasi. Berdasarkan analisis, ditemukan beberapa perubahan nama jalan dan penggunaan lahan. Tingkat kebenaran toponimi sebesar 98,5%. Kelurahan Klampis Ngasem memiliki potensi perdagangan dan wisata kuliner yang dapat dikembangkan.
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaLatifah Tio
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil wilayah Kota Surabaya. Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang berperan sebagai pusat aktivitas ekonomi, industri, dan transportasi di Jawa Timur. Kota ini memiliki hubungan erat dengan wilayah sekitarnya dalam bidang transportasi, industri, dan ekonomi. Penggunaan lahan terbesar di Surabaya adalah lahan permukiman, diikuti lahan industri yang mendukung perekonomian kota.
Teks tersebut membahas karakteristik komponen lalu lintas seperti sarana, pemakai jalan, dan prasarana. Ia menjelaskan dimensi dan kategori berbagai jenis kendaraan, karakteristik pemakai jalan, serta klasifikasi dan fungsi jalan seperti jalan arteri, kolektor, dan lokal.
Rangkuman dokumen rencana perkerasan jalan:
Dokumen ini membahas rencana perkerasan untuk jalan yang menghubungkan Desa Papahan dengan Kelurahan Delingan dengan panjang 7 meter dan lalu lintas rata-rata 1600 kendaraan per hari. Rencananya adalah menggunakan perkerasan lentur dengan lapisan aspal dan berbutir setebal 40 cm atau perkerasan kaku berupa pelat beton setebal 15 cm. Dokumen ini juga menganalisis klasifikasi kendar
Supermarket Super Indo didirikan pada tahun 1997 dan telah berkembang menjadi salah satu supermarket terbesar di Indonesia dengan lebih dari 100 gerai. Dokumen ini menjelaskan sejarah, visi, nilai, dan struktur organisasi perusahaan.
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)shrdcinfo
The document summarizes transportation in Surabaya City, Indonesia. It notes that the city's population has grown significantly in recent years, leading to increased private vehicle ownership that exceeds population growth. This has contributed to high traffic congestion on roads whose expansion has not kept pace. Existing public transportation services like buses, angkots, and trains have low ridership. The document outlines plans to develop an integrated mass transit system for Surabaya including proposals for new monorail and tram lines to improve transportation options and relieve road congestion. It provides details on the proposed routes, station locations, estimated ridership, and costs of the different transit options.
The document provides an overview of Indonesia's transportation sector and opportunities for investment. Key points include:
- Indonesia's economy is projected to become the 9th largest in the world by 2030, with a growing middle class and urban population driving demand.
- The MP3EI master plan aims to accelerate economic development through six economic corridors and improving national connectivity via infrastructure investments totaling $500 billion, including $250 billion for transportation.
- The air transport sector is poised for significant growth as domestic air passenger traffic has increased 12% annually in recent years. Major airports are already experiencing overcapacity issues.
This document provides information about a company's experience in master planning for theme parks, water parks, and snow facilities. It lists several projects the company has been involved in for clients such as Legoland and Unlimited Snow. The projects included conceptual master plans, 3D layouts, and presentations for attractions. Client testimonials praise the company's ability to quickly understand concepts and visualize them in a way that engages clients.
Dokumen tersebut membahas tentang peta dan master plan. Peta adalah gambaran permukaan bumi yang diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan skala tertentu. Master plan adalah rencana induk untuk membangun suatu tempat yang mencakup kebutuhan tanah dan ruang serta pedoman bagi pembangun. Contoh master plan antara lain sekolah, gedung, dan rumah sakit.
Surabaya mass rapid transportation (smart)Irvan Wahyu
This document summarizes transportation issues and plans in Surabaya, Indonesia. It finds that rapid growth in population and vehicles is causing traffic congestion that road expansion cannot keep up with. Over 50% of vehicles are motorcycles. Public transportation usage is low and needs improvement. Surabaya is developing an integrated mass transit system called SMART (Surabaya Mass Rapid Transportation) using trams and monorails to provide higher quality public options and reduce private vehicle usage. The city is also constructing ring roads and improving existing roads to better distribute traffic flows.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya tahun 2014-2034 yang membahas tentang pembagian wilayah kota Surabaya menjadi 12 Unit Pengembangan wilayah darat dan 4 Unit Pengembangan wilayah laut beserta kegiatan utama di masing-masing unit.
