SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
KELOMPO 
K 4 
Nama 
kelompo 
k 
M. Husni Mubarok 
2103131032 
Siska Amelia 
2103131034 
M. RIDO OKVYANDA 
2103131040 
BIMA PRAKOSO S. 
2103131057 
IFTITAH SITA DEVI A. 
2103131043
Struktur File 
Sistem
MANAJEMEN MEMORI UTAMA 
• Disk: Sebuah media penyimpanan permanen dengan ukuran tertentu. 
Sebuah disk juga memiliki sektor atau ukuran blok, yang merupakan unit 
minimum dimana disk dapat membaca atau menulis. Ukuran blok yang 
paling modern hard disk adalah 512bytes. 
• Block: Unit terkecil yang bisa dibaca/ditulis oleh disk atau file system. Semua 
yang dilakukan oleh file sistem terdiri dari operasi yang selesai pada block. 
Sebuah block file system selalu memiliki ukuran yang sama atau lebih besar 
(dalam kelipatan integer) dari ukuran block disk.
• Partisi: Sebuah subset dari semua blok pada disk. Beberapa disk dapat 
memiliki beberapa partisi. 
• Volume: Nama partisi yang kita berikan kepada kumpulan blok pada 
beberapa media penyimpanan (misalnya, disk). Istilah volume ini 
digunakan untuk merujuk ke disk atau partisi yang telah diinisialisasi 
dengan file system. 
• Super block : Sebuah area dari volume dimana filesystem menyimpan 
informasi critical volume. Super block ini biasanya berisi informasi 
seberapa besar volumenya, apa nama volume partisi, dll.
• i/o control : berisi devices driver dan interrupt 
handler untuk mengirim informasi antara memori 
dan sistem disk 
• Basic file system berisi perintah bagi device driver 
untuk membaca dan menulis blok fisik pada disk 
• File organization module berisi modul untuk 
mengetahui blok logika pada blok fisik 
• Logical file system menggunakan struktur 
direktori untuk memberikan ke file organization 
module informasi tentang kebutuhan terakhir
• Informasi mengenai sebuah file disimpan pada struktur penyimpan 
yang disebut file control block seperti nampak pada gambar.
• Sistem operasi membutuhkan struktur file tertentu untuk 
menjalankan/ mengakses suatu file.
• mengilustrasikan pentingnya struktur sistem file disediakan oleh 
sistem operasi. Pada saat membuka file (dengan menjalankan 
perintah open ) blok-blok dari struktur direktori disimpan pada 
struktur direktori di memori dan mengubah file control block. Pada 
saat membaca file (dengan menjalankan perintah read ), indeks yang 
dibaca di cari lokasi blok pada disk melalui tabel open file yang 
berada di memori.
Implemetasi File Sistem
• File merupakan sekumpulan blok. 
• Sistem manajemen file bertanggung jawab untuk alokasi blok-blok 
disk ke file. 
• 2 hal penting yang harus ditangani : 
• Pencatatan ruang yang dialokasikan untuk file dan pencatatan ruang 
bebas yang tersedia di disk.
Struktur Implementasi dari File Sistem 
• Struktur pada Disk 
• Boot control block (per volume) 
• Info untuk boot OS dari disk. Biasanya ada pada block pertama dari partisi 
boot (boot block) 
• Partition control block 
• Info tentang sistem file (jumlah blok – ukuran tetap). Termasuk blok bebas 
(superblock). 
• Struktur direktori: daftar file didalam direktori 
• File Control Blocks
• Struktur dalam memori 
• Tabel partisi 
• Partisi yang di pasang saat ini. Melihat drive mana yg dapat 
diakses 
• Struktur direktori 
• Informasi tentang pengaksesan direktori yang baru saja 
dilakukan. 
• System-wide, open file table 
• All the currently FCB of open files 
• Per-process, open file table 
• All this process’s open files
Virtual File Systems 
Tujuan dari Virtual File System yaitu agar berbagai sistem 
berkas yang berbeda dapat di akses oleh aplikasi komputer dengan 
cara yang seragam. Virtual File System menyediakan antarmuka 
antara system call dengan sistem berkas yang sesungguhnya. 
Keberadaan Virtual File System tentu dapat mengatasi perbedaan 
berbagai sistem berkas yang digunakan oleh berbagai sistem operasi 
saat ini seperti Windows, Mac OS, Linux, dan sebagainya, sehingga 
suatu aplikasi dapat mengakses berkas dari sistem berkas yang 
berbeda tanpa perlu mengetahui jenis sistem berkas yang digunakan 
dan detil implementasi dari masing-masing sistem berkas tersebut.
Implementasi Direktori
Pemilihan dalam algoritma mengnenai alokasi direktori dan 
manajemen direktori. 
Manajemen direktori mempunyai efek yang besar dalam efisiensi 
Kehandalan dari sistem berkas itu sendiri
• Metode pengimplementasian direktori : 
LINEAR 
LIST HASH 
TABEL
• Linear list 
Metode paling sederhana dalam mengimplementasikan sebuah 
direktori adalah dengan menggunakan linear list dari nama berkas 
dengan penunjuk ke blok data. Linear list dari direktori memerlukan 
pencarian searah untuk mencari suatu direktori didalamnya. Metode 
sederhana untuk di program tetapi memakan waktu lama ketika 
dieksekusi. 
 Untuk membuat berkas baru kita harus mencari di dalam direktori 
untuk meyakinkan bahwa tidak ada berkas yang bernama sama. 
 Untuk menghapus sebuah berkas, kita mencari berkas tersebut dalam 
direktori, lalu melepaskan tempat yang dialokasikan untuknya.
Untuk menggunakan kembali suatu berkas dalam direktori kita 
dapat melakukan beberapa hal. 
menandai berkas tersebut sebagai tidak terpakai (dengan menamainya 
secara khusus, seperti nama yang kosong, atau bit terpakai atau tidak 
yang ditambahkan pada berkas), 
 dapat menambahkannya pada daftar direktori bebas. 
 kita dpt menyalin ke tempat yang dikosongkan pada direktori.
• Hash table 
 Dlm metode linier list menyimpan direktori, tetapi struktur data hash 
juga digunakan. 
 Hash table mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas. 
 Mengembalikan sebuah penunjuk ke nama berkas yang ada di linier 
list. 
 Dapat memotong banyak biaya pencarian direktori. (memasukkan 
berkas,menghapus data jg lbh mudah dan cepat)
Kesulitan utama dlm hash tabel : 
 Ukuran tetap dari hash tabel 
