SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
BAB I 
PENDAHULUAN 
Manusia memiliki sifat ingin tahu terhadap segala sesuatu, sesuatu yang 
diketahui manusia tersebut disebut pengetahuan. Pengetahuan dibedakan menjadi 4 
(empat) ,yaitu pengetahuan indera, pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafat, 
pengetahuan agama. Istilah “pengetahuan” (knowledge) tidak sama dengan “ilmu 
pengetahuan”(science).Pengetahuan seorang manusia dapat berasal dari pengalamannya 
atau dapat juga berasal dari orang lain sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang 
memiliki obyek, metode, dan sistematika tertentu serta ilmu juga bersifat universal. 
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang 
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga 
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan 
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh 
1 
dengan segala hubungan. 
Konsepsi-konsepsi tentang kehidupan dan dunia yang Kita sebut sebut 
"filosofis" dihasilkan oleh dua faktor: pertama, konsepsi-konsepsi religius dan etis 
warisan; kedua, semacam penelitian yang biasa disebut "ilmiah" dalam pengertian yang 
luas. Kedua faktor ini mempengaruhi sistem-sistem yang dibuat oleh para filosof secara 
perseorangan dalam proporsi yang berbeda-beda, tetapi kedua faktor inilah yang 
sampai batas-batas tertentu, mencirikan filsafat. Filsafat, sebagaimana yang 
disampaikan Bertrand Russell, adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara 
teologi dan sains.
BAB II 
PEMBAHASAN 
2 
A. Pengertian Filsafat 
1. Defenisi Filsafat Menurut Para Ahli 
Harold H. Titus (1979 ) : (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan 
kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak 
kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan 
dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk 
memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari 
bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat 
adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan 
jawabannya oleh para ahli filsafat. 
Hasbullah Bakry : Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala 
sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia 
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu 
sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu. 
Istilah Filsafat berasal dari bahsasa Yunani “ Philosofi ” dan dalam 
perkembangan berikutnya dikenal di dalam bahasa lain yaitu, Philosofie 
(Jerman, Belanda, dan Prancis), Philosofhy (Inggris), Philosophia (Latin), dan 
Falsafah (Arab).1 
Namun arti kata diatas belum menghasilkan pengertian yang hakiki 
(sebenarnya) dari kata fisafat. Aktifitas budi yang dilakukan oleh para filsuf 
yang berupa Philosopein, memiliki 2 unsur pokok, yaitu ; pertama, Philen dan 
1 Sudarsono, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Rineka Cipta, 1993) h. 10
Sophos, kedua Philos dan Sophia. Philen artinya mencintai, Sophos artinya, 
bijaksana. Sedangkan secara istilah Philosophia artinya mencintai berusaha 
3 
untuk memilikinya. 
Dan dari kata inilah kata “mencintai “ belum menunjukkan atau 
memperlihatkan keaktifan dari seorang filosof untuk memperoleh kearifan atau 
kebijaksanaan tersebut. Menurut pengertian yang lazim berlaku di Timur 
(Tiongkok atau India), seseorang dari filosof apabila dia telah mendapatkan atau 
telah meraih kebijaksanaan. Sedangkan menurut pengertian yang lazim berlaku 
di Barat, kata “ mencintai” tidak perlu meraih kebijaksanaan, karena itu yang 
disebut filosof atau “orang bijaksana” mempunyai pengertian yang berbeda 
dengan pengertian di Timur. 
2. Menurut Para Ahli/Filsuf Secara Terminologi 
a) Plato (427SM-347SM) 
Seorang Filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru 
Aristoteles, mengatakan; Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang 
ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).2 
b) Aristoteles (384SM-322SM) 
Mengatakan ; Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, 
yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, 
ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelelidiki sebab dan asas segala 
benda). 
2 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Raja Granpindo Persada,2010)
c) Marcus Tullius Cicero (106SM-43SM) 
Seorang politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan bahwa; Filsafat 
adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan usaha-usaha 
4 
untuk mencapainya. 
d) Al-Farabi (W. 950M) 
Seorang Filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Shina, mengatakan; Filsafat 
adalah Ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki 
hakikat yang sebenarnya. 
e) Immanual Kant (1724 1804SM) 
Ia sering disebut raksasa piring Barat, mengatakan bahwa; Filsafat itu ilmu 
pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan, yaitu: 
 Apakah yang dapat diketahui? (dijawab oleh Metafisika) 
 Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh Etika) 
 Sampai dimanakah Pengharapan kita? (dijawab oleh Agama) 
 Apa itu manusia? (dijawab oleh Antropologi) 
f) Prof. Dr. Fuad Hasan (Guru Besar Psikologi UI) 
Beliau menyimpulkan bahwa; Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir 
radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal 
yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu 
Filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang 
universal. 
g) Drs. H. Hasbullah Bakry 
Beliau merumuskan ; Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala 
sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, 
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya
sejauhnya yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap 
manusia itu sehaurusnya setelah mencapai pengetahuan itu. 
5 
h) Rene Descartes 
Menurut Rene Descartes, Fisafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, 
dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya. 
i) Francis Bacon 
Menurut Francis Bacon, Flisafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, 
dan filsafat menangani semua pengetahuan dari bidangnya. 
j) Jhon Dewey 
Sebagai tokoh Pragmatis, Jhon Dewey berpendapat bahwa filsafat haruslah 
dipandang sebagai suatu pengukapan mengenai perjuangan manusia secara 
terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang 
membentuk budi manusia terhadap kecendrungan-kecendrungan ilmiah dan 
cit-cita politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan wewenang yang 
diakui. Tegasnya, filsafat sebagai suatu alat untuk membuat penyesuaian-penyesuaian 
diantara yang lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan. 
k) Epicuros 
Epicuros memandang fisafat sebagai jalan mencari kepuasan dan 
kesenangan dalam hidup. Ia beguna buat praktek hidup didunia. Filsafat 
membentukpandangan dunia dan sikap hidup. Dengan terjawabnya masalah-masalah 
yang rumit (yang menggelisahkan filosof), puaslah dia. Pengertian 
sempit membawa orang sempit berfikir. Filsafat membawa kepada berfikir 
luas dan dalam sehingga menimbulkan kepuasan. 3 
3 Ibrahim Madkour, Filsafat Islam metode dan penerapan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1993), h. 29
6 
l) Bertrand Russel 
Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan 
sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran 
mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai 
sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih 
menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas 
wahyu.4 
m) Ibnu Sina 
Ibnu sina juga membagi filsafat dalam teori dan praktek. Kedua itu 
dihubungkannya dengan agama. Dasarnya terdapat dalam syariat Tuhan, 
yang menjelaskan dan kelengkapannya didapatkan dengan tenaga akal 
manusia. 
n) Windelband 
Windelband mengatakan sifat filsafat: merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya 
tentang suatu keadaan atau hal yang nyata 
B. Tokoh Filsafat 
1) Aris Toteles 
Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika 
dia masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan 
gurunya tersebut, kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia 
memimpin Lyceum mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah 
logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain 
4 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, 
7 
Ilmu Alam dan karya seni. 
Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan 
dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini 
menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap 
hukum alam dan keseimbangan pada alam. 
Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk 
ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk 
karena ia ada (eksis). Pemikiran lainnya adalah tentang gerak dimana dikatakan 
semua benda bergerak menuju satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan 
