SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
Dosen Pembimbing:
Belinda Aulia, ST., M.sc.
Disusun oleh :
Koni Dwi Prasetya
Bayu Aristiw ijaya
Muhammad Irsyadi Firdaus
Joko Purnomo
Eliya Nur Fadilah
Juwita Arfaini
Muhammad Iqbal Al Giffary

3511100035
3511100036
3512100015
3512100037
3512100040
3512100056
3512100100

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013
Laporan Hasil Survei Perencanaan Wilayah
Profil Kawasan Peruntukan Industri Kecamatan Driyorejo, Gresik

Dosen Pembimbing:
Belinda Aulia, ST., M.sc.

Disusun oleh :
Koni Dwi Prasetya

3511100035

Bayu Aristiw ijaya

3511100036

Muhammad Irsyadi Firdaus

3512100015

Joko Purnomo

3512100037

Eliya Nur Fadilah

3512100040

Juwita Arfaini

3512100056

Muhammad Iqbal Al Giffary

3512100100

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2013

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Laporan ini diberi judul “Profil Kawasan Peruntukan Industri Kecamatan
Driyorejo, Gresik” disusun untuk tugas mata kuliah perencanaan wilayah, penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh beberapa
pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1.

Ibu Belinda Aulia, ST., M.sc. selaku Dosen perencanaan Wilayah atas segala
bimbingan, pengarahan, dan kesabaran yang diberikan kepada penulis selama
penyusunan Laporan ini;

2.

Bapak Drs. Haris Irianto, MM selaku camat Driyorejo yang telah memberikan datadata keperluan untuk laporan ini.

3.

Teman-teman yang telah membantu selama penyusunan dari awal hingga selesainya
Laporan ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, sehingga kritik dan saran diharapkan dari pembaca. Semoga Laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, khususnya penulis.

Surabaya, 25 Mei 2013
Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. v
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan ............................................................................................. 1
1.4 Ruang Lingkup ................................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Struktur Ruang dan Pola Ruang .......................................................... 3
2.2 Pengertian Kawasan Peruntukan Industri ............................................. 4
2.3 Lokasi Industri ................................................................................. 5

BAB III METODELOGI
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 6
3.2 Metode Analisis ................................................................................. 8

BAB IV PROFIL KAWASAN
4.1 Gambaran Umum Kawasan Driyorejo .................................................. 9
4.2 Batas Administrasi Kecamatan Driyorejo ..............................................10
4.3 Penggunaan Lahan di Kecamatan Driyorejo..........................................12
4.4 Infrastruktur Kecamatan Driyorejo ......................................................14
4.5 Potensi dan Permasalahan Kecamatan Driyorejo ...................................19
4.6 Isu Strategis yang Ada di Kecamatan Driyorejo ....................................22

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................24
5.2 Rekomendasi ....................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................26
LAMPIRAN .......................................................................................................27

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Driyorejo ................................................. 11
Gambar 2 (a) Perdagangan Dan Jasa (b) Permukiman .......................................... 12
Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Driyorejo ....................................... 13
Gambar 4 Akses Jalan di Kecamatan Driyorejo ...................................................... 14
Gambar 5 Gardu Induk dan SUTET di Kecamatan Driyorejo ................................... 16
Gambar 6 Kantor Telekomunikasi Indonesia di Kecamatan Driyorejo ...................... 16
Gambar 7 a) Polsek Driyorejo b) Fasilitas Kesehatan c) Fasilitas Pendidikan
d) Kantor Pemerintahan e) Tempat Ibadah .......................................... 17
Gambar 8 Peta Infrastruktur Kecamatan Driyorejo, Gresik ..................................... 18
Gambar 9 Salah Satu Lokasi Industri Besar di Kecamatan Driyorejo ......................... 19
Gambar 10 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha.......................... 28
Gambar 11 Peta Potensi dan Permasalahan Kec. Driyorejo ......................................35

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Desain Survey Kecamatan Driyorejo ........................................................ 7
Tabel 2 Metode Analisis Data .............................................................................. 8
Tabel 3 Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Driyorejo .............. 10
Tabel 4 Keseluruhan Kebutuhan Sumberdaya Air Bersih di Kecamatan Driyorejo ... 13
Tabel 5 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Penggunaan Tanah Kecamatan
Driyorejo 2011 ..................................................................................... 27
Tabel 6 Jumlah Sekolah Umum Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Sekolah Kecamatan
Driyorejo Tahun 2011 ........................................................................... 29
Tabel 7 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo
2011 ................................................................................................... 30
Tabel 8 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo .. 31
Tabel 9 Jumlah Industri Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 ......... 32
Tabel 10 Jumlah Mini Market, Kelompok Pertokoan, Pasar Tradisional, dan Pasar Hewan
Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 ............................... 33
Tabel 11 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Desa/Kelurahan Kecamatan
Driyorejo 2011 ..................................................................................... 34

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kabupaten
yang

Gresik merupakan

berdasarkan

struktur

“Gerbangkertosusila Plus”.

salah

satu

keruangan

Kabupaten

ini

Kabupaten

masuk

dalam

di

Jawa

Timur

pengembangan

dalam perkembangannya mengalami

perkembangan yang cukup pesat seiring dengan perkembangan industri yang
sebagian berlokasi di Kabupaten Gresik. Adanya perkembangan industri yang cukup
besar

tersebut

harus

didukung

oleh

ketersediaan

infrastruktur.

Infrastruktur

transportasi dan infrastruktur lainnya seperti jaringan listrik, ketersediaan air bersih,
dan jaringan telepon telah mampu mendukung kegiatan industri.
Penelitian ini memilih Kecamatan Driyorejo sebagai wilayah studi karena dalam
Angka Tahun 2008, jumlah industri besar yang paling banyak di Kabupaten
Gresik berada di Kecamatan Driyorejo atau sebanyak 46 industri besar. Kegiatan
industri di Kecamatan Driyorejo semakin berkembang setelah adanya kebijakan
Gerbangkertosusila tahun 1989. Jumlah tersebut semakin bertambah ketika tahun
2009 yang berjumlah 254 industri (Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik,
2009).

1.2 Rumusan Masalah
Menurut uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran umum kawasan peruntukan industri Driyorejo?
2. Bagaimana batas administrasi Kecamatan Driyorejo?
3. Bagaimana penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo?
4. Bagaimana infrastruktur Kecamatan Driyorejo?
5. Bagaimana potensi dan permasalahan Kecamatan Driyorejo sebagai Kawasan
Peruntukan Industri?
6. Apa isu - isu strategis Kecamatan Driyorejo sebagai kawasan peruntukkan
industri?

1.3 Tujuan
Dari segala aspek untuk menyusun RTRW ataupun RDTK tampak jelas bahwa
yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan adalah selain waktu adalah
1
kualitas dari dampaknya itu sendiri, oleh karena itu pengamatan kami mengenai
kawasan peruntukan industri ini adalah untuk membuat profil kawasan di daerah
Driyorejo, Gresik. Sasaran yang akan diperoleh adalah:
1. Mengidentifikasi potensi – potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Driyorejo;
2. Mengidentifikasi Permasalahan yang dimiliki oleh Kecamatan Driyorejo sebagai
kawasan peruntukan industri;
3. Menyusun profil kawasan peruntukan industri di Kecamatan Driyorejo.

1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari penelitian dan pengamatan daerah peruntukan industri ini di
daerah Driyorejo, Gresik. Batasan yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu batasan
administratif Kecamatan Driyorejo Gresik. Batas administrasi Kecamatan Driyorejo adalah
sebagai berikut (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten
Gresik, 2007):
§

Sebelah Utara

: Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya

§

Sebelah Timur

: Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya

§

Sebelah Selatan

: Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo

§

Sebelah Barat

: Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik

Kecamatan Driyorejo terletak pada bagian selatan Kabupaten Gresik. Secara
geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 1120 – 1130 Bujur Timur dan 70 –
80 Lintang Selatan. Wilayah Kecamatan Driyorejo memiliki luas 5.130 Ha, terdiri
dari

16 desa/kelurahan, 47 dusun, 98 RW, 380 RT. Peta ruang lingkup disajikan

dipembahasan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Struktur Ruang dan Pola Ruang
Menurut UURI Nomor 26 Tahun 2007, struktur ruang adalah susunan
pusat-pusat

permukiman

dan

sistem jaringan

prasarana

dan

sarana

yang

berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan, Pola ruang adalah distribusi
peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi
lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya.
Beberapa

pendekatan

untuk

mengkaji struktur ruang kota antara lain

pendekatan ekologikal dan pendekatan morfologikal. Pendekatan
memandang kota

sebagai

suatu

objek

studi

ekologikal

yang didalamnya terdapat

masyarakat manusia, telah mengalami proses interelasi antarmanusia dan antara
manusia dengan lingkungannya sehingga tercipta pola keteraturan penggunaan
lahan

(Yunus, 2004). Ada

beberapa model

teori

struktur ruang

kota

yang

dikemukakan oleh para ahli terkait dengan pendekatan ekologikal, antara lain
teori konsentris, teori sektor,
teori poros, dan teori multiple nuclei. Sedangkan pendekatan morfologi
kota menurut

Herbert

bentuk-bentuk

fisik

(1973)

dari

dalam

lingkungan

Yunus (2004)
perkotaan yang

lebih

difokuskan

dapat

pada

diamati melalui

sistem-sistem jaringan jalan, blok-blok bangunan, dan juga bangunan-bangunan
individual. Pendekatan ini dapat mencerminkan karakteristik struktur ruang kota
suatu wilayah yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Ekspresi keruangan
yang dapat menunjukkan struktur ruang kota dengan pendekatan morfologi
kota (Yunus, 2004), yaitu bentuk kompak dan bentuk tidak kompak.
Rencana pola ruang wilayah berfungsi untuk mengalokasikan ruang untuk
berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan
sehingga

akan

terbentuk

keseimbangan

dan

keserasian

peruntukan

ruang.

Perencanaan pola ruang dapat dijadikan dasar sebagai pemberian izin dalam
pemanfaatan ruang pada suatu wilayah.
Rencana pola ruang wilayah dirumuskan berdasarkan orientasi-orientasi yang
terdapat pada wilayah tersebut seperti kebijakan dan strategi penataan ruang
wilayah, daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup, kebutuhan peruntukkan

3
kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan, serta peraturan perundang-undangan yang
terkait.

2.2 Pengertian Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
fungsional serta memiliki ciri tertentu/spesifik/khusus (Soefaat et.al., 1997:116).
Menurut Isard dalam Smith (1981:40), definisi dari kawasan industri adalah
sekumpulan kegiatan yang timbul di tempat yang ditentukan dan dimiliki oleh
sekelompok kegiatan yang mementingkan produksi, pemasaran, atau hubungan
timbal baliknya.
Secara umum, fisik ruang kegiatan industri dinyatakan dengan istilah kawasan
industri. Akan tetapi dalam realisasinya ruang untuk kegiatan industri dapat dipilahpilah lagi dalam bentuk yang lebih spesifik. Menurut manajemennya, kawasan
industri dapat dibagi menjadi kawasan industri dengan manajemen dan kawasan
industri non manajemen. Kawasan industri dengan manajemen berbentuk berupa
Kawasan Industri (Industrial Estate), Kawasan Berikat, Sarana Usaha Industri Kecil
(SUIK), Permukiman Industri Kecil (PIK) dan Lingkungan Industri Kecil (LIK).
Kawasan industri yang non manajemen berbentuk Lahan Peruntukan Industri,
Kantong Industri dan Sentra Industri Kecil (Dirdjojuwono, 2004:113).
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996 tentang
Kawasan Industri mencantumkan adanya istilah kawasan peruntukan industri.
Kawasan peruntukan industri adalah bentangan lahan yang diperuntukan bagi
kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Soefaat et.al. (1997:116)
menyebutkan

zone

industri

adalah

kawasan

yang

diperuntukan

untuk

pengembangan berbagai industri yang mencakup beberapa wilayah. Dirdjojuwono
(2004:114) menyebutkan lahan peruntukan industri adalah bentang lahan yang
dalam kebijaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) diperuntukan bagi

berbagai kegiatan industri.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa istilah kawasan
industri memiliki dua pengertian,yaitu pengertian secara umum dan pengertian
secara spesifik. Pengertian kawasan industri secara umum adalah segala bentuk fisik
ruang untuk pemusatan kegiatan industri yang telah ditetapkan dalam rencana tata
ruang, sedangkan pengertian kawasan industri secara spesifik adalah bentuk fisik
4
ruang untuk pemusatan kegiatan industri yang telah ditetapkan dalam rencana tata
ruang dan dikelola oleh perusahaan pengelola kawasan. Kawasan industri

yang

dikelola oleh perusahaan pengelola kawasan ini biasa diistilahkan dengan Industrial
Estate.

2.3 Lokasi Industri
Banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan lokasi
industry yang tepat. Dari teori Weber, dijabarkan faktor lokasi dari sisi makro dengan
rincian sebagai berikut :
1. Transportasi
·

Jarak terhadap pemasok, konsumen.

·

Ketersediaan komunikasi (pos, bank, Telkom, dll).

·

Posisi terhadap jaringan jalan (arteri, kolektor, tol).

·

Posisi terhadap jaringan kereta api dan terminal container.

·

Posisi terhadap kanal, angkutan sungai dan penyeberangan.

·

Posisi terhadap bandara, pelabuhan.

2. Tenaga Kerja
·

Ketersediaan tenaga kerja dan Upah tenaga kerja.

