SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
EL TARI INTERNATIONAL AIRPORT,
KUPANG, INDONESIA
Disusun oleh :
Silmi Kaffah
03111745000005
Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
GENERAL
INFO
DATA SPESIFIKASI PESAWAT
BOEING 737-400
ft m
Wingspan 94,9 28,88
Length 119,7 36,42
Height 36,4 11,1
EVALUASI RUNWAY
Diambil panjang untuk runway (take-off) 2371,13 m
1. Analitis
Panjang runway (analitis) < Panjang runway existing
Diambil panjang untuk runway (landing) = 1752,57 m
2371,13 m < 2500 m (Memenuhi)
panjang untuk runway (take-off) = 2371,13 m
Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar,
yaitu saat take-off = 2371,13 m
ft m
Wingspan 119,7 28,88
Length 94,9 36,40
Height 36,4 11,1
Berdasarkan data di atas, maka lebar runway existing memenuhi lebar runway
Kesimpulan :
Hasil evaluasi lebar runway yang
disarankan 45 m, sedangkan panjang
runway eksisting adalah 45 m.
Berdasarkan grafik di samping,
panjang runway untuk landing = 1520 m
Koreksi akibat slippery pavement = 7 %
1520 m + (1520 m x 7 %) = 1626,4 m
1,520
1. Grafis
Berdasarkan grafi di samping,
panjang runway untuk takeoff = 2375 m
Koreksi akibat effective gradient = 0
2375 m + (2375 m x 0) = 2375 m
2375
Panjang runway untuk landing = 1626,4 m
Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar,
yaitu saat take-off = 2375 m
Panjang runway (grafis) < Panjang runway existing
2375 m < 2500 m (Memeniuh)
WINDROSE
Arah
Presentase kecepatan angin (mi/h)
15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total
N 2.40% 0.20% 2.60%
NNE 3.00% 1.20% 0.50% 4.70%
NE 5.30% 1.60% 1.00% 0.30% 8.20%
ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.10% 11.70%
E 7.10% 2.30% 1.90% 0.15% 11.45%
ESE 6.40% 3.10% 0.50% 10.00%
SE 5.70% 0.10% 5.80%
SSE 3.60% 3.60%
S 1.70% 1.70%
SSW 1.70% 0.50% 0.03% 2.23%
SW 1.50% 0.60% 0.19% 2.29%
WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20%
W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40%
WNW 3.80% 0.60% 0.15% 4.55%
NW 1.70% 0.45% 0.01% 2.16%
NNW 1.70% 0.40% 2.10%
Calm 0 - 4 mi/h 8.10%
Total 90%
Arah
Presentase kecepatan angin (mi/h)
15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total
N 2.40% 0.25% 2.65%
NNE 3.00% 0.30% 3.30%
NE 5.30% 0.85% 6.15%
ENE 6.80% 3.05% 0.85% 0.005% 10.71%
E 7.10% 2.30% 1.90% 0.04% 11.34%
ESE 6.40% 3.50% 1.90% 0.10% 11.90%
SE 5.80% 1.90% 1.10% 8.80%
SSE 3.80% 0.90% 4.70%
S 1.80% 0.08% 1.88%
SSW 1.70% 1.70%
SW 1.50% 0.08% 1.58%
WSW 2.70% 0.30% 3.00%
W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40%
WNW 3.80% 0.60% 0.20% 4.60%
NW 1.70% 0.60% 0.20% 2.50%
NNW 1.70% 0.90% 0.03% 2.63%
Calm 0 - 4 mi/h 8.10%
Total 91%
Arah
Presentase kecepatan angin (mi/h)
15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total
N 2.40% 0.19% 2.59%
NNE 3.00% 0.70% 3.70%
NE 5.30% 1.60% 0.50% 0.02% 7.42%
ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.08% 11.68%
E 7.10% 2.30% 1.90% 0.20% 11.50%
ESE 6.40% 3.50% 1.90% 0.08% 11.88%
SE 5.80% 1.75% 0.45% 8.00%
SSE 3.80% 0.015% 3.82%
S 1.70% 1.70%
SSW 1.65% 0.01% 1.66%
SW 1.50% 0.40% 0.01% 1.91%
WSW 2.70% 0.40% 0.09% 3.19%
W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40%
WNW 3.80% 0.60% 0.20% 4.60%
NW 1.70% 0.60% 0.17% 2.47%
NNW 1.70% 0.70% 0.01% 2.41%
Calm 0 - 4 mi/h 8.10%
Total 92%
Dari perhitungan, didapatkan :
• Arah ENE sebesar 90 %
• Arah ESE sebesar 91 %
• Arah E sebesar 92 %
Diambil yang terbesar, yaitu arah E sebesar 92 %
Jadi, arah runway perhitungan sama dengan arah
runway existing, yaitu E.
Membandingkan data bandara (Azimuth = 09-25)
dengan arah angin
Arah angin Bandara El Tari belum sesuai dengan arah
runway.
Jika ingin sesuai dengan arah mata angin, maka arah
runway seharusnya 09-27.
EVALUASI RESA
Data Bandara El Tari Kupang
Runway End Safety Area (RESA) = 150 m x 90 m
Penggolongan pesawat Boeing 737-400 = IV-C
Kesimpulan :
Lebar RESA perhitungan < Lebar RESA eksisting
30 m < 90 m
EVALUASI STOPWAY
Data Bandara El Tari Kupang
Dimensi Stopway = 60 m x 45 m
Penggolongan pesawat Boeing 737-400 = IV-C
Kesimpulan :
Dimensi stopway perhitungan < Dimensi stopway eksisting
60 m x 30 m < 60 m x 45 m (Memenuhi)
PENENTUAN LANDING
Landing distance ditentukan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung pada
google maps yang diukur mulai dari threshold sampai marka touchdown sebagai berikut :
PENENTUAN LANDING
Mengacu pada “ICAO Manual on Aerodrome Standards Annex 14” besarnya exit speed untuk
rapid exit taxiway adalah tergantung pada klasifikasi runway dengan besar sebagai berikut :
• Runway dengan Kode 1 dan 2 maksimum 35 knots
• Runway dengan Kode 3 dan 4 maksimum 50 knots
Bandara El Tari Kupang memiliki runway dengan 1800 m sehingga termasuk kode 4, dan
memiliki runway dengan tipe rapid exit taxiway sehingga exit speed diambil sebesar 50 knots.
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
Perhitungan exit taxiway ditinjau terhadap pesawat terbesar yaitu Boeing 737-400 yang
memiliki data data sebagai berikut : (http://www.skybrary.aero/)
• Landing speed = 137 knots = 70,58 m/s
• Exit Speed = 50 knots = 25,72 m/s
• Perlambatan Rata-rata = 5 ft/s2 = 1,524 m/s2
• Landing distance (D1) = 406,14 m
Dengan data-data tersebut maka perhitungan lokasi exit taxiway adalah sebagai berikut :
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
D1 = 406,14 m
D2 =
𝑳𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐 − 𝑬𝒙𝒊𝒕 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐
𝟐×𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
D2 =
𝟕𝟎,𝟓𝟖 𝒎
𝒔
𝟐 − 𝟐𝟓,𝟕𝟐 𝒎
𝒔
𝟐
𝟐×𝟏,𝟓𝟐𝟒 𝒎
𝒔𝟐
D2 = 1417,33 m
Jarak Exit Taxiway = D1 + D2
= 406,14 m + 1413,62 m
= 1823,47 m
Jarak Exit Taxiway tersebut perlu dikoreksi terhadap elevasi, suhu, dan juga gradient efektif sebagai
berikut :
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
Panjang Exit Taxiway terkoreksi :
• Koreksi Elevasi = 𝟏𝟖𝟏𝟗, 𝟕𝟔 𝒎 + (𝟏𝟖𝟏𝟗, 𝟕𝟔 𝒎 × 𝟕% ×
𝟏𝟎𝟑,𝟏𝟒 𝒎
𝟑𝟎𝟎 𝒎
)
= 1867,35 m
• Koreksi Suhu = 1𝟖𝟔𝟕, 𝟑𝟓 𝒎 + 𝟏𝟖𝟔𝟕, 𝟑𝟓 𝒎 × 𝟏% × 𝟐𝟕 − 𝟐𝟔, 𝟑𝟑 °𝑪
= 1879,86 m
• Koreksi Gradien = 1879,86 𝒎 + 𝟏𝟖𝟕𝟗, 𝟖𝟔 𝒎 × 𝟏𝟎% ×
𝟎%
𝟏%
= 1879,86 m
Maka kebutuhan panjang exit taxiway untuk Boeing 737-400 adalah 1873,62 m
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
Lokasi exit taxiway terjauh dan terlebar pada runway 07/25 Bandara El Tari Kupang terletak pada jarak
2460 m, dimana nilai tersebut adalah lebih besar dari 1879,86 m (perhitungan).
Sehingga lokasi exit taxiway pada Bandara El Tari sudah memenuhi kebutuhan minimum.
2460 m
PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY
Perhitungan lebar taxiway didasarkan pada pesawat Boeing 737-400 yang merupakan golongan
IV-C sehingga lebar taxiway adalah :
PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY
Taxiway pada runway 07/25 Bandara El Tari Kupang memiliki lebar 23,3 m, sehingga sudah memenuhi
persyaratan minimum lebar taxiway
23,3 m
PERHITUNGAN JARI-JARI TAXIWAY
Taxiway pada runway 07/25 Bandara El Tari Kupang memiliki lebar 23,3 m, sehingga sudah memenuhi
persyaratan minimum lebar taxiway
Jari-jari Lengkung Horizontal
R =
𝒗
𝟏𝟐𝟓 𝒇
R =
𝟕𝟎,𝟓𝟖 𝒎/𝒔
𝟏𝟐𝟓 ×𝟎,𝟏𝟑
R = 4,34 m
Jari-jari Taxiway
R =
𝟎,𝟑𝟖𝟖 𝑾𝟐
𝑻
𝟐 −𝑺
R =
𝟎,𝟑𝟖𝟖 × 𝟏𝟒,𝟐𝟕 𝟐
𝟐𝟑,𝟑
𝟐 −𝟕,𝟓
R = 13,56 m
Keterangan :
R = Jari-jari lengkung taxiway (m)
W = Wheel base (m)
T = Lebar perkerasan taxiway (m)
S = Jarak antara tengah main-gear
dan tepi perkerasan taxiway
Keterangan :
R = Jari-jari lengkung horizontal (m)
v = Kecepatan pesawat (m/s)
f = Koefisien gesek roda dengan
perkerasan (±0,13)
PERHITUNGAN LUAS APRON
Apron pada Runway 07/25 pada Bandara El Tari Kupang memiliki data-data sebagai berikut :
• Luas apron = luas apron 1 + luas apron 2
= 10000 m2 + 42525 m2
= 52525 m2
• Perkerasan = Aspal hotmix
• Kekuatan = PCN 42 R/A/X/T
Luas dari apron pada runway tinjauan yaitu runway 07/25 didapatkan dengan cara melakukan
pengukuran secara langsung melalui google maps sebagai berikut :
PENENTUAN LUAS APRON 1
Luas Apron 1 = 9904,71 m2
PENENTUAN LUAS APRON 2
Luas Apron 2 = 42157,94 m2
PENENTUAN LUAS APRON