Laporan ini membahas pengukuran poligon dan tachymetri yang dilakukan di Kampus Diploma Teknik Sipil ITS. Metode pengukuran poligon digunakan untuk menentukan posisi titik-titik dengan mengukur sudut dan jarak antar titik yang dihubungkan membentuk poligon. Metode tachymetri digunakan untuk menggambarkan wilayah berbeda ketinggian. Laporan ini juga menjelaskan alat, tahapan kerja, perhitungan
Modul ini memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis peta, komponen peta, dan cara membaca peta topografi. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah jenis peta dapat dibedakan berdasarkan cara penyajian, isi, format, dan skala. Komponen utama peta antara lain muka peta, informasi tepi peta, petunjuk arah, simbol dan warna. Membaca peta memerlukan memahami judul, skala, simbol,
Dokumen tersebut membahas tentang peran geografi dalam perencanaan tata ruang dan lingkungan, yang mencakup studi karakteristik wilayah, analisis data, perumusan rencana, pelaksanaan, dan pengendalian pemanfaatan ruang."
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...Nisrina Ikbar
Laporan ini membahas validasi penentuan potensi tsunami menggunakan parameter gempa seperti durasi rupture, periode dominan, dan durasi lebih dari 50 detik dengan peringatan tsunami BMKG dan hasil observasi lapangan untuk gempa bumi tahun 2009-2016. Tujuannya adalah mengidentifikasi parameter gempa yang berkorelasi dengan terjadinya tsunami untuk memperbaiki sistem peringatan dini tsunami di Indonesia.
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)juni apri
BAB I memberikan latar belakang penelitian tentang multifungsi ruang gang di permukiman kampung kota sebagai sarana interaksi sosial, ekonomi, dan bermain anak. Tujuan penelitian adalah mendapatkan desain model gang ramah anak dan lingkungan.
BAB II melakukan kajian pustaka tentang konsep inovasi, model, dan desain. Inovasi dijelaskan sebagai kombinasi baru faktor produksi, sedangkan model adalah representasi dari
Laporan ini merangkum hasil pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Haluoleo di Desa Ambuau Indah, Kecamatan Lasalimu Selatan, Kabupaten Buton pada semester genap tahun akademik 2014/2015. Program KKN dilaksanakan melalui kegiatan di bidang kesehatan, keagamaan, sosial dan pendidikan dengan tujuan memberdayakan masyarakat.
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...muhammadikhsan_miko
Studi mengenai alih fungsi lahan dan prediksi perubahan penggunaan lahan di Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang menggunakan metode CA-Markov. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola perubahan penggunaan lahan 2016-2022 dan memprediksi perluasan alih fungsi lahan pada 2028.
[/ringkasan]
silabus geografi.jksdsdiufweajdo;qdjergjbfquydfk.dmowehoguiglkqFGWEFUG89E32RYHJADHQLQS.SNJCZXNMAZlshwfyldjxewufgknchsdhdvclxdqosqilrgfcbhdgdqwdjjq8ryrudubasKSabskqdgwyuwfgdlkajlsxHDeywurto287eoqe9q8eyrehfjsdfcbzmx,slxajskfheufhweuferhrakofweifefosAJOSJWIFHERUFYEFWE7RAJS;hdgwudgwuduwgufiwefwfdhuwryg7uw7rqgiuDSBYETFSGEDHADUADGdeyetryuewjsfdbscskaleuiwkryuegfbjfsjhkzdjcjcnshdzcvb szvhszdgryigfkieawhzksj,cbjhfheufetyuerufbsxagqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm,mnvcxzxcvbnm,qwertyuiop1234567890-qwertyuiopasdfghjklxcvbnmzxcvbnmsdfghjklasdfghjkzxcvbnm,qwertyuiop[zxcvbnmasdfghjklqwertyuiopnvghgvythfyujgjkdfvbdscjiwdfurythgrdisflhowiladawoifihweugferyufgeeoiwrqwgryuwehfjbowldpqrbfrc nchbceirfkyw irheuihfuigwwua iaguweygfioalgugofiuagyriyroilawcghrdflvjkcnS:OApdSI8AFHUYRBHVBNCKNXOSOIFEHFKZBdUCAALOXKNJIDHIUFGUCB ZjkxGAsyuaIUQWOPNKAXASJCBSNCFSDL;Giaaodywuol;a"NJXCD KZ,NFLKVFNNJHHDHEHEFUIjdshertyufnkevnfddmcxnbcvbyrtdjsjfsvbmszsmchyufwefjcjhcbzvcnznfjyrk,jvjngvwas cmjKHWVb vgefckfwalifhgubvwencnxbdgdtryikjhgdhnbgguiehfuabfkjachbeuyfgwebjksnczcbuadihoqwiepqodwoidlllsakchasfncdsmbvkjdbdfnvjkehduejsfbcsdncbuegfuewgoidwqry87fuxjnkcbveusgrhv mnkalsidhesyftb jcxjz cxjh bdsucygrsdjncsejkfge4uifcmlaodwmqwpofieryfuejd erkefuirnv mcvdfvdnvjdnjkdnvkdlgfurefowefbeibweuifhueifweufijbcasnjkcnmsdbjkzdfnmccjedsjkv3.1.1 Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi.
