Dokumen tersebut membahas tentang Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang merupakan jabatan untuk mengelola laboratorium pendidikan. PLP memiliki berbagai tingkatan jabatan dan persyaratan yang berbeda-beda, serta tugas pokok mengelola laboratorium melalui perancangan, pengoperasian, pemeliharaan peralatan dan pengembangan kegiatan laboratorium. Angka kredit digunakan untuk menilai prestasi kerja PLP.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis laboratorium pendidikan dan ilmu pengetahuan beserta kategori peralatan dan bahannya. Dijelaskan pula tentang standar operasional prosedur laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan laboratorium IPA di sekolah. Laboratorium diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan IPA melalui kegiatan praktikum yang membantu siswa memahami konsep secara langsung. Dokumen ini juga membahas tentang perencanaan program kerja laboratorium yang mencakup penyusunan jadwal, anggaran, pengelolaan peralatan dan bahan praktikum, serta pengelolaan SDM laboratorium.
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
Dokumen tersebut membahas rencana pengaturan ruang dan pengelolaan alat di laboratorium IPA, meliputi (1) penataan ruang laboratorium dengan 5 ruang utama, (2) pengelompokkan dan penyimpanan alat sesuai mata pelajaran, dan (3) sistem administrasi untuk memudahkan pengelolaan alat seperti pencatatan inventaris dan permintaan perbaikan.
01.Pranata laboratorium Pendidikan- materi tot pak plp reviewDigdo Listyadi
1. Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan untuk Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang mencakup pengelolaan dan peran laboratorium pendidikan, penghitungan angka kredit, dan persyaratan menjadi PLP.
Dokumen tersebut membahas tentang Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang merupakan jabatan untuk mengelola laboratorium pendidikan. PLP memiliki berbagai tingkatan jabatan dan persyaratan yang berbeda-beda, serta tugas pokok mengelola laboratorium melalui perancangan, pengoperasian, pemeliharaan peralatan dan pengembangan kegiatan laboratorium. Angka kredit digunakan untuk menilai prestasi kerja PLP.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis laboratorium pendidikan dan ilmu pengetahuan beserta kategori peralatan dan bahannya. Dijelaskan pula tentang standar operasional prosedur laboratorium.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan laboratorium IPA di sekolah. Laboratorium diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan IPA melalui kegiatan praktikum yang membantu siswa memahami konsep secara langsung. Dokumen ini juga membahas tentang perencanaan program kerja laboratorium yang mencakup penyusunan jadwal, anggaran, pengelolaan peralatan dan bahan praktikum, serta pengelolaan SDM laboratorium.
Bab ii rencana kegiatan laboratorium ipaErni Samosir
Dokumen tersebut membahas rencana pengaturan ruang dan pengelolaan alat di laboratorium IPA, meliputi (1) penataan ruang laboratorium dengan 5 ruang utama, (2) pengelompokkan dan penyimpanan alat sesuai mata pelajaran, dan (3) sistem administrasi untuk memudahkan pengelolaan alat seperti pencatatan inventaris dan permintaan perbaikan.
01.Pranata laboratorium Pendidikan- materi tot pak plp reviewDigdo Listyadi
1. Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan untuk Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP) yang mencakup pengelolaan dan peran laboratorium pendidikan, penghitungan angka kredit, dan persyaratan menjadi PLP.
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Laboratorium Manajemen Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, mencakup visi, misi, struktur organisasi, tugas pokok divisi-divisi, dan program kerja empat tahunan."
Makalah ini membahas tentang sistem manajemen laboratorium MIPA, mencakup pengertian sistem manajemen, laboratorium, dan MIPA. Juga dibahas mengenai perencanaan pengelolaan laboratorium MIPA, termasuk tataletak, organisasi, keamanan, dan peralatan laboratorium.
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA bertujuan untuk menjadi acuan operasional bagi pengelola laboratorium dan guru IPA dalam memanfaatkan laboratorium sesuai Kurikulum 2013. Laboratorium IPA memiliki peran penting dalam implementasi pendekatan saintifik dan penelitian, serta menunjang keberhasilan pembelajaran IPA. Kurikulum 2013 membutuhkan laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses siswa melalui praktikum.
Permen 26 tahun 2008 ttg laboratorium sekolahpaksun70
Peraturan ini menetapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang mencakup kualifikasi kepala laboratorium, teknisi, dan laboran serta kompetensi yang harus dimiliki. Standar ini berlaku untuk memastikan kualitas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan laboratorium di sekolah/madrasah.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Sop pelaksanaan praktikum di laboratorium ipaYani Adhayanti
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan praktikum di laboratorium IPA SMP Nurul Amanah. SOP ini mengatur tahapan sebelum, selama, dan sesudah praktikum serta tanggung jawab penggunaan peralatan laboratorium oleh siswa, guru, dan teknisi. Tujuan SOP ini adalah untuk menjamin kegiatan praktikum berjalan dengan aman dan peralatan terjaga kebersihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan laboratorium IPA, mulai dari peranan laboratorium dalam pembelajaran IPA, desain laboratorium, pengadaan alat dan bahan, administrasi penyimpanan, hingga fungsi laboran. Laboratorium IPA berperan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui praktikum/percobaan ilmiah yang membentuk sikap ilmiah. Desain dan pengadaan peralatan laboratorium harus memenuhi standar kesel
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pemeliharaan alat/bahan praktikum biologi. Termasuk pengertian perawatan, jenis perawatan, tujuan perawatan laboratorium, sistem perawatan laboratorium, pengelola perawatan laboratorium, obyek perawatan, sumber daya sistem perawatan, mengelola pekerjaan perawatan, dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan praktikum biologi."