bercorak teleologis. Karena benda tidak dapat bergerak dengan sendirinya maka 
harus ada penggerak dimana penggerak itu harus mempunyai penggerak lainnya 
hingga tiba pada penggerak pertama yang tak bergerak yang kemudian disebut 
dengan theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap 
berarti Tuhan. Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif 
(deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai 
dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam 
penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan 
berpikir induktif (inductive thinking). 
Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting 
Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan 
yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua 
pernyataan (premis). 
Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor). 
 Sokrates adalah manusia (premis minor)
 Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati 
Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal 
adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki Karena luasnya lingkup 
karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan 
skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat 
beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika 
(misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang 
alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika. 
Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan 
dalam buku poitike. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk 
menekankan pengetahuan. Ia mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas 
dasar pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles keindahan menyangkut 
keseimbangan ukuran yakni ukuran material. Menurut Aristoteles sebuah karya 
seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai 
8 
dengan estetika.5 
2) Plato 
Filosof Yunani kuno Plato tak pelak lagi cikal bakal filosof politik Barat 
dan sekaligus dedengkot pemikiran etika dan metafisika mereka. Pendapat-pendapatnya 
di bidang ini sudah terbaca luas lebih dari 2300 tahun. Tak 
diragukan lagi, Plato berkedudukan bagai bapak moyangnya pemikir Barat. 
Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena kenamaan sekitar tahun 427 
SM. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof kesohor Socrates yang jadi 
guru sekaligus sahabatnya. Tahun 399 SM, tatkala Socrates berumur tujuh puluh 
tahun, dia diseret ke pengadilan dengan tuduhan tak berdasar berbuat brengsek 
5 Mudji Sutrisno dan Christ Verhaak, Estetika Filsafat Keindahan (Yogyakarta: Kanisius, 1993).
dan merusak akhlak angkatan muda Athena. Socrates dikutuk, dihukum mati. 
Pelaksanaan hukum mati Socrates, yang disebut Plato "orang terbijaksana, 
terjujur, terbaik dari semua manusia yang saya pernah kenal"-- membikin Plato 
benci kepada pemerintahan demokratis. 
Tak lama sesudah Socrates mati, Plato pergi meninggalkan Athena dan 
selama sepuluh-duabelas tahun mengembara ke mana kaki membawa. 
Sekitar tahun 387 SM dia kembali ke Athena, mendirikan perguruan di 
sana, sebuah akademi yang berjalan lebih dari 900 tahun. Plato menghabiskan 
sisa umurnya yang empat puluh tahun di Athena, mengajar dan menulis ihwal 
filsafat. Muridnya yang masyhur, Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur 
tujuh belas tahun sedangkan Plato waktu itu sudah menginjak umur enam puluh 
tahun. Plato tutup mata pada usia tujuh puluh. 
Plato menulis tak kurang dari tiga puluh enam buku, kebanyakan 
menyangkut masalah politik dan etika selain metafisika dan teologi. Tentu saja 
mustahil mengikhtisarkan isi semua buku itu hanya dalam beberapa kalimat. 
Tetapi, dengan risiko menyederhanakan pikiran-pikirannya, saya mau coba juga 
meringkas pokok-pokok gagasan politiknya.yang dipaparkan dalam buku yang 
kesohor, Republik, yang mewakili pikiran-pikirannya tentang bentuk 
9 
masyarakat yang menurutnya ideal. 
Bentuk terbaik dari suatu pemerintahan, usul Plato, adalah pemerintahan 
yang dipegang oleh kaum aristokrat. Yang dimaksud aristokrat di sini bukannya 
aristokrat yang diukur dari takaran kualitas, yaitu pemerintah yang digerakkan 
oleh putera terbaik dan terbijak dalam negeri itu. Orang-orang ini mesti dipilih 
bukan lewat pungutan suara penduduk melainkan lewat proses keputusan 
bersama. Orang-orang yang sudah jadi anggota penguasa atau disebut
"guardian" harus menambah orang-orang yang sederajat semata-mata atas dasar 
10 
pertimbangan kualitas. 
Plato percaya bahwa bagi semua orang, entah dia lelaki atau perempuan, 
mesti disediakan kesempatan memperlihatkan kebolehannya selaku anggota 
"guardian". Plato merupakan filosof utama yang pertama, dan dalam jangka 
waktu lama nyatanya memang cuma dia, yang mengusulkan persamaan 
kesempatan tanpa memandang kelamin. Untuk membuktikan persamaan 
pemberian kesempatannya, Plato menganjurkan agar pertumbuhan dan 
pendidikan anak-anak dikelola oleh negara. Anak-anak pertama-tama kudu 
memperoleh latihan fisik yang menyeluruh, tetapi segi musik, matematika dan 
lain-lain disiplin akademi tidak boleh diabaikan. Pada beberapa tahap, ujian 
ekstensif harus diadakan. Mereka yang kurang maju harus diaalurkan untuk ikut 
serta terlibat dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sedangkan orang-orang yang 
maju harus terus melanjutkan dan menerima gemblengan latihan. Penambahan 
pendidikan ini harus termasuk bukan cuma pada mata pelajaran akademi biasa, 
tetapi juga mendalami filosofi yang oleh Plato dimaksud menelaah doktrin 
bentuk ideal faham metafisikanya.6 
3) Al- farabi 
Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf islam yang berasal dari Farab, 
Kazakhtan 
Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa 
sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan 
6 http://lailafathimah.blogspot.com/2013/07/defenisi-filsafat-menurut-para-ahli.html
Ibn Uzalah Al- Farabi , juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al- 
11 
Farabi, Farabi, dan Abunasir.7 
Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang ulung di 
dunia Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa yunani ia 
mengenal para filsuf Yunani;Plato, Aristoteles dan platinus dengan baik. 
Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika,filosofi , 
pengobatan, bahkan musik. Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang 
sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab Al-musiqo.Selain 
itu, ia juga dapat memainkan dan telah menciptakan bebagai alat musik. 
Al-Farabi dikenal dengan sebutan "guru kedua" setelah Aristoteles 
karena kemampuannya dalam memahami Aristoteles yang dikenal sebagai guru 
pertama dalam ilmu filsafat. 
Dia adalah filsuf Islam pertama yang berupaya menghadapkan, 
mempertalikan dan sejauh mungkin menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik 
dengan Islam serta berupaya membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks 
agama-agama wahyu. 
Al-Farabi hidup pada daerah otonomi di bawah pemerintahan Sayf al 
Dawla dan di zaman pemerintahan dinasti Abbasiyyah, yang berbentuk monarki 
yang dipimpin oleh seorang Khalifah.8 Ia lahir dimasa kepemimpinan Khalifah 
Mu’tamid (869-892 M) dan meninggal pada masa pemerintahan Khalifah Al- 
Muthi’ (946-974 M) dimana periode tersebut dianggap sebagai periode yang 
paling kacau karena ketiadaan kestabilan politik. 
7 Anwarudin Harahap. 1981. “Posisi Abu Nasr Al Farabi dalam Dunia Islam” , skrips i sarjana. 
Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 
8 H. Sirajuddin Zar, 2004. “Filsafat Islam”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dalam kondisi demikian, al-Farabi berkenalan dengan pemikiran-pemikiran 
dari para ahli filsafat Yunani seperti Plato dan Aristoteles dan 
mencoba mengkombinasikan ide atau pemikiran-pemikiran Yunani Kuno 
dengan pemikiran Islam untuk menciptakan sebuah negara pemerintahan yang 
12 
ideal (Negara Utama).9 
4) Ibnu Khaldun 
Ibn Khaldun, nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan Ilmuwan 
Barat. 
Ia adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap 
murni dan baru pada zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab 
seperti yang tertuang dalam buku fenomenalnya “muqaddimah” dianggap 
sebagai bibit dari kelahiran Ilmu Sosiologi. Penelitiannya tentang sejarah 
dengan menggunakan metode yang berbeda dari penelitian Ilmuwan pada saat 
itu juga disebut sebagai bibit dari kemunculan Filsafat Sejarah seperti yang ada 
sekarang. Kehidupannya yang malang melintang di Tunisia (Afrika) dan 
Andalusia, serta hidup dalam dunia politik tak ayal mendukung pemikirannya 
tentang Politik serta Sosiologi tajam dan mampu memberikan sumbangsih yang 
besar pada Ilmu Pengetahuan. 
Dalam mengajarkan tentang masyarakat dan sosiologi, Ibnu Khaldun 
