3. Aktivitas 5S
3
Sachbudi Abbas Ras ®
METODE UNTUK PENGATURAN
TEMPAT KERJA DAN
PENGENDALIAN SECARA VISUAL
Dipopulerkan oleh Hiroyuki Hirano (1990).
Awalnya berasal dari konsep Frederick W.
Taylor and Henry Ford – Umum dipelajari
oleh manajer-manajer di Jepang.
4. Pentingnya 5S
4
Sachbudi Abbas Ras ®
Peningkatan Produktivitas
Jaminan Mutu
Reduksi Biaya
Volume Produksi
yang Pasti
Pemenuhan Deadline
Tempat Kerja
yang Nyaman
Kepuasan Kerja
Seiri
Seiton Seiketsu
Seiso
Shitsuke
Perbaikan Tempat Kerja
5. Tujuan dari 5S
5
Sachbudi Abbas Ras ®
Menghilangkan Pemborosan
Sehingga ‘pemborosan (waste) menjadi
mudah dilihat dan dihilangkan’
Pemborosan = Kerja saat ini – modal untuk kerja
Dari kerja saat ini dihilangkan komponen yang tidak memberikan hasil atau nilai-tambah
6. Prinsip dari 5S
• Penghilangan pemborosan.
• Setiap orang terlibat, upaya bekerjasama
dan bekerja bersama.
• Tangani dan atasi akar penyebab masalah.
• Manusia bisa berbuat salah.
6
Sachbudi Abbas Ras ®
7. Definisi dari 5S
1) Seiri (Sort: Pemilahan)
Pembedaan antara item yang diperlukan dan yang tidak
diperlukan, serta penyisihan item yang tidak diperlukan
tersebut.
2) Seiton (Set in Order: Peletakan)
Peletakan yang teratur sehingga item yang diperlukan
bisa diperoleh secara efisien pada saat yang tepat.
3) Seiso (Shine: Pembersihan)
Penciptaan tempat kerja yang bersih tanpa sampah dan
debu.
7
Sachbudi Abbas Ras ®
8. Definisi dari 5S
4) Seiketsu (Standardization: Penetapan standar)
Adanya standarisasi untuk tindakan yang terbaik.
5) Shitsuke (Sustain: Penegakan disiplin)
Praktek pemberlakuan kebiasaan sehingga peraturan dan
standarisasi di tempat kerja ditepati dengan baik.
8
Sachbudi Abbas Ras ®
9. Promosi dari 5S
9
Sachbudi Abbas Ras ®
(1)
SEIRI
(Pemilahan)
Sisihkan yang
tidak diperlukan
(2)
SEITON
(Peletakan)
Bisa ditemukan
saat dibutuhkan
(3)
SEISO
(Pembersihan)
Buat tempat kerja
selalu bersih
(5)
SHITSUKE
(Penegakan Disiplin)
Pengembangan kebiasaan yang memberlakukan peraturan dan standar
(4)
SEIKETSU
(Standarisasi)
Penetapan standar
dari solusi
10. “Disiplin-diri” mendukung 5S
10
Sachbudi Abbas Ras ®
“Disiplin-diri” menjadi dasar untuk kesuksesan dari 5S
Seiketsu
(Standarisasi)
Seiso
(Pembersihan)
Seiri
(Pemilahan)
Seiton
(Peletakan)
Shitsuke (Penegakan Disiplin )
11. Pola Pikir yang Umum
• Merupakan beban tambahan. Terlalu
sibuk untuk melakukan aktivitas 5S.
• Mengapa membersihkan? Nanti akan
kotor kembali.
• Kita tidak bisa mengubah set-up yang ada
saat ini.
• Beban kerja bertambah – Tidak ada
waktu untuk hal-hal ini.
11
Sachbudi Abbas Ras ®
12. Pola Pikir yang Umum
• Mahal – Mengapa memboroskan uang?
• Kita merasa nyaman – Mengapa harus
berubah?
• Akan memerlukan waktu.
