SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
KATA PENGANTAR 
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena 
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah 
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang remaja dan bahaya narkoba. 
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan 
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya 
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada semua pihak 
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat 
balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. 
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari 
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat 
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga 
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
DAFTAR ISI 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
B. Permasalahan 
C. Tujuan 
BAB II PEMBAHASAN 
A. pengertian narkoba 
B. undang-undang yang membahas narkoba 
C. macam-macam jenis narkoba 
D. upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba 
E. cara merehabilitasi pengguna narkoba 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan 
B. Saran
BAB I 
PENDAHULUAN 
A). Latar Belakang 
Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang 
sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan 
sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita 
ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut 
untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia. 
Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa 
depan Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan 
warna bagi masa masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak 
terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak. 
Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah 
narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan 
dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki 
masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau 
mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. 
Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat 
turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba. 
Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat 
terlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga 
gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan 
tubuh lemah, virus mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh 
karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas.
Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu 
negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang 
berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran 
narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market - 
state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang 
beroperasi di negara-negara sedang berkembang. 
B).Permasalahan 
1. Apa pengertian narkoba, psikotropika, dan zat adiktif ? 
2. Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang narkoba? 
3. Sebutkan macam-macam jenis narkoba? 
4. Apa upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba? 
5. sebutkan Cara merehabilitasi pengguna narkoba? 
C).Tujuan 
Untuk mengetahui bahaya narkoba terhadap generasi muda. 
BAB II 
PEMBAHASAN 
1. pengertian Narkoba, psikotropika, dan zat adiktif 
-Narkoba 
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, 
suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, 
diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya. 
-Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang 
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan 
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). 
-Zat adiktif 
Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme 
hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau 
adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus. Jika 
dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Zat yang bukan 
tergolong narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan antara lain kopi, rokok, 
minuman keras, dll.
2. undang-undang yang mengatur tentang narkoba 
Narkotika, menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang 
Narkotika (“UU 35/2009”), adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan 
tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau 
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan 
dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan 
sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. 
Sedangkan, menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 5 Tahun 1997 tentang 
Psikotropika (“UU 5/1997”), pengertian psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah 
maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada 
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. 
padaketentuan Pasal 153 UU 35/2009 yang menyebutkan bahwa: 
Dengan berlakunya Undang-Undang ini: 
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran 
Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 67, Tambahan 
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3698); dan 
b. Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II 
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 
Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia 
Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik 
Indonesia Nomor 3671) yang telah dipindahkan menjadi Narkotika 
Golongan I menurut Undang-Undang ini,dicabut dan dinyatakan tidak 
berlaku. 
Berdasarkan ketentuan Pasal 153 UU 35/2009 tersebut, dapat diketahui bahwa UU 35/2009 
mencabut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, dan tidak mencabut UU 5/1997. Akan 
tetapi, Lampiran UU 5/1997 mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II telah 
dicabut, karena telah ditetapkan sebagai Narkotika Golongan I dalam UU 35/2009. 
Di dalam penjelasan umum UU 5/1997 disebutkan bahwa psikotropika terbagi menjadi 4 
golongan. Dengan berlakunya UU 35/2009, UU 5/1997 beserta Lampirannya masih berlaku, 
kecuali Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II.
3. macam-macam jenis narkoba 
 MERAMFETAMINE (SABU-SABU) Metamfetamina (metilamfetamina atau 
desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, 
Metamfetamine adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik. 
 KOKAIN Kokaina adalah senyawa sintesis yang memicu 
metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokaina merupakan alkaloid yang 
didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika 
Selatan. 
 HEROIN (PUTAW) Heroin atau diamorfin (INN) adalah 
sejenis opioid alkaloid. Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena 
itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya 
melalui asetilasi. 
 KETAMINE (SPESIAL-K, HAPPY-K, PCP (Phencyclidine) PCP 
(phencyclidine) adalah obat disosiasi yang sebenarnya digunakan untuk anestesi, 
menghasilkan efek halusinogen dan neurotoksik. 
 PSILOCYBIAN Psilocybin mushrooms Atau disebut jamur psilocybian, adalah 
jamur yang mengandung zat psikedelik yaitu psilocybin dan psilocin, dan 
kadang-kadang tryptamines psikoaktif lainnya. 
 GANJA (MARIYUANA) Ganja Atau dikenal sebagai Marijuana dalam bentuk 
herbal, adalah produk psikoaktif dari Tumbuhan Cannabis sativa. 
 OPIUM (CANDU) Opium Merupakan resin narkotika yang terbentuk dari 
lateks yang dikeluarkan oleh polong biji muda dari bunga opium (Papaver 
somniferum). 
 EKSTASI (MDMA) MDMA (3,4-methylenedioxy-N-methylamphetamine), 
biasanya dikenal dengan nama Ekstasi, E, X, atau XTC adalah senyawa kimia 
yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat penggunanya 
menjadi sangat aktif. 
 LSD Diethylamide asam lisergat, LSD, LSD-25, atau acid, adalah obat 
psychedelic semisintetik dari keluarga tryptamine. 
 CRACK COCAINE Sering disebut sebagai “crack”, dipercaya mulai dibuat dan 
dipopulerkan sejak awal 80an. 
 MORFIN Morfina adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan 
agen aktif utama yang ditemukan pada opium. 
 CHATINONE Chatinone sebagai narkioba jenis bari seperti yang dipakai nRafi 
