SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
A. Pengertian Fi’il muta’addi
Fiil muta’addi Adalah fi’il atau kata kerja yang membutuhkan satu objek atau dua objek.
Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul
faa’il.
Pengertian maf’ul bih (objek) adalah: Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh
pekerjaan FA’IL tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) atau dalam
kalam Manfi (kalimat negatif)
Contoh fiil muta’addi:
Fi’il Muta’adi Arti
ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ - َُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ Menulis
ََ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ – ََ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َُ‫أ‬ Membaca
ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ – َُ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ض‬َ‫ي‬ Memukul
ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬ – َُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ Makan
ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬ – َُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ Minum
ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ - َُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ Masuk
Contoh:
َ َ‫س‬ْ‫َّر‬‫د‬‫ٌَال‬‫د‬ْ‫ي‬َ‫َز‬َ‫م‬ِ‫ه‬َ‫ف‬(Zaid memahami pelajaran)
ََ‫ل‬َ‫س‬َ‫ع‬‫ٌَال‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬(Muhammad minum madu)
َ َ‫ْز‬‫ب‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫َا‬ٌّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬(Ali makan roti)
B.Cara Membuat Fi’il Muta’addi
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬
Contoh:
ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬–> ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬
ََ‫ل‬ُ‫ه‬َ‫س‬–> ََ‫ل‬َّ‫ه‬َ‫س‬
2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
Contoh:
ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬–> ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬
ََ‫ل‬ُ‫م‬َ‫ك‬–> ََ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬
Fiil muta’addi itu membutuhkan fail yang melaksanakan pekerjaan, dan membutuhkan
maf’ul bih selaku obyek dari perbuatan itu.
Tanda fiil muta’addi adalah : menerima dhamir ha yang kembali kepada maf’ul bih , seperti:
ijtahada ttolibu fakromahu ustdzuhu.artinya pelajar itu bersungguh- sungguh, lalu gurunya
memuliakannya.
Adapun ha dhomir yang kembali ke dzaraf dan mashdar maka tidak termasuk tanda-tanda
yang menunjukkan kemuta’addian fiil apabila dhami ha tersebut bertemu dengan fi’il contoh:
yaumal jum’atti sirtuhu (pada hari jum’at yang aku berjalan).
Dhamir ha pada contoh yang pertama adalah berada pada kedudukan nasab,karena ha’ itu
adalah maf’ul bih.dan pada contoh kedua ia berada pada kedudukan nasab ,karena ha’ itu
adalah maf’ul muthlaq.
Muta’addi dengan sendirinya dan muta’addi dengan yang lain
Fiil muta’addi ada kalanya muta’addi sendiri adalah kata kerja yang sampainnya kepada
maf’ul bih secara langsung, yakni tanpa memakai penghubung huruf jar , seperti: baroytu
kollama (aku meraut pensil).
Adapun muta’addi oleh yang lain adalah muta’addi yang sampainya kepada maf’ul bih
dengan perantara huruf jar. Contoh : dahabtu bika (aku telah memberankatkan kamu)
Dengan arti : adhabtuka (aku telah memberangkatkan kamu).
Terkadang fiil muta’addi itu memerlukan dua maf’ul yang satu jelas, dan yang satunya lagi
tidak jelas.contoh:uddu lamina ti ilaa ahliha (sampaikanlah amanat-amanat itu kepada yang
ahlinya. Lafal amanatu adalah maf’ul bih jelas, sedang lafal ahliha adalah maf’ul bih tidak
jelas.
C. Fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
Contoh yang membutuhkan satu objek :
ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ (kataba)=menulis
ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ (dhoroba)=memukul
ََ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ (nashoro)=menolong
Contoh dalam kalimat
(kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat.
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua:
1. Bagian yang menasabkan dua maf’ul, yang keduanya bukan mubtada’ dan khabar.
2. Muta.addi yang menasabkan kedua maf’ul yang asalnya mubtada’ dan khabar.
Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek :
ََ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ (‘allama)=mengajarkan
‫ي‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ (a’tho)=memberi
‫ا‬َ‫س‬َ‫ك‬ (kasaa)=memakaikan
Contoh dalam kalimat
(wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil
3. Fiil muta’addi kepada tiga maf’ul
Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek:
Haddasa (menceriterakan)
Akhbara (mengkhabarkan)
Anglama (memberitahukan)
Arra (meperlihatkan)
Adapun bentuk mudhari’nya adalah : yuriy,yunglimu, yukhbiru.
Contoh: akhbartuhu iyyahu (saya mengkhabarkan kepadanya).
Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau
membutuhkan objek satu atau dua, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga
untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita.
Caranya
1. Dengan menambahkan hamzah (‫)أ‬ di depan kata sehingga membentuk pola (ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬=af’ala)
Contoh :
ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ (akhroja)=mengeluarkan
ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ (dakhola)=masuk menjadi ََ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ (adkhola)=memasukkan
2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ (fa’ ‘ala)
Contoh :
ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬ (hasuna)= bagus menjadi ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬ (hassana)=membaguskan
ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َّ‫َر‬‫خ‬ (khorroja)=mengeluarkan
3. Dengan menambahkan huruf jar pada objeknya.
Contoh :
(dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka
(ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan
. D. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi:
1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul
Bih).
2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar).
Contoh dapat bersambung dengan HA Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar.
‫ضربتــه‬
Dhorobhutuu = aku memukulnya
Bukan sebagai tanda Fi’il Mutaadi, karena Ha dhamir merujuk pada Masdar sama, bisa
disambung dengan Fi’il Muta’addi juga Fi’il Lazim, contoh:
adh-dhorbu dhorobtuhuu ( pukulan itu aku yg memukulnya)
al- qyaamu qumtuhuu ( berdiri itu aku yg berdirinya)
Demikian juga bersambung dengang Ha dhamir merujuk pada Zhorof (zaman/makan), tidak
boleh sebagai tanda Fi’il Muta’addi, sebab butuh tawassu’/taqdir huruf jar, contoh:
Allailata qumtuhaa, wan-nahaaro shumtuhaa ( aku berdiri di malam hari dan aku berpuasa di
siang hari).
Bab III Kesimpulan
Fiil muta’addi adalah fiil yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il
Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul faa’il.
Cara membuat fiil muta’addi:
1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬
2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬
fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Muta’addi kepada satu maf’ul
2. Muta’addi kepada dua maf’ul
3. Muta’addi kepada tiga maf’ul
. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi:
1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul
Bih).
2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar).
DAFTAR PUSTAKA
Musthafa, syaikh. 2007. Tarjamah Jami’ud Durusil Arabiyyah. Jakarta:

