Bab 3 administrasi pembangunan dosen pengampu Dr. bambang kusbandrijo,msi
1. BAB III
PEWACANAAN
ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
Dosen Pengampuh:Dr.Bambang Kusbandrijo,Msi
NAMA KELOMPOK:
Amelia Masyithoh (1111408542)
Minuk Kartika (1111408548)
Muhamad Sigit Pratikta(1111408556)
Rendik Irwanto(1111408561)
2. Konseptualisasi Administrasi
Pembangunan
• Bicara administrasi pembangunan seringkali
hanya menghubungkan tentang sebuah cara untuk
merubah keadaan suatu negara ke arah yang lebih
diinginkan. Dengan kata lain yang biasanya
dibincangkan hanya sebatas bagaimana mencapai
tujuan tertentu. Terlepas dari hal penting di atas, ada hal
yang tidak kalah pentingnya, yaitu bagaimana
membangun kinerja administator untuk menciptakan
sistem administrasi yang lebih baik agar supaya dapat
membawa atau melangkahkan serta kemudian
menapakkan kaki negara ke tempat yang lebih baik.
3. • Pembangunan Administrasi sendiri merupakan suatu upaya untuk
memperbaiki, membangun, meningkatkan kinerja administrasi negara
berkembang ke arah yang lebih baik dan diinginkan. Menurut Chandler
dan Plano dalam buku mereka yang diberi judul The Public Administration
Dictionary, menjelaskan bahwa Pembangunan Administrasi merupakan
suatu upaya untuk meningkatkan, memperbaiki teknik, proses, dan sistem
untuk menaikan atau meningkatkan kapasitas administrasi suatu negara
berkembang. Pembangunan Administrasi telah berusaha untuk
mengimplementasikan birokrasi rasional berdasarkan pada kenetralan, dan
kecakapan pelayanan sipil pada negara berkembang. Ini dapat berjalan di
beberapa tempat, namun tidak di beberapa tempat lain.
• Sebuah konsep administrasi selalu diharapkan mampu
menjadikan kinerja pembangunan menjadi semakin baik, namun sedikit
yang memikirkan bahwa sebuah konsep pembangunan juga harus mampu
berpengaruh pada perkembangan administrasi. Pada masa lalu dikenal
dikotomi madministrasi – manajemen, namun seiring perjalannan waktu,
dikotomi tersebut tidak lagi dibenarkan. Seorang administrator juga harus
mampu dan berkecimpung pada proses manajemen, bukan hanya menjadi
aktor pelaksana saja. Karena kegagalan pembangunan terjadi salah satunya
ialah perbedaan faham antara sang pengkonsep dan sang eksekutor. Maka
daripada itu seorang eksekutor (dalam hal ini administrator) harus bekerja
mulai dari planning ditulis.
4. Ciri, Perumusan, dan Ruang Lingkup
Administrasi Pembangunan
• Ciri dan Perumusan
• Ciri pokok yang pertama, adalah orientasi kepada usaha-usaha
ke arah perubahan-perubahan keadaan yang dianggap lebih baik. Bahkan
administrasi pembangunan dimaksudkan untuk membantu dan mendorong
ke arah perubahan-perubahan besar (basic changes) di bebagai
kegiatan/bidang kehidupan yang saling berkaitan dan akan memberikan
hasil akhir terdapatnya proses pembangunan. Ciri pokok yang kedua
pendekatan administrasi pembangunan adalah bahwa perbaikan dan
penyempurnaan administrasi dikaitkan dengan aspek perkembangan di
bidang-bidang lain seperti ekonomi, sosial, politik dan lain-lain.
• Perumusan administrasi pembangunan itu sendiri dirumuskan
oleh Siagian, ia merumuskan bahwa administrasi pembangunan sebagai :
“Administrasi pembangunan adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari
pada rangkaian kegiatan yang bersifat pertumbuhan dan perubahan yang
berencana menuju modernitas dalam berbagai aspek kehidupan bangsa
dalam rangka pembangunan negara (nation-building).”
5. • Ruang lingkup administrasi pembangunan
• Pertama, ruang lingkup administrasi pembangunan
mempunyai dua fungsi yaitu penyusunan kebijakan
penyempurnaan administrasi negara. Dalam hal ini usaha
penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang
diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan pengurusan sarana-
sarana administrasi lainnya (the development of
administration). Fungsi lainnya adalah merumuskan
kebijakan-kebijakan dan program-program pembangunan serta
pelaksanaannya secara efektif (the administration of
development). Kedua, administrasi untuk pembangunan ini
dapat pula dibagi dalam dua sub fungsi. Pertama adalah
perumusan kebijakan pembangunan dan yang kedua adalah
pelaksanaannya secara efektif.
• Jadi dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa secara garis besar yang menjadi ruang lingkup
administrasi pembangunan adalah pertama, penyempurnaan
administrasi negara (The Development Administration) dan
kedua, penyempurnaan administrasi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan (The Administration of
Development)
6. Elemen Pelaksana Administrasi
Pembangunan
siapa saja pelaku administrasi
pembangunan. Sebenarnya lebih mudah jika
pertanyaanya adalah pelaku pembanguan itu
siapa?
• Karena jika pertanyaanya mengacu pada siapa pelaku administrasi
administrasi pembangunan agak kisruh, karena itu pelaku
administrasi pembangunan lebih mengarah ke sistem bukan
personal. untuk lebih mudahnya akan digunakan kata element yang
terlibat. Element yang terlibat dalam administrasi pembangunan
mengalami perubahan seiring pergeseran paradigma pembangunan
itu sendiri. Kita mengenal istilah top-down dan bottom-up. Dimasing-
masing negara akan berbeda menerapakannya. Misalnya saja
Indonesia. Pada masa orde baru Indonesia menganut sistem top-
down. Namun setelah masa reformasi sudah tidak mungkin lagi
menggunakan sistem itu.
7. • Dengan menggunakan sistem top-down, maka
penguasalah yang memegang kendali. Sedangkan
masyarakat hanya dijadikan objek pembangunan. Jadi
element yang terlibat pun hanya sekedar aparatur
negara. Namun saat ini Indonesia sudah memakai
bottom-up. Jadi negara bukan lagi menjadi aktor utama,
namun lebih berperan sebagai fasilitator. Jadi para
pelaku pembangunan atau element yang ada didalam
administrasi pembangunan ada negara, swasta juga
masyarakat (civil society). Negara merumuskan sebuah
kebijakan namun masyarakat tidak lagi menjadi objek
namun turut serta dalam melaksanakannya. Lalu jika
ditanya bagaimana prosesnya maka ditujukan lagi pada
peran masing-masing elemen.
• Jadi banyak stakeholder dalam administrasi
pembangunan. Yang jelas masing-masing negara
berbeda-beda siapa yang berperan. Mengacu paradigm
Good Governance, di Indonesia pelaku administrasi
pembangunannya yakni negara, swasta dan masyarakat
berdampingan.