SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
NASKAH DRAMA BAWANG MERAH BAWANG PUTIH
Dahulu kala, ada sebuah desa yang bernama Desa “BUMBU”. Desa ini sangat subur,
pepohonan lebat tumbuh di sana, air yang melimpah dan jernih mengalir dari sungai di desa
ini. Penduduknya pun hidup makmur dan sangat ramah. Di desa di hilir sungai ini tinggalah
sebuah keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Keluarga tersebut adalah Ayah Bawang,
Ibu bawang daun, dan putrinya, Bawang putih. Ayah Bawang bekerja di lapak miliknya di
pasar. Bawang Putih sendiri adalah seorang anak yang baik, dia rajin dan selalu membantu
orang tuanya. Keluarga ini sangat harmonis. Berbeda dengan tetangganya yang bernama
Bawang Merah, dia sangat malas dan manja. Dia hanya hidup bersama Ibunya karena
ayahnya sudah lama meninggal.
(di teras rumah – pagi hari)
Ayah Bawang
: istriku
Ibu Bawang Daun
: iyaaa
Ayah bwang
: Ayah pamit kerja ya
Ibu bawang Daun
: Iya suamiku
Ayah Bawang
: loh, mana putri kita si putih?
Ibu Bawang Daun
: nah itu dia lagi nyapu di depan, putiih…
Bawang Putih
: ada apa ibu?
Ibu Bawang Daun
: itu nak ayahmu mau pamit kerja, ayah jadi berangkat sekarang?
Ayah Bawang
: iya bu, kalian hati-hati di rumah ya
Ibu Bawang Daun
: oh iya yah, nanti Putih akan mengantarkan makan siang ayah.
Ayah Bawang
: baiklah, ayah tunggu nanti siang. kalo begitu ayah pergi dulu
ya..assalamualaikum. (salim)
Ibu Bawang Daun + Bawang Putih : waalaikumsalam.
Ayah bawang putih pun pergi ke pasar. Dia berjualan di lapak miliknya. Tinggallah bawang
putih dan ibunya di rumah tersebut. Karena tidak tega melihat ibunya yang sedang sakit itu
mencuci di sungai, bawang putih pun menggantikan ibunya.
Ibu Bawang Daun
: Putih, ibu mau mencuci baju di sungai. Kamu jaga rumah ya nak…
Bawang Putih
: biar Putih saja buk yang pergi ke sungai, ibu di rumah saja.
Ibu Bawang Daun
: tapi nak…
Bawang Putih
: tidak apa-apa bu, ibu istirahat saja di rumah.
Ibu Bawang Daun
: kau memang anak yang sangat baik, ibu bangga punya anak
sepertimu (membelai Bawang Putih)
Bawang Putih
: Putih juga senang punya orang tua seperti ayah dan ibu (memeluk
ibunya)
Ibu Bawang Daun
: ibu sayang sekali sama kamu nak. Ya sudah, pergilah sebelum
matahari terlalu terik.
Bawang Putih
: baiklah bu, Putih ambil baju kotornya dulu. (mengambil baju kotor)
Ibu Bawang Daun
: iya nak.
Bawang Putih
: Putih pergi dulu bu, assalamualaikum.
Ibu Bawang Daun
: waalaikumsalam, hati-hati di jalan. Putih…putih tidak terasa kini kau
telah tumbuh
dewasa. Cantik, baik, dan berbakti pada orang tua. Betapa bahagianya aku.
Terima kasih Tuhan, dia adalah anugerah terindah dalam hidup hamba.
Bawang putih pun pergi ke sungai untuk mencuci. Ternyata bawang merah dan ibunya sudah
mengintai dari balik pohon dan merencanakan hal buruk.
Ibu Bawang Merah
Bawang Merah
tuh!

: hahaha. bagus, Ini saatnya kita menjalankan rencana anakku.
: benar mah ! ayo cepat mumpung ibu bawang daun lagi sendirian

Akhirnya bawang merah dan ibunya datang ke rumah bawang putih dengan membawa kue
yang telah dicampur dengan racun.
Ibu Bawang Merah
: selamat pagi bu.
Ibu Bawang Daun
: eh ibu, selamat pagi.
Ibu Bawang Merah
: Lagi sendirian ya? Kemana si putih?
Ibu Bawang Daun
: si putih sedang mencuci baju di sungai. Oh iya ngomong-ngomong
ada apa ibu datang kemari?
Bawang Merah
: ini loh bik, kami bawakan kue yang sangaaat enak!
Ibu Bawang Daun
: wah ada acara apa ini?
Ibu Bawang Merah
: tidak ada acara apa-apa sih buk. Kebetulan saya lagi mencoba resep
baru.
Ibu Bawang Daun
: sepertinya enak sekali ya bu. Terima kasih ya. Ayo buk, mari kita
makan bersama.
Bawang Merah
: oh tidak- tidak bik, terima makasih, tadi kami sudah makan di
rumah. Yang ini kta bawakan khusus untuk bibik.
Ibu Bawang Daun
: oh, begitu. Sekali lagi terima kasih yaa
Bawang Merah
: sama- sama
Ibu Bawang Merah
: yasudah buk, kalo begitu kita pulang dulu ya. Asalamualaikum.
Ibu Bawang Daun
: walaikumsalam. Tapi aneh sekali, tidak biasanya mereka bersikap
baik. Ah tidak, mungkn ini hanya perasaanku saja. Aku tidak boleh berprasangka buruk.
Ibu bawang daun pun memakan kue yang pemberian Bawang Merah dan Ibunya.
Ibu Bawang Daun
: ahh… kenapa ini, tolong…tolong..(sekarat)
Ibu Bawang Merah
: HAHAHAHAHA rasain kamu ! sebentar lagi kau akan mati, dan
suamimu akan menikah denganku ! otomatis seluruh hartanya akan menjadi milikku!
Bawang Merah
: benar mah ! setelah ini kita akan jadi kaya raya!
Akhirnya ibu bawang daun menghembuskan napas terakhirnya. Beberapa saat kemudian
Bawang Putih pulang dari sungai. Dia sangat terkejut melihat ibunya tergeletak di lantai dan
sudah tak bernyawa. Bawang Putih menjatuhkan keranjang cuciannya dan berteriak histeris.
Bawang Putih
: Ibu !!!! IBU !!! ibuku kenapa? IBUUUUUUUUUUUUUUU!!!
Bangun!!!
Sejak kehilangan sosok ibu yang sangat menyayanginya, bawang putih amat merasa
kesepian dan kerap menyendiri di kamarnya. Pada saat itu Ibu Bawang Merah sering
berkunjung ke rumahnya untuk membawa makanan, bahkan membantu bawang putih
membersihkan rumah dan memasak. Hal itulah yang membuat Ayah Bawang tertarik untuk
menikahi Ibu Bawang Merah agar putrinya tidak kesepian lagi. Pernikahan dirayakan dengan
sangat sederhana. Hanya beberapa tetangga dan keluarga yang datang menghadari acara ini.
Ibu Bawang Merah
Ayah Bawang
Ibu Bawang Merah
mandir).
Ayah Bawang

: aduuuh, penghulunya kemana sih? Lama banget.
: mungkin penghulunya masih di perjalanan.
: ah, emang dasar malas tu penghulu. (sambil berdiri mondar
: duduklah, sabarlah dulu.