12
Sachbudi Abbas Ras ®
13. Perusahaan yang menang menyatakan …
• Efisiensi kerja meningkat karena tempat
kerja yang lebih teratur.
• Mencapai reduksi biaya yang signifikan
dalam proses produksi dan meningkatkan
produktivitas sebesar 20%.
• Menghasilkan lingkungan kerja yang
aman, sehat, dan enak dilihat.
13
Sachbudi Abbas Ras ®
14. Perusahaan yang menang menyatakan …
• Dari daftar yang ada kami menjadi
pembuat keuntungan nomor dua.
• Penghilangan pemborosan, reduksi waktu
siklus, penyediaan ruangan lebih, reduksi
persediaan, dan etika kerja yang membaik.
14
Sachbudi Abbas Ras ®
15. Perusahaan yang menang menyatakan …
15
Sachbudi Abbas Ras ®
• Perusahaan kelas dunia
tidaklah sukses dengan
sendirinya, manusianya lah
yang melakukannya!
17. Definisi
17
Sachbudi Abbas Ras ®
Penyisihan
Penetapan tempat
yang tetap
SEIRI (Pemilahan) berarti:
Pembedaan antara item yang diperlukan dan yang tidak diperlukan,
serta penyisihan item yang tidak diperlukan tersebut.
Pembedaan
Tahapan
18. Tahap Pembedaan
18
Sachbudi Abbas Ras ®
‘Pembedaan’berarti:
Pengelompokkan berbagai item yang ada menjadi item
yang diperlukan dan item yang tidak diperlukan.
* Selain daripada item yang digunakan tiap hari adalah item yang tidak diperlukan.
* Jumlah yang lebih daripada yang digunakan tiap hari adalah tidak diperlukan.
* Lakukan dua hal ini. ‘Tergantung kondisinya’ tidak diperbolehkan secara tegas!
21. Metode Analisis
1. Flow Process Chart (Procedural Analysis)
Buat suatu process flow chart untuk sistem
yang diamati.
2. Operational Analysis
Uraikan rangkaian operasi dari sistem.
3. Check List
Suatu check sheet digunakan untuk
memutuskan pembedaan yang diperlukan.
21
Sachbudi Abbas Ras ®
22. Tahap Penyisihan
22
Sachbudi Abbas Ras ®
Standar Tindakan
Item yang digunakan kira-kira satu kali
dalam waktu 6 sampai 12 bulan
Sisihkan dari tempat kerja
Item yang digunakan kira-kira satu kali
dalam waktu 1 sampai 6 bulan
Gabungkan dan letakan di tempat kerja
Item yang digunakan tiap minggu Letakan di lokasi tertentu
Item yang digunakan tiap hari
• Letakan sehingga mudah diambil
• Buat mudah untuk mengembalikannya
• Mudah dikenali
Item yang digunakan tiap jam
Letakan dalam jangkauan tangan sehingga
mudah untuk dicapai
23. 23
Sachbudi Abbas Ras ®
Pemberian Label
Berikan instruksi penyisihan bila diperlukan.
Tuliskan pada review board untuk item yang
meragukan.
Review pada waktu yang ditentukan.
Simpan item yang mungkin diperlukan di tempat
tertentu.
Biarkan item dengan label ini di tempat kerja.
Tentukan lokasi akhirnya kemudian.
Tahap Penyisihan
24. Tahap Penyisihan
24
Sachbudi Abbas Ras ®
Kategori Item yang menjadi Kandidat
Produk, Komponen, Material, dst.
Produk yang Rusak, Produk yang Cacat,
Material yang Berkarat, dst.
Permesinan, Jig, Peralatan, Mold, dst. • Item yang tidak direncanakan untuk
digunakan
• Item yang tidak digunakan selama
beberapa tahun
Produk, Komponen, Material yang Usang
Drawing, Dokumen, Majalah, Katalog, dst.
• Item yang sudah kadaluarsa
• Item yang tidak diperlukan
• Item yang sudah tua
25. Tahap Penetapan Tempat
25
Sachbudi Abbas Ras ®
‘Penetapan tempat’ berarti:
Penyiapan aturan dan membuat mudah dilihat ‘dimana’
dan ‘berapa banyak’ item yang diperlukan akan diletakkan.
