Dokumen pertama memberikan penjelasan tentang ungkapan-ungkapan yang mengandung makna bahwa seseorang harus bisa mengatur keuangan dengan baik, hanya peduli pada orang lain saat sedang senang, orang yang banyak bicara kurang ilmu, dan setiap orang akan dikenang berdasarkan perbuatannya. Dokumen kedua memberikan penjelasan tentang ungkapan-ungkapan yang menyiratkan bahwa tak ada yang kekal, ke
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Pribahasa
1. NAMA : MUSABAKA
KELAS : IV
1. Besar pasak daripada tiang. Artinya lebih besar pengeluaran daripada pendapatan. bisa
dibilang orang yang tidak bisa mengatur keuangan.
2. Ada uang abang di sayang, tak ada uang abang ditendang. Artinya hanya mau bersama
disaat senang saja tetapi tidak mau tahu disaat sedang susah.
3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tidak banyak
ilmunya.
4. Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati
meninggalkan nama.Artinya setiap orang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai
dengan perbuatannya di dunia.
5. Bagai pungguk merindukan bulan. Artinya seseorang yang membayangkan atau
menghayalkan sesuatu yang tidak mungkin.
6. Bagai Makan Buah Simalakama. Artinya bagai seseorang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sangat sulit untuk dipilih.
7. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang. Artinya hanya mau bersama saat
sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.
8. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Artinya kalah ataupun menang sama-sama menderita.
9. Bagaikan abu di atas tanggul.Artinya orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit
dan mudah jatuh.
10. Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.Artinya Di mana pun berada pasti akan
tersedia rezeki buat kita.
2. NAMA : NANANG FERDIANSAH
KELAS : IV
1. Adat pasang turun naik. Artinya kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua
senantiasa silih berganti.
2. Membagi sama adil, memotong sama panjang. Artinya jika membagi maupun memutuskan
sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
3. Air beriak tanda tak dalam. Artinya orang yang banyak bicara biasanya tak banyak
ilmunya.
4. Air tenang menghanyutkan. Artinya orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata
banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.
5. Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Artinya Sifat-sifat anak biasanya menurun
dari sifat orangtuanya.
16. Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi. Artinya Menuntut ilmu hendaknya
sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
7. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga. Artinya Sepandai-pandainya
manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
8. Tong kosong nyaring bunyinya. Artinya Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak
berilmu.
9. Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang. Artinya Orang yang
berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah
tahu banyak hal.
10. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Artinya Orang tua yang bersikap seperti anak
muda, terutama dalam masalah percintaan.