SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH TOPONIMI
TOPONIMI JALAN KEPUTIH GANG II
SURABAYA
Dosen :
Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS
Cherie Bhekti Pribadi,S.T ,M.T
Oleh :
Hamidatul Aminah
(3515100043)
TANGGAL PELAKSANAAN :
03 - 10 Oktober 2016
Jurusan Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ph. 031-5929487
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Toponimi Jalan Keputih Gang
II, Surabaya ini dengan lancar. Laporan hasil studi lapangan ini dibuat oleh penulis untuk
melengkapi tugas survei toponimi dalam mata kuliah toponimi pada semester III tahun ajaran
2016/2017. Laporan ini berisi sejarah penamaan kelurahan Keputih beserta pembagiannya
menjadi beberapa gang, salah satunya Gang II. Selain itu, terdapat beberapa keterangan
penunjang survei penulis.
Penyelesaian laporan survei ini tidak lepas dari kerjasama dari beberapa pihak yang
telah membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS atas bimbingan yang telah diberikan
oleh beliau.
2. Bapak Khilmi, Ketua RW 03 di kelurahan Keputih, selaku narasumber.
3. Bapak Ahmad Hadi, Ketua RT 01 di wilayah Keputih Gang II, selaku narasumber.
4. Bapak Mulyadi, Bu Yeti, Bu Parno, serta semua pihak yang telah membantu proses
survei toponimi dan landmark di wilayah Keputih Gang II, sehingga laporan toponimi
ini dapat terselesaikan.
Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan
sangat membantu dalam penulisan laporan berikutnya, serta mendorong penulis melakukan
yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Surabaya, 09 Oktober 2016
Penulis
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR ................................................................................................................2
BAB 1 .........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4
1.2 Tujuan.......................................................................................................................5
1.3. Manfaat ........................................................................................................................5
BAB II ........................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI..............................................................................................................6
2.1 Pengertian Toponimi ....................................................................................................6
2.2 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah di Teknik Geomatika ................................6
BAB III .......................................................................................................................................7
METODOLOGI......................................................................................................................7
3.1 Pelaksanaan Survei .......................................................................................................7
3.2 Metode Praktikum ........................................................................................................7
3.3. Proses Survei .............................................................................................................8
3.4. Diagram Alir..............................................................................................................9
BAB IV.....................................................................................................................................10
PEMBAHASAN...................................................................................................................10
4.1 Informasi Umum.........................................................................................................10
4.2 Peta Wilayah..............................................................................................................13
4.3 Sejarah ........................................................................................................................13
4.4 Keputih Djaman Doeloe .............................................................................................14
4.5 Permasalahan di Keputih Gang II...............................................................................14
4.6 Rekomendasi..............................................................................................................15
BAB V ......................................................................................................................................16
KESIMPULAN.....................................................................................................................16
5.1. Kesimpulan................................................................................................................16
LAMPIRAN .............................................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pemberian nama suatu tempat atau wilayah, tak jarang terdapat
kesamaan antara nama dua daerah. Hal ini akan menimbulkan kerancuan terutama di tingkat
pusat. Nama suatu tempat biasanya dilatar belakangi oleh asal-usul tempat tersebut yang
biasa disebut mitos, babat atau legenda. Selain itu, nama suatu tempat bisa juga berasal dari
fenomena yang terjadi di tempat tersebut.
Di Indonesia seringkali ada dua daerah memiliki nama yang sama tetapi asal – mula
penamaannya berbeda. Sehingga, tidak dapat dipungkiri adanya nama duplikat antara daerah
satu dan lainnya di Indonesia. Dalam hal ini, survei topinimi perlu dilakukan untuk
menghindari hal tersebut dengan dilakukannya pendataan nama – nama daerah di Indonesia.
Data dari survei tersebut akan membantu pengguna atau penerima informasi
geospasial dalam mencari suatu tempat, karena pada hakikatnya setiap daerah memiliki
keunikan tersendiri. Berawal dari keunikan tersebut, suatu daerah akan memiliki nama yang
unik dan berbeda dari daerah lainnya. Dengan demikian, tidak akan terjadi penamaan
tempat yang ganda yang dapat menimbulkan kebingungan bagi pengguna informasi
geospasial itu sendiri.
Adapun kelurahan Keputih di kota Surabaya ternyata juga memiliki sejarah seputar
asal – usul nama dari desa/kelurahan tersebut. Akan tetapi, hal yang akan dibahas dalam
laporan ini lebih mengacu pada wilayah kampung di dalam kelurahan Keputih itu sendiri,
yakni : wilayah Keputih Gang II. Selain mencari tahu mengenai sejarah nama kelurahan
Keputih, penulis juga memberikan informasi mengenai jumlah kepala keluarga yang
menempati kampung tersebut, kondisi kampung pada zaman sekarang dan zaman dahulu,
