Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengelolaan limbah tinja secara baik untuk mencegah penyebaran penyakit. Jamban sehat harus memenuhi 7 syarat, yaitu tidak mencemari air dan tanah, bebas dari serangga, tidak berbau, aman digunakan, mudah dibersihkan, dan tidak mengganggu. Model jamban leher angsa dijelaskan, di mana tinja tidak langsung jatuh ke lubang penampungan melalui
2. Tinja (kotoran manusia)
Penelitian : tinja rata-rata sehari
orang normal = 330 gr.
• a. berbau
• b. tidak sedap dipandang mata
• c. mengandung bermacam-macam
zat organik yang berbahaya bagi
kesehatan manusia
Limbah
tinja
(kotoran
manusia):
3.
4. Pengelolaan limbah tinja
Agar limbah tersebut tidak membahayakan, perlu
adanya pengolahan dengan baik. Maksudnya
pembuangan kotoran limbah tinja harus dilakukan di
tempat tertentu atau jamban yang sehat
Jamban merupakan tempat penampung kotoran
manusia yang sengaja dibuat untuk
mengamankannya
7. SAKIT PERUT DAN DIARE
• Diare merupakan suatu gejala yaitu sering BAB (berak, kotoran (tinja) cair atau
lembek (semiliquid) dalam waktu 24 jam
• Sakit perut
• Kotoran mencair dan sering buang air besar
• Lemah
• Mual dan muntah
GEJALA
• TIDAK MENCUCI TANGAN SETELAH
BERAKTIFITAS
• MAKAN DAN MINUM YANG KOTOR
PENYEBAB
• TIDAK DAPAT BERAKTIFITAS
• MENGELUARKAN UANG UNTUK OBAT
• LEMAS HINGGA MASUK RUMAH SAKIT
• JIKA TIDAK DIOBATI DAPAT MENYEBABKAN
KEMATIAN
KERUGIAN
BACK
8. KECACINGAN
• Perut besar
• Badan kurus
GEJALA
• Telur cacing yang ada dalam air
• Telur cacing masuk melalui kotoran manusia atau
hewan kedalam makanan maupun minuman
PENYEBAB
• Akan terjadi kekurangan gizi
KERUGIAN
BAC
K
9.
10. TUJUAN JAMBAN SEHAT
1. Mencegah terjadinya
penyebaran langsung
bahan-bahan yang
berbahaya bagi
manusia akibat
pembuangan kotoran
manusia.
2. Mencegah vektor
pembawa untuk
menyebarkan
penyakit pada
pemakai dan
lingkungan sekitarnya
11. 7 SYARAT JAMBAN SEHAT
1. Tidak mencemari air
2. Tidak mencemari tanah permukaan
3. Bebas dari serangga
4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan
5. Aman digunakan oleh pemakainya
6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya
7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan
12. 1. Tidak mencemari air
Saat menggali tanah untuk lubang kotoran, usahakan agar dasar lubang kotoran
tidak mencapai permukaan air tanah maksimum. Jika keadaan terpaksa, dinding
dan dasar lubang kotoran harus dipadatkan dengan tanah liat atau diplester.
Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter
Letak lubang kotoran lebih rendah daripada letak sumur agar air kotor dari lubang
kotoran tidak merembes dan mencemari sumur.
Tidak membuang air kotor dan buangan air besar ke dalam selokan, empang,
danau, sungai, dan laut
13. 2. Tidak mencemari tanah
permukaan
Tidak buang besar di sembarang tempat,
seperti kebun, pekarangan, dekat sungai,
dekat mata air, atau pinggir jalan.
Jamban yang sudah penuh agar segera
disedot untuk dikuras kotorannya, atau
dikuras, kemudian kotoran ditimbun di
lubang galian.
14. 3. Bebas dari serangga
Jika menggunakan bak air atau penampungan air, sebaiknya dikuras setiap
minggu. Hal ini penting untuk mencegah bersarangnya nyamuk demam berdarah
Ruangan dalam jamban harus terang. Bangunan yang gelap dapat menjadi sarang
nyamuk.
Lantai jamban diplester rapat agar tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi
sarang kecoa atau serangga lainnya
Lantai jamban harus selalu bersih dan kering
Lubang jamban, khususnya jamban cemplung, harus tertutup
15. 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman
digunakan
Jika menggunakan jamban cemplung, lubang jamban harus
ditutup setiap selesai digunakan
Jika menggunakan jamban leher angsa, permukaan leher
angsa harus tertutup rapat oleh air
Lubang buangan kotoran sebaiknya dilengkapi dengan pipa
ventilasi untuk membuang bau dari dalam lubang kotoran
Lantai jamban harus kedap air dan permukaan bowl licin.
