SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
JAMBAN
SEHAT
Tinja (kotoran manusia)
Penelitian : tinja rata-rata sehari
orang normal = 330 gr.
• a. berbau
• b. tidak sedap dipandang mata
• c. mengandung bermacam-macam
zat organik yang berbahaya bagi
kesehatan manusia
Limbah
tinja
(kotoran
manusia):
Pengelolaan limbah tinja
 Agar limbah tersebut tidak membahayakan, perlu
adanya pengolahan dengan baik. Maksudnya
pembuangan kotoran limbah tinja harus dilakukan di
tempat tertentu atau jamban yang sehat
 Jamban merupakan tempat penampung kotoran
manusia yang sengaja dibuat untuk
mengamankannya
Tipus / DemamTifoid
Diare, Disentri
Kolera
Cacingan (gelang, kremi, tambang, pita)
Alur penyebaran penyakit melalui Kotoran
SAKIT PERUT DAN DIARE
• Diare merupakan suatu gejala yaitu sering BAB (berak, kotoran (tinja) cair atau
lembek (semiliquid) dalam waktu 24 jam
• Sakit perut
• Kotoran mencair dan sering buang air besar
• Lemah
• Mual dan muntah
GEJALA
• TIDAK MENCUCI TANGAN SETELAH
BERAKTIFITAS
• MAKAN DAN MINUM YANG KOTOR
PENYEBAB
• TIDAK DAPAT BERAKTIFITAS
• MENGELUARKAN UANG UNTUK OBAT
• LEMAS HINGGA MASUK RUMAH SAKIT
• JIKA TIDAK DIOBATI DAPAT MENYEBABKAN
KEMATIAN
KERUGIAN
BACK
KECACINGAN
• Perut besar
• Badan kurus
GEJALA
• Telur cacing yang ada dalam air
• Telur cacing masuk melalui kotoran manusia atau
hewan kedalam makanan maupun minuman
PENYEBAB
• Akan terjadi kekurangan gizi
KERUGIAN
BAC
K
TUJUAN JAMBAN SEHAT
1. Mencegah terjadinya
penyebaran langsung
bahan-bahan yang
berbahaya bagi
manusia akibat
pembuangan kotoran
manusia.
2. Mencegah vektor
pembawa untuk
menyebarkan
penyakit pada
pemakai dan
lingkungan sekitarnya
7 SYARAT JAMBAN SEHAT
1. Tidak mencemari air
2. Tidak mencemari tanah permukaan
3. Bebas dari serangga
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
5. Aman digunakan oleh pemakainya
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
1. Tidak mencemari air
Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran
tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding
dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang
kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
danau, sungai, dan laut
2. Tidak mencemari tanah
permukaan
Tidak buang besar di sembarang tempat,
seperti kebun, pekarangan, dekat sungai,
dekat mata air, atau pinggir jalan.
Jamban yang sudah penuh agar segera
disedot untuk dikuras kotorannya, atau
dikuras, kemudian kotoran ditimbun di
lubang galian.
3. Bebas dari serangga
Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah
Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang
nyamuk.
Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi
sarang kecoa atau serangga lainnya
Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman
digunakan
Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus
ditutup setiap selesai digunakan
Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher
angsa harus tertutup rapat oleh air
Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa
ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.
Pembersihan harus dilakukan secara periodic
5. Aman digunakan oleh pemakainya
Pada tanah yang mudah longsor, perlu
ada penguat pada dinding lubang kotoran
dengan pasangan batau atau selongsong
anyaman bambu atau bahan penguat lain
yang terdapat di daerah setempat
6. Mudah dibersihkan dan tak
menimbulkan gangguan bagi pemakainya
Lantai jamban rata dan miring kearah saluran lubang kotoran
Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran
kotoran karena dapat menyumbat saluran
Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena
jamban akan cepat penuh
Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan
pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan
minimal 2:100
7. Tidak menimbulkan pandangan
yang kurang sopan
Jamban harus berdinding dan berpintu
Dianjurkan agar bangunan jamban beratap
sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan
dan kepanasan.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Sebaiknya
jamban tersebut
tertutup
Penggunaan
jamban harus
memiliki lantai
yang kuat
Penggunaan
jamban sedapat
mungkin
ditempatkan
pada tempat
yang tidak
mengganggu
pandangan
Sedapat
mungkin
sediakan alat
pembersih
Bangunan jamban dibagi menjadi 3 bagian
utama:
1. bangunan bagian atas
(Rumah Jamban)