serta peta daerah tersebut. Hal ini dilakukan guna mempermudah pengguna informasi
geospasial maupun pihak-pihak tertentu yang ingin mendapat informasi lebih dalam
mengenai wilayah Keputih Gang II.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari survei toponimi yang dilakukan di wilayah Keputih Gang II,
Surabaya ini antara lain :
a. Melengkapi tugas mata kuliah Toponimi semester III tahun pelajaran 2016/2017;
b. Memberikan informasi mengenai asal-usul nama Keputih;
c. Memberikan informasi mengenai kondisi penduduk dan sumber daya yang dapat
dikelola di wilayah Keputih Gang II;
d. Memberikan informasi tentang kondisi wilayah keputih Gang II sebelum dilakukan
pembangunan infrastruktur dan lahan perumahan.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya survei toponimi yang dilakukan
di wilayah Keputih Gang II, Surabaya ini antara lain :
a. Bagi penulis, laporan ini bermanfaat sebagai tolak ukur pemahaman penulis
tentang mata kuliah toponimi.
b. Bagi pembaca, laporan ini memberikan informasi tentang sejarah, peta,
kondisi masa lampau dan kondisi eksisting di wilayah Keputih Gang II.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Toponimi
Toponimi (toponym) dari 2 kata, yaitu topos dan nym (nim). Topos artinya
permukaan dan nym artinya nama. Toponimi ini berkaitan dengan unsur topografi suatu
tempat. Adapun topografi (grafi dan grafos) sendiri merupakan gambaran permukaan bumi
atau rupabumi. Sehingga dapat dikatakan bahwa toponym adalah nama unsur topografi,
nama unsur rupa bumi, nama permukaan bumi, nama tempat (place names) atau dengan
kata lain toponymy (toponimi) adalah ilmu tentang penamaan unsur rupa bumi atau
totalitas dari toponimi dalam suatu region.
Secara umum makna toponimi adalah nama yang diberikan pada unsur-unsur di
permukaan bumi. Nama unsur kenampakan atau ciri (features) di permukaan bumi
tersebut meliputi unsur alamiah, unsur buatan, dan unsur administratif. Toponimi sendiri
merupakan suatu cabang onomastica yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul dan arti nama.
2.2 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah di Teknik Geomatika
Penamaan lokasi suatu tempat merupakan salah satu komponen penting dalam survei
pemetaan untuk membuat peta. Apabila terdapat kesalahan penulisan nama tempat maka
dapat menimbulkan kesalahan orientasi dan kebingungan bagi pengguna peta. Sedangkan, di
jurusan Teknik Geomatika, ada beberapa mata kuliah yang berkaitan erat dengan letak dan
posisi suatu objek di permukaan bumi, seperti : Kartografi, Pertanahan, Pengembangan
Wilayah Pesisir, Sistem Informasi Geografis, dan sebagainya.
Dengan adanya penamaan pada setiap daerah, hal itu akan membantu dalam proses
pemetaan maupun pencarian lokasi daerah tersebut. Sehingga para pengguna informasi
geospasial tidak kebingungan ketika mendapat detail informasi dari daerah tersebut.
BAB III
METODOLOGI
3.1 Pelaksanaan Survei
Survei toponimi ini dilaksanakan pada :
 Waktu pelaksanaan : 04 – 10 Oktober 2016
 Tempat : Wilayah Keputih Gang II, Surabaya
3.2 Metode Praktikum
3.2.1 Pengumpulan Data
Dalam survei toponimi ini, penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dari
beberapa sumber, yakni : informasi dari internet, buku, dan peta yang penulis baca. Dengan
melakukan pengumpulan data, penulis berharap memiliki gambaran terlebih dahulu sebelum
melakukan survei ke lapangan secara langsung untuk mencocokkan data yang penulis dapat
dengan fakta yang ada di lapangan.
3.2.2 Wawancara
Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada beberapa pihak untuk
mendapatkan beberapa data yang diperlukan. Pihak – pihak yang penulis wawancarai sebagai
narasumber, antara lain : Ketua RW 03, Ketua RT 01, Warga desa Keputih, Komuter di desa
Keputih.
3.2.3 Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan baik fisik maupun
non fisik. Sehingga kondisi di lapangan yang sebenarnya dapat diketahui. Dalam hal ini,
penulis melakukan survei dengan berjalan pada setiap gang – gang di wilayah Keputih Gang
II.
3.3. Proses Survei
Rincian kegiatan survei toponimi “wilayah Keputih Gang II”, sebagai berikut :
Tabel. Kegiatan survei toponimi tanggal 04 – 10 Oktober 2016
No Tanggal survei Kegiatan Survei Sumber informasi
1 04 Oktober 2016 - Mencari data lokasi
kampung.
- Orientasi lapangan di
Keputih Gang II.
- Menanyakan lokasi kantor
kelurahan Keputih.
Google Maps, Buku
Toponimi, warga
Keputih.
2 05 Oktober 2016 - Pergi ke kantor kelurahan
Keputih untuk mendapatkan
informasi data.
- Mencari data dari sumber
lain.
Tidak mendapatkan data
dari kelurahan.
Searching di Internet
(Wikipedia dan Blog)
3 06 Oktober 2016 - Membuat proposal survei
- Mengisi form permohonan
bantuan data dari jurusan.
- Mengunjungi ruang baca
PWK.
Tidak dapat mengajukan
permohonan ke
Bakesbangpolimnas.
Peta RDTR UP.
Kertajaya
4 07 Oktober 2016 - Mengunjungi ruang baca
PWK, Teknik Sipil,
Arsitektur, dan Teknik
Lingkungan.
- Menemui Ketua RW
Keputih Gang II ( RW 03)
untuk meminta data.
- Wawancara warga Keputih
Gang II tentang lokasi RT
01.
Peta yang di dapat
kurang spesifik/detail
Bapak Khilmi selaku
Ketua RW 03
5 08 Oktober 2016 - Wawancara warga
pendatang di Keputih Gang
II tentang sejarah Keputih
dan kondisi penduduk
Keputih zaman dulu.
- Menemui Ketua RT
Keputih Gang II (RT 01 &
RT 02) untuk meminta data.
- Wawancara warga asli
Keputih Gang II tentang
sejarah Keputih dan refleksi
daerah Keputih zaman dulu
Bu Parno (warga
pendatang di Keputih)
Bapak Ahmad Hadi
selaku Ketua RT 02/ RW
03
Bapak Mulyadi (warga
asli Keputih)
6 09 Oktober 2016 - Menemui sekertaris RT 01
& RT 02 untuk meminta
data.
- Menulis laporan survei
toponimi.
- Membuat ppt.
Bu Yeti selaku sekertaris
RT 01/RW 03
7 10 Oktober 2016 - Pengumpulan tugas
toponimi.
Selesai
3.4. Diagram Alir
MULAI
Memastikan data dengan
wawancara
Survei langsung di
Lapangan
Menyusun
Laporan
Mencari data dari internet,
Buku, dan Peta
SELESAI
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Informasi Umum
 Wilayah : Jalan Keputih Gang II
 Luas wilayah : ± 9 km x 3 km
 Jumlah KK : 75 KK (RT 01), dan 82 KK (RT 02)
 Kelurahan : Keputih
 Kecamatan : Sukolilo
 Kota : Surabaya
 Provinsi : Jawa Timur
 Kode Pos : 60111
 Koordinat : 7°17'19.6"S 112°47'58.5"E
 Pekerjaan penduduk : Petani tambak, Pegawai, Pedagang, Pemilik penginapan, Jasa
Laundry.
Batas Administrasi Keputih Gang II, antara lain :
 Sebelah Utara : Jalan Keputih Gang 1D
 Sebelah Selatan : Jalan Arief Rahman Hakim
 Sebelah Barat : Jalan Keputih Gang IA, IB, dan IC
 Sebelah Timur : Jalan KH. Ahmad Dahlan