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan inventarisasi barang serta peralatan laboratorium IPA di sekolah, termasuk penjelasan tentang laboratorium, fungsinya, pengelolaannya, jenis-jenis administrasinya, serta format-format dokumen yang digunakan untuk mencatat data ruangan, barang, alat, bahan, dan ketenagaan laboratorium beserta kegiatannya.
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Dokumen ini berisi dua kartu untuk mencatat inventaris barang dan bahan laboratorium IPA, mencakup informasi tentang nomor kartu, golongan, nomor induk, nama, spesifikasi, merk, type, kode, dan lokasi penyimpanan barang atau bahan.
Dokumen tersebut membahas rencana pengembangan Laboratorium Manajemen Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, mencakup visi, misi, struktur organisasi, tugas pokok divisi-divisi, dan program kerja empat tahunan."
Makalah ini membahas tentang sistem manajemen laboratorium MIPA, mencakup pengertian sistem manajemen, laboratorium, dan MIPA. Juga dibahas mengenai perencanaan pengelolaan laboratorium MIPA, termasuk tataletak, organisasi, keamanan, dan peralatan laboratorium.
Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA bertujuan untuk menjadi acuan operasional bagi pengelola laboratorium dan guru IPA dalam memanfaatkan laboratorium sesuai Kurikulum 2013. Laboratorium IPA memiliki peran penting dalam implementasi pendekatan saintifik dan penelitian, serta menunjang keberhasilan pembelajaran IPA. Kurikulum 2013 membutuhkan laboratorium untuk mengembangkan keterampilan proses siswa melalui praktikum.
Permen 26 tahun 2008 ttg laboratorium sekolahpaksun70
Peraturan ini menetapkan standar tenaga laboratorium sekolah/madrasah yang mencakup kualifikasi kepala laboratorium, teknisi, dan laboran serta kompetensi yang harus dimiliki. Standar ini berlaku untuk memastikan kualitas pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan laboratorium di sekolah/madrasah.
Dokumen tersebut membahas tentang merancang kegiatan laboratorium sekolah. Ada beberapa poin penting yang diangkat yaitu permasalahan yang ada di laboratorium sekolah, tujuan penyelenggaraan kegiatan laboratorium, mekanisme pelaksanaan kegiatan laboratorium, dan format laporan kegiatan laboratorium. Dokumen ini memberikan panduan bagi kepala laboratorium dalam merencanakan dan mengelola kegiatan laboratorium sekolah.
Sop pelaksanaan praktikum di laboratorium ipaYani Adhayanti
Dokumen ini berisi Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan praktikum di laboratorium IPA SMP Nurul Amanah. SOP ini mengatur tahapan sebelum, selama, dan sesudah praktikum serta tanggung jawab penggunaan peralatan laboratorium oleh siswa, guru, dan teknisi. Tujuan SOP ini adalah untuk menjamin kegiatan praktikum berjalan dengan aman dan peralatan terjaga kebersihannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan laboratorium IPA, mulai dari peranan laboratorium dalam pembelajaran IPA, desain laboratorium, pengadaan alat dan bahan, administrasi penyimpanan, hingga fungsi laboran. Laboratorium IPA berperan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui praktikum/percobaan ilmiah yang membentuk sikap ilmiah. Desain dan pengadaan peralatan laboratorium harus memenuhi standar kesel
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan dan pemeliharaan alat/bahan praktikum biologi. Termasuk pengertian perawatan, jenis perawatan, tujuan perawatan laboratorium, sistem perawatan laboratorium, pengelola perawatan laboratorium, obyek perawatan, sumber daya sistem perawatan, mengelola pekerjaan perawatan, dan pemeliharaan peralatan laboratorium dan praktikum biologi."
Dokumen tersebut membahas tentang administrasi dan inventarisasi barang serta peralatan laboratorium IPA di sekolah, termasuk penjelasan tentang laboratorium, fungsinya, pengelolaannya, jenis-jenis administrasinya, serta format-format dokumen yang digunakan untuk mencatat data ruangan, barang, alat, bahan, dan ketenagaan laboratorium beserta kegiatannya.