·

Kemampuan/ketrampilan (profesional, tukang,buruh).

·

Tempat pelatihan tenaga kerja (BLK).

·

Kondisi sosial budaya masyarakat setempat.

3. Iklim (temperatur, kelembagaan, curah hujan, dll).
4. Pajak, retribusi, pungutan, insentif.
Untuk faktor lokasi dari sisi mikro, Weber merincikannya sebagai berikut :
1. Lahan
2. Layanan transportasi
3. Penyediaan energi
·

Kelistrikan (tegangan, kinerja, gardu induk, biaya SAMB).

·

Gas (jenis pelayanan, jaringan distribusi, harga, biaya, SAMB).

·

Batubara.

4. Penyediaan air bersih
·

Layanan jaringan PDAM (sambungan, kinerja, sumber air, harga jual).

·

Penggunaan air tanah (kualitas, kuantitas).

5. Pengelolaan limbah padat dan limbah cair
6. Kegiatan usaha yang berdekatan.
5
BAB III
METODELOGI

3.1 Metode Pengumpulan Data
Data yang rencananya akan dipakai dalam rieview kali ini adalah data sekunder
dan data primer atau data lapangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara
dengan

narasumber

dari institusi

pemerintahan

yang

terkait yaitu pemerintah

Kecamatan Driyorejo dan masyarakat Kecamatan Driyorejo dari

serta data primer

didapat hasil observasi lapangan di wilayah studi. Data sekunder diperoleh dari studi
literatur.
Metode pengumpulan data yang direncanakan untuk setiap aspek yaitu sebagai
berikut :
1.

Admistratif Kawasan
Data administratif didapat dari data sekunder dan data primer. Data sekunder
meliputi Lokasi Kecamatan Driyorejo, koordinat Kecamatan Driyorejo, Batas
Admistratif Kecamatan Driyorejo, tipografi Kecamatan Driyorejo, Pertumbuhan
jumlah penduduk, dan mata pencaharian masyarakat Kecamatan Driyorejo. Data
primer pada aspek ini meliputi Lokasi Kecamatan Driyorejo, Mata pencaharian
masyarakat yang didapat dengan wawancara kepada masyarakat Kecamatan
Driyorejo.

2.

Penggunaan Lahan Kawasan
Data penggunaan lahan didapat dari data primer yaitu dengan data hasil
pengamatan dilapangan melalui foto-foto dilapangan. Data penggunaan lahan juga
didapat melalui studi literatur peta penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo.

3.

Infrastruktur kawasan
Data Infrastruktur kawasan didapat dari data primer yaitu dengan data hasil
pengamatan di lapangan yang berupa foto-foto infrastruktur yang ada di Kecamatan
Driyorejo. Data infrastruktur ini meliputi jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air
minum dan drainase, tempat ibadah, akses pendidikan, akses kesehatan, serta
perdagangan dan jasa.

4.

Potensi dan Permasalahan Kawasan
Data potensi dan permasalah kawasan didapat dari data primer dan data
sekunder. Data primer bersal dari : (1) wawancara dengan masyarakat Kecamatan
Kecamatan Driyorejo dan Instansi pemerintahan Kecamatan, wawancara meliputi
ketercukupan sarana dan prasarana, dampak lingkungan dengan adanya kawasan
6
industri Driyorejo, dampak adanya kawasan industri Driyorejo terhadap mata
pencaharian dan pendapatan

masyarakat Kecamatan Driyorejo, serta perubahan

social masyarakat dengan adanya kawasan industri Driyorejo. (2) Pengamatan
keadaan alam yang mungkin dikembangkan dikembangkan potensinya seperti
waduk. Data sekunder dilakukan untuk mendapatkan data potensi Kecamatan
Driyorejo serta permasalahan yang sedang terjadi di Kecamatan Driyorejo sebagai
Kawasan Industri melalui artikel ilmiah dsb.
5.

Isu Strategis pengembangan kawasan
Data isu strtegis kawasan diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data
primer didapat melalui wawancara tentang isu-isu pembangungan. Data sekunder
didapat dari Rencana Detail Tata Ruang Kota Driyorejo Kabupaten Daerah Tingkat II
Gresik.
Tabel 1 Desain Survey Kecamatan Driyorejo

No

Data

Data Yang
Diperlukan

Metode
Sumber Data

1

geografi
dan
Topografi

3

Batas dan peta

Kecamatan

administrative

Driyorejo dalam

Luas daerah

Angka 2012

Topografi

Jurnal Ilmiah
· Masyarakat

Penggunaan
lahan

· Pengamatan
Lahan Terbangun

Lapangan
· Jurnal Ilmiah

Jaringan jalan
Jaringan air minum
dan drainase
4

Infrastruktur Jaringan listrik

Instansi

Data

Lahan Terbuka

Kondisi

Pengambilan

· Survey
Sekunder
· Survey
Sekunder

Pemerintah
Kecamatan
Driyorejo
ITS

· Survey
Sekunder

ITS

· Survey Primer

· Pengamatan
Lapangan
· Jurnal Ilmiah
· Kecamatan

Jaringan

Driyorejo

Telekomunikasi

dalam Angka

Fasilitas umum

· Survey
Sekunder
· Survey

Pemerintah
Kecamatan
Driyorejo

2012

Primer

7
3.2 Analisa Data
Data data yang diperoleh kemudian dianalisis. Cara menganalis data yang diperoleh
sesuai dengan tabel berikut :
Tabel 2 Metode Analisis Data
No

Data

Sub

Kondisi
1

Luas daerah

dan
Topografi

3

Output

Batas administrative

geografi

Metode Analisis

Penggunaan
lahan

Topografi
Lahan Terbuka
Lahan Terbangun

Analisis kulantitatif
secara deskriptif

Analisis kulantitatif
secara deskriptif

Profil kawasan

Peta penggunaan
lahan dan profil
kawasan

Jaringan jalan
Jaringan air minum
dan drainase
4

Infrastruktur Jaringan listrik
Jaringan

Analisis kulantitatif
secara deskriptif

Peta infrastruktur
kawasan dan Profil
kawasan

Telekomunikasi
Fasilitas umum
Sosial ekonomi
Sarana dan Prasarana
5

Lain-lain

topografi

Analisis kualitatif

Permaslahan dan
potensi kawasan

Kondisi eksisting

8
BAB IV
PROFIL KAWASAN

4.1 Gambaran Umum Kawasan Driyorejo
Kecamatan Driyorejo terletak pada bagian selatan Kabupaten Gresik.
Secara geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 1120 – 1130 Bujur
Timar dan 70 – 80 Lintang Selatan. Wilayah
5.130

Ha,

terdiri

dari

Kecamatan

Driyorejo

memiliki

luas

16 desa/kelurahan, 47 dusun, 98 RW, 380 RT. Batas

administrasi Kecamatan Driyorejo adalah sebagai

berikut (Badan

Perencanaan

Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik, 2007).
·

Sebelah Utara

: Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya

·

Sebelah Timur

: Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya

·

Sebelah Selatan

: Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo

·

Sebelah Barat

: Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik

Rata-rata petumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir di Kecamatan
Driyorejo sebesar 8,8 %. Jenis mata pencaharian penduduk di Kecamatan Driyorejo
terdiri dari petani, pegawai negeri, buruh/karyawan, perdagangan, TNI, jasa dan lain
sebagainya, dimana pada tahun
bekerja di

sektor industri

2008

sebesar

didominasi

oleh

penduduk

yang

64,63% (Kecamatan Driyorejo dalam Angka

tahun 2008)
Topografi di Kecamatan Driyorejo berkisar antara 6,25-50 meter di atas
permukaan laut. Dari
pengembangan

segi

topografi Kecamatan Driyorejo

perkotaan mengingat

topografinya

berada

sesuai
pada

untuk
daerah

dataran rendah.
Infrastruktur teknis jalan raya, jalan kereta api, listrik, PDAM, telepon, drainase,
dan refuse plan. Sarana prasarana transportasi dan infrastruktur lainnya di
Kecamatan Driyorejo telah mendukung kegiatan perindustrian. Jaringan listrik telah
menjangkau hampir seluruh Kecamatan dengan menggunakan jasa perusahaan
listrik. Ketersediaan sumber air bersih dari PDAM, sumur gali atau sumur pompa di
Kecamatan Driyorejo dapat memenuhi kebutuhan air bersih industri. Jaringan
telekomunikasi telah menjangkau di seluruh Kecamatan baik melalui telepon kabel
maupun nirkabel. Begitu pula dengan jaringan drainase dan sistem persampahan.
Infrastruktur tersebut telah mampu mendukung kegiatan industri di Kecamatan
Driyorejo, sedangkan pengolahan limbah masih ada industri yang belum memiliki
9
pengolahan limbah, sehingga limbah industri langsung dibuang ke Kali Tengah.
Infrastruktur lain yang juga memiliki pengaruh bagi keberadaan industri yaitu saluran
drainase. Saluran drainase berupa saluran terbuka dengan kondisi permanen dan non
permanen. Kondisi saluran drainase di sebagain besar wilayah di Driyorejo masih
belum optimal dan tidak semua ruas jalan dilengkapi oleh saluran tersebut, sehingga
mengakibatkan banyaknya ruas jalan yang rusak berat akibat air hujan menggenangi
jalan yang belum dilengkapi oleh saluran tersebut.

4.2 Batas Administratif Kecamatan Driyorejo
Kecamatan Driyorejo terletak pada bagian selatan Kabupaten Gresik. Secara
geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 1120 – 1130 Bujur Timar dan
70 – 80 Lintang Selatan. Wilayah
Ha,

terdiri

dari

Kecamatan

Driyorejo

memiliki

luas

5.130

16 desa/kelurahan, 47 dusun, 98 RW, 380 RT. Batas administrasi

Kecamatan Driyorejo adalah sebagai

berikut (Badan

Perencanaan

Penelitian

dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik, 2007).
·

Sebelah Utara

: Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya

·

Sebelah Timur

: Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya

·

Sebelah Selatan

: Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo

·

Sebelah Barat

: Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik

Kecamatan Driyorejo memiliki 16 desa yaitu Krikilan, Driyorej, Cangkir, Bambe,
Mulung, Tenaru, Kesamben Wetan, Sumput, Tanjungan, Banjaran,Karangandong,
Mojosari Rejo, Wedoroanom,Randegansari, Gadung.
Rata-rata petumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir di Kecamatan
Driyorejo sebesar 8,8 %.
Tabel 3 Rata-Rata Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Driyorejo

Tahun
2004
2005
2006
2007
2008

Jumlah (Jiwa)
79144
79954
80695
81515
82276

Pertambahan Tiap Tahun (Jiwa)
810
741
820
761

Jenis mata pencaharian penduduk di Kecamatan Driyorejo terdiri dari petani,
pegawai negeri, buruh/karyawan, perdagangan, TNI, jasa dan lain sebagainya,
dimana pada tahun
sektor industri

2008

sebesar

didominasi

oleh

penduduk

yang

bekerja

di

64,63% (Kecamatan Driyorejo dalam Angka tahun 2008).

10
Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Driyorejo
11
4.3 Penggunaan Lahan di Kecamatan Driyorejo
Luas wilayah Kecamatan Driyorejo yaitu 51.290 Ha. Penggunaan lahan di
Kecamatan Driyorejo meliputi lahan terbangun dan Belum terbangun
4.3.1

Ruang Terbuka dan Lahan Belum Terbangun
Penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo didominasi oleh lahan terbuka
seluas 3.839,26 Ha yang terdiri dari lahan pertanian berupa sawah tadah hujan
seluas 3.064,3 Ha, sawah irigasi seluas 3,88 Ha, kebun campur seluas 447,21 Ha,
Madang, 133.04, semak belukar seluas 13,1 Ha, Ruang Terbuka Hijau (Makam
dan lainnya) seluas 35,61 Ha, padang rumput seluas 90,02 Ha, kolam 48,18
seluas 45,03 Ha dan waduk seluas 3,90 Ha. (RDTR Kecamatan Driyorejo Tahun
2007 – 2027).

4.3.2

Lahan Terbangun
Lahan terbangun di Kecamatan Driyorejo seluas 1.290,74 Ha yang meliputi
permukiman seluas 770,34 Ha, perdagangan dan jasa seluas 30,42 Ha, Industri
dan Gudang seluas 436,28 Ha, bangunan umum (Tiga Gardu Induk PLN) seluas
20,70 Ha, fasilitas pemerintahan seluas 5,10 Ha, fasilitas pendidikan seluas 15,94
Ha, fasilitas peribadatan seluas 11,32 Ha dan Fasilitas kesehatan seluas 0,62 Ha
(RDTR Kecamatan Driyorejo Tahun 2007 – 2027).

a
b
Gambar 2. (a) Perdangan dan jasa (b). Pemukiman
(sumber : pengamatan lapangan, 2013)
Selain permukiman, lahan terbangun yang memiliki luasan yang cukup besar
yaitu guna lahan industri dan pergudangan. Perkembangan industri di Kecamatan
Driyorejo cukup signifikan. Daerah yang potensial untuk jenis industri kecil
terdapat di Desa Petiken, Kesamben Wetan, Tanjungan, Banjaran, Karangandong,
Mojosarirejo, Wedoroanom, Randegansari, Gadung, sedangkan untuk industri
sedang di Desa Bambe, Mulung, Tenaru, Kesamben Wetan, Sumput, dan

12
Karangandong sedangkan industri besar potensial berkembang di Desa Krikilan,
Driyorejo, Cangkir, Bambe dan Tenaru.

Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan
Driyorejo

13
4.4 Infrastruktur Kecamatan Driyorejo
4.4.1 Jaringan Jalan
Sebagian besar jaringan jalan yang ada di Kecamatan Driyorejo memiliki
jenis perkerasan berupa jalan aspal, jalan cor/paving, jalan diperkeras/beton. Jenis
perkerasan jalan yang ada memiliki kondisi yang cukup baik terutama untuk jalan
aspal, paving dan beton. Namun, kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Legundi-Jalan
Raya Bambe sering terjadi karena kapasitas jalan yang tidak seimbang dengan
volume. Jenis kendaraan yang melintas sebagian besar adalah kendaraan
pengangkut barang, hal ini juga menjadi factor pendukung terjadinya kemacetan.
Biasanya kemacetan terjadi menjelang maghrib hingga tengah malam.