Setelah menunggu lama akhirnya penghulu datang juga. Dia datang dengan tergopoh-gopoh.
Penghulu
Ibu Bawang Merah

: assalamualaikum, maaf saya terlambat. (logat madura)
: bapak ini dari mana aja sih. (sambil berlari menghampiri
penghulu)
Penghulu
: maaf buk maaf
Ibu Bawang Merah
: ah alasan saja
Penghulu
: sekali lagi maaf buk.
Ibu Bawang Merah
: sudahlah, kita mulai saja sekarang (sambil menarik
penghulu).
Penghulu
: ya saya nikkahkan pak bappaknya bawang putih ngan dengan buk
ibuknya bawang merah, ngan dengan mas kawin sepperangkat bu bumbu dappur di bayar
tunai.
Ayah Bawang
: saya terima nikahnya Ibu bawang merah dengan mas kawin
seperangkat bumbu dapur di bayar tunai.
Penghulu
: na bagaimana si saksi ? sah apa nggak ini??
Saksi
: saaaaaah~ alhamdulilah.
Setelah acara pernikahan itu, Ayah Bawang, ibu bawang merah, bawang putih, dan
bawang merah hidup bersama di rumah bawang putih. Ketika Ayah Bawang di rumah,
mereka memeperlakukan bawang putih dengan sangat baik. Namun, ketika ayah keluar
rumah mereka berlaku buruk pada Bawang Putih. Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan
memberinya pekerjaan berat.
(di ruang tamu – pagi hari)
Ibu Bawang Merah
: hey kau bawang merah, sapu sapu dong yang rajin kayak bawang
putih. Sapu sampai bersih.
Bawang Merah
: iya iya bu!
Bawang Putih
: biar aku bantu yaaa..
Bawang Merah
: tidak usah!
Ibu Bawang Merah
ayah.
Bawang Putih
Ibu Bawang Merah
Ayah Bawang
Ibu Bawang Merah
Ayah Bawang
Bawang Putih
Ayah Bawang
duduklah di sini.
Bawang Merah
Ayah Bawang
kalian.
Bawang Merah
Bawang Putih
baju kotor)
Bawang Merah
Ayah Bawang
Ibu Bawang Merah
Ayah Bawang
Ibu Bawang Merah
Ayah Bawang

: sudah sudah, bawang putih sini nak. Kamu duduk bersama ibu dan
: baik bu
: eh sebentar, ibu buatkan teh dulu
: aku harus pergi ke pasar bu.
: nanti dulu lah yah, minum teh dulu (bergegas menuju dapur)
: baiklah kalau begitu.
: ayah, putih boleh bantu ayah di pasar?
: nggak usah lah nak. Kamu di rumah saja. Meraaah, kemarilah,
: sebentar yah, aku selesaikan dulu pekerjaanku.
: kalian memang anak-anak ayah yang rajin, ayah bangga dengan
: oh iya putih, setelah ini kamu bisa membantuku mencuci di sungai?
: oh dengan senang hati, aku ambil baju kotor dulu ya.. (mengambil
: yasudah cepat ………………. ayah, kami berangkat ya
: iya, hati-hati di jalan nak.
: kemana anak-anak yah?
: mereka pergi ke sungai bu.
: o begitu. Ini diminum dulu tehnya yah.
: terima kasih bu (meminum teh)

Ayah bawang meminum teh yang ternyata telah dicampur dengan racun oleh ibu bawang
merah. Beberapa saat kemudian dia merasakan perutnya sangat sakit. Ayah bawang
mengalami nasib yang sama seperti istrinya, ia meninggal dunia di racun oleh Ibu Bawang
Merah.
Ayah Bawang
: aduh, kenapa perutku sakit sekali.
Ibu Bawang Merah
: kenapa yah? Kau baik-baik saja kan? (berpura-pura peduli)
Ayah Bawang
: sakit sekali, aku tidak tahan lagi..aduh, ahh (terjatuh di lantai)
Ibu Bawang Merah
: ayah, ayah kenapa? (menggoyang-gayangkan tubuh suaminya
sambil memastikan apakah suaminya sudah meninggal). Hahaha….RASAIN KAU !!
sekarang semuanya menjadi miliku ! haha.
Beberapa saat kemudian Bawang Putih pulang dari sungai. Namun, dia mendapati ayahnya
telah tak bernyawa. Ketika mengetahui ayahnya telah tiada, ia menangis tersedu-sedu.
Bawang putih
: AYAAAAAAAAAAAH !!! ayah bangun – bangun !!
Bawang Merah
: Ayaaaaaaaaahhhhh !!!!! ayah kenapa ??
Peri
: lihat saja. Kelak akan ada bencana yang menghampiri bawang
merah dan ibunya. Karna semua yang mereka perbuat akan mendapat balasan yang setimpal.
*triiiing.
Kini ayah dan ibu bawang putih telah tiada. Bawang putih sangat merasa sedih, dia selalu
dijadikan pembantu oleh ibu tirinya dan bawang merah.
Bawang Merah
: Putiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhh !!!!!
Bawang Putih
: iya kak, ada apa??
Ibu Bawang Merah
: heh kamu! Cepat siapkan makanan !
Bawang Putih
: iya bu, akan putih siapkan
(meletakkan makanan di meja )
Bawang Putih
: (duduk )
Bawang Merah
: ngapain kamu duduk disini ??
Bawang Putih
: putih ingin makan bersama ibu dan kakak
Ibu Bawang Merah
: enak aja! Kamu tuh ngga pantes duduk disini. Sudah sana bersihkan
rumah.
Bawang Merah
: tau nih, sana sana ! ngilangin selera makan aja .
Ibu Bawang
: heh heh ! putihhhhh, tuh masih ada yang kotor ! yang bener doong
!!!!
Bawang Merah
: gimana sih? Nyapu aja nggak becuss ! ( sambil menjatuhkan tisu di
lantai )
Bawang Putih
: bawang merah, hentikan. Lantai tak akan bersih jika kau terus
mengotorinya seperti ini.
Ibu Bawang
: berani kau !! diam ! kerjakan yang benar!!
Bawang Merah
: dan jangan lupa nanti cucikan semua bajuku !
Ibu bawang dan bawang merah pun pergi jalan – jalan ke pasar sedangkan bawang
putih harus membereskan pekerjaan rumah. Beberapa saat kemudian, datanglah cabe ijo..
Cabe ijo
: bawang putih – bawang putih, kau tak kenapa – kenapa kan?
Bawang Putih
: aku baik – baik saja. Ada apa cabe ijo?
Cabe ijo
: ini aku mengantarkan undangan pesta panen dari pangeran.
Pangeran mengundang semua warga di desa bumbu ini. Kau jangan lupa datang ya. Kalau
bisa kau jangan beritahu bawang merah dan ibunya ! biar mereka tau rasa.
Bawang Merah
: apa kau bilang ?? berikan undangan itu padaku !!
Ibu Bawang Merah
: hey bocah ingusan ! berani – beraninya kau !! pergi sana !!
Cabe ijo
: kalian memang benar – benar jahat..
Bawang Putih
: sudah cabe ijo ayo kita pergi, antarkan aku ke sungai.
(Bawang putih dan cabe ijo pun pergi ke sungai.)
Ibu Bawang Merah
: hanya kita berdua saja yang boleh datang ke pesta panen ini. Dan
biarkan bawang putih sendirian disini !
Bawang Merah
: betul itu mah !
Saat di sungai bawang putih dan cabe ijo bertemu dengan bawang bombay, bawang
bombay adalah teman baik bawang merah.
Bawang Putih
Bawang Bombay