menekankan pentingnya menghubungkan pemikiran sosiologi dan observasi 
sejarah. Menjelang kematiannya tahun 1400, Ibnu Khaldun telah menghasilkan 
sekumpulan karya yang mengandung berbagai pemikiran yang mirip dengan 
sosiologi zaman sekarang. 
9 Eduarny Tarmiji. 2004. “Konsep Al -Farabi tentang Negara Utama”, thesis magister. Jakarta: 
Fakultas Sastra Universitas Indonesia
Ia melakukan studi ilmiah tentang masyarakat, riset empiris, dan 
meneliti sebab-sebab fenomena sosial. Ia memusatkan perhatian pada berbagai 
lembaga sosial (misalnya lembaga politik dan ekonomi) dan hubungan antara 
lembaga sosial itu. Ia juga tertarik untuk melakukan studi perbandingan antara 
masyarakat primitif dan masyarakat modern. Ibnu Khaldun tak berpengaruh 
secara dramatis terhadap sosiologi klasik, tetapi setelah sarjana pada umumnya 
dan sarjana muslim khususnya meneliti ulang karyanya, ia mulai diakui sebagai 
sejarawan yang mempunyai signifikansi historis.10 
13 
C. Makna Pendidikan 
1) Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau 
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran 
dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991) 
2) Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala 
lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai 
pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal 
(Mudyahardjo, 2001) 
3) Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah 
dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan 
individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya 
(Dictionary of Psychology, 1972) 
4) Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan 
dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, 
10 Sumber : http://doktorpaisal.wordpress.com/2009/11/23/biografi-ibnu-khaldun//
maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia 
14 
dan kepada sesamanya. 
5) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar 
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi 
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, 
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan 
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003) 
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak 
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai 
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. 
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi 
lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh 
sehingga anak menjadi lebih dewasa. 
Dari uraian dan pengertian pendidikan diatas disimpulkan bahwa pada 
dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh 
tanggung jawab membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. 
Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka 
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin 
dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya, 
sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. 
Dilihat dari sudut pengertian atau definisi, pendidikan ialah usaha sadar 
yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan 
bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan yang berlansung di sekolah dan atau di 
luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana 
ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan
pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan 
15 
prosedur yang ditentukan. 
Menurut Charles E. Silberman pendidikan tidak sama dengan pengajaran, 
karena pengajaran hanya menitikberatkan pada usaha mengembangkan 
intelektualitas manusia. Sedangkan pendidikan berusaha mengembangkan seluruh 
aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, afektif 
dan psikomotor. Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pengajaran, 
tetapi pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan 
pendidikan. Jadi pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. 
Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek. Teori 
pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana seharusnya 
pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek pendidikan adalah pelaksanaan 
pendidikan secara konkretnya. Teori dan praktek seharusnya tidak dipisahkan. Jadi 
siapa yang berkecimpung dalam dunia pendidikan sebaiknya menguasai dua hal 
tersebut. 
D. Makna Pendidikan Bagi Manusia 
Pendidikan dimaknai sebagai pewarisan. Baik itu pewarisan nilai ataupun 
pewarisan ilmu pengetahuan. Pendidikan diperlukan ketika manusia menyadari 
bahwa dia perlu menggunakan semua potensi yang dimilikinya, baik potensi 
jasmani ataupun potensi rohani. Tujuannya untuk mempertahankan hidupnya. 
Potensi itu masih mentah dan perlu diasah. 
Tujuan mempertahankan hidup ini adalah tujuan yang paling rendah. Hal 
tersebut disebabkan karena setelah tujuan itu didapatkan, manusia ingin hidupnya 
lebih bermakna. Tatkala seorang manusia menjadi dewasa, tatkala dia menjadi
bijaksana, dia menyadari adanya dorongan batin untuk mempertahankan 
eksistensinya. Melalui pewarisan nilai pada generasi yang lebih muda inilah seorang 
manusia dewasa berusaha untuk mempertahakan eksistensi kehidupan dirinya. 
Bagi seorang manusia muda, pendidikan merupakan hal yang penting, 
seperti penunjuk arah atau yang membimbing dia untuk menjawab pertanyaan 
bagaimana mengarungi kehidupannya di dunia. Sungguh sulit dibayangkan jika 
manusia mengikuti naluri saja. Dia tidak mengetahui mana yang baik dan mana 
yang buruk. Dia tidak tahu bagaimana harus memecahkan masalah-masalah yang 
dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terjadi jika dia dibiarkan 
mengarungi dunia tanpa bimbingan, tanpa arahan, tanpa pengetahuan?. 
Rasanya, Pendidikan itu penting bagi semua manusia. Mungkin tidak semua 
orang pernah menjadi guru, tetapi begitu banyak orang yang pernah menjadi murid, 
paling tidak pada masa kanak-kanak mereka. Mungkin tidak semua orang pernah 
mengecap bangku sekolah, tapi semua orang seharusnya, pernah mendapatkan 
pendidikan. Baik itu dari orang tua sendiri atau orang lain yang bisa dianggap orang 
tua dan bahkan pendidikan dari lingkungan sekitarnya. 
16 
E. Filsafat Pendidikan 
Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai 
makna sendiri.Akan tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru 
dan khusus.Filsafat pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara 
umum. Filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang 
dikaji. Ada banyak defisini mengenai filsafat pendidikan tapi akhirnya semua 
mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka
menyelesaikan permasalahan pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan teori 
dan metode pendidikan untuk menentukan gerak semua aktivitas pendidikan. 
17
BAB III 
PENUTUP 
18 
1. Kesimpulan 
Istilah Filsafat berasal dari bahsasa Yunani “ Philosofi ” dan dalam 
perkembangan berikutnya dikenal di dalam bahasa lain yaitu, Philosofie (Jerman, 
Belanda, dan Prancis), Philosofhy (Inggris), Philosophia (Latin), dan Falsafah 
(Arab). 
Namun arti kata diatas belum menghasilkan pengertian yang hakiki 
(sebenarnya) dari kata fisafat. Aktifitas budi yang dilakukan oleh para filsuf yang 
berupa Philosopein, memiliki 2 unsur pokok, yaitu ; pertama, Philen dan Sophos, 
kedua Philos dan Sophia. Philen artinya mencintai, Sophos artinya, bijaksana. 
Sedangkan secara istilah Philosophia artinya mencintai berusaha untuk 
memilikinya. 
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak 
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai 
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. 
Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi 
lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh 
sehingga anak menjadi lebih dewasa. 
Dari uraian dan pengertian pendidikan diatas disimpulkan bahwa pada 
dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh 
tanggung jawab membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. 
Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka 
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya, 
sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. 
19 
2. Saran 
Diharapkan kepada para pendidik dan pembaca makalah ini untuk lebih 
memperhatikan tentang pendidikan baik dari tingkat pendidikan dasar dan untuk 
pendidikan selanjutnya.
20 
DAFTAR PUSTAKA 
1) Rakhmat Hidayat (2013). Pedagogi Kritis. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hlm. 
2. ISBN 978-979-769-549-1. 
2) John Dewey (2008). Pengalaman dan Pendidikan. Yogyakarta: Kepel Press. 
ISBN 979-96230-4-9. 
3) Wowo Sunaryo Kuswana (2013). Filsafat Pendidikan Teknologi, Vokasi dan 
Kejuruan. Bandung: Alfabeta. ISBN 978-602-7825-21-5. 
4) http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_pendidikan#Pengertian_Filsafat_Pendidika 
n 
5) http://elisa.ugm.ac.id/community/show/filsafatpendidikanolehdrshendangzaelani 
sukaya/

