Makalah ini membahas tentang maf'ul muthlaq, yaitu masdar pelengkap yang menguatkan amilnya atau menjelaskan jenis/bilangan. Terdapat definisi, hukum, macam, dan contoh maf'ul muthlaq. Juga dibahas amil yang menjadikan masdar dibaca nashob serta penggantian posisi fiil oleh masdar tertentu.
1. MAKALAH MAF'UL MUTHLAQ
22.19 |
BAB II
PEMBAHASAN
MAF‟UL MUTLAQ
A. PENGERTIAN MAF‟UL MUTLAQ
1) Menurut Kitab Mutamimah al-jurumiyah (Syeh
Syamsuddin Muhammad Arra‟ni)
Maf‟ul Mutlaq adalah masdar pelengkap yang menguatkan
amilnya, menjelaskan macam atau menjelaskan
bilangannya. Contoh:
- Yang menguatkan
- Yang menjelaskan jenis/macamnya
- Yang menjelaskan bilangan
2) Kitab Qowa‟idul lugho al-arobiyah al-mubassaqoh (Abdul
latif as-saidi)
Maf‟ul Mutlaq adalah masdar yang dibaca nashob yang
disebutkan setelah fi‟ilnya untuk menguatkan fi‟il tersebut
atau menjelaskan jenisnya atau menjelaskan bilangannya.
Contoh :
•
•
3) Kitab Mujmal Qowa‟id al-Arobiyyah (Syeh abd gina ad
daqqor)
Maf‟ul Mutlaq adalah isim yang menguatkan amilnya,
menjelaskan jenisnya, atau bilangannya.
4) Kitab Al-I‟rob al-muyassaroh (Ali Abdul Abbas)
Dikatakan Maf‟ul Mutaq karena memutlaqkan qoyyidnya
(amilnya)
5) Kitab Jami‟ud Durus (Syeh al-Gholayaini)
Maf‟ul Mutlaq adalah masdar yang secara lafadz jatuh
setelah fi‟ilnya yang menguatkan makna fi‟ilnya, menjelaskan
2. bilangannya, menjelaskan jenisnya atau mengganti fiilnya
dengan bentuk lafadz. Contoh :
•
•
B. HUKUM MAF‟UL MUTLAQ
Hukum maf‟ul mutlaq ada 3 :
1. Wajib dibaca nashob, contoh :
2. Wajib jatuh setelah amilnya jika untuk menguatkan.
Apabila untuk menjelaskan jenis atau bilangannya maka
boleh jatuh setelah atau sebelumnya. Contoh :
•
•
*
3. Amil Maf‟ul Mutlaq boleh dibuang, jika maf‟ul mutlaq
tersebut menjelaskan jenis atau bilangannya dan juga ada
qorinah yang menunjukkan amil tersebut. Dalam artian
menjadi jawaban dari sebuah pertanyaan. Contoh :
•
Kata “
“ adalah jawaban daripertanyaan ““ك ي فاج تهدت
C. MACAM-MACAM MAF‟UL MUTLAQ
1) Kitab „Imriti atau Jurumiyah
Dalam pengetahuan yang ada dalam kitab awal-awal
terkhusus dalam kitab Jurumiyah dan „Imrithy, Maf‟ul mutlaq
terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Maf‟ul Mutaq / Mashdar Lafdhi yaitu Maf‟ul Mutlaq yang
kata dan maknanya sama dengan amilnya contoh :
•
•
•
b. Maf‟ul Mutaq / Mashdar Ma‟nawi yaitu Maf‟ul mutlaq yang
lafadznya tidak mengambil kata dari amilnya tapi
mempunyai arti yang sama dengan amilnya. Contoh :
•
•
2) Dalam Kitab Jami‟ud Durus
Maf‟ul mutlaq dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Maf‟ul Mutlaq Mubham yaitu Maf‟ul Mutlaq yang
mempunyai arti yang sama dengan fi‟ilnya dengan tanpa
3. menambahi atau mengurangi makna. Dalam hal ini fungsi
Maf‟ul Mutlaq hanya untuk menguatkan. Contoh :
•
•
b. Maf‟ul Mutlaq Mukhtash yaitu Maf‟ul Mutlaq yang
maknanya bertambah atau berkurang dari makna fi‟ilnya.
