DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
01. Materi-5R-Karyawan.ppt
1.
2. SIKAP KERJA 5S
Menuju World Class Manufacturer
RINGKAS
SEIRI
RAPI
SEITTON
RESIK
SEISO
RAJIN
SHITSHUKE
RAWAT
SEIKETSU
3. TUJUAN PENERAPAN 5R
Mewujudkan tempat kerja yang
nyaman dan pekerjaan yang
menyenangkan
Melatih manusia pekerja yang mampu
mandiri mengelola pekerjaannya
Mewujudkan perusahaan bercitra
positif di mata pelanggannya yang
tercermin dari kondisi tempat
kerja
4. DAMPAK PENERAPAN 5R
Zero (meminimumkan potensi terjadinya) :
Accident (kecelakaan kerja)
Breakdown (gangguan kerusakan)
Crisis (krisis)
Defect (cacat atau salah kerja)
Manusia yang bersemangat kerja
Organisasi yang siap mengikuti perubahan
sesuai arahan strategi pimpinan
5. FALSAFAH “KAIZEN”
KAI Perubahan
ZEN Lebih Baik
KAIZEN Perubahan yang Lebih
Baik dan Sinambung
Continuous
Improvement
7. Pemborosan adalah...
Segala sesuatu yang:
tidak memberi nilai tambah
berlebih dari kebutuhan minimum
tidak membantu
tidak menguntungkan
7/32
8. 7 JENIS PEMBOROSAN
1. PRODUKSI BERLEBIH
2. WAKTU MENUNGGU
3. TRANSPORTASI
4. PROSES KERJA
5. PERSEDIAAN
6. GERAKAN
7. PRODUK CACAT
8/32
13. Pemborosan 5
Persediaan
Banyak masalah ‘disembunyikan’ karena
adanya Persediaan
Persediaan yang berlebih menimbulkan
biaya tambahan yang tidak diperlukan
13/32
18. 5-S / 5-R
RINGKAS :
SINGKIRKAN BARANG YANG TIDAK DIPERLUKAN
DARI TEMPAT KERJA
RAPI :
SETIAP BARANG YANG ADA MEMPUNYAI TEMPAT
YANG PASTI
RESIK :
BERSIHKAN SEGALA SESUATU DI TEMPAT KERJA
RAWAT :
MEWUJUDKAN TEMPAT KERJA YANG SUDAH BAIK
DAPAT SELALU TERPELIHARA
RAJIN :
MENGEMBANGKAN KEBIASAAN POSITIF
19. RINGKAS BERARTI ...
Pemilahan semua item menjadi 3 kategori :
“Diperlukan, Ragu-ragu, Tidak Diperlukan”
Tidak ada item yang tidak diperlukan masih
berada di area kerja
Tidak ada item yang berlebih jumlahnya
Ada upaya untuk menurunkan jumlah stok
dengan bersinambung meluas ke semua item
Tempat kerja lebih leluasa
dan produktivitas meningkat
22. LABEL MERAH
(“RED TAG”)
Digunakan untuk
menandai item-item
yang sudah tidak
diperlukan, untuk
kemudian diproses
sesuai prosedur
yang berlaku
23. RAPI BERARTI ...
Setiap item yang masih diperlukan dalam
pekerjaan, tersedia pada tempatnya dan
jelas status keberadaannya
Setiap item dan tempat penyimpanannya
mempunyai nama atau kode identifikasi
yang distandarkan
Setiap orang mematuhi aturan
penyimpanan dan ada mekanisme
pemastiannya
Semua barang memiliki tempat yang tepat
24. PELAKSANAAN RAPI
PEMBUATAN LAY OUT AREA
PENGELOMPOKAN BARANG
PERSIAPAN TEMPAT PENYIMPANAN
PEMBERIAN TANDA PENGENAL PADA
BARANG YANG DISIMPAN/LABELISASI
STANDARISASI RAMBU-RAMBU (LOKASI,
UKURAN, WARNA, TULISAN)
PEMBUATAN RAMBU-RAMBU
PEMBUATAN PAPAN 5R (MEDIA
INFORMASI)
27. KLASIFIKASI/ PENGELOMPOKKAN
Frekuensi pemakaian
Frekuensi ‘Rendah’ (jarang), ‘Sedang’ (kadang-
kadang) atau ‘Tinggi’ (sering)
Keseragaman alat
kelompok obeng, kelompok gergaji, dll
Fungsional
seperangkat alat yang berfungsi untuk mesin X
seperangkat alat yang berfungsi untuk mesin Z
Batasan waktu:
Arsip laporan bulanan selama 1995 disimpan
dalam satu ordner
Arsip resep di apotik disimpan satu hari dalam
satu map, dll
Dapat dilakukan berdasarkan :
30. GARIS TANDA (“MARKING LINE”)
Warna dan bentuk GARIS disesuaikan
dengan kondisi area kerja
31. TATA LETAK TEMPAT KERJA
Berbagai Pertimbangan :