3.1.2 Menganalisis objek studi dan aspek geografi.
3.1.3 Menjelaskan konsep esensial geografi dan contoh
terapannya.
3.1.4 Menjelaskan prinsip geografi dan contoh terapannya.
3.1.5 Menganalisis pendekatan
geografi dan contoh terapannya.
3.1.6 Mengidentifikasi aspek-
aspek geografi dan gejala- gejalanya alam kehidupan
3.1.7 Menunjukkan objek dan
aspek geografi pada peta yang memperlihatkan penerapan konsep dan prinsip geografi
3.1.8 Menganalisis hubungan antara suatu objek dengan
objek lainnya di permukaan
bumi
4.1.1 Membuat contoh penerapan pengetahuan dasar geografi
pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
3.1.1 Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi.
3.1.2 Menganalisis objek studi dan aspek geografi.
3.1.3 Menjelaskan konsep esensial geografi dan contoh
terapannya.
3.1.4 Menjelaskan prinsip geografi dan contoh terapannya.
3.1.5 Menganalisis pendekatan
geografi dan contoh terapannya.
3.1.6 Mengidentifikasi aspek-
aspek geografi dan gejala- gejalanya alam kehidupan
3.1.7 Menunjukkan objek dan
aspek geografi pada peta yang memperlihatkan penerapan konsep dan prinsip geografi
3.1.8 Menganalisis hubungan antara suatu objek dengan
objek lainnya di permukaan
bumi
4.1.1 Membuat contoh penerapan pengetahuan dasar geografi
pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan
3.1.1 Menjelaskan ruang lingkup pengetahuan geografi.
3.1.2 Menganalisis objek studi dan aspek geografi.
3.1.3 Menjelaskan konsep esensial geografi dan contoh
terapannya.
3.1.4 Menjelaskan prinsip geografi dan contoh terapannya.
3.1.5 M
X geografi kd 3.4_dampak rotasi dan revolusi bumijopiwildani
Modul ini membahas tentang teori pembentukan planet bumi, perkembangan kehidupan di bumi, dan dampak rotasi serta revolusi bumi terhadap kehidupan. Modul ini terbagi menjadi 3 kegiatan pembelajaran yang mencakup uraian materi, contoh soal, latihan soal, dan evaluasi.
A. Pengertian Geografi
Selama sejarah perkembangan geografi, telah banyak ahli yang mengemukakan definisi geografi, di antaranya:
1. Erastothenes
Geografi berasal dari kata geo (bumi); graphein (penulisan atau uraian). Jadi, geografi yaitu penulisan tentang bumi.
2. Strabo
Geografi erat kaitannya dengan karakteristik tertentu mengenai suatu tempat dengan memperhatikan juga hubungan antara berbagai tempat secara keseluruhan.
3. Karl Ritter
Geografi ialah studi tentang daerah yang berbeda-beda di permukaan bumi dalam keragamannya.
4. John Hanrath
Geografi adalah pengetahuan yang menyelidiki pesebaran gejala-gejala fisik biologis dan antropologis pada ruang di permukaan bumi, sebab akibat dan gejala menurut ukuran nilai, motif yang hasilnya dapat dibandingkan.
5. James E. Preston
Geografi adalah ilmu yang berhubungan dengan interrelasi manusia dan habitatnya.
Dari penjelasan tentang pengertian geografi di atas, dapat di simpulkan bahwa:
Geografi yaitu Ilmu yang mengkaji tentang bumi yang didalamnya terdapat unsur-unsur yang mempengaruhi ruang di permukaan bumi di karenakan sebab akibat yang terjadi atas hubungan interrelasi manusia dan habitatnya sehingga ada daerah yang berbeda-beda dalam ukuran nilai, motif juga keragamannya yang hasilnya dapat dibandingkan. (Muhammad Fauzan Abdulloh, 5 Oktober 17 pkl. 11.30)
Dokumen tersebut merupakan kisi-kisi ujian nasional tahun 2011/2012 untuk program paket A yang mencakup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Dokumen tersebut menjelaskan kompetensi dan indikator yang akan diujikan untuk mata pelajaran tersebut secara singkat dan jelas.
Geodesi adalah ilmu yang mempelajari pengukuran dan pemetaan Bumi beserta medan gravitasinya di ruang tiga dimensi yang berubah secara dinamis. Ilmu ini juga mempelajari bentuk dan ukuran Bumi, planet, dan satelit natural atau buatan serta perubahan-perubahannya dengan menentukan posisi dan kecepatan titik-titik atau objek di permukaan Bumi atau orbitnya dengan sistem referensi tertentu menggunakan pengukuran
1. This document provides a tutorial for using RTKLIB software to perform real-time kinematic (RTK) positioning.
2. It outlines steps to download the RTKLIB package and sample data, load configuration files, specify input data streams for the rover and base stations, start the RTK processing, view the solution on a map, and monitor the RTK status.