Makalah ini membahas tentang desain dan fasilitas laboratorium fisika sekolah. Laboratorium berfungsi sebagai tempat pembelajaran praktik fisika yang membutuhkan peralatan khusus. Perlengkapan laboratorium fisika mencakup perabot, alat peraga, perkakas, dan koleksi buku. Ada dua jenis desain laboratorium fisika, yaitu tipe klasikal dan tipe kelompok. Laboratorium harus memenuhi standar ruang dan memiliki inst
Dokumen ini berisi dua kartu untuk mencatat inventaris barang dan bahan laboratorium IPA, mencakup informasi tentang nomor kartu, golongan, nomor induk, nama, spesifikasi, merk, type, kode, dan lokasi penyimpanan barang atau bahan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen laboratorium yang membutuhkan kemampuan komprehensif, termasuk dalam merencanakan tata letak ruangan laboratorium. Selanjutnya membahas karakteristik manusia berdasarkan golongan darah, organisasi sebagai sistem kerja sama, dan pengembangan sumber daya manusia sebagai faktor kunci keberhasilan organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dan fungsi laboratorium IPA di sekolah sebagai tempat untuk melakukan praktikum IPA yang memerlukan peralatan khusus, termasuk pengelolaan, sarana prasarana, dan pentingnya keselamatan kerja di laboratorium.
Mengelola bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkelZakariya Effendi
Dokumen ini membahas pengelolaan bengkel yang efektif dan efisien menuju bengkel standar. Terdiri dari empat komponen pengelolaan yaitu infrastruktur fisik, manajemen, organisasi, dan fasilitas alat. Infrastruktur fisik meliputi luas ruang, pencahayaan, letak, listrik, dan tata letak. Manajemen mencakup perencanaan, pemanfaatan, perawatan, kebersihan, dan keselamatan. Organisasi terdiri d
Dokumen ini membahas tentang manajemen bengkel pendidikan yang meliputi pengertian laboratorium pendidikan, jenis-jenis laboratorium seperti workshop dan studio, pengertian manajemen laboratorium, sumber daya laboratorium, fungsi dan struktur organisasi laboratorium, standar layanan minimal laboratorium, kegiatan layanan PBM di laboratorium, dan pengertian serta tugas teknisi di laboratorium."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen bengkel, meliputi perencanaan, pengelolaan, dan pengembangan bengkel. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya merencanakan bengkel berdasarkan standar kompetensi dan kebutuhan pasar, mengelola fasilitas dan sumber daya bengkel, serta terus mengembangkan sistem dan fasilitas bengkel sesuai perkembangan zaman.
Dokumen tersebut membahas tentang standarisasi dan pengelolaan laboratorium IPA di sekolah. Beberapa poin penting yang diangkat adalah pentingnya pengelolaan laboratorium secara teratur dan terencana agar dapat mendukung proses pembelajaran siswa secara efektif dan aman, serta perlunya organisasi dan tugas yang jelas dari berbagai unsur pengelola laboratorium seperti kepala sekolah, guru, dan laboran.
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop Teknik Elektro Pol...Aris Suryadi
Standar Operasional Prosedur Laboratorium/Bengkel/Workshop ini dibuat untuk kalangan Sivitas Akademik Teknik Elektro, Politeknik Enjinering Indorama, Purwakarta, Jawa Barat, Indonesia. Jika berkenan untuk memperbanyak/menyadur/mengeditkan kembali naskah tersebut. Dengan senang hati kami sebagai pembuat naskah ini sangat berterimakasih. Hanya Alloh, SWT sajalah yang akan memberikan balasan amal untuk kita semua, amin...
Administrasi Laboratorium IPA membahas proses inventarisasi fasilitas dan aktivitas laboratorium agar terorganisasi secara sistematis untuk mendukung pembelajaran IPA. Dokumen ini menjelaskan pentingnya administrasi laboratorium, aspek-aspek administrasi seperti desain, organisasi, dan pengadaan alat serta bahan, serta contoh-contoh dokumen administrasi seperti buku inventaris dan kartu stok.
Story board dokumen tersebut merangkum perjalanan tiga mahasiswi yaitu Fitri, Rini, dan Siti sejak pertama kali masuk Universitas Pendidikan Indonesia hingga belajar bersama di kelas dan kelompok kuliah. Dokumen ini berisi tujuh scene yang menceritakan kenangan mereka saat pertama kali tiba di kampus, berkenalan, dan belajar bersama di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Dokumen tersebut membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan upaya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui siklus refleksi, perencanaan, tindakan, dan evaluasi. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar, tujuan, manfaat, karakteristik, prinsip, tahapan pelaksanaan, dan format usulan PTK."
Bab 5 membahaskan ciri-ciri projek yang berpusatkan pelajar dan memberi peluang kepada pelajar untuk mengkaji topik secara kreatif serta mengaplikasi pengetahuan mereka. Bab 6 menjelaskan penggunaan pemerhatian, ujian lisan, dan portfolio dalam pentaksiran, yang memberi fokus kepada proses pembelajaran pelajar berbanding hasil.
Laporan ini membincangkan kajian tindakan yang dijalankan untuk meningkatkan prestasi bacaan murid-murid tahun 1. Ia menjelaskan proses kajian tindakan termasuk refleksi awal, perancangan tindakan, pelaksanaan aktiviti intervensi, penilaian dan hasil kajian. Laporan ini juga mencadangkan kajian lanjut bagi meningkatkan lagi keberkesanan aktiviti bacaan.
konsep dasar dasar & karakteristik ppkp & pipsWisda Putri
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar penelitian tindakan kelas (PTK) dan penelitian pengembangan (PP) sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK dan PP memiliki karakteristik yang sama yaitu bersifat kolaboratif, reflektif, dan berfokus pada pemecahan masalah pembelajaran secara kontekstual.