Ahmad adalah berasal dari tanaman Catha edulis atau Khat. 
 INHALASI (NGELEM) Inhalant antara lain terdiri dari gas-gas yg dipakai 
dalam dunia kedokteran seperti Nitrous Oxide (N2O) dan alkil nitrite. Jenis lain 
adalah beberapa jenis pelarut seperti tiner, cat, tipex, spidol , penghapus cat 
kuku, berbagai jenis lem. 
 HASHIS Hashish merupakan sari dari tanaman ganja yg diproses dari 
dikompresnya trikoma2 pilihan dari tanaman ganja sehingga kandungan 
senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih tinggi ketimbang daun, pucuk, 
dan bunga dari tanaman ganja.
4. upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba 
Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara 
sebagai berikut: 
1. Preventif 
 Pendidikan Agama sejak dini 
 Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian 
dan kasih sayang. 
 Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak 
 Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak. 
 Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan 
dampak negatifnya 
2. Tindakkan Hukum 
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai 
tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. 
Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No 
:5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa 
hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua 
Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan 
kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba 
ini. 
3. Rehabilitasi 
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sa kit atau ruang rumah sakit secara 
khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal 
itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan : 
 Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka 
penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international. 
 Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan 
Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi 
masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan 
(Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi 
mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine dikalangan 
Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera dilaksanakan. 
Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai 
peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang 
pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan 
Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga 
harus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang 
siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan 
ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa
pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh 
guru-guru setiap minggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan 
tinggi. 
 Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik 
antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para 
siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak 
mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar 
dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya 
preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA. 
 Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap 
berbagai diskotik, karaoke dan tempat -tempat lain yang mencurigakan sebagai 
tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, 
kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara 
insidental. 
 Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan 
sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan 
narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam 
narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang 
harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya 
preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, 
perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak 
negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu 
dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung 
tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba. 
 Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk 
membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh 
agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba. 
 Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk 
memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 
tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan 
terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba 
tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos 
kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain. 
Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat 
menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu 
komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan 
dibudayakan.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita 
semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke 
dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering 
menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada k esadaran, pikiran, 
perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu 
pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah 
melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah 
membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, 
seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh. 
Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia 
sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula 
sebaliknya. Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai 
kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian itu akan membentuk 
kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain. 
Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja,
keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap 
kepedu lian ini, maka m otto ba hwa, ”Pencegahan lebih baik da ri mengobati”, a kan 
benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang. 
Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh 
karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. 
Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut k e dunia Narkoba, maka 
campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini. 
Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua 
menjadi teladan bagi putra-putrinya. 
B. Saran 
Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak 
tahu dan orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita 
menjauhi para pecandu narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih 
dalam karena merasa kurang perhatian. Bagi para masyarakat jangan berfikir negatif 
tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian lebih sehingga 
para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang. 
Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) 
untuk mendapatkan respons y ang ba ik. Jangan berfikir “Y OU C AN SOLVE THEM BY 
Y OURSELF” da n ja ngan ta kut u ntuk menuju perubahan. I ntinya “DON’T BE 
AFFR AID TO SPEAK UP !!”. 
DAFTAR PUSTAKA 
 Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. 
Jakarta: PSKM FKK UMJ. 
 Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. 
 Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 
2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional 
Republik Indonesia.
 Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT 
RINEKA CIPTA. 
 Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo 
Persuda 
 Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, 
Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di 
Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. 
 Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba 
Medika. 
 Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA 
JAYA.
TUGAS MAKALAH 
NARKOBA 
DISUSUN OLEH: 
WAODE NUR 
CAHYA 
KELAS :
X MIA7 
SMA NEGERI 1 RAHA 
TAHUN AJARAN 2013/2014 
TUGAS MAKALAH 
NARKOBA
DISUSUN OLEH: 
MALINDA LANIS P. 
KELAS : 
X MIA7 
SMA NEGERI 1 RAHA 
TAHUN AJARAN 2013/2014 
TUGAS MAKALAH 
NARKOBA
DISUSUN OLEH: 
MIARNI FAUZYIA 
KELAS : 
X MIA7 
SMA NEGERI 1 RAHA 
TAHUN AJARAN 2013/2014