Dari hasil pengukuran melalui google maps maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Luas Apron 1 = 9904,71 m2
Luas Apron 2 = 42157,94 m2
Total Luas Apron = 52062,65 m2
PERHITUNGAN APRON
Perhitungan luasan apron didasarkan pada ukuran pesawat terbesar pada Bandara El Tari Kupang
yaitu pesawat Boeing 737, sehingga termasuk pada kelas B
PENENTUAN JAM SIBUK
Penentuan jam sibuk pada Bandara El Tari dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan statistic
data pergerakan pesawat sebagai berikut :
ARRIVALS
PENENTUAN JAM SIBUK
Penentuan jam sibuk pada Bandara El Tari dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan statistic
data pergerakan pesawat sebagai berikut :
DEPARTURES
PENENTUAN JUMLAH PERGERAKAN (V)
Didapatkan jumlah pergerakan pesawat pada jam sibuk yaitu sebagai berikut :
Pesawat Kelas A = 3 pergerakan/3 jam
Pesawat Kelas B = 3 pergerakan/3 jam
Pesawat Kelas C = 10 pergerakan/3 jam
PENENTUAN WAKTU DI GATE (T)
Mengacu pada “Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff)” waktu pesawat di gate adalah
sebagai berikut :
PERHITUNGAN JUMLAH GATE (G)
Pesawat Kelas A
G =
𝑽 ×𝑻
𝑼
G =
𝟑 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏
𝟑 𝒋𝒂𝒎×
𝟔𝟎
𝟔𝟎
𝒋𝒂𝒎
𝟎,𝟕
= 1,43 buah
= 2 buah
Pesawat Kelas B
G =
𝑽 ×𝑻
𝑼
G =
𝟑 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏
𝟑 𝒋𝒂𝒎×
𝟒𝟎
𝟔𝟎
𝒋𝒂𝒎
𝟎,𝟕
= 2,14 buah
= 3 buah
Pesawat Kelas C
G =
𝑽 ×𝑻
𝑼
G =
𝟏𝟎 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏
𝟑𝒋𝒂𝒎×
𝟑𝟎
𝟔𝟎
𝒋𝒂𝒎
𝟎,𝟕
= 9,52 buah
= 10 buah
Nilai U = 0,6 – 0,8
Diambil U = 0,7
PERHITUNGAN PANJANG APRON
Pesawat Kelas A
Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar A320
R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60)
= 0,5 x 34 m + 15 m / tan (60)
= 25,66 m
C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m
Panjang apron = (G x 2R) + (G x C)
= (2x 2(25,66 m)) +(2 x 9,14 m)
= 120,92 m
PERHITUNGAN PANJANG APRON
Pesawat Kelas B
Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Boeing 737-400 dengan wingspan 28,88 m dan wheel
base 14,27 m, sehingga :
R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60)
= 0,5 x 28,88 m + 14,27 m / tan (60)
= 22,68 m
C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m
Panjang apron = (G x 2R) + (G x C)
= (3 x 2(22,68 m)) +(3 x 9,14 m)
= 136,07 m
PERHITUNGAN PANJANG APRON
Pesawat Kelas C
Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar AT4 dengan wingspan 24,6 m dan wheel base 13,02 m,
sehingga :
R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60)
= 0,5 x 24,6 m + 13,02 m / tan (60)
= 19,82 m
C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m
Panjang apron = (G x 2R) + (G x C)
= (10 x 2(19,82 m)) +(10 x 9,14 m)
= 487,74 m
PERHITUNGAN PANJANG APRON
Maka panjang kebutuhan total apron adalah :
Panjang = 120,92 m + 136,07 m + 487,74 m
= 744,74 m
Didapatkan panjang total kebutuhan apron adalah 744,74 m.
Panjang apron pada Bandara El Tari Kupang adalah 405 m (hubud.dephub.go.id)
Panjang apron eksisting > Panjang apron perhitungan
405 m > 744,74 m
Sehingga panjang apron eksisting TIDAK memenuhi.
PERHITUNGAN LEBAR APRON
Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Boeing 737-400 dengan panjang 36,42 m,
sehingga :
C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m
Lebar Taxi-Lane (W) diambil selebar taxiway, yaitu 23,3 m
Lebar apron = Panjang pesawat + Clearence + W
= 36,42 m + 9,14 m + 23,3 m
= 68,86 m
PERHITUNGAN LUAS APRON
Maka kebutuhan luas total apron :
Luas Apron = Panjang Apron x Lebar Apron
= 744,74 m x 68,86 m
= 51282,5 m2
Didapatkan luas total kebutuhan apron adalah 51282,5 m2
Luas apron pada runway 07/25 Bandara El Tari, Kupang adalah sebesar 52062,65 m2
52062,65 m2 > 51282,5 m2
Sehingga panjang apron eksisting memenuhi.
EVALUASI LETAK APRON
Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut :
EVALUASI LETAK APRON
Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut :
2500 m
1000 m
EVALUASI LETAK APRON
Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
• Panjang runway = 2500 m
• Lokasi apron = 1000 m
Maka rasio lokasi apron terhadap panjang runway adalah :
Rasio =
𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒎
𝟐𝟓𝟎𝟎 𝒎
=
𝟏
𝟐,𝟓
≈
𝟏
𝟑
Dari hasil rasio tersebut, maka lokasi apron sesuai dengan persyaratan
KESIMPULAN
No Tinjauan Kebutuhan Tersedia Status
1 Panjang Runway 2371,13 m 2500 m Memenuh
i
2 Lebar Runway 45 m 45 m Memenuh
i
3 Arah Runway 09-27 07-25 Tidak
4 Lokasi Exit
Taxiway
1879,86 m 2460 m Memenuh
i
5 Lebar Taxiway 23 m 23,3 m Memenuh
i
6 Luas Apron 51282,5 m2 52062,65 m2 Memenuh
i
7 Letak Apron 1
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦
1
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦
Memenui
Dari hasil analisa yang sudah dilakukan terhadap Bandara El Tari, Kupang, didapatkan hasil sebagai
berikut :
HAMBURG INTERNATIONAL AIRPORT
GERMANY
Disusun oleh :
Silmi Kaffah
03111745000005
GENERAL
INFO
DATA SPESIFIKASI PESAWAT
AIRBUS 380-800
ft m
Wingspan 261,8 79,75
Length 238,7 72,72
Height 79 24,09
EVALUASI RUNWAY
Diambil panjang untuk runway (take-off) 2061,04 m
1. Analitis
Panjang runway (analitis) < Panjang runway existing
Diambil panjang untuk runway (landing) = 2950,19m
2950,19 m < 3666 m (Memenuhi)
panjang untuk runway (take-off) = 2061,04 m
Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar,
yaitu saat take-off = 2950,19 m
ft m
Wingspan 261,8 79,75
Length 238,7 72,72
Height 79 24,09
Berdasarkan data di atas, maka lebar runway existing tidak memenuhi lebar runway perhitungan.
Kesimpulan :
Hasil evaluasi lebar runway yang
disarankan 60 m, sedangkan panjang
runway eksisting adalah 46 m.
Runways
Berdasarkan grafik di samping,
panjang runway untuk landing = 1930 m
Koreksi akibat slippery pavement = 7 %
1930 m + (1930 m x 7 %) = 2065,1 m
1. Grafis
Berdasarkan grafi di samping,
panjang runway untuk takeoff = 3000 m
Koreksi akibat effective gradient = 0,12
3000 m + (3000 m x 0,12) = 3374,13 m
Panjang runway untuk landing = 2065,1 m
Jadi, panjang untuk runway diambil yang
terbesar,
yaitu saat take-off = 3374,13 m
Panjang runway (analitis) < Panjang runway existing
3374,13 m < 3666 m (Memenuhi)
WINDROSE
Arah
Presentase kecepatan angin (mi/h)
15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total
N 2.40% 0.39% 0.50% 3.29%
NNE 3.00% 1.20% 1% 0.45% 5.65%
NE 5.30% 1.60% 1% 0.40% 8.30%
ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.65% 12.25%
E 7.10% 2.00% 0.50% 9.60%
ESE 6.40% 0.30% 6.70%
SE 5.80% 5.80%
SSE 3.80% 0.10% 3.90%
S 1.80% 0.35% 0.30% 2.45%
SSW 1.70% 0.80% 0.40% 0.25% 3.15%
SW 1.50% 0.60% 0.20% 2.30%
WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20%
W 4.90% 0.39% 0.55% 5.84%
WNW 3.80% 0.25% 4.05%
NW 1.70% 0.05% 1.75%
NNW 1.70% 0.45% 2.15%
Calm 0 - 4 mi/h 8.10%
Total 88%
Arah
Presentase kecepatan angin (mi/h)
15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total
N 2.40% 0.20% 2.60%
NNE 3.00% 1.20% 1% 4.70%
NE 5.30% 1.60% 1% 0.38% 8.28%
ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.10% 11.70%
E 7.10% 2.30% 1.90% 0.14% 11.44%
ESE 6.40% 3.30% 0.40% 10.10%
SE 5.80% 0.20% 6.00%
SSE 3.80% 3.80%
S 1.80% 0.11% 1.91%
SSW 1.70% 0.65% 0.18% 0.02% 2.55%
SW 1.50% 0.60% 0.20% 2.30%
WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20%
W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40%
WNW 3.80% 0.58% 0.10% 4.48%
NW 1.70% 0.25% 1.95%
NNW 1.70% 0.90% 0.15% 2.75%
Calm 0 - 4 mi/h 8.10%
Total 91%
Dari perhitungan, didapatkan :
• Arah SW sebesar 88 %
• Arah WSW sebesar 91 %
• Arah W sebesar 94 %
Diambil yang terbesar, yaitu arah W sebesar 94 %
Jadi, arah runway perhitungan sama dengan arah
runway existing, yaitu W.
Arah
Presentase kecepatan angin (mi/h)
15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total
N 2.40% 0.25% 2.65%
NNE 3.00% 1.00% 4.00%
NE 5.30% 1.60% 1% 0.10% 7.80%
ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.99% 12.59%
E 7.10% 2.30% 1.90% 0.20% 11.50%
ESE 6.40% 3.50% 1.80% 0.60% 12.30%
SE 5.80% 1.20% 0.10% 7.10%