Wilayah Keputih Gang II dibagi menjadi 3, yakni : Gang IIA, Gang IIB, dan Gang IIC.
Sedangkan pembagian Rukun Tetangga di Gang II, antara lain :
 RT 01 : Gang IIA dan sebagian Gang IIB
 RT 02 : Gang IIC dan sebagian Gang IIB
Landmark
1. Masjid “Baitul Muttaqin”
2. Musholla di Gang II B (kanan) dan Musholla Al- Maryam di Gang II pasar (kiri)
3. Sungai terusan dari Sungai ‘Kalibokor’
4. Pos/Gardu Gantung di tengah Jl. Keputih Gang II pasar
5. TKA/TPA ‘Baitul Muttaqin’ Unit 280 dan Panti Asuhan
6. Jembatan di Gang IIA, II B, dan II C
7. Pasar Surya (Pasar Keputih) di Gang II pasar dan WC umum di Gang II A
4.2 Peta Wilayah
(Lampiran) Peta yang dilampirkan berupa denah yang dibuat sendiri berdasarkan
informasi dari Ketua RW , Ketua RT dan warga asli Keputih.
4.3 Sejarah
Ada beberapa versi cerita asal mula nama Keputih, yakni :
Cerita pertama, dijelaskan bahwa nama kelurahan Keputih awal mulanya berasal dari
Nama Keputih berasal dari nama sebuah pohon, yaitu pohon kepuh yang daunnya berwarna
putih. Menurut orang-orang yang berkecimpung dalam dunia mistis maupun ghaib, pohon
kepuh ini merupakan pohon yang sangat kental dengan aroma mistis dan ghaib. Konon, saat
terjadi babat alas keputih yang di lakukan oleh seorang keturunan raja mataram islam semua
pepohonan termasuk pohon kepuh putih ini dibakar. Akan tetapi, pohon kepuh putih itu tetap
utuh berdiri.
Sedangkan cerita kedua, dijelaskan bahwa nama Keputih ini di ambil bukan berdasar
atas istilah sebutan nama orang. Yang menurut kebanyakan masyarakat Keputih menyebutnya
dengan nama Buyut Putih. Nama Buyut Putih sendiri adalah Assyubah. Orang arab yang di
saat babat alas Keputih ini sudah di temukan makamnya. Sampai sekarang daerah sekitar
makam Buyut Putih ( Assyubah ) ini di jadikan makam islam keputih.
Nama Buyut Putih ini di ketahui setelah babat alas keputih selesai. Buyut Arifah
(Syekh Abdurrahman) melakukan tawasul ke makam Buyut Putih tersebut. Dari situlah beliau
mendapat petunjuk bahwa nama Buyut Putih adalah Assyubah.
Ada versi lain yang menyebutkan juga bahwa makam Buyut Putih pada mulanya tidak
berada di Keputih. Itu merupakan makam pindahan. Pindahan dari daerah Manyar. Karena
ketika Buyut Putih di makamkan di Manyar tidak memilikki kecocokan sehingga terjadi
sesuatu hal yang aneh. Akan tetapi ketika di pindah di Keputih makam Buyut Putih bisa
cocok dan bisa terjaga sampai sekarang. Menariknya, beberapa masyarakat percaya bahwa
Buyut Putih merupakan orang pertama yang tinggal di Keputih.
4.4 Keputih Djaman Doeloe
Daerah keputih dulunya masih berbentuk desa yang dikelilingi sungai dan tambak,
tidak ada jalanan aspal hanya berbentuk jalan setapak dari tanah, bahkan warga masih
menggunakan jembatan yang dibuat dari bambu. Selain itu, warga di keputih sering
memanfaatkan sungai sebagai tempat pem bersihan darurat. yakni : untuk mandi, mencuci,
serta BAK, dan BAB.
Dahulu, warga di desa Keputih berprofesi sebagai petani sawah dan petani tambak.
Hal ini dikarenakan hampir seluruh wilayah Keputih dikelilingi sungai, sehingga sangat cocok
sebagai sumber irigasi persawahan sekitar. Sedangkan di wilayah keputih bagian timur
terdapat banyak lahan tambak ikan dan garam. Dalam rentang waktu yang dekat, warga
keputih bisa membuat tambak baru dengan memanfaatkan lahan dari hutan bakau yang
tumbuh diatas tanah endapan (alluvial) yang muncul secara berkala di pesisir pantai.
Semenjak berdirinya ITS, pembangunan infrastruktur dan pemukiman mulai dilakukan
dan warga dari luar lambat laun berdatangan secara berkala. Jalan-jalan mulai dibentuk,
bahkan beberapa tambak dan sungai ditimbun untuk pembangunan perumahan-perumahan
baru. Warga yang awalnya memanfaatkan sungai, mulai membuat kamar mandi sendiri di
setiap rumah.
Beberapa perubahan tersebut ternyata juga mengubah pola pekerjaan di kawasan ini.
Semenjak dilakukan pembangunan dan banyak komuter yang mulai menetap di keputih.
sebagian warga beralih profesi, menjadi pedagang atau juragan kos - kosan.
4.5 Permasalahan di Keputih Gang II
a. Sampah
Sekitar tahun 1984, masyarakat di Keputih Gang II masih menggunakan cara
sederhana dalam membuang sampah, yakni dengan menumpuk sampah/limbah rumah tangga
di tanah lapang kemudian dibakar.
Dalam hal ini, pemerintah Kota Surabaya telah memberikan solusi dengan
diadakannya program Bank Sampah pada setiap desa/kelurahan di Surabaya. Di daerah
Keputih Gang II masih belum tersedia Bank Sampah, tetapi setiap 3 sampai 4 hari sekali akan
ada petugas kebersihan yang berkeliling ke setiap gang untuk mengambil sampah yang
diletakkan di depan rumah warga. Sehingga, permasalahan sampai di Keputih Gang II ini
dapat diatasi dengan baik.
b. Nomor Rumah
Saat melakukan survei mengelilingi wilayah Keputih Gang II, saya mendapatkan dua
rumah yang bersebelahan memiliki nomor rumah yang terpaut jauh, misal : rumah dengan No.
28 bersebelahan dengan rumah No. 34. Hal ini dikarenakan sebagian daerah Keputih Gang II
tidak termasuk daerah kapling, sehingga penomoran rumah disesuaikan dengan urutan
pendirian atau pembangunan rumah tersebut.
c. Pendaftaran Tanah
Daerah Keputih merupakan daerah induk, karena sudah ada semenjak dulu. Oleh
karena itu, satu warga memiliki sebidang tanah dengan luas lebih dari 1 hektare. Masyarakat
disana cenderung mengabaikan prosedural pendaftaran tanah. Hampir seluruh warga di
Keputih Gang II belum memiliki sertifikat tanah, alasannya karena proses pendaftaran tanah
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga masyarakat hanya membayar pajak tanah
saja.
4.6 Rekomendasi
Setelah melakukan survei berkala di daerah Keputih Gang II, saya ingin memberikan
rekomendasi agar dilakukan survei pemetaan wilayah di Keputih Gang II, sekaligus
dilakukannya proses pendaftaran tanah di daerah tersebut. Selain itu, setelah pemetaan
wilayah, maka dilakukan pengurutan nomor rumah di Keputih Gang II untuk mempermudah
masyarakat saat mencari alamat rumah di daerah tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Dari survei yang telah dilakukan beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain
:
1. Nama Kelurahan Keputih awal mulanya berasal dari nama pohon Kepuh yang
berdaun putih. Selain itu, nama keputih berasal dari nama Buyut Putih yang
dimakamkan di Keputih
2. Perubahan wilayah Keputih dimulai sejak berdirinya ITS, dimana perumahan
mulai padat dan warga keputih mulai beralih profesi
3. Kelurahan Keputih terletak di koordinat 7°17'19.6"S 112°47'58.5"E
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem InformasiSlide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Ismi Islamia
 