Pembersihan harus dilakukan secara periodic
16. 5. Aman digunakan oleh pemakainya
Pada tanah yang mudah longsor, perlu
ada penguat pada dinding lubang kotoran
dengan pasangan batau atau selongsong
anyaman bambu atau bahan penguat lain
yang terdapat di daerah setempat
17. 6. Mudah dibersihkan dan tak
menimbulkan gangguan bagi pemakainya
Lantai jamban rata dan miring kearah saluran lubang kotoran
Jangan membuang plastic, puntung rokok, atau benda lain ke saluran
kotoran karena dapat menyumbat saluran
Jangan mengalirkan air cucian ke saluran atau lubang kotoran karena
jamban akan cepat penuh
Hindarkan cara penyambungan aliran dengan sudut mati. Gunakan
pipa berdiameter minimal 4 inci. Letakkan pipa dengan kemiringan
minimal 2:100
18. 7. Tidak menimbulkan pandangan
yang kurang sopan
Jamban harus berdinding dan berpintu
Dianjurkan agar bangunan jamban beratap
sehingga pemakainya terhindar dari kehujanan
dan kepanasan.
19. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
Sebaiknya
jamban tersebut
tertutup
Penggunaan
jamban harus
memiliki lantai
yang kuat
Penggunaan
jamban sedapat
mungkin
ditempatkan
pada tempat
yang tidak
mengganggu
pandangan
Sedapat
mungkin
sediakan alat
pembersih
20. Bangunan jamban dibagi menjadi 3 bagian
utama:
1. bangunan bagian atas
(Rumah Jamban)
2. bangunan bagian tengah
(slab/dudukan jamban)
3. bangunan bagian bawah
(penampung tinja).
21. Rumah Jamban
(Bangunan bagian atas)
Bangunan terdiri dari atap, rangka dan dinding.
Syarat:
- Sirkulasi udara yang cukup
- Bangunan mampu menghindarkan pengguna
terlihat dari luar
- Bangunan dapat meminimalkan gangguan
cuaca (baik musim panas maupun musim hujan)
- Kemudahan akses di malam hari
- Disarankan untuk menggunakan bahan lokal
- Ketersediaan fasilitas penampungan air dan
tempat sabun untuk cuci tangan
22. Bangunan bagian tengah (slab/dudukan
jamban)
• fungsi sebagai penutup sumur tinja (pit) dan
dilengkapi dengan tempat berpijak.
• Pada jamban cemplung slab dilengkapi dengan
penutup
• pada jamban leher angsa fungsi penutup ini digantikan
oleh keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di
didalamnya.
• Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah.
1. Terdapat penutup pada lubang sebagi pelindung
terhadap gangguan serangga atau binatang lain.
2. Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan faktor
keamanan (menghindari licin, runtuh, atau terperosok).
3. Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari
kemungkinan timbulnya bau.
23. Penampung Tinja
(Bangunan bagian bawah)
Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah
dapat berbentuk persegi, lingkaran, bundar atau yang lainnya.
Kedalaman tergantung pada kondisi tanah dan permukaan air
tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil,
penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian
dengan bahan penguatseperti anyaman bambu, batu bata,
ring beton, dan lain – lain.
Pertimbangan untuk bangunan bagian bawah antara lain :
1. Daya resap tanah (jenis tanah)
2. Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan)
3. Ketinggian muka air tanah
4. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak
bangunan terhadap sumber air minum (lebih baik diatas 10 m)
5. Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman
lubang/kapasitas)
6. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal
24. jamban
leher angsa
tinja tidak langsung
jatuh ke lubang
penampungan kotoran
Lubang pembuangan
kotoran dilengkapi
dengan mangkokan
seprti leher angsa.
Bila pada mangkokan
tersebut dituangi air,
pada bagian leher
angsa akan tertinggal
air yang menggenang
yang berfungsi sebagai
penutup lubang.
25. • 1. Bak penampungan kotoran langsung di bawah
lubang pembuangan.
• 2. Bak penampungan kotoran di samping bawah
lubang pembuangan dengan penghubung pipa
saluran dan bak resapan.
• 3. Seperti 2 dimana bak resapan sebagai
penyaring.
• Bentuk kloset yang dipakai dapat dipilih sistem
jongkok atau sistem duduk.
Kontruksi kakus sistem leher angsa
ada 3 macam :
26.
27.
28. Pilih satu model bak penampung
Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah
(>10m)
Bangunlah konstruksi
Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil,
ijuk, batu, dll)
Buat penutup bak dan letakkan di atas bak
Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah
pembuangan kotoran diubah melalui bak kontrol
32. • 1. Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak
lengket
• 2. Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan
hajat.
• 3. Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai
kotoran bersih
PENGGUNAAN
• 1. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar
bebas penyakit.
• 2. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak
pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri
pembusuk tetap berperan aktif.
• 3. Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan
bersih.
• 4. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke
dalam air misal : kertas, kain bekas, dll
PEMELIHARAAN
33. • 1. Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan pribadi
yang tinggi.
• 2. Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak
tidak cepat penuh.
• 3. Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air dalam
leher angsa.
• 4. Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah
• 5. Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak.
• 6. Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan
KEUNTUNGAN
• Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur.
• Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis.
• Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan
perlu bimbingan.
KERUGIAN