SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan
komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena
manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam
mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam
dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan
teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang
sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup
berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah
pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi
yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan
perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai
bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya.
Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh
pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang
diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan
gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap
dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran
akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat
dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat
mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu
ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh
keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai
dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad.
Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia
semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan,
sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang
diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun
negara

berkembang.

Untuk

memenuhi

kebutahan

populasi

yang

terus

meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar
melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu
mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat
antara lain:
1.

Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar,

baik macam maupun jumlahnya.
2.

Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi

manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat
mencemari lingkungan.
3.

Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan,

dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan.
Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran.
Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya,
yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia,
kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat
kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih
banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan
penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat
pencemaran dapat diminimalisasi.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan
tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap
lingkungan dan kesehatan manusia.
C.

Manfaat

Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam
tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya dan
kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan
oleh ulah manusia sendiri.
D. Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara?
2.
Apa saja penyebab dari pencemaran udara ?
3.
Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada
lingkungan dan kesehatan manusia?
4.
Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran
udara?.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara
Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke
dalamlingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu
lingkungan hidup yang telah ditetapkan.
Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan
sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah
dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak
properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala
bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak
nyaman disebut polutan udara.
Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah
bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara
normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia
(atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada
manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia (man made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di
dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)
Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.
Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di
dalam
rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut
sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya
terjadi di
lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran
di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap
tersebut
berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang
dihasilkan oleh
mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas
dan asap
tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar,
yaitu: CO2
(karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx
(nitrogen oksida).
B.

Penyebab Pencemaran Udara

Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan
teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan
bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hurup di sekitar kita
menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu :
a.
1.

Karena faktor internal (secara alamiah), contoh:
Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
2.

Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas

vulkanik.,
3.
b.

Proses pembusukan sampah organik, dll
Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh:

1.

Hasil pembakar bahan bakar fosil.

2.

Debu/serbuk dari kegiatan industri

3.

Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara

C. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara
Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya
pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan
dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global
atau tidak langsung dalam kurun waktu lama.
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder :
1.

Polutan primer

Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu,
dan dapat berupa:
a.

Polutan Gas terdiri dari:

·

Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon

oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran
·

Senyawa sulfur, yaitu oksida.

·

Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon

terklorinasi, dan bromin.
b.

Partikel

Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa
zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer.
Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya
proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
2.

Polutan Sekunder

Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi
pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi
dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai
contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal.
Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara
lain:
a)

Konsentrasi relative dari bahan reaktran

b)

Derajat fotoaktivasi

c)

Kondisi iklim

d)

Topografi lokal dan adanya embun.

.
D. Zat-zat Pencemaran Udara
Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon,
CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
1. Karbon monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari
pembakaran
tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
2. Nitrogen dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik,
pembangkit
energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.
3. Sulfur dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara
ini biasanya
digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4. Partikulat (asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari
cerobong
pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td>
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan
melayang berhamburan di udara
d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5. Hidrokarbon (HC)
Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang
tidak
sempurna.
6. Chlorofluorocarbon (CFC)
Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam
kebakaran,
pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7. Timbal (Pb)
Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada
kendaraan
bermotor.

Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida

yang

berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
8. karbon dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor
dan
pabrik serta gas hasil kebakaran hutan
E. Dampak Pencemaran Udara
Terhadap Lingkungan Alam
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara
lain:
hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
1.

Hujan Asam

Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia
menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki
kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2
dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air
hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
Mempengaruhi kualitas air permukaan
Merusak tanaman
Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan
embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi
tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun,
bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke
permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut
dengan deposisi asam.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan
pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur
dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap
di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
2.

Penipisan Lapisan Ozon

Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di
atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada
ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari
dan berbahaya bagi kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting

Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan
ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat
kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan
mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang
disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh
karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia
dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang
parah.
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung

alami

bumi

yang

berfungsi

memfilter radiasi ultraviolet B

dari

matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara
alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat
stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari
pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan
lapisan

ozon

menyebabkan

sinar

UV-B

matahari

tidak

terfilter

dan

dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
3.

Pemanasan Global

Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari
bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini
mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global).
Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O
di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh
permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan
menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
Pencairan es di kutub
Perubahan iklim regional dan global
Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Proses terjadinya efek rumah kaca
Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi
dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer
maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan
akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi
menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang
terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan.
Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca
tidak dapat keluar
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia
1.

Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh
melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di
saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas
dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem
peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling
umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di
antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.
Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan
hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai
penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit
saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau
mengendap di dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau
pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)
Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang
masuk

atau

terhisap

ke

dalam

paru-paru.

Adapun

jenis-jenis

penyakit

pneumoniosis seperti :
a.