Studi literatur
Studi literaturStudi literatur
Studi literatur
Asep Setiadi
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Bagus ardian
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
Rahmat Prihadi
 
Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)
Inoy Trisnaini
 
survey toponimi daerah jurang belimbing
survey toponimi daerah jurang belimbingsurvey toponimi daerah jurang belimbing
survey toponimi daerah jurang belimbing
Rizqi Umi Rahmawati
 
Design M.I.C.E Building.
Design M.I.C.E Building.Design M.I.C.E Building.
Design M.I.C.E Building.
Aditya Yudi Kurniawan
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Ardita Putri Usandy
 
Contoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas AkhirContoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas Akhir
Agus Nurwahyudi
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
10MThoriqShihab
 
SKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptx
SKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptxSKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptx
SKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptx
JeronRPM
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)
Putri Sanuria
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
Purwo S
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
Benny Iskandar
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
MerisaJanuarti
 
ARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAANARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAAN
Agus Hendrowibowo
 
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
Eka Budi
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-Contoh
Fajar Baskoro
 

What's hot (20)

Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem InformasiSlide Sidang Skripsi Sistem Informasi
Slide Sidang Skripsi Sistem Informasi
 
Perencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyekPerencanaan manajemen proyek
Perencanaan manajemen proyek
 
Studi literatur
Studi literaturStudi literatur
Studi literatur
 
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhanaCara pembuatan peta gis secara sederhana
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
 
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
9 pendekatan-pendekatan dalam urban design
 
Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)Permukiman kumuh (Slum Area)
Permukiman kumuh (Slum Area)
 
04 analisis tapak
04 analisis tapak04 analisis tapak
04 analisis tapak
 
survey toponimi daerah jurang belimbing
survey toponimi daerah jurang belimbingsurvey toponimi daerah jurang belimbing
survey toponimi daerah jurang belimbing
 
Design M.I.C.E Building.
Design M.I.C.E Building.Design M.I.C.E Building.
Design M.I.C.E Building.
 
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaanSni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
Sni 03 1733-2004 v.2 tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan
 
Contoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas AkhirContoh Presentasi Tugas Akhir
Contoh Presentasi Tugas Akhir
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
SKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptx
SKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptxSKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptx
SKO 4 KELOMPOK 4 (STRUKTUR MEMBRAN).pptx
 
PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)PPT TA (TUGAS AKHIR)
PPT TA (TUGAS AKHIR)
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
 
4. elemen urban design
4. elemen urban design4. elemen urban design
4. elemen urban design
 
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil PenelitianPowerpoint Seminar Hasil Penelitian
Powerpoint Seminar Hasil Penelitian
 
ARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAANARSITEKTUR PERKOTAAN
ARSITEKTUR PERKOTAAN
 
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke373196685 buku-teori-arsitektur-oke
373196685 buku-teori-arsitektur-oke
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-Contoh
 

Viewers also liked

Aspek fisik
Aspek fisikAspek fisik
Aspek fisik
erwinplanner
 
pesantren Thaybah surabaya
pesantren Thaybah surabayapesantren Thaybah surabaya
pesantren Thaybah surabaya
sutrisno_link
 
Pertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabayaPertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabaya
Daffa Fikri Furqon
 
Toponimi kelurahan klampis asem
Toponimi kelurahan klampis asemToponimi kelurahan klampis asem
Toponimi kelurahan klampis asem
National Cheng Kung University
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Latifah Tio
 
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintasIi. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
gusriantodanr2161
 
Masterplan Yayasan
Masterplan YayasanMasterplan Yayasan
Masterplan Yayasan
mr X
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kaku
eniwijayanti
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
contoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatancontoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatan
Muchammad Idris
 
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)
shrdcinfo
 
INDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEW
INDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEWINDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEW
INDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEW
tribudia
 
contoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatancontoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatan
Muchammad Idris
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
Avrilina Hadi
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke MasaPertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Mia Nur Aisyah Firdaus
 
Master Planning
Master PlanningMaster Planning
Master Planning
guestd79aec6
 
Mengenal master plan
Mengenal master planMengenal master plan
Mengenal master plan
Dedy Kurniawan
 
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Irvan Wahyu
 
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Yulianto Dwi Prasetyo
 

Viewers also liked (20)

Aspek fisik
Aspek fisikAspek fisik
Aspek fisik
 
pesantren Thaybah surabaya
pesantren Thaybah surabayapesantren Thaybah surabaya
pesantren Thaybah surabaya
 
Pertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabayaPertumbuhan kota surabaya
Pertumbuhan kota surabaya
 
Toponimi kelurahan klampis asem
Toponimi kelurahan klampis asemToponimi kelurahan klampis asem
Toponimi kelurahan klampis asem
 
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota SurabayaAnalisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
Analisis Kemampuan Daerah (Pembiayaan Pembangunan )Kota Surabaya
 
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintasIi. karakteristik komponen lalu lintas
Ii. karakteristik komponen lalu lintas
 
Masterplan Yayasan
Masterplan YayasanMasterplan Yayasan
Masterplan Yayasan
 
Perkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kakuPerkerasan lentur dan kaku
Perkerasan lentur dan kaku
 
Pedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master PlanPedoman Mereview Master Plan
Pedoman Mereview Master Plan
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
contoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatancontoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatan
 
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)
[Sustainable Mobility Workshop with UCLG-ASPAC] City Paper : Surabaya(Indonesia)
 
INDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEW
INDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEWINDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEW
INDONESIA TRANSPORTATION SECTOR OVERVIEW
 
contoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatancontoh cover proposal kegiatan
contoh cover proposal kegiatan
 
SOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol GeodesiSOF Jaring Kontrol Geodesi
SOF Jaring Kontrol Geodesi
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke MasaPertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Surabaya dari Masa ke Masa
 
Master Planning
Master PlanningMaster Planning
Master Planning
 
Mengenal master plan
Mengenal master planMengenal master plan
Mengenal master plan
 
Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)Surabaya mass rapid transportation (smart)
Surabaya mass rapid transportation (smart)
 
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
Penyusunan rdtr berbasis bidang tanah 1
 

Similar to 03_Toponimi Keputih Gang II

Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
lia anggraini
 
Proposal Etnomatematika PKM FGT.docx
Proposal Etnomatematika PKM FGT.docxProposal Etnomatematika PKM FGT.docx
Proposal Etnomatematika PKM FGT.docx
YantoHolo
 
