Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA bertujuan untuk menjadi acuan operasional bagi pengelola laboratorium dan guru IPA dalam memanfaatkan laboratorium sesuai Kurikulum 2013. Laboratorium IPA memiliki peran penting dalam implementasi pendekatan saintifik dan penelitian, serta menunjang keberhasilan pembelajaran IPA. Kurikulum 2013 membutuhkan laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses siswa melalui praktikum.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan laboratorium IPA di sekolah. Laboratorium diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan IPA melalui kegiatan praktikum yang membantu siswa memahami konsep secara langsung. Dokumen ini juga membahas tentang perencanaan program kerja laboratorium yang mencakup penyusunan jadwal, anggaran, pengelolaan peralatan dan bahan praktikum, serta pengelolaan SDM laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis laboratorium pendidikan dan ilmu pengetahuan beserta kategori peralatan dan bahannya. Dijelaskan pula tentang standar operasional prosedur laboratorium.
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA bertujuan untuk menjadi acuan operasional bagi pengelola laboratorium dan guru IPA dalam memanfaatkan laboratorium sesuai Kurikulum 2013. Laboratorium IPA memiliki peran penting dalam implementasi pendekatan saintifik dan penelitian, serta menunjang keberhasilan pembelajaran IPA. Kurikulum 2013 membutuhkan laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses siswa melalui praktikum.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan laboratorium IPA di sekolah. Laboratorium diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan IPA melalui kegiatan praktikum yang membantu siswa memahami konsep secara langsung. Dokumen ini juga membahas tentang perencanaan program kerja laboratorium yang mencakup penyusunan jadwal, anggaran, pengelolaan peralatan dan bahan praktikum, serta pengelolaan SDM laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis laboratorium pendidikan dan ilmu pengetahuan beserta kategori peralatan dan bahannya. Dijelaskan pula tentang standar operasional prosedur laboratorium.
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
Dokumen tersebut membahas rencana pengaturan ruang dan pengelolaan alat di laboratorium IPA, meliputi (1) penataan ruang laboratorium dengan 5 ruang utama, (2) pengelompokkan dan penyimpanan alat sesuai mata pelajaran, dan (3) sistem administrasi untuk memudahkan pengelolaan alat seperti pencatatan inventaris dan permintaan perbaikan.
Permen 26 tahun 2008 ttg laboratorium sekolahpaksun70
Peraturan ini menetapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang mencakup kualifikasi kepala laboratorium, teknisi, dan laboran serta kompetensi yang harus dimiliki. Standar ini berlaku untuk memastikan kualitas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan laboratorium di sekolah/madrasah.
01.Pranata laboratorium Pendidikan- materi tot pak plp reviewDigdo Listyadi
1. Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan untuk Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang mencakup pengelolaan dan peran laboratorium pendidikan, penghitungan angka kredit, dan persyaratan menjadi PLP.
Makalah ini membahas desain dan fasilitas yang dibutuhkan dalam laboratorium fisika sekolah, mencakup ruang-ruang utama seperti ruang praktikum, ruang guru, dan ruang persiapan beserta instalasi yang mendukung."
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKIkbal Fauzi
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur Laboratorium TIK SMA yang mencakup tujuan, ruang lingkup, landasan kebijakan, struktur organisasi dan pengertian, tugas dan tanggung jawab, serta tata tertib penggunaan fasilitas laboratorium. Dokumen ini bertujuan untuk menjelaskan prosedur kerja laboratorium secara umum dan khusus beserta kegiatannya agar tercapai sesuai visi misi.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Sop pelaksanaan praktikum di laboratorium ipaYani Adhayanti
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan praktikum di laboratorium IPA SMP Nurul Amanah. SOP ini mengatur tahapan sebelum, selama, dan sesudah praktikum serta tanggung jawab penggunaan peralatan laboratorium oleh siswa, guru, dan teknisi. Tujuan SOP ini adalah untuk menjamin kegiatan praktikum berjalan dengan aman dan peralatan terjaga kebersihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi laboratorium IPA di sekolah sebagai tempat untuk melakukan praktikum IPA yang memerlukan peralatan khusus, termasuk pengelolaan, sarana prasarana, dan pentingnya keselamatan kerja di laboratorium.