3. The tutorial demonstrates using RTKLIB's RTKNAVI and RTKPLOT programs to perform RTK positioning with sample GPS data and obtain an accuracy of centimeters.
Dokumen tersebut berisi penjelasan tentang transformasi koordinat antara koordinat polar, kartesian, dan geodetik dengan menggunakan contoh koordinat dari lokasi Sampang, Madura. Terdapat empat tugas yang menjelaskan proses transformasi antara ketiga sistem koordinat tersebut dengan memberikan rumus dan perhitungan langsung. Hasil akhir menunjukkan bahwa koordinat yang dihitung sesuai dengan data dari BIG MAP Viewer.
Dokumen tersebut membahas tentang toponimi jalan di Kota Surabaya yang diberi nama bertema "Jalan Pulau". Dokumen menjelaskan definisi toponimi dan jalan, metode penamaan jalan di Surabaya, data jalan yang diberi nama pulau beserta panjang dan sejarahnya, serta kesimpulan dan saran.
Laporan ini membahas daerah-daerah di Kota Bandung yang rentan terhadap banjir, dengan menjelaskan sejarah singkat Kota Bandung, kondisi geografisnya, sistem drainase, dan penyebab banjir besar yang terjadi pada Maret 2016."
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan SeribuHamida ID
Toponimi pulau - pulau kecil di Indonesia berisi tentang sejarah penamaan suatu pulau beserta kodisi fisik lingkungan dan kondisi penduduk di pulau tersebut.
Peta topografi dan tematik kabupaten Sumbawa Barat dan DAS Limboto memberikan informasi mengenai kondisi topografi, jenis tanah, aliran sungai, dan batas wilayah dengan skala dan simbol yang jelas. Kedua peta tersebut berguna untuk memahami potensi daerah dan bencana alam serta menunjang pengelolaan sumber daya.
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsaHamida ID
Artikel ini membahas pengaruh bahasa dalam pembentukan karakter bangsa. Bahasa berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter seperti kesopanan karena melalui bahasa manusia berinteraksi. Namun saat ini nilai-nilai tersebut mulai luntur akibat pengaruh budaya barat. Oleh karena itu perlu upaya pembelajaran karakter melalui bahasa sejak usia dini untuk melestarikan jati diri bangsa.
Makalah ini membahas konsep ketuhanan dalam Islam dan menjelaskan bahwa Islam menitikberatkan tauhid atau konsep Tuhan yang tunggal dan maha kuasa. Tuhan dalam Islam dijelaskan sebagai zat yang tidak berwujud, abadi, dan pencipta segala sesuatu. Selain itu, makalah ini juga menjelaskan perjalanan pemikiran manusia tentang Tuhan dari animisme, politeisme, hingga monoteisme.
1. LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH TOPONIMI
TOPONIMI JALAN KEPUTIH GANG II
SURABAYA
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS
Cherie Bhekti Pribadi,S.T ,M.T
Oleh :
Hamidatul Aminah
(3515100043)
TANGGAL PELAKSANAAN :
03 - 10 Oktober 2016
Jurusan Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ph. 031-5929487
2016
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Toponimi Jalan Keputih Gang
II, Surabaya ini dengan lancar. Laporan hasil studi lapangan ini dibuat oleh penulis untuk
melengkapi tugas survei toponimi dalam mata kuliah toponimi pada semester III tahun ajaran
2016/2017. Laporan ini berisi sejarah penamaan kelurahan Keputih beserta pembagiannya
menjadi beberapa gang, salah satunya Gang II. Selain itu, terdapat beberapa keterangan
penunjang survei penulis.
Penyelesaian laporan survei ini tidak lepas dari kerjasama dari beberapa pihak yang
telah membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS atas bimbingan yang telah diberikan
oleh beliau.