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
Terjemah alfiyah ibnu malik
Terjemah alfiyah ibnu malikTerjemah alfiyah ibnu malik
Terjemah alfiyah ibnu malik
 
Fi’il muta’addi
Fi’il muta’addiFi’il muta’addi
Fi’il muta’addi
 
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYADHUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
HUKUM LAFADZ MUTLAQ DAN MUQAYYAD
 
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
ulumul Qur`an Fungsi hadis terhadap al-Qur`an
 
Fiqh seputar wanita
Fiqh seputar wanitaFiqh seputar wanita
Fiqh seputar wanita
 
B.arab huruf (edit)5
B.arab huruf (edit)5B.arab huruf (edit)5
B.arab huruf (edit)5
 
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
4. mujmal, mubayyan, musykil, mutasyabih
 
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode IlmiahPerkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
Perkembangan Penalaran Manusia sampai Terwujudnya Metode Ilmiah
 
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'IPPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
PPT - MAD THABI'I DAN MAD FAR'I
 
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islamMateri soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
Materi soal dan jawaban mata kuliah sejarah peradaban islam
 
Isim dhomir
Isim dhomirIsim dhomir
Isim dhomir
 
PPT 1 KB 1
PPT 1 KB 1PPT 1 KB 1
PPT 1 KB 1
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Al jurumiyah terjemah
Al jurumiyah terjemah Al jurumiyah terjemah
Al jurumiyah terjemah
 
Naskh mansukh
Naskh mansukhNaskh mansukh
Naskh mansukh
 
Makalah isim..
Makalah isim..Makalah isim..
Makalah isim..
 