Penyakit Antrakosis

Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu
batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau
pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant
(pembangkit listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang
ditandai dengan sesak napas
b.

Penyakit Silikosis

Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang
terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini
banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses
permesinan seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica juga
terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara.
Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah
menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan
penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan
sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak.
c.

Penyakit Asbestosis

Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes
yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat
terutama
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan
dan manusia
Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:
1. Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh
terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit
pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan
penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi
lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO),
dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2. Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.
3. Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.
4. Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit
terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh
5. Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
6. Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil
paru-paru.
7. NOx
Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.
Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain:
1. Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai
makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah
fitoplankton.
2. Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.
3. Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada
kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan
candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau
panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu
terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen, bencana alam
(banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan
mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:
.1 Hujan Asam
- Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan
(karena
memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan
mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah
sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.
2 Penipisan Lapisan Ozon
Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti
beras,
jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen
bagi rantai makanan di laut.
3 Pemanasan global
Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan
untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya.
4 Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi
genetik (perubahan sifat organisme).

F.

Pencegahan Pencemaran Udara
Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari

sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah
dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari
terjadinya gangguan kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti
mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan,
mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
1.

Mencegah pencemaran udara berbentuk gas

a. Adsorbsi
Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada permukaan
zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai sifat
dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada permukaannya tanpa reaksi
kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai buang)
atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi.
b. Absorbsi
Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk
memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe absorbs ini pada
prinsipnya hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi
hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut
atau tersuspensi.
c. Kondensasi
kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi benda
cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik
kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarbon dan gas
organic lainnya.
d. Pembakaran
pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang
terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang
disebut

inceneration.

Iceneration

merupakan

salah

satu

metode

dalam

pengolahan limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan gas
dan residu pembakaran.
2.

Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel

a.

Filter

Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut
keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas
ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong.
Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang
keluar seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya.
Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon,
Dacron, fiberglass, polypropylene, wool, nomex, Tefloyn.
b.

Filter basah

Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan
udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan
udara yang kotor dari bagian bawah alat.
c.

elektrostatik

Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor
dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang
mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana
dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang
merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negative.
d.

Kolektor Mekanik

Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat dengan
menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators adalah
pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang
berdebu.
e.

Program penghijauan

Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida
(CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan
mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi
jumlah polutan di udara.
Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka kualitas
udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru
(prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional agar
semua pihak dapat berpartisipasi aktif.
f.

ventilasi udara

Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan dengan
kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas oksigen (O2) dalam
ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan bebas dari berbagai polutan. Bila
akan

menggunakan

exhaust

fan,

maka

usahakan

dekat

dengan

sumber

pencemaran, agar polutan segera dapat keluar dalam ruangan.
G. Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang
dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan
sesudah terjadinya pencemaran.
a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi
industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
4. tidak membakar sampah di pekarangan rumah.
5. tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi
penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari.
6. tidak merokok di dalam ruangan.
7. menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot.
8. ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan.
9. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
10. tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara
sembarangan.
11. mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan
ruang.
12. menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC.
13. mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC.
14. mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4.
b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa
usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.
2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan
lingkungan dari polutan.
3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik
daur ulang.
4. menggunakan penyaring pada cerobongcerobongi di kilang minyak atau pabrik
yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab
pencemaran udara.
5. mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat
guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat
pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal
yang rendah (BBG).
c. Program pemerintah
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan
programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu;
1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan
untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan
melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik.
3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya
dengan energi
Alternatif lainnya.
4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak
layak pakai.
5. Larangan menggunakan gas CFC.
6. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil
trikhloro etana).
7. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika.
8. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan
lapisan ozon
d.

Secara nasional dan internasional

Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan
sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu
belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi
udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya :
1.

Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi,

sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak.
2.

Pembatasan

usia

kendaraan,

terutama

bagi

angkutan

umum,

perlu

dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan,
terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi
polutan udara.
3.

Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu

lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan
tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi
kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara.
4.

Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang

sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan
bermotor akan memperlambat laju
5.

Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun

pribadi

meskipun

secara

uji

petik

(spot

check).