Gambar 4. Akses jalan di Kecamatan Driyorejo

(sumber : pengamatan Lapangan, 2013)
Sarana angkutan transportasi darat yang digunakan salah satunya adalah
angkutan umum. Kecamatan Driyorejo sudah terlayani oleh angkutan umum yang
melayani rute Krian, Cerme, Karangpilang, Sidoarjo, Kedamean, Menganti,
Wringinanom.
4.4.2 Jaringan Air bersih dan drainase
Saluran drainase di Kecamatan Driyorejo sebagian merupakan saluran
terbuka dengan kondisi permanen dan non permanen. Kondisi saluran drainase di
sebagain besar wilayah di Driyorejo masih belum optimal, tidak semua ruas jalan
dilengkapi oleh saluran tersebut, sehingga mengakibatkan banyaknya ruas jalan
yang rusak berat akibat air hujan menggenangi jalan yang belum dilengkapi oleh
saluran tersebut. Selain itu masyarakat menggunakan sungai Kali Tengah sebagai
saluran drainase. Sungai Kali Tengah juga dimanfaatkan oleh industri-industri yang
berkembang sebagai saluran pembuangan limbah cair.

14
Jumlah kebutuhan akan air bersih di Kecamatan Driyorejo pada umumnya
cukup tinggi.
Tabel 4 Keseluruhan Kebutuhan Sumberdaya air bersih di Kecamatan Driyorejo

(Sumber: JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271)
Kebutuhan air bersih tersebut sebagian besar terlayani oleh jaringan
perpipaan PDAM. Hal ini bisa dilihat dari tingginya pengguna/pelanggan air bersih
dari PDAM. Sumber air baku PDAM di Kecamatan Driyorejo berasal dari Kali
Surabaya. Selain dari PDAM kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kecamatan
Driyorejo juga diperoleh dari sumur gali ataupun sumur pompa.
4.4.3

Jaringan Listrik
Kebutuhan listrik di Kecamatan Driyorejo dikelola oleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN). Perkembangan pembangunan kelistrikan di Kecamatan Driyorejo
telah mampu menjangkau hampir seluruh wilayah, dengan pelanggan yang terdiri
dari kelompok sosial, rumah tangga, bisnis/usaha, industri, gedung pemerintah dan
penerangan jalan. Kebutuhan listrik yang terbesar yaitu pada golongan/kelompok
pelanggan industri, karena industri di Kecamatan Driyorejo sangat membutuhkan
listrik sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan produksi. Di Kecamatan
Driyorejo terdapat 3 gardu induk yang melayani jaringan listrik di seluruh wilayah
perencanaan yang dihubungkan oleh jalur SUTT/SUTET yang melintasi beberapa
desa di Kec. Driyorejo

15
Gambar 5. Gardu induk dan SUTET di Kecamatan Driyorejo
(sumber : pengamatan lapangan, 2013)
4.3.4 Jaringan Komunikasi
Jumlah pelanggan telepon di Kecamatan Driyorejo cukup besar pada tahun
2006 sebanyak 5.220 pelanggan yang tersebar di seluruh desa yang ada di wilayah
perencanaan walaupun saat ini sarana telekomunikasi cukup berkembang dengan
pesat, seiring dengan perkembangan telepon sesuler yang semakin canggih dan
modern sehingga hubungan komunikasi dapat berjalan dengan cepat dan efisien.
Berkembangnya telepon sesuler tersebut didukung dengan pengembangan dan
pembangunan beberapa menara/tower milik beberapa perusahaan telekomunikasi
(diantaranya PT Telkomsel, Indosat dsb) yang tersebar di Kecamatan Driyorejo.

Gambar 6. Kantor Telekomunikasi Indonesia di Kecamatan Driyorejo
(sumber: pengamatan lapangan, 2013)
4.3.5 Fasilitas Umum
Fasilitas Umum yang ada di Kecamatan Driyorejo antara lain fasilitas
peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan dan
ketertiban dan kantor pemerintahan. Kecamatan Driyorejo memiliki fasilitas
pendidikan berupa TK sebanyak 24 unit, SD/MI sebanyak 38 unit. SLTP/MTS
sebanyak 11 unit, SLTA/MA sebanyak 5 unit, Pondok Pesantren sebanyak 4 unit.
Untuk fasilitas peribadatan, Kecamatan Driyorejo memiliki 53 unit Masjid dan 270
16
unit surau/langgar, dan Gereja 3 unit. Untuk Fasilitas Kesehatan terdiri dari,
Puskesmas sebanyak 2 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit, Poliklinik
sebanyak 8 unit, Polindes sebanyak 10 unit, Apotik sebanyak 2 unit dan praktik
dokter sebanyak 22 unit. Tersedianya beberapa sarana tersebut menunjukkan
bahwa kebutuhan masyarakat telah terpenuhi.

a

b

c

d

e
Gambar 7. a) Polsek Driyorejo b) Fasilitas Kesehatan c) Fasilitas Pendidikan
d) Kantor Pemerintahan e) Tempat Ibadah

(sumber : pengamatan Lapangan, 2013)

17
Gambar 8 Peta Infrastruktur Kecamatan Driyorejo,
18
4.5 Potensi dan Permasalahan Kecamatan Driyorejo
4.5.1 Potensi Kecamatan Driyorejo
Kecamatan

Driyorejo

memiliki

potensi

yang

bisa

dikembangkan

kedepannya untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Potensi tersebut dapat dilihat dari segi sosial ekonominya, keadaan fisiknya,
Sarana dan Prasarananya dan lain sebagainya.
1

Sosial Ekonomi
Kegiatan Industri berkembang pesat di Kecamatan Driyorejo, baik industri
kecil, sedang dan besar. Industri besar terdapat di Desa Krikilan, Driyorejo,
Cangkir, Bambe dan Tenaru. Hasil analisa tersebut sesuai dengan kondisi yang
ada bahwa perkembangan industri besar di Kecamatan Driyorejo lebih
mengarah di desa-desa tersebut. Bagi industri sedang terletak di Desa Bambe,
Mulung, Tenaru, Kesamben Wetan, Sumput, dan Karangandong. Jumlah
industri kecil yang berkembang di Kecamatan Driyorejo sebanyak 17 jenis
yang tersebar di Desa Krikilan, Bambe, Petiken, Kesamben Wetan, Sumput,
Tanjungan,

Banjaran,

Karangandong,

Mojosarirejo,

Wedoroanom,

Randegansari, dan Gadung. Bagi industri kecil di Kecamatan Driyorejo adalah
Desa Petiken, Kesamben Wetan, Tanjungan, Banjaran, Karangandong,
Mojosarirejo, Wedoroanom, Randegansari, Gadung. Kegiatan-kegiatan industri
tersebut

memiliki

peranan

penting

bagi

perkembangan

perekonomian

Kecamatan Driyorejo. Perkembangannya industry yang demikian akan semakin
menarik investor-investor asing untuk menanam modal pada industri-industri
tsb.

Gambar 9. Salah Satu Lokasi Industri Besar di Kecamatan Driyorejo

(sumber : pengamatan Lapangan, 2013)
Kecamatan Driyorejo memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan
dengan Kota Surabaya, ibu kota Propinsi Jawa Timur, merupakan kota Orde I
sebagai pusat pelayanan sekaligus sebagai kota yang perkembangannya paling
19
kompleks. Dengan adanya Kota tersebut maka akan memberikan pengaruh bagi
perkembangan industri di sekitarnya, termasuk Kecamatan Driyorejo yang
letaknya juga sangat berdekatan dengan Kota Surabaya
2

Fisik (Keadaan Alam)
- Kecamatan

Driyorejo

memiliki

ketinggian

6,25-50

meter

dpl,

dengan

kelerengan 0-8 % (99 % dari luasan), 8-15 % (1 % dari luasan). Hal ini lebih
cukup memudahkan di dalam pelaksanaan pembangunan. Jika disesuaikan
dengan standar karakteristik industri, maka Kecamatan Driyorejo sesuai untuk
pembangunan lokasi industri. Hal ini dikarenakan lokasi yang sesuai untuk
lokasi industri adalah lokasi dengan kemiringan lereng yang sesuai dan berkisar
0% - 25%, pada kemiringan >25% - 45% dapat dikembangkan kegiatan
industri dengan perbaikan kontur, serta ketinggian tidak lebih dari 1000 meter
dpl;
- Ketersediaan lahan masih luas dan arahan pengembangan wilayah Kecamatan
Driyorejo sebagai kawasan industri semakin memberikan peluang besar bagi
pengembangan industri di wilayah ini.
3

Sarana dan Prasarana
-

Jangkauan jaringan listrik PLN dan telepon telah merata seluruh wilayah,
demikian juga dengan jaringan jalan sebagian besar sudah diaspal dan
dipaving. Hal ini akan mendukung berkembangnya industri yang terlayani oleh
jaringan listrik dan telekomunikasi yang secara tidak langsung akan
meningkatkan perekonomian wilayah Kecamatan Driyorejo;

4.5.2 Permasalahan Kecamatan Driyorejo
Kecamatan

Driyorejo

memiliki

hambatan

yang

bisa

menghambat

perkembangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Hambatan tersebut
dapat dilihat dari segi sosial ekonominya, keadaan fisiknya, Sarana dan
Prasarananya dan lain sebagainya.

1. Sosial - Ekonomi
- Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Legundi-Jalan Raya Bambe karena
kapasitas jalan yang tidak seimbang dengan volume dan jenis kendaraan
yang melintasnya. Kondisi tersebut diperparah dengan ketidaksadaran
masyarakat dalam berlalu lintas. Hal ini akan berpengaruh dan akan
menghambat mobilitas kegiatan industri, dimana sektor transportasi
menjadi faktor utama dalam kegiatan tersebut.
20
- Sementara, jika didasarkan pada tingkat pendidikan, masyarakat di
Kecamatan Driyorejo mayoritas berpendidikan setingkat Sekolah Dasar. Hal
inilah yang menyebabkan kurangnya sumberdaya manusia yang memiliki
keterampilan

sehingga

akan

menyebabkan berdatangannya pekerja

industri dari luar daerah ataupun pekerja asing.

2. Fisik (Kondisi Alam)
- Jenis tanah yang ada di Kecamatan Driyorejo secara garis besar
dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis tanah yaitu aluvial dan grumosol. Dari
2 (dua) jenis tanah tersebut, secara umum kondisi sifat fisik tanah pada
umumnya mempunyai daya dukung yang relatif rendah, oleh karena
tingginya kadar kandungan tanah liat yang bertipe “montmorrilllonite”
(bersifat retak pada saat kering, dan lekat/memuai pada saat basah
(Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten
Gresik, 2007).

Jika disesuaikan dengan standar karakteristik lokasi

industri, maka jenis tanah di wilayah ini kurang mendukung, karena kurang
menunjang konstruksi bangunan industri.
- Keadaan geologi umum yang menonjol di Kecamatan Driyorejo adalah
terdapatnya daerah perlipatan antiklinorium yang melintang dari timur ke
barat. Daerah perlipatan demikian ini sangat labil karena ada kemungkinan
terjadinya pergeseran batuan dasar, terutama pada area sinklinal dan
antiklinal. Selain itu juga terdapat sesar (patahan yang memotong
antiklinorium tersebut pada dua tempat dan melintang dari timur laut ke
arah barat daya. Daerah patahan ini merupakan daerah yang sangat
berbahaya untuk pembangunan sarana dan prasarana fisik karena
kemungkinan terjadinya gempa. Kerawanan ini didukung pula oleh batuan
jenis napal tufaan (yang mudah mengalami patahan/keretakan) yang
membentang dari timur ke barat. Lokasi patahan tersebut terdapat di Desa
Karangandong, Mojosarirejo, sebagian Desa Sumput, Kesamben wetan dan
Petiken. Keadaan ini juga mempengaruhi secara negatif terhadap
pembangunan lokasi industri, karena daya dukung lahan kurang sesuai
untuk menunjang konstruksi bangunan industri di wilayah ini.