More Related Content

What's hot

pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmumas karebet
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaFair Nurfachrizi
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHSoga Biliyan Jaya
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafatsayid bukhari
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222dayurikaperdana19
 
Present aristoteles
Present aristotelesPresent aristoteles
Present aristotelesPet-pet
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatRika Mouri
 
objek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafatobjek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafatCecep Kustandi
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANRostina Tina
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanBryan Pradinda
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 ABPancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 ABdayurikaperdana19
 
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawufHubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawufM Danial
 
Ppt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikanPpt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikankristinanisa
 
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Elfan Elfan
 

What's hot (20)

pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
Pancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem EtikaPancasila Sebagai Sistem Etika
Pancasila Sebagai Sistem Etika
 
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAHMakalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
Makalah filsafat ilmu ILMU PENGETAHUAN DAN PENGETAHUAN ILMIAH
 
Makalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian FilsafatMakalah Pengertian Filsafat
Makalah Pengertian Filsafat
 
Pacansila sebagai Sistem Filsafat
Pacansila sebagai Sistem FilsafatPacansila sebagai Sistem Filsafat
Pacansila sebagai Sistem Filsafat
 
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
Kel.4 pancasila sebagai ideologi bangsa 222
 
Filsafat umum
Filsafat umumFilsafat umum
Filsafat umum
 
PENGANTAR FILSAFAT UMUM SMT 4.ppt
PENGANTAR FILSAFAT UMUM SMT 4.pptPENGANTAR FILSAFAT UMUM SMT 4.ppt
PENGANTAR FILSAFAT UMUM SMT 4.ppt
 
Present aristoteles
Present aristotelesPresent aristoteles
Present aristoteles
 
filsafat ilmu logika
 filsafat ilmu  logika  filsafat ilmu  logika
filsafat ilmu logika
 
Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
objek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafatobjek dan ruang lingkup filsafat
objek dan ruang lingkup filsafat
 
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKANLATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
LATAR BELAKANG MUNCULNYA FILSAFAT PENDIDIKAN
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 ABPancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
Pancasila sebagai sistem filsafat kel.5 AB
 
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawufHubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
Hubungan ilmu kalam, filsafat dan tasawuf
 
Ppt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikanPpt filsafat pendidikan
Ppt filsafat pendidikan
 
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
Makalah filsafat ilmu (aristoteles)
 
Metafisika
MetafisikaMetafisika
Metafisika
 

Viewers also liked

Presentasi arti filsafat dan makna pendidikan
Presentasi arti filsafat dan makna pendidikanPresentasi arti filsafat dan makna pendidikan
Presentasi arti filsafat dan makna pendidikanTjoetnyak Izzatie
 
Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2
Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2
Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2Nailun Najah
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaSugeng Riadi
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufCartoon Dyqta
 
[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xi[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xikhusnulvivi
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalahHamdan Rifa'i
 
Presentation tesis
Presentation tesisPresentation tesis
Presentation tesisroyhatudin
 
Silabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam KurikulumSilabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam KurikulumDina Hasanah
 
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad IqbalPemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad IqbalAas Firdausy
 
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsaadiah alidrus
 
Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMAyuliartiramli
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamMythaChan
 
Filsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamaFilsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamarara wibowo
 
Telaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator KompetensiTelaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator KompetensiHendri yana
 
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasahKurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasahaiieriie
 

Viewers also liked (20)

Presentasi arti filsafat dan makna pendidikan
Presentasi arti filsafat dan makna pendidikanPresentasi arti filsafat dan makna pendidikan
Presentasi arti filsafat dan makna pendidikan
 
Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2
Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2
Filsafat Bahasa Pnd.Bhs dan Sastra Indonesia Smst.2
 
Makna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusiaMakna pendidikan bagi manusia
Makna pendidikan bagi manusia
 
Filsafat
FilsafatFilsafat
Filsafat
 
Makalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikanMakalah filsafat pendidikan
Makalah filsafat pendidikan
 
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'ufImplikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
Implikasi aliran realisme Abdul Ra'uf
 
[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xi[2] pemetaan sk kd pai sma xi
[2] pemetaan sk kd pai sma xi
 
Aliran modern dalam islam makalah
Aliran modern dalam islam   makalahAliran modern dalam islam   makalah
Aliran modern dalam islam makalah
 
filsafat
filsafat filsafat
filsafat
 
Presentation tesis
Presentation tesisPresentation tesis
Presentation tesis
 
Silabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam KurikulumSilabus Dalam Kurikulum
Silabus Dalam Kurikulum
 
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad IqbalPemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
Pemikiran Pendidikan Muhammad Iqbal
 
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropahsejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
sejarah stpm sem 1 - Perkembangan pendidikan dan pemikiran humanisme di eropah
 
Telaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMATelaah Kurikulum SMA
Telaah Kurikulum SMA
 
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan IslamPendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
Pendekatan dan Tantangan dalam Manajemen Pendidikan Islam
 
Filsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agamaFilsafat ilmu pengetahuan agama
Filsafat ilmu pengetahuan agama
 
Aliran realisme
Aliran realismeAliran realisme
Aliran realisme
 
Telaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator KompetensiTelaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
Telaah Sk, KD, dan Indikator Kompetensi
 
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasahKurikulum pai di tiap jenjang madrasah
Kurikulum pai di tiap jenjang madrasah
 
Dasar filsafat
Dasar filsafatDasar filsafat
Dasar filsafat
 

Similar to FILSAFAT

Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafatArsyil Ani
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanvian rahayu
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAChristian Lokas
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmuifa lutfita
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophygueste97040
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Shelly Azahra
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptheri146962
 
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxPenjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxRahmandaArif
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafatAdrian Hulu
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfRoida1
 
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxfilsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxRanggaWisanggara1
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxAhmadnorMuzaki
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxAhmadnorMuzaki
 