: apa kabar bawang bombay ?
: tadinya baik. Karna ada kau jadi buruk deh!
Cabe Ijo
: biasa aja deh ! bawang putih kan nanya baik – baik !
Bawang Bombay
: diem deh kamu ! heh bawang putih, itu baju milik ibu tirimu ya ?
Bawang Putih
: iya memangnya kenapa ?
Bawang Bombay
: pinjam dong.
Bawang Putih
: untuk apa ?
Bawang Bombay
: untuk di hanyutkan. (menghanyutkan baju milik ibu bawang )
Cabe Ijo
: hey kau !! apa salah bawang putih !!
Bawang Putih
: kenapa kau melakukannya ? cabe ijo bantu aku mengejar baju itu.
Bawang Bombay
: maaf ya bawang putih yang malang. Ini perintah dari bawang
merah. Sekarang aku akan menemui bawang merah untuk
melaporkannya.
Bawang putih dan cabe ijo pun terus mengejar baju yang hanyut itu tapi sayangnya
baju itu sudah menghilang entah hanyut kemana.
Cabe Ijo
Bawang Putih
Cabe Ijo

: kau pasti akan kena marah oleh ibu tiri mu.
: bagaimana ini, aduuh ibu akan sangat marah besar padaku. (nangis)
: sudahlah lebih baik kita pulang dulu.

Bawang putih pun pulang ke rumah dan menceritakan kepada ibunya tentang baju
yang hanyut itu.
Bawang Putih
: ibu…. maafkan putihh
Ibu Bawang Merah
: tunggu tunggu… ada apa ini ??
Bawang utih
: baju ibuuu……
Ibu bawang Merah
:kenapa bajuku?
Bawang Merah
: Pasti hilang deh
Bawang Putih
: maafkan putih bu, putih tidak sengaja
Ibu Bawang
: DASAR ANAK CEROBOH, bodoh sekali kau !! (menyeret bawang
putih)
Bawang Putih
: maafkan saya bu ! maaf (nangis, bersujud)
Bawang Merah
: maaf maaf ! enak aja kamu minta maaf. Kamu tahu nggak? Itu baju
tuh mahal! cari baju itu sampai ketemu !!
Bawang Putih
: baiklah kakak
Ibu Bawang
: heh ! jangan pulang sampai BAJU ITU DITEMUKAN, NGERTIII !!
Bawang Merah
: ya sudah lah ma, kita masuk saja.
Akhirnya bawang putih pergi ke sungai, dengan sedih bawang putih terus mencari baju itu
sampai larut malam. Disana dia ditemui oleh seorang peri .
Bawang Putih
: bagaimana ini, sudah larut malah tapi baju itu belum di temukan.
Peri
: tenanglah nak~ aku akan membantumu~
Bawang Putih
: suara siapa itu ? siapa kau?
Peri
: bawang putih. Aku adalah peri cantik, aku akan membantumu untuk
menemukan baju ibu tirimu.
Bawang Putih
Peri
Bawang Putih
Peri
Bawang Putih
Peri
menemukan baju itu.
Bawang Putih
Peri
Bawang Putih
Peri

: kau peri ? peri ? perii.. tolong bantu aku.
: tentu saja aku akan membantumu.
: benarkah apa yang kau katakan itu?
: yah, pasti.
: terimakasih peri, apa yang harus ku lakukan?
: sekarang pergilah ke sebuah rumah mewah. Disanalah kau akan
: rumah pangeran yang akan mengadakan pesta panen itu ?
: iya benar, disana tempatnya.
: terima kasih peri.
: baiklah putih, mari aku antar ke sana.

Bawang Putih pun pergi ke rumah pangeran yang sedang mengadakan pesta panen.
(Istana)
Bawang Putih
kan untuk masuk.
Peri
Pengawal
Bawang Putih
Pengawal
masuk.
Bawang Putih
Pengawal
Bawang Putih
Pengawal

: peri~ disinikah ? tapi bagaimana bisa ? aku dekil, pasti tidak di boleh
: cobalah masuk.
: heh ! mana undangannya ?
: undangan apa ?
: undangan pesta panen, jika kau punya undangan maka kau boleh
: aku tak punya undangan yang kalian maksud!
: dasar gembel ! pergi kau !!
: tapi…tapi..
: ah, sudahlah pergi kau !

Bawang Putih
: peri~ bagaimana ini ? aku harus menemukan baju itu sekarang?
Peri
: kemarilah~ pegang tanganku. Aku akan membuat pengawal itu
mengijinkan mu masuk. Aku akan menghipnotis dia.
1..2..3..4..5..
Pengawal
Bawang Putih
Pengawal
Bawang Putih
Pengawal

: ah, apa ini ( menghindari terjangan angin)
: permisi
: oh nona kau cantik sekali.
: bolehkah aku masuk?
: tentu saja, silahkan.