3. Sarana dan Prasarana
- Daerah rawan banjir di Kecamatan Driyorejo terdapat pada beberapa desa
diantaranya adalah Desa Krikilan, Driyorejo, Cangkir, Petiken, Mulung dan
Sumput. Lokasi banjir tidak seluruhnya menggenangi desa tersebut namun
21
hanya pada beberapa titik atau lokasi yang disebabkan oleh beberapa
permasalahan yang dapat mengakibatkan banjir. Salah satu penyebab
banjir tersebut adalah kondisi saluran yang kurang memadai untuk
menampung limpahan air hujan, sehingga air meluap keluar dari
salurannya dan juga tidak adanya saluran pembuangan tepi jalan yang
banyak terdapat di beberapa ruas jalan di Kecamatan Driyorejo. Hal ini
berpengaruh negatif terhadap mobilitas industri dimana dukungan prasana
sangat penting dalam menunjang beroperasinya kegiatan mobilitas
industri.
- Saluran drainase di Kecamatan Driyorejo berupa saluran pinggir jalan
sebagai penampung air hujan. Pada umumnya saluran drainase di
Kecamatan Driyorejo merupakan saluran terbuka dengan kondisi permanen
dan non permanen. Kondisi saluran drainase di sebagian besar wilayah di
Kecamatan Driyorejo masih belum optimal dan tidak semua ruas jalan
dilengkapi oleh saluran tersebut, sehingga mengakibatkan banyaknya ruas
jalan yang rusak berat akibat air hujan menggenangi jalan yang belum
dilengkapi oleh saluran tersebut.
- Limbah yang berasal dari pabrik diantaranya mengakibatkan polusi udara
yang berasal dari asap, salah satunya yang dihasilkan oleh pabrik MDQ.
Selain itu, pembuangan air limbah baik industri maupun domestik banyak
memanfaatkan Kali Tengah, sebagai saluran pembuangan. Kegiatan
Industri tersebut memberikan kontribusi air limbah yang cukup besar selain
domestik. Pembuangan air limbah inilah yang memberikan kontribusi
pencemaran yang signifikan pada Kali Surabaya. Disisi lain Kali Surabaya
sebagai sumber penyediaan air minum. Selain limbah cair yang mencemari
sungai, asap yang dihasilkan oleh industri-industri di Kecamatan Driyorejo.
Oleh karena itu Industri yang berkembang pesat di Kecamatan Driyorejo
perlu diantisipasi dengan bangunan pengolah limbah untuk menghindari
kerusakan lingkungan. (Peta Permasalahan dan Potensi terlampir)

4.6 Isu Strategis yang Ada di Kecamatan Driyorejo
4.6.1

Isu pencemaran lingkungan
Di

Kecamatan

Driyorejo

sebagain

industri

tidak

memiliki

saluran

pengolahan limbah dan membuang limbah hasil produksi tersebut ke sungai.
Pembuangan air limbah industri ke sungai di Kecamatan Driyorejo dengan
22
memanfaatkan Kali Tengah, sebagai saluran pembuangan. Di sepanjang aliran
Kali Tengah terdapat beragam jenis industri yang berkembang. Industri tersebut
terdiri dari industri kertas, minuman ringan, pengolahan kayu, kawat, sepeda,
detergen, farmasi, biskuit dan keramik. Industri-industri tersebut memberikan
kontribusi air limbah yang cukup besar selain limbah domestik.
Kali Tengah merupakan anak sungai dari Kali Surabaya. Kali Tengah
menjadi avour penampung aliran limbah bagi industri-industri di wilayah
pengalirannya. Pembuangan air limbah inilah yang memberikan kontribusi
pencemaran yang signifikan pada Kali Surabaya. Disisi lain Kali Surabaya sebagai
sumber penyediaan air minum.
Dalam upaya menangani masalah tersebut pemerintah Kecamatan
Driyorejo berencana melakukan sistem pengelolaan air buangan di Kecamatan
Driyorejo diarahkan pada sistem komunal dengan mengumpulkan air limbah yang
berasal dari industri dan air limbah domestik yang terdapat di sepanjang daerah
tangkapan Kali Tengah untuk dikelola secara terpusat dan untuk mengoptimalkan
pengelolaan penanganan limbah, sistem pengelolaan air limbah di Kecamatan
Driyorejo dibagi dalam beberapa zona kawasan pengelolaan limbah, setiap zona
kawasan ditempatkan 1 (satu) IPAL secara terpusat. Pembagian IPAL di Desa
Bambe, Kesamben Wetan dan Tanjungan.
Selain pencemaran sungai, pencemaran udara juga terjadi di Kecamatan
Driyorejo. Limbah yang berasal dari pabrik MDQ misalnya. Akibat kegiatan
produksi dari pabri MDQ tersebut menimbulkan polusi udara yang mengganggu
aktifitas masyarakat.
4.6.2

Isu Pembangunan
Rencana pembangunan jalan tol Surabaya-Gresik-Lamongan –Tuban akan
memberikan peluang pengembangan industri di

Kecamatan Driyorejo, karena

pengembangan jalur transportasi akan mendukung mobilitas industri. Hal ini
dikarenakan faktor transportasi harus diperhitungkan dalam arti diusahakan
bahwa biaya transportasi penjualan (ke konsumen) adalah yang relatif paling
murah, biaya pengangkutan bahan baku dari sumbernya adalah relatif yang
termurah. Pembangunan pelabuhan khusus migas dan barang di Lamongan yang
lokasinya berada di perbatasan Kab. Gresik dan Kab. Lamongan yakni LIS

(Lamongan Integrated Shorbase) yang juga akan mendukung sistem transportasi
dalam mobilitas industri.

23
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil analisis profil kawasan Driyorejo terhadap (5) faktor
yang diteliti, yaitu Batas Administrasi, Penggunaan Lahan, Infrastruktur, Potensi dan
Permasalahan, yang dikaitkan dengan Isu Strategis Pengembangan Kawasan
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1

Penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo didominasi oleh lahan tidak
terbangun seluas 3.839,26 Ha yang terdiri dari lahan pertanian, ruang terbuka
hijau, dan waduk sedangkan lahan terbangun di Kecamatan Driyorejo seluas
1.290,74 Ha yang terdiri dari permukiman, perdagangan dan jasa, industri dan
pergudangan serta fasilitas umum lainnya. lahan terbangun tersebut yang
memiliki luasan yang cukup besar yaitu guna lahan industri dan pergudangan.

2

Infrastruktur kawasan berupa jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan drainase
dan air bersih. Jaringan jalan di Kecamatan driyorejo berupa jalan aspal, cord
an diperkeras yang. Jaringan listrik di kecamatan driyorejo dilayani oleh 3
Gardu induk dan persebarannya telah merata. Jaringan drainase di kecamatan
Driyorejo berupa drainase permanen dan non permanen. Fasilitas Umum yang
ada di Kecamatan Driyorejo antara lain fasilitas peribadatan, fasilitas
pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan dan ketertiban dan kantor
pemerintahan.

3

Permasalahan yang dimiliki oleh Kecamatan Driyorejo antara lain Kemacetan
lalu lintas jalan raya karena kapasitas jalan yang tidak seimbang dengan
volume dan jenis kendaraan yang melintasnya, daya dukung lahan kurang
sesuai untuk menunjang konstruksi bangunan industri, dan kondisi saluran
drainase di sebagian besar wilayah di Kecamatan Driyorejo masih belum
mendukung kegiatan industry.

4

Potensi yang dimiliki Kecamatan Driyorejo antara lain perkembangan industri
baik skala besar, skala sedang dan skala besar yang cukup pesat dan didukung
letak Kecamatan Driyorejo cukup strategis terhadap Kota Surabaya dapat
menarik Investor dari dalam maupun luar negeri. Potensi lain yang dimiliki
Kecamatan Driyorejo sebagai kaawasan peruntukan industri yaitu kelerengan
lahan yang sesuai untuk kawasan industri, lahan yang masih luas dan
tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
24
5

Isu Strategis meliputi isu pencemaran lingkungan dan isu pembangunan di
Kecamatan Driyorejo. Isu pencemaran yang terjadi d Kecamatan Driyorejo
yaitu dibuangnya limbah industry ke kali tengah dan pencemaran udara oleh
industry-industri. Sedangkan isu pembangunan di Kecamatan Driyorejo adalah
rencana pembangunan jalan tol Surabaya-Gresik-Lamongan yang akan
mendukung system transportasi dalam mobilitas industry di Kecamatan
Driyorejo.

5.2 Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk memecahkan permasalahan tidak
berkembangnya Kawasan Peruntukan Industri di Kecamatan Driyorejo, penulis
menyampaikan beberapa usulan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan
masyarakat, sebagai berikut:
1

Memperbaiki

kondisi

ruas-ruas

jalan

penghubung

antara

Kawasan

Peruntukan Industri Driyorejo dengan jalan utama melalui peningkatan
kapasitas beban dan lebar perkerasan jalan, sehingga sesuai dengan sesuai
dengan standar jalan untuk kendaraan industri;
2

Meningkatkan kapasitas jaringan listrik pada Kawasan Peruntukan Industri
Driyorejo sehingga mencukupi untuk kebutuhan industri;

3

Menerapkan pola-pola insentif dan disinsentif terhadap lokasi-lokasi industri
yang ada di Kabupaten Gresik, yang mengarah pada masuknya industri ke
Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo;

4

Membentuk badan pengelola Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo;

5

Melakukan promosi atau sosialisasi Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo
sehingga keberadaan Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo lebih dikenal
oleh para pelaku industri.

25
DAFTAR PUSTAKA

Undang - undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Perindustrian.
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 23 Tahun 1992 Tentang

Rencana Detail, Tata Ruang Kota Driyorejo Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik.
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 26 Tahun 1992 Tentang

Rencana Umum Tata Ruang Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik.
Hariani, Septiana. 2011. Strategi Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Pada Kawasan

Dengan Potensi Pengembangan Industri. Surabaya: ITS
Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik. 2007.

Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Driyorejo Tahun 2007 –
2027. Gresik: Bappelitbangda Gresik.
Badan Pusat Statistik. 2012. Kecamatan Driyorejo dalam Angka 2012. Gresik: BPS Gresik.
Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Gresik. 2010. Profil.
http://perijinan.gresik.go.id/profil-kami.html [ 3 Juni 2013]

26
LAMPIRAN

Tabel 5 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Penggunaan Tanah
Kecamatan Driyorejo 2011

27
Gambar 10 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

(Sumber : Kantor Kecamatan Driyorejo, 2013)

28
Tabel 6 Jumlah Sekolah Umum Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Sekolah
Kecamatan Driyorejo Tahun 2011

29
Tabel 7 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan
Driyorejo 2011

30
Tabel 8 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan
Driyorejo.

(Sumber : Puskesmas Kec. Driyorejo)
31
Tabel 9 Jumlah Industri Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011

32
Tabel 10 Jumlah Mini Market, Kelompok Pertokoan, Pasar Tradisional, dan
Pasar Hewan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011

33
Tabel 11 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Desa/Kelurahan
Kecamatan Driyorejo 2011

34
Gambar 11 Peta Potensi dan Permasalahan
Driyorejo

35

More Related Content

What's hot

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurPenataan Ruang
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSbramantiyo marjuki
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSidik Abdullah
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahDadang Solihin
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Ahmad Dani
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayainfosanitasi
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Deki Zulkarnain
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Joy Irman
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahanushfia
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanibram77
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISbramantiyo marjuki
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031joihot
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliPenataan Ruang
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Yogan Daru Prabowo
 

What's hot (20)

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa TimurRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur
 
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPSSurvei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
 
Surat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja BaktiSurat Undangan Kerja Bakti
Surat Undangan Kerja Bakti
 
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan DaerahPenyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Penyusunan Rencana Tata Ruang dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG)
 
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidayaPedoman kriteria teknis kawasan budidaya
Pedoman kriteria teknis kawasan budidaya
 
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
Permen pu20 tahun2007 tt pedoman teknis analisis aspek fisik dan lingkungan, ...
 
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
 
Berita acara
Berita acaraBerita acara
Berita acara
 
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
Kebijakan pengembangan wilayah di Indonesia dalam skala nasional, wilayah, da...
 
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian PertanahanKonsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
Konsolidasi Tanah dan Pengendalian Pertanahan
 
Analisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahanAnalisis kemampuan lahan
Analisis kemampuan lahan
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
Analisis wilayah
Analisis wilayahAnalisis wilayah
Analisis wilayah
 
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGISTiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS
 
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
Dokumen RTRW Kota Bandung Tahun 2011 - 2031
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi BaliRencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali
 
LAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARALAPORAN ANTARA
LAPORAN ANTARA
 
Struktur ruang
Struktur ruangStruktur ruang
Struktur ruang
 
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
 

Similar to Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecamatan driyorejo, gresik

LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdfLAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdfKhiLdaAudina
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGLaporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGEKPD
 
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdf
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdfLaporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdf
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdfDewiwulanSari40
 
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...OktavianiDwiAstuti
 
Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)
Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)
Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)Dandi Ardiansyah Putra
 
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
 
Kkn Desa Tlasih M adiyusuf
Kkn Desa Tlasih M adiyusufKkn Desa Tlasih M adiyusuf
Kkn Desa Tlasih M adiyusufMuhammadAdiYusuf
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDEKPD
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNGLaporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNGEKPD
 
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegaraProsedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegaraMas Niban
 
Tugas Akhir Kependudukan - Kabupaten Temanggung
Tugas Akhir Kependudukan - Kabupaten TemanggungTugas Akhir Kependudukan - Kabupaten Temanggung
Tugas Akhir Kependudukan - Kabupaten TemanggungYogan Daru Prabowo
 
Laporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan Pu
Laporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan PuLaporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan Pu
Laporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan PuWiliam9
 
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022Vivi Anggraini Ramadhania
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)Zain Muhammad Nasyith
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRAT
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRATLaporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRAT
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRATEKPD
 
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...National Cheng Kung University
 
Buku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdf
Buku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdfBuku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdf
Buku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdfIlhamFajar14
 

Similar to Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecamatan driyorejo, gresik (20)

LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdfLAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdf
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 18.pdf
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNGLaporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
Laporan Akhir EKPD 2010 - Gorontalo - UNG
 
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdf
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdfLaporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdf
Laporan Akhir KKN UNUSIDA 2022 (Kelompok 15).pdf
 
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
KEGIATAN PROMOSI PADA SEKSI PROMOSI DAN INFORMASI PASAR DINAS PERINDUSTRIAN D...
 
Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)
Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)
Laporan Praktik Kerja Industri (SHARING PRINTER DENGAN JARINGAN LAN)
 
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di KalimantanKajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
Kajian Dampak Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah di Kalimantan
 
Kkn Desa Tlasih M adiyusuf
Kkn Desa Tlasih M adiyusufKkn Desa Tlasih M adiyusuf
Kkn Desa Tlasih M adiyusuf
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNANDLaporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
Laporan Akhir EKPD 2009 Sumatera Barat - UNAND
 
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNGLaporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
Laporan AKhir EKPD 2009 Gorontalo - UNG
 
Laporan pdrb bogor fix
Laporan pdrb bogor fixLaporan pdrb bogor fix
Laporan pdrb bogor fix
 
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegaraProsedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
Prosedur perizinan pembuatan pltmh di kabupaten banjarnegara
 
Tugas Akhir Kependudukan - Kabupaten Temanggung
Tugas Akhir Kependudukan - Kabupaten TemanggungTugas Akhir Kependudukan - Kabupaten Temanggung
Tugas Akhir Kependudukan - Kabupaten Temanggung
 
Laporan ojl
Laporan ojlLaporan ojl
Laporan ojl
 
Laporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan Pu
Laporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan PuLaporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan Pu
Laporan Pengawasan Pekerjaan Lapangan Pu
 
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022
LAPORAN AKHIR KKN KELOMPOK 02 UNUSIDA BERDAYA TAHUN 2022
 
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
Laporan KKN UNUSIDA BERDAYA 2020 (zain)
 
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRAT
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRATLaporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRAT
Laporan Akhir EKPD 2009 Sulawesi Utara - UNSRAT
 
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
Laporan Praktikum SIG Pembuatan Peta Persebaran Fasilitas Umum Berbasis SIG (...
 
Payun
PayunPayun
Payun
 
Buku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdf
Buku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdfBuku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdf
Buku SIA - Dra. Indrayati, MSA., Ak., CA.pdf
 

More from National Cheng Kung University

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...National Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical CameraNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataNational Cheng Kung University
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborNational Cheng Kung University
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestNational Cheng Kung University
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...National Cheng Kung University
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...National Cheng Kung University
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...National Cheng Kung University
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...National Cheng Kung University
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...National Cheng Kung University
 

More from National Cheng Kung University (20)

Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical CameraAccuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
Accuracy assessment and 3D Mapping by Consumer Grade Spherical Camera
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
3D Rekonstruksi Bangunan Menggunakan Gambar Panorama Sebagai Upaya Untuk Miti...
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
3D Indoor and Outdoor Mapping from Point Cloud Generated by Spherical Camera
 
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
Handbook PPI Tainan Taiwan 2018
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU DataOptimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
Optimal Filtering with Kalman Filters and Smoothers Using AndroSensor IMU Data
 
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest NeighborSatellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
Satellite Image Classification using Decision Tree, SVM and k-Nearest Neighbor
 
EKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolboxEKF and RTS smoother toolbox
EKF and RTS smoother toolbox
 
Kalman Filter Basic
Kalman Filter BasicKalman Filter Basic
Kalman Filter Basic
 
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of InterestA Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
A Method of Mining Association Rules for Geographical Points of Interest
 
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSPDSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
DSM Extraction from Pleiades Images Using RSP
 
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within SmartphoneCalibration of Inertial Sensor within Smartphone
Calibration of Inertial Sensor within Smartphone
 
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara ManualPengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
Pengukuran GPS Menggunakan Trimble Secara Manual
 
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
Building classification model, tree model, confusion matrix and prediction ac...
 
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
Accuracy Analysis of Three-Dimensional Model Reconstructed by Spherical Video...
 
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
Association Rule (Data Mining) - Frequent Itemset Generation, Closed Frequent...
 
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
The rotation matrix (DCM) and quaternion in Inertial Survey and Navigation Sy...
 
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
SIFT/SURF can achieve scale, rotation and illumination invariant during image...
 

Laporan hasil survey perencanaan wilayah kawasan peruntukan industri di kecamatan driyorejo, gresik