More Related Content

What's hot (12)

Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja IndonesiaMakalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
Makalah Bahaya Narkoba Bagi Remaja Indonesia
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Makalah narkoba
Makalah narkobaMakalah narkoba
Makalah narkoba
 
Bab ii agama
Bab ii agamaBab ii agama
Bab ii agama
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Tugas tik makalah anisa bella 2 a
Tugas tik makalah anisa bella 2 aTugas tik makalah anisa bella 2 a
Tugas tik makalah anisa bella 2 a
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Tugas if karyawan_pti
Tugas if karyawan_ptiTugas if karyawan_pti
Tugas if karyawan_pti
 

Viewers also liked

NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan Meironi Waimir
 
Bahaya minuman keras (miras)
Bahaya minuman keras (miras)Bahaya minuman keras (miras)
Bahaya minuman keras (miras)Rahma Dewi
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...Empowered Presentations
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllDan Roam
 

Viewers also liked (9)

Materi narkoba
Materi narkobaMateri narkoba
Materi narkoba
 
Presentation tbmk
Presentation tbmkPresentation tbmk
Presentation tbmk
 
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
NARKOBA Dampak Terhadap Kesehatan
 
Hak Anak
Hak AnakHak Anak
Hak Anak
 
Bahaya minuman keras (miras)
Bahaya minuman keras (miras)Bahaya minuman keras (miras)
Bahaya minuman keras (miras)
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
THIRST
THIRSTTHIRST
THIRST
 
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
 
Healthcare Napkins All
Healthcare Napkins AllHealthcare Napkins All
Healthcare Napkins All
 

Similar to Maya (20)

kevin.docx
kevin.docxkevin.docx
kevin.docx
 
Makala narkoba
Makala narkobaMakala narkoba
Makala narkoba
 
Makala narkoba
Makala narkobaMakala narkoba
Makala narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkobaMakalah bahasa narkoba
Makalah bahasa narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkobaMakalah bahaya narkoba
Makalah bahaya narkoba
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Makalah penyalahgunaan narkoba
Makalah penyalahgunaan narkobaMakalah penyalahgunaan narkoba
Makalah penyalahgunaan narkoba
 
PPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptxPPT KELOMPOK 8.pptx
PPT KELOMPOK 8.pptx
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Narkoba
NarkobaNarkoba
Narkoba
 
Makalah Narkotika
Makalah NarkotikaMakalah Narkotika
Makalah Narkotika
 
DIAH PERMATASARI
DIAH PERMATASARIDIAH PERMATASARI
DIAH PERMATASARI
 
PEDOMAN NAPZA.docx
PEDOMAN NAPZA.docxPEDOMAN NAPZA.docx
PEDOMAN NAPZA.docx
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
Makalah narkotika
Makalah narkotikaMakalah narkotika
Makalah narkotika
 
NARKOBA
NARKOBANARKOBA
NARKOBA
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 

Recently uploaded (20)

DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 

Maya

  • 1. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang remaja dan bahaya narkoba. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar -besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
  • 2. DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Permasalahan C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. pengertian narkoba B. undang-undang yang membahas narkoba C. macam-macam jenis narkoba D. upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba E. cara merehabilitasi pengguna narkoba BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A). Latar Belakang Generasi muda adalah tulang punggung Bangsa dan Negara merupakan istilah yang sering kita dengar sehari-hari. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial saat ini memerlukan panutan dan contoh yang dapat membawa masyarakat kita ke arah yang lebih baik. Terlebih lagi di era reformasi ini, generasi muda dituntut untuk lebih berpartisipasi dalam membangun masyarakat Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, generasi muda adalah tonggak keberlangsungan masa depan Indonesia. Mereka adalah harapan kita, sinar matahari yang akan memberikan warna bagi masa masa depan bangsa. Oleh karena itu, menjaga mereka agar tidak terpengaruh oleh bahaya Narkoba adalah kewajiban semua pihak. Hasil survei membuktikan bahwa mereka yang beresiko terjerumus dalam masalah narkoba adalah anak yang terlahir dari keluarga yang memiliki sejarah kekerasan dalam rumah tangga, dibesarkan dari keluarga yang broken home atau memiliki masalah perceraian, sedang stres atau depresi, memiliki pribadi yang tidak stabil atau mudah terpengaruh, merasa tidak memiliki teman atau salah dalam pergaulan. Dengan alasan tadi maka perlu pembekalan bagi para orang tua agar mereka dapat turut serta mencegah anaknya terlibat penyalahgunaan narkoba. Dampak dari penyalahgunaan narkoba sudah terbukti pada generasi kita. Dapat terlihat kerusakan fisik seperti: otak, jantung, paru-paru, saraf-saraf, selain juga gangguan mental, emosional dan spiritual, akibat lebih lanjut adalah daya tahan tubuh lemah, virus mudah masuk seperti virus Hepatitis C, virus HIV/AIDS. Oleh karena itu kita tidak akan rela jika generasi muda kita mengalami penderitaan di atas.
  • 4. Dalam kurun waktu dua dasa warsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungakan sebagai pasar (market - state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat internasioanl yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang. B).Permasalahan 1. Apa pengertian narkoba, psikotropika, dan zat adiktif ? 2. Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang narkoba? 3. Sebutkan macam-macam jenis narkoba? 4. Apa upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba? 5. sebutkan Cara merehabilitasi pengguna narkoba? C).Tujuan Untuk mengetahui bahaya narkoba terhadap generasi muda. BAB II PEMBAHASAN 1. pengertian Narkoba, psikotropika, dan zat adiktif -Narkoba Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya. -Psikotropika
  • 5. Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). -Zat adiktif Zat adiktif adalah obat serta bahan-bahan aktif yang apabila dikonsumsi oleh organisme hidup, maka dapat menyebabkan kerja biologi serta menimbulkan ketergantungan atau adiksi yang sulit dihentikan dan berefek ingin menggunakannya secara terus-menerus. Jika dihentikan dapat memberi efek lelah luar biasa atau rasa sakit luar biasa. Zat yang bukan tergolong narkotika dan psikotropika tetapi menimbulkan ketagihan antara lain kopi, rokok, minuman keras, dll.
  • 6. 2. undang-undang yang mengatur tentang narkoba Narkotika, menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (“UU 35/2009”), adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. Sedangkan, menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (“UU 5/1997”), pengertian psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. padaketentuan Pasal 153 UU 35/2009 yang menyebutkan bahwa: Dengan berlakunya Undang-Undang ini: a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3698); dan b. Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II sebagaimana tercantum dalam Lampiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671) yang telah dipindahkan menjadi Narkotika Golongan I menurut Undang-Undang ini,dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan ketentuan Pasal 153 UU 35/2009 tersebut, dapat diketahui bahwa UU 35/2009 mencabut UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika, dan tidak mencabut UU 5/1997. Akan tetapi, Lampiran UU 5/1997 mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II telah dicabut, karena telah ditetapkan sebagai Narkotika Golongan I dalam UU 35/2009. Di dalam penjelasan umum UU 5/1997 disebutkan bahwa psikotropika terbagi menjadi 4 golongan. Dengan berlakunya UU 35/2009, UU 5/1997 beserta Lampirannya masih berlaku, kecuali Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II.