Dokumen tersebut berisi format penilaian kinerja kepala laboratorium yang mencakup 7 kompetensi (kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengorganisasian guru dan staf, pengelolaan program dan administrasi, pemantauan dan evaluasi, pengembangan dan inovasi, pengelolaan lingkungan dan K3). Dokumen ini digunakan untuk menilai kinerja kepala laboratorium dengan skor rata-rata masing-masing kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang merupakan jabatan untuk mengelola laboratorium pendidikan. PLP memiliki berbagai tingkatan jabatan dan persyaratan yang berbeda-beda, serta tugas pokok mengelola laboratorium melalui perancangan, pengoperasian, pemeliharaan peralatan dan pengembangan kegiatan laboratorium. Angka kredit digunakan untuk menilai prestasi kerja PLP.
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
Dokumen tersebut membahas rencana pengaturan ruang dan pengelolaan alat di laboratorium IPA, meliputi (1) penataan ruang laboratorium dengan 5 ruang utama, (2) pengelompokkan dan penyimpanan alat sesuai mata pelajaran, dan (3) sistem administrasi untuk memudahkan pengelolaan alat seperti pencatatan inventaris dan permintaan perbaikan.
Permen 26 tahun 2008 ttg laboratorium sekolahpaksun70
Peraturan ini menetapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang mencakup kualifikasi kepala laboratorium, teknisi, dan laboran serta kompetensi yang harus dimiliki. Standar ini berlaku untuk memastikan kualitas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan laboratorium di sekolah/madrasah.
01.Pranata laboratorium Pendidikan- materi tot pak plp reviewDigdo Listyadi
1. Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan untuk Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang mencakup pengelolaan dan peran laboratorium pendidikan, penghitungan angka kredit, dan persyaratan menjadi PLP.
Makalah ini membahas desain dan fasilitas yang dibutuhkan dalam laboratorium fisika sekolah, mencakup ruang-ruang utama seperti ruang praktikum, ruang guru, dan ruang persiapan beserta instalasi yang mendukung."
Standar Operasional Prosedur (SOP) Laboratorium TIKIkbal Fauzi
Dokumen tersebut merupakan Standar Operasional Prosedur Laboratorium TIK SMA yang mencakup tujuan, ruang lingkup, landasan kebijakan, struktur organisasi dan pengertian, tugas dan tanggung jawab, serta tata tertib penggunaan fasilitas laboratorium. Dokumen ini bertujuan untuk menjelaskan prosedur kerja laboratorium secara umum dan khusus beserta kegiatannya agar tercapai sesuai visi misi.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Sop pelaksanaan praktikum di laboratorium ipaYani Adhayanti
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan praktikum di laboratorium IPA SMP Nurul Amanah. SOP ini mengatur tahapan sebelum, selama, dan sesudah praktikum serta tanggung jawab penggunaan peralatan laboratorium oleh siswa, guru, dan teknisi. Tujuan SOP ini adalah untuk menjamin kegiatan praktikum berjalan dengan aman dan peralatan terjaga kebersihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi laboratorium IPA di sekolah sebagai tempat untuk melakukan praktikum IPA yang memerlukan peralatan khusus, termasuk pengelolaan, sarana prasarana, dan pentingnya keselamatan kerja di laboratorium.
Dokumen tersebut berisi format penilaian kinerja kepala laboratorium yang mencakup 7 kompetensi (kepribadian dan sosial, kepemimpinan, pengorganisasian guru dan staf, pengelolaan program dan administrasi, pemantauan dan evaluasi, pengembangan dan inovasi, pengelolaan lingkungan dan K3). Dokumen ini digunakan untuk menilai kinerja kepala laboratorium dengan skor rata-rata masing-masing kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang merupakan jabatan untuk mengelola laboratorium pendidikan. PLP memiliki berbagai tingkatan jabatan dan persyaratan yang berbeda-beda, serta tugas pokok mengelola laboratorium melalui perancangan, pengoperasian, pemeliharaan peralatan dan pengembangan kegiatan laboratorium. Angka kredit digunakan untuk menilai prestasi kerja PLP.