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docxINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
AgusIftidah
 
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Nodd Nittong
 
Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1
Albert Tiar
 
2993693.ppt
2993693.ppt2993693.ppt
2993693.ppt
SomaGotama1
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
Ahmad Kanzu Firdaus
 
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...
Nisrina Ikbar
 
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)
juni apri
 
Laporan akhir kkn fixxxxxxxx
Laporan akhir kkn fixxxxxxxxLaporan akhir kkn fixxxxxxxx
Laporan akhir kkn fixxxxxxxx
'whuland' Cyankimhankcha
 
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
muhammadikhsan_miko
 
SILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxSILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docx
elfyteti
 
X geografi kd 3.4_dampak rotasi dan revolusi bumi
X geografi kd 3.4_dampak  rotasi dan  revolusi  bumiX geografi kd 3.4_dampak  rotasi dan  revolusi  bumi
X geografi kd 3.4_dampak rotasi dan revolusi bumi
jopiwildani
 
X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...
X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...
X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...
jopiwildani
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
Ade Fathurahman
 
Gabung paket-abc-kejuruan
Gabung paket-abc-kejuruanGabung paket-abc-kejuruan
Gabung paket-abc-kejuruan
Irviana Rozi
 
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docxGeografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
johan effendi
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
Abdul Jalil
 
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxsilabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
SiskaSulle
 

Similar to 03_Toponimi Keputih Gang II (20)

Laporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan ThachymetriLaporan Polygon dan Thachymetri
Laporan Polygon dan Thachymetri
 
Proposal Etnomatematika PKM FGT.docx
Proposal Etnomatematika PKM FGT.docxProposal Etnomatematika PKM FGT.docx
Proposal Etnomatematika PKM FGT.docx
 
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docxINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH DAN.docx
 
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
Materi 1-pengenalan-peta-dan-foto-udara1
 
Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1Laporan studi fenomena geografi 1
Laporan studi fenomena geografi 1
 
2993693.ppt
2993693.ppt2993693.ppt
2993693.ppt
 
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeteranalisis prinsip kerja open pan evaporimeter
analisis prinsip kerja open pan evaporimeter
 
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...
Validasi Penentuan Potensi Tsunami Menggunakan Aplikasi Penentuan Td, Tdur, d...
 
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)
Inovasi desain model gang pemukiman kota ramah anak dan lingkungan (baru)
 
Laporan akhir kkn fixxxxxxxx
Laporan akhir kkn fixxxxxxxxLaporan akhir kkn fixxxxxxxx
Laporan akhir kkn fixxxxxxxx
 
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
(Studi Alih Fungsi Perubahan Penggunaan Lahan dan Prediksi Perubahan Pengguna...
 
SILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docxSILABUS GEO KLS X.docx
SILABUS GEO KLS X.docx
 
X geografi kd 3.4_dampak rotasi dan revolusi bumi
X geografi kd 3.4_dampak  rotasi dan  revolusi  bumiX geografi kd 3.4_dampak  rotasi dan  revolusi  bumi
X geografi kd 3.4_dampak rotasi dan revolusi bumi
 
X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...
X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...
X geografi kd 3.4_teori pembentukan planet bumi meliputi teori pembentukan ta...
 
Makalah geografi
Makalah geografiMakalah geografi
Makalah geografi
 
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
UKBM Geografi Kelas 12 Semester 5
 
Gabung paket-abc-kejuruan
Gabung paket-abc-kejuruanGabung paket-abc-kejuruan
Gabung paket-abc-kejuruan
 
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docxGeografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
Geografi - 12 iis - Kisi-Kisi.docx
 
geodesi satelit survey
geodesi satelit surveygeodesi satelit survey
geodesi satelit survey
 
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docxsilabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
silabus geografi kelas x - www.kherysuryawan.id.docx
 

More from Hamida ID

TUTORIAL RTKLIB
TUTORIAL RTKLIBTUTORIAL RTKLIB
TUTORIAL RTKLIB
Hamida ID
 
02_Inderaja Composit Band
02_Inderaja Composit Band02_Inderaja Composit Band
02_Inderaja Composit Band
Hamida ID
 
Sistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan TransformasiSistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan Transformasi
Hamida ID
 
Toponimi Jalan bertema "Pulau"
Toponimi Jalan bertema "Pulau"Toponimi Jalan bertema "Pulau"
Toponimi Jalan bertema "Pulau"
Hamida ID
 
02_Daerah terdampak banjir di Bandung
02_Daerah terdampak banjir di Bandung02_Daerah terdampak banjir di Bandung
02_Daerah terdampak banjir di Bandung
Hamida ID
 
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
Hamida ID
 
02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik
Hamida ID
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
Hamida ID
 
01_Permasalahan Sampah di Kampus
01_Permasalahan Sampah di Kampus01_Permasalahan Sampah di Kampus
01_Permasalahan Sampah di Kampus
Hamida ID
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
Hamida ID
 
01_Borneo 1602
01_Borneo 160201_Borneo 1602
01_Borneo 1602
Hamida ID
 

More from Hamida ID (11)

TUTORIAL RTKLIB
TUTORIAL RTKLIBTUTORIAL RTKLIB
TUTORIAL RTKLIB
 
02_Inderaja Composit Band
02_Inderaja Composit Band02_Inderaja Composit Band
02_Inderaja Composit Band
 
Sistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan TransformasiSistem Koordinat dan Transformasi
Sistem Koordinat dan Transformasi
 
Toponimi Jalan bertema "Pulau"
Toponimi Jalan bertema "Pulau"Toponimi Jalan bertema "Pulau"
Toponimi Jalan bertema "Pulau"
 
02_Daerah terdampak banjir di Bandung
02_Daerah terdampak banjir di Bandung02_Daerah terdampak banjir di Bandung
02_Daerah terdampak banjir di Bandung
 
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
03_Toponimi Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
 
02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik02_Peta Topografi dan Tematik
02_Peta Topografi dan Tematik
 
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
02_Pengaruh bahasa dalam pendidikan karakter bangsa
 
01_Permasalahan Sampah di Kampus
01_Permasalahan Sampah di Kampus01_Permasalahan Sampah di Kampus
01_Permasalahan Sampah di Kampus
 
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
01_Konsep Ketuhanan dalam Islam
 