 Ketergantungan dari fungsi hash dengan ukuran hash tabel. 
Kelebihan 
 Disk dpt digunakan secara efisien tergantung dari teknik alokasi disk, 
serta algoritma pembentukan direktori yang digunakan 
 Walaupun disk yang kosong pun terdapat beberapa persen dr ruangnya 
digunakan untuk direktori tersebut.
Allocation Method
Allocation 
Method 
Contingous 
Allocation 
Linked 
Allocation 
Indexed 
Allocation
Continguos allocation 
Jenis alokasi ini menempatkan berkas-berkas pada blok secara 
berkesinambungan atauberurutan dalam disk, Alokasi berkesinambungan dari suatu 
berkas diketahui melalui alamat dan panjang disk (dalam unit blok) dari blok pertama. 
Jadi, misalkan ada berkas dengan panjang n blok dan mulai dari lokasi b maka 
berkas tersebut menempati blok b, b+1, b+2, b+n-1 
Direktori untuk setiap berkas mengindikasikan alamat blok awal dan panjang area yang 
dialokasikan untuk berkas tersebut.
• Terdapat dua macam cara untuk mengakses berkas yang dialokasi 
dengan metode ini, yaitu: 
• Akses secara berurutan . Sistem berkas mengetahui alamat blok 
terakhir dari disk dan membaca blok berikutnya jika diperlukan. 
• Akses secara langsung . Untuk akses langsung ke blok i dari suatu 
berkas yang dimulai pada blok b, dapat langsung mengakses blok 
b+i.
Continguos allocation 
Kelebihan dari metode ini adalah: 
1. Penerapannya mudah karena perpindahan head membutuhkan waktu 
yang sedikit untuk menyimpan suatu berkas karena letaknya 
berdekatan. Perpindahan head menjadi masalah hanya bila sektor 
terakhir dari suatutrack a dan sektor awal track a+1. 
2. Waktu pengaksesan suatu berkas lebih cepat karena head tidak 
berpindah terlalu jauh dalam pembacaan berkas.
Kekurangan metode ini adalah: 
 Perlu blok khusus untuk menyimpan direktori yang berisi nama berkas, 
alamat awal sebuah berkas, dan panjang berkas 
 Adanya suatu fragmentasi Bila ada berkas yang dihapus, maka 
ruang disk yang dibebaskan kemungkinan tidak akan cukup untuk 
berkas baru 
 Perlu blok khusus untuk menyimpan direktori yang berisi nama berkas, 
alamat awal sebuah berkas, dan panjang berkas. 
Terdapat cara pencegahan fragmentasi eksternal pada alokasi blok 
berkesinambungan ini, dengan cara, mengkopi seluruh berkas yang 
ada pada disk ke suatu floopy disk atau tape magnetik yang kemudian 
akan dikopi kembali ke disk secara berkesinambungan.
Linked allocation 
Metode ini menyelesaikan semua masalah yang terdapat pada alokasi 
berkesinambungan. 
Dengan metode ini, setiap berkas merupakan linked list dari blok-blok disk, dimana 
blok-blok disk dapat tersebar di dalam disk. 
Setiap direktori berisi sebuah penunjuk (pointer) ke awal dan akhir blok sebuah 
berkas, Setiap blok mempunyai penunjuk ke blok berikutnya. 
Dengan metode ini, setiap direktori masukan mempunyai penunjuk ke awal blok disk 
dari berkas 
Untuk membaca suatu berkas, cukup dengan membaca blok-blok dengan mengikuti 
pergerakan penunjuk.
Linked allocation 
Kerugian Metode ini : 
Metode ini hanya secara efektif untuk pengaksesan 
berkas scr sekuensial. 
Seluruh tabel (FAT) harus disimpan di memori. Jika 
penyimpanan berukuran mengakibatkan tabel berukuran 
besar dan harus ditaruh di memori utama meskipun 
hanya satu berkas yang dibbesar uka. 
Setiap akses ke penunjuk akan membaca disk dan kadang 
melakukan pencarian disk (disk seek), hal ini sangat tidak 
efisien untuk mendukung kemampuan akses langsung 
thdp berkas yang mengunakan alokasi link 
Masalah lain yaitu mengenai daya tahan, krn semua 
berkas saling berhubungan dengan penunjuk yang 
tersebar disemua bagian disk, apa yang terjadi jika 
penunjuk rusak atau hilang.
Keuntungan 
Pengaksesan acak lebih mudah. Meski masih harus menelusuri 
rantai berkait untuk menemukan lokasi blok berkas, rantai blok 
seluruhnya di memori sehingga dapat dilakukan secara cepat tanpa 
membuat pengaksesan ke disk. 
Direktori cukup menyimpan bilangan bulat nomor blok awal. Blok 
awal ini digunakan untuk menemukan seluruh blok, tak peduli 
jumlah blok berkas itu. Direktori menunjuk blok pertama berkas dan 
FAT menunjukkan blok-blok berkas berikutnya.
Indexed allocation 
Karakteristik : 
• Menjadikan seluruh pointer pada index blok 
• Membutuhkan tabel indek 
• Mendukung akse langsung 
• Menjaga dari fragmentasi eksternal 
• Banyak membuang ruang
Indexed allocation 
Metode ini mendukung akses 
secara langsung, tanpa 
mengalami fragmentasi 
eksternal karena blok kosong 
mana pun dalam disk dapat 
memenuhi permintaan ruang 
tambahan. Tetapi metode ini 
dapat menyebabkan ada ruang 
yang terbuang. Penunjuk yang 
berlebihan dari blok indeks 
secara umum lebih besar dari 
yang terjadi pada metode alokasi 
berangkai.
Manajemen Free Space
• Manajemen ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum 
terpakai atau ruang kosong akibat penghapusan data. 
• Penyimpanan yang tidak tersinkronisasi dan adanya penghapusan data 
menyebabkan adanya ruang bebas di disk 
• Maka dibutuhkan manajemen ruang bebas dengan cara membuat daftar ruang 
kosong. 
• Untuk menjaga kekonsistenan dan keamanan data yang disimpan pada disk 
pada saat terjadi failure pada komputer, maka dibutuhkan backup data. 
• Keterbatasan ruang pada disk, yang dijumpai pada media yang sekali tulis 
(media optik) hanya dimungkinkan sekali tulis.
Empat jenis daftar ruang bebas : 
1. Vektor Bit 
2. Linked List 
3. Grouping 
4. Counting
VEKTOR BIT 
• teknik bit vektor menggunakan satu bit untuk 
menyatakan kosong tidaknya setiap alamat 
blokmedia penyimpanan 
• Blok yang kosong ditandai dengan angka 1 dan 
blok yang ada isinya ditandai dengan angka 
0. 
• Posisi bit menyatakan alamat atau nomor 
blok 
• Jumlah bit = jumlah blok logika media 
penyimpan 
• Contoh: 0100100, ini berarti blok yang kosong 
adalah blok ke 1 dan 4. 
block 
0 1 2 n-1 
… 
bit[i] = 
0  block[i] free 
1  block[i] occupied 