Pelatihan pembuatan alat-alat praktikum IPA Fisika bagi guru SMP/MTs swasta diselenggarakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru dalam membuat alat praktikum dengan biaya rendah. Pelatihan ini dihadiri oleh guru-guru dari tiga sekolah dan mendapat sambutan positif dari para peserta. Harapannya pengetahuan baru yang didapat peserta dapat diterapkan secara berkelanjutan untuk men
Makalah ini membahas pengelolaan laboratorium IPA di sekolah yang meliputi persyaratan teknis dan manajemen laboratorium. Persyaratan teknis mencakup tata letak, fasilitas, peralatan, dan personil. Sedangkan persyaratan manajemen meliputi struktur organisasi, mutu, dokumentasi, serta monitoring dan evaluasi. Pengelolaan yang baik diperlukan agar laboratorium dapat berfungsi optimal dalam proses pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan alat peraga IPA sederhana untuk menunjang pembelajaran IPA di sekolah menengah atas, khususnya di daerah terpencil yang kurang sarana dan prasarana laboratorium. Panduan ini memberikan penjelasan tentang prinsip dan langkah pengembangan alat peraga IPA sederhana serta contoh perancangan beberapa alat yang dapat dibuat sederhana."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan alat peraga IPA sederhana untuk menunjang pembelajaran IPA di sekolah menengah atas, khususnya di daerah terpencil yang kurang sarana dan prasarana laboratorium. Panduan ini memberikan penjelasan tentang prinsip dan langkah pengembangan alat peraga IPA sederhana serta contoh perancangan beberapa alat yang dapat dibuat sederhana."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengembangan alat peraga IPA sederhana untuk menunjang pembelajaran IPA di sekolah menengah atas, khususnya di daerah terpencil yang kurang sarana laboratorium. Panduan ini memberikan penjelasan tentang prinsip dan langkah pengembangan alat peraga IPA sederhana serta contoh perancangan beberapa alat."
Dokumen tersebut membahas tentang tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang terdiri dari kepala laboratorium, teknisi, dan laboran. Dijelaskan kualifikasi, tugas, dan fungsi masing-masing tenaga laboratorium berdasarkan peraturan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas pentingnya pengembangan pembelajaran di laboratorium SMK yang berbasis ISO untuk menjamin mutu pelayanan pendidikan sesuai standar nasional. Ia menjelaskan permasalahan rendahnya kualitas pembelajaran praktikum di laboratorium pada umumnya dan pentingnya penelitian ini untuk mengevaluasi model pembelajaran berbasis ISO guna meningkatkan kompetensi lulusan.
Makalah ini membahas tentang laboratorium sebagai media pembelajaran. Laboratorium didefinisikan sebagai tempat untuk melakukan eksperimen dan penelitian dengan menggunakan peralatan. Laboratorium sekolah berfungsi sebagai tempat praktikum untuk memahami teori secara langsung. Fungsi laboratorium antara lain menyeimbangkan teori dan praktik, meningkatkan keterampilan, dan membangun pemahaman peserta didik. Unsur penting laboratorium
Similar to 01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum 2013 (20)
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang strategi bauran pemasaran yang terdiri dari 7 komponen yaitu produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan sarana pendukung.