SSE 3.70% 0.05% 3.75%
S 1.70% 1.70%
SSW 1.70% 0.10% 1.80%
SW 1.50% 0.50% 2.00%
WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20%
W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40%
WNW 3.80% 0.60% 0.20% 4.60%
NW 1.70% 0.60% 0.10% 2.40%
NNW 1.70% 0.90% 0.50% 3.10%
Calm 0 - 4 mi/h 8.10%
Total 94%
Membandingkan data bandara dengan arah angin :
(15-33)
Arah angin Bandara Hamburg, Jerman belum sesuai
dengan arah runway.
EVALUASI RESA
Data Bandara Hamburg, Jerman
Runway End Safety Area = 60 m x 125 m
Penggolongan pesawat A380-800 = IV -F
Kesimpulan :
Lebar RESA perhitungan ≤ Lebar RESA eksisting
60 m ≤ 60 m
(Memenuhi)
60 m
125 m
EVALUASI STOPWAY
Data Bandara Hamburg, Jerman
Dimensi Stopway = 60 m x 60 m
Penggolongan pesawat A380-800 = IV-F
Kesimpulan :
Dimensi stopway perhitungan ≤ Dimensi stopway eksisting
45 m x 60 m ≤ 60 m x 60 m
(Memenuhi)
PENENTUAN LANDING
Landing distance ditentukan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung pada
google maps yang diukur mulai dari threshold sampai marka touchdown sebagai berikut :
PENENTUAN LANDING
Mengacu pada “ICAO Manual on Aerodrome Standards Annex 14” besarnya exit speed untuk
rapid exit taxiway adalah tergantung pada klasifikasi runway dengan besar sebagai berikut :
• Runway dengan Kode 1 dan 2 maksimum 35 knots
• Runway dengan Kode 3 dan 4 maksimum 50 knots
Bandara Hamburg, Jerman memiliki runway dengan 1800 m sehingga termasuk kode 4, dan
memiliki runway dengan tipe rapid exit taxiway sehingga exit speed diambil sebesar 50 knots.
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
Perhitungan exit taxiway ditinjau terhadap pesawat terbesar yaitu Airbus A380-800 yang
memiliki data data sebagai berikut : (http://www.skybrary.aero/)
• Landing speed = 138 knots = 70,993 m/s
• Exit Speed = 50 knots = 25,722 m/s
• Perlambatan Rata-rata = 5 ft/s2 = 1,524 m/s2
• Landing distance (D1) = 414,22 m
Dengan data-data tersebut maka perhitungan lokasi exit taxiway adalah sebagai berikut :
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
D1 = 414,22 m
D2 =
𝑳𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐 − 𝑬𝒙𝒊𝒕 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐
𝟐×𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂
D2 =
𝟕𝟎,𝟗𝟗𝟑 𝒎
𝒔
𝟐 − 𝟐𝟓,𝟕𝟐𝟐 𝒎
𝒔
𝟐
𝟐×𝟏,𝟓𝟐𝟒 𝒎
𝒔𝟐
D2 = 1436,48 m
Jarak Exit Taxiway = D1 + D2
= 414,22 m + 1436,48 m
= 1850,7 m
Jarak Exit Taxiway tersebut perlu dikoreksi terhadap elevasi, suhu, dan juga gradient efektif sebagai
berikut :
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
Panjang Exit Taxiway terkoreksi :
• Koreksi Elevasi = 𝟏𝟖𝟓𝟎, 𝟕 𝒎 + (𝟏𝟖𝟓𝟎, 𝟕𝒎 × 𝟕% ×
𝟏𝟔 𝒎
𝟑𝟎𝟎 𝒎
)
= 1857,64 m
• Koreksi Suhu = 𝟏𝟖𝟓𝟕, 𝟔𝟏 𝒎 + 𝟏𝟖𝟓𝟕, 𝟔𝟏 𝒎 × 𝟏% × 𝟖 − 𝟕, 𝟖𝟗 °𝑪
= 1859,57 m
• Koreksi Gradien = 𝟏𝟖𝟓𝟗, 𝟔𝟏 𝒎 + 𝟏𝟖𝟓𝟗, 𝟔𝟓 𝒎 × 𝟏𝟎% ×
𝟎,𝟏𝟐%
𝟏%
= 1882,76 m
Maka kebutuhan panjang exit taxiway untuk Airbus A380-800 adalah 1882,76 m
PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY
Lokasi exit taxiway terjauh dan terlebar pada runway 15/33 Bandara Hamburg, Jerman terletak pada jarak 1900 m,
dimana nilai tersebut adalah lebih besar dari 1882,76 m (perhitungan).
Sehingga lokasi exit taxiway pada Bandara Hamburg, Jerman sudah memenuhi kebutuhan minimum.
2460 m
PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY
Perhitungan lebar taxiway didasarkan pada pesawat Airbus A380-800 yang merupakan golongan 4F
sehingga lebar taxiway adalah :
PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY
Taxiway pada runway 15/33 Bandara Hamburg, Jerman memiliki lebar 30 m, sehingga sudah memenuhi
persyaratan minimum lebar taxiway = 30 m
PERHITUNGAN JARI-JARI TAXIWAY
Jari-jari Lengkung Horizontal
R =
𝒗
𝟏𝟐𝟓 𝒇
R =
𝟕𝟎,𝟗𝟗𝟑 𝒎/𝒔
𝟏𝟐𝟓 ×𝟎,𝟏𝟑
R = 4,37 m
Jari-jari Taxiway
R =
𝟎,𝟑𝟖𝟖 𝑾𝟐
𝑻
𝟐 −𝑺
R =
𝟎,𝟑𝟖𝟖 × 𝟑𝟏,𝟖𝟖 𝟐
𝟑𝟎
𝟐 −𝟕,𝟓
R = 52,58 m
Keterangan :
R = Jari-jari lengkung taxiway (m)
W = Wheel base (m)
T = Lebar perkerasan taxiway (m)
S = Jarak antara tengah main-gear
dan tepi perkerasan taxiway
Keterangan :
R = Jari-jari lengkung horizontal (m)
v = Kecepatan pesawat (m/s)
f = Koefisien gesek roda dengan
perkerasan (±0,13)
PENENTUAN LUAS APRON 1
Luas Apron 1 = 55174,80 m2
PENENTUAN LUAS APRON 2
Luas Apron 2 = 40694,83 m2
PENENTUAN LUAS APRON 3
Luas Apron 3 = 50805,57 m2
PENENTUAN LUAS APRON 4
Luas Apron 4 = 82917,34 m2
PENENTUAN LUAS APRON
Dari hasil pengukuran melalui googke maps maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Luas Apron 1 = 55174,80 m2
Luas Apron 2 = 40694,83 m2
Luas Apron 3 = 50805,57 m2
Luas Apron 4 = 82917,34
Total Luas Apron = 229.592,54 m2
PERHITUNGAN APRON
Perhitungan luasan apron didasarkan pada ukuran pesawat terbesar pada Bandara Hamburg, Jerman
yaitu pesawat Airbus A380-800, yang memiliki ukuran setara dengan Boeing 747 sehingga termasuk
pada kelas A
PENENTUAN JAM SIBUK
Penentuan jam sibuk pada Bandara Hamburg, Jerman dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan
statistik data pergerakan pesawat sebagai berikut :
Dari data statistik yang didapatkan dari
https://en.wikipedia.org/wiki/Hamburg_Airport
didapatkan jumlah pergerakan pesawat selama
setahun pada 2017 adalah sebanyak 159.780
pergerakan, sehingga :
Pergerakan/jam = 9,12 pergerakan/jam
Pergerakan/jam = 18,24 pergerakan/jam
Karena terdapat 2 buah runway, maka jumlah
pergerakan untuk tiap runway adalah :
Pergerakan/jam =
𝟏𝟖,𝟐𝟒
𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏
𝒋𝒂𝒎
𝟐
Pergerakan/jam =
𝟏𝟓𝟗.𝟕𝟖𝟎 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏
𝟑𝟔𝟓 ×𝟐𝟒 𝒋𝒂𝒎
Pergerakan/jam = 10 pergerakan/jam
PENENTUAN WAKTU DI GATE (T)
Mengacu pada “Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff)” waktu pesawat di gate adalah
sebagai berikut :
PERHITUNGAN JUMLAH GATE (G)
Pesawat Kelas A
G =
𝑽 ×𝑻
𝑼
G =
𝟏𝟎 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏
𝒋𝒂𝒎×
𝟔𝟎
𝟔𝟎
𝒋𝒂𝒎
𝟎,𝟕
= 14,29 buah
= 15 buah
Nilai U = 0,6 – 0,8
Diambil U = 0,7
Maka jumlah kebutuhan gate adalah sebanyak 15 buah
PERHITUNGAN PANJANG APRON
Pesawat Kelas A
Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Airbus A380-800 dengan wingspan 79,75 m dan wheel
base 31,88 m, sehingga :
R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60)
= 0,5 x 79,75 m + 31,88 m / tan (60)
= 58,28 m
C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m
Panjang apron = (G x 2R) + (G x C)
= (15 x 2(58,28 m)) +(15 x 9,14 m)
= 1885,5 m
PERHITUNGAN LEBAR APRON
Pesawat Kelas A
Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Airbus A380-800 dengan panjang 72,72 m, sehingga :
C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m
Lebar Taxi-Lane (W) diambil selebar taxiway, yaitu 30 m
Lebar apron = Panjang pesawat + Clearence + W
= 72,72 m + 9,14 m + 30 m
= 111,86 m
PERHITUNGAN LUAS APRON
Maka kebutuhan luas total apron :
Luas Apron = Panjang Apron x Lebar Apron
= 1885,5 m x 111,86 m
= 210.915 m2
Didapatkan luas total kebutuhan apron adalah 210.915 m2
Luas apron pada runway 15/33 Bandara Hamburg, Jerman adalah sebesar 229.592,54 m2
229.592,54 m2 > 210.915 m2
Sehingga panjang apron eksisting memenuhi.
EVALUASI LETAK APRON
Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut :
EVALUASI LETAK APRON
Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut :
Maka didapatkan hasil sebagai berikut :
• Panjang runway = 3666 m
• Lokasi apron = 417 m
Maka rasio lokasi apron terhadap panjang runway
adalah :
Rasio =
𝟒𝟏𝟕 𝒎
𝟑𝟔𝟔𝟔 𝒎
=
𝟏
𝟖
≠
𝟏
𝟑
Dari hasil rasio tersebut, maka lokasi apron tidak
sesuai dengan persyaratan
KESIMPULAN
Dari hasil analisa yang sudah dilakukan terhadap Bandara Hamburg, Jerman, didapatkan hasil sebagai
berikut :
No Tinjauan Kebutuhan Tersedia Status
1 Panjang Runway 2950,19 m 3666 m Memenuhi
2 Lebar Runway 60 m 46 m Tidak
Memenuhi
3 Arah Runway Tidak Sesuai
4 Lokasi Exit Taxiway 1882,76 m 1900 m Memenuhi
5 Lebar Taxiway 30 m 30 m Memenuhi
6 Luas Apron 210.915 229.592,54 Memenuhi
7 Letak Apron 1
3
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦
1
8
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦
Tidak
Memenuihi