Perlu

dipikirkan

dan

dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk
melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan
kendaraan yang lain.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya
bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang
mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang
dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang,
vegetasi dan material karena ulah manusia (man made).
Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di
dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari
keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27)
Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan
kualitas lingkungan.
Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor
internal (secara alamiah), contoh: debu yang beterbangan akibat tiupan angin,
Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas
vulkanik., Proses pembusukan sampah organik, dll. Dan karena faktor eksternal
(karena ulah manusia), contoh: hasil pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk
dari kegiatan industri, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara
lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.
Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan
dan manusia
Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: mampu mengikat Hb
(hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut
menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek,
sakit, kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.
Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat
(70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan
diikuti dengan kematian.
Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain: - Merusak
kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan
mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah
sehingga tanah
Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari
sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah
dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari
terjadinya gangguan kesehatan.
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti
mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan,
mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan.
Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang
dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan
sesudah terjadinya pencemaran.
Usaha Preventif (sebelum pencemaran)
1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi
industri atau usaha yang menghasilkan limbah.
Usaha kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa
usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara:
1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan.
2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan
lingkungan dari polutan.
3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik
daur ulang.
Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan
programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya
pencemaran udara, yaitu; PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak
Agustus 1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah
tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.
B. Saran
Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan kehidupan di
bumi, dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan dan tumbuhan saja
tetapi juga kepada lapisan ozon bumi.
Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka
sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara.
Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menganggulangi efek
dari pencemaran lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan
agar dampak yang terjadi akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di
cegah sedini mungkin.
DAFTAR PUSTAKA

Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya :
Airlangga University Press
Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo
Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta :
Andi Yogyakarta
http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf

More Related Content

What's hot

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKmery gita
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraJuniarta Sitorus
 
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANKARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANbasyrul arafah
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)Wulung Gono
 
makalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkunganmakalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkungandelloasayr
 
Presentation pencemaran udara
Presentation pencemaran udaraPresentation pencemaran udara
Presentation pencemaran udaraTaruna Eka
 
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanrizki rach
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganrayyanqisya
 
Identifikasi polutan gas
Identifikasi polutan gasIdentifikasi polutan gas
Identifikasi polutan gasAgus Aktawan
 

What's hot (16)

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udaraKarya Tulis Ilmiah : Polusi udara
Karya Tulis Ilmiah : Polusi udara
 
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGANKARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
KARYA ILMIAH UPAYA MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 
makalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkunganmakalah pencemaran lingkungan
makalah pencemaran lingkungan
 
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkunganKarya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan
 
Presentation pencemaran udara
Presentation pencemaran udaraPresentation pencemaran udara
Presentation pencemaran udara
 
pencemaran udara
 pencemaran udara pencemaran udara
pencemaran udara
 
Tugas makalah bhs
Tugas makalah bhsTugas makalah bhs
Tugas makalah bhs
 
900-1-Pencemaran
900-1-Pencemaran 900-1-Pencemaran
900-1-Pencemaran
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan 2
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan 2Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan 2
Karya ilmiah dampak pencemaran lingkungan 2
 
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaanLingkungan yang mempengaruhi perusahaan
Lingkungan yang mempengaruhi perusahaan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Identifikasi polutan gas
Identifikasi polutan gasIdentifikasi polutan gas
Identifikasi polutan gas
 

Viewers also liked

Cómo romper con su adicción a una persona de Howard M- Halpen
Cómo romper con su adicción a una persona de Howard M- HalpenCómo romper con su adicción a una persona de Howard M- Halpen
Cómo romper con su adicción a una persona de Howard M- HalpenAna Giorgana
 
Aplicaciones para Moviles
Aplicaciones para MovilesAplicaciones para Moviles
Aplicaciones para Movilesritamaldonado95
 
Mijn sunweb+ e travel summit
Mijn sunweb+ e travel summitMijn sunweb+ e travel summit
Mijn sunweb+ e travel summitTradeTracker.com
 
Travel link-building by Booming.nl
Travel link-building by Booming.nlTravel link-building by Booming.nl
Travel link-building by Booming.nlTradeTracker.com
 
Rapporto di audit_settore_esportazione_alimenti
Rapporto di audit_settore_esportazione_alimentiRapporto di audit_settore_esportazione_alimenti
Rapporto di audit_settore_esportazione_alimentivdenadai
 
Expanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product Launch
Expanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product LaunchExpanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product Launch
Expanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product LaunchCNW Group
 
Presentación Soria
Presentación SoriaPresentación Soria
Presentación Soriaaliciasampe
 
Digit all, learning by doing - GRDF
Digit all, learning by doing - GRDFDigit all, learning by doing - GRDF
Digit all, learning by doing - GRDFFFFOD
 
Chandra shekhar
Chandra shekharChandra shekhar
Chandra shekharstuding
 

Viewers also liked (19)

Basic bank
Basic bankBasic bank
Basic bank
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Billetes falsos
Billetes falsosBilletes falsos
Billetes falsos
 
BDNF Grant Proposal
BDNF Grant ProposalBDNF Grant Proposal
BDNF Grant Proposal
 
Cómo romper con su adicción a una persona de Howard M- Halpen
Cómo romper con su adicción a una persona de Howard M- HalpenCómo romper con su adicción a una persona de Howard M- Halpen
Cómo romper con su adicción a una persona de Howard M- Halpen
 