Bawang putih pun masuk ke istana.
Peri
: pergilah ke samping rumah ini tempat dimana air sungai mengalir,
disana akan ada baju ibumu.
Setelah berhasil masuk ke dalam rumah mewah itu, Bawang Putih pun pergi ke
samping rumah itu. Sedangkan bawang merah dan Ibunya sudah berada diantara ramainya
tamu yang datang. Bawang merah dan ibunya kemudian menemui pangeran.
Bawang Merah
: halo pangeran tampan. Apa kabar ?
Bawang Bombay
: waaaah, pangeran tampan sekali.
Pangeran
: baik~ terimakasih atas kedatangan kalian.
Ibu Bawang Merah
: wah wah. Kau sangat tampan malam ini. Begitu pulang dengan
putriku yang cantik jelita.
Pangeran
: terimakasih. Kudengar kau mempunyai sudara bernama bawang
putih. Dimana dia ?
Bawang Merah
: apa ??? bawang putih ?? dia bukan saudaraku lagi !!
Pangeran
: benarkah? Apa kau tak membohongiku??
Bawang Merah
: sungguh ! aku tak membohongimu pangeran~ kalau kamu tak
percaya tanya saja pada bawang bombay.
Pangeran
: bawang bombay, benar dia tak mempunyai saudara bernama bawang
putih ?
Bawang Bombay
: benar. Bawang putih hanyalah pesuruh.
Pangeran
: baiklah aku percaya, sekarang silakan masuk.
Di sungai tepat di samping rumah itu, akhirnya bawang putih berhasil menemukan baju yang
hanyut.
Bawang Putih
: terimakasih peri. Kau sangat baik.
Peri
: ini sudah menjadi tugasku. Ini aku punya beberapa perhiasan
untukmu. Pakailah. Jika ada oranglain yang memakainya, maka orang itu akan mendapatkan
bahaya.
Bawang Putih
: terimakasih peri.
Setelah menemukan baju ibunya. Bawang putihpun berjalan menuju gerbang keluar untuk
pulang. Pangeran melihat bawang putih yang berjalan terburu – buru menuju gerbang dan
segera mengejarnya. Akhirnya Pengeran berhasil mengejar bawang putih dan mereka saling
bertatapan..
Pangeran
: hei kau !! kau !! kau bawang putih kan??
Bawang Putih
: pangeran? (mencoba berlari)
Pangeran
: tunggu! Apa yang sedang kau lakukan ?
Bawang Putih
: maaf pangeran. Tadi aku mengambil baju ibu tiriku yang hanyut di
aliran sungai di samping istana ini.
Tiba-tiba ibu bawang merah menghampiri mereka..
Ibu Bawang Merah
: bawang putih? Kenapa kau ada di sini ? seharusnya kau
membersihkan rumah!
Bawang Merah
: dasar pemalas! Ngapain kamu disini? Pulang sana !
Bawang Putih
: maafkan aku. Aku akan segera pulang bu.
Pangeran
: oh jadi benar bawang putih adalah saudara kalian. Kenapa kalian
memperlakukannya seperti itu?
Bawang Bombay
: tidak pangeran! Sungguh dia adalah pesuruh di rumah bawang
merah.
Bawang merah
: benar apa yang dikatakan bawang bombay! Lihatlah pengaran!
Bawang putih mencuri kotak perhiasanku, berikan perhiasan itu!!
Bawang Putih
: jangan bawang merah , jangan ! (rebutan)
Ibu bawang Merah
: dasar kau ! anak tak punya malu !!
Bawang Merah
: lihat pangeran, perhiasan ini lebih cocok dipakai olehku dan ibu ku.
Ibu Bawang Merah
: ini karna aku baik hati aku berikan satu perhiasan untukmu bawang
bombay !
Bawang Bombay
: oh~ terimakasih.
Bawang merah, ibu bawang, dan bawang bombay pun memakai perhiasan itu
Bawang Merah
: ah tidak ! kenapa kulitku gatal gatal begini perih pula !! ada apa ini.
Ibu Bawang Merah
: aduh kulitku gatal sekali !!
Bawang Bombay
: aah~ kulitkuuuuu..
Pangeran
: kalian pasti selalu jahat pada bawang putih. Dan itu ganjaran untuk
kalian. Sekarang cepat minta maaf pada bawang putih !!
Peri
: apa yang kalian lakukan pada bawang putih selama ini sungguh
sangat jahat. Dan sekarang kalian telah mendapatkan balasan yang setimpal. Cepat minta
maaf pada bawang putih, jika tidak keadaan kalian akan terus seperti ini.
Pangeran
: sungguh aku tak menyangka, kalian akan sejahat itu pada bawang
putih.
Bawang Merah
: bawang putih ! aku mohon maafkan aku. Maaf karna sikapku selalu
jahat padamu. Sungguh aku minta maaf.
Ibu Bawang Merah
: maafkan ibu nak, ibu sudah berprilaku kasar padamu. Maafkan ibu.
Bawang Bombay
: maafkan aku, aku sudah menjadi teman yang sangat jahat padamu.
Bawang Putih
: sudahlah. Aku sudah memaafkan kalian. Aku yakin kalian bisa
berubah.
Bawang Merah
: terimakasih bawang putih. Kau memang sangat baik. (memeluk
bawang putih)
Ibu Bawang Merah
: maafkan kami pangeran, kami telah membuat kegaduhan di istana
ini.
Pangeran
: baiklah, aku maafkan asalkan kalian berjanji untuk tidak
mengulanginya lagi. Sekarang kalian boleh pulang
Bawang Merah
: baiklah
Pangeran
: biar pengawalku mengantarkan kalian. Pengawal…
Pengawal
: iya pangeran..
Pangeran
: antarkan mereka pulang pastikan mereka selamat sampai di rumah.
Pengawal
: baik pangeran
Pengawal mengantar Bawang Merah, Ibu Bawang Merah, dan Bawang Bombay pulang ke
rumah.
Bawang Putih
: baiklah, saya juga izin pulang pangeran
Pangeran
: tunggu….(menarik tangan bawang putih)
Bawang Putih
: ada apa pangeran
Pangeran
: aku ingin mengatakan sesuatu padamu, maukah kau menjadi
pendamping hidupku…
Bawang Putih
: (menunduk)
Pangeran
: kenapa putih? Kau tidak bersedia?
Bawang Putih
: maafkan saya pangeran, tapi saya hanya gadis desa, apa pantas saya
menjadi istri seorang pangeran.
Pangeran
: kenapa tidak putih, kamu cantik dan kamu mempunyai hati yang
baik, kamu layak bersamaku, aku mohon..
Bawang Putih
: (berfikir kemudian mengangguk) baiklah pangeran
Pangeran
: terima kasih putih, aku akan segera datang ke rumahmu untuk
melamarmu.
Bawang Putih
: (tersenyum menatap pangeran).
Akhirnya Pangeran melamar bawang putih, dan meminta izin pada ibu tirinya untuk
menikahi bawang putih. Pada saat yang telah ditentukan, Bawang putih dan Pangeran
menikah, pesta dansa pun digelar cukup meriah, bunga berwarna-warni menghiasi setiap
sudut rumah, beraneka macam hidangan lezat disajikan, kebahagian tampak menyelimuti
rumah mewah itu dan mereka hidup bahagia selamanya.

More Related Content

What's hot

Kad imbasan ayat
Kad imbasan ayatKad imbasan ayat
Kad imbasan ayatsairee
 
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat IstrikuCerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istrikuchristineong2212
 
Bacaan bergred kv+kv
Bacaan bergred kv+kvBacaan bergred kv+kv
Bacaan bergred kv+kvubong78
 
CONTOH CERKAK (BASA JAWA)
CONTOH CERKAK (BASA JAWA)CONTOH CERKAK (BASA JAWA)
CONTOH CERKAK (BASA JAWA)Nylla Aisyah
 
Crito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr IntrinsikCrito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr IntrinsikFirdika Arini
 
Hujan di bulan desember
Hujan di bulan desemberHujan di bulan desember
Hujan di bulan desemberZahrotin Niza
 
Naskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatNaskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatFadhli Syar
 
Buku Mini Bacaan Bergred.pdf
Buku Mini Bacaan Bergred.pdfBuku Mini Bacaan Bergred.pdf
Buku Mini Bacaan Bergred.pdfIrYantie
 
Cerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di Ranjang
Cerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di RanjangCerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di Ranjang
Cerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di Ranjangchristineong2212
 
Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2Fikri Azwari Hyt
 
Cerita seks bokep ngetot tante hot
Cerita seks bokep ngetot tante hotCerita seks bokep ngetot tante hot
Cerita seks bokep ngetot tante hotdesiDesiAmalia
 
Cerita ibu tunggal
Cerita ibu tunggalCerita ibu tunggal
Cerita ibu tunggalBigboy Zam
 
Cerita seks ngentot teteh hot
Cerita seks ngentot teteh hotCerita seks ngentot teteh hot
Cerita seks ngentot teteh hotdesiDesiAmalia
 
Benih Papa Mertua
Benih Papa MertuaBenih Papa Mertua
Benih Papa Mertuabeesingle41
 
Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016]
Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016] Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016]
Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016] Ida Bagus Anom Sanjaya
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawanbeesingle41
 

What's hot (20)

Kad imbasan ayat
Kad imbasan ayatKad imbasan ayat
Kad imbasan ayat
 
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat IstrikuCerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
Cerita Dewasa Sensasi Mesum Bersama Sahabat Istriku
 
Bacaan bergred kv+kv
Bacaan bergred kv+kvBacaan bergred kv+kv
Bacaan bergred kv+kv
 
CONTOH CERKAK (BASA JAWA)
CONTOH CERKAK (BASA JAWA)CONTOH CERKAK (BASA JAWA)
CONTOH CERKAK (BASA JAWA)
 