01_Borneo 1602
01_Borneo 160201_Borneo 1602
01_Borneo 1602
 

03_Toponimi Keputih Gang II

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TOPONIMI TOPONIMI JALAN KEPUTIH GANG II SURABAYA Dosen : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS Cherie Bhekti Pribadi,S.T ,M.T Oleh : Hamidatul Aminah (3515100043) TANGGAL PELAKSANAAN : 03 - 10 Oktober 2016 Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ph. 031-5929487 2016
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul Toponimi Jalan Keputih Gang II, Surabaya ini dengan lancar. Laporan hasil studi lapangan ini dibuat oleh penulis untuk melengkapi tugas survei toponimi dalam mata kuliah toponimi pada semester III tahun ajaran 2016/2017. Laporan ini berisi sejarah penamaan kelurahan Keputih beserta pembagiannya menjadi beberapa gang, salah satunya Gang II. Selain itu, terdapat beberapa keterangan penunjang survei penulis. Penyelesaian laporan survei ini tidak lepas dari kerjasama dari beberapa pihak yang telah membantu penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo Sukojo, DEA., DESS atas bimbingan yang telah diberikan oleh beliau. 2. Bapak Khilmi, Ketua RW 03 di kelurahan Keputih, selaku narasumber. 3. Bapak Ahmad Hadi, Ketua RT 01 di wilayah Keputih Gang II, selaku narasumber. 4. Bapak Mulyadi, Bu Yeti, Bu Parno, serta semua pihak yang telah membantu proses survei toponimi dan landmark di wilayah Keputih Gang II, sehingga laporan toponimi ini dapat terselesaikan. Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat membantu dalam penulisan laporan berikutnya, serta mendorong penulis melakukan yang lebih baik lagi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Surabaya, 09 Oktober 2016 Penulis
  • 3. DAFTAR ISI LAPORAN PRAKTIKUM.........................................................................................................1 KATA PENGANTAR ................................................................................................................2 BAB 1 .........................................................................................................................................4 PENDAHULUAN ..................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4 1.2 Tujuan.......................................................................................................................5 1.3. Manfaat ........................................................................................................................5 BAB II ........................................................................................................................................6 LANDASAN TEORI..............................................................................................................6 2.1 Pengertian Toponimi ....................................................................................................6 2.2 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah di Teknik Geomatika ................................6 BAB III .......................................................................................................................................7 METODOLOGI......................................................................................................................7 3.1 Pelaksanaan Survei .......................................................................................................7 3.2 Metode Praktikum ........................................................................................................7 3.3. Proses Survei .............................................................................................................8 3.4. Diagram Alir..............................................................................................................9 BAB IV.....................................................................................................................................10 PEMBAHASAN...................................................................................................................10 4.1 Informasi Umum.........................................................................................................10 4.2 Peta Wilayah..............................................................................................................13 4.3 Sejarah ........................................................................................................................13 4.4 Keputih Djaman Doeloe .............................................................................................14 4.5 Permasalahan di Keputih Gang II...............................................................................14 4.6 Rekomendasi..............................................................................................................15 BAB V ......................................................................................................................................16 KESIMPULAN.....................................................................................................................16 5.1. Kesimpulan................................................................................................................16 LAMPIRAN .............................................................................................................................18
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pemberian nama suatu tempat atau wilayah, tak jarang terdapat kesamaan antara nama dua daerah. Hal ini akan menimbulkan kerancuan terutama di tingkat pusat. Nama suatu tempat biasanya dilatar belakangi oleh asal-usul tempat tersebut yang biasa disebut mitos, babat atau legenda. Selain itu, nama suatu tempat bisa juga berasal dari fenomena yang terjadi di tempat tersebut. Di Indonesia seringkali ada dua daerah memiliki nama yang sama tetapi asal – mula penamaannya berbeda. Sehingga, tidak dapat dipungkiri adanya nama duplikat antara daerah satu dan lainnya di Indonesia. Dalam hal ini, survei topinimi perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut dengan dilakukannya pendataan nama – nama daerah di Indonesia. Data dari survei tersebut akan membantu pengguna atau penerima informasi geospasial dalam mencari suatu tempat, karena pada hakikatnya setiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Berawal dari keunikan tersebut, suatu daerah akan memiliki nama yang unik dan berbeda dari daerah lainnya. Dengan demikian, tidak akan terjadi penamaan tempat yang ganda yang dapat menimbulkan kebingungan bagi pengguna informasi geospasial itu sendiri. Adapun kelurahan Keputih di kota Surabaya ternyata juga memiliki sejarah seputar asal – usul nama dari desa/kelurahan tersebut. Akan tetapi, hal yang akan dibahas dalam laporan ini lebih mengacu pada wilayah kampung di dalam kelurahan Keputih itu sendiri, yakni : wilayah Keputih Gang II. Selain mencari tahu mengenai sejarah nama kelurahan Keputih, penulis juga memberikan informasi mengenai jumlah kepala keluarga yang menempati kampung tersebut, kondisi kampung pada zaman sekarang dan zaman dahulu, serta peta daerah tersebut. Hal ini dilakukan guna mempermudah pengguna informasi geospasial maupun pihak-pihak tertentu yang ingin mendapat informasi lebih dalam mengenai wilayah Keputih Gang II.