More Related Content

Similar to EL TARI RUNWAY EVALUASI

MATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdf
MATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdfMATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdf
MATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdfBayuFajarbuana
 
Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858Dandi Yakuza
 
11016 10-666744824224
11016 10-66674482422411016 10-666744824224
11016 10-666744824224wilners
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)afifsalim
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okafinarahma
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)afifsalim
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271supri yatna
 
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok CabeAnalisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok CabeHudanLinas
 
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udaraSkop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udaraJulmazli Dempollok
 
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWIPERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWIMurni Umiasih
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemuditanalialayubi
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Syafutri Asbintari
 
01. HANJAR PENG.PEMORA.doc
01. HANJAR PENG.PEMORA.doc01. HANJAR PENG.PEMORA.doc
01. HANJAR PENG.PEMORA.dockhaidirilqam
 

Similar to EL TARI RUNWAY EVALUASI (20)

Teori uas
Teori uasTeori uas
Teori uas
 
MATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdf
MATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdfMATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdf
MATERI-Judi-Ginta-TBS-Tanjung-Priok-Concept-and-Case-Study-16JUNI22.pdf
 
Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858Dandi heryana, nim. 0905858
Dandi heryana, nim. 0905858
 
11016 10-666744824224
11016 10-66674482422411016 10-666744824224
11016 10-666744824224
 
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
IRIGASI DAN BANGUNAN AIR (TUGAS S1 TEKNIK SIPIL UNTAG SEMARANG, MAT KUL : IRBA2)
 
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) okPresentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
Presentasi tol cijago (pt. hutama karya) ok
 
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (TUGAS S1 UNTAG SEMARANG)
 
Group3 aero 100%
Group3 aero 100%Group3 aero 100%
Group3 aero 100%
 
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna  hp : 081288607271
PERHITUNGAN CRANE HOIST : By Supriyatna hp : 081288607271
 
Profile STPI
Profile STPIProfile STPI
Profile STPI
 
TUGAS BESAR (1).pptx
TUGAS BESAR (1).pptxTUGAS BESAR (1).pptx
TUGAS BESAR (1).pptx
 