  • 7. 3. macam-macam jenis narkoba  MERAMFETAMINE (SABU-SABU) Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, Metamfetamine adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik.  KOKAIN Kokaina adalah senyawa sintesis yang memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat. Kokaina merupakan alkaloid yang didapatkan dari tumbuhan koka Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan.  HEROIN (PUTAW) Heroin atau diamorfin (INN) adalah sejenis opioid alkaloid. Heroin adalah derivatif 3.6-diasetil dari morfin (karena itulah namanya adalah diasetilmorfin) dan disintesiskan darinya melalui asetilasi.  KETAMINE (SPESIAL-K, HAPPY-K, PCP (Phencyclidine) PCP (phencyclidine) adalah obat disosiasi yang sebenarnya digunakan untuk anestesi, menghasilkan efek halusinogen dan neurotoksik.  PSILOCYBIAN Psilocybin mushrooms Atau disebut jamur psilocybian, adalah jamur yang mengandung zat psikedelik yaitu psilocybin dan psilocin, dan kadang-kadang tryptamines psikoaktif lainnya.  GANJA (MARIYUANA) Ganja Atau dikenal sebagai Marijuana dalam bentuk herbal, adalah produk psikoaktif dari Tumbuhan Cannabis sativa.  OPIUM (CANDU) Opium Merupakan resin narkotika yang terbentuk dari lateks yang dikeluarkan oleh polong biji muda dari bunga opium (Papaver somniferum).  EKSTASI (MDMA) MDMA (3,4-methylenedioxy-N-methylamphetamine), biasanya dikenal dengan nama Ekstasi, E, X, atau XTC adalah senyawa kimia yang sering digunakan sebagai obat rekreasi yang membuat penggunanya menjadi sangat aktif.  LSD Diethylamide asam lisergat, LSD, LSD-25, atau acid, adalah obat psychedelic semisintetik dari keluarga tryptamine.  CRACK COCAINE Sering disebut sebagai “crack”, dipercaya mulai dibuat dan dipopulerkan sejak awal 80an.  MORFIN Morfina adalah alkaloid analgesik yang sangat kuat dan merupakan agen aktif utama yang ditemukan pada opium.  CHATINONE Chatinone sebagai narkioba jenis bari seperti yang dipakai nRafi Ahmad adalah berasal dari tanaman Catha edulis atau Khat.  INHALASI (NGELEM) Inhalant antara lain terdiri dari gas-gas yg dipakai dalam dunia kedokteran seperti Nitrous Oxide (N2O) dan alkil nitrite. Jenis lain adalah beberapa jenis pelarut seperti tiner, cat, tipex, spidol , penghapus cat kuku, berbagai jenis lem.  HASHIS Hashish merupakan sari dari tanaman ganja yg diproses dari dikompresnya trikoma2 pilihan dari tanaman ganja sehingga kandungan senyawa THC-nya (tetrahydrocannabinol) lebih tinggi ketimbang daun, pucuk, dan bunga dari tanaman ganja.
  • 8. 4. upaya pemerintah dalam menanggulangi narkoba Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Preventif  Pendidikan Agama sejak dini  Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh perhatian dan kasih sayang.  Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak  Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak.  Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba, jenis, dan dampak negatifnya 2. Tindakkan Hukum Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan UU no: 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur tentang penyalahgunaan narkoba ini. 3. Rehabilitasi Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sa kit atau ruang rumah sakit secara khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :  Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya harus dilakukan melalui kerja sama international.  Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan secara terintegrasi antara aparat keamanan (Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi, diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Adanya ide tes urine dikalangan Pemda Kalteng adalah suatu ide yang bagus dan perlu segera dilaksanakan. Barang siapa terindikasi mengkomsumsi narkoba harus ditindak sesuai peraturan DIsiplin Pegawai Negri Sipil dan peraturan yang mengatur tentang pemberhentian Pegawai Negri Sipil seperti tertuang dalam buku pembinaan Pegawai Negri Sipil. Kemudian dikalangan Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa
  • 9. pemberitahuan sebelumnya terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.  Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang tua dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.  Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai diskotik, karaoke dan tempat -tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba. Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang masuk, baik secara rutin maupun secara insidental.  Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah booklet yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya apakah narkoba itu, apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba, tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar masyarakat langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba.  Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang bahaya narkoba.  Seperti di Australia, misalnya pemerintah sudah memiliki komitmen untuk memerangi narkoba. Karena sasaran narkoba adalah anak-anak usia 12-20 tahun, maka solusi yang ditawarkan adalah komunikasi yang harmonis dan terbuka antara orang tua dan anak-anak mereka. Booklet tentang narkoba tersebut dibagi-bagikan secara gratis kepada semua orang dan dikirin lewat pos kealamat-alamat rumah, aparteman, hotel, sekolah-sekolah dan lain-lain. Sehubungan dengan kasus ini, maka keluarga adalah kunci utama yang sangat menentukan terlibat atau tidaknya anak-anak pada narkoba. Oleh sebab itu komunikasi antara orang tua dan anak-anak harus diefektifkan dan dibudayakan.
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba ialah mejadi tanggung jawab kita semua. Narkoba merupakan segolongan obat, bahan, atau zat, yang jika masuk ke dalam tubuh berpengaruh terutama pada fungsi otak (susunan saraf pusat) dan sering menimbulkan ketergantungan (adiktif). Terjadi perubahan pada k esadaran, pikiran, perasaan, dan perilaku pemakainya. Zat yang ditelan, masuk ke dalam lambung, lalu pembuluh darah. Jika dihisap atau dihirup, zat masuk ke dalam pembuluh darah melalui hudung dan paru-paru. Jika disuntikkan, zat langsung masuk ke darah. Darah membawa zat itu ke dalam otak. Otak adalah pusat kendali tubuh. Jika kerja berubah, seluruh organ tubuh pun ikut berpengaruh. Kepedulian adalah sebuah bentuk dari cinta dan kasih sayang kita sebagai manusia sosial yang berbudaya. Setiap kita adalah nasihat bagi orang lain, dan begitupula sebaliknya. Kita semua mengakui bahwa setiap orang tidak ada yang mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu dengan sikap kepedulian itu akan membentuk kesempurnaan dengan cara saling melengkapi satu sama lain. Melalui sikap kepedulian, pencegahan berbagai tindak kriminal, kenakalan remaja,
  • 11. keamanan, kedamaian, keharmonisan, akan mudah diciptakan. Dengan sikap kepedu lian ini, maka m otto ba hwa, ”Pencegahan lebih baik da ri mengobati”, a kan benar-benar terbukti dalam kasus pemakaian obat-obat terlarang. Pada tahap awal kehidupan manusia agen sosialisasi pertama adalah keluarga. Oleh karena itu, orang tua merupakan orang penting (significant other) dalam sosialisasi. Guna mencegah terjerumusnya para penerus bangsa tersebut k e dunia Narkoba, maka campur tangan dan tanggung jawab orang tua memegang peranan penting di sini. Karena baik atau buruknya perilaku anak sangat bergantung bagaimana orang tua menjadi teladan bagi putra-putrinya. B. Saran Di masyarakat ada 2 tipe dalam mengasingkan pecandu, pertama orang yang tidak tahu dan orang yang tidak tahu serta tidak mau peduli. Maka dari itu janganlah kita menjauhi para pecandu narkoba karena itu akan membuat pecandu terjerumus lebih dalam karena merasa kurang perhatian. Bagi para masyarakat jangan berfikir negatif tentang pecandu narkoba, tetapi kita harus memberikan perhatian lebih sehingga para pecandu tidak merasa diasingkan dan terbuang. Bagi para pecandu coba bersikap terbuka terhadap orang yang dia percaya (tepat) untuk mendapatkan respons y ang ba ik. Jangan berfikir “Y OU C AN SOLVE THEM BY Y OURSELF” da n ja ngan ta kut u ntuk menuju perubahan. I ntinya “DON’T BE AFFR AID TO SPEAK UP !!”. DAFTAR PUSTAKA  Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta: PSKM FKK UMJ.  Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.  Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007. pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia.
  • 12.  Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.  Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persuda  Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua, Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.  Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.  Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA JAYA.
  • 13. TUGAS MAKALAH NARKOBA DISUSUN OLEH: WAODE NUR CAHYA KELAS :
  • 14. X MIA7 SMA NEGERI 1 RAHA TAHUN AJARAN 2013/2014 TUGAS MAKALAH NARKOBA
  • 15. DISUSUN OLEH: MALINDA LANIS P. KELAS : X MIA7 SMA NEGERI 1 RAHA TAHUN AJARAN 2013/2014 TUGAS MAKALAH NARKOBA
  • 16. DISUSUN OLEH: MIARNI FAUZYIA KELAS : X MIA7 SMA NEGERI 1 RAHA TAHUN AJARAN 2013/2014