• Bit Map Membutuhkan Ruang Tambahan 
contoh: 
Ukuran Blok = 212 bytes 
Ukuran Disk = 230 bytes (1 Gigabyte) 
n = 230/212 = 218 bytes 
KELEBIHAN VEKTOR BIT : 
• Pencarian ruang kosong lebih cepat 
• Relatif sederhana dan efisien untuk mencari 
blok pertama yang kosong atau berturut-turut 
n blok yang kosong pada disk
Linked list 
Blok kosong pertamapointer ke blok kosong 
kedua, dan blok kosong kedua pointer ke blok 
kosong ke tiga
Grouping 
• Menggunakan satu blok untuk menyimpan alamat blok-blok 
kosong didekatnya. Jika blok telah terisi,maka akan 
hapus dari blok alamat kosong
COUNTING 
• Ruang kosong list berupa urutan blok-blok 
kosong, maka dilakukan pendaftaran rangkaian 
blok kosong dengan memasukkan alamat blok 
kosong pertama dari rangkaian tersebut, lalu 
disertakan jumlah blok kosong yang bersebelahan 
dengannya. 
Pointer ke 
blok awal 
yang 
kosong

More Related Content

What's hot

Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4Sonityo Danang Jaya
 
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERsolikin6
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Tri Sugihartono
 