2. bangunan bagian tengah
(slab/dudukan jamban)
3. bangunan bagian bawah
(penampung tinja).
Rumah Jamban
(Bangunan bagian atas)
 Bangunan terdiri dari atap, rangka dan dinding.
 Syarat:
- Sirkulasi udara yang cukup
- Bangunan mampu menghindarkan pengguna
terlihat dari luar
- Bangunan dapat meminimalkan gangguan
cuaca (baik musim panas maupun musim hujan)
- Kemudahan akses di malam hari
- Disarankan untuk menggunakan bahan lokal
- Ketersediaan fasilitas penampungan air dan
tempat sabun untuk cuci tangan
Bangunan bagian tengah (slab/dudukan
jamban)
• fungsi  sebagai penutup sumur tinja (pit) dan
dilengkapi dengan tempat berpijak.
• Pada jamban cemplung slab dilengkapi dengan
penutup
• pada jamban leher angsa fungsi penutup ini digantikan
oleh keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di
didalamnya.
• Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah.
1. Terdapat penutup pada lubang sebagi pelindung
terhadap gangguan serangga atau binatang lain.
2. Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan faktor
keamanan (menghindari licin, runtuh, atau terperosok).
3. Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari
kemungkinan timbulnya bau.
Penampung Tinja
(Bangunan bagian bawah)
 Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah
 dapat berbentuk persegi, lingkaran, bundar atau yang lainnya.
 Kedalaman tergantung pada kondisi tanah dan permukaan air
tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil,
penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian
dengan bahan penguatseperti anyaman bambu, batu bata,
ring beton, dan lain – lain.
 Pertimbangan untuk bangunan bagian bawah antara lain :
1. Daya resap tanah (jenis tanah)
2. Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan)
3. Ketinggian muka air tanah
4. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak
bangunan terhadap sumber air minum (lebih baik diatas 10 m)
5. Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman
lubang/kapasitas)
6. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
jamban
leher angsa
 tinja tidak langsung
jatuh ke lubang
penampungan kotoran
 Lubang pembuangan
kotoran dilengkapi
dengan mangkokan
seprti leher angsa.
 Bila pada mangkokan
tersebut dituangi air,
pada bagian leher
angsa akan tertinggal
air yang menggenang
yang berfungsi sebagai
penutup lubang.
• 1. Bak penampungan kotoran langsung di bawah
lubang pembuangan.
• 2. Bak penampungan kotoran di samping bawah
lubang pembuangan dengan penghubung pipa
saluran dan bak resapan.
• 3. Seperti 2 dimana bak resapan sebagai
penyaring.
• Bentuk kloset yang dipakai dapat dipilih sistem
jongkok atau sistem duduk.
Kontruksi kakus sistem leher angsa
ada 3 macam :
 Pilih satu model bak penampung
 Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah
(>10m)
 Bangunlah konstruksi
 Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil,
ijuk, batu, dll)
 Buat penutup bak dan letakkan di atas bak
 Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah
pembuangan kotoran diubah melalui bak kontrol
1 2
3
4
5
6
7
• 1. Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak
lengket
• 2. Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan
hajat.
• 3. Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai
kotoran bersih
PENGGUNAAN
• 1. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar
bebas penyakit.
• 2. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak
pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri
pembusuk tetap berperan aktif.
• 3. Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan
bersih.
• 4. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke
dalam air misal : kertas, kain bekas, dll
PEMELIHARAAN
• 1. Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan pribadi
yang tinggi.
• 2. Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak
tidak cepat penuh.
• 3. Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air dalam
leher angsa.
• 4. Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah
• 5. Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak.
• 6. Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan
KEUNTUNGAN
• Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur.
• Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis.
• Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan
perlu bimbingan.
KERUGIAN
Terima Kasih...