Similar to FILSAFAT (20)

Filsafat Pendidikan
Filsafat PendidikanFilsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Makalah filsafat
Makalah filsafatMakalah filsafat
Makalah filsafat
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Filsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuanFilsafat ilmu pengetahuan
Filsafat ilmu pengetahuan
 
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPAFilsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
Filsafat dan Sejarah Keilmuan MIPA
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Filsafat dan ilmu
Filsafat dan  ilmuFilsafat dan  ilmu
Filsafat dan ilmu
 
Intro To Philosophy
Intro To PhilosophyIntro To Philosophy
Intro To Philosophy
 
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
Introtophilosophy 100104004216-phpapp01
 
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.pptPENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
PENGANTAR_FILSAFAT_UMUM.ppt
 
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docxPenjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
Penjelasan tentang Falsafah Kesatuan Ilmu (Artikel).docx
 
Pengertian filsafat
Pengertian filsafatPengertian filsafat
Pengertian filsafat
 
Filsafat islam
Filsafat islamFilsafat islam
Filsafat islam
 
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdfHUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
HUBUNGAN_FILSAFAT_SAINS_DAN_AGAMA.pdf
 
Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2Makalah filsafat pendidikan2
Makalah filsafat pendidikan2
 
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptxfilsafat-ilmu-manajemen.pptx
filsafat-ilmu-manajemen.pptx
 
Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3Filsafat kelompok 3
Filsafat kelompok 3
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
 
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docxTUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
TUGAS MANDIRI FKI AHMAD NOR MUZAKI 1.docx
 
makalah filsafat
makalah filsafatmakalah filsafat
makalah filsafat
 

More from Tjoetnyak Izzatie

strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitaTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Tjoetnyak Izzatie
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...Tjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitTjoetnyak Izzatie
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaTjoetnyak Izzatie
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarTjoetnyak Izzatie
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Tjoetnyak Izzatie
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurTjoetnyak Izzatie
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Tjoetnyak Izzatie
 

More from Tjoetnyak Izzatie (20)

makalah jaringan komputer
makalah jaringan komputermakalah jaringan komputer
makalah jaringan komputer
 
makalah basis data
makalah basis datamakalah basis data
makalah basis data
 
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahitastrategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
strategi pembelajaran individual pada anak tuna grahita
 
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
Penggunaan Media Gambar Seri untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam ...
 
Daftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantarDaftar isi dan pengantar
Daftar isi dan pengantar
 
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...	Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak pada Materi Membiasakan Akhlak...
 
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) PenyakitSemoga Bermamfaat :) Penyakit
Semoga Bermamfaat :) Penyakit
 
Aplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenzAplikasi gaya lorenz
Aplikasi gaya lorenz
 
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protistaSemoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
Semoga Bermamfaat :) Kelompok monera dan protista
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Kerajaan pajang
Kerajaan pajangKerajaan pajang
Kerajaan pajang
 
Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)Korasi besi (percobaan)
Korasi besi (percobaan)
 
Indsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawitIndsutri kelapa sawit
Indsutri kelapa sawit
 
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh BesarMetode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
Metode Pembelajaran Fiqh pada MI di Kecamatan Montasik Kabupaten Aceh Besar
 
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
Peningkatan Prestasi Siswa pada Materi Pesawat Sederhana dengan Menggunakan M...
 
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh TimurMetodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
Metodologi Pembelajaran Fiqih Kelas V Siswa MIN Snb. Teungoh Aceh Timur
 
Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya
 
Rangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusiaRangka tubuh manusia
Rangka tubuh manusia
 
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
Penggunaan lingkungan sekolah sebagai media untuk meningkatkan keterampilan p...
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

Recently uploaded

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 

Recently uploaded (20)

adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 

FILSAFAT

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Manusia memiliki sifat ingin tahu terhadap segala sesuatu, sesuatu yang diketahui manusia tersebut disebut pengetahuan. Pengetahuan dibedakan menjadi 4 (empat) ,yaitu pengetahuan indera, pengetahuan ilmiah, pengetahuan filsafat, pengetahuan agama. Istilah “pengetahuan” (knowledge) tidak sama dengan “ilmu pengetahuan”(science).Pengetahuan seorang manusia dapat berasal dari pengalamannya atau dapat juga berasal dari orang lain sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang memiliki obyek, metode, dan sistematika tertentu serta ilmu juga bersifat universal. Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh 1 dengan segala hubungan. Konsepsi-konsepsi tentang kehidupan dan dunia yang Kita sebut sebut "filosofis" dihasilkan oleh dua faktor: pertama, konsepsi-konsepsi religius dan etis warisan; kedua, semacam penelitian yang biasa disebut "ilmiah" dalam pengertian yang luas. Kedua faktor ini mempengaruhi sistem-sistem yang dibuat oleh para filosof secara perseorangan dalam proporsi yang berbeda-beda, tetapi kedua faktor inilah yang sampai batas-batas tertentu, mencirikan filsafat. Filsafat, sebagaimana yang disampaikan Bertrand Russell, adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains.
  • 2. BAB II PEMBAHASAN 2 A. Pengertian Filsafat 1. Defenisi Filsafat Menurut Para Ahli Harold H. Titus (1979 ) : (1) Filsafat adalah sekumpulan sikap dan kepecayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis. Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi; (2) Filsafat adalah suatu usaha untuk memperoleh suatu pandangan keseluruhan; (3) Filsafat adalah analisis logis dari bahasa dan penjelasan tentang arti kata dan pengertian ( konsep ); Filsafat adalah kumpulan masalah yang mendapat perhatian manusia dan yang dicirikan jawabannya oleh para ahli filsafat. Hasbullah Bakry : Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai Ke-Tuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana sikap manusia itu sebenarnya setelah mencapai pengetahuan itu. Istilah Filsafat berasal dari bahsasa Yunani “ Philosofi ” dan dalam perkembangan berikutnya dikenal di dalam bahasa lain yaitu, Philosofie (Jerman, Belanda, dan Prancis), Philosofhy (Inggris), Philosophia (Latin), dan Falsafah (Arab).1 Namun arti kata diatas belum menghasilkan pengertian yang hakiki (sebenarnya) dari kata fisafat. Aktifitas budi yang dilakukan oleh para filsuf yang berupa Philosopein, memiliki 2 unsur pokok, yaitu ; pertama, Philen dan 1 Sudarsono, Ilmu Filsafat Suatu Pengantar,(Jakarta: Rineka Cipta, 1993) h. 10
  • 3. Sophos, kedua Philos dan Sophia. Philen artinya mencintai, Sophos artinya, bijaksana. Sedangkan secara istilah Philosophia artinya mencintai berusaha 3 untuk memilikinya. Dan dari kata inilah kata “mencintai “ belum menunjukkan atau memperlihatkan keaktifan dari seorang filosof untuk memperoleh kearifan atau kebijaksanaan tersebut. Menurut pengertian yang lazim berlaku di Timur (Tiongkok atau India), seseorang dari filosof apabila dia telah mendapatkan atau telah meraih kebijaksanaan. Sedangkan menurut pengertian yang lazim berlaku di Barat, kata “ mencintai” tidak perlu meraih kebijaksanaan, karena itu yang disebut filosof atau “orang bijaksana” mempunyai pengertian yang berbeda dengan pengertian di Timur. 2. Menurut Para Ahli/Filsuf Secara Terminologi a) Plato (427SM-347SM) Seorang Filsuf Yunani yang termasyhur murid Socrates dan guru Aristoteles, mengatakan; Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada (ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang asli).2 b) Aristoteles (384SM-322SM) Mengatakan ; Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran, yang didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat menyelelidiki sebab dan asas segala benda). 2 Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Raja Granpindo Persada,2010)
  • 4. c) Marcus Tullius Cicero (106SM-43SM) Seorang politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan bahwa; Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang Maha Agung dan usaha-usaha 4 untuk mencapainya. d) Al-Farabi (W. 950M) Seorang Filsuf Muslim terbesar sebelum Ibnu Shina, mengatakan; Filsafat adalah Ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. e) Immanual Kant (1724 1804SM) Ia sering disebut raksasa piring Barat, mengatakan bahwa; Filsafat itu ilmu pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan, yaitu:  Apakah yang dapat diketahui? (dijawab oleh Metafisika)  Apakah yang dapat kita kerjakan? (dijawab oleh Etika)  Sampai dimanakah Pengharapan kita? (dijawab oleh Agama)  Apa itu manusia? (dijawab oleh Antropologi) f) Prof. Dr. Fuad Hasan (Guru Besar Psikologi UI) Beliau menyimpulkan bahwa; Filsafat adalah suatu ikhtiar untuk berfikir radikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala, dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. Dan dengan jalan penjajakan yang radikal itu Filsafat berusaha untuk sampai kepada kesimpulan-kesimpulan yang universal. g) Drs. H. Hasbullah Bakry Beliau merumuskan ; Ilmu Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya
  • 5. sejauhnya yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap manusia itu sehaurusnya setelah mencapai pengetahuan itu. 5 h) Rene Descartes Menurut Rene Descartes, Fisafat merupakan kumpulan segala pengetahuan, dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya. i) Francis Bacon Menurut Francis Bacon, Flisafat merupakan induk agung dari ilmu-ilmu, dan filsafat menangani semua pengetahuan dari bidangnya. j) Jhon Dewey Sebagai tokoh Pragmatis, Jhon Dewey berpendapat bahwa filsafat haruslah dipandang sebagai suatu pengukapan mengenai perjuangan manusia secara terus-menerus dalam upaya melakukan penyesuaian berbagai tradisi yang membentuk budi manusia terhadap kecendrungan-kecendrungan ilmiah dan cit-cita politik yang baru dan yang tidak sejalan dengan wewenang yang diakui. Tegasnya, filsafat sebagai suatu alat untuk membuat penyesuaian-penyesuaian diantara yang lama dan yang baru dalam suatu kebudayaan. k) Epicuros Epicuros memandang fisafat sebagai jalan mencari kepuasan dan kesenangan dalam hidup. Ia beguna buat praktek hidup didunia. Filsafat membentukpandangan dunia dan sikap hidup. Dengan terjawabnya masalah-masalah yang rumit (yang menggelisahkan filosof), puaslah dia. Pengertian sempit membawa orang sempit berfikir. Filsafat membawa kepada berfikir luas dan dalam sehingga menimbulkan kepuasan. 3 3 Ibrahim Madkour, Filsafat Islam metode dan penerapan (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1993), h. 29
  • 6. 6 l) Bertrand Russel Filsafat adalah sesuatu yang berada di tengah-tengah antara teologi dan sains. Sebagaimana teologi , filsafat berisikan pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah yang pengetahuan definitif tentangnya, sampai sebegitu jauh, tidak bisa dipastikan;namun, seperti sains, filsafat lebih menarik perhatian akal manusia daripada otoritas tradisi maupun otoritas wahyu.4 m) Ibnu Sina Ibnu sina juga membagi filsafat dalam teori dan praktek. Kedua itu dihubungkannya dengan agama. Dasarnya terdapat dalam syariat Tuhan, yang menjelaskan dan kelengkapannya didapatkan dengan tenaga akal manusia. n) Windelband Windelband mengatakan sifat filsafat: merentang pikiran sampai sejauh-jauhnya tentang suatu keadaan atau hal yang nyata B. Tokoh Filsafat 1) Aris Toteles Filsafat Aristoteles berkembang dalam tiga tahapan yang pertama ketika dia masih belajar di Akademi Plato ketika gagasannya masih dekat dengan gurunya tersebut, kemudian ketika dia mengungsi, dan terakhir pada waktu ia memimpin Lyceum mencakup enam karya tulisnya yang membahas masalah logika, yang dianggap sebagai karya-karyanya yang paling penting, selain 4 http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/08/pengertian-filsafat/