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...Uofa_Unsada
 
Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)
Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)
Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)difa febri
 
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLKelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLDejiko Chaem
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-ContohFajar Baskoro
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusiFebriyani Syafri
 
IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxDediTriLaksono1
 
Keamanan sistem dalam dan luar
Keamanan sistem dalam dan luarKeamanan sistem dalam dan luar
Keamanan sistem dalam dan luarAnin Rodahad
 
Ppt dns server
Ppt dns serverPpt dns server
Ppt dns serverMAFauzan
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)dedidarwis
 

What's hot (20)

Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
 
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTERINTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER
 
Pertemuan 10
Pertemuan 10Pertemuan 10
Pertemuan 10
 
Memory
MemoryMemory
Memory
 
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
Ch 04 (Siklus Instruksi dan Interrupt)
 
Penjelasan Materi Web Server
Penjelasan Materi Web Server Penjelasan Materi Web Server
Penjelasan Materi Web Server
 
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE BASE SYSTEM UNTUK INSTRUKS...
 
Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)
Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)
Penggunaan SUBQUERY SQL SERVER (USING SUBQUERIES)
 
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQLKelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
Kelompok 8 - Implementasi Role & Privilege pada database Oracle & my SQL
 
Keamanan sistem operasi
Keamanan sistem operasiKeamanan sistem operasi
Keamanan sistem operasi
 
Project charter-Contoh
Project charter-ContohProject charter-Contoh
Project charter-Contoh
 
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl   011 - arsitektur sistem terdistribusiRpl   011 - arsitektur sistem terdistribusi
Rpl 011 - arsitektur sistem terdistribusi
 
IP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptxIP Address dan Subnetting.pptx
IP Address dan Subnetting.pptx
 
Keamanan sistem dalam dan luar
Keamanan sistem dalam dan luarKeamanan sistem dalam dan luar
Keamanan sistem dalam dan luar
 
Ppt dns server
Ppt dns serverPpt dns server
Ppt dns server
 
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
Perancangan Data Warehouse (Logical dan Physical)
 
Presentasi sistem perpustakaan
Presentasi sistem perpustakaanPresentasi sistem perpustakaan
Presentasi sistem perpustakaan
 
Sistem Operasi Komputer
Sistem Operasi KomputerSistem Operasi Komputer
Sistem Operasi Komputer
 
Os2013 lap2-ridwan
Os2013 lap2-ridwanOs2013 lap2-ridwan
Os2013 lap2-ridwan
 
Pengenalan Framework CodeIgniter
Pengenalan Framework CodeIgniterPengenalan Framework CodeIgniter
Pengenalan Framework CodeIgniter
 

Similar to Sistem Operasi

Similar to Sistem Operasi (20)

9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
Sb1
Sb1Sb1
Sb1
 
Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1
 
manajemen sistem file
manajemen sistem filemanajemen sistem file
manajemen sistem file
 
Arsip akses materi2
Arsip akses materi2Arsip akses materi2
Arsip akses materi2
 
implementasi sistem file
implementasi sistem fileimplementasi sistem file
implementasi sistem file
 
Manajemen File
Manajemen FileManajemen File
Manajemen File
 
Ferli Apriadi - Manajemen File
Ferli Apriadi - Manajemen FileFerli Apriadi - Manajemen File
Ferli Apriadi - Manajemen File
 
Virtual Memory dan sistem file ppt. pptx
Virtual Memory dan sistem file ppt. pptxVirtual Memory dan sistem file ppt. pptx
Virtual Memory dan sistem file ppt. pptx
 
42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas
 
entahlah
entahlah entahlah
entahlah
 
Sistem berkas (2)
Sistem berkas (2)Sistem berkas (2)
Sistem berkas (2)
 
Sistem berkas lr
Sistem berkas lrSistem berkas lr
Sistem berkas lr
 
Pertemuan ke 10
Pertemuan ke 10Pertemuan ke 10
Pertemuan ke 10
 
Format harddisk
Format harddiskFormat harddisk
Format harddisk
 
Zulyanti Megasari - Manajemen File
Zulyanti Megasari -  Manajemen FileZulyanti Megasari -  Manajemen File
Zulyanti Megasari - Manajemen File
 
Pertemuan 12
Pertemuan 12Pertemuan 12
Pertemuan 12
 
Part iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rinaPart iv herdi,indra,rina
Part iv herdi,indra,rina
 
Sistem operasi kelompok 6 - Sistem File
Sistem operasi   kelompok 6 - Sistem FileSistem operasi   kelompok 6 - Sistem File
Sistem operasi kelompok 6 - Sistem File
 