Airport
AirportAirport
Airport
 
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok CabeAnalisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
Analisis Kelayakan Geometri Fasilitas Sisi Udara Studi Kasus Bandara Pondok Cabe
 
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udaraSkop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
Skop dan bidang tugas pegawai kawalan trafik udara
 
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWIPERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
PERENCANAAN GEOMETRIK DAN DRAINASENYA PADA JALAN CINERE-JAGORAWI
 
Perhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudiPerhitungan daun kemudi
Perhitungan daun kemudi
 
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
Sifat-Sifat Pesawat Berkenaan dengan Perencanaan Lapangan Terbang
 
Proyek jalan metkon
Proyek jalan metkonProyek jalan metkon
Proyek jalan metkon
 
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
Tugas Perencanaan Pelabuhan Kelompok 2
 
01. HANJAR PENG.PEMORA.doc
01. HANJAR PENG.PEMORA.doc01. HANJAR PENG.PEMORA.doc
01. HANJAR PENG.PEMORA.doc
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

EL TARI RUNWAY EVALUASI

  • 1. EL TARI INTERNATIONAL AIRPORT, KUPANG, INDONESIA Disusun oleh : Silmi Kaffah 03111745000005 Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan, dan Kebumian Institut Teknologi Sepuluh Nopember
  • 2.
  • 3.
  • 5. DATA SPESIFIKASI PESAWAT BOEING 737-400 ft m Wingspan 94,9 28,88 Length 119,7 36,42 Height 36,4 11,1
  • 6. EVALUASI RUNWAY Diambil panjang untuk runway (take-off) 2371,13 m 1. Analitis
  • 7. Panjang runway (analitis) < Panjang runway existing Diambil panjang untuk runway (landing) = 1752,57 m 2371,13 m < 2500 m (Memenuhi) panjang untuk runway (take-off) = 2371,13 m Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar, yaitu saat take-off = 2371,13 m
  • 8. ft m Wingspan 119,7 28,88 Length 94,9 36,40 Height 36,4 11,1 Berdasarkan data di atas, maka lebar runway existing memenuhi lebar runway Kesimpulan : Hasil evaluasi lebar runway yang disarankan 45 m, sedangkan panjang runway eksisting adalah 45 m.
  • 9. Berdasarkan grafik di samping, panjang runway untuk landing = 1520 m Koreksi akibat slippery pavement = 7 % 1520 m + (1520 m x 7 %) = 1626,4 m 1,520 1. Grafis
  • 10. Berdasarkan grafi di samping, panjang runway untuk takeoff = 2375 m Koreksi akibat effective gradient = 0 2375 m + (2375 m x 0) = 2375 m 2375 Panjang runway untuk landing = 1626,4 m Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar, yaitu saat take-off = 2375 m Panjang runway (grafis) < Panjang runway existing 2375 m < 2500 m (Memeniuh)
  • 12. Arah Presentase kecepatan angin (mi/h) 15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total N 2.40% 0.20% 2.60% NNE 3.00% 1.20% 0.50% 4.70% NE 5.30% 1.60% 1.00% 0.30% 8.20% ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.10% 11.70% E 7.10% 2.30% 1.90% 0.15% 11.45% ESE 6.40% 3.10% 0.50% 10.00% SE 5.70% 0.10% 5.80% SSE 3.60% 3.60% S 1.70% 1.70% SSW 1.70% 0.50% 0.03% 2.23% SW 1.50% 0.60% 0.19% 2.29% WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20% W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40% WNW 3.80% 0.60% 0.15% 4.55% NW 1.70% 0.45% 0.01% 2.16% NNW 1.70% 0.40% 2.10% Calm 0 - 4 mi/h 8.10% Total 90% Arah Presentase kecepatan angin (mi/h) 15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total N 2.40% 0.25% 2.65% NNE 3.00% 0.30% 3.30% NE 5.30% 0.85% 6.15% ENE 6.80% 3.05% 0.85% 0.005% 10.71% E 7.10% 2.30% 1.90% 0.04% 11.34% ESE 6.40% 3.50% 1.90% 0.10% 11.90% SE 5.80% 1.90% 1.10% 8.80% SSE 3.80% 0.90% 4.70% S 1.80% 0.08% 1.88% SSW 1.70% 1.70% SW 1.50% 0.08% 1.58% WSW 2.70% 0.30% 3.00% W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40% WNW 3.80% 0.60% 0.20% 4.60% NW 1.70% 0.60% 0.20% 2.50% NNW 1.70% 0.90% 0.03% 2.63% Calm 0 - 4 mi/h 8.10% Total 91%
  • 13. Arah Presentase kecepatan angin (mi/h) 15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total N 2.40% 0.19% 2.59% NNE 3.00% 0.70% 3.70% NE 5.30% 1.60% 0.50% 0.02% 7.42% ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.08% 11.68% E 7.10% 2.30% 1.90% 0.20% 11.50% ESE 6.40% 3.50% 1.90% 0.08% 11.88% SE 5.80% 1.75% 0.45% 8.00% SSE 3.80% 0.015% 3.82% S 1.70% 1.70% SSW 1.65% 0.01% 1.66% SW 1.50% 0.40% 0.01% 1.91% WSW 2.70% 0.40% 0.09% 3.19% W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40% WNW 3.80% 0.60% 0.20% 4.60% NW 1.70% 0.60% 0.17% 2.47% NNW 1.70% 0.70% 0.01% 2.41% Calm 0 - 4 mi/h 8.10% Total 92% Dari perhitungan, didapatkan : • Arah ENE sebesar 90 % • Arah ESE sebesar 91 % • Arah E sebesar 92 % Diambil yang terbesar, yaitu arah E sebesar 92 % Jadi, arah runway perhitungan sama dengan arah runway existing, yaitu E.
  • 14. Membandingkan data bandara (Azimuth = 09-25) dengan arah angin Arah angin Bandara El Tari belum sesuai dengan arah runway. Jika ingin sesuai dengan arah mata angin, maka arah runway seharusnya 09-27.
  • 15. EVALUASI RESA Data Bandara El Tari Kupang Runway End Safety Area (RESA) = 150 m x 90 m Penggolongan pesawat Boeing 737-400 = IV-C Kesimpulan : Lebar RESA perhitungan < Lebar RESA eksisting 30 m < 90 m
  • 16. EVALUASI STOPWAY Data Bandara El Tari Kupang Dimensi Stopway = 60 m x 45 m Penggolongan pesawat Boeing 737-400 = IV-C Kesimpulan : Dimensi stopway perhitungan < Dimensi stopway eksisting 60 m x 30 m < 60 m x 45 m (Memenuhi)
  • 17. PENENTUAN LANDING Landing distance ditentukan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung pada google maps yang diukur mulai dari threshold sampai marka touchdown sebagai berikut :
  • 18. PENENTUAN LANDING Mengacu pada “ICAO Manual on Aerodrome Standards Annex 14” besarnya exit speed untuk rapid exit taxiway adalah tergantung pada klasifikasi runway dengan besar sebagai berikut : • Runway dengan Kode 1 dan 2 maksimum 35 knots • Runway dengan Kode 3 dan 4 maksimum 50 knots Bandara El Tari Kupang memiliki runway dengan 1800 m sehingga termasuk kode 4, dan memiliki runway dengan tipe rapid exit taxiway sehingga exit speed diambil sebesar 50 knots.
  • 19. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY Perhitungan exit taxiway ditinjau terhadap pesawat terbesar yaitu Boeing 737-400 yang memiliki data data sebagai berikut : (http://www.skybrary.aero/) • Landing speed = 137 knots = 70,58 m/s • Exit Speed = 50 knots = 25,72 m/s • Perlambatan Rata-rata = 5 ft/s2 = 1,524 m/s2 • Landing distance (D1) = 406,14 m Dengan data-data tersebut maka perhitungan lokasi exit taxiway adalah sebagai berikut :