Crito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr IntrinsikCrito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
Crito Jawa Lan Unsusr Intrinsik
 
Hujan di bulan desember
Hujan di bulan desemberHujan di bulan desember
Hujan di bulan desember
 
Naskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabatNaskah drama arti sahabat
Naskah drama arti sahabat
 
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma BerlakuNaskah Drama Hukum Karma Berlaku
Naskah Drama Hukum Karma Berlaku
 
Buku Mini Bacaan Bergred.pdf
Buku Mini Bacaan Bergred.pdfBuku Mini Bacaan Bergred.pdf
Buku Mini Bacaan Bergred.pdf
 
Cerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di Ranjang
Cerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di RanjangCerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di Ranjang
Cerita Dewasa Gairah Tyas Yang Binal Di Ranjang
 
Drama 3 orang sunda
Drama 3 orang sundaDrama 3 orang sunda
Drama 3 orang sunda
 
Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2Kumpulan cerita dongeng anak 2
Kumpulan cerita dongeng anak 2
 
Cerita seks bokep ngetot tante hot
Cerita seks bokep ngetot tante hotCerita seks bokep ngetot tante hot
Cerita seks bokep ngetot tante hot
 
Cerita ibu tunggal
Cerita ibu tunggalCerita ibu tunggal
Cerita ibu tunggal
 
Cerita seks ngentot teteh hot
Cerita seks ngentot teteh hotCerita seks ngentot teteh hot
Cerita seks ngentot teteh hot
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Benih Papa Mertua
Benih Papa MertuaBenih Papa Mertua
Benih Papa Mertua
 
Naskah teater perahu kertas
Naskah teater perahu kertasNaskah teater perahu kertas
Naskah teater perahu kertas
 
Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016]
Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016] Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016]
Bila Kita Bersyukur [Cerpen ARKI 2016]
 
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot PerawanSepupu Ku Yang Hot Perawan
Sepupu Ku Yang Hot Perawan
 

Similar to Naskah Drama

Similar to Naskah Drama (17)

Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundangNaskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
Naskah bwg mrh&pth,drama malin kundang
 
Garlic
GarlicGarlic
Garlic
 
Drama bawang bombay yang baik hati
Drama bawang bombay yang baik hatiDrama bawang bombay yang baik hati
Drama bawang bombay yang baik hati
 
Drama bawang merah bawang putih
Drama bawang merah bawang putihDrama bawang merah bawang putih
Drama bawang merah bawang putih
 
Bawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docxBawang Merah cerita rakyat.docx
Bawang Merah cerita rakyat.docx
 
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Bawang putih bawang merah,, SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Bawang merah
Bawang merah Bawang merah
Bawang merah
 
Bawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merahBawang putih bawang merah
Bawang putih bawang merah
 
Hidup lebih bermakna
Hidup lebih bermaknaHidup lebih bermakna
Hidup lebih bermakna
 
Bahasa inggris
Bahasa inggrisBahasa inggris
Bahasa inggris
 
Drama bahasa sunda
Drama bahasa sundaDrama bahasa sunda
Drama bahasa sunda
 
Asal usul danau toba
Asal usul danau tobaAsal usul danau toba
Asal usul danau toba
 
tugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orangtugas drama anekdot 5 orang
tugas drama anekdot 5 orang
 
bawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docxbawang merah bawang putih.docx
bawang merah bawang putih.docx
 
Print
PrintPrint
Print
 
Naskah drama pengorbanan seorang anak
Naskah drama pengorbanan seorang anakNaskah drama pengorbanan seorang anak
Naskah drama pengorbanan seorang anak
 
Pada suatu hari karya arifin c noer
Pada suatu hari karya arifin c noerPada suatu hari karya arifin c noer
Pada suatu hari karya arifin c noer
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