* Tentukan lokasi untuk item-item yang tersisa
* Buat aturan untuk lokasi
* Buat mudah dilihat dengan visual management
* Mulailah dengan apa yang bisa dilakukan
26. Tahap Penetapan Tempat
26
Sachbudi Abbas Ras ®
Lokasi untuk item-item yang tersisa harus
mempertimbangkan :
(1) Dimana item akan digunakan
(2) Dimana item akan diletakkan
(3) Berapa banyak yang diletakkan
(4) Bagaimana akan diletakkan
28. Definisi
28
Sachbudi Abbas Ras ®
Buat menjadi teratur
SEITON (Peletakan) berarti:
Penyimpanan fungsional dengan menentukan metode dan
tata letak penempatan yang tepat sehingga item yang
diperlukan bisa secara cepat didapatkan.
Penetapan lokasi dan jumlah
yang tetap
Tahapan
29. Tahap Penetapan
29
Sachbudi Abbas Ras ®
Penetapan lokasi dan jumlah yang tetap:
berarti memfasilitasi pengambilan dan penempatan serta
memastikan tidak ada kekurangan
* Berikan prioritas berdasarkan frekuensi penggunaan dan tentukan lokasi tetapnya
* Pertimbangkan pula safety (diutamakan)
- Letakkan item yang berat pada ketinggian yang memudahkan untuk pengambilan
* Hilangkan pekerja yang disediakan untuk pencarian dan pengembalian
* Tentukan jumlah yang disediakan sesuai dengan jumlah penggunaan
30. Standar Keputusan
30
Sachbudi Abbas Ras ®
(1) Dimana akan digunakan Kejelasan tujuan dan tempat penggunaan
(2) Dimana akan diletakkan Cukup dekat sehingga pekerjaan masih tetap bisa dilakukan
Stand-up operations
(3) Berapa yang diletakkan Maksimum, Minimum, Order point
(4) Bagaimana peletakannya
Mudah ditaruh, Mudah dipindah
(one-touch operation)
(5) Tanda lokasi peletakan Pewarnaan, pemberian batasan
(6) Pengenalan secara visual Indikasi penjelasan, identitas item, indikasi jumlah
(7) Urutan waktu mudah dilihat First in- First out, melalui tanggal peletakan
(8) Tentukan penanggung jawab Indikasikan personil yang bertanggung jawab
32. Peletakan yang Sistematis
• Tentukan dimana item harusnya berada
– Penggunaan berbagai simbol yang standar
– Metode analitis untuk penyimpanan
• Tentukan bagaimana item diletakkan
– Nama dan lokasi untuk segala sesuatunya.
Berikan label yang jelas.
– Simpan material dari fungsionalitasnya.
– Cegah kesalahan dengan kode bentuk dan
warna.
32
Sachbudi Abbas Ras ®
33. Peletakan yang Sistematis
• Tentukan bagaimana item diletakkan …
– Ikuti aturan first-in first-out.
– Untuk item yang identik, simpan terpisah dan
berikan kode warna.
• Patuhi aturan peletakan
– Kembalikan segala sesuatu pada tempatnya
semula setelah selesai digunakan.
33
Sachbudi Abbas Ras ®
36. Contoh Peletakan yang Baik
36
Sachbudi Abbas Ras ®
The barrel should be here. A missing barrel is not obvious. Here, a boundary designates the
proper location.
Clearly, something is missing. An address informs us what is
missing.
A complete address on both the
barrel and location, encourages its
return.
38. Definisi
38
Sachbudi Abbas Ras ®
Ambil tindakan untuk mencegah
kotoran dan kemunculannya
SEISO (Pembersihan) berarti:
Penghilangan kotoran dan dengan mencari sumbernya
untuk penanggulangan
Identifikasi sumber
Tahapan
39. Tindakan Pencegahan
39
Sachbudi Abbas Ras ®
Tindakan untuk mencegah kotoran dan
kemunculannya:
Penanggulangan terhadap sumber kotoran termasuk
penanggulangan dari metode proses (misalnya kesalahan
dalam kondisi pemrosesan dst.)
* Poin dasarnya adalah pemeriksaan dan pembersihan dan inspeksi
* Juga penting untuk melakukan tindakan segera misalnya memberikan pelindung dst.
* Akumulasi dari poin-poin kecil akan mengarah pada tidak diperlukannya pemeriksaan
40. Aturan 5 Menit
• Sediakan 5 menit setiap hari untuk
membersihkan area dari tempat kerja.
• Diperlukan partisipasi dari setiap orang
pada setiap bagian.
• Berupaya keraslah untuk membersihkan
tempat kerja secara teratur.
40
Sachbudi Abbas Ras ®
42. Definisi
42
Sachbudi Abbas Ras ®
Buat ketidak-biasaan mudah
terlihat dalam poin manajemen
SEIKETSU (Standarisasi) berarti:
Penetapan standar dari 5S melalui ‘visual management’
Tunjukkan poin vital
untuk manajemen
Tahapan
43. Standarisasi dari 5S
43
Sachbudi Abbas Ras ®
(1)
Penjelasan berbagai poin vital untuk manajemen
- Apa detail dari cacat atau ketidak-sesuaian
- Kondisi dasar: Kebersihan, pengisian-ulang, posisi pemasangan, kelonggaran
- Kondisi pengoperasian: tekanan, temperatur, waktu, jumlah aliran, berat,
perangkat, jig dan peralatan, dst.
(2)
Siapkan standar untuk kondisi
- Standar penilaian yang obyektif untuk normal dan tidak-normal
- Penilaian tanpa pengukuran, pengetahuan, intuisi dan perkiraan
(3)
Standar penilaian untuk ketidak-normalan
- Metode inspeksi yang bisa digunakan oleh siapapun
- Metode untuk melakukan tindakan terhadap ketidak-sesuaian
44. Poin untuk Visual Management
44
Sachbudi Abbas Ras ®
(1) Kenali dengan baik meskipun dari jarak yang jauh
(2) Ada indikator pada item yang harus dikelola
(3) Apakah baik atau tidak adalah jelas, dan siapapun bisa tahu
(4) Siapapun bisa menggunakan, serta cukup mudah
(5) Siapapun bisa mengikuti dan memperbaiki dengan cepat
(6) Penggunaan peralatan mengarah pada keteraturan
48. Definisi
48
Sachbudi Abbas Ras ®
Lakukan inovasi untuk
meyakinkan peninjauan
SHITSUKE (Penegakan Disiplin) berarti:
Penyiapan lingkungan tempat kerja dimana visual
management ditinjau secara tepat
Periksa kondisi
standarisasi dari 5S
Tahapan
49. Aktivitas Shitsuke
• Komite 5S.
• Pelatihan 5S.
• Kompetisi / Evaluasi 5S.
• Bulan 5S.
• Poster, Literatur, dan lainnya.
49
Sachbudi Abbas Ras ®
52. Aturan …
• Hilangkan ide yang standar.
• Berpikirlah cara untuk membuatnya
mungkin.
• Tidak boleh ada pengecualian.
• Cari solusi yang sederhana, bukan yang
paling sempurna.
• Cepat lakukan perbaikan dari kesalahan.
52
Sachbudi Abbas Ras ®
53. Aturan …
• Ulangi bertanya “Mengapa” 5 kali.
• Tanya ide dari banyak orang.
• Tidak ada akhir untuk perbaikan!
53
Sachbudi Abbas Ras ®
54. Implementasi
• Pemimpin harus memulai dan memberikan
contoh.
• Kita harus memiliki komitmen, luangkan
waktu untuk mengembangkan dan
menerapkan perubahan 5S.
• Implementasi apapun harus memiliki
pendorong.
• Pilih area yang perlu 5S – sebagai contoh.
• Bagikan kesuksesan.
54
Sachbudi Abbas Ras ®