  • 20. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY D1 = 406,14 m D2 = 𝑳𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐 − 𝑬𝒙𝒊𝒕 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐 𝟐×𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 D2 = 𝟕𝟎,𝟓𝟖 𝒎 𝒔 𝟐 − 𝟐𝟓,𝟕𝟐 𝒎 𝒔 𝟐 𝟐×𝟏,𝟓𝟐𝟒 𝒎 𝒔𝟐 D2 = 1417,33 m Jarak Exit Taxiway = D1 + D2 = 406,14 m + 1413,62 m = 1823,47 m Jarak Exit Taxiway tersebut perlu dikoreksi terhadap elevasi, suhu, dan juga gradient efektif sebagai berikut :
  • 21. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY Panjang Exit Taxiway terkoreksi : • Koreksi Elevasi = 𝟏𝟖𝟏𝟗, 𝟕𝟔 𝒎 + (𝟏𝟖𝟏𝟗, 𝟕𝟔 𝒎 × 𝟕% × 𝟏𝟎𝟑,𝟏𝟒 𝒎 𝟑𝟎𝟎 𝒎 ) = 1867,35 m • Koreksi Suhu = 1𝟖𝟔𝟕, 𝟑𝟓 𝒎 + 𝟏𝟖𝟔𝟕, 𝟑𝟓 𝒎 × 𝟏% × 𝟐𝟕 − 𝟐𝟔, 𝟑𝟑 °𝑪 = 1879,86 m • Koreksi Gradien = 1879,86 𝒎 + 𝟏𝟖𝟕𝟗, 𝟖𝟔 𝒎 × 𝟏𝟎% × 𝟎% 𝟏% = 1879,86 m Maka kebutuhan panjang exit taxiway untuk Boeing 737-400 adalah 1873,62 m
  • 22. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY Lokasi exit taxiway terjauh dan terlebar pada runway 07/25 Bandara El Tari Kupang terletak pada jarak 2460 m, dimana nilai tersebut adalah lebih besar dari 1879,86 m (perhitungan). Sehingga lokasi exit taxiway pada Bandara El Tari sudah memenuhi kebutuhan minimum. 2460 m
  • 23. PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY Perhitungan lebar taxiway didasarkan pada pesawat Boeing 737-400 yang merupakan golongan IV-C sehingga lebar taxiway adalah :
  • 24. PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY Taxiway pada runway 07/25 Bandara El Tari Kupang memiliki lebar 23,3 m, sehingga sudah memenuhi persyaratan minimum lebar taxiway 23,3 m
  • 25. PERHITUNGAN JARI-JARI TAXIWAY Taxiway pada runway 07/25 Bandara El Tari Kupang memiliki lebar 23,3 m, sehingga sudah memenuhi persyaratan minimum lebar taxiway Jari-jari Lengkung Horizontal R = 𝒗 𝟏𝟐𝟓 𝒇 R = 𝟕𝟎,𝟓𝟖 𝒎/𝒔 𝟏𝟐𝟓 ×𝟎,𝟏𝟑 R = 4,34 m Jari-jari Taxiway R = 𝟎,𝟑𝟖𝟖 𝑾𝟐 𝑻 𝟐 −𝑺 R = 𝟎,𝟑𝟖𝟖 × 𝟏𝟒,𝟐𝟕 𝟐 𝟐𝟑,𝟑 𝟐 −𝟕,𝟓 R = 13,56 m Keterangan : R = Jari-jari lengkung taxiway (m) W = Wheel base (m) T = Lebar perkerasan taxiway (m) S = Jarak antara tengah main-gear dan tepi perkerasan taxiway Keterangan : R = Jari-jari lengkung horizontal (m) v = Kecepatan pesawat (m/s) f = Koefisien gesek roda dengan perkerasan (±0,13)
  • 26. PERHITUNGAN LUAS APRON Apron pada Runway 07/25 pada Bandara El Tari Kupang memiliki data-data sebagai berikut : • Luas apron = luas apron 1 + luas apron 2 = 10000 m2 + 42525 m2 = 52525 m2 • Perkerasan = Aspal hotmix • Kekuatan = PCN 42 R/A/X/T Luas dari apron pada runway tinjauan yaitu runway 07/25 didapatkan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung melalui google maps sebagai berikut :
  • 27. PENENTUAN LUAS APRON 1 Luas Apron 1 = 9904,71 m2
  • 28. PENENTUAN LUAS APRON 2 Luas Apron 2 = 42157,94 m2
  • 29. PENENTUAN LUAS APRON Dari hasil pengukuran melalui google maps maka didapatkan hasil sebagai berikut : Luas Apron 1 = 9904,71 m2 Luas Apron 2 = 42157,94 m2 Total Luas Apron = 52062,65 m2
  • 30. PERHITUNGAN APRON Perhitungan luasan apron didasarkan pada ukuran pesawat terbesar pada Bandara El Tari Kupang yaitu pesawat Boeing 737, sehingga termasuk pada kelas B
  • 31. PENENTUAN JAM SIBUK Penentuan jam sibuk pada Bandara El Tari dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan statistic data pergerakan pesawat sebagai berikut : ARRIVALS
  • 32. PENENTUAN JAM SIBUK Penentuan jam sibuk pada Bandara El Tari dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan statistic data pergerakan pesawat sebagai berikut : DEPARTURES
  • 33. PENENTUAN JUMLAH PERGERAKAN (V) Didapatkan jumlah pergerakan pesawat pada jam sibuk yaitu sebagai berikut : Pesawat Kelas A = 3 pergerakan/3 jam Pesawat Kelas B = 3 pergerakan/3 jam Pesawat Kelas C = 10 pergerakan/3 jam
  • 34. PENENTUAN WAKTU DI GATE (T) Mengacu pada “Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff)” waktu pesawat di gate adalah sebagai berikut :
  • 35. PERHITUNGAN JUMLAH GATE (G) Pesawat Kelas A G = 𝑽 ×𝑻 𝑼 G = 𝟑 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝟑 𝒋𝒂𝒎× 𝟔𝟎 𝟔𝟎 𝒋𝒂𝒎 𝟎,𝟕 = 1,43 buah = 2 buah Pesawat Kelas B G = 𝑽 ×𝑻 𝑼 G = 𝟑 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝟑 𝒋𝒂𝒎× 𝟒𝟎 𝟔𝟎 𝒋𝒂𝒎 𝟎,𝟕 = 2,14 buah = 3 buah Pesawat Kelas C G = 𝑽 ×𝑻 𝑼 G = 𝟏𝟎 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝟑𝒋𝒂𝒎× 𝟑𝟎 𝟔𝟎 𝒋𝒂𝒎 𝟎,𝟕 = 9,52 buah = 10 buah Nilai U = 0,6 – 0,8 Diambil U = 0,7
  • 36. PERHITUNGAN PANJANG APRON Pesawat Kelas A Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar A320 R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60) = 0,5 x 34 m + 15 m / tan (60) = 25,66 m C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m Panjang apron = (G x 2R) + (G x C) = (2x 2(25,66 m)) +(2 x 9,14 m) = 120,92 m
  • 37. PERHITUNGAN PANJANG APRON Pesawat Kelas B Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Boeing 737-400 dengan wingspan 28,88 m dan wheel base 14,27 m, sehingga : R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60) = 0,5 x 28,88 m + 14,27 m / tan (60) = 22,68 m C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m Panjang apron = (G x 2R) + (G x C) = (3 x 2(22,68 m)) +(3 x 9,14 m) = 136,07 m
  • 38. PERHITUNGAN PANJANG APRON Pesawat Kelas C Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar AT4 dengan wingspan 24,6 m dan wheel base 13,02 m, sehingga : R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60) = 0,5 x 24,6 m + 13,02 m / tan (60) = 19,82 m C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m Panjang apron = (G x 2R) + (G x C) = (10 x 2(19,82 m)) +(10 x 9,14 m) = 487,74 m
  • 39. PERHITUNGAN PANJANG APRON Maka panjang kebutuhan total apron adalah : Panjang = 120,92 m + 136,07 m + 487,74 m = 744,74 m Didapatkan panjang total kebutuhan apron adalah 744,74 m. Panjang apron pada Bandara El Tari Kupang adalah 405 m (hubud.dephub.go.id) Panjang apron eksisting > Panjang apron perhitungan 405 m > 744,74 m Sehingga panjang apron eksisting TIDAK memenuhi.
  • 40. PERHITUNGAN LEBAR APRON Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Boeing 737-400 dengan panjang 36,42 m, sehingga : C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m Lebar Taxi-Lane (W) diambil selebar taxiway, yaitu 23,3 m Lebar apron = Panjang pesawat + Clearence + W = 36,42 m + 9,14 m + 23,3 m = 68,86 m