Thaharah
ThaharahThaharah
Thaharah
 
Gharib musykilat
Gharib musykilatGharib musykilat
Gharib musykilat
 
Ppt penalaran
Ppt penalaranPpt penalaran
Ppt penalaran
 

Similar to FIIL-MUTAADDI

Similar to FIIL-MUTAADDI (6)

Usul qawaid 1
Usul qawaid 1Usul qawaid 1
Usul qawaid 1
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdfIsim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.pdf
 
Makalah shoroh hz
Makalah shoroh hzMakalah shoroh hz
Makalah shoroh hz
 
Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)
Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)
Idhofah (Bahasa Arab kelas 11)
 
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docxIsim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
Isim - Isim Yang dibaca Nashab.docx
 
Isytiqaq
IsytiqaqIsytiqaq
Isytiqaq
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

FIIL-MUTAADDI

  • 1. A. Pengertian Fi’il muta’addi Fiil muta’addi Adalah fi’il atau kata kerja yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul faa’il. Pengertian maf’ul bih (objek) adalah: Isim yg dinashobkan yg dikenai langsung oleh pekerjaan FA’IL tanpa perantaraan, baik dalam kalam Mutsbat (kalimat positif) atau dalam kalam Manfi (kalimat negatif) Contoh fiil muta’addi: Fi’il Muta’adi Arti ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ - َُ‫ب‬ُ‫ت‬ْ‫ك‬َ‫ي‬ Menulis ََ‫أ‬َ‫ر‬َ‫ق‬ – ََ‫ر‬ْ‫ق‬َ‫ي‬َُ‫أ‬ Membaca ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ – َُ‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ض‬َ‫ي‬ Memukul ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬ – َُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ Makan ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬ – َُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬ Minum ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ - َُ‫ل‬ُ‫خ‬ْ‫د‬َ‫ي‬ Masuk Contoh: َ َ‫س‬ْ‫َّر‬‫د‬‫ٌَال‬‫د‬ْ‫ي‬َ‫َز‬َ‫م‬ِ‫ه‬َ‫ف‬(Zaid memahami pelajaran) ََ‫ل‬َ‫س‬َ‫ع‬‫ٌَال‬‫د‬َّ‫م‬َ‫ح‬ُ‫م‬ََ‫ب‬ ِ‫َر‬‫ش‬(Muhammad minum madu) َ َ‫ْز‬‫ب‬ُ‫خ‬ْ‫ل‬‫َا‬ٌّ‫ي‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ََ‫ل‬َ‫ك‬َ‫أ‬(Ali makan roti) B.Cara Membuat Fi’il Muta’addi 1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ Contoh: ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬–> ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬ ََ‫ل‬ُ‫ه‬َ‫س‬–> ََ‫ل‬َّ‫ه‬َ‫س‬ 2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ Contoh: ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬–> ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ ََ‫ل‬ُ‫م‬َ‫ك‬–> ََ‫ل‬َ‫م‬ْ‫ك‬َ‫أ‬ Fiil muta’addi itu membutuhkan fail yang melaksanakan pekerjaan, dan membutuhkan maf’ul bih selaku obyek dari perbuatan itu. Tanda fiil muta’addi adalah : menerima dhamir ha yang kembali kepada maf’ul bih , seperti: ijtahada ttolibu fakromahu ustdzuhu.artinya pelajar itu bersungguh- sungguh, lalu gurunya memuliakannya. Adapun ha dhomir yang kembali ke dzaraf dan mashdar maka tidak termasuk tanda-tanda yang menunjukkan kemuta