2. Bapak Khilmi, Ketua RW 03 di kelurahan Keputih, selaku narasumber.
3. Bapak Ahmad Hadi, Ketua RT 01 di wilayah Keputih Gang II, selaku narasumber.
4. Bapak Mulyadi, Bu Yeti, Bu Parno, serta semua pihak yang telah membantu proses
survei toponimi dan landmark di wilayah Keputih Gang II, sehingga laporan toponimi
ini dapat terselesaikan.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan
sangat membantu dalam penulisan laporan berikutnya, serta mendorong penulis melakukan
yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 09 Oktober 2016
Penulis
3. DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................2
BAB 1 .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Tujuan.......................................................................................................................5
1.3. Manfaat ........................................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI..............................................................................................................6
2.1 Pengertian Toponimi ....................................................................................................6
2.2 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah di Teknik Geomatika ................................6
BAB III .......................................................................................................................................7
METODOLOGI......................................................................................................................7
3.1 Pelaksanaan Survei .......................................................................................................7
3.2 Metode Praktikum ........................................................................................................7
3.3. Proses Survei .............................................................................................................8
3.4. Diagram Alir..............................................................................................................9
BAB IV.....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN...................................................................................................................10
4.1 Informasi Umum.........................................................................................................10
4.2 Peta Wilayah..............................................................................................................13
4.3 Sejarah ........................................................................................................................13
4.4 Keputih Djaman Doeloe .............................................................................................14
4.5 Permasalahan di Keputih Gang II...............................................................................14
4.6 Rekomendasi..............................................................................................................15
BAB V ......................................................................................................................................16
KESIMPULAN.....................................................................................................................16
5.1. Kesimpulan................................................................................................................16
LAMPIRAN .............................................................................................................................18
4. BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pemberian nama suatu tempat atau wilayah, tak jarang terdapat
kesamaan antara nama dua daerah. Hal ini akan menimbulkan kerancuan terutama di tingkat
pusat. Nama suatu tempat biasanya dilatar belakangi oleh asal-usul tempat tersebut yang
biasa disebut mitos, babat atau legenda. Selain itu, nama suatu tempat bisa juga berasal dari
fenomena yang terjadi di tempat tersebut.
Di Indonesia seringkali ada dua daerah memiliki nama yang sama tetapi asal – mula
penamaannya berbeda. Sehingga, tidak dapat dipungkiri adanya nama duplikat antara daerah
satu dan lainnya di Indonesia. Dalam hal ini, survei topinimi perlu dilakukan untuk
menghindari hal tersebut dengan dilakukannya pendataan nama – nama daerah di Indonesia.
Data dari survei tersebut akan membantu pengguna atau penerima informasi
geospasial dalam mencari suatu tempat, karena pada hakikatnya setiap daerah memiliki
keunikan tersendiri. Berawal dari keunikan tersebut, suatu daerah akan memiliki nama yang
unik dan berbeda dari daerah lainnya. Dengan demikian, tidak akan terjadi penamaan
tempat yang ganda yang dapat menimbulkan kebingungan bagi pengguna informasi
geospasial itu sendiri.
Adapun kelurahan Keputih di kota Surabaya ternyata juga memiliki sejarah seputar
asal – usul nama dari desa/kelurahan tersebut. Akan tetapi, hal yang akan dibahas dalam
laporan ini lebih mengacu pada wilayah kampung di dalam kelurahan Keputih itu sendiri,
yakni : wilayah Keputih Gang II. Selain mencari tahu mengenai sejarah nama kelurahan
Keputih, penulis juga memberikan informasi mengenai jumlah kepala keluarga yang
menempati kampung tersebut, kondisi kampung pada zaman sekarang dan zaman dahulu,
serta peta daerah tersebut. Hal ini dilakukan guna mempermudah pengguna informasi
geospasial maupun pihak-pihak tertentu yang ingin mendapat informasi lebih dalam
mengenai wilayah Keputih Gang II.
5. 1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari survei toponimi yang dilakukan di wilayah Keputih Gang II,
Surabaya ini antara lain :
a. Melengkapi tugas mata kuliah Toponimi semester III tahun pelajaran 2016/2017;
b. Memberikan informasi mengenai asal-usul nama Keputih;
c. Memberikan informasi mengenai kondisi penduduk dan sumber daya yang dapat
dikelola di wilayah Keputih Gang II;
d. Memberikan informasi tentang kondisi wilayah keputih Gang II sebelum dilakukan
pembangunan infrastruktur dan lahan perumahan.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya survei toponimi yang dilakukan
di wilayah Keputih Gang II, Surabaya ini antara lain :
a. Bagi penulis, laporan ini bermanfaat sebagai tolak ukur pemahaman penulis
tentang mata kuliah toponimi.
b. Bagi pembaca, laporan ini memberikan informasi tentang sejarah, peta,
kondisi masa lampau dan kondisi eksisting di wilayah Keputih Gang II.
6. BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Toponimi
Toponimi (toponym) dari 2 kata, yaitu topos dan nym (nim). Topos artinya
permukaan dan nym artinya nama. Toponimi ini berkaitan dengan unsur topografi suatu
tempat. Adapun topografi (grafi dan grafos) sendiri merupakan gambaran permukaan bumi
atau rupabumi. Sehingga dapat dikatakan bahwa toponym adalah nama unsur topografi,
nama unsur rupa bumi, nama permukaan bumi, nama tempat (place names) atau dengan
kata lain toponymy (toponimi) adalah ilmu tentang penamaan unsur rupa bumi atau
totalitas dari toponimi dalam suatu region.