Naskah Drama

  • 1. NASKAH DRAMA BAWANG MERAH BAWANG PUTIH Dahulu kala, ada sebuah desa yang bernama Desa “BUMBU”. Desa ini sangat subur, pepohonan lebat tumbuh di sana, air yang melimpah dan jernih mengalir dari sungai di desa ini. Penduduknya pun hidup makmur dan sangat ramah. Di desa di hilir sungai ini tinggalah sebuah keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Keluarga tersebut adalah Ayah Bawang, Ibu bawang daun, dan putrinya, Bawang putih. Ayah Bawang bekerja di lapak miliknya di pasar. Bawang Putih sendiri adalah seorang anak yang baik, dia rajin dan selalu membantu orang tuanya. Keluarga ini sangat harmonis. Berbeda dengan tetangganya yang bernama Bawang Merah, dia sangat malas dan manja. Dia hanya hidup bersama Ibunya karena ayahnya sudah lama meninggal. (di teras rumah – pagi hari) Ayah Bawang : istriku Ibu Bawang Daun : iyaaa Ayah bwang : Ayah pamit kerja ya Ibu bawang Daun : Iya suamiku Ayah Bawang : loh, mana putri kita si putih? Ibu Bawang Daun : nah itu dia lagi nyapu di depan, putiih… Bawang Putih : ada apa ibu? Ibu Bawang Daun : itu nak ayahmu mau pamit kerja, ayah jadi berangkat sekarang? Ayah Bawang : iya bu, kalian hati-hati di rumah ya Ibu Bawang Daun : oh iya yah, nanti Putih akan mengantarkan makan siang ayah. Ayah Bawang : baiklah, ayah tunggu nanti siang. kalo begitu ayah pergi dulu ya..assalamualaikum. (salim) Ibu Bawang Daun + Bawang Putih : waalaikumsalam. Ayah bawang putih pun pergi ke pasar. Dia berjualan di lapak miliknya. Tinggallah bawang putih dan ibunya di rumah tersebut. Karena tidak tega melihat ibunya yang sedang sakit itu mencuci di sungai, bawang putih pun menggantikan ibunya. Ibu Bawang Daun : Putih, ibu mau mencuci baju di sungai. Kamu jaga rumah ya nak… Bawang Putih : biar Putih saja buk yang pergi ke sungai, ibu di rumah saja. Ibu Bawang Daun : tapi nak… Bawang Putih : tidak apa-apa bu, ibu istirahat saja di rumah. Ibu Bawang Daun : kau memang anak yang sangat baik, ibu bangga punya anak sepertimu (membelai Bawang Putih) Bawang Putih : Putih juga senang punya orang tua seperti ayah dan ibu (memeluk ibunya) Ibu Bawang Daun : ibu sayang sekali sama kamu nak. Ya sudah, pergilah sebelum matahari terlalu terik. Bawang Putih : baiklah bu, Putih ambil baju kotornya dulu. (mengambil baju kotor) Ibu Bawang Daun : iya nak. Bawang Putih : Putih pergi dulu bu, assalamualaikum.
  • 2. Ibu Bawang Daun : waalaikumsalam, hati-hati di jalan. Putih…putih tidak terasa kini kau telah tumbuh dewasa. Cantik, baik, dan berbakti pada orang tua. Betapa bahagianya aku. Terima kasih Tuhan, dia adalah anugerah terindah dalam hidup hamba. Bawang putih pun pergi ke sungai untuk mencuci. Ternyata bawang merah dan ibunya sudah mengintai dari balik pohon dan merencanakan hal buruk. Ibu Bawang Merah Bawang Merah tuh! : hahaha. bagus, Ini saatnya kita menjalankan rencana anakku. : benar mah ! ayo cepat mumpung ibu bawang daun lagi sendirian Akhirnya bawang merah dan ibunya datang ke rumah bawang putih dengan membawa kue yang telah dicampur dengan racun. Ibu Bawang Merah : selamat pagi bu. Ibu Bawang Daun : eh ibu, selamat pagi. Ibu Bawang Merah : Lagi sendirian ya? Kemana si putih? Ibu Bawang Daun : si putih sedang mencuci baju di sungai. Oh iya ngomong-ngomong ada apa ibu datang kemari? Bawang Merah : ini loh bik, kami bawakan kue yang sangaaat enak! Ibu Bawang Daun : wah ada acara apa ini? Ibu Bawang Merah : tidak ada acara apa-apa sih buk. Kebetulan saya lagi mencoba resep baru. Ibu Bawang Daun : sepertinya enak sekali ya bu. Terima kasih ya. Ayo buk, mari kita makan bersama. Bawang Merah : oh tidak- tidak bik, terima makasih, tadi kami sudah makan di rumah. Yang ini kta bawakan khusus untuk bibik. Ibu Bawang Daun : oh, begitu. Sekali lagi terima kasih yaa Bawang Merah : sama- sama Ibu Bawang Merah : yasudah buk, kalo begitu kita pulang dulu ya. Asalamualaikum. Ibu Bawang Daun : walaikumsalam. Tapi aneh sekali, tidak biasanya mereka bersikap baik. Ah tidak, mungkn ini hanya perasaanku saja. Aku tidak boleh berprasangka buruk. Ibu bawang daun pun memakan kue yang pemberian Bawang Merah dan Ibunya. Ibu Bawang Daun : ahh… kenapa ini, tolong…tolong..(sekarat) Ibu Bawang Merah : HAHAHAHAHA rasain kamu ! sebentar lagi kau akan mati, dan suamimu akan menikah denganku ! otomatis seluruh hartanya akan menjadi milikku! Bawang Merah : benar mah ! setelah ini kita akan jadi kaya raya! Akhirnya ibu bawang daun menghembuskan napas terakhirnya. Beberapa saat kemudian Bawang Putih pulang dari sungai. Dia sangat terkejut melihat ibunya tergeletak di lantai dan sudah tak bernyawa. Bawang Putih menjatuhkan keranjang cuciannya dan berteriak histeris.
  • 3. Bawang Putih : Ibu !!!! IBU !!! ibuku kenapa? IBUUUUUUUUUUUUUUU!!! Bangun!!! Sejak kehilangan sosok ibu yang sangat menyayanginya, bawang putih amat merasa kesepian dan kerap menyendiri di kamarnya. Pada saat itu Ibu Bawang Merah sering berkunjung ke rumahnya untuk membawa makanan, bahkan membantu bawang putih membersihkan rumah dan memasak. Hal itulah yang membuat Ayah Bawang tertarik untuk menikahi Ibu Bawang Merah agar putrinya tidak kesepian lagi. Pernikahan dirayakan dengan sangat sederhana. Hanya beberapa tetangga dan keluarga yang datang menghadari acara ini. Ibu Bawang Merah Ayah Bawang Ibu Bawang Merah mandir). Ayah Bawang : aduuuh, penghulunya kemana sih? Lama banget. : mungkin penghulunya masih di perjalanan. : ah, emang dasar malas tu penghulu. (sambil berdiri mondar : duduklah, sabarlah dulu. Setelah menunggu lama akhirnya penghulu datang juga. Dia datang dengan tergopoh-gopoh. Penghulu Ibu Bawang Merah : assalamualaikum, maaf saya terlambat. (logat madura) : bapak ini dari mana aja sih. (sambil berlari menghampiri penghulu) Penghulu : maaf buk maaf Ibu Bawang Merah : ah alasan saja Penghulu : sekali lagi maaf buk. Ibu Bawang Merah : sudahlah, kita mulai saja sekarang (sambil menarik penghulu). Penghulu : ya saya nikkahkan pak bappaknya bawang putih ngan dengan buk ibuknya bawang merah, ngan dengan mas kawin sepperangkat bu bumbu dappur di bayar tunai. Ayah Bawang : saya terima nikahnya Ibu bawang merah dengan mas kawin seperangkat bumbu dapur di bayar tunai. Penghulu : na bagaimana si saksi ? sah apa nggak ini?? Saksi : saaaaaah~ alhamdulilah. Setelah acara pernikahan itu, Ayah Bawang, ibu bawang merah, bawang putih, dan bawang merah hidup bersama di rumah bawang putih. Ketika Ayah Bawang di rumah, mereka memeperlakukan bawang putih dengan sangat baik. Namun, ketika ayah keluar rumah mereka berlaku buruk pada Bawang Putih. Mereka kerap memarahi Bawang Putih dan memberinya pekerjaan berat. (di ruang tamu – pagi hari) Ibu Bawang Merah : hey kau bawang merah, sapu sapu dong yang rajin kayak bawang putih. Sapu sampai bersih. Bawang Merah : iya iya bu! Bawang Putih : biar aku bantu yaaa.. Bawang Merah : tidak usah!