  • 7. kontribusinya di bidang Metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, 7 Ilmu Alam dan karya seni. Di bidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesies-spesies biologi secara sistematis. Karyanya ini menggambarkan kecenderungannya akan analisa kritis, dan pencarian terhadap hukum alam dan keseimbangan pada alam. Berlawanan dengan Plato yang menyatakan teori tentang bentuk-bentuk ideal benda, Aristoteles menjelaskan bahwa materi tidak mungkin tanpa bentuk karena ia ada (eksis). Pemikiran lainnya adalah tentang gerak dimana dikatakan semua benda bergerak menuju satu tujuan, sebuah pendapat yang dikatakan bercorak teleologis. Karena benda tidak dapat bergerak dengan sendirinya maka harus ada penggerak dimana penggerak itu harus mempunyai penggerak lainnya hingga tiba pada penggerak pertama yang tak bergerak yang kemudian disebut dengan theos, yaitu yang dalam pengertian Bahasa Yunani sekarang dianggap berarti Tuhan. Logika Aristoteles adalah suatu sistem berpikir deduktif (deductive reasoning), yang bahkan sampai saat ini masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Meskipun demikian, dalam penelitian ilmiahnya ia menyadari pula pentingnya observasi, eksperimen dan berpikir induktif (inductive thinking). Hal lain dalam kerangka berpikir yang menjadi sumbangan penting Aristoteles adalah silogisme yang dapat digunakan dalam menarik kesimpulan yang baru yang tepat dari dua kebenaran yang telah ada. Misalkan ada dua pernyataan (premis). Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).  Sokrates adalah manusia (premis minor)
  • 8.  Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Sokrates pasti akan mati Di bidang politik, Aristoteles percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi dan monarki Karena luasnya lingkup karya-karya dari Aristoteles, maka dapatlah ia dianggap berkontribusi dengan skala ensiklopedis, dimana kontribusinya melingkupi bidang-bidang yang sangat beragam sekali seperti Fisika, Astronomi, Biologi, Psikologi, Metafisika (misalnya studi tentang prisip-prinsip awal mula dan ide-ide dasar tentang alam), logika formal, etika, politik, dan bahkan teori retorika. Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan dalam buku poitike. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia mengatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles keindahan menyangkut keseimbangan ukuran yakni ukuran material. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai 8 dengan estetika.5 2) Plato Filosof Yunani kuno Plato tak pelak lagi cikal bakal filosof politik Barat dan sekaligus dedengkot pemikiran etika dan metafisika mereka. Pendapat-pendapatnya di bidang ini sudah terbaca luas lebih dari 2300 tahun. Tak diragukan lagi, Plato berkedudukan bagai bapak moyangnya pemikir Barat. Plato dilahirkan dari kalangan famili Athena kenamaan sekitar tahun 427 SM. Di masa remaja dia berkenalan dengan filosof kesohor Socrates yang jadi guru sekaligus sahabatnya. Tahun 399 SM, tatkala Socrates berumur tujuh puluh tahun, dia diseret ke pengadilan dengan tuduhan tak berdasar berbuat brengsek 5 Mudji Sutrisno dan Christ Verhaak, Estetika Filsafat Keindahan (Yogyakarta: Kanisius, 1993).
  • 9. dan merusak akhlak angkatan muda Athena. Socrates dikutuk, dihukum mati. Pelaksanaan hukum mati Socrates, yang disebut Plato "orang terbijaksana, terjujur, terbaik dari semua manusia yang saya pernah kenal"-- membikin Plato benci kepada pemerintahan demokratis. Tak lama sesudah Socrates mati, Plato pergi meninggalkan Athena dan selama sepuluh-duabelas tahun mengembara ke mana kaki membawa. Sekitar tahun 387 SM dia kembali ke Athena, mendirikan perguruan di sana, sebuah akademi yang berjalan lebih dari 900 tahun. Plato menghabiskan sisa umurnya yang empat puluh tahun di Athena, mengajar dan menulis ihwal filsafat. Muridnya yang masyhur, Aristoteles, yang jadi murid akademi di umur tujuh belas tahun sedangkan Plato waktu itu sudah menginjak umur enam puluh tahun. Plato tutup mata pada usia tujuh puluh. Plato menulis tak kurang dari tiga puluh enam buku, kebanyakan menyangkut masalah politik dan etika selain metafisika dan teologi. Tentu saja mustahil mengikhtisarkan isi semua buku itu hanya dalam beberapa kalimat. Tetapi, dengan risiko menyederhanakan pikiran-pikirannya, saya mau coba juga meringkas pokok-pokok gagasan politiknya.yang dipaparkan dalam buku yang kesohor, Republik, yang mewakili pikiran-pikirannya tentang bentuk 9 masyarakat yang menurutnya ideal. Bentuk terbaik dari suatu pemerintahan, usul Plato, adalah pemerintahan yang dipegang oleh kaum aristokrat. Yang dimaksud aristokrat di sini bukannya aristokrat yang diukur dari takaran kualitas, yaitu pemerintah yang digerakkan oleh putera terbaik dan terbijak dalam negeri itu. Orang-orang ini mesti dipilih bukan lewat pungutan suara penduduk melainkan lewat proses keputusan bersama. Orang-orang yang sudah jadi anggota penguasa atau disebut
  • 10. "guardian" harus menambah orang-orang yang sederajat semata-mata atas dasar 10 pertimbangan kualitas. Plato percaya bahwa bagi semua orang, entah dia lelaki atau perempuan, mesti disediakan kesempatan memperlihatkan kebolehannya selaku anggota "guardian". Plato merupakan filosof utama yang pertama, dan dalam jangka waktu lama nyatanya memang cuma dia, yang mengusulkan persamaan kesempatan tanpa memandang kelamin. Untuk membuktikan persamaan pemberian kesempatannya, Plato menganjurkan agar pertumbuhan dan pendidikan anak-anak dikelola oleh negara. Anak-anak pertama-tama kudu memperoleh latihan fisik yang menyeluruh, tetapi segi musik, matematika dan lain-lain disiplin akademi tidak boleh diabaikan. Pada beberapa tahap, ujian ekstensif harus diadakan. Mereka yang kurang maju harus diaalurkan untuk ikut serta terlibat dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sedangkan orang-orang yang maju harus terus melanjutkan dan menerima gemblengan latihan. Penambahan pendidikan ini harus termasuk bukan cuma pada mata pelajaran akademi biasa, tetapi juga mendalami filosofi yang oleh Plato dimaksud menelaah doktrin bentuk ideal faham metafisikanya.6 3) Al- farabi Al-Farabi adalah ilmuwan dan filsuf islam yang berasal dari Farab, Kazakhtan Ia juga dikenal dengan nama lain Abū Nasir al-Fārābi (dalam beberapa sumber ia dikenal sebagai Abu Nasr Muhammad Ibn Muhammad Ibn Tarkhan 6 http://lailafathimah.blogspot.com/2013/07/defenisi-filsafat-menurut-para-ahli.html
  • 11. Ibn Uzalah Al- Farabi , juga dikenal di dunia barat sebagai Alpharabius, Al- 11 Farabi, Farabi, dan Abunasir.7 Al-Farabi adalah seorang komentator filsafat Yunani yang ulung di dunia Islam. Meskipun kemungkinan besar ia tidak bisa berbahasa yunani ia mengenal para filsuf Yunani;Plato, Aristoteles dan platinus dengan baik. Kontribusinya terletak di berbagai bidang seperti matematika,filosofi , pengobatan, bahkan musik. Al-Farabi telah menulis berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah buku penting dalam bidang musik, Kitab Al-musiqo.Selain itu, ia juga dapat memainkan dan telah menciptakan bebagai alat musik. Al-Farabi dikenal dengan sebutan "guru kedua" setelah Aristoteles karena kemampuannya dalam memahami Aristoteles yang dikenal sebagai guru pertama dalam ilmu filsafat. Dia adalah filsuf Islam pertama yang berupaya menghadapkan, mempertalikan dan sejauh mungkin menyelaraskan filsafat politik Yunani klasik dengan Islam serta berupaya membuatnya bisa dimengerti di dalam konteks agama-agama wahyu. Al-Farabi hidup pada daerah otonomi di bawah pemerintahan Sayf al Dawla dan di zaman pemerintahan dinasti Abbasiyyah, yang berbentuk monarki yang dipimpin oleh seorang Khalifah.8 Ia lahir dimasa kepemimpinan Khalifah Mu’tamid (869-892 M) dan meninggal pada masa pemerintahan Khalifah Al- Muthi’ (946-974 M) dimana periode tersebut dianggap sebagai periode yang paling kacau karena ketiadaan kestabilan politik. 7 Anwarudin Harahap. 1981. “Posisi Abu Nasr Al Farabi dalam Dunia Islam” , skrips i sarjana. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia. 8 H. Sirajuddin Zar, 2004. “Filsafat Islam”. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  • 12. Dalam kondisi demikian, al-Farabi berkenalan dengan pemikiran-pemikiran dari para ahli filsafat Yunani seperti Plato dan Aristoteles dan mencoba mengkombinasikan ide atau pemikiran-pemikiran Yunani Kuno dengan pemikiran Islam untuk menciptakan sebuah negara pemerintahan yang 12 ideal (Negara Utama).9 4) Ibnu Khaldun Ibn Khaldun, nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan Ilmuwan Barat. Ia adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap murni dan baru pada zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang tertuang dalam buku fenomenalnya “muqaddimah” dianggap sebagai bibit dari kelahiran Ilmu Sosiologi. Penelitiannya tentang sejarah dengan menggunakan metode yang berbeda dari penelitian Ilmuwan pada saat itu juga disebut sebagai bibit dari kemunculan Filsafat Sejarah seperti yang ada sekarang. Kehidupannya yang malang melintang di Tunisia (Afrika) dan Andalusia, serta hidup dalam dunia politik tak ayal mendukung pemikirannya tentang Politik serta Sosiologi tajam dan mampu memberikan sumbangsih yang besar pada Ilmu Pengetahuan. Dalam mengajarkan tentang masyarakat dan sosiologi, Ibnu Khaldun menekankan pentingnya menghubungkan pemikiran sosiologi dan observasi sejarah. Menjelang kematiannya tahun 1400, Ibnu Khaldun telah menghasilkan sekumpulan karya yang mengandung berbagai pemikiran yang mirip dengan sosiologi zaman sekarang. 9 Eduarny Tarmiji. 2004. “Konsep Al -Farabi tentang Negara Utama”, thesis magister. Jakarta: Fakultas Sastra Universitas Indonesia