More from Siska Amelia

T5 - Query Lanjutan [3]
T5 - Query Lanjutan [3]T5 - Query Lanjutan [3]
T5 - Query Lanjutan [3]Siska Amelia
 
T4 - Query Lanjutan [2]
T4 - Query Lanjutan [2]T4 - Query Lanjutan [2]
T4 - Query Lanjutan [2]Siska Amelia
 
T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]Siska Amelia
 
T2 - Desain Basis Data
T2 - Desain Basis DataT2 - Desain Basis Data
T2 - Desain Basis DataSiska Amelia
 
Laporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS ServerLaporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS ServerSiska Amelia
 
Laporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan
Laporan Resmi Praktikum Administrasi JaringanLaporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan
Laporan Resmi Praktikum Administrasi JaringanSiska Amelia
 
Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data :
Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data : Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data :
Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data : Siska Amelia
 
Waterfall Process Model
Waterfall Process ModelWaterfall Process Model
Waterfall Process ModelSiska Amelia
 
PBO - Inheritance 2
PBO - Inheritance 2PBO - Inheritance 2
PBO - Inheritance 2Siska Amelia
 
PBO - Inheritance 1
PBO - Inheritance 1PBO - Inheritance 1
PBO - Inheritance 1Siska Amelia
 
PBO - Lapres Mengelola Kelas
PBO - Lapres Mengelola KelasPBO - Lapres Mengelola Kelas
PBO - Lapres Mengelola KelasSiska Amelia
 
PBO - Lapres Enkapsulasi
PBO - Lapres EnkapsulasiPBO - Lapres Enkapsulasi
PBO - Lapres EnkapsulasiSiska Amelia
 
OOP - Nested If & Else If
OOP - Nested If & Else IfOOP - Nested If & Else If
OOP - Nested If & Else IfSiska Amelia
 
OOP - Decision: If & If..Else
OOP - Decision: If & If..ElseOOP - Decision: If & If..Else
OOP - Decision: If & If..ElseSiska Amelia
 
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukContoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukSiska Amelia
 
Algotitma dan Struktur Algoritma - Collection
Algotitma dan Struktur Algoritma - CollectionAlgotitma dan Struktur Algoritma - Collection
Algotitma dan Struktur Algoritma - CollectionSiska Amelia
 

More from Siska Amelia (18)

T5 - Query Lanjutan [3]
T5 - Query Lanjutan [3]T5 - Query Lanjutan [3]
T5 - Query Lanjutan [3]
 
T4 - Query Lanjutan [2]
T4 - Query Lanjutan [2]T4 - Query Lanjutan [2]
T4 - Query Lanjutan [2]
 
T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]T3 – Query Lanjutan [1]
T3 – Query Lanjutan [1]
 
T2 - Desain Basis Data
T2 - Desain Basis DataT2 - Desain Basis Data
T2 - Desain Basis Data
 
Laporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS ServerLaporan resmi praktikum 3 DNS Server
Laporan resmi praktikum 3 DNS Server
 
Laporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan
Laporan Resmi Praktikum Administrasi JaringanLaporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan
Laporan Resmi Praktikum Administrasi Jaringan
 
Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data :
Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data : Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data :
Laporan Resmi Algoritma dan Struktur Data :
 
Use Case Diagram
Use Case DiagramUse Case Diagram
Use Case Diagram
 
Waterfall Process Model
Waterfall Process ModelWaterfall Process Model
Waterfall Process Model
 
Lapres prak12
Lapres prak12Lapres prak12
Lapres prak12
 
PBO - Inheritance 2
PBO - Inheritance 2PBO - Inheritance 2
PBO - Inheritance 2
 
PBO - Inheritance 1
PBO - Inheritance 1PBO - Inheritance 1
PBO - Inheritance 1
 
PBO - Lapres Mengelola Kelas
PBO - Lapres Mengelola KelasPBO - Lapres Mengelola Kelas
PBO - Lapres Mengelola Kelas
 
PBO - Lapres Enkapsulasi
PBO - Lapres EnkapsulasiPBO - Lapres Enkapsulasi
PBO - Lapres Enkapsulasi
 
OOP - Nested If & Else If
OOP - Nested If & Else IfOOP - Nested If & Else If
OOP - Nested If & Else If
 
OOP - Decision: If & If..Else
OOP - Decision: If & If..ElseOOP - Decision: If & If..Else
OOP - Decision: If & If..Else
 
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan BurukContoh Desain Web yang Baik dan Buruk
Contoh Desain Web yang Baik dan Buruk
 
Algotitma dan Struktur Algoritma - Collection
Algotitma dan Struktur Algoritma - CollectionAlgotitma dan Struktur Algoritma - Collection
Algotitma dan Struktur Algoritma - Collection
 