  • 41. PERHITUNGAN LUAS APRON Maka kebutuhan luas total apron : Luas Apron = Panjang Apron x Lebar Apron = 744,74 m x 68,86 m = 51282,5 m2 Didapatkan luas total kebutuhan apron adalah 51282,5 m2 Luas apron pada runway 07/25 Bandara El Tari, Kupang adalah sebesar 52062,65 m2 52062,65 m2 > 51282,5 m2 Sehingga panjang apron eksisting memenuhi.
  • 42. EVALUASI LETAK APRON Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut :
  • 43. EVALUASI LETAK APRON Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut : 2500 m 1000 m
  • 44. EVALUASI LETAK APRON Maka didapatkan hasil sebagai berikut : • Panjang runway = 2500 m • Lokasi apron = 1000 m Maka rasio lokasi apron terhadap panjang runway adalah : Rasio = 𝟏𝟎𝟎𝟎 𝒎 𝟐𝟓𝟎𝟎 𝒎 = 𝟏 𝟐,𝟓 ≈ 𝟏 𝟑 Dari hasil rasio tersebut, maka lokasi apron sesuai dengan persyaratan
  • 45. KESIMPULAN No Tinjauan Kebutuhan Tersedia Status 1 Panjang Runway 2371,13 m 2500 m Memenuh i 2 Lebar Runway 45 m 45 m Memenuh i 3 Arah Runway 09-27 07-25 Tidak 4 Lokasi Exit Taxiway 1879,86 m 2460 m Memenuh i 5 Lebar Taxiway 23 m 23,3 m Memenuh i 6 Luas Apron 51282,5 m2 52062,65 m2 Memenuh i 7 Letak Apron 1 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 1 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 Memenui Dari hasil analisa yang sudah dilakukan terhadap Bandara El Tari, Kupang, didapatkan hasil sebagai berikut :
  • 46. HAMBURG INTERNATIONAL AIRPORT GERMANY Disusun oleh : Silmi Kaffah 03111745000005
  • 47.
  • 48.
  • 50. DATA SPESIFIKASI PESAWAT AIRBUS 380-800 ft m Wingspan 261,8 79,75 Length 238,7 72,72 Height 79 24,09
  • 51. EVALUASI RUNWAY Diambil panjang untuk runway (take-off) 2061,04 m 1. Analitis
  • 52. Panjang runway (analitis) < Panjang runway existing Diambil panjang untuk runway (landing) = 2950,19m 2950,19 m < 3666 m (Memenuhi) panjang untuk runway (take-off) = 2061,04 m Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar, yaitu saat take-off = 2950,19 m
  • 53. ft m Wingspan 261,8 79,75 Length 238,7 72,72 Height 79 24,09 Berdasarkan data di atas, maka lebar runway existing tidak memenuhi lebar runway perhitungan. Kesimpulan : Hasil evaluasi lebar runway yang disarankan 60 m, sedangkan panjang runway eksisting adalah 46 m. Runways
  • 54. Berdasarkan grafik di samping, panjang runway untuk landing = 1930 m Koreksi akibat slippery pavement = 7 % 1930 m + (1930 m x 7 %) = 2065,1 m 1. Grafis
  • 55. Berdasarkan grafi di samping, panjang runway untuk takeoff = 3000 m Koreksi akibat effective gradient = 0,12 3000 m + (3000 m x 0,12) = 3374,13 m Panjang runway untuk landing = 2065,1 m Jadi, panjang untuk runway diambil yang terbesar, yaitu saat take-off = 3374,13 m Panjang runway (analitis) < Panjang runway existing 3374,13 m < 3666 m (Memenuhi)
  • 57. Arah Presentase kecepatan angin (mi/h) 15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total N 2.40% 0.39% 0.50% 3.29% NNE 3.00% 1.20% 1% 0.45% 5.65% NE 5.30% 1.60% 1% 0.40% 8.30% ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.65% 12.25% E 7.10% 2.00% 0.50% 9.60% ESE 6.40% 0.30% 6.70% SE 5.80% 5.80% SSE 3.80% 0.10% 3.90% S 1.80% 0.35% 0.30% 2.45% SSW 1.70% 0.80% 0.40% 0.25% 3.15% SW 1.50% 0.60% 0.20% 2.30% WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20% W 4.90% 0.39% 0.55% 5.84% WNW 3.80% 0.25% 4.05% NW 1.70% 0.05% 1.75% NNW 1.70% 0.45% 2.15% Calm 0 - 4 mi/h 8.10% Total 88% Arah Presentase kecepatan angin (mi/h) 15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total N 2.40% 0.20% 2.60% NNE 3.00% 1.20% 1% 4.70% NE 5.30% 1.60% 1% 0.38% 8.28% ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.10% 11.70% E 7.10% 2.30% 1.90% 0.14% 11.44% ESE 6.40% 3.30% 0.40% 10.10% SE 5.80% 0.20% 6.00% SSE 3.80% 3.80% S 1.80% 0.11% 1.91% SSW 1.70% 0.65% 0.18% 0.02% 2.55% SW 1.50% 0.60% 0.20% 2.30% WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20% W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40% WNW 3.80% 0.58% 0.10% 4.48% NW 1.70% 0.25% 1.95% NNW 1.70% 0.90% 0.15% 2.75% Calm 0 - 4 mi/h 8.10% Total 91%
  • 58. Dari perhitungan, didapatkan : • Arah SW sebesar 88 % • Arah WSW sebesar 91 % • Arah W sebesar 94 % Diambil yang terbesar, yaitu arah W sebesar 94 % Jadi, arah runway perhitungan sama dengan arah runway existing, yaitu W. Arah Presentase kecepatan angin (mi/h) 15-Apr 15-20 20-25 25-35 Total N 2.40% 0.25% 2.65% NNE 3.00% 1.00% 4.00% NE 5.30% 1.60% 1% 0.10% 7.80% ENE 6.80% 3.10% 1.70% 0.99% 12.59% E 7.10% 2.30% 1.90% 0.20% 11.50% ESE 6.40% 3.50% 1.80% 0.60% 12.30% SE 5.80% 1.20% 0.10% 7.10% SSE 3.70% 0.05% 3.75% S 1.70% 1.70% SSW 1.70% 0.10% 1.80% SW 1.50% 0.50% 2.00% WSW 2.70% 0.40% 0.10% 3.20% W 4.90% 0.40% 0.10% 5.40% WNW 3.80% 0.60% 0.20% 4.60% NW 1.70% 0.60% 0.10% 2.40% NNW 1.70% 0.90% 0.50% 3.10% Calm 0 - 4 mi/h 8.10% Total 94%
  • 59. Membandingkan data bandara dengan arah angin : (15-33) Arah angin Bandara Hamburg, Jerman belum sesuai dengan arah runway.
  • 60. EVALUASI RESA Data Bandara Hamburg, Jerman Runway End Safety Area = 60 m x 125 m Penggolongan pesawat A380-800 = IV -F Kesimpulan : Lebar RESA perhitungan ≤ Lebar RESA eksisting 60 m ≤ 60 m (Memenuhi) 60 m 125 m
  • 61. EVALUASI STOPWAY Data Bandara Hamburg, Jerman Dimensi Stopway = 60 m x 60 m Penggolongan pesawat A380-800 = IV-F Kesimpulan : Dimensi stopway perhitungan ≤ Dimensi stopway eksisting 45 m x 60 m ≤ 60 m x 60 m (Memenuhi)
  • 62. PENENTUAN LANDING Landing distance ditentukan dengan cara melakukan pengukuran secara langsung pada google maps yang diukur mulai dari threshold sampai marka touchdown sebagai berikut :
  • 63. PENENTUAN LANDING Mengacu pada “ICAO Manual on Aerodrome Standards Annex 14” besarnya exit speed untuk rapid exit taxiway adalah tergantung pada klasifikasi runway dengan besar sebagai berikut : • Runway dengan Kode 1 dan 2 maksimum 35 knots • Runway dengan Kode 3 dan 4 maksimum 50 knots Bandara Hamburg, Jerman memiliki runway dengan 1800 m sehingga termasuk kode 4, dan memiliki runway dengan tipe rapid exit taxiway sehingga exit speed diambil sebesar 50 knots.