Dokumen tersebut membahasikan strategi pengajaran dan pembelajaran sains di sekolah rendah melalui eksperimen dan demonstrasi. Eksperimen memfokuskan pada pendekatan berpusatkan murid untuk memahami konsep melalui penemuan sendiri, manakala demonstrasi memfokuskan pada pendekatan guru untuk menunjukkan konsep secara langsung kepada murid. Kedua-dua strategi bertujuan meningkatkan pemahaman murid terhadap teori sains.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem berbasis pengetahuan (sistem pakar) dengan menjelaskan pengertian artificial intelligence, cabang-cabang artificial intelligence seperti logical AI, search, representation, pattern recognition, inference, learning from experience, dan lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang pengertian sistem pakar, keuntungan sistem pakar, konsep umum sistem pakar, perkembangan sistem pakar, dan beberapa contoh sistem pakar yang terkenal."
Ceramah kajian tindakan konsep dan pelaporanAzizul Bakar
1. Kajian tindakan dapat meningkatkan budaya penyelidikan di kalangan guru dan memberi peluang untuk peningkatan profesi. 2. Dokumen menjelaskan proses kajian tindakan meliputi merancang, bertindak, memerhati dan merefleksi untuk meningkatkan amalan pengajaran. 3. Kajian tindakan memberi manfaat dalam membangunkan profesionalisme guru.
Model Hunter dan Gagne menyarankan beberapa langkah penting dalam merancang dan melaksanakan pengajaran yang efektif, termasuk menetapkan tujuan pembelajaran, memberikan masukan pengajaran, memberikan kesempatan untuk latihan terbimbing dan bertempoh, serta menilai pemahaman siswa. Kedua model ini membantu guru merancang pelajaran yang terstruktur dan berfokus pada pencapaian hasil pembelajaran.
Makalah ini membahas dua metode pembelajaran yaitu metode laboratorium dan metode bermain. Metode laboratorium memungkinkan siswa belajar secara nyata dengan melakukan eksperimen secara terkendali untuk memahami teori, sedangkan metode bermain memfasilitasi siswa belajar secara menyenangkan melalui permainan. Makalah ini menjelaskan tujuan, manfaat, dan proses pembelajaran menggunakan kedua metode ter
Pengalaman pembelajaran klinik merupakan bagian penting dalam program penddkan kesehatan, karena memberikan pengalaman yang kaya kepada peserta didik dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh ke dalam situasi nyata
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang desain pembelajaran menurut Dick dan Carrey yang terdiri dari 10 langkah, yaitu mengidentifikasi tujuan umum, melakukan analisis, mengidentifikasi tingkah laku, merumuskan tujuan kinerja, mengembangkan tes, mengembangkan strategi, memilih materi, evaluasi formatif, merevisi, dan evaluasi sumatif.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang fitur-fitur dasar Microsoft PowerPoint 2007 seperti cara mengaktifkannya, tools utama seperti Ms. Office Button, Quick Access Toolbar, Ribbon Tabs, dan penjelasan mengenai masing-masing Ribbon Tab seperti Home, Insert, Design, Animations, Slide Show, Review, dan View.
This document discusses various ways to make money online, including through resale rights products, affiliate marketing, ebooks, membership sites, and selling businesses on eBay. Specifically:
- Subscribing to "Resale Rights Review" can provide discounts on new resale rights products that can be resold for profits.
- Affiliate marketing involves promoting other companies' products and getting a commission if sales are made through affiliate links.
- Ebooks are popular to create and sell due to their low production costs and ability to be delivered digitally.
- Membership sites provide recurring monthly income through member subscriptions for access to content or services.
- Selling existing online businesses on eBay is discussed
This document provides guidance on setting up an online business. It discusses choosing a niche and specializing in it. Important steps include choosing or creating a product, selecting a memorable domain name, getting your own website through hosting and templates, and always using a secure and reliable host. Marketing the business is also essential to success. The document contains several chapters that delve deeper into various aspects of starting an online business.
Dokumen tersebut membahas tentang keterampilan proses sains menurut kurikulum 2006. Terdapat beberapa keterampilan proses sains yang perlu dipelajari siswa, antara lain pengamatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pengkomunikasian. Keterampilan-keterampilan tersebut dikembangkan bersama-sama dengan konsep-konsep sains melalui kegiatan belajar yang langsung.
This document provides an introduction to starting an online business. It discusses the basics of the internet and common terms. It then outlines the simple steps to starting an online business, which include setting goals by identifying a product or service in demand and doing market research. It recommends 17 popular product categories and conducting research on competition, customers, and the online environment. The overall summary is that this document serves as a beginner's guide to starting an internet business by covering essential concepts and outlining a straightforward process.