Secara umum makna toponimi adalah nama yang diberikan pada unsur-unsur di
permukaan bumi. Nama unsur kenampakan atau ciri (features) di permukaan bumi
tersebut meliputi unsur alamiah, unsur buatan, dan unsur administratif. Toponimi sendiri
merupakan suatu cabang onomastica yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul dan arti nama.
2.2 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah di Teknik Geomatika
Penamaan lokasi suatu tempat merupakan salah satu komponen penting dalam survei
pemetaan untuk membuat peta. Apabila terdapat kesalahan penulisan nama tempat maka
dapat menimbulkan kesalahan orientasi dan kebingungan bagi pengguna peta. Sedangkan, di
jurusan Teknik Geomatika, ada beberapa mata kuliah yang berkaitan erat dengan letak dan
posisi suatu objek di permukaan bumi, seperti : Kartografi, Pertanahan, Pengembangan
Wilayah Pesisir, Sistem Informasi Geografis, dan sebagainya.
Dengan adanya penamaan pada setiap daerah, hal itu akan membantu dalam proses
pemetaan maupun pencarian lokasi daerah tersebut. Sehingga para pengguna informasi
geospasial tidak kebingungan ketika mendapat detail informasi dari daerah tersebut.
7. BAB III
METODOLOGI
3.1 Pelaksanaan Survei
Survei toponimi ini dilaksanakan pada :
Waktu pelaksanaan : 04 – 10 Oktober 2016
Tempat : Wilayah Keputih Gang II, Surabaya
3.2 Metode Praktikum
3.2.1 Pengumpulan Data
Dalam survei toponimi ini, penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dari
beberapa sumber, yakni : informasi dari internet, buku, dan peta yang penulis baca. Dengan
melakukan pengumpulan data, penulis berharap memiliki gambaran terlebih dahulu sebelum
melakukan survei ke lapangan secara langsung untuk mencocokkan data yang penulis dapat
dengan fakta yang ada di lapangan.
3.2.2 Wawancara
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada beberapa pihak untuk
mendapatkan beberapa data yang diperlukan. Pihak – pihak yang penulis wawancarai sebagai
narasumber, antara lain : Ketua RW 03, Ketua RT 01, Warga desa Keputih, Komuter di desa
Keputih.
3.2.3 Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan baik fisik maupun
non fisik. Sehingga kondisi di lapangan yang sebenarnya dapat diketahui. Dalam hal ini,
penulis melakukan survei dengan berjalan pada setiap gang – gang di wilayah Keputih Gang
II.
8. 3.3. Proses Survei
Rincian kegiatan survei toponimi “wilayah Keputih Gang II”, sebagai berikut :
Tabel. Kegiatan survei toponimi tanggal 04 – 10 Oktober 2016
No Tanggal survei Kegiatan Survei Sumber informasi
1 04 Oktober 2016 - Mencari data lokasi
kampung.
- Orientasi lapangan di
Keputih Gang II.
- Menanyakan lokasi kantor
kelurahan Keputih.
Google Maps, Buku
Toponimi, warga
Keputih.
2 05 Oktober 2016 - Pergi ke kantor kelurahan
Keputih untuk mendapatkan
informasi data.
- Mencari data dari sumber
lain.
Tidak mendapatkan data
dari kelurahan.
Searching di Internet
(Wikipedia dan Blog)
3 06 Oktober 2016 - Membuat proposal survei
- Mengisi form permohonan
bantuan data dari jurusan.
- Mengunjungi ruang baca
PWK.
Tidak dapat mengajukan
permohonan ke
Bakesbangpolimnas.
Peta RDTR UP.
Kertajaya
4 07 Oktober 2016 - Mengunjungi ruang baca
PWK, Teknik Sipil,
Arsitektur, dan Teknik
Lingkungan.
- Menemui Ketua RW
Keputih Gang II ( RW 03)
untuk meminta data.
- Wawancara warga Keputih
Gang II tentang lokasi RT
01.
Peta yang di dapat
kurang spesifik/detail
Bapak Khilmi selaku
Ketua RW 03
5 08 Oktober 2016 - Wawancara warga
pendatang di Keputih Gang
II tentang sejarah Keputih
dan kondisi penduduk
Keputih zaman dulu.
- Menemui Ketua RT
Keputih Gang II (RT 01 &
RT 02) untuk meminta data.
- Wawancara warga asli
Keputih Gang II tentang
sejarah Keputih dan refleksi
daerah Keputih zaman dulu
Bu Parno (warga
pendatang di Keputih)
Bapak Ahmad Hadi
selaku Ketua RT 02/ RW
03
Bapak Mulyadi (warga
asli Keputih)
9. 6 09 Oktober 2016 - Menemui sekertaris RT 01
& RT 02 untuk meminta
data.