Recently uploaded

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

Sistem Operasi

  • 1. KELOMPO K 4 Nama kelompo k M. Husni Mubarok 2103131032 Siska Amelia 2103131034 M. RIDO OKVYANDA 2103131040 BIMA PRAKOSO S. 2103131057 IFTITAH SITA DEVI A. 2103131043
  • 2.
  • 4. MANAJEMEN MEMORI UTAMA • Disk: Sebuah media penyimpanan permanen dengan ukuran tertentu. Sebuah disk juga memiliki sektor atau ukuran blok, yang merupakan unit minimum dimana disk dapat membaca atau menulis. Ukuran blok yang paling modern hard disk adalah 512bytes. • Block: Unit terkecil yang bisa dibaca/ditulis oleh disk atau file system. Semua yang dilakukan oleh file sistem terdiri dari operasi yang selesai pada block. Sebuah block file system selalu memiliki ukuran yang sama atau lebih besar (dalam kelipatan integer) dari ukuran block disk.
  • 5. • Partisi: Sebuah subset dari semua blok pada disk. Beberapa disk dapat memiliki beberapa partisi. • Volume: Nama partisi yang kita berikan kepada kumpulan blok pada beberapa media penyimpanan (misalnya, disk). Istilah volume ini digunakan untuk merujuk ke disk atau partisi yang telah diinisialisasi dengan file system. • Super block : Sebuah area dari volume dimana filesystem menyimpan informasi critical volume. Super block ini biasanya berisi informasi seberapa besar volumenya, apa nama volume partisi, dll.
  • 6. • i/o control : berisi devices driver dan interrupt handler untuk mengirim informasi antara memori dan sistem disk • Basic file system berisi perintah bagi device driver untuk membaca dan menulis blok fisik pada disk • File organization module berisi modul untuk mengetahui blok logika pada blok fisik • Logical file system menggunakan struktur direktori untuk memberikan ke file organization module informasi tentang kebutuhan terakhir
  • 7. • Informasi mengenai sebuah file disimpan pada struktur penyimpan yang disebut file control block seperti nampak pada gambar.
  • 8. • Sistem operasi membutuhkan struktur file tertentu untuk menjalankan/ mengakses suatu file.
  • 9. • mengilustrasikan pentingnya struktur sistem file disediakan oleh sistem operasi. Pada saat membuka file (dengan menjalankan perintah open ) blok-blok dari struktur direktori disimpan pada struktur direktori di memori dan mengubah file control block. Pada saat membaca file (dengan menjalankan perintah read ), indeks yang dibaca di cari lokasi blok pada disk melalui tabel open file yang berada di memori.
  • 11. • File merupakan sekumpulan blok. • Sistem manajemen file bertanggung jawab untuk alokasi blok-blok disk ke file. • 2 hal penting yang harus ditangani : • Pencatatan ruang yang dialokasikan untuk file dan pencatatan ruang bebas yang tersedia di disk.
  • 12. Struktur Implementasi dari File Sistem • Struktur pada Disk • Boot control block (per volume) • Info untuk boot OS dari disk. Biasanya ada pada block pertama dari partisi boot (boot block) • Partition control block • Info tentang sistem file (jumlah blok – ukuran tetap). Termasuk blok bebas (superblock). • Struktur direktori: daftar file didalam direktori • File Control Blocks
  • 13. • Struktur dalam memori • Tabel partisi • Partisi yang di pasang saat ini. Melihat drive mana yg dapat diakses • Struktur direktori • Informasi tentang pengaksesan direktori yang baru saja dilakukan. • System-wide, open file table • All the currently FCB of open files • Per-process, open file table • All this process’s open files
  • 14. Virtual File Systems Tujuan dari Virtual File System yaitu agar berbagai sistem berkas yang berbeda dapat di akses oleh aplikasi komputer dengan cara yang seragam. Virtual File System menyediakan antarmuka antara system call dengan sistem berkas yang sesungguhnya. Keberadaan Virtual File System tentu dapat mengatasi perbedaan berbagai sistem berkas yang digunakan oleh berbagai sistem operasi saat ini seperti Windows, Mac OS, Linux, dan sebagainya, sehingga suatu aplikasi dapat mengakses berkas dari sistem berkas yang berbeda tanpa perlu mengetahui jenis sistem berkas yang digunakan dan detil implementasi dari masing-masing sistem berkas tersebut.
  • 16. Pemilihan dalam algoritma mengnenai alokasi direktori dan manajemen direktori. Manajemen direktori mempunyai efek yang besar dalam efisiensi Kehandalan dari sistem berkas itu sendiri
  • 17. • Metode pengimplementasian direktori : LINEAR LIST HASH TABEL