2. Strategi produk membahas mengenai jenis produk, klasifikasi produk, dan dimensi kualitas produk. Strategi harga membahas faktor yang mempengaruhi penetapan harga dan cara penetapan harga. Strategi promosi membah
Pembelajaran membaca dengan pertanyaan isi bacaan untuk meningkatkan ketrampilan membaca siswa kelas V SD. Tujuannya meningkatkan kemampuan membaca siswa dengan menggunakan teknik pertanyaan isi bacaan. Hasilnya menunjukkan peningkatan signifikan kemampuan membaca siswa setelah diberikan treatment pembelajaran membaca menggunakan pertanyaan isi bacaan.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran IPA kelas VIII tentang tekanan dalam zat cair yang mencakup tujuan, materi, metode, dan evaluasi pembelajaran.
2. Pembelajaran dilakukan selama 3 pertemuan dengan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan.
3. Materi pembelajaran meliputi tekanan hidrostatis, hukum Pascal, hukum Archimedes, tekanan
This document appears to be from Malaysia and contains the words "Milik Negara" which means "State Owned" in Malay. It also contains the words "Tidak Diperdagangkan" which means "Not For Sale". The document indicates that the item or place described is owned by the Malaysian state and is not for sale or trade.
Panduan ini memberikan pedoman bagi guru SMP dalam melaksanakan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa sesuai Kurikulum 2013 dengan menjelaskan teknik penilaian untuk masing-masing aspek dan tahapan pelaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas perancangan dan simulasi energi meter digital satu fasa menggunakan sensor arus ACS712. Simulasi algoritma menunjukkan nilai rata-rata error kurang dari 1%, yang berarti algoritma dapat bekerja dengan baik."
Surat ini merupakan permintaan Nasrun G untuk melakukan perubahan data pribadi dan keluarga dalam sistem Padamu. Ia meminta untuk memperbarui informasi nama lengkap, tahun lulus sekolah dasar, dan menambah data anggota keluarga baru seperti nama anak, tanggal lahir, dan sekolah anak. Nasrun G juga meminta untuk memperbarui informasi pangkat/golongan, nomor SK, dan tanggal mulai menjabat golongan barunya.
Dokumen tersebut membahas tentang pelajaran fisika kelas 8 semester 2 yang mencakup konsep energi dan usaha, termasuk bentuk-bentuk energi, perubahan energi, hubungan antara energi dan usaha, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
01 materi 1peran laboratorium ipa dalampenelitian dan implementasi kurikulum 2013
1. PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN
LABORATORIUM IPA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
2. NO MATERI JP
A. PENGELOLAAN LABORATORIUM
1 Peran Laboratorium IPA Dalam Penelitian dan Implementasi
Kurikulum 2013
2
2 Dasar-dasar Pengelolaan Laboratorium IPA 2
3 Desain Laboratorium IPA 1
B. TEKNIK PELAKSANAAN PENGELOLAAN LABORATORIUM
4 Penggunaan, Perawatan serta Perbaikan Alat dan alat ukur IPA 2
5 Percobaan IPA dengan Bahan dari Lingkungan 3
6 Sanitasi dan Penanganan Limbah Laboratorium 2
7 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium 2
JUMLAH 14
3. PERAN LABORATORIUM IPA
DALAM PENELITIAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Materi-1
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan SMP
2015
4. AKTIVITAS PENDAMPINGAN
Untuk mencapai tujuan(-tujuan) sesi ini, Anda akan:
1. Mendengarkan paparan materi (70%)
2. Mengajukan pertanyaan dan diskusi (30%)
5. TUJUAN
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium
IPA ini bertujuan untuk.
1. 1 Menjadi acuan operasional bagi Pengelola
Laboratorium dalam mengelola dan memanfaatkan
Laboratorium IPA secara optimal.
1.2 Menjadi acuan operasional bagi guru IPA dalam
memanfaatkan laboratorium sebagai sarana dan
prasarana pembelajaran IPA untuk mengembangkan
pendekatan saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013.