- Menulis laporan survei
toponimi.
- Membuat ppt.
Bu Yeti selaku sekertaris
RT 01/RW 03
7 10 Oktober 2016 - Pengumpulan tugas
toponimi.
Selesai
3.4. Diagram Alir
MULAI
Memastikan data dengan
wawancara
Survei langsung di
Lapangan
Menyusun
Laporan
Mencari data dari internet,
Buku, dan Peta
SELESAI
10. BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Informasi Umum
Wilayah : Jalan Keputih Gang II
Luas wilayah : ± 9 km x 3 km
Jumlah KK : 75 KK (RT 01), dan 82 KK (RT 02)
Kelurahan : Keputih
Kecamatan : Sukolilo
Kota : Surabaya
Provinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 60111
Koordinat : 7°17'19.6"S 112°47'58.5"E
Pekerjaan penduduk : Petani tambak, Pegawai, Pedagang, Pemilik penginapan, Jasa
Laundry.
Batas Administrasi Keputih Gang II, antara lain :
Sebelah Utara : Jalan Keputih Gang 1D
Sebelah Selatan : Jalan Arief Rahman Hakim
Sebelah Barat : Jalan Keputih Gang IA, IB, dan IC
Sebelah Timur : Jalan KH. Ahmad Dahlan
Wilayah Keputih Gang II dibagi menjadi 3, yakni : Gang IIA, Gang IIB, dan Gang IIC.
Sedangkan pembagian Rukun Tetangga di Gang II, antara lain :
RT 01 : Gang IIA dan sebagian Gang IIB
RT 02 : Gang IIC dan sebagian Gang IIB
11. Landmark
1. Masjid “Baitul Muttaqin”
2. Musholla di Gang II B (kanan) dan Musholla Al- Maryam di Gang II pasar (kiri)
3. Sungai terusan dari Sungai ‘Kalibokor’
12. 4. Pos/Gardu Gantung di tengah Jl. Keputih Gang II pasar
5. TKA/TPA ‘Baitul Muttaqin’ Unit 280 dan Panti Asuhan
6. Jembatan di Gang IIA, II B, dan II C
13. 7. Pasar Surya (Pasar Keputih) di Gang II pasar dan WC umum di Gang II A
4.2 Peta Wilayah
(Lampiran) Peta yang dilampirkan berupa denah yang dibuat sendiri berdasarkan
informasi dari Ketua RW , Ketua RT dan warga asli Keputih.
4.3 Sejarah
Ada beberapa versi cerita asal mula nama Keputih, yakni :
Cerita pertama, dijelaskan bahwa nama kelurahan Keputih awal mulanya berasal dari
Nama Keputih berasal dari nama sebuah pohon, yaitu pohon kepuh yang daunnya berwarna
putih. Menurut orang-orang yang berkecimpung dalam dunia mistis maupun ghaib, pohon
kepuh ini merupakan pohon yang sangat kental dengan aroma mistis dan ghaib. Konon, saat
terjadi babat alas keputih yang di lakukan oleh seorang keturunan raja mataram islam semua
pepohonan termasuk pohon kepuh putih ini dibakar. Akan tetapi, pohon kepuh putih itu tetap
utuh berdiri.
Sedangkan cerita kedua, dijelaskan bahwa nama Keputih ini di ambil bukan berdasar
atas istilah sebutan nama orang. Yang menurut kebanyakan masyarakat Keputih menyebutnya
dengan nama Buyut Putih. Nama Buyut Putih sendiri adalah Assyubah. Orang arab yang di
saat babat alas Keputih ini sudah di temukan makamnya. Sampai sekarang daerah sekitar
makam Buyut Putih ( Assyubah ) ini di jadikan makam islam keputih.
Nama Buyut Putih ini di ketahui setelah babat alas keputih selesai. Buyut Arifah
(Syekh Abdurrahman) melakukan tawasul ke makam Buyut Putih tersebut. Dari situlah beliau
mendapat petunjuk bahwa nama Buyut Putih adalah Assyubah.
Ada versi lain yang menyebutkan juga bahwa makam Buyut Putih pada mulanya tidak
berada di Keputih. Itu merupakan makam pindahan. Pindahan dari daerah Manyar. Karena
ketika Buyut Putih di makamkan di Manyar tidak memilikki kecocokan sehingga terjadi
sesuatu hal yang aneh. Akan tetapi ketika di pindah di Keputih makam Buyut Putih bisa
14. cocok dan bisa terjaga sampai sekarang. Menariknya, beberapa masyarakat percaya bahwa
Buyut Putih merupakan orang pertama yang tinggal di Keputih.