  • 1. Dosen Pembimbing: Belinda Aulia, ST., M.sc. Disusun oleh : Koni Dwi Prasetya Bayu Aristiw ijaya Muhammad Irsyadi Firdaus Joko Purnomo Eliya Nur Fadilah Juwita Arfaini Muhammad Iqbal Al Giffary 3511100035 3511100036 3512100015 3512100037 3512100040 3512100056 3512100100 JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013
  • 2. Laporan Hasil Survei Perencanaan Wilayah Profil Kawasan Peruntukan Industri Kecamatan Driyorejo, Gresik Dosen Pembimbing: Belinda Aulia, ST., M.sc. Disusun oleh : Koni Dwi Prasetya 3511100035 Bayu Aristiw ijaya 3511100036 Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 Joko Purnomo 3512100037 Eliya Nur Fadilah 3512100040 Juwita Arfaini 3512100056 Muhammad Iqbal Al Giffary 3512100100 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2013 i
  • 3. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Laporan ini diberi judul “Profil Kawasan Peruntukan Industri Kecamatan Driyorejo, Gresik” disusun untuk tugas mata kuliah perencanaan wilayah, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca. Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh beberapa pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya kepada : 1. Ibu Belinda Aulia, ST., M.sc. selaku Dosen perencanaan Wilayah atas segala bimbingan, pengarahan, dan kesabaran yang diberikan kepada penulis selama penyusunan Laporan ini; 2. Bapak Drs. Haris Irianto, MM selaku camat Driyorejo yang telah memberikan datadata keperluan untuk laporan ini. 3. Teman-teman yang telah membantu selama penyusunan dari awal hingga selesainya Laporan ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran diharapkan dari pembaca. Semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya penulis. Surabaya, 25 Mei 2013 Penulis ii
  • 4. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv DAFTAR TABEL ................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1 1.3 Tujuan ............................................................................................. 1 1.4 Ruang Lingkup ................................................................................. 2 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Struktur Ruang dan Pola Ruang .......................................................... 3 2.2 Pengertian Kawasan Peruntukan Industri ............................................. 4 2.3 Lokasi Industri ................................................................................. 5 BAB III METODELOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 6 3.2 Metode Analisis ................................................................................. 8 BAB IV PROFIL KAWASAN 4.1 Gambaran Umum Kawasan Driyorejo .................................................. 9 4.2 Batas Administrasi Kecamatan Driyorejo ..............................................10 4.3 Penggunaan Lahan di Kecamatan Driyorejo..........................................12 4.4 Infrastruktur Kecamatan Driyorejo ......................................................14 4.5 Potensi dan Permasalahan Kecamatan Driyorejo ...................................19 4.6 Isu Strategis yang Ada di Kecamatan Driyorejo ....................................22 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ......................................................................................24 5.2 Rekomendasi ....................................................................................25 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................26 LAMPIRAN .......................................................................................................27 iii
  • 5. DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Driyorejo ................................................. 11 Gambar 2 (a) Perdagangan Dan Jasa (b) Permukiman .......................................... 12 Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Driyorejo ....................................... 13 Gambar 4 Akses Jalan di Kecamatan Driyorejo ...................................................... 14 Gambar 5 Gardu Induk dan SUTET di Kecamatan Driyorejo ................................... 16 Gambar 6 Kantor Telekomunikasi Indonesia di Kecamatan Driyorejo ...................... 16 Gambar 7 a) Polsek Driyorejo b) Fasilitas Kesehatan c) Fasilitas Pendidikan d) Kantor Pemerintahan e) Tempat Ibadah .......................................... 17 Gambar 8 Peta Infrastruktur Kecamatan Driyorejo, Gresik ..................................... 18 Gambar 9 Salah Satu Lokasi Industri Besar di Kecamatan Driyorejo ......................... 19 Gambar 10 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha.......................... 28 Gambar 11 Peta Potensi dan Permasalahan Kec. Driyorejo ......................................35 iv
  • 6. DAFTAR TABEL Tabel 1 Desain Survey Kecamatan Driyorejo ........................................................ 7 Tabel 2 Metode Analisis Data .............................................................................. 8 Tabel 3 Rata-rata Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Driyorejo .............. 10 Tabel 4 Keseluruhan Kebutuhan Sumberdaya Air Bersih di Kecamatan Driyorejo ... 13 Tabel 5 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Penggunaan Tanah Kecamatan Driyorejo 2011 ..................................................................................... 27 Tabel 6 Jumlah Sekolah Umum Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Sekolah Kecamatan Driyorejo Tahun 2011 ........................................................................... 29 Tabel 7 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 ................................................................................................... 30 Tabel 8 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo .. 31 Tabel 9 Jumlah Industri Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 ......... 32 Tabel 10 Jumlah Mini Market, Kelompok Pertokoan, Pasar Tradisional, dan Pasar Hewan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 ............................... 33 Tabel 11 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 ..................................................................................... 34 v
  • 7. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten yang Gresik merupakan berdasarkan struktur “Gerbangkertosusila Plus”. salah satu keruangan Kabupaten ini Kabupaten masuk dalam di Jawa Timur pengembangan dalam perkembangannya mengalami perkembangan yang cukup pesat seiring dengan perkembangan industri yang sebagian berlokasi di Kabupaten Gresik. Adanya perkembangan industri yang cukup besar tersebut harus didukung oleh ketersediaan infrastruktur. Infrastruktur transportasi dan infrastruktur lainnya seperti jaringan listrik, ketersediaan air bersih, dan jaringan telepon telah mampu mendukung kegiatan industri. Penelitian ini memilih Kecamatan Driyorejo sebagai wilayah studi karena dalam Angka Tahun 2008, jumlah industri besar yang paling banyak di Kabupaten Gresik berada di Kecamatan Driyorejo atau sebanyak 46 industri besar. Kegiatan industri di Kecamatan Driyorejo semakin berkembang setelah adanya kebijakan Gerbangkertosusila tahun 1989. Jumlah tersebut semakin bertambah ketika tahun 2009 yang berjumlah 254 industri (Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik, 2009). 1.2 Rumusan Masalah Menurut uraian latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran umum kawasan peruntukan industri Driyorejo? 2. Bagaimana batas administrasi Kecamatan Driyorejo? 3. Bagaimana penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo? 4. Bagaimana infrastruktur Kecamatan Driyorejo? 5. Bagaimana potensi dan permasalahan Kecamatan Driyorejo sebagai Kawasan Peruntukan Industri? 6. Apa isu - isu strategis Kecamatan Driyorejo sebagai kawasan peruntukkan industri? 1.3 Tujuan Dari segala aspek untuk menyusun RTRW ataupun RDTK tampak jelas bahwa yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembangunan adalah selain waktu adalah 1
  • 8. kualitas dari dampaknya itu sendiri, oleh karena itu pengamatan kami mengenai kawasan peruntukan industri ini adalah untuk membuat profil kawasan di daerah Driyorejo, Gresik. Sasaran yang akan diperoleh adalah: 1. Mengidentifikasi potensi – potensi yang dimiliki oleh Kecamatan Driyorejo; 2. Mengidentifikasi Permasalahan yang dimiliki oleh Kecamatan Driyorejo sebagai kawasan peruntukan industri; 3. Menyusun profil kawasan peruntukan industri di Kecamatan Driyorejo. 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dari penelitian dan pengamatan daerah peruntukan industri ini di daerah Driyorejo, Gresik. Batasan yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu batasan administratif Kecamatan Driyorejo Gresik. Batas administrasi Kecamatan Driyorejo adalah sebagai berikut (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik, 2007): § Sebelah Utara : Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya § Sebelah Timur : Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya § Sebelah Selatan : Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo § Sebelah Barat : Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik Kecamatan Driyorejo terletak pada bagian selatan Kabupaten Gresik. Secara geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 1120 – 1130 Bujur Timur dan 70 – 80 Lintang Selatan. Wilayah Kecamatan Driyorejo memiliki luas 5.130 Ha, terdiri dari 16 desa/kelurahan, 47 dusun, 98 RW, 380 RT. Peta ruang lingkup disajikan dipembahasan. 2
  • 9. BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Struktur Ruang dan Pola Ruang Menurut UURI Nomor 26 Tahun 2007, struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Sedangkan, Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Beberapa pendekatan untuk mengkaji struktur ruang kota antara lain pendekatan ekologikal dan pendekatan morfologikal. Pendekatan memandang kota sebagai suatu objek studi ekologikal yang didalamnya terdapat masyarakat manusia, telah mengalami proses interelasi antarmanusia dan antara manusia dengan lingkungannya sehingga tercipta pola keteraturan penggunaan lahan (Yunus, 2004). Ada beberapa model teori struktur ruang kota yang dikemukakan oleh para ahli terkait dengan pendekatan ekologikal, antara lain teori konsentris, teori sektor, teori poros, dan teori multiple nuclei. Sedangkan pendekatan morfologi kota menurut Herbert bentuk-bentuk fisik (1973) dari dalam lingkungan Yunus (2004) perkotaan yang lebih difokuskan dapat pada diamati melalui sistem-sistem jaringan jalan, blok-blok bangunan, dan juga bangunan-bangunan individual. Pendekatan ini dapat mencerminkan karakteristik struktur ruang kota suatu wilayah yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Ekspresi keruangan yang dapat menunjukkan struktur ruang kota dengan pendekatan morfologi kota (Yunus, 2004), yaitu bentuk kompak dan bentuk tidak kompak. Rencana pola ruang wilayah berfungsi untuk mengalokasikan ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan sehingga akan terbentuk keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang. Perencanaan pola ruang dapat dijadikan dasar sebagai pemberian izin dalam pemanfaatan ruang pada suatu wilayah. Rencana pola ruang wilayah dirumuskan berdasarkan orientasi-orientasi yang terdapat pada wilayah tersebut seperti kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah, daya dukung dan daya tamping lingkungan hidup, kebutuhan peruntukkan 3
  • 10. kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan, serta peraturan perundang-undangan yang terkait. 2.2 Pengertian Kawasan Peruntukan Industri Kawasan adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional serta memiliki ciri tertentu/spesifik/khusus (Soefaat et.al., 1997:116). Menurut Isard dalam Smith (1981:40), definisi dari kawasan industri adalah sekumpulan kegiatan yang timbul di tempat yang ditentukan dan dimiliki oleh sekelompok kegiatan yang mementingkan produksi, pemasaran, atau hubungan timbal baliknya. Secara umum, fisik ruang kegiatan industri dinyatakan dengan istilah kawasan industri. Akan tetapi dalam realisasinya ruang untuk kegiatan industri dapat dipilahpilah lagi dalam bentuk yang lebih spesifik. Menurut manajemennya, kawasan industri dapat dibagi menjadi kawasan industri dengan manajemen dan kawasan industri non manajemen. Kawasan industri dengan manajemen berbentuk berupa Kawasan Industri (Industrial Estate), Kawasan Berikat, Sarana Usaha Industri Kecil (SUIK), Permukiman Industri Kecil (PIK) dan Lingkungan Industri Kecil (LIK). Kawasan industri yang non manajemen berbentuk Lahan Peruntukan Industri, Kantong Industri dan Sentra Industri Kecil (Dirdjojuwono, 2004:113). Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1996 tentang Kawasan Industri mencantumkan adanya istilah kawasan peruntukan industri. Kawasan peruntukan industri adalah bentangan lahan yang diperuntukan bagi kegiatan industri berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Tingkat II yang bersangkutan. Soefaat et.al. (1997:116) menyebutkan zone industri adalah kawasan yang diperuntukan untuk pengembangan berbagai industri yang mencakup beberapa wilayah. Dirdjojuwono (2004:114) menyebutkan lahan peruntukan industri adalah bentang lahan yang dalam kebijaksanaan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) diperuntukan bagi berbagai kegiatan industri. Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa istilah kawasan industri memiliki dua pengertian,yaitu pengertian secara umum dan pengertian secara spesifik. Pengertian kawasan industri secara umum adalah segala bentuk fisik ruang untuk pemusatan kegiatan industri yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang, sedangkan pengertian kawasan industri secara spesifik adalah bentuk fisik 4
  • 11. ruang untuk pemusatan kegiatan industri yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang dan dikelola oleh perusahaan pengelola kawasan. Kawasan industri yang dikelola oleh perusahaan pengelola kawasan ini biasa diistilahkan dengan Industrial Estate. 2.3 Lokasi Industri Banyak faktor yang dapat menjadi pertimbangan untuk menentukan lokasi industry yang tepat. Dari teori Weber, dijabarkan faktor lokasi dari sisi makro dengan rincian sebagai berikut : 1. Transportasi · Jarak terhadap pemasok, konsumen. · Ketersediaan komunikasi (pos, bank, Telkom, dll). · Posisi terhadap jaringan jalan (arteri, kolektor, tol). · Posisi terhadap jaringan kereta api dan terminal container. · Posisi terhadap kanal, angkutan sungai dan penyeberangan. · Posisi terhadap bandara, pelabuhan. 2. Tenaga Kerja · Ketersediaan tenaga kerja dan Upah tenaga kerja. · Kemampuan/ketrampilan (profesional, tukang,buruh). · Tempat pelatihan tenaga kerja (BLK). · Kondisi sosial budaya masyarakat setempat. 3. Iklim (temperatur, kelembagaan, curah hujan, dll). 4. Pajak, retribusi, pungutan, insentif. Untuk faktor lokasi dari sisi mikro, Weber merincikannya sebagai berikut : 1. Lahan 2. Layanan transportasi 3. Penyediaan energi · Kelistrikan (tegangan, kinerja, gardu induk, biaya SAMB). · Gas (jenis pelayanan, jaringan distribusi, harga, biaya, SAMB). · Batubara. 4. Penyediaan air bersih · Layanan jaringan PDAM (sambungan, kinerja, sumber air, harga jual). · Penggunaan air tanah (kualitas, kuantitas). 5. Pengelolaan limbah padat dan limbah cair 6. Kegiatan usaha yang berdekatan. 5