Minimasi jarak pemindahan: bahan, alat,
dokumen & manusia
Minimasi gerakan kerja operator
Utilisasi optimum : alat dan sarana kerja
Kenyamanan lingkungan dan suasana kerja
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
33. RESIK BERARTI ...
Membersihkan sambil memeriksa
Hilangkan sumber penyebab kotor
Mengupayakan kondisi optimum
Membersihkan adalah MEMERIKSA
34. PENERAPAN RESIK
Menentukan dan menyepakati jadual penerapan Resik
Menyiapkan sarana kebersihan
Melaksanakan operasi pembersihan awal
Membuat dan menyepakati peta tanggung jawab resik
Menyusun standarisasi tatacara kebersihan untuk sarana
dan fasilitas bersama
Melaksanakan Resik per area atau per alat
Percontohan kaizen “eliminasi sumber kotor”
Evaluasi penerapan Resik
35. PERSIAPAN RESIK:
SARANA KEBERSIHAN
Tempat sampah:
Pemilahan menurut jenis sampah : cair,
padat,
logam, non logam, plastik
Jumlah dan lokasi penempatannya
Tatacara dan Frekuensi pengangkutan serta
pembuangannya
Sapu, penyedot debu, penyeka debu
(kamoceng), dan lain-lain
Menentukan lokasi dan tempat penyimpanan
sarana kebersihan
36. RAWAT BERARTI ...
Melaksanakan standarisasi di tempat
kerja
Mempertahankan Kondisi Optimum
Mewujudkan Tempat Kerja yang bebas
kesalahan
Menghindari timbulnya lingkungan yang tidak baik
dengan menjaga dan mematuhi semua standar &
prosedur yang berlaku
37. RAWAT BERARTI ….
MENGUSAHAKAN TEMPAT KERJA YANG SUDAH
BAIK DAPAT SELALU TERPELIHARA
DILAKUKAN USAHA PENCEGAHAN SEDINI
MUNGKIN
PENERAPAN “TAGGING SISTEM”
PENERAPAN “KAIZEN” (SUMBANG SARAN)
PEMBUATAN INSTRUKSI KERJA MESIN,
DILENGKAPI DENGAN GAMBAR/FOTO YANG
DIBERI TANDA (LINGKARAN/PANAH). UNTUK
MEMPERJELAS PADA SAAT PERAWATAN MESIN
PENERAPAN “AUTONOMOUS MAINTENANCE”
(PERAWATAN MANDIRI)
38. MERAWAT “RINGKAS”
Melaksanakan aturan dan tata tertib
RINGKAS
Operasi Buka : Lemari, Locker dan Laci
Menyederhanakan prosedur kerja dengan
sasaran menghemat “waktu”
39. MERAWAT “RAPI”
Melaksanakan aturan dan
tata tertib RAPI
Menurunkan sediaan
ditempat kerja
Operasi “kelengkapan label”
Dan lain-lain
40. MERAWAT “RESIK”
Melaksanakan aturan dan tata
tertib RESIK
Operasi “komputer bersih”
Operasi “langit-langit”
Dan lain-lain
41. PETA TANGGUNG JAWAB RESIK
Denah Ruang Kantor PT XYZ
Amin
Dudung
Bejo
Edu
Carik
42. RAJIN BERARTI ...
Terbiasa merawat Ringkas, Rapi dan
Resik
Terbiasa melaksanakan standar kerja
Mengembangkan kebiasaan positif
Ing ngarso sung tulodo (Keteladanan)
Ing madyo mangun karso (Keterlibatan)
Tut wuri handayani (Mendukung)
Menjadikan 3S sebagai Kebiasaan
44. DAMPAK PELAKSANAAN 5-S
PEKERJA :
- NYAMAN
- RAPI, TERTIB
- AMAN
TEMPAT KERJA :
- LEGA, LUAS
- TERATUR
- BARANG TIDAK BERTUMPUK
45. HAMBATAN DALAM
PENERAPAN 5-S
MANUSIA
- JENUH, BOSAN
- KEBIASAAN YANG TIDAK BAIK
- KURANG MINAT
- PERSEPSI YANG SALAH
MANAJEMEN
- PENGAWASAN
- WAKTU ( TUGAS LAIN )
- SARANA PENUNJANG
46. KESIMPULAN
PENERAPAN 5-S/ 5-R MEMBAWA DAMPAK
POSITIF (NYAMAN, AMAN, TERTIB) BAGI
PEKERJAAN, KARYAWAN SERTA
LINGKUNGAN.
DAPAT MENEKAN BIAYA DAN REJECT
MATERIAL
TERLIHAT ADANYA SISTEM DALAM
MENGELOLA PERUSAHAAN SEHINGGA
CITRA PERUSAHAAN DAPAT
DITINGKATKAN DI MATA PELANGGAN.