  • 4. Ibu Bawang Merah ayah. Bawang Putih Ibu Bawang Merah Ayah Bawang Ibu Bawang Merah Ayah Bawang Bawang Putih Ayah Bawang duduklah di sini. Bawang Merah Ayah Bawang kalian. Bawang Merah Bawang Putih baju kotor) Bawang Merah Ayah Bawang Ibu Bawang Merah Ayah Bawang Ibu Bawang Merah Ayah Bawang : sudah sudah, bawang putih sini nak. Kamu duduk bersama ibu dan : baik bu : eh sebentar, ibu buatkan teh dulu : aku harus pergi ke pasar bu. : nanti dulu lah yah, minum teh dulu (bergegas menuju dapur) : baiklah kalau begitu. : ayah, putih boleh bantu ayah di pasar? : nggak usah lah nak. Kamu di rumah saja. Meraaah, kemarilah, : sebentar yah, aku selesaikan dulu pekerjaanku. : kalian memang anak-anak ayah yang rajin, ayah bangga dengan : oh iya putih, setelah ini kamu bisa membantuku mencuci di sungai? : oh dengan senang hati, aku ambil baju kotor dulu ya.. (mengambil : yasudah cepat ………………. ayah, kami berangkat ya : iya, hati-hati di jalan nak. : kemana anak-anak yah? : mereka pergi ke sungai bu. : o begitu. Ini diminum dulu tehnya yah. : terima kasih bu (meminum teh) Ayah bawang meminum teh yang ternyata telah dicampur dengan racun oleh ibu bawang merah. Beberapa saat kemudian dia merasakan perutnya sangat sakit. Ayah bawang mengalami nasib yang sama seperti istrinya, ia meninggal dunia di racun oleh Ibu Bawang Merah. Ayah Bawang : aduh, kenapa perutku sakit sekali. Ibu Bawang Merah : kenapa yah? Kau baik-baik saja kan? (berpura-pura peduli) Ayah Bawang : sakit sekali, aku tidak tahan lagi..aduh, ahh (terjatuh di lantai) Ibu Bawang Merah : ayah, ayah kenapa? (menggoyang-gayangkan tubuh suaminya sambil memastikan apakah suaminya sudah meninggal). Hahaha….RASAIN KAU !! sekarang semuanya menjadi miliku ! haha. Beberapa saat kemudian Bawang Putih pulang dari sungai. Namun, dia mendapati ayahnya telah tak bernyawa. Ketika mengetahui ayahnya telah tiada, ia menangis tersedu-sedu. Bawang putih : AYAAAAAAAAAAAH !!! ayah bangun – bangun !! Bawang Merah : Ayaaaaaaaaahhhhh !!!!! ayah kenapa ?? Peri : lihat saja. Kelak akan ada bencana yang menghampiri bawang merah dan ibunya. Karna semua yang mereka perbuat akan mendapat balasan yang setimpal. *triiiing.
  • 5. Kini ayah dan ibu bawang putih telah tiada. Bawang putih sangat merasa sedih, dia selalu dijadikan pembantu oleh ibu tirinya dan bawang merah. Bawang Merah : Putiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihhhh !!!!! Bawang Putih : iya kak, ada apa?? Ibu Bawang Merah : heh kamu! Cepat siapkan makanan ! Bawang Putih : iya bu, akan putih siapkan (meletakkan makanan di meja ) Bawang Putih : (duduk ) Bawang Merah : ngapain kamu duduk disini ?? Bawang Putih : putih ingin makan bersama ibu dan kakak Ibu Bawang Merah : enak aja! Kamu tuh ngga pantes duduk disini. Sudah sana bersihkan rumah. Bawang Merah : tau nih, sana sana ! ngilangin selera makan aja . Ibu Bawang : heh heh ! putihhhhh, tuh masih ada yang kotor ! yang bener doong !!!! Bawang Merah : gimana sih? Nyapu aja nggak becuss ! ( sambil menjatuhkan tisu di lantai ) Bawang Putih : bawang merah, hentikan. Lantai tak akan bersih jika kau terus mengotorinya seperti ini. Ibu Bawang : berani kau !! diam ! kerjakan yang benar!! Bawang Merah : dan jangan lupa nanti cucikan semua bajuku ! Ibu bawang dan bawang merah pun pergi jalan – jalan ke pasar sedangkan bawang putih harus membereskan pekerjaan rumah. Beberapa saat kemudian, datanglah cabe ijo.. Cabe ijo : bawang putih – bawang putih, kau tak kenapa – kenapa kan? Bawang Putih : aku baik – baik saja. Ada apa cabe ijo? Cabe ijo : ini aku mengantarkan undangan pesta panen dari pangeran. Pangeran mengundang semua warga di desa bumbu ini. Kau jangan lupa datang ya. Kalau bisa kau jangan beritahu bawang merah dan ibunya ! biar mereka tau rasa. Bawang Merah : apa kau bilang ?? berikan undangan itu padaku !! Ibu Bawang Merah : hey bocah ingusan ! berani – beraninya kau !! pergi sana !! Cabe ijo : kalian memang benar – benar jahat.. Bawang Putih : sudah cabe ijo ayo kita pergi, antarkan aku ke sungai. (Bawang putih dan cabe ijo pun pergi ke sungai.) Ibu Bawang Merah : hanya kita berdua saja yang boleh datang ke pesta panen ini. Dan biarkan bawang putih sendirian disini ! Bawang Merah : betul itu mah ! Saat di sungai bawang putih dan cabe ijo bertemu dengan bawang bombay, bawang bombay adalah teman baik bawang merah. Bawang Putih Bawang Bombay : apa kabar bawang bombay ? : tadinya baik. Karna ada kau jadi buruk deh!
  • 6. Cabe Ijo : biasa aja deh ! bawang putih kan nanya baik – baik ! Bawang Bombay : diem deh kamu ! heh bawang putih, itu baju milik ibu tirimu ya ? Bawang Putih : iya memangnya kenapa ? Bawang Bombay : pinjam dong. Bawang Putih : untuk apa ? Bawang Bombay : untuk di hanyutkan. (menghanyutkan baju milik ibu bawang ) Cabe Ijo : hey kau !! apa salah bawang putih !! Bawang Putih : kenapa kau melakukannya ? cabe ijo bantu aku mengejar baju itu. Bawang Bombay : maaf ya bawang putih yang malang. Ini perintah dari bawang merah. Sekarang aku akan menemui bawang merah untuk melaporkannya. Bawang putih dan cabe ijo pun terus mengejar baju yang hanyut itu tapi sayangnya baju itu sudah menghilang entah hanyut kemana. Cabe Ijo Bawang Putih Cabe Ijo : kau pasti akan kena marah oleh ibu tiri mu. : bagaimana ini, aduuh ibu akan sangat marah besar padaku. (nangis) : sudahlah lebih baik kita pulang dulu. Bawang putih pun pulang ke rumah dan menceritakan kepada ibunya tentang baju yang hanyut itu. Bawang Putih : ibu…. maafkan putihh Ibu Bawang Merah : tunggu tunggu… ada apa ini ?? Bawang utih : baju ibuuu…… Ibu bawang Merah :kenapa bajuku? Bawang Merah : Pasti hilang deh Bawang Putih : maafkan putih bu, putih tidak sengaja Ibu Bawang : DASAR ANAK CEROBOH, bodoh sekali kau !! (menyeret bawang putih) Bawang Putih : maafkan saya bu ! maaf (nangis, bersujud) Bawang Merah : maaf maaf ! enak aja kamu minta maaf. Kamu tahu nggak? Itu baju tuh mahal! cari baju itu sampai ketemu !! Bawang Putih : baiklah kakak Ibu Bawang : heh ! jangan pulang sampai BAJU ITU DITEMUKAN, NGERTIII !! Bawang Merah : ya sudah lah ma, kita masuk saja. Akhirnya bawang putih pergi ke sungai, dengan sedih bawang putih terus mencari baju itu sampai larut malam. Disana dia ditemui oleh seorang peri . Bawang Putih : bagaimana ini, sudah larut malah tapi baju itu belum di temukan. Peri : tenanglah nak~ aku akan membantumu~ Bawang Putih : suara siapa itu ? siapa kau? Peri : bawang putih. Aku adalah peri cantik, aku akan membantumu untuk menemukan baju ibu tirimu.