4.4 Keputih Djaman Doeloe
Daerah keputih dulunya masih berbentuk desa yang dikelilingi sungai dan tambak,
tidak ada jalanan aspal hanya berbentuk jalan setapak dari tanah, bahkan warga masih
menggunakan jembatan yang dibuat dari bambu. Selain itu, warga di keputih sering
memanfaatkan sungai sebagai tempat pem bersihan darurat. yakni : untuk mandi, mencuci,
serta BAK, dan BAB.
Dahulu, warga di desa Keputih berprofesi sebagai petani sawah dan petani tambak.
Hal ini dikarenakan hampir seluruh wilayah Keputih dikelilingi sungai, sehingga sangat cocok
sebagai sumber irigasi persawahan sekitar. Sedangkan di wilayah keputih bagian timur
terdapat banyak lahan tambak ikan dan garam. Dalam rentang waktu yang dekat, warga
keputih bisa membuat tambak baru dengan memanfaatkan lahan dari hutan bakau yang
tumbuh diatas tanah endapan (alluvial) yang muncul secara berkala di pesisir pantai.
Semenjak berdirinya ITS, pembangunan infrastruktur dan pemukiman mulai dilakukan
dan warga dari luar lambat laun berdatangan secara berkala. Jalan-jalan mulai dibentuk,
bahkan beberapa tambak dan sungai ditimbun untuk pembangunan perumahan-perumahan
baru. Warga yang awalnya memanfaatkan sungai, mulai membuat kamar mandi sendiri di
setiap rumah.
Beberapa perubahan tersebut ternyata juga mengubah pola pekerjaan di kawasan ini.
Semenjak dilakukan pembangunan dan banyak komuter yang mulai menetap di keputih.
sebagian warga beralih profesi, menjadi pedagang atau juragan kos - kosan.
4.5 Permasalahan di Keputih Gang II
a. Sampah
Sekitar tahun 1984, masyarakat di Keputih Gang II masih menggunakan cara
sederhana dalam membuang sampah, yakni dengan menumpuk sampah/limbah rumah tangga
di tanah lapang kemudian dibakar.
Dalam hal ini, pemerintah Kota Surabaya telah memberikan solusi dengan
diadakannya program Bank Sampah pada setiap desa/kelurahan di Surabaya. Di daerah
Keputih Gang II masih belum tersedia Bank Sampah, tetapi setiap 3 sampai 4 hari sekali akan
ada petugas kebersihan yang berkeliling ke setiap gang untuk mengambil sampah yang
diletakkan di depan rumah warga. Sehingga, permasalahan sampai di Keputih Gang II ini
dapat diatasi dengan baik.
15. b. Nomor Rumah
Saat melakukan survei mengelilingi wilayah Keputih Gang II, saya mendapatkan dua
rumah yang bersebelahan memiliki nomor rumah yang terpaut jauh, misal : rumah dengan No.
28 bersebelahan dengan rumah No. 34. Hal ini dikarenakan sebagian daerah Keputih Gang II
tidak termasuk daerah kapling, sehingga penomoran rumah disesuaikan dengan urutan
pendirian atau pembangunan rumah tersebut.
c. Pendaftaran Tanah
Daerah Keputih merupakan daerah induk, karena sudah ada semenjak dulu. Oleh
karena itu, satu warga memiliki sebidang tanah dengan luas lebih dari 1 hektare. Masyarakat
disana cenderung mengabaikan prosedural pendaftaran tanah. Hampir seluruh warga di
Keputih Gang II belum memiliki sertifikat tanah, alasannya karena proses pendaftaran tanah
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga masyarakat hanya membayar pajak tanah
saja.
4.6 Rekomendasi
Setelah melakukan survei berkala di daerah Keputih Gang II, saya ingin memberikan
rekomendasi agar dilakukan survei pemetaan wilayah di Keputih Gang II, sekaligus
dilakukannya proses pendaftaran tanah di daerah tersebut. Selain itu, setelah pemetaan
wilayah, maka dilakukan pengurutan nomor rumah di Keputih Gang II untuk mempermudah
masyarakat saat mencari alamat rumah di daerah tersebut.
16. BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari survei yang telah dilakukan beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain
:
1. Nama Kelurahan Keputih awal mulanya berasal dari nama pohon Kepuh yang
berdaun putih. Selain itu, nama keputih berasal dari nama Buyut Putih yang
dimakamkan di Keputih
2. Perubahan wilayah Keputih dimulai sejak berdirinya ITS, dimana perumahan
mulai padat dan warga keputih mulai beralih profesi
3. Kelurahan Keputih terletak di koordinat 7°17'19.6"S 112°47'58.5"E