6. MATERI
1. Latar Belakang
2. Peran Laboratorium IPA dalam Penelitian dan
Implementasi K-13
3. Tugas dan Fungsi Birokrasi (Pengawas) dalam
Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemanfaatan
Laboratorium menggunakan Kurikulum 2013
4. Kesimpulan
7. Sasaran
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA
ini digunakan dalam rangka mendukung penerapan
pendekatan saintifik sesuai kurikulum 2013, oleh:
1. Pengelola Laboratorium (Kepala Laboratorium, Laboran
dan Teknisi)
2. Guru Mata Pelajaran IPA
3. Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Pengawas, serta
Dinas Pendidikan atau Kantor Kementerian Agama
Provinsi dan Kabupaten/Kota, dalam pembuatan
kebijakan terkait dengan Laboratorium IPA di sekolah.
8. Latar Belakang
Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 24 Tahun 2007 Tanggal 28 Juni 2007 tentang
Standar Sarana dan Prasarana Sekolah/Madrasah
Pendidikan Umum, diantaranya mempersyaratkan
sebuah SMP/MTs sekurang kurangnya harus memiliki
ruang laboratorium IPA.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan PP Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan PP Nomor 19 Tahun 2005, yang
mensyaratkan setiap sekolah memiliki ruang
pengelola laboratorium IPA.
9. Latar Belakang
Tenaga kependidikan di setiap SMP/MTs sekurang-
kurangnya terdiri atas kepala sekolah/madrasah,
tenaga administrasi, tenaga pengelola laboratorium
IPA, dan tenaga kebersihan sekolah/madrasah.
Peraturan ini mensyaratkan bahwa setiap sekolah
hendaknya memiliki tenaga pengelola laboratorium
IPA.
10. Pengertian Laboratorium
Laboratorium merupakan suatu tempat dimana
percobaan dan penelitian dilakukan. Tempat yang
dimaksudkan dapat merupakan suatu ruangan
tertutup, kamar atau ruangan terbuka, misalnya
kebun/halaman sekolah.
Secara terbatas, laboratorium dapat dipandang sebagai
suatu ruangan yang tertutup dimana suatu percobaan
dan penyelidikan dilakukan (Depdikbud, 1997).
11. Pengertian Laboratorium IPA
Salah satu laboratorium yang dipersyaratkan dalam
standar sarana dan prasarana SMP/MTs secara
eksplisit disebutkan Laboratorium IPA.
Laboratorium IPA merupakan salah satu fasilitas
sekolah dimana guru dan siswa melakukan kegiatan
pembelajaran IPA melalui praktikum dimana kegiatan
ini sangat penting untuk mengembangkan pendekatan
saintifik sesuai dengan Kurikulum 2013.
12. Peran Laboratorium IPA
Laboratorium IPA juga memiliki peranan penting dalam
pengembangan ilmu pengetahuan alam yang berkembang
sangat pesat saat ini sebagai modal untuk
mengembangkan kompetensi peserta didik dalam
menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.
Dengan demikian, laboratorium IPA memiliki peran yang
sangat strategis dalam menunjang keberhasilan
pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) IPA dengan
melalui pelaksanaan kegiatan praktikum dan penelitian
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yakni pribadi yang
utuh yang memahami dan trampil.
13. 1. Menyusun panduan/ penuntun (manual)
pembelajaran
2. Merancang kegiatan laboratorium untuk
pendidikan dalam penelitian.
3.Merancang publikasi hasil penelitian.
Pengelola Laboratorium diwajibkan untuk
menyusun :
14. Peran Laboratorium untuk Penelitian
• Laboratorium dapat digunakan untuk latihan meneliti secara
langsung sehingga diharapkan mampu mengidentifikasi
masalah, mendesain prosedur,sampai dapat
menyimpulkan.Kegiatan ini dapat memberikan gambaran pada
siswa bagaimana rasanya menjadi scientist bekerja, yang
akhirnya berpengarus terhadap sikap dan perilakunya.
15. PANDUAN DALAM PENELITIAN
• Panduan dalam melakukan tahapan penelitian berisikan :
1. Judul Penelitian
2. Tujuan Penelitian
3. Manfaat Penelitian.
4. Metodologi penelitian.
5. Kajian Pustaka
6. Hasil penelitian dan Pembahasan.
7. Kesimpulan.
16. PUBLIKASI HASIL PENELITIAN
• Setiap hasil penelitian harus dipublikasikan.