More Related Content

What's hot

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)infosanitasi
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukimaninfosanitasi
 
Dampak terhadap kesehatan masyarakat
Dampak terhadap kesehatan masyarakatDampak terhadap kesehatan masyarakat
Dampak terhadap kesehatan masyarakatsepthree
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANZakiah dr
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)sehatnegeriku
 
Materi penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editanMateri penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editanmeriantini
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malariavirgananda
 
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATASOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATASiti Farida
 
PEMICUAN STBM.pptx
PEMICUAN STBM.pptxPEMICUAN STBM.pptx
PEMICUAN STBM.pptxDewiPutri72
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimandwidiah
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)infosanitasi
 
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukSiti Aisyah
 
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaPengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaSuci Nur Hidayah
 
Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanSeptya Kaunang
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanBambang Supriatna
 
Pengertian analisis kualitas ling
Pengertian analisis kualitas lingPengertian analisis kualitas ling
Pengertian analisis kualitas lingsepthree
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahJoy Irman
 

What's hot (20)

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 2/5)
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
 
Dampak terhadap kesehatan masyarakat
Dampak terhadap kesehatan masyarakatDampak terhadap kesehatan masyarakat
Dampak terhadap kesehatan masyarakat
 
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGANPELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
PELATIHAN KADER KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS)
 
Materi penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editanMateri penyuluhan-stbm-editan
Materi penyuluhan-stbm-editan
 
Kota sehat
Kota sehatKota sehat
Kota sehat
 
Penilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumahPenilaian sanitasi-rumah
Penilaian sanitasi-rumah
 
Survey vektor malaria
Survey vektor malariaSurvey vektor malaria
Survey vektor malaria
 
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATASOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
SOSIALISASI SAMPAH - PROGAM ADIWIYATA
 
PEMICUAN STBM.pptx
PEMICUAN STBM.pptxPEMICUAN STBM.pptx
PEMICUAN STBM.pptx
 
Kak germas
Kak germasKak germas
Kak germas
 
Kesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukimanKesehatan lingkungan pemukiman
Kesehatan lingkungan pemukiman
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) (bagian 1/5)
 
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamukIdentifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
 
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tanggaPengelolaan limbah cair rumah tangga
Pengelolaan limbah cair rumah tangga
 
Laporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahanLaporan survey sanitasi perumahan
Laporan survey sanitasi perumahan
 
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapanTangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
Tangki septik sistem terpisah dengan bidang peresapan
 
Pengertian analisis kualitas ling
Pengertian analisis kualitas lingPengertian analisis kualitas ling
Pengertian analisis kualitas ling
 
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan SampahPersyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
Persyaratan Teknis Pemilahan dan Pewadahan Sampah
 

Similar to Jamban Sehat.ppt

Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)sunarto bin sudi
 
Materi Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptxMateri Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptxariafriawan
 
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdf
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdfMODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdf
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdfshakisafaras
 
pencemaran kualiti air
pencemaran kualiti airpencemaran kualiti air
pencemaran kualiti airSuci Larasati
 
Septictank maret 2016
Septictank maret 2016Septictank maret 2016
Septictank maret 2016tunggalbagas
 
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANPEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANMuhammad Nasrullah
 
Pawerpoint Jamban 2023.pptx
Pawerpoint Jamban 2023.pptxPawerpoint Jamban 2023.pptx
Pawerpoint Jamban 2023.pptxduwi13
 
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptxPenggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptxAngely Putry
 
Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Siti Munirah
 
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfhAch. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfhReligionMoon1
 
1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt
1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt
1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.pptRdMustopa
 
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptxKESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptxOktrisiaZuanda
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lelejonni yanra
 
Menggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptx
Menggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptxMenggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptx
Menggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptxHotzScenez
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaAyok Putra
 
INDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptx
INDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptxINDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptx
INDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptxRetnaSAri7
 

Similar to Jamban Sehat.ppt (20)

Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)Week 09   pengelolaan tinja dan air limbah  (ptal)
Week 09 pengelolaan tinja dan air limbah (ptal)
 
Materi Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptxMateri Jamban Sehat.pptx
Materi Jamban Sehat.pptx
 
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdf
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdfMODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdf
MODUL STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT.pdf
 
Lagun pengudaraan
Lagun pengudaraan Lagun pengudaraan
Lagun pengudaraan
 
pencemaran kualiti air
pencemaran kualiti airpencemaran kualiti air
pencemaran kualiti air
 
Septictank maret 2016
Septictank maret 2016Septictank maret 2016
Septictank maret 2016
 
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHANPEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
PEMBUANGAN SAMPAH SARAP, SISA TOKSIK DAN PEPEJAL SERTA SISTEM KUMBAHAN
 
Pawerpoint Jamban 2023.pptx
Pawerpoint Jamban 2023.pptxPawerpoint Jamban 2023.pptx
Pawerpoint Jamban 2023.pptx
 