Dalam hal ini mempunyai faedah menjelaskan jenis atau
bilangan. Contoh :
•
•
Dalam Kitab Jami‟ud Durus selanjutnya Maf‟ul Mutlaq terbagi
menjadi dua, yaitu:
a. Maf‟ul Mutlaq Muttashorif yaitu Bentuk Maf‟ul Mutlaq yang
semua bentuk katanya bisa ditasrif. Contoh :
• Semua Mashodir yang akan dijelaskan di bab selanjutnya.
b. Maf‟ul Mutlaq Ghoiru Muttashorif : Bentuk Maf‟ul Mutlaq
yang katanya tidak bisa di tasrif. Contoh :
• س بح
D. AMIL MAF‟UL MUTHLAQ
Amil atau yang mejadikan Maf‟ul Muthlaq dibaca nashob ada
tiga :
1. Isim mashdar, contoh :
•
2. Kalimat yang dimusytaqkan dengan fi‟ilnya itu sendiri,
Contoh :
•
•
3. Isim Sifat, dalam hal ini ada :
a)
contoh :
b) ا سمال م ف عىلcontoh :
c)
contoh :
E. Mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang menganti kedudukan
atau posisi Fi‟ilnya
1.
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang mengganti posisi fi‟il
amar, contoh :
4. "
"
Kata “ “adalah bentuk masdar yang dibaca nashob yang
menempati kedudukan fi‟ilnya yang berarti “ “ atau “.“أت رك
Kata “ “ sering kali diapakai dalam bentukisim fiil amar.
2.
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang mengganti posisi fi‟il
nahi. Contoh :
"
*
"
Kata “
“, “
“, “
“ adalah bentu kmashdar yang
mengganti kedudukan fiil nahi. Akan hal tersebut berlaku jika
bergandengan dengan bentuk mashdar yang mempunyai
ma‟na amar seperti contoh di atas.
3. م صد
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang mengganti posisi
jumlah Do‟a, contoh :
"
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
"
4.
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang jatuh setelah kata
Tanya yang menempati posisi taubikh atau ataajub, contoh :
"
"
5.
ي عام لها
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang disebutkan dan
ditunjukkan qorinah atas amilnya, contoh :
"
*
" atau "
"
6.
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang mentafsil atau
merinci bentuk kalimat yang masih global yang jatuh pada
kalimat sebelumnya. Contoh :
ً " ك قىل ه ت عال
"
Yang lengkap ayatnya mempunyai arti “Apabila kamu
bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka
pancunglah batang leher mereka. Sehingga apabila kamu
telah mengalahkan mereka maka tawanlah mereka dan
5. sesudah itu kamu boleh membebaskan mereka atau
menerima tebusan sampai perang berhenti.”
7.
.
(
)
Yaitu mashdar atau Maf‟ul Muthlaq yang disebutkan sebagai
kandungan dari jumlah sebelumnya, contoh :
"
"
F. An-Naibu ani al-Mashdar
Kadang-kadang di dalam menashobkan Mashdar atau maf‟ul
muthlaq bentuk masdhdar itu sendiri bisa diganti dengan
bentuk lain. Dalam hal ini ada 11 :
1.
contoh :
2.
contoh :
3.
contoh
4.
contoh
,
5.
contoh
6.
contoh
7.
contoh
8.
seperti Ucaah ahli Syair :
*
Taqdirnya adalah
9. ""ما
contoh : "
" Artinya
10.
Contoh "
" atau
.
11.
contoh {
}
12. Sedang yang tiga adalah untuk menta‟kidkan :
a.
contoh "
""و
"
b.
contoh :
c.
contoh : "
""و
"