  • 12. BAB III METODELOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang rencananya akan dipakai dalam rieview kali ini adalah data sekunder dan data primer atau data lapangan. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan narasumber dari institusi pemerintahan yang terkait yaitu pemerintah Kecamatan Driyorejo dan masyarakat Kecamatan Driyorejo dari serta data primer didapat hasil observasi lapangan di wilayah studi. Data sekunder diperoleh dari studi literatur. Metode pengumpulan data yang direncanakan untuk setiap aspek yaitu sebagai berikut : 1. Admistratif Kawasan Data administratif didapat dari data sekunder dan data primer. Data sekunder meliputi Lokasi Kecamatan Driyorejo, koordinat Kecamatan Driyorejo, Batas Admistratif Kecamatan Driyorejo, tipografi Kecamatan Driyorejo, Pertumbuhan jumlah penduduk, dan mata pencaharian masyarakat Kecamatan Driyorejo. Data primer pada aspek ini meliputi Lokasi Kecamatan Driyorejo, Mata pencaharian masyarakat yang didapat dengan wawancara kepada masyarakat Kecamatan Driyorejo. 2. Penggunaan Lahan Kawasan Data penggunaan lahan didapat dari data primer yaitu dengan data hasil pengamatan dilapangan melalui foto-foto dilapangan. Data penggunaan lahan juga didapat melalui studi literatur peta penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo. 3. Infrastruktur kawasan Data Infrastruktur kawasan didapat dari data primer yaitu dengan data hasil pengamatan di lapangan yang berupa foto-foto infrastruktur yang ada di Kecamatan Driyorejo. Data infrastruktur ini meliputi jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan air minum dan drainase, tempat ibadah, akses pendidikan, akses kesehatan, serta perdagangan dan jasa. 4. Potensi dan Permasalahan Kawasan Data potensi dan permasalah kawasan didapat dari data primer dan data sekunder. Data primer bersal dari : (1) wawancara dengan masyarakat Kecamatan Kecamatan Driyorejo dan Instansi pemerintahan Kecamatan, wawancara meliputi ketercukupan sarana dan prasarana, dampak lingkungan dengan adanya kawasan 6
  • 13. industri Driyorejo, dampak adanya kawasan industri Driyorejo terhadap mata pencaharian dan pendapatan masyarakat Kecamatan Driyorejo, serta perubahan social masyarakat dengan adanya kawasan industri Driyorejo. (2) Pengamatan keadaan alam yang mungkin dikembangkan dikembangkan potensinya seperti waduk. Data sekunder dilakukan untuk mendapatkan data potensi Kecamatan Driyorejo serta permasalahan yang sedang terjadi di Kecamatan Driyorejo sebagai Kawasan Industri melalui artikel ilmiah dsb. 5. Isu Strategis pengembangan kawasan Data isu strtegis kawasan diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer didapat melalui wawancara tentang isu-isu pembangungan. Data sekunder didapat dari Rencana Detail Tata Ruang Kota Driyorejo Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik. Tabel 1 Desain Survey Kecamatan Driyorejo No Data Data Yang Diperlukan Metode Sumber Data 1 geografi dan Topografi 3 Batas dan peta Kecamatan administrative Driyorejo dalam Luas daerah Angka 2012 Topografi Jurnal Ilmiah · Masyarakat Penggunaan lahan · Pengamatan Lahan Terbangun Lapangan · Jurnal Ilmiah Jaringan jalan Jaringan air minum dan drainase 4 Infrastruktur Jaringan listrik Instansi Data Lahan Terbuka Kondisi Pengambilan · Survey Sekunder · Survey Sekunder Pemerintah Kecamatan Driyorejo ITS · Survey Sekunder ITS · Survey Primer · Pengamatan Lapangan · Jurnal Ilmiah · Kecamatan Jaringan Driyorejo Telekomunikasi dalam Angka Fasilitas umum · Survey Sekunder · Survey Pemerintah Kecamatan Driyorejo 2012 Primer 7
  • 14. 3.2 Analisa Data Data data yang diperoleh kemudian dianalisis. Cara menganalis data yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut : Tabel 2 Metode Analisis Data No Data Sub Kondisi 1 Luas daerah dan Topografi 3 Output Batas administrative geografi Metode Analisis Penggunaan lahan Topografi Lahan Terbuka Lahan Terbangun Analisis kulantitatif secara deskriptif Analisis kulantitatif secara deskriptif Profil kawasan Peta penggunaan lahan dan profil kawasan Jaringan jalan Jaringan air minum dan drainase 4 Infrastruktur Jaringan listrik Jaringan Analisis kulantitatif secara deskriptif Peta infrastruktur kawasan dan Profil kawasan Telekomunikasi Fasilitas umum Sosial ekonomi Sarana dan Prasarana 5 Lain-lain topografi Analisis kualitatif Permaslahan dan potensi kawasan Kondisi eksisting 8
  • 15. BAB IV PROFIL KAWASAN 4.1 Gambaran Umum Kawasan Driyorejo Kecamatan Driyorejo terletak pada bagian selatan Kabupaten Gresik. Secara geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 1120 – 1130 Bujur Timar dan 70 – 80 Lintang Selatan. Wilayah 5.130 Ha, terdiri dari Kecamatan Driyorejo memiliki luas 16 desa/kelurahan, 47 dusun, 98 RW, 380 RT. Batas administrasi Kecamatan Driyorejo adalah sebagai berikut (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik, 2007). · Sebelah Utara : Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya · Sebelah Timur : Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya · Sebelah Selatan : Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo · Sebelah Barat : Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik Rata-rata petumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir di Kecamatan Driyorejo sebesar 8,8 %. Jenis mata pencaharian penduduk di Kecamatan Driyorejo terdiri dari petani, pegawai negeri, buruh/karyawan, perdagangan, TNI, jasa dan lain sebagainya, dimana pada tahun bekerja di sektor industri 2008 sebesar didominasi oleh penduduk yang 64,63% (Kecamatan Driyorejo dalam Angka tahun 2008) Topografi di Kecamatan Driyorejo berkisar antara 6,25-50 meter di atas permukaan laut. Dari pengembangan segi topografi Kecamatan Driyorejo perkotaan mengingat topografinya berada sesuai pada untuk daerah dataran rendah. Infrastruktur teknis jalan raya, jalan kereta api, listrik, PDAM, telepon, drainase, dan refuse plan. Sarana prasarana transportasi dan infrastruktur lainnya di Kecamatan Driyorejo telah mendukung kegiatan perindustrian. Jaringan listrik telah menjangkau hampir seluruh Kecamatan dengan menggunakan jasa perusahaan listrik. Ketersediaan sumber air bersih dari PDAM, sumur gali atau sumur pompa di Kecamatan Driyorejo dapat memenuhi kebutuhan air bersih industri. Jaringan telekomunikasi telah menjangkau di seluruh Kecamatan baik melalui telepon kabel maupun nirkabel. Begitu pula dengan jaringan drainase dan sistem persampahan. Infrastruktur tersebut telah mampu mendukung kegiatan industri di Kecamatan Driyorejo, sedangkan pengolahan limbah masih ada industri yang belum memiliki 9
  • 16. pengolahan limbah, sehingga limbah industri langsung dibuang ke Kali Tengah. Infrastruktur lain yang juga memiliki pengaruh bagi keberadaan industri yaitu saluran drainase. Saluran drainase berupa saluran terbuka dengan kondisi permanen dan non permanen. Kondisi saluran drainase di sebagain besar wilayah di Driyorejo masih belum optimal dan tidak semua ruas jalan dilengkapi oleh saluran tersebut, sehingga mengakibatkan banyaknya ruas jalan yang rusak berat akibat air hujan menggenangi jalan yang belum dilengkapi oleh saluran tersebut. 4.2 Batas Administratif Kecamatan Driyorejo Kecamatan Driyorejo terletak pada bagian selatan Kabupaten Gresik. Secara geografis wilayah Kecamatan Driyorejo terletak antara 1120 – 1130 Bujur Timar dan 70 – 80 Lintang Selatan. Wilayah Ha, terdiri dari Kecamatan Driyorejo memiliki luas 5.130 16 desa/kelurahan, 47 dusun, 98 RW, 380 RT. Batas administrasi Kecamatan Driyorejo adalah sebagai berikut (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik, 2007). · Sebelah Utara : Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya · Sebelah Timur : Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya · Sebelah Selatan : Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo · Sebelah Barat : Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik Kecamatan Driyorejo memiliki 16 desa yaitu Krikilan, Driyorej, Cangkir, Bambe, Mulung, Tenaru, Kesamben Wetan, Sumput, Tanjungan, Banjaran,Karangandong, Mojosari Rejo, Wedoroanom,Randegansari, Gadung. Rata-rata petumbuhan penduduk selama lima tahun terakhir di Kecamatan Driyorejo sebesar 8,8 %. Tabel 3 Rata-Rata Tingkat Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Driyorejo Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah (Jiwa) 79144 79954 80695 81515 82276 Pertambahan Tiap Tahun (Jiwa) 810 741 820 761 Jenis mata pencaharian penduduk di Kecamatan Driyorejo terdiri dari petani, pegawai negeri, buruh/karyawan, perdagangan, TNI, jasa dan lain sebagainya, dimana pada tahun sektor industri 2008 sebesar didominasi oleh penduduk yang bekerja di 64,63% (Kecamatan Driyorejo dalam Angka tahun 2008). 10
  • 17. Gambar 1 Peta Administrasi Kecamatan Driyorejo 11
  • 18. 4.3 Penggunaan Lahan di Kecamatan Driyorejo Luas wilayah Kecamatan Driyorejo yaitu 51.290 Ha. Penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo meliputi lahan terbangun dan Belum terbangun 4.3.1 Ruang Terbuka dan Lahan Belum Terbangun Penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo didominasi oleh lahan terbuka seluas 3.839,26 Ha yang terdiri dari lahan pertanian berupa sawah tadah hujan seluas 3.064,3 Ha, sawah irigasi seluas 3,88 Ha, kebun campur seluas 447,21 Ha, Madang, 133.04, semak belukar seluas 13,1 Ha, Ruang Terbuka Hijau (Makam dan lainnya) seluas 35,61 Ha, padang rumput seluas 90,02 Ha, kolam 48,18 seluas 45,03 Ha dan waduk seluas 3,90 Ha. (RDTR Kecamatan Driyorejo Tahun 2007 – 2027). 4.3.2 Lahan Terbangun Lahan terbangun di Kecamatan Driyorejo seluas 1.290,74 Ha yang meliputi permukiman seluas 770,34 Ha, perdagangan dan jasa seluas 30,42 Ha, Industri dan Gudang seluas 436,28 Ha, bangunan umum (Tiga Gardu Induk PLN) seluas 20,70 Ha, fasilitas pemerintahan seluas 5,10 Ha, fasilitas pendidikan seluas 15,94 Ha, fasilitas peribadatan seluas 11,32 Ha dan Fasilitas kesehatan seluas 0,62 Ha (RDTR Kecamatan Driyorejo Tahun 2007 – 2027). a b Gambar 2. (a) Perdangan dan jasa (b). Pemukiman (sumber : pengamatan lapangan, 2013) Selain permukiman, lahan terbangun yang memiliki luasan yang cukup besar yaitu guna lahan industri dan pergudangan. Perkembangan industri di Kecamatan Driyorejo cukup signifikan. Daerah yang potensial untuk jenis industri kecil terdapat di Desa Petiken, Kesamben Wetan, Tanjungan, Banjaran, Karangandong, Mojosarirejo, Wedoroanom, Randegansari, Gadung, sedangkan untuk industri sedang di Desa Bambe, Mulung, Tenaru, Kesamben Wetan, Sumput, dan 12
  • 19. Karangandong sedangkan industri besar potensial berkembang di Desa Krikilan, Driyorejo, Cangkir, Bambe dan Tenaru. Gambar 3 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Driyorejo 13
  • 20. 4.4 Infrastruktur Kecamatan Driyorejo 4.4.1 Jaringan Jalan Sebagian besar jaringan jalan yang ada di Kecamatan Driyorejo memiliki jenis perkerasan berupa jalan aspal, jalan cor/paving, jalan diperkeras/beton. Jenis perkerasan jalan yang ada memiliki kondisi yang cukup baik terutama untuk jalan aspal, paving dan beton. Namun, kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Legundi-Jalan Raya Bambe sering terjadi karena kapasitas jalan yang tidak seimbang dengan volume. Jenis kendaraan yang melintas sebagian besar adalah kendaraan pengangkut barang, hal ini juga menjadi factor pendukung terjadinya kemacetan. Biasanya kemacetan terjadi menjelang maghrib hingga tengah malam. Gambar 4. Akses jalan di Kecamatan Driyorejo (sumber : pengamatan Lapangan, 2013) Sarana angkutan transportasi darat yang digunakan salah satunya adalah angkutan umum. Kecamatan Driyorejo sudah terlayani oleh angkutan umum yang melayani rute Krian, Cerme, Karangpilang, Sidoarjo, Kedamean, Menganti, Wringinanom. 4.4.2 Jaringan Air bersih dan drainase Saluran drainase di Kecamatan Driyorejo sebagian merupakan saluran terbuka dengan kondisi permanen dan non permanen. Kondisi saluran drainase di sebagain besar wilayah di Driyorejo masih belum optimal, tidak semua ruas jalan dilengkapi oleh saluran tersebut, sehingga mengakibatkan banyaknya ruas jalan yang rusak berat akibat air hujan menggenangi jalan yang belum dilengkapi oleh saluran tersebut. Selain itu masyarakat menggunakan sungai Kali Tengah sebagai saluran drainase. Sungai Kali Tengah juga dimanfaatkan oleh industri-industri yang berkembang sebagai saluran pembuangan limbah cair. 14
  • 21. Jumlah kebutuhan akan air bersih di Kecamatan Driyorejo pada umumnya cukup tinggi. Tabel 4 Keseluruhan Kebutuhan Sumberdaya air bersih di Kecamatan Driyorejo (Sumber: JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271) Kebutuhan air bersih tersebut sebagian besar terlayani oleh jaringan perpipaan PDAM. Hal ini bisa dilihat dari tingginya pengguna/pelanggan air bersih dari PDAM. Sumber air baku PDAM di Kecamatan Driyorejo berasal dari Kali Surabaya. Selain dari PDAM kebutuhan air bersih bagi masyarakat di Kecamatan Driyorejo juga diperoleh dari sumur gali ataupun sumur pompa. 4.4.3 Jaringan Listrik Kebutuhan listrik di Kecamatan Driyorejo dikelola oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN). Perkembangan pembangunan kelistrikan di Kecamatan Driyorejo telah mampu menjangkau hampir seluruh wilayah, dengan pelanggan yang terdiri dari kelompok sosial, rumah tangga, bisnis/usaha, industri, gedung pemerintah dan penerangan jalan. Kebutuhan listrik yang terbesar yaitu pada golongan/kelompok pelanggan industri, karena industri di Kecamatan Driyorejo sangat membutuhkan listrik sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan produksi. Di Kecamatan Driyorejo terdapat 3 gardu induk yang melayani jaringan listrik di seluruh wilayah perencanaan yang dihubungkan oleh jalur SUTT/SUTET yang melintasi beberapa desa di Kec. Driyorejo 15
  • 22. Gambar 5. Gardu induk dan SUTET di Kecamatan Driyorejo (sumber : pengamatan lapangan, 2013) 4.3.4 Jaringan Komunikasi Jumlah pelanggan telepon di Kecamatan Driyorejo cukup besar pada tahun 2006 sebanyak 5.220 pelanggan yang tersebar di seluruh desa yang ada di wilayah perencanaan walaupun saat ini sarana telekomunikasi cukup berkembang dengan pesat, seiring dengan perkembangan telepon sesuler yang semakin canggih dan modern sehingga hubungan komunikasi dapat berjalan dengan cepat dan efisien. Berkembangnya telepon sesuler tersebut didukung dengan pengembangan dan pembangunan beberapa menara/tower milik beberapa perusahaan telekomunikasi (diantaranya PT Telkomsel, Indosat dsb) yang tersebar di Kecamatan Driyorejo. Gambar 6. Kantor Telekomunikasi Indonesia di Kecamatan Driyorejo (sumber: pengamatan lapangan, 2013) 4.3.5 Fasilitas Umum Fasilitas Umum yang ada di Kecamatan Driyorejo antara lain fasilitas peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan dan ketertiban dan kantor pemerintahan. Kecamatan Driyorejo memiliki fasilitas pendidikan berupa TK sebanyak 24 unit, SD/MI sebanyak 38 unit. SLTP/MTS sebanyak 11 unit, SLTA/MA sebanyak 5 unit, Pondok Pesantren sebanyak 4 unit. Untuk fasilitas peribadatan, Kecamatan Driyorejo memiliki 53 unit Masjid dan 270 16
  • 23. unit surau/langgar, dan Gereja 3 unit. Untuk Fasilitas Kesehatan terdiri dari, Puskesmas sebanyak 2 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 3 unit, Poliklinik sebanyak 8 unit, Polindes sebanyak 10 unit, Apotik sebanyak 2 unit dan praktik dokter sebanyak 22 unit. Tersedianya beberapa sarana tersebut menunjukkan bahwa kebutuhan masyarakat telah terpenuhi. a b c d e Gambar 7. a) Polsek Driyorejo b) Fasilitas Kesehatan c) Fasilitas Pendidikan d) Kantor Pemerintahan e) Tempat Ibadah (sumber : pengamatan Lapangan, 2013) 17
  • 24. Gambar 8 Peta Infrastruktur Kecamatan Driyorejo, 18