  • 13. Ia melakukan studi ilmiah tentang masyarakat, riset empiris, dan meneliti sebab-sebab fenomena sosial. Ia memusatkan perhatian pada berbagai lembaga sosial (misalnya lembaga politik dan ekonomi) dan hubungan antara lembaga sosial itu. Ia juga tertarik untuk melakukan studi perbandingan antara masyarakat primitif dan masyarakat modern. Ibnu Khaldun tak berpengaruh secara dramatis terhadap sosiologi klasik, tetapi setelah sarjana pada umumnya dan sarjana muslim khususnya meneliti ulang karyanya, ia mulai diakui sebagai sejarawan yang mempunyai signifikansi historis.10 13 C. Makna Pendidikan 1) Pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991) 2) Pendidikan ialah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup serta pendidikan dapat diartikan sebagai pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal (Mudyahardjo, 2001) 3) Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan sebagainya (Dictionary of Psychology, 1972) 4) Menurut John Dewey pendidikan merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir atau daya intelektual, 10 Sumber : http://doktorpaisal.wordpress.com/2009/11/23/biografi-ibnu-khaldun//
  • 14. maupun daya emosional atau perasaan yang diarahkan kepada tabiat manusia 14 dan kepada sesamanya. 5) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003) Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa. Dari uraian dan pengertian pendidikan diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya, sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. Dilihat dari sudut pengertian atau definisi, pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran, dan atau pelatihan yang berlansung di sekolah dan atau di luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada pendidik yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan
  • 15. pendidik menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan 15 prosedur yang ditentukan. Menurut Charles E. Silberman pendidikan tidak sama dengan pengajaran, karena pengajaran hanya menitikberatkan pada usaha mengembangkan intelektualitas manusia. Sedangkan pendidikan berusaha mengembangkan seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pendidikan mempunyai makna yang lebih luas dari pengajaran, tetapi pengajaran merupakan sarana yang ampuh dalam menyelenggarakan pendidikan. Jadi pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi teori dan praktek. Teori pendidikan adalah pengetahuan tentang makna dan bagaimana seharusnya pendidikan itu dilaksanakan, sedangkan praktek pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan secara konkretnya. Teori dan praktek seharusnya tidak dipisahkan. Jadi siapa yang berkecimpung dalam dunia pendidikan sebaiknya menguasai dua hal tersebut. D. Makna Pendidikan Bagi Manusia Pendidikan dimaknai sebagai pewarisan. Baik itu pewarisan nilai ataupun pewarisan ilmu pengetahuan. Pendidikan diperlukan ketika manusia menyadari bahwa dia perlu menggunakan semua potensi yang dimilikinya, baik potensi jasmani ataupun potensi rohani. Tujuannya untuk mempertahankan hidupnya. Potensi itu masih mentah dan perlu diasah. Tujuan mempertahankan hidup ini adalah tujuan yang paling rendah. Hal tersebut disebabkan karena setelah tujuan itu didapatkan, manusia ingin hidupnya lebih bermakna. Tatkala seorang manusia menjadi dewasa, tatkala dia menjadi
  • 16. bijaksana, dia menyadari adanya dorongan batin untuk mempertahankan eksistensinya. Melalui pewarisan nilai pada generasi yang lebih muda inilah seorang manusia dewasa berusaha untuk mempertahakan eksistensi kehidupan dirinya. Bagi seorang manusia muda, pendidikan merupakan hal yang penting, seperti penunjuk arah atau yang membimbing dia untuk menjawab pertanyaan bagaimana mengarungi kehidupannya di dunia. Sungguh sulit dibayangkan jika manusia mengikuti naluri saja. Dia tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk. Dia tidak tahu bagaimana harus memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang terjadi jika dia dibiarkan mengarungi dunia tanpa bimbingan, tanpa arahan, tanpa pengetahuan?. Rasanya, Pendidikan itu penting bagi semua manusia. Mungkin tidak semua orang pernah menjadi guru, tetapi begitu banyak orang yang pernah menjadi murid, paling tidak pada masa kanak-kanak mereka. Mungkin tidak semua orang pernah mengecap bangku sekolah, tapi semua orang seharusnya, pernah mendapatkan pendidikan. Baik itu dari orang tua sendiri atau orang lain yang bisa dianggap orang tua dan bahkan pendidikan dari lingkungan sekitarnya. 16 E. Filsafat Pendidikan Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai makna sendiri.Akan tetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus.Filsafat pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum. Filsafat pendidikan memandang kegiatan pendidikan sebagai objek yang dikaji. Ada banyak defisini mengenai filsafat pendidikan tapi akhirnya semua mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka
  • 17. menyelesaikan permasalahan pendidikan. Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk menentukan gerak semua aktivitas pendidikan. 17
  • 18. BAB III PENUTUP 18 1. Kesimpulan Istilah Filsafat berasal dari bahsasa Yunani “ Philosofi ” dan dalam perkembangan berikutnya dikenal di dalam bahasa lain yaitu, Philosofie (Jerman, Belanda, dan Prancis), Philosofhy (Inggris), Philosophia (Latin), dan Falsafah (Arab). Namun arti kata diatas belum menghasilkan pengertian yang hakiki (sebenarnya) dari kata fisafat. Aktifitas budi yang dilakukan oleh para filsuf yang berupa Philosopein, memiliki 2 unsur pokok, yaitu ; pertama, Philen dan Sophos, kedua Philos dan Sophia. Philen artinya mencintai, Sophos artinya, bijaksana. Sedangkan secara istilah Philosophia artinya mencintai berusaha untuk memilikinya. Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih dewasa. Dari uraian dan pengertian pendidikan diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) untuk dengan penuh tanggung jawab membimbing anak-anak didik menuju kedewasaan. Dilihat dari sudut proses bahwa pendidikan adalah proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
  • 19. dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya, sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. 19 2. Saran Diharapkan kepada para pendidik dan pembaca makalah ini untuk lebih memperhatikan tentang pendidikan baik dari tingkat pendidikan dasar dan untuk pendidikan selanjutnya.
  • 20. 20 DAFTAR PUSTAKA 1) Rakhmat Hidayat (2013). Pedagogi Kritis. Jakarta: Raja Grafindo Persada. hlm. 2. ISBN 978-979-769-549-1. 2) John Dewey (2008). Pengalaman dan Pendidikan. Yogyakarta: Kepel Press. ISBN 979-96230-4-9. 3) Wowo Sunaryo Kuswana (2013). Filsafat Pendidikan Teknologi, Vokasi dan Kejuruan. Bandung: Alfabeta. ISBN 978-602-7825-21-5. 4) http://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_pendidikan#Pengertian_Filsafat_Pendidika n 5) http://elisa.ugm.ac.id/community/show/filsafatpendidikanolehdrshendangzaelani sukaya/