Dokumen tersebut membahas tentang materi pembelajaran dalam KTSP, meliputi definisi materi pembelajaran, jenis-jenis materi pembelajaran (fakta, konsep, prinsip, prosedur, sikap), prinsip-prinsip pengembangan materi pembelajaran, dan strategi implementasi materi pembelajaran.
6. TIPE MENGAJAR MASA KINI ?
IPA ?
MENGHAPAL
FAKTA,KONSEP,
TEORI,
PROSES ?????????
??
ANAK-ANAK
MENJADI
PINTAR, TAPI
TIDAK
MENGUASAI
KONSEP
SECARA UTUH
6
7. Apakah IPA ?
IPA dapat dipandang sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang kebenarannya
dibenarkan menurut tolok ukur
kebenaran ilmu, yaitu rasional dan
objektif.
Rasional artinya masuk akal atau
logis,diterima oleh akal sehat;
Objektif artinya sesuai dengan objeknya,
sesuai dengan kenyataannya atau sesuai
dengan pengalaman pengamatan melalui
inderanya.
7
8. FAKTA ------------------------- Proses Konstruksi
dipersepsi Ilmu Pengetahuan
GEJALA ALAM dalam Otak Anak
--------------------------------
diuji kembali - Konsep
- Prinsip
- Hukum
- Teori
Kenyataan Empiris diolah dalam sistem Konstruk dan dapat
menghasilkan Kebenaran ( Konsep, Prinsip, Hukum, Teori ) dan
Selanjutnya Kebenaran tersebut akan diuji dengan Kenyataan Alami
berikutnya.
8
9. Proses Belajar IPA
Prinsip
HK
Teori
Hipotesis
deduksi
Induksi
Konsep
Lapangan
( Pengamatan)
Penting !
Dari gambar di atas, tampak jelas bahwa pada setiap tingkat dapat dipandang sebagai permulaan ,akhir
dan kelanjutan untuk Belajar IPA . Namun demikian, belajar secara kongkrit dipandang sebagai tk
belajar yg lebih sederhana dibandingkan belajar secara abstrak. Sehingga tingkat permulaan, akhir
dan kelanjutan proses belajar IPA dapat ditempatkan pada daerah Pengamatan .
9
10. Tujuan pembelajaran adalah sejumlah
hasil belajar yang dinyatakan dalam arti
hasil siswa belajar. Tujuan ini bisa dalam
bentuk pengetahuan baru, ketrampilan,
kecakapan atau perubahan sikap . Tujuan
belajar ini dapat dikatakan sebagai hasil perubahan
tingkah laku anak didik setelah melakukan belajar
( behavioral objectives).
Dalam bidang pendidikan, berdasarkan kriteria dari
Bloom’s tujuan belajar ini dibedakan atas 3 aspek
( matra) belajar yakni :
* matra kognitif,
* matra afektif dan
* matra psikomotorik.
10
11. PRAKTIKUM
• DEFINISI :
STRATEGI PEMBELAJARAN YANG
MEMUNGKINKAN SISWA DAPAT
MEMPRAKTEKKAN SECARA EMPIRIS DALAM
BELAJAR IPA , MENGINTE-GRASIKAN
KEMAMPUAN KOGNITIF, PSIKOMOTORIK DAN
AFEKTIF MENGGUNAKAN SARANA
LABORATORIUM
LABORATORIUM : TEMPAT KERJA
(BENGKEL, R.S, STUDIO, LAUT, PASAR,
HOTEL, PERKANTORAN, PABRIK,DLL)
11
12. Dalam Permendiknas RI Nomor 24 Tahun
2007 disebutkan bahwa komponen
fasilitas laboratorium IPA di SMA
meliputi
(1) bangunan/ruang laboratorium,
(2) perabot,
(3) peralatan pendidikan,
(4) alat dan bahan percobaan,
(5) media pendidikan,
(6) bahan habis pakai,
(7) perlengkapan lainnya.
12
13. PRAKTIKUM
• Tujuan yg dapat dicapai melalui praktikum
A. Problema
- Mengenal
- Analisa
- Formulasi
- Kriteria
B. Informasi
- Mengumpulkan
- Menganalisa
- Mengarahkan
13
14. PRAKTIKUM
• Tujuan yg dapat dicapai melalui praktikum
C. Hipotesa
- Menyusun
- Menyeleksi
- Kriteria
D. Percobaan
- Rencana
- Mengerjakan
- Statistik
- Optimalisasi
14
15. PRAKTIKUM
• Tujuan yg dapat dicapai melalui praktikum
E. Kesimpulan
- Hipotesa
- Problema
F. Laporan
- Catatan
- Laporan
15
16. PERLU PENGELOLA LABORATORIUM
MENCAPAI TUJUAN, HARUS : JELAS,
TERUKUR DAN RELEVAN DG TUNTUTAN
PROFESIONAL LULUSAN
MENDESAIN PRAKTIKUM, AGAR DAPAT
MENCAPAI TUJUAN INSTRUKSIONAL YG
DIHARAPKAN
MENERAPKAN PENGALAMAN BELAJAR
YANG MENARIK DAN MENYENANGKAN
EVALUASI HASIL DAN PROSES PRAKTIKUM
YANG VALID DAN RELIABLE
16
17. KOMPETENSI PENGELOLA
LABORATORIUM
Hoffman (Hill & Houghton, 2001)
menggunakan tiga dasar teori dalam mendefinisikan
kompetensi, yaitu: Pertama, Competency is
defined as observable performance”.