• Menentukan media publikasinya.(mis;jurnal
sekolah,mading,lomba karya ilmiah,seminar)
• Sasaran hasil penelitian
• Biyaya penelitian dan publikasi.
17. Laboratorium IPA dan Kurikulum 2013
Keberadaan Laboratorium IPA menjadi kebutuhan
pokok dan sangat penting untuk menunjang
keberhasilan pembelajaran IPA di SMP/MTs.
Hal ini juga sesuai dengan cara pembelajaran IPA di
SMP seperti diamanatkan dalam Kurikulum 2013, yang
mewajibkan siswa melakukan proses ilmiah yang
meliputi kegiatan mengamati, menanya,
menghubungkan, melakukan percobaan, menganalisis
data, dan menyimpulkan (5M).
18. Temuan BSNP 2010
Permasalahan:
Berdasarkan hasil pemantauan 8 Standar Nasional Pendidikan yang
dilaksanakan oleh BNSP tahun 2010, menunjukkan bahwa masih banyak
sekolah yang belum menggunakan laboratorium sebagai bagian dari
proses pembelajarannya.
Salah satu penyebabnya adalah sebagian besar guru belum memiliki
kompetensi dalam hal pengelolaan laboratorium.
Untuk itu pemerintah mengeluarkan Permendiknas Nomor 26 tahun 2008
tentang Standar Pengelola Laboratorium, dan sekaligus memberikan
penghargaan berupa ekuivalensi beban kerja 12 jam bagi kepala laboratorium
sekolah.
19. PANDUAN DALAM PEMBELAJARAN
• Dalam setiap tatap muka pembelajaran di laboratorium harus
ada panduan yang berisikan:
1. Tujuan .
2. Alat dan bahan.
3. Dasar teori.
4. Langkah-langkah kerjanya.
5. Tabel data.
6. Analisis data.
7. Kesimpulan.
Catatan setiap langkah kerja yg sekiranya berbahaya perlu
penjelasan prefentif agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
20. Solusi
Perlu dilakukan pendampingan dan penyegaran TPPK PSMP
dengan materi Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium
IPA dalam rangka meningkatkan kompetensi pengelola
laboratorium dan mendukung keberhasilan penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA sesuai dengan
Kurikulum 2013
Pendampingan ini menjadi pedoman bagi peserta agar dapat
mengaitkan antara Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) dengan aktivitas kegiatan di Laboratorium IPA.
21. PERAN LAB. IPA DALAM IMPLEMENTASI K-13
Dalam Kurikulum 2013, laboratorium merupakan bagian integral dari
kegiatan belajar mengajar khususnya pada pembelajaran IPA.
Hal ini dikarenakan siswa tidak hanya sekedar mendengarkan
keterangan guru dari pelajaran yang telah diberikan, tetapi harus
melakukan kegiatan sendiri untuk mencari keterangan lebih lanjut
tentang ilmu yang dipelajarinya melalui pendekatan saintifik.
Dengan adanya laboratorium, maka diharapkan proses pengajaran IPA
yang menggunakan tahapan mengobservasi/mengamati, menanya,
melakukan/ praktikum, menalar/mengasosiasi, dan
mengkomunikasikan dapat dilaksanakan seoptimal mungkin,
meskipun bukan berarti IPA tidak dapat diajarkan tanpa laboratorium.
22. PERAN LAB. IPA DALAM IMPLEMENTASI K-13
Setidaknya ada 4 alasan yang menguatkan peran laboratorium dalam
pembelajaran di IPA sesuai dengan Kurikulum 2013, antara lain :
1. Praktikum dapat membangkitkan motivasi peserta didik dalam
belajar IPA.
