3. • Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) digunakan sebagai
alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem
komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah
diterima di seluruh dunia.
• Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk
IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan
Internet berbasis TCP/IP.
4. • IP Address terdiri dari 2 bagian :
IP Address = <Nomor Network><Nomor Host>
• Dimana Nomor Network (NetworkID / NetId) memiliki nilai yang sama dalam satu
jaringan, sedangkan Nomor Host (HostId) tidak memiliki alamat IP yang sama
dalam satu jaringan.
5. • IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik setiap 8
bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP address dapat dituliskan
sebagai berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
• IP address mempunyai range dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai
11111111.11111111.11111111.11111111. Karena bilangan biner susah untuk
digunakan maka sering ditulis dalam bilangan desimal.
• Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address.
6. • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah
antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast
digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
• Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan
dalam komunikasi one-to-everyone.
• Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu
atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat
multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
7. • Alamat IPv4 dibagi dalam 5 jenis kelas, yakni A, B, C, D dan E.
• IP address dibagi ke dalam kelas A , B dan C yang menyatakan jaringan yang
besar, medium dan kecil. IP kelas A, B dan C merupakan alamat unicast.
• Kelas D digunakan untuk multicast.
• Kelas E digunakan sebagai alamat penelitian (research) yang digunakan sebagai
cadangan untuk masa depan.
8. Class A = NetId 0-127 untuk jaringan dengan host yang sangat besar (224 - 2).
Class B = NetId 128 – 191 untuk jaringan dengan host sekitar 65 ribu host (216 - 2)..
Class C = NetId 192 – 223 untuk jaringan dengan 256 host (28 - 2).
Class D = NetId 224 – 247 (Tidak ada istilah NetId dan HostId)
Class E = 4 bit IP pertama diatur 1111 sehingga NetId 248 - 255
9. • Subnet mask sebenarnya merupakan alat yang dipakai untuk melihat dalam IP
address mana bagian dari NetID dan HostID.
• Netmask memiliki panjang 32 bit.
• Ada tiga pengelompokan dalam subnetmask yaitu
• 255.0.0.0
• 255.255.0.0
• 255.255.255.0
• Pengelompokan tersebut disebut dengan class. Class terbagi menjadi tiga yaitu
• Class A, adalah semua nomor IP yang memiliki subnetmask 255.0.0.0
• Class B, adalah semua nomor IP yang memiliki subnetmask 255.255.0.0
• Class C, adalah semua nomor IP yang memiliki subnetmask 255.255.255.0
10. • Pengalamatan Logic merupakan Gabungan antara IP dan Netmask.
• Format penulisannya sebagai berikut :
• 1 IP = 202.95.151.129
• 1 Netmask = 255.255.255.0
• Perhitungan antara IP dan Netmask akan menghasilkan NetworkID
11. • Diketahui :
IP Address : 172.168.11.5
Netmask : 255.255.255.240
• Hitung Network ID !
• Jawaban Network ID = IP Address AND Netmask
10101100.10101000.00001011.00000101 (172.168.11.5)
11111111.11111111 .11111111 .11110000 (255.255.255.240)
---------------------------------------------------- AND
10101100.10101000.00001011.00000000 (172.168.11.0)
12. • Subnet mask juga bisa direpresentasikan dengan notasi Classless Inter Domain
Routing (CIDR), yang akan menggunakan tanda “/” di belakang sebuah alamat IP.
• Contoh :
Diketahui IP Address 192.168.1.10 dengan Netmask 255.255.255.0 , Network ID
nya adalah 192.168.1.0.
Notasi CIDR-nya adalah 192.168.1.10/24.
13. • CIDR merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengkategorikan alamat IP
dengan tujuan untuk mengalokasikan alamat IP kepada pengguna dan untuk efisiensi
dalam proses routing paket-paket IP di dalam jaringan komputer.
• Perlu diingat bahwa penggunaan subnet mask maksimal adalah /30, karena sebuah
jaringan paling tidak harus menyimpan dua buah bit sebagai bit dari host. Dan dalam
sebuah jaringan, tidak semua alamat bisa kita gunakan sebagai alamat host. Setidaknya
terdapat dua buah alamat tidak bisa kita gunakan, yaitu alamat pertama yang akan
menjadi alamat jaringan tersebut dan alamat terakhir yang akan menjadi alamat broadcast
dari jaringan tersebut
14.