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptxPenggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
Penggunaan dan Pengelolaan Air.pptx
 
Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)Kebersihan rumah (PBSM)
Kebersihan rumah (PBSM)
 
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfhAch. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
Ach. Affandi 1441600111.pptxhdhdjdjfhfjfhfh
 
1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt
1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt
1. PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGI AIR.ppt
 
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptxKESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
KESEHATAN LINGKUNGAN.pptx
 
Makalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan leleMakalah budidaya ikan lele
Makalah budidaya ikan lele
 
STBM.ppt
STBM.pptSTBM.ppt
STBM.ppt
 
Saringan pasir bio
Saringan pasir bioSaringan pasir bio
Saringan pasir bio
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
Menggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptx
Menggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptxMenggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptx
Menggunakan_Jamban_yang_Bersih_dan_Sehat - Copy.pptx
 
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah TanggaPILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
PILAR 3. STBM. Pengelolaan Makanan & Minuman Rumah Tangga
 
INDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptx
INDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptxINDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptx
INDIKATOR 5 pilar STBM edit 2.pptx
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptxssuser1f6caf1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
05. PPT Pelayanan Kefarmasian Penggunanan Obat Bimbingan.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Jamban Sehat.ppt

  • 2. Tinja (kotoran manusia) Penelitian : tinja rata-rata sehari orang normal = 330 gr. • a. berbau • b. tidak sedap dipandang mata • c. mengandung bermacam-macam zat organik yang berbahaya bagi kesehatan manusia Limbah tinja (kotoran manusia):
  • 3.
  • 4. Pengelolaan limbah tinja  Agar limbah tersebut tidak membahayakan, perlu adanya pengolahan dengan baik. Maksudnya pembuangan kotoran limbah tinja harus dilakukan di tempat tertentu atau jamban yang sehat  Jamban merupakan tempat penampung kotoran manusia yang sengaja dibuat untuk mengamankannya
  • 5. Tipus / DemamTifoid Diare, Disentri Kolera Cacingan (gelang, kremi, tambang, pita)
  • 6. Alur penyebaran penyakit melalui Kotoran
  • 7. SAKIT PERUT DAN DIARE • Diare merupakan suatu gejala yaitu sering BAB (berak, kotoran (tinja) cair atau lembek (semiliquid) dalam waktu 24 jam • Sakit perut • Kotoran mencair dan sering buang air besar • Lemah • Mual dan muntah GEJALA • TIDAK MENCUCI TANGAN SETELAH BERAKTIFITAS • MAKAN DAN MINUM YANG KOTOR PENYEBAB • TIDAK DAPAT BERAKTIFITAS • MENGELUARKAN UANG UNTUK OBAT • LEMAS HINGGA MASUK RUMAH SAKIT • JIKA TIDAK DIOBATI DAPAT MENYEBABKAN KEMATIAN KERUGIAN BACK
  • 8. KECACINGAN • Perut besar • Badan kurus GEJALA • Telur cacing yang ada dalam air • Telur cacing masuk melalui kotoran manusia atau hewan kedalam makanan maupun minuman PENYEBAB • Akan terjadi kekurangan gizi KERUGIAN BAC K
  • 9.
  • 10. TUJUAN JAMBAN SEHAT 1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia. 2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya
  • 11. 7 SYARAT JAMBAN SEHAT 1. Tidak mencemari air 2. Tidak mencemari tanah permukaan 3. Bebas dari serangga 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan 5. Aman digunakan oleh pemakainya 6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya 7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
  • 12. 1. Tidak mencemari air Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester. Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang kotoran tidak merembes dan mencemari sumur. Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang, danau, sungai, dan laut
  • 13. 2. Tidak mencemari tanah permukaan Tidak buang besar di sembarang tempat, seperti kebun, pekarangan, dekat sungai, dekat mata air, atau pinggir jalan. Jamban yang sudah penuh agar segera disedot untuk dikuras kotorannya, atau dikuras, kemudian kotoran ditimbun di lubang galian.
  • 14. 3. Bebas dari serangga Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang nyamuk. Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi sarang kecoa atau serangga lainnya Lantai jamban harus selalu bersih dan kering Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
  • 15. 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus ditutup setiap selesai digunakan Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher angsa harus tertutup rapat oleh air Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin. Pembersihan harus dilakukan secara periodic
  • 16. 5. Aman digunakan oleh pemakainya Pada tanah yang mudah longsor, perlu ada penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan batau atau selongsong anyaman bambu atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat
  • 17. 6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya Lantai jamban rata dan miring kearah saluran lubang kotoran Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran kotoran karena dapat menyumbat saluran Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena jamban akan cepat penuh Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan minimal 2:100
  • 18. 7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan Jamban harus berdinding dan berpintu Dianjurkan agar bangunan jamban beratap sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan dan kepanasan.
  • 19. Hal-hal yang perlu diperhatikan Sebaiknya jamban tersebut tertutup Penggunaan jamban harus memiliki lantai yang kuat Penggunaan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pandangan Sedapat mungkin sediakan alat pembersih
  • 20. Bangunan jamban dibagi menjadi 3 bagian utama: 1. bangunan bagian atas (Rumah Jamban) 2. bangunan bagian tengah (slab/dudukan jamban) 3. bangunan bagian bawah (penampung tinja).
  • 21. Rumah Jamban (Bangunan bagian atas)  Bangunan terdiri dari atap, rangka dan dinding.  Syarat: - Sirkulasi udara yang cukup - Bangunan mampu menghindarkan pengguna terlihat dari luar - Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca (baik musim panas maupun musim hujan) - Kemudahan akses di malam hari - Disarankan untuk menggunakan bahan lokal - Ketersediaan fasilitas penampungan air dan tempat sabun untuk cuci tangan
  • 22. Bangunan bagian tengah (slab/dudukan jamban) • fungsi  sebagai penutup sumur tinja (pit) dan dilengkapi dengan tempat berpijak. • Pada jamban cemplung slab dilengkapi dengan penutup • pada jamban leher angsa fungsi penutup ini digantikan oleh keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di didalamnya. • Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah. 1. Terdapat penutup pada lubang sebagi pelindung terhadap gangguan serangga atau binatang lain. 2. Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan (menghindari licin, runtuh, atau terperosok). 3. Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari kemungkinan timbulnya bau.
  • 23. Penampung Tinja (Bangunan bagian bawah)  Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah  dapat berbentuk persegi, lingkaran, bundar atau yang lainnya.  Kedalaman tergantung pada kondisi tanah dan permukaan air tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil, penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian dengan bahan penguatseperti anyaman bambu, batu bata, ring beton, dan lain – lain.  Pertimbangan untuk bangunan bagian bawah antara lain : 1. Daya resap tanah (jenis tanah) 2. Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan) 3. Ketinggian muka air tanah 4. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak bangunan terhadap sumber air minum (lebih baik diatas 10 m) 5. Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman lubang/kapasitas) 6. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
  • 24. jamban leher angsa  tinja tidak langsung jatuh ke lubang penampungan kotoran  Lubang pembuangan kotoran dilengkapi dengan mangkokan seprti leher angsa.  Bila pada mangkokan tersebut dituangi air, pada bagian leher angsa akan tertinggal air yang menggenang yang berfungsi sebagai penutup lubang.
  • 25. • 1. Bak penampungan kotoran langsung di bawah lubang pembuangan. • 2. Bak penampungan kotoran di samping bawah lubang pembuangan dengan penghubung pipa saluran dan bak resapan. • 3. Seperti 2 dimana bak resapan sebagai penyaring. • Bentuk kloset yang dipakai dapat dipilih sistem jongkok atau sistem duduk. Kontruksi kakus sistem leher angsa ada 3 macam :
  • 26.
  • 27.
  • 28.  Pilih satu model bak penampung  Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah (>10m)  Bangunlah konstruksi  Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil, ijuk, batu, dll)  Buat penutup bak dan letakkan di atas bak  Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah pembuangan kotoran diubah melalui bak kontrol
  • 30. 5 6 7
  • 31.
  • 32. • 1. Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak lengket • 2. Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan hajat. • 3. Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai kotoran bersih PENGGUNAAN • 1. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar bebas penyakit. • 2. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri pembusuk tetap berperan aktif. • 3. Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan bersih. • 4. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air misal : kertas, kain bekas, dll PEMELIHARAAN
  • 33. • 1. Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan pribadi yang tinggi. • 2. Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak tidak cepat penuh. • 3. Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air dalam leher angsa. • 4. Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah • 5. Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak. • 6. Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan KEUNTUNGAN • Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur. • Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis. • Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan perlu bimbingan. KERUGIAN