Kedua, kompetensi adalah ”Refers to the standard
or quality of the outcome of the person's
performance”.
Ketiga, ”Competence as an expression of the
underlying attributes of a person”.
17
18. Pengelola laboratorium IPA
(kepala, teknisi, dan laboran)
sebagai tenaga kependidikan
dalam pelaksanaan tugas
pengelolaan laboratorium )
harus memiliki kompetensi yang
baik yaitu :
- aspek kemampuan,
- aspek sikap, dan
- aspek keterampilan
18
19. Katz (Robbins, 2001) membagi tiga keterampilan
manajemen yang mutlak diperlukan, yaitu:
keterampilan teknik, keterampilan personal,
keterampilan konseptual. Keterampilan teknis
berkaitan dengan kemampuan menerapkan
pengetahuan atau keahlian khusus.
Keterampilan personal berkaitan dengan
kemampuan bekerjasama, memahami, dan
memotivasi orang lain.
Keterampilan konseptual berkaitan dengan
kemampuan mental untuk menganalisis dan
mendiagnosis situasi yang rumit.
19
20. KOMPETENSI BIDANG PENGELOLAAN
LABORATORIUM
1.Melaksanakan Komunikasi Interpersonal
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk menerima dan
melanjutkan informasi, menyediakan informasi untuk orang lain, dan
membuat laporan hasil kerja
2. Melaksanakan kegiatan di laboratorium
dengan benar
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini menjelaskan tentang kemampuan untuk bekerja di
laboratorium dengan benar, yang mencakup antara lain melaksanakan
pemantauan kondisi lingkungan laboratorium, melaksanakan pengecekan
bahan uji dan bahan pendukung, dan kegiatan lain yang berkaitan dengan
kegiatan kontrol layanan laboratorium
20
21. KOMPETENSI BIDANG PENGELOLAAN
LABORATORIUM
3.Mengatur kebersihan dan menyiapkan
laboratorium untuk kegiatan praktikum rutin
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk
membersihkan
wilayah kerja dan mengkondisikan lingkungan
laboratorium
untuk praktikum rutin
4. Menyimpan pereaksi yang masih bisa
digunakan dan membuang pereaksi yang
kedaluarsa
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini digunakan oleh laboran (analis pelaksana
muda) untuk menyimpan pereaksi yang masih bisa digunakan
dan membuang pereaksi (termasuk sisa pereaksi) yang 21
kadaluarsa
22. KOMPETENSI BIDANG PENGELOLAAN
LABORATORIUM
5.Mengatur dan merawat kebersihan peralatan
gelas, keramik dan alat penunjang
praktikum lainnya
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan menyiapkan
peralatan dan bahan pembersih serta membersihkan dan
merawat peralatan gelas, keramik dan alat penunjang lainnya
6. Mampu menangani sampel/bahan praktikum
Uraian Unit:
Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mendapatkan
sampel /bahan yang representative sebagai bagian dari
aktivitas kontrol mutu kegiatan praktikum
22
23. KOMPETENSI BIDANG PENGELOLAAN
LABORATORIUM
7.Membuat dan menstandardisasi larutan/
pereaksi
Uraian Unit: Unit kompetensi ini digunakan untuk menyiapkan
larutan pereaksi yang akan digunakan pada proses praktikum
Kimia pada tingkat ketelitian rendah, sedang, dan tinggi
8. Bekerja berdasarkan K-3
Uraian Unit: Unit kompetensi ini mencakup kemampuan untuk
melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja
termasuk meminimalkan terjadinya kecelakaan kerja.
9.Mampu mengelola dan melaksanakan semua
acara praktikum yang telah ditetapkan dalam
satuan kurikulum dengan bekerja dengan
para 23
24. Manajemen Laboratorium :
Fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah :
perencanaan,
pengorganisasian (penataan dan
pengadministrasian),
pengadaan tenaga kerja (termasuk
pengamanan dan perawatan)
pemberian bimbingan,
pengkoordinasian,
pelaporan,
Penganggaran dan pengawasan
24
26. • Tatakerja pengelolaan laboratorium
adalah langkah-langkah yang harus
dilakukan oleh pengelola laboratorium
agar laboratorium yang dikelolanya
bermutu.
• Langkah-langkah tersebut meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian,
dan penyempurnaan .
26
27. Manajemen laboratorium IPA yang efektif adalah
manajemen laboratorium yang mampu
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
dalam pengelolaan laboratorium secara
konsisten dan berkesinambungan serta
mengelola sumberdaya untuk mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen laboratorium IPA berkaitan
dengan proses perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan terhadap kegiatan
laboratorium IPA. 27
28. PERENCANAAN
Yaitu Sebuah proses pemikiran yang
sistematis,
analitis, logis tentang kegiatan yang harus
dilakukan, langkah-langkah, metode, SDM,
tenaga dan dana yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara
efektif dan efisien.