15. • Pada satu Jaringan NetID akan selalu sama
• Class A, misal Penomoran Host merupakan kombinasi 24 bit
Hitung jangkauan
Network ID untuk
Class B dan Class C
16. • Tidak ada 2 PC yang terhubung ke jaringan publik internet akan mempunyai
alamat IP yang sama karena alamat IP Publik adalah global dan distandarisasi.
• IP Private adalah solusi untuk permasalahan kekurangan dari alamat IP publik.
Alamat dibawah ini tidak akan dirutekan ke jaringan internet :
• Koneksi sebuah jaringan yang menggunakan IP Private ke internet memerlukan
NAT.
17. • Tidak ada 2 PC yang terhubung ke jaringan publik internet akan mempunyai alamat IP
yang sama karena alamat IP Publik adalah global dan distandarisasi.
• IP Private adalah solusi untuk permasalahan kekurangan dari alamat IP publik. Alamat
dibawah ini tidak akan dirutekan ke jaringan internet :
• Koneksi sebuah jaringan yang menggunakan IP Private ke internet memerlukan NAT
(suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat IP.).
18.
19. • APIPA adalah salah satu fitur sistem operasi Microsoft Windows yang secara
otomatis memberikan alamat IP pada range berikut
169.254.0.0 sampai 169.254.255.255
• APIPA digunakan untuk jaringan kecil yang tidak terkoneksi ke internet,
melainkan terkoneksi peer-to-peer antara komputer satu dengan komputer lain
tanpa adanya server DHCP.
• APIPA menggunakan IP Address Class B.
20. • IP loopback merupakan alamat IP yang dialokasikan perangkat lunak untuk mengakses
host itu sendiri.
• Interface loopback merupakan interface logical yang berupa virtual. IP loopback tidak
akan down karena IP ini tidak menghubungkan ke suatu network tertentu atau interface
nyata. Sehingga interface ini merupakan interface yang paling stabil.
• IP loopback mulai dari 127.0.0.0 hingga 127.255.255.255, tapi normalnya 127.0.0.1.
IP ini dikhususkan untuk alamat host loopback seperti PC. IP loopback di set dengan
netmask 255.255.255.255.
22. • Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang
lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk
dijadikan Network ID baru.
• Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan
IP Address kelas C.
• Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi
mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
23. 1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
2. Menentukan jumlah host per subnet.
3. Menentukan subnet yang valid.
4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
24. • Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan
subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam
sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
• Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya
yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
• Network Perusahaan
Alamat Jaringan : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
25. • Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan
memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork.
• Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A : 192.168.1.0
Host Pertama : 192.168.1.1
Host Terakhir : 192.168.1.126
Broadcast Address : 192.168.1.127
• Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B : 192.168.1.128
Host Pertama : 192.168.1.129
Host Terakhir : 192.168.1.254
Broadcast Address : 192.168.1.255
Terdapat 2 buah
subnetwork yang
masing-masing
network maksimal
terdiri dari 125
host (komputer).
26.
27. • Jaringan kelas C terdapat 254 host.
• Subnetting x.x.x.192 = x.x.x.1100 0000
• 2 bit (11) untuk subnetting, terdapat 22 = 4 subnet (00,01,10,11)
• 6 bit (00 0000) untuk host tiap subnet = 26 – 2 = 62 host per subnet.
• Valid host = xx00 0001 – xx11 1110
• Broadcast per subnet = xx11 1111
28.
29.
30. 1. Tentukan subnet, alamat broadcast, dan jangkauan host yang valid untuk tiap IP
berikut:
a. Alamat Node = 192.168.10.33 dan Subnet Mask = 255.255.255.224
b. Alamat Node = 192.168.10.33 dan Subnet Mask = 255.255.255.240
c. Alamat Node = 192.168.10.174 dan Subnet Mask = 255.255.255.240
d. Alamat Node = 192. 168.10.17 dan Subnet Mask = 255.255.255.252
31. 2. Tentukan subnet, alamat broadcast, dan range host yang valid untuk subnetting:
a. 172.16.0.0/20
b. 10.0.0.0/17