  • 18. • Linear list Metode paling sederhana dalam mengimplementasikan sebuah direktori adalah dengan menggunakan linear list dari nama berkas dengan penunjuk ke blok data. Linear list dari direktori memerlukan pencarian searah untuk mencari suatu direktori didalamnya. Metode sederhana untuk di program tetapi memakan waktu lama ketika dieksekusi.  Untuk membuat berkas baru kita harus mencari di dalam direktori untuk meyakinkan bahwa tidak ada berkas yang bernama sama.  Untuk menghapus sebuah berkas, kita mencari berkas tersebut dalam direktori, lalu melepaskan tempat yang dialokasikan untuknya.
  • 19. Untuk menggunakan kembali suatu berkas dalam direktori kita dapat melakukan beberapa hal. menandai berkas tersebut sebagai tidak terpakai (dengan menamainya secara khusus, seperti nama yang kosong, atau bit terpakai atau tidak yang ditambahkan pada berkas),  dapat menambahkannya pada daftar direktori bebas.  kita dpt menyalin ke tempat yang dikosongkan pada direktori.
  • 20. • Hash table  Dlm metode linier list menyimpan direktori, tetapi struktur data hash juga digunakan.  Hash table mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas.  Mengembalikan sebuah penunjuk ke nama berkas yang ada di linier list.  Dapat memotong banyak biaya pencarian direktori. (memasukkan berkas,menghapus data jg lbh mudah dan cepat)
  • 21. Kesulitan utama dlm hash tabel :  Ukuran tetap dari hash tabel  Ketergantungan dari fungsi hash dengan ukuran hash tabel. Kelebihan  Disk dpt digunakan secara efisien tergantung dari teknik alokasi disk, serta algoritma pembentukan direktori yang digunakan  Walaupun disk yang kosong pun terdapat beberapa persen dr ruangnya digunakan untuk direktori tersebut.
  • 23. Allocation Method Contingous Allocation Linked Allocation Indexed Allocation
  • 24. Continguos allocation Jenis alokasi ini menempatkan berkas-berkas pada blok secara berkesinambungan atauberurutan dalam disk, Alokasi berkesinambungan dari suatu berkas diketahui melalui alamat dan panjang disk (dalam unit blok) dari blok pertama. Jadi, misalkan ada berkas dengan panjang n blok dan mulai dari lokasi b maka berkas tersebut menempati blok b, b+1, b+2, b+n-1 Direktori untuk setiap berkas mengindikasikan alamat blok awal dan panjang area yang dialokasikan untuk berkas tersebut.
  • 25. • Terdapat dua macam cara untuk mengakses berkas yang dialokasi dengan metode ini, yaitu: • Akses secara berurutan . Sistem berkas mengetahui alamat blok terakhir dari disk dan membaca blok berikutnya jika diperlukan. • Akses secara langsung . Untuk akses langsung ke blok i dari suatu berkas yang dimulai pada blok b, dapat langsung mengakses blok b+i.
  • 26. Continguos allocation Kelebihan dari metode ini adalah: 1. Penerapannya mudah karena perpindahan head membutuhkan waktu yang sedikit untuk menyimpan suatu berkas karena letaknya berdekatan. Perpindahan head menjadi masalah hanya bila sektor terakhir dari suatutrack a dan sektor awal track a+1. 2. Waktu pengaksesan suatu berkas lebih cepat karena head tidak berpindah terlalu jauh dalam pembacaan berkas.
  • 27. Kekurangan metode ini adalah:  Perlu blok khusus untuk menyimpan direktori yang berisi nama berkas, alamat awal sebuah berkas, dan panjang berkas  Adanya suatu fragmentasi Bila ada berkas yang dihapus, maka ruang disk yang dibebaskan kemungkinan tidak akan cukup untuk berkas baru  Perlu blok khusus untuk menyimpan direktori yang berisi nama berkas, alamat awal sebuah berkas, dan panjang berkas. Terdapat cara pencegahan fragmentasi eksternal pada alokasi blok berkesinambungan ini, dengan cara, mengkopi seluruh berkas yang ada pada disk ke suatu floopy disk atau tape magnetik yang kemudian akan dikopi kembali ke disk secara berkesinambungan.
  • 28. Linked allocation Metode ini menyelesaikan semua masalah yang terdapat pada alokasi berkesinambungan. Dengan metode ini, setiap berkas merupakan linked list dari blok-blok disk, dimana blok-blok disk dapat tersebar di dalam disk. Setiap direktori berisi sebuah penunjuk (pointer) ke awal dan akhir blok sebuah berkas, Setiap blok mempunyai penunjuk ke blok berikutnya. Dengan metode ini, setiap direktori masukan mempunyai penunjuk ke awal blok disk dari berkas Untuk membaca suatu berkas, cukup dengan membaca blok-blok dengan mengikuti pergerakan penunjuk.