29. Penataan
Pada dasarnya semua peralatan di sekolah
adalah milik negara/milik yayasan
- Sekolah mengelola
- peralatan itu harus dipertanggung-jawabkan
- harus dilengkapi dengan dokumen
pendukungnya (ada berita acara serah terima
alat, hari/tanggal, spesifikasi alat/bahan,
jumlah).
30. Agar semua alat dan bahan mudah dideteksi dengan
prinsip.
1. mudah dilihat
2. mudah dijangkau
3. aman untuk alat
4. aman untuk pemakai
Penataan dan inventarisasi alat didasarkan pada:
1. Keadaan laboratorium, yang ditentukan oleh:
- Fasilitas seperti : ada tidaknya ruang persiapan, ruang
penyimpanan
- Keadaan alat seperti : jenis alat, jenis bahan pembuat
alat, seberapa sering alat tersebut digunakan,
termasuk alat mahal atau tidak,
- Keadaan bahan seperti: wujud (padat, cair, gas), sifat
bahan (asam/basa) seberapa bahaya bahan tersebut
dan seberapa sering digunakan.
31. Untuk mengetahui tentang keadaan dan keberadaan
alat/bahan maka diperlukan perangkat seperti:
a) Buku inventaris.
b) Buku/kartu stock alat/bahan.
c) Buku/kartu daftar alat rusak/bahan
habis.
d) Buku daftar usulan penggadaan
alat/bahan (apakah dengan cara dibeli
sendiri atau dropping dari pemerintah).
e) Buku daftar peminjam alat.
32. PEMBERIAN KLASIFIKASI DAN KODE
BARANG INVENTARIS
• Tujuan dan pemberian klasifikasi dan kode
barang inventaris adalah untuk memudahkan
mengontrol keadaan barang. untuk barang
pada umumnya diberi kode dalam bentuk
angka numerik yang tersusun menurut pola
tertentu.
33. Pengelolaan Lab Yang Optimal
• Yang dimaksud dengan optimasi ruangan adalah
suatu usaha untuk niengoptimasikan pemakaian
ruangan sehingga bengkel tersebut secara
optimal memberikan faedah dan penunjang
pencapaian tujuan ruangan
• Berbagai ruangan / laboratorium pendidikan
yang befungsi sebagai tempat pelatihan siswa
dan bertujuan untuk memberikan keterampilan
kejuruan pada siswa, tentu saja laboratorium
yang optimum penggunaannya akan memberikan
faedah yang sebesar-besarnya kepada siswa yaitu
memberikan ketrampilan kejuruan yang handal.
34. Karakteristik ruangan yang dikelola
dengan baik :
• Efektif yaitu peralatan mendukung peningkatan
kualitas proses pembelajaran
• Efisien yaitu setting peralatan tidak menyia-
nyiakan energi, biaya.
• Sehat dan aman yaitu penerangan, ventilasi,
sanitasi, air bersih, keselamatan kerja dan
lingkungan semua memenuhi persyaratan.
35. Tata Letak Pengelolaan Laboratorium
• yang dimaksud Tata letak pengelolaan adalah suatu bentuk
usaha pengaturan penempatan peralatan laboratorium,
sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi
persyaratan untuk beroperasi.
• Kata pengaturan di atas mengandung makna yang sangat
luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium
yang layak operasi diperlukan penempatan peralatan yang
tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-
langkah penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang
diharapkan.
38. • Peralatan / fasilitas selalu siap pakai dan aman
yaitu semua peralatan/fasiltias terhindar dari
kerusakan, kemacetan dan terlindung dari
kehilangan.
• Seluruh aktivitas laboratorium mudah dikontrol
yaitu dengan adanya administrasi yang baik,
visualisasi informasi yang jelas dan program yang
jelas.
• Memenuhi kebutuhan psikologis yaitu secara
visual menarik dan menyenangkan, iklim kerja
yang baik dan kesejahteraan lahir batin yang
memadai.
39. Penataan Alat Laboratorium
• Penataan (ordering) alat dimaksudkan adalah proses pengaturan alat
di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat
tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan
(storing) maupun kemudahan dalam pemeliharaan (maintenance).
• Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan alat itu, tentu
memerlukan cara tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab)
dengan mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan
kerja lab, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan
kuantitasnya.
• Dengan demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-
alat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang (estetis),
mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi
atau mengganggu peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi
alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan.
39
40. • Untuk memahami tentang penataan peralatan laboratorium dengan baik
diharapkan anda terlebih dahulu mempelajari bagian Pengenalan dan
Penggunaan Alat laboratorium.
• Penataan Alat Laboratorium
Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum lab maupun
peralatan. Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam
penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :
– Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai
penyimpan bahan kimia saja
– Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian
– Keperangkatan
– Nilai/ harga alat
– Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
– Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
– Bahan dasar penyusun alat, dan
– Bentuk dan ukuran alat
– Bobot / berat alat
40
41. Tujuan Tata Letak laboratorium
• Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan
suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
• memberikan keamanan dan kenyamanan bagi
pengguna/pekerja/operator.