  • 64. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY Perhitungan exit taxiway ditinjau terhadap pesawat terbesar yaitu Airbus A380-800 yang memiliki data data sebagai berikut : (http://www.skybrary.aero/) • Landing speed = 138 knots = 70,993 m/s • Exit Speed = 50 knots = 25,722 m/s • Perlambatan Rata-rata = 5 ft/s2 = 1,524 m/s2 • Landing distance (D1) = 414,22 m Dengan data-data tersebut maka perhitungan lokasi exit taxiway adalah sebagai berikut :
  • 65. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY D1 = 414,22 m D2 = 𝑳𝒂𝒏𝒅𝒊𝒏𝒈 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐 − 𝑬𝒙𝒊𝒕 𝒔𝒑𝒆𝒆𝒅𝟐 𝟐×𝑷𝒆𝒓𝒍𝒂𝒎𝒃𝒂𝒕𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒕𝒂−𝒓𝒂𝒕𝒂 D2 = 𝟕𝟎,𝟗𝟗𝟑 𝒎 𝒔 𝟐 − 𝟐𝟓,𝟕𝟐𝟐 𝒎 𝒔 𝟐 𝟐×𝟏,𝟓𝟐𝟒 𝒎 𝒔𝟐 D2 = 1436,48 m Jarak Exit Taxiway = D1 + D2 = 414,22 m + 1436,48 m = 1850,7 m Jarak Exit Taxiway tersebut perlu dikoreksi terhadap elevasi, suhu, dan juga gradient efektif sebagai berikut :
  • 66. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY Panjang Exit Taxiway terkoreksi : • Koreksi Elevasi = 𝟏𝟖𝟓𝟎, 𝟕 𝒎 + (𝟏𝟖𝟓𝟎, 𝟕𝒎 × 𝟕% × 𝟏𝟔 𝒎 𝟑𝟎𝟎 𝒎 ) = 1857,64 m • Koreksi Suhu = 𝟏𝟖𝟓𝟕, 𝟔𝟏 𝒎 + 𝟏𝟖𝟓𝟕, 𝟔𝟏 𝒎 × 𝟏% × 𝟖 − 𝟕, 𝟖𝟗 °𝑪 = 1859,57 m • Koreksi Gradien = 𝟏𝟖𝟓𝟗, 𝟔𝟏 𝒎 + 𝟏𝟖𝟓𝟗, 𝟔𝟓 𝒎 × 𝟏𝟎% × 𝟎,𝟏𝟐% 𝟏% = 1882,76 m Maka kebutuhan panjang exit taxiway untuk Airbus A380-800 adalah 1882,76 m
  • 67. PERHITUNGAN EXIT TAXIWAY Lokasi exit taxiway terjauh dan terlebar pada runway 15/33 Bandara Hamburg, Jerman terletak pada jarak 1900 m, dimana nilai tersebut adalah lebih besar dari 1882,76 m (perhitungan). Sehingga lokasi exit taxiway pada Bandara Hamburg, Jerman sudah memenuhi kebutuhan minimum. 2460 m
  • 68. PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY Perhitungan lebar taxiway didasarkan pada pesawat Airbus A380-800 yang merupakan golongan 4F sehingga lebar taxiway adalah :
  • 69. PERHITUNGAN LEBAR TAXIWAY Taxiway pada runway 15/33 Bandara Hamburg, Jerman memiliki lebar 30 m, sehingga sudah memenuhi persyaratan minimum lebar taxiway = 30 m
  • 70. PERHITUNGAN JARI-JARI TAXIWAY Jari-jari Lengkung Horizontal R = 𝒗 𝟏𝟐𝟓 𝒇 R = 𝟕𝟎,𝟗𝟗𝟑 𝒎/𝒔 𝟏𝟐𝟓 ×𝟎,𝟏𝟑 R = 4,37 m Jari-jari Taxiway R = 𝟎,𝟑𝟖𝟖 𝑾𝟐 𝑻 𝟐 −𝑺 R = 𝟎,𝟑𝟖𝟖 × 𝟑𝟏,𝟖𝟖 𝟐 𝟑𝟎 𝟐 −𝟕,𝟓 R = 52,58 m Keterangan : R = Jari-jari lengkung taxiway (m) W = Wheel base (m) T = Lebar perkerasan taxiway (m) S = Jarak antara tengah main-gear dan tepi perkerasan taxiway Keterangan : R = Jari-jari lengkung horizontal (m) v = Kecepatan pesawat (m/s) f = Koefisien gesek roda dengan perkerasan (±0,13)
  • 71. PENENTUAN LUAS APRON 1 Luas Apron 1 = 55174,80 m2
  • 72. PENENTUAN LUAS APRON 2 Luas Apron 2 = 40694,83 m2
  • 73. PENENTUAN LUAS APRON 3 Luas Apron 3 = 50805,57 m2
  • 74. PENENTUAN LUAS APRON 4 Luas Apron 4 = 82917,34 m2
  • 75. PENENTUAN LUAS APRON Dari hasil pengukuran melalui googke maps maka didapatkan hasil sebagai berikut : Luas Apron 1 = 55174,80 m2 Luas Apron 2 = 40694,83 m2 Luas Apron 3 = 50805,57 m2 Luas Apron 4 = 82917,34 Total Luas Apron = 229.592,54 m2
  • 76. PERHITUNGAN APRON Perhitungan luasan apron didasarkan pada ukuran pesawat terbesar pada Bandara Hamburg, Jerman yaitu pesawat Airbus A380-800, yang memiliki ukuran setara dengan Boeing 747 sehingga termasuk pada kelas A
  • 77. PENENTUAN JAM SIBUK Penentuan jam sibuk pada Bandara Hamburg, Jerman dilakukan dengan cara pendekatan berdasarkan statistik data pergerakan pesawat sebagai berikut : Dari data statistik yang didapatkan dari https://en.wikipedia.org/wiki/Hamburg_Airport didapatkan jumlah pergerakan pesawat selama setahun pada 2017 adalah sebanyak 159.780 pergerakan, sehingga : Pergerakan/jam = 9,12 pergerakan/jam Pergerakan/jam = 18,24 pergerakan/jam Karena terdapat 2 buah runway, maka jumlah pergerakan untuk tiap runway adalah : Pergerakan/jam = 𝟏𝟖,𝟐𝟒 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒎 𝟐 Pergerakan/jam = 𝟏𝟓𝟗.𝟕𝟖𝟎 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝟑𝟔𝟓 ×𝟐𝟒 𝒋𝒂𝒎 Pergerakan/jam = 10 pergerakan/jam
  • 78. PENENTUAN WAKTU DI GATE (T) Mengacu pada “Planning and Design of Airport (Robert Horonjeff)” waktu pesawat di gate adalah sebagai berikut :
  • 79. PERHITUNGAN JUMLAH GATE (G) Pesawat Kelas A G = 𝑽 ×𝑻 𝑼 G = 𝟏𝟎 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒆𝒓𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒋𝒂𝒎× 𝟔𝟎 𝟔𝟎 𝒋𝒂𝒎 𝟎,𝟕 = 14,29 buah = 15 buah Nilai U = 0,6 – 0,8 Diambil U = 0,7 Maka jumlah kebutuhan gate adalah sebanyak 15 buah
  • 80. PERHITUNGAN PANJANG APRON Pesawat Kelas A Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Airbus A380-800 dengan wingspan 79,75 m dan wheel base 31,88 m, sehingga : R = 0,5 x wingspan + wheel base / tan (60) = 0,5 x 79,75 m + 31,88 m / tan (60) = 58,28 m C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m Panjang apron = (G x 2R) + (G x C) = (15 x 2(58,28 m)) +(15 x 9,14 m) = 1885,5 m
  • 81. PERHITUNGAN LEBAR APRON Pesawat Kelas A Pesawat yang dijadikan acuan adalah pesawat terbesar Airbus A380-800 dengan panjang 72,72 m, sehingga : C (Clearence) sebesar 25 – 35 ft, diambil 30 ft ≈ 9,14 m Lebar Taxi-Lane (W) diambil selebar taxiway, yaitu 30 m Lebar apron = Panjang pesawat + Clearence + W = 72,72 m + 9,14 m + 30 m = 111,86 m
  • 82. PERHITUNGAN LUAS APRON Maka kebutuhan luas total apron : Luas Apron = Panjang Apron x Lebar Apron = 1885,5 m x 111,86 m = 210.915 m2 Didapatkan luas total kebutuhan apron adalah 210.915 m2 Luas apron pada runway 15/33 Bandara Hamburg, Jerman adalah sebesar 229.592,54 m2 229.592,54 m2 > 210.915 m2 Sehingga panjang apron eksisting memenuhi.
  • 83. EVALUASI LETAK APRON Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut :
  • 84. EVALUASI LETAK APRON Letak Apron disarankan terletak pada jarak 1/3 dari panjang runway sebagai berikut : Maka didapatkan hasil sebagai berikut : • Panjang runway = 3666 m • Lokasi apron = 417 m Maka rasio lokasi apron terhadap panjang runway adalah : Rasio = 𝟒𝟏𝟕 𝒎 𝟑𝟔𝟔𝟔 𝒎 = 𝟏 𝟖 ≠ 𝟏 𝟑 Dari hasil rasio tersebut, maka lokasi apron tidak sesuai dengan persyaratan
  • 85. KESIMPULAN Dari hasil analisa yang sudah dilakukan terhadap Bandara Hamburg, Jerman, didapatkan hasil sebagai berikut : No Tinjauan Kebutuhan Tersedia Status 1 Panjang Runway 2950,19 m 3666 m Memenuhi 2 Lebar Runway 60 m 46 m Tidak Memenuhi 3 Arah Runway Tidak Sesuai 4 Lokasi Exit Taxiway 1882,76 m 1900 m Memenuhi 5 Lebar Taxiway 30 m 30 m Memenuhi 6 Luas Apron 210.915 229.592,54 Memenuhi 7 Letak Apron 1 3 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 1 8 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑟𝑢𝑛𝑤𝑎𝑦 Tidak Memenuihi