Pós leitura romance-dez_meninas
Pós leitura romance-dez_meninasPós leitura romance-dez_meninas
Pós leitura romance-dez_meninas
 
Lavadora Smeg LST107
Lavadora Smeg LST107Lavadora Smeg LST107
Lavadora Smeg LST107
 
Aplicaciones para Moviles
Aplicaciones para MovilesAplicaciones para Moviles
Aplicaciones para Moviles
 
Mijn sunweb+ e travel summit
Mijn sunweb+ e travel summitMijn sunweb+ e travel summit
Mijn sunweb+ e travel summit
 
Travel link-building by Booming.nl
Travel link-building by Booming.nlTravel link-building by Booming.nl
Travel link-building by Booming.nl
 
Rapporto di audit_settore_esportazione_alimenti
Rapporto di audit_settore_esportazione_alimentiRapporto di audit_settore_esportazione_alimenti
Rapporto di audit_settore_esportazione_alimenti
 
Expanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product Launch
Expanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product LaunchExpanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product Launch
Expanding Engagement and Inspiring Action with Your Next Product Launch
 
Presentación Soria
Presentación SoriaPresentación Soria
Presentación Soria
 
Digit all, learning by doing - GRDF
Digit all, learning by doing - GRDFDigit all, learning by doing - GRDF
Digit all, learning by doing - GRDF
 
Chandra shekhar
Chandra shekharChandra shekhar
Chandra shekhar
 
The Curse: Synopsis
The Curse: SynopsisThe Curse: Synopsis
The Curse: Synopsis
 
Cleansify sml
Cleansify smlCleansify sml
Cleansify sml
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Untitled Presentation
Untitled PresentationUntitled Presentation
Untitled Presentation
 

Similar to PENCEMARAN LINGKUNGAN

Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraWarnet Raha
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debuAyux Bovanded
 
Presentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran LingkunganPresentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran LingkunganAal Katanya
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriAgus Adipura
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah LingkunganEndang Manik
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupYoga Firmansyah
 
Tugas presentasi isbd
Tugas presentasi isbdTugas presentasi isbd
Tugas presentasi isbdridwan
 
PPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptx
PPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptxPPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptx
PPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptxErkaTujuh
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganWarnet Raha
 
Pencemaran Udara Tingkatan 1
Pencemaran Udara Tingkatan 1Pencemaran Udara Tingkatan 1
Pencemaran Udara Tingkatan 1Shanmugam Thiagoo
 

Similar to PENCEMARAN LINGKUNGAN (20)

Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Makalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udaraMakalah pencemaran udara
Makalah pencemaran udara
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
Makalah partikel debu
Makalah partikel debuMakalah partikel debu
Makalah partikel debu
 
Presentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran LingkunganPresentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
Presentasi Makalah Pencemaran Lingkungan
 
Ipa7 kd9-c
Ipa7 kd9-cIpa7 kd9-c
Ipa7 kd9-c
 
Remon
RemonRemon
Remon
 
Pencemaran udara
Pencemaran udaraPencemaran udara
Pencemaran udara
 
PENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptxPENCEMARAN.pptx
PENCEMARAN.pptx
 
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industriMakalah pencemaran lingkungan akibat industri
Makalah pencemaran lingkungan akibat industri
 
makalah Lingkungan
makalah Lingkunganmakalah Lingkungan
makalah Lingkungan
 
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidupPeranan manusia terhadap lingkungan hidup
Peranan manusia terhadap lingkungan hidup
 
lingkungan hidup
lingkungan hiduplingkungan hidup
lingkungan hidup
 
Tugas presentasi isbd
Tugas presentasi isbdTugas presentasi isbd
Tugas presentasi isbd
 
PPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptx
PPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptxPPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptx
PPT_Pemanasan_Global_Fisika.pptx
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Pencemaran Udara
Pencemaran UdaraPencemaran Udara
Pencemaran Udara
 
Makalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkunganMakalah pencemaran lingkungan
Makalah pencemaran lingkungan
 
Pencemaran Udara Tingkatan 1
Pencemaran Udara Tingkatan 1Pencemaran Udara Tingkatan 1
Pencemaran Udara Tingkatan 1
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PENCEMARAN LINGKUNGAN