  • 7. Bawang Putih Peri Bawang Putih Peri Bawang Putih Peri menemukan baju itu. Bawang Putih Peri Bawang Putih Peri : kau peri ? peri ? perii.. tolong bantu aku. : tentu saja aku akan membantumu. : benarkah apa yang kau katakan itu? : yah, pasti. : terimakasih peri, apa yang harus ku lakukan? : sekarang pergilah ke sebuah rumah mewah. Disanalah kau akan : rumah pangeran yang akan mengadakan pesta panen itu ? : iya benar, disana tempatnya. : terima kasih peri. : baiklah putih, mari aku antar ke sana. Bawang Putih pun pergi ke rumah pangeran yang sedang mengadakan pesta panen. (Istana) Bawang Putih kan untuk masuk. Peri Pengawal Bawang Putih Pengawal masuk. Bawang Putih Pengawal Bawang Putih Pengawal : peri~ disinikah ? tapi bagaimana bisa ? aku dekil, pasti tidak di boleh : cobalah masuk. : heh ! mana undangannya ? : undangan apa ? : undangan pesta panen, jika kau punya undangan maka kau boleh : aku tak punya undangan yang kalian maksud! : dasar gembel ! pergi kau !! : tapi…tapi.. : ah, sudahlah pergi kau ! Bawang Putih : peri~ bagaimana ini ? aku harus menemukan baju itu sekarang? Peri : kemarilah~ pegang tanganku. Aku akan membuat pengawal itu mengijinkan mu masuk. Aku akan menghipnotis dia. 1..2..3..4..5.. Pengawal Bawang Putih Pengawal Bawang Putih Pengawal : ah, apa ini ( menghindari terjangan angin) : permisi : oh nona kau cantik sekali. : bolehkah aku masuk? : tentu saja, silahkan. Bawang putih pun masuk ke istana. Peri : pergilah ke samping rumah ini tempat dimana air sungai mengalir, disana akan ada baju ibumu.
  • 8. Setelah berhasil masuk ke dalam rumah mewah itu, Bawang Putih pun pergi ke samping rumah itu. Sedangkan bawang merah dan Ibunya sudah berada diantara ramainya tamu yang datang. Bawang merah dan ibunya kemudian menemui pangeran. Bawang Merah : halo pangeran tampan. Apa kabar ? Bawang Bombay : waaaah, pangeran tampan sekali. Pangeran : baik~ terimakasih atas kedatangan kalian. Ibu Bawang Merah : wah wah. Kau sangat tampan malam ini. Begitu pulang dengan putriku yang cantik jelita. Pangeran : terimakasih. Kudengar kau mempunyai sudara bernama bawang putih. Dimana dia ? Bawang Merah : apa ??? bawang putih ?? dia bukan saudaraku lagi !! Pangeran : benarkah? Apa kau tak membohongiku?? Bawang Merah : sungguh ! aku tak membohongimu pangeran~ kalau kamu tak percaya tanya saja pada bawang bombay. Pangeran : bawang bombay, benar dia tak mempunyai saudara bernama bawang putih ? Bawang Bombay : benar. Bawang putih hanyalah pesuruh. Pangeran : baiklah aku percaya, sekarang silakan masuk. Di sungai tepat di samping rumah itu, akhirnya bawang putih berhasil menemukan baju yang hanyut. Bawang Putih : terimakasih peri. Kau sangat baik. Peri : ini sudah menjadi tugasku. Ini aku punya beberapa perhiasan untukmu. Pakailah. Jika ada oranglain yang memakainya, maka orang itu akan mendapatkan bahaya. Bawang Putih : terimakasih peri. Setelah menemukan baju ibunya. Bawang putihpun berjalan menuju gerbang keluar untuk pulang. Pangeran melihat bawang putih yang berjalan terburu – buru menuju gerbang dan segera mengejarnya. Akhirnya Pengeran berhasil mengejar bawang putih dan mereka saling bertatapan.. Pangeran : hei kau !! kau !! kau bawang putih kan?? Bawang Putih : pangeran? (mencoba berlari) Pangeran : tunggu! Apa yang sedang kau lakukan ? Bawang Putih : maaf pangeran. Tadi aku mengambil baju ibu tiriku yang hanyut di aliran sungai di samping istana ini. Tiba-tiba ibu bawang merah menghampiri mereka.. Ibu Bawang Merah : bawang putih? Kenapa kau ada di sini ? seharusnya kau membersihkan rumah! Bawang Merah : dasar pemalas! Ngapain kamu disini? Pulang sana !
  • 9. Bawang Putih : maafkan aku. Aku akan segera pulang bu. Pangeran : oh jadi benar bawang putih adalah saudara kalian. Kenapa kalian memperlakukannya seperti itu? Bawang Bombay : tidak pangeran! Sungguh dia adalah pesuruh di rumah bawang merah. Bawang merah : benar apa yang dikatakan bawang bombay! Lihatlah pengaran! Bawang putih mencuri kotak perhiasanku, berikan perhiasan itu!! Bawang Putih : jangan bawang merah , jangan ! (rebutan) Ibu bawang Merah : dasar kau ! anak tak punya malu !! Bawang Merah : lihat pangeran, perhiasan ini lebih cocok dipakai olehku dan ibu ku. Ibu Bawang Merah : ini karna aku baik hati aku berikan satu perhiasan untukmu bawang bombay ! Bawang Bombay : oh~ terimakasih. Bawang merah, ibu bawang, dan bawang bombay pun memakai perhiasan itu Bawang Merah : ah tidak ! kenapa kulitku gatal gatal begini perih pula !! ada apa ini. Ibu Bawang Merah : aduh kulitku gatal sekali !! Bawang Bombay : aah~ kulitkuuuuu.. Pangeran : kalian pasti selalu jahat pada bawang putih. Dan itu ganjaran untuk kalian. Sekarang cepat minta maaf pada bawang putih !! Peri : apa yang kalian lakukan pada bawang putih selama ini sungguh sangat jahat. Dan sekarang kalian telah mendapatkan balasan yang setimpal. Cepat minta maaf pada bawang putih, jika tidak keadaan kalian akan terus seperti ini. Pangeran : sungguh aku tak menyangka, kalian akan sejahat itu pada bawang putih. Bawang Merah : bawang putih ! aku mohon maafkan aku. Maaf karna sikapku selalu jahat padamu. Sungguh aku minta maaf. Ibu Bawang Merah : maafkan ibu nak, ibu sudah berprilaku kasar padamu. Maafkan ibu. Bawang Bombay : maafkan aku, aku sudah menjadi teman yang sangat jahat padamu. Bawang Putih : sudahlah. Aku sudah memaafkan kalian. Aku yakin kalian bisa berubah. Bawang Merah : terimakasih bawang putih. Kau memang sangat baik. (memeluk bawang putih) Ibu Bawang Merah : maafkan kami pangeran, kami telah membuat kegaduhan di istana ini. Pangeran : baiklah, aku maafkan asalkan kalian berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Sekarang kalian boleh pulang Bawang Merah : baiklah Pangeran : biar pengawalku mengantarkan kalian. Pengawal… Pengawal : iya pangeran.. Pangeran : antarkan mereka pulang pastikan mereka selamat sampai di rumah. Pengawal : baik pangeran
  • 10. Pengawal mengantar Bawang Merah, Ibu Bawang Merah, dan Bawang Bombay pulang ke rumah. Bawang Putih : baiklah, saya juga izin pulang pangeran Pangeran : tunggu….(menarik tangan bawang putih) Bawang Putih : ada apa pangeran Pangeran : aku ingin mengatakan sesuatu padamu, maukah kau menjadi pendamping hidupku… Bawang Putih : (menunduk) Pangeran : kenapa putih? Kau tidak bersedia? Bawang Putih : maafkan saya pangeran, tapi saya hanya gadis desa, apa pantas saya menjadi istri seorang pangeran. Pangeran : kenapa tidak putih, kamu cantik dan kamu mempunyai hati yang baik, kamu layak bersamaku, aku mohon.. Bawang Putih : (berfikir kemudian mengangguk) baiklah pangeran Pangeran : terima kasih putih, aku akan segera datang ke rumahmu untuk melamarmu. Bawang Putih : (tersenyum menatap pangeran). Akhirnya Pangeran melamar bawang putih, dan meminta izin pada ibu tirinya untuk menikahi bawang putih. Pada saat yang telah ditentukan, Bawang putih dan Pangeran menikah, pesta dansa pun digelar cukup meriah, bunga berwarna-warni menghiasi setiap sudut rumah, beraneka macam hidangan lezat disajikan, kebahagian tampak menyelimuti rumah mewah itu dan mereka hidup bahagia selamanya.