Melalui kegiatan laboratorium, siswa diberi kesempatan untuk
memenuhi dorongan sikap disiplin, kecermatan, tanggung jawab, rasa
ingin tahu dan ingin bisa. Prinsip ini akan menunjang kegiatan
praktikum di mana siswa menemukan pengetahuan melalui
eksplorasi.
23. PERAN LAB. IPA DALAM IMPLEMENTASI K-13
2. Praktikum mengembangkan keterampilan ilmiah dasar dalam
melakukan eksperimen.
Untuk melakukan eksperimen diperlukan beberapa keterampilan dasar
seperti mengamati, mengestimasi, mengukur, membandingkan,
memanipulasi peralatan laboratorium, dan keterampilan ilmiah
lainnya.
24. PERAN LAB. IPA DALAM IMPLEMENTASI K-13
3. Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan saintifik sesuai
dengan Kurikulum 2013.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan melalui pendekatan inkuiri
ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai
aspek penting kecakapan hidup.
Oleh karena itu pembelajaran IPA baik di SMA/MA maupun di SMP/MTs
menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung
melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan
sikap ilmiah (Rustaman, 1995).
25. PERAN LAB. IPA DALAM IMPLEMENTASI K-13
4. Praktikum menunjang penjelasan yang lebih realistik dari materi
pelajaran.
Praktikum memberikan kesempatan bagi siswa untuk menemukan
teori, hukum, konsep dan membuktikan teori, hukum atau konsep
ilmiah tersebut.
Selain itu praktikum dalam pembelajaran IPA dapat membentuk
ilustrasi bagi konsep dan prinsip ilmiah yang tadinya abstrak menjadi
lebih kongkrit. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa
praktikum dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran.
26. PERAN LAB. IPA DALAM IMPLEMENTASI K-13
Laboratorium IPA dapat menumbuhkan dan mengembangkan aspek-
aspek antara lain:
(1) keterampilan dalam pengamatan, pengukuran, dan pengumpulan data,
(2) kemampuan menyusun data dan menganalisis serta menafsirkan hasil
pengamatan,
(3) kemampuan menarik kesimpulan secara logis berdasarkan hasil
eksperimen, mengembangkan model dan menyusun teori,
(4) kemampuan mengkomunikasikan secara jelas dan lengkap hasil-hasil
percobaan,
(5) keterampilan merancang percobaan, urutan kerja, dan pelaksanaannya,
(6) keterampilan dalam memilih dan mempersiapkan peralatan dan bahan
untuk percobaan,
(7) keterampilan dalam menggunakan peralatan dan bahan,
(8) kedisiplinan dalam mematuhi aturan dan tata tertib demi keselamatan
kerja.
27. TUGAS DAN FUNGSI BIROKRASI DALAM
PENGGUNAAN PEDOMAN PENGELOLAAN DAN
PEMANFAATAN LABORATORIUM
Pengawas
Tugas dan fungsi pengawas sekolah, baik dari tingkat provinsi maupun
Kabupaten/Kota adalah:
o Memberikan arahan, bimbingan, dan petunjuk kepada sekolah dalam
berbagai aspek demi keberhasilan sekolah dalam mengembangkan
dan memanfaatkan laboratorium sekolah;
o Membantu mengarahkan dan membimbing dalam membuat rencana
kerja laboratorium;
o Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi kegiatan
laboratorium untuk mengetahui tentang kendala yang dihadapi dalam
upaya membantu mencari jalan keluarnya, serta untuk mengetahui
sejauhmana keterlaksanaan program dan hasil-hasil yang dicapai;
o Memberikan masukan-masukan kepada sekolah tentang berbagai
aspek pembelajaran yang disesuaikan dengan Kurikulum 2013
28. KESIMPULAN
Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA sangat
penting dalam rangka mendukung implementasi
Kurikulum 2013 di sekolah.
Implementasi Kurikulum 2013 dapat dilakukan dengan:
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik,
pembelajaran berbasis masalah,
pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran kooperatif, dan
pembelajaran dengan pendekatan komunikatif yang
menggunakan laboratorium.