• Memaksimalkan penggunaan peralatan.
• Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan
yang minimal.
• Mempermudah pengawasan.
42. Penataan Bahan Kimia
• Penyimpanan dan penataan bahan kimia berdasarkan
urutan alfabetis tidaklah tepat, kebutuhan itu hanya
diperlukan untuk melakukan proses
pengadministrasian. Pengurutan secara alfabetis akan
lebih tepat apabila bahan kimia sudah dikelompokkan
menurut sifat fisis, dan sifat kimianya terutama
tingkat kebahayaannya.
• Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan bahan
kimia lain, harus disimpan secara khusus dalam wadah
sekunder yang terisolasi. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah pencampuran dengan sumber bahaya lain
seperti api, gas beracun, ledakan, atau degradasi
kimia.
42
43. ADMINISTRASI INVENTARIS DI LABORATORIUM
• Inventaris adalah suatu kegiatan dan usaha
untuk menyediakan rekaman tentang keadaan
semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki
sekolah.
• Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai
akan dapat diperoleh pedoman untuk
mempersiapkan anggaran atau mempersiapkan
kegiatan pada tahun yang akan datang.
44. • Catatan inventaris yang baik akan mempermudah
pergantian tanggung jawab dari pengelola yang satu
ke yang lainnya dan mempermudah untuk
mengetahui dimana suatu peralatan akan
ditempatkan. Dengan demikian akan
mempermudahkan pengontrolan, seperti terhadap
kehilangan yang disebabkan oleh kecerobohan atau
kecurian.
• Menyelenggarakan inventarisasi terhadap fasilitas
dan peralatan yang dimiliki adalah kewajiban bagi
pihak yang bersangkutan. Sistem dan pelaksanaan
inventarisasi harus mengikuti peraturan atau
petunjuk yang berlaku.
45. • DATA FASILITAS/INVENTARIS
• Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk mnyediakan
rekaman tentang keadaan semua fasilitas, barang-barang yang
dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai beberapa lab sangat
penting untuk mendata fasilitas/menginventaris alat dan bahan lab
untuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan kegiatan invetarisasi
yang memadai akan dapat diperoleh pedoman untuki mempersiapan
anggaran atau memperisapkan kegiatan pada tahun yang akan
datang.
• Misalnya sebagai pedoman untuk dapat mengganti peraltan yang
telah rusak, menambah peralatan baru dan sebagainya. Catatan
inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung jawab
dari pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan
mempermudah untuk mengetahui dimana suatu peraltan akan
ditempatkan. Dengan demikian akan mempermudahkan
pengontrolan, seperti terhadap kehilangan yang disebabkan oleh
kecerobohan atau kecurian.
• Menyelenggarakan inventarisasi terhdap fasilitas dan perlatan yang
dimiliki sekolah adalh kewajiban bagi sekolah yang bersangkutan.
Sistem dan pelaksanaan inventarisasi harus mengikuti peraturan atau
petunjuk yang berlaku
45
46. • MACAM DOKUMEN/ALAT INVENTARIS
• Daftar alat inventarisasi yang harus digunakan
atau diisi :
• Buku Induk Barang Inventaris
• Buku Catatan Barang Inventaris
• Buku Golongan Barang Inventaris
• Laporan Triwulan Mutasi barang
• Daftar Isian Barang
• Daftar Rekapitulasi barang Inventaris
46
47. • TATA PELAKSANAAN DAN PELAPORAN INVENTARIS
• Instruksi Mendikbud No. 4/M/1980 adalah tentang tata pelaksanaan dan
pelaporan hasil inventarisasi barang milik/kekayaan negara di lingkungan
Depdikbud
PEMBUATAN JENIS DISAMPAIAKAN WAKTU
LAPORAN LAPORAN KE PENYAMPAIAN
• Daftar
laporan Kepaka Dinas
Kepala Sekolah Triwulan/Semester
inventaris Pendidikan
• Daftar
rekapitulasi
PEMBERIAN KLASIFIKASI DAN KODE BARANG INVENTARIS
Tujuan dan perberian klasifikasi dan kode barang inventaris adalah untuk
memudahkan mengontrol keadaan barang. untuk barang pada umumnya
diberi kode dalam bentuk angka numerik yang tersusun menurut pola
tertentu.
47
48. PENGISIAN DOKUMENT/ALAT INVENTARIS
untuk memberikan informasi tentang barang inventaris yang dicatat
selengkap mungkin, berbagai format dokumen/alat inventaris telah
dikembangkan dan dibakukan untuk digunakan .
Daftar Isian barang Inventaris YangDipakai
Nama Barang
No Nama
Inventaris Jumlah
Kelompok Kode Barang
Barang
Barang
48
49. Pengamanan dan pengawasan
Dalam pembelajaran, untuk memonitor
aktifitas siswa kita harus berkeliling melihat
monitor mereka, apa saja yang sedang mereka
lakukan.
Untuk mempermudah kegiatan pengamanan
di laboratorium sekolah, bisa digunakan
beberapa software.