  • 5. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari survei toponimi yang dilakukan di wilayah Keputih Gang II, Surabaya ini antara lain : a. Melengkapi tugas mata kuliah Toponimi semester III tahun pelajaran 2016/2017; b. Memberikan informasi mengenai asal-usul nama Keputih; c. Memberikan informasi mengenai kondisi penduduk dan sumber daya yang dapat dikelola di wilayah Keputih Gang II; d. Memberikan informasi tentang kondisi wilayah keputih Gang II sebelum dilakukan pembangunan infrastruktur dan lahan perumahan. 1.3. Manfaat Adapun manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya survei toponimi yang dilakukan di wilayah Keputih Gang II, Surabaya ini antara lain : a. Bagi penulis, laporan ini bermanfaat sebagai tolak ukur pemahaman penulis tentang mata kuliah toponimi. b. Bagi pembaca, laporan ini memberikan informasi tentang sejarah, peta, kondisi masa lampau dan kondisi eksisting di wilayah Keputih Gang II.
  • 6. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Toponimi Toponimi (toponym) dari 2 kata, yaitu topos dan nym (nim). Topos artinya permukaan dan nym artinya nama. Toponimi ini berkaitan dengan unsur topografi suatu tempat. Adapun topografi (grafi dan grafos) sendiri merupakan gambaran permukaan bumi atau rupabumi. Sehingga dapat dikatakan bahwa toponym adalah nama unsur topografi, nama unsur rupa bumi, nama permukaan bumi, nama tempat (place names) atau dengan kata lain toponymy (toponimi) adalah ilmu tentang penamaan unsur rupa bumi atau totalitas dari toponimi dalam suatu region. Secara umum makna toponimi adalah nama yang diberikan pada unsur-unsur di permukaan bumi. Nama unsur kenampakan atau ciri (features) di permukaan bumi tersebut meliputi unsur alamiah, unsur buatan, dan unsur administratif. Toponimi sendiri merupakan suatu cabang onomastica yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul dan arti nama. 2.2 Hubungan Toponimi dengan Mata Kuliah di Teknik Geomatika Penamaan lokasi suatu tempat merupakan salah satu komponen penting dalam survei pemetaan untuk membuat peta. Apabila terdapat kesalahan penulisan nama tempat maka dapat menimbulkan kesalahan orientasi dan kebingungan bagi pengguna peta. Sedangkan, di jurusan Teknik Geomatika, ada beberapa mata kuliah yang berkaitan erat dengan letak dan posisi suatu objek di permukaan bumi, seperti : Kartografi, Pertanahan, Pengembangan Wilayah Pesisir, Sistem Informasi Geografis, dan sebagainya. Dengan adanya penamaan pada setiap daerah, hal itu akan membantu dalam proses pemetaan maupun pencarian lokasi daerah tersebut. Sehingga para pengguna informasi geospasial tidak kebingungan ketika mendapat detail informasi dari daerah tersebut.
  • 7. BAB III METODOLOGI 3.1 Pelaksanaan Survei Survei toponimi ini dilaksanakan pada :  Waktu pelaksanaan : 04 – 10 Oktober 2016  Tempat : Wilayah Keputih Gang II, Surabaya 3.2 Metode Praktikum 3.2.1 Pengumpulan Data Dalam survei toponimi ini, penulis melakukan kegiatan pengumpulan data dari beberapa sumber, yakni : informasi dari internet, buku, dan peta yang penulis baca. Dengan melakukan pengumpulan data, penulis berharap memiliki gambaran terlebih dahulu sebelum melakukan survei ke lapangan secara langsung untuk mencocokkan data yang penulis dapat dengan fakta yang ada di lapangan. 3.2.2 Wawancara Dalam hal ini penulis melakukan wawancara kepada beberapa pihak untuk mendapatkan beberapa data yang diperlukan. Pihak – pihak yang penulis wawancarai sebagai narasumber, antara lain : Ketua RW 03, Ketua RT 01, Warga desa Keputih, Komuter di desa Keputih. 3.2.3 Survei Lapangan Survei lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi lingkungan baik fisik maupun non fisik. Sehingga kondisi di lapangan yang sebenarnya dapat diketahui. Dalam hal ini, penulis melakukan survei dengan berjalan pada setiap gang – gang di wilayah Keputih Gang II.
  • 8. 3.3. Proses Survei Rincian kegiatan survei toponimi “wilayah Keputih Gang II”, sebagai berikut : Tabel. Kegiatan survei toponimi tanggal 04 – 10 Oktober 2016 No Tanggal survei Kegiatan Survei Sumber informasi 1 04 Oktober 2016 - Mencari data lokasi kampung. - Orientasi lapangan di Keputih Gang II. - Menanyakan lokasi kantor kelurahan Keputih. Google Maps, Buku Toponimi, warga Keputih. 2 05 Oktober 2016 - Pergi ke kantor kelurahan Keputih untuk mendapatkan informasi data. - Mencari data dari sumber lain. Tidak mendapatkan data dari kelurahan. Searching di Internet (Wikipedia dan Blog) 3 06 Oktober 2016 - Membuat proposal survei - Mengisi form permohonan bantuan data dari jurusan. - Mengunjungi ruang baca PWK. Tidak dapat mengajukan permohonan ke Bakesbangpolimnas. Peta RDTR UP. Kertajaya 4 07 Oktober 2016 - Mengunjungi ruang baca PWK, Teknik Sipil, Arsitektur, dan Teknik Lingkungan. - Menemui Ketua RW Keputih Gang II ( RW 03) untuk meminta data. - Wawancara warga Keputih Gang II tentang lokasi RT 01. Peta yang di dapat kurang spesifik/detail Bapak Khilmi selaku Ketua RW 03 5 08 Oktober 2016 - Wawancara warga pendatang di Keputih Gang II tentang sejarah Keputih dan kondisi penduduk Keputih zaman dulu. - Menemui Ketua RT Keputih Gang II (RT 01 & RT 02) untuk meminta data. - Wawancara warga asli Keputih Gang II tentang sejarah Keputih dan refleksi daerah Keputih zaman dulu Bu Parno (warga pendatang di Keputih) Bapak Ahmad Hadi selaku Ketua RT 02/ RW 03 Bapak Mulyadi (warga asli Keputih)
  • 9. 6 09 Oktober 2016 - Menemui sekertaris RT 01 & RT 02 untuk meminta data. - Menulis laporan survei toponimi. - Membuat ppt. Bu Yeti selaku sekertaris RT 01/RW 03 7 10 Oktober 2016 - Pengumpulan tugas toponimi. Selesai 3.4. Diagram Alir MULAI Memastikan data dengan wawancara Survei langsung di Lapangan Menyusun Laporan Mencari data dari internet, Buku, dan Peta SELESAI