  • 29. Linked allocation Kerugian Metode ini : Metode ini hanya secara efektif untuk pengaksesan berkas scr sekuensial. Seluruh tabel (FAT) harus disimpan di memori. Jika penyimpanan berukuran mengakibatkan tabel berukuran besar dan harus ditaruh di memori utama meskipun hanya satu berkas yang dibbesar uka. Setiap akses ke penunjuk akan membaca disk dan kadang melakukan pencarian disk (disk seek), hal ini sangat tidak efisien untuk mendukung kemampuan akses langsung thdp berkas yang mengunakan alokasi link Masalah lain yaitu mengenai daya tahan, krn semua berkas saling berhubungan dengan penunjuk yang tersebar disemua bagian disk, apa yang terjadi jika penunjuk rusak atau hilang.
  • 30. Keuntungan Pengaksesan acak lebih mudah. Meski masih harus menelusuri rantai berkait untuk menemukan lokasi blok berkas, rantai blok seluruhnya di memori sehingga dapat dilakukan secara cepat tanpa membuat pengaksesan ke disk. Direktori cukup menyimpan bilangan bulat nomor blok awal. Blok awal ini digunakan untuk menemukan seluruh blok, tak peduli jumlah blok berkas itu. Direktori menunjuk blok pertama berkas dan FAT menunjukkan blok-blok berkas berikutnya.
  • 31. Indexed allocation Karakteristik : • Menjadikan seluruh pointer pada index blok • Membutuhkan tabel indek • Mendukung akse langsung • Menjaga dari fragmentasi eksternal • Banyak membuang ruang
  • 32. Indexed allocation Metode ini mendukung akses secara langsung, tanpa mengalami fragmentasi eksternal karena blok kosong mana pun dalam disk dapat memenuhi permintaan ruang tambahan. Tetapi metode ini dapat menyebabkan ada ruang yang terbuang. Penunjuk yang berlebihan dari blok indeks secara umum lebih besar dari yang terjadi pada metode alokasi berangkai.
  • 34. • Manajemen ruang kosong adalah cara mengatur ruangan pada disk yang belum terpakai atau ruang kosong akibat penghapusan data. • Penyimpanan yang tidak tersinkronisasi dan adanya penghapusan data menyebabkan adanya ruang bebas di disk • Maka dibutuhkan manajemen ruang bebas dengan cara membuat daftar ruang kosong. • Untuk menjaga kekonsistenan dan keamanan data yang disimpan pada disk pada saat terjadi failure pada komputer, maka dibutuhkan backup data. • Keterbatasan ruang pada disk, yang dijumpai pada media yang sekali tulis (media optik) hanya dimungkinkan sekali tulis.
  • 35. Empat jenis daftar ruang bebas : 1. Vektor Bit 2. Linked List 3. Grouping 4. Counting
  • 36. VEKTOR BIT • teknik bit vektor menggunakan satu bit untuk menyatakan kosong tidaknya setiap alamat blokmedia penyimpanan • Blok yang kosong ditandai dengan angka 1 dan blok yang ada isinya ditandai dengan angka 0. • Posisi bit menyatakan alamat atau nomor blok • Jumlah bit = jumlah blok logika media penyimpan • Contoh: 0100100, ini berarti blok yang kosong adalah blok ke 1 dan 4. block 0 1 2 n-1 … bit[i] = 0  block[i] free 1  block[i] occupied 
  • 37. • Bit Map Membutuhkan Ruang Tambahan contoh: Ukuran Blok = 212 bytes Ukuran Disk = 230 bytes (1 Gigabyte) n = 230/212 = 218 bytes KELEBIHAN VEKTOR BIT : • Pencarian ruang kosong lebih cepat • Relatif sederhana dan efisien untuk mencari blok pertama yang kosong atau berturut-turut n blok yang kosong pada disk
  • 38. Linked list Blok kosong pertamapointer ke blok kosong kedua, dan blok kosong kedua pointer ke blok kosong ke tiga
  • 39. Grouping • Menggunakan satu blok untuk menyimpan alamat blok-blok kosong didekatnya. Jika blok telah terisi,maka akan hapus dari blok alamat kosong
  • 40. COUNTING • Ruang kosong list berupa urutan blok-blok kosong, maka dilakukan pendaftaran rangkaian blok kosong dengan memasukkan alamat blok kosong pertama dari rangkaian tersebut, lalu disertakan jumlah blok kosong yang bersebelahan dengannya. Pointer ke blok awal yang kosong

Editor's Notes

  1. Sektor 0 dari disk disebut MBR ( Master Boot Record ) dan digunakan untuk booting komputer . Akhir MBR berisi tabel partisi . Tabel ini memberikan awal dan akhir alamat masing-masing partisi . Salah satu partisi dalam tabel ditandai sebagai aktif . Ketika komputer boot , BIOS membaca dan mengeksekusi MBR . Hal pertama program yang dilakukan MBR adalah mencari partisi aktif , melakukan pembacaan di blok pertama , yang disebut boot block . Sebuah blok kontrol boot ( per volume ) dapat berisi informasi yang dibutuhkan oleh sistem untuk boot OS dari volume tersebut . Hal ini biasanya blok pertama dari volume