  • 25. 4.5 Potensi dan Permasalahan Kecamatan Driyorejo 4.5.1 Potensi Kecamatan Driyorejo Kecamatan Driyorejo memiliki potensi yang bisa dikembangkan kedepannya untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut dapat dilihat dari segi sosial ekonominya, keadaan fisiknya, Sarana dan Prasarananya dan lain sebagainya. 1 Sosial Ekonomi Kegiatan Industri berkembang pesat di Kecamatan Driyorejo, baik industri kecil, sedang dan besar. Industri besar terdapat di Desa Krikilan, Driyorejo, Cangkir, Bambe dan Tenaru. Hasil analisa tersebut sesuai dengan kondisi yang ada bahwa perkembangan industri besar di Kecamatan Driyorejo lebih mengarah di desa-desa tersebut. Bagi industri sedang terletak di Desa Bambe, Mulung, Tenaru, Kesamben Wetan, Sumput, dan Karangandong. Jumlah industri kecil yang berkembang di Kecamatan Driyorejo sebanyak 17 jenis yang tersebar di Desa Krikilan, Bambe, Petiken, Kesamben Wetan, Sumput, Tanjungan, Banjaran, Karangandong, Mojosarirejo, Wedoroanom, Randegansari, dan Gadung. Bagi industri kecil di Kecamatan Driyorejo adalah Desa Petiken, Kesamben Wetan, Tanjungan, Banjaran, Karangandong, Mojosarirejo, Wedoroanom, Randegansari, Gadung. Kegiatan-kegiatan industri tersebut memiliki peranan penting bagi perkembangan perekonomian Kecamatan Driyorejo. Perkembangannya industry yang demikian akan semakin menarik investor-investor asing untuk menanam modal pada industri-industri tsb. Gambar 9. Salah Satu Lokasi Industri Besar di Kecamatan Driyorejo (sumber : pengamatan Lapangan, 2013) Kecamatan Driyorejo memiliki lokasi yang strategis karena berdekatan dengan Kota Surabaya, ibu kota Propinsi Jawa Timur, merupakan kota Orde I sebagai pusat pelayanan sekaligus sebagai kota yang perkembangannya paling 19
  • 26. kompleks. Dengan adanya Kota tersebut maka akan memberikan pengaruh bagi perkembangan industri di sekitarnya, termasuk Kecamatan Driyorejo yang letaknya juga sangat berdekatan dengan Kota Surabaya 2 Fisik (Keadaan Alam) - Kecamatan Driyorejo memiliki ketinggian 6,25-50 meter dpl, dengan kelerengan 0-8 % (99 % dari luasan), 8-15 % (1 % dari luasan). Hal ini lebih cukup memudahkan di dalam pelaksanaan pembangunan. Jika disesuaikan dengan standar karakteristik industri, maka Kecamatan Driyorejo sesuai untuk pembangunan lokasi industri. Hal ini dikarenakan lokasi yang sesuai untuk lokasi industri adalah lokasi dengan kemiringan lereng yang sesuai dan berkisar 0% - 25%, pada kemiringan >25% - 45% dapat dikembangkan kegiatan industri dengan perbaikan kontur, serta ketinggian tidak lebih dari 1000 meter dpl; - Ketersediaan lahan masih luas dan arahan pengembangan wilayah Kecamatan Driyorejo sebagai kawasan industri semakin memberikan peluang besar bagi pengembangan industri di wilayah ini. 3 Sarana dan Prasarana - Jangkauan jaringan listrik PLN dan telepon telah merata seluruh wilayah, demikian juga dengan jaringan jalan sebagian besar sudah diaspal dan dipaving. Hal ini akan mendukung berkembangnya industri yang terlayani oleh jaringan listrik dan telekomunikasi yang secara tidak langsung akan meningkatkan perekonomian wilayah Kecamatan Driyorejo; 4.5.2 Permasalahan Kecamatan Driyorejo Kecamatan Driyorejo memiliki hambatan yang bisa menghambat perkembangan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Hambatan tersebut dapat dilihat dari segi sosial ekonominya, keadaan fisiknya, Sarana dan Prasarananya dan lain sebagainya. 1. Sosial - Ekonomi - Kemacetan lalu lintas di Jalan Raya Legundi-Jalan Raya Bambe karena kapasitas jalan yang tidak seimbang dengan volume dan jenis kendaraan yang melintasnya. Kondisi tersebut diperparah dengan ketidaksadaran masyarakat dalam berlalu lintas. Hal ini akan berpengaruh dan akan menghambat mobilitas kegiatan industri, dimana sektor transportasi menjadi faktor utama dalam kegiatan tersebut. 20
  • 27. - Sementara, jika didasarkan pada tingkat pendidikan, masyarakat di Kecamatan Driyorejo mayoritas berpendidikan setingkat Sekolah Dasar. Hal inilah yang menyebabkan kurangnya sumberdaya manusia yang memiliki keterampilan sehingga akan menyebabkan berdatangannya pekerja industri dari luar daerah ataupun pekerja asing. 2. Fisik (Kondisi Alam) - Jenis tanah yang ada di Kecamatan Driyorejo secara garis besar dikelompokkan dalam 2 (dua) jenis tanah yaitu aluvial dan grumosol. Dari 2 (dua) jenis tanah tersebut, secara umum kondisi sifat fisik tanah pada umumnya mempunyai daya dukung yang relatif rendah, oleh karena tingginya kadar kandungan tanah liat yang bertipe “montmorrilllonite” (bersifat retak pada saat kering, dan lekat/memuai pada saat basah (Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik, 2007). Jika disesuaikan dengan standar karakteristik lokasi industri, maka jenis tanah di wilayah ini kurang mendukung, karena kurang menunjang konstruksi bangunan industri. - Keadaan geologi umum yang menonjol di Kecamatan Driyorejo adalah terdapatnya daerah perlipatan antiklinorium yang melintang dari timur ke barat. Daerah perlipatan demikian ini sangat labil karena ada kemungkinan terjadinya pergeseran batuan dasar, terutama pada area sinklinal dan antiklinal. Selain itu juga terdapat sesar (patahan yang memotong antiklinorium tersebut pada dua tempat dan melintang dari timur laut ke arah barat daya. Daerah patahan ini merupakan daerah yang sangat berbahaya untuk pembangunan sarana dan prasarana fisik karena kemungkinan terjadinya gempa. Kerawanan ini didukung pula oleh batuan jenis napal tufaan (yang mudah mengalami patahan/keretakan) yang membentang dari timur ke barat. Lokasi patahan tersebut terdapat di Desa Karangandong, Mojosarirejo, sebagian Desa Sumput, Kesamben wetan dan Petiken. Keadaan ini juga mempengaruhi secara negatif terhadap pembangunan lokasi industri, karena daya dukung lahan kurang sesuai untuk menunjang konstruksi bangunan industri di wilayah ini. 3. Sarana dan Prasarana - Daerah rawan banjir di Kecamatan Driyorejo terdapat pada beberapa desa diantaranya adalah Desa Krikilan, Driyorejo, Cangkir, Petiken, Mulung dan Sumput. Lokasi banjir tidak seluruhnya menggenangi desa tersebut namun 21
  • 28. hanya pada beberapa titik atau lokasi yang disebabkan oleh beberapa permasalahan yang dapat mengakibatkan banjir. Salah satu penyebab banjir tersebut adalah kondisi saluran yang kurang memadai untuk menampung limpahan air hujan, sehingga air meluap keluar dari salurannya dan juga tidak adanya saluran pembuangan tepi jalan yang banyak terdapat di beberapa ruas jalan di Kecamatan Driyorejo. Hal ini berpengaruh negatif terhadap mobilitas industri dimana dukungan prasana sangat penting dalam menunjang beroperasinya kegiatan mobilitas industri. - Saluran drainase di Kecamatan Driyorejo berupa saluran pinggir jalan sebagai penampung air hujan. Pada umumnya saluran drainase di Kecamatan Driyorejo merupakan saluran terbuka dengan kondisi permanen dan non permanen. Kondisi saluran drainase di sebagian besar wilayah di Kecamatan Driyorejo masih belum optimal dan tidak semua ruas jalan dilengkapi oleh saluran tersebut, sehingga mengakibatkan banyaknya ruas jalan yang rusak berat akibat air hujan menggenangi jalan yang belum dilengkapi oleh saluran tersebut. - Limbah yang berasal dari pabrik diantaranya mengakibatkan polusi udara yang berasal dari asap, salah satunya yang dihasilkan oleh pabrik MDQ. Selain itu, pembuangan air limbah baik industri maupun domestik banyak memanfaatkan Kali Tengah, sebagai saluran pembuangan. Kegiatan Industri tersebut memberikan kontribusi air limbah yang cukup besar selain domestik. Pembuangan air limbah inilah yang memberikan kontribusi pencemaran yang signifikan pada Kali Surabaya. Disisi lain Kali Surabaya sebagai sumber penyediaan air minum. Selain limbah cair yang mencemari sungai, asap yang dihasilkan oleh industri-industri di Kecamatan Driyorejo. Oleh karena itu Industri yang berkembang pesat di Kecamatan Driyorejo perlu diantisipasi dengan bangunan pengolah limbah untuk menghindari kerusakan lingkungan. (Peta Permasalahan dan Potensi terlampir) 4.6 Isu Strategis yang Ada di Kecamatan Driyorejo 4.6.1 Isu pencemaran lingkungan Di Kecamatan Driyorejo sebagain industri tidak memiliki saluran pengolahan limbah dan membuang limbah hasil produksi tersebut ke sungai. Pembuangan air limbah industri ke sungai di Kecamatan Driyorejo dengan 22
  • 29. memanfaatkan Kali Tengah, sebagai saluran pembuangan. Di sepanjang aliran Kali Tengah terdapat beragam jenis industri yang berkembang. Industri tersebut terdiri dari industri kertas, minuman ringan, pengolahan kayu, kawat, sepeda, detergen, farmasi, biskuit dan keramik. Industri-industri tersebut memberikan kontribusi air limbah yang cukup besar selain limbah domestik. Kali Tengah merupakan anak sungai dari Kali Surabaya. Kali Tengah menjadi avour penampung aliran limbah bagi industri-industri di wilayah pengalirannya. Pembuangan air limbah inilah yang memberikan kontribusi pencemaran yang signifikan pada Kali Surabaya. Disisi lain Kali Surabaya sebagai sumber penyediaan air minum. Dalam upaya menangani masalah tersebut pemerintah Kecamatan Driyorejo berencana melakukan sistem pengelolaan air buangan di Kecamatan Driyorejo diarahkan pada sistem komunal dengan mengumpulkan air limbah yang berasal dari industri dan air limbah domestik yang terdapat di sepanjang daerah tangkapan Kali Tengah untuk dikelola secara terpusat dan untuk mengoptimalkan pengelolaan penanganan limbah, sistem pengelolaan air limbah di Kecamatan Driyorejo dibagi dalam beberapa zona kawasan pengelolaan limbah, setiap zona kawasan ditempatkan 1 (satu) IPAL secara terpusat. Pembagian IPAL di Desa Bambe, Kesamben Wetan dan Tanjungan. Selain pencemaran sungai, pencemaran udara juga terjadi di Kecamatan Driyorejo. Limbah yang berasal dari pabrik MDQ misalnya. Akibat kegiatan produksi dari pabri MDQ tersebut menimbulkan polusi udara yang mengganggu aktifitas masyarakat. 4.6.2 Isu Pembangunan Rencana pembangunan jalan tol Surabaya-Gresik-Lamongan –Tuban akan memberikan peluang pengembangan industri di Kecamatan Driyorejo, karena pengembangan jalur transportasi akan mendukung mobilitas industri. Hal ini dikarenakan faktor transportasi harus diperhitungkan dalam arti diusahakan bahwa biaya transportasi penjualan (ke konsumen) adalah yang relatif paling murah, biaya pengangkutan bahan baku dari sumbernya adalah relatif yang termurah. Pembangunan pelabuhan khusus migas dan barang di Lamongan yang lokasinya berada di perbatasan Kab. Gresik dan Kab. Lamongan yakni LIS (Lamongan Integrated Shorbase) yang juga akan mendukung sistem transportasi dalam mobilitas industri. 23
  • 30. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil analisis profil kawasan Driyorejo terhadap (5) faktor yang diteliti, yaitu Batas Administrasi, Penggunaan Lahan, Infrastruktur, Potensi dan Permasalahan, yang dikaitkan dengan Isu Strategis Pengembangan Kawasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1 Penggunaan lahan di Kecamatan Driyorejo didominasi oleh lahan tidak terbangun seluas 3.839,26 Ha yang terdiri dari lahan pertanian, ruang terbuka hijau, dan waduk sedangkan lahan terbangun di Kecamatan Driyorejo seluas 1.290,74 Ha yang terdiri dari permukiman, perdagangan dan jasa, industri dan pergudangan serta fasilitas umum lainnya. lahan terbangun tersebut yang memiliki luasan yang cukup besar yaitu guna lahan industri dan pergudangan. 2 Infrastruktur kawasan berupa jaringan jalan, jaringan listrik, jaringan drainase dan air bersih. Jaringan jalan di Kecamatan driyorejo berupa jalan aspal, cord an diperkeras yang. Jaringan listrik di kecamatan driyorejo dilayani oleh 3 Gardu induk dan persebarannya telah merata. Jaringan drainase di kecamatan Driyorejo berupa drainase permanen dan non permanen. Fasilitas Umum yang ada di Kecamatan Driyorejo antara lain fasilitas peribadatan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas keamanan dan ketertiban dan kantor pemerintahan. 3 Permasalahan yang dimiliki oleh Kecamatan Driyorejo antara lain Kemacetan lalu lintas jalan raya karena kapasitas jalan yang tidak seimbang dengan volume dan jenis kendaraan yang melintasnya, daya dukung lahan kurang sesuai untuk menunjang konstruksi bangunan industri, dan kondisi saluran drainase di sebagian besar wilayah di Kecamatan Driyorejo masih belum mendukung kegiatan industry. 4 Potensi yang dimiliki Kecamatan Driyorejo antara lain perkembangan industri baik skala besar, skala sedang dan skala besar yang cukup pesat dan didukung letak Kecamatan Driyorejo cukup strategis terhadap Kota Surabaya dapat menarik Investor dari dalam maupun luar negeri. Potensi lain yang dimiliki Kecamatan Driyorejo sebagai kaawasan peruntukan industri yaitu kelerengan lahan yang sesuai untuk kawasan industri, lahan yang masih luas dan tersedianya sarana dan prasarana yang baik. 24
  • 31. 5 Isu Strategis meliputi isu pencemaran lingkungan dan isu pembangunan di Kecamatan Driyorejo. Isu pencemaran yang terjadi d Kecamatan Driyorejo yaitu dibuangnya limbah industry ke kali tengah dan pencemaran udara oleh industry-industri. Sedangkan isu pembangunan di Kecamatan Driyorejo adalah rencana pembangunan jalan tol Surabaya-Gresik-Lamongan yang akan mendukung system transportasi dalam mobilitas industry di Kecamatan Driyorejo. 5.2 Rekomendasi Berdasarkan kesimpulan diatas, untuk memecahkan permasalahan tidak berkembangnya Kawasan Peruntukan Industri di Kecamatan Driyorejo, penulis menyampaikan beberapa usulan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dan masyarakat, sebagai berikut: 1 Memperbaiki kondisi ruas-ruas jalan penghubung antara Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo dengan jalan utama melalui peningkatan kapasitas beban dan lebar perkerasan jalan, sehingga sesuai dengan sesuai dengan standar jalan untuk kendaraan industri; 2 Meningkatkan kapasitas jaringan listrik pada Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo sehingga mencukupi untuk kebutuhan industri; 3 Menerapkan pola-pola insentif dan disinsentif terhadap lokasi-lokasi industri yang ada di Kabupaten Gresik, yang mengarah pada masuknya industri ke Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo; 4 Membentuk badan pengelola Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo; 5 Melakukan promosi atau sosialisasi Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo sehingga keberadaan Kawasan Peruntukan Industri Driyorejo lebih dikenal oleh para pelaku industri. 25
  • 32. DAFTAR PUSTAKA Undang - undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Perindustrian. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Rencana Detail, Tata Ruang Kota Driyorejo Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik Nomor 26 Tahun 1992 Tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik. Hariani, Septiana. 2011. Strategi Kebijakan Pengembangan Infrastruktur Pada Kawasan Dengan Potensi Pengembangan Industri. Surabaya: ITS Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik. 2007. Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Driyorejo Tahun 2007 – 2027. Gresik: Bappelitbangda Gresik. Badan Pusat Statistik. 2012. Kecamatan Driyorejo dalam Angka 2012. Gresik: BPS Gresik. Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kabupaten Gresik. 2010. Profil. http://perijinan.gresik.go.id/profil-kami.html [ 3 Juni 2013] 26
  • 33. LAMPIRAN Tabel 5 Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Penggunaan Tanah Kecamatan Driyorejo 2011 27
  • 34. Gambar 10 Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha (Sumber : Kantor Kecamatan Driyorejo, 2013) 28
  • 35. Tabel 6 Jumlah Sekolah Umum Menurut Desa/Kelurahan dan Jenis Sekolah Kecamatan Driyorejo Tahun 2011 29
  • 36. Tabel 7 Jumlah Tempat Peribadatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 30
  • 37. Tabel 8 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo. (Sumber : Puskesmas Kec. Driyorejo) 31
  • 38. Tabel 9 Jumlah Industri Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 32
  • 39. Tabel 10 Jumlah Mini Market, Kelompok Pertokoan, Pasar Tradisional, dan Pasar Hewan Menurut Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 33
  • 40. Tabel 11 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan dan Desa/Kelurahan Kecamatan Driyorejo 2011 34
  • 41. Gambar 11 Peta Potensi dan Permasalahan Driyorejo 35