  • 10. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Informasi Umum  Wilayah : Jalan Keputih Gang II  Luas wilayah : ± 9 km x 3 km  Jumlah KK : 75 KK (RT 01), dan 82 KK (RT 02)  Kelurahan : Keputih  Kecamatan : Sukolilo  Kota : Surabaya  Provinsi : Jawa Timur  Kode Pos : 60111  Koordinat : 7°17'19.6"S 112°47'58.5"E  Pekerjaan penduduk : Petani tambak, Pegawai, Pedagang, Pemilik penginapan, Jasa Laundry. Batas Administrasi Keputih Gang II, antara lain :  Sebelah Utara : Jalan Keputih Gang 1D  Sebelah Selatan : Jalan Arief Rahman Hakim  Sebelah Barat : Jalan Keputih Gang IA, IB, dan IC  Sebelah Timur : Jalan KH. Ahmad Dahlan Wilayah Keputih Gang II dibagi menjadi 3, yakni : Gang IIA, Gang IIB, dan Gang IIC. Sedangkan pembagian Rukun Tetangga di Gang II, antara lain :  RT 01 : Gang IIA dan sebagian Gang IIB  RT 02 : Gang IIC dan sebagian Gang IIB
  • 11. Landmark 1. Masjid “Baitul Muttaqin” 2. Musholla di Gang II B (kanan) dan Musholla Al- Maryam di Gang II pasar (kiri) 3. Sungai terusan dari Sungai ‘Kalibokor’
  • 12. 4. Pos/Gardu Gantung di tengah Jl. Keputih Gang II pasar 5. TKA/TPA ‘Baitul Muttaqin’ Unit 280 dan Panti Asuhan 6. Jembatan di Gang IIA, II B, dan II C
  • 13. 7. Pasar Surya (Pasar Keputih) di Gang II pasar dan WC umum di Gang II A 4.2 Peta Wilayah (Lampiran) Peta yang dilampirkan berupa denah yang dibuat sendiri berdasarkan informasi dari Ketua RW , Ketua RT dan warga asli Keputih. 4.3 Sejarah Ada beberapa versi cerita asal mula nama Keputih, yakni : Cerita pertama, dijelaskan bahwa nama kelurahan Keputih awal mulanya berasal dari Nama Keputih berasal dari nama sebuah pohon, yaitu pohon kepuh yang daunnya berwarna putih. Menurut orang-orang yang berkecimpung dalam dunia mistis maupun ghaib, pohon kepuh ini merupakan pohon yang sangat kental dengan aroma mistis dan ghaib. Konon, saat terjadi babat alas keputih yang di lakukan oleh seorang keturunan raja mataram islam semua pepohonan termasuk pohon kepuh putih ini dibakar. Akan tetapi, pohon kepuh putih itu tetap utuh berdiri. Sedangkan cerita kedua, dijelaskan bahwa nama Keputih ini di ambil bukan berdasar atas istilah sebutan nama orang. Yang menurut kebanyakan masyarakat Keputih menyebutnya dengan nama Buyut Putih. Nama Buyut Putih sendiri adalah Assyubah. Orang arab yang di saat babat alas Keputih ini sudah di temukan makamnya. Sampai sekarang daerah sekitar makam Buyut Putih ( Assyubah ) ini di jadikan makam islam keputih. Nama Buyut Putih ini di ketahui setelah babat alas keputih selesai. Buyut Arifah (Syekh Abdurrahman) melakukan tawasul ke makam Buyut Putih tersebut. Dari situlah beliau mendapat petunjuk bahwa nama Buyut Putih adalah Assyubah. Ada versi lain yang menyebutkan juga bahwa makam Buyut Putih pada mulanya tidak berada di Keputih. Itu merupakan makam pindahan. Pindahan dari daerah Manyar. Karena ketika Buyut Putih di makamkan di Manyar tidak memilikki kecocokan sehingga terjadi sesuatu hal yang aneh. Akan tetapi ketika di pindah di Keputih makam Buyut Putih bisa
  • 14. cocok dan bisa terjaga sampai sekarang. Menariknya, beberapa masyarakat percaya bahwa Buyut Putih merupakan orang pertama yang tinggal di Keputih. 4.4 Keputih Djaman Doeloe Daerah keputih dulunya masih berbentuk desa yang dikelilingi sungai dan tambak, tidak ada jalanan aspal hanya berbentuk jalan setapak dari tanah, bahkan warga masih menggunakan jembatan yang dibuat dari bambu. Selain itu, warga di keputih sering memanfaatkan sungai sebagai tempat pem bersihan darurat. yakni : untuk mandi, mencuci, serta BAK, dan BAB. Dahulu, warga di desa Keputih berprofesi sebagai petani sawah dan petani tambak. Hal ini dikarenakan hampir seluruh wilayah Keputih dikelilingi sungai, sehingga sangat cocok sebagai sumber irigasi persawahan sekitar. Sedangkan di wilayah keputih bagian timur terdapat banyak lahan tambak ikan dan garam. Dalam rentang waktu yang dekat, warga keputih bisa membuat tambak baru dengan memanfaatkan lahan dari hutan bakau yang tumbuh diatas tanah endapan (alluvial) yang muncul secara berkala di pesisir pantai. Semenjak berdirinya ITS, pembangunan infrastruktur dan pemukiman mulai dilakukan dan warga dari luar lambat laun berdatangan secara berkala. Jalan-jalan mulai dibentuk, bahkan beberapa tambak dan sungai ditimbun untuk pembangunan perumahan-perumahan baru. Warga yang awalnya memanfaatkan sungai, mulai membuat kamar mandi sendiri di setiap rumah. Beberapa perubahan tersebut ternyata juga mengubah pola pekerjaan di kawasan ini. Semenjak dilakukan pembangunan dan banyak komuter yang mulai menetap di keputih. sebagian warga beralih profesi, menjadi pedagang atau juragan kos - kosan. 4.5 Permasalahan di Keputih Gang II a. Sampah Sekitar tahun 1984, masyarakat di Keputih Gang II masih menggunakan cara sederhana dalam membuang sampah, yakni dengan menumpuk sampah/limbah rumah tangga di tanah lapang kemudian dibakar. Dalam hal ini, pemerintah Kota Surabaya telah memberikan solusi dengan diadakannya program Bank Sampah pada setiap desa/kelurahan di Surabaya. Di daerah Keputih Gang II masih belum tersedia Bank Sampah, tetapi setiap 3 sampai 4 hari sekali akan ada petugas kebersihan yang berkeliling ke setiap gang untuk mengambil sampah yang diletakkan di depan rumah warga. Sehingga, permasalahan sampai di Keputih Gang II ini dapat diatasi dengan baik.
  • 15. b. Nomor Rumah Saat melakukan survei mengelilingi wilayah Keputih Gang II, saya mendapatkan dua rumah yang bersebelahan memiliki nomor rumah yang terpaut jauh, misal : rumah dengan No. 28 bersebelahan dengan rumah No. 34. Hal ini dikarenakan sebagian daerah Keputih Gang II tidak termasuk daerah kapling, sehingga penomoran rumah disesuaikan dengan urutan pendirian atau pembangunan rumah tersebut. c. Pendaftaran Tanah Daerah Keputih merupakan daerah induk, karena sudah ada semenjak dulu. Oleh karena itu, satu warga memiliki sebidang tanah dengan luas lebih dari 1 hektare. Masyarakat disana cenderung mengabaikan prosedural pendaftaran tanah. Hampir seluruh warga di Keputih Gang II belum memiliki sertifikat tanah, alasannya karena proses pendaftaran tanah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga masyarakat hanya membayar pajak tanah saja. 4.6 Rekomendasi Setelah melakukan survei berkala di daerah Keputih Gang II, saya ingin memberikan rekomendasi agar dilakukan survei pemetaan wilayah di Keputih Gang II, sekaligus dilakukannya proses pendaftaran tanah di daerah tersebut. Selain itu, setelah pemetaan wilayah, maka dilakukan pengurutan nomor rumah di Keputih Gang II untuk mempermudah masyarakat saat mencari alamat rumah di daerah tersebut.
  • 16. BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dari survei yang telah dilakukan beberapa kesimpulan yang dapat diambil, antara lain : 1. Nama Kelurahan Keputih awal mulanya berasal dari nama pohon Kepuh yang berdaun putih. Selain itu, nama keputih berasal dari nama Buyut Putih yang dimakamkan di Keputih 2. Perubahan wilayah Keputih dimulai sejak berdirinya ITS, dimana perumahan mulai padat dan warga keputih mulai beralih profesi 3. Kelurahan Keputih terletak di koordinat 7°17'19.6"S 112°47'58.5"E
  • 17.