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan komponen lingkungan alam yang bersama-sama dengan komponen alam lainnya, hidup bersama dan mengelola lingkungan dunia. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki akal dan pikiran, peranannya dalam mengelola lingkungan sangat besar. Manusia dapat dengan mudah mengatur alam dan lingkungannya sesuai dengan yang diinginkan melalui pemanfaatan ilmu dan teknologi yang dikembangkannya. Akibat perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat, kebudayaan manusia pun berubah dimulai dari budaya hidup berpindah-pindah, kemudian hidup menetap dan mulai mengembangkan buah pikirannya yang terus berkembang sampai sekarang ini. Hasilnya berupa teknologi yang dapat membuat manusia lupa akan tugasnya dalam mengelola bumi. Sifat dan perilakunya semakin berubah dari zaman ke zaman. Sekarang ini manusia mulai bersifat boros, konsumtif dan cenderung merusak lingkungannya. Kerusakan lingkungan diakibatkan oleh berbagai faktor, antara lain oleh pencemaran. Pencemaran ada yang diakibatkan oleh alam, dan ada pula yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Pencemaran akibat alam antara lain letusan gunung berapi. Bahan-bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi seperti asap dan awan panas dapat mematikan tumbuhan, hewan bahkan manusia. Pencemaran akibat manusia adalah akibat dari aktivitas yang dilakukannya. Lingkungan dapat dikatakan tercemar jika dimasuki atau kemasukan bahan pencemar yang dapat mengakibatkan gangguan pada mahluk hidup yang ada didalamnya. Gangguan itu ada yang segera nampak akibatnya, dan ada pula yang baru dapat dirasakan oleh keturunan berikutnya. Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia di mulai dari meningkatnya jumlah penduduk dari abad ke abad. Populasi manusia yang terus bertambah mengakibatkan kebutuhan manusia semakin bertambah pula, terutama kebutuhan dasar manusia seperti makanan, sandang dan perumahan. Bahan-bahan untuk kebutuhan itu semakin banyak yang
  • 2. diambil dari lingkungan. Disamping itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memacu proses industrialisasi, baik di negara maju ataupun negara berkembang. Untuk memenuhi kebutahan populasi yang terus meningkatkan, harus diproduksi bahan-bahan kebutuhan dalam jumlah yang besar melalui industri. Kian hari kebutuhan-kebutuhan itu harus dipenuhi. Karena itu mendorong semakin berkembangnya industri, hal ini akan menimbulkan akibat antara lain: 1. Sumber Daya Alam (SDA) yang diambil dari lingkungan semakin besar, baik macam maupun jumlahnya. 2. Industri mengeluarkan limbah yang mencemari lingkungan. Populasi manusia mengeluarkan limbah juga, seperti limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan. 3. Muncul bahan-bahan sintetik yang tidak alami (insektisida, obat-obatan, dan sebagainya) yang dapat meracuni lingkungan. Akibat selanjutnya lingkungan semakin rusak dan mengalami pencemaran. Pencemaran lingkungan terbagi atas tiga jenis, berdasarkan tempat terjadinya, yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah. Di Indonesia, kerusakan lingkungan akibat pencemaran udara, air dan tanah sudah sangat kritis. Pernah terjadi bencana lingkungan seperti sampah, banjir dan masih banyak lagi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya serta solusi yang ditawarkan agar kerusakan lingkungan akibat pencemaran dapat diminimalisasi. B. Tujuan Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
  • 3. C. Manfaat Manfaat dari penulisan karya tulis ini adalah kita dapat mengetahui lebih dalam tentang masalah pencemaran lingkungan beserta dampak yang ditimbulkannya dan kita dapat mengetahui bahwa sebagian besar pencemaran lingkungan disebabkan oleh ulah manusia sendiri. D. Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran udara? 2. Apa saja penyebab dari pencemaran udara ? 3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara pada lingkungan dan kesehatan manusia? 4. Adakah cara untuk mencegah dan menaggulangi terjadinya pencemaran udara?.
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pencemaran Udara Menurut UU No. 32 tahun 2009, pencemaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalamlingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan. Menurut Salim yang dikutip oleh Utami (2005) pencemaran udara diartikan sebagai keadaan atmosfir, dimana satu atau lebih bahan-bahan polusi yang jumlah dan konsentrasinya dapat membahayakan kesehatan mahluk hidup, merusak properti, mengurangi kenyamanan di udara. Berdasarkan definisi ini maka segala bahan padat, gas dan cair yang ada di udara yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman disebut polutan udara. Sedangkan menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27) Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
  • 5. Pencemaran dapat terjadi dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam rumah, di ruang-ruang sekolah ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di lingkungan rumah, perkotaan, bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar ruang (outdoor pollution). Umumnya, polutan yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut berasal dari hasil proses pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh mesin-mesin pabrik, pembangkit listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap tersebut merupakan hasil oksidasi dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2 (karbondioksida), CO (karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen oksida). B. Penyebab Pencemaran Udara Pembangunan yang berkembang pesat dewasa ini, khususnya dalam industri dan teknologi, serta meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak) menyebabkan udara yang kita hurup di sekitar kita menjadi tercemar oleh gas-gas buangan hasil pembakaran. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : a. 1. Karena faktor internal (secara alamiah), contoh: Debu yang beterbangan akibat tiupan angin.
  • 6. 2. Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., 3. b. Proses pembusukan sampah organik, dll Karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh: 1. Hasil pembakar bahan bakar fosil. 2. Debu/serbuk dari kegiatan industri 3. Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara C. Klasifikasi Bahan Pencemar Udara Banyak faktor yang dapat menyebabkan pencemaran udara, diantaranya pencemaran yang ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia atau kombinasi keduanya. Pencemaran udara dapat mengakibatkan dampak pencemaran udara bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global atau tidak langsung dalam kurun waktu lama. Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder : 1. Polutan primer Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara atau polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu, dan dapat berupa: a. Polutan Gas terdiri dari: · Senyawa karbon, yaitu hidrokarbon, hidrokarbon teroksigenasi, dan karbon oksida (CO atau CO2) karena ia merupakan hasil dari pembakaran · Senyawa sulfur, yaitu oksida. · Senyawa halogen, yaitu flour, klorin, hydrogen klorida, hidrokarbon terklorinasi, dan bromin. b. Partikel Partikel yang di atmosfer mempunyai karakteristik yang spesifik, dapat berupa zat padat maupun suspense aerosol cair sulfur di atmosfer. Bahan partikel tersebut dapat berasal dari proses kondensasi, proses (misalnya proses menyemprot/ spraying) maupun proses erosi bahan tertentu.
  • 7. 2. Polutan Sekunder Polutan sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfersekunder biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di udara, misalnya reaksi foto kimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan NO dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: a) Konsentrasi relative dari bahan reaktran b) Derajat fotoaktivasi c) Kondisi iklim d) Topografi lokal dan adanya embun. . D. Zat-zat Pencemaran Udara Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida. 1. Karbon monoksida (CO) Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor. 2. Nitrogen dioksida (NO2) Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor. 3. Sulfur dioksida (SO2) Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya
  • 8. digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik. 4. Partikulat (asap atau jelaga) Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal. Macam-macam partikel, yaitu : a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara/td> b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara 5. Hidrokarbon (HC) Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna. 6. Chlorofluorocarbon (CFC) Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray. 7. Timbal (Pb) Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia. 8. karbon dioksida (CO2) Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan
  • 9. E. Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. 1. Hujan Asam Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman) kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain: Mempengaruhi kualitas air permukaan Merusak tanaman Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun. Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2 dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam. SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil (kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik) akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur
  • 10. dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah. 2. Penipisan Lapisan Ozon Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan. Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon sehingga akhirnya lapisan ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan tersebut dapat membebaskan atom klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole). Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh karena itulah, PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah. Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman. 3. Pemanasan Global Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini
  • 11. disebut dengan efek rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim. Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah: Pencairan es di kutub Perubahan iklim regional dan global Perubahan siklus hidup flora dan fauna Proses terjadinya efek rumah kaca Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi. Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global). Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia 1. Dampak kesehatan Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh
  • 12. bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan. Udara yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999) Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk atau terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti : a. Penyakit Antrakosis Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak napas b. Penyakit Silikosis Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir, menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di penambangan bijih besi, timah putih, dan tambang batu bara. Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan
  • 13. penyakit pernapasan lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai dengan batuk-batuk tanpa dahak. c. Penyakit Asbestosis Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: 1. Karbon monoksida (CO) Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian. 2. Nitrogen dioksida (SO2) Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma. 3. Hidrokarbon (HC) Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung. 4. Chlorofluorocarbon (CFC) Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan melemahnya sistem daya tahan tubuh 5. Timbal (Pb) Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta mempengaruhi kecerdasan otak. 6. Ozon (O3) Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
  • 14. 7. NOx Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung. Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan, antara lain: 1. Penipisan lapisan ozon Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan pada tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton. 2. Hujan asam Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu. 3. Pemanasan global Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan, pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai. Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain: .1 Hujan Asam - Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman. - Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati. 2 Penipisan Lapisan Ozon Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
  • 15. jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai makanan di laut. 3 Pemanasan global Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda sesuai dengan kebutuhannya. 4 Gas CFC Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik (perubahan sifat organisme). F. Pencegahan Pencemaran Udara Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan. 1. Mencegah pencemaran udara berbentuk gas a. Adsorbsi Adsorbsi merupakan proses melekatnya molekul polutan atau ion pada permukaan zat padat-adsorben-seperti karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai sifat dapat menyerap zat lain sehingga menempel pada permukaannya tanpa reaksi kimia serta memiliki daya kejenuhan yang bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan dulu, kemudian digunakan lagi. b. Absorbsi Absorbsi merupakan proses penyerapan yang memerlukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasinya. Metoe absorbs ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode adsorbsi, hanya bedanya bahwa emisi
  • 16. hidrokarbon mengalami kontak dengan cairan di mana hidrokarbon akan larut atau tersuspensi. c. Kondensasi kondensasi merupakan proses perubahan uap air atau bendda gas menjadi benda cair pada suhu udara di bawah titik embun. Polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi tinggi dan titik penguapan yang rendah, seperti hidrokarbon dan gas organic lainnya. d. Pembakaran pembakaran merupakan proses untuk menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan dengan mempergunakan proses oksidasi panas yang disebut inceneration. Iceneration merupakan salah satu metode dalam pengolahan limbah padat dengan menggunakan pembakaran yang menghasilkan gas dan residu pembakaran. 2. Mencegah pencemaran udara berbentuk partikel a. Filter Filter udara dimaksudkan untuk menangkap debu atau polutan partikel yang ikut keluar pada cerobong atau stack pada permukaan filter, agar tidak ikut terlepas ke lingkungan sehingga hanya udara bersih saja yang keluar dari cerobong. Penggunaan filter udara seharusnya disesuaikan dengan sifat gas buangan yang keluar seperti berdebu banyak, besifat asam, bersifat alkalis dan sebagainya. Beberapa contoh jenis filter yang banyak digunakan seperti cotton, nylon, orlon, Dacron, fiberglass, polypropylene, wool, nomex, Tefloyn. b. Filter basah Cara kerja filter basah atau scrubbers/wat collectors adalah membersihkan udara kotor dengan cara menyemprotkan air dari bagian atas alat, sedangakan udara yang kotor dari bagian bawah alat. c. elektrostatik Alat pengendap elektrostatik dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam jumlah yang relative besar. Alat ini menggunakan arus searah (DC) yang mempunyai tegangan antara 25-100 kv, berupa tabung silinder di mana
  • 17. dindingnya diberi muatan positif sedangkan di tengah ada sebuah kawat yang merupakan pusat silinder, sejajar dinding silinder, diberi muatan negative. d. Kolektor Mekanik Mengendapkan polutan partikel yang ukurannya relative besar dapat dengan menggunakan tenaga gravitasi. Pengendap siklon atau cyclone Separators adalah pengendap debu yang ikut dalam gas buangan atau udara dalam ruang pabrik yang berdebu. e. Program penghijauan Tumbuh-tumbuhan menyerap hasil pencemaran udara berupa karbon dioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2). Tumbuh-tumbuhan akan menghisap dan mengurangi polutan, dengan melepaskan gas oksigen maka akan mengurangi jumlah polutan di udara. Semakin banyak tumbuh-tumbuhan ditanam sebagai paru-paru kota maka kualitas udara akan semakin sehat sehingga akan mendukung program langit biru (prolabir). Program penghijauan ini seharusnya merupakan gerakan nasional agar semua pihak dapat berpartisipasi aktif. f. ventilasi udara Penggunaan dan penempatan ventilasi udara seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan. Perhatian utama yaitu tercukupnya kebutuhan gas oksigen (O2) dalam ruangan serta menjadikan udara dalam ruangan bebas dari berbagai polutan. Bila akan menggunakan exhaust fan, maka usahakan dekat dengan sumber pencemaran, agar polutan segera dapat keluar dalam ruangan. G. Upaya Penanggulangan Pencemaran Udara Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran. a. Usaha Preventif (sebelum pencemaran) 1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan. 2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
  • 18. 3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah. 4. tidak membakar sampah di pekarangan rumah. 5. tidak menggunakan kulkas yang memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC dalam kehidupan sehari-hari. 6. tidak merokok di dalam ruangan. 7. menanam tanaman hias di pekarangan atau di pot-pot. 8. ikut berpartisipasi dalam kegiatan penghijauan. 9. ikut memelihara dan tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung. 10. tidak melakukan penebangan hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan. 11. mengurangi atau menghentikan penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang. 12. menghentikan penggunaan busa plastik yang mengandung CFC. 13. mendaur ulang freon dari mobil yang ber-AC. 14. mengurangi atau menghentikan semua penggunaan CFC dan CCl4. b. Usaha kuratif (sesudah pencemaran) Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara: 1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan. 2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan. 3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang. 4. menggunakan penyaring pada cerobongcerobongi di kilang minyak atau pabrik yang menghasilkan asap atau jelaga penyebab pencemaran udara. 5. mengidentifikasi dan menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna yang berwawasan lingkungan setelah adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara, misalnya menemukan bahan bakar dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).
  • 19. c. Program pemerintah Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu; 1. PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor. 2. Keharusan membuat cerobong asap bagi industri/ pabrik. 3. Imbauan mengurangi bahan bakar fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan energi Alternatif lainnya. 4. Membatasi beroperasinya mobil dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak pakai. 5. Larangan menggunakan gas CFC. 6. Larangan beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro etana). 7. Melarang penggunaan CFC pada produksi kosmetika. 8. Menetapkan undang-undang dan hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan ozon d. Secara nasional dan internasional Solusi untuk mengatasi polusi udara kota terutama ditujukan pada pembenahan sektor transportasi, tanpa mengabaikan sektor-sektor lain. Hal ini kita perlu belajar dari kota-kota besar lain di dunia, yang telah berhasil menurunkan polusi udara kota dan angka kesakitan serta kematian yang diakibatkan karenanya : 1. Pemberian izin bagi angkutan umum kecil hendaknya lebih dibatasi, sementara kendaraan angkutan massal, seperti bus dan kereta api, diperbanyak. 2. Pembatasan usia kendaraan, terutama bagi angkutan umum, perlu dipertimbangkan sebagai salah satu solusi. Sebab, semakin tua kendaraan, terutama yang kurang terawat, semakin besar potensi untuk memberi kontribusi polutan udara.
  • 20. 3. Potensi terbesar polusi oleh kendaraan bermotor adalah kemacetan lalu lintas dan tanjakan. Karena itu, pengaturan lalu lintas, rambu-rambu, dan tindakan tegas terhadap pelanggaran berkendaraan dapat membantu mengatasi kemacetan lalu lintas dan mengurangi polusi udara. 4. Pemberian penghambat laju kendaraan di permukiman atau gang-gang yang sering diistilahkan dengan “polisi tidur” justru merupakan biang polusi. Kendaraan bermotor akan memperlambat laju 5. Uji emisi harus dilakukan secara berkala pada kendaraan umum maupun pribadi meskipun secara uji petik (spot check). Perlu dipikirkan dan dipertimbangkan adanya kewenangan tambahan bagi polisi lalu lintas untuk melakukan uji emisi di samping memeriksa surat-surat dan kelengkapan kendaraan yang lain.
  • 21. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Menurut Mukono (2006), yang dimaksud pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material karena ulah manusia (man made). Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya (Wisnu, Dampak pencemaran lingkungan : 27) Jadi, Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu : Karena faktor internal (secara alamiah), contoh: debu yang beterbangan akibat tiupan angin, Abu (debu) yang dikeluarkan dari letusan gunung berapi berikut gas-gas vulkanik., Proses pembusukan sampah organik, dll. Dan karena faktor eksternal (karena ulah manusia), contoh: hasil pembakar bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industri, pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain: hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global. Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain: mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit, kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur.
  • 22. Selain itu, fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian. Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain: - Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan mengganggu pertumbuhan tanaman. - Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah Pencegahan yang ditempuh terhadap pencemaran udara tergantung dari sifat dan sumber polutannya. Pencegahan yang paling sederhana dan mudah dilakukan yaitu menggunakan masker sebagai pelindung untuk menghindari terjadinya gangguan kesehatan. Tindakan yang dilakukan untuk mencegah pencemaran udara seperti mengurangi polutan, bahan yang mengakibatkan polusi dengan peralatan, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan-menguraikan polutan. Upaya penanggulangan dilakukan dengan tindakan pencegahan (preventif) yang dilakukan sebelum terjadinya pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah terjadinya pencemaran. Usaha Preventif (sebelum pencemaran) 1. mengembangkan energi alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan. 2. mensosialisasikan pelajaran lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat. 3. mewajibkan dilakukannya AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri atau usaha yang menghasilkan limbah. Usaha kuratif (sesudah pencemaran) Bila telah terjadi dampak dari pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha untuk memperbaiki keadaan lingkungan, dengan cara: 1. menggalang dana untuk mengobati dan merawat korban pencemaran lingkungan. 2. kerja bakti rutin di tingkat RT/RW atau instansiinstansi untuk membersihkan lingkungan dari polutan.
  • 23. 3. melokalisasi tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sebagai tempat/pabrik daur ulang. Selain usaha preventif dan kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram yang bertujuan untuk mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara, yaitu; PROGRAM LANGIT BIRU yang dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor. B. Saran Pencemaran udara memiliki dampak yang sangat menbahayakan kehidupan di bumi, dampak yang terjadi tidak hanya bagi manusia, hewan dan tumbuhan saja tetapi juga kepada lapisan ozon bumi. Jika melihat besarnya dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran udara maka sebaiknya perlunya pengetahuan yang mendalam terhadap pencemaran udara. Perlunya pengetahuan tentang cara – cara mencegah serta menganggulangi efek dari pencemaran lingkungan perlu dipelajari dengan seksama. Hal ini dilakukan agar dampak yang terjadi akibat pencemaran udara dapat di tanggulangi dan di cegah sedini mungkin.
  • 24. DAFTAR PUSTAKA Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga University Press Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi Yogyakarta http://oerleebook.files.wordpress.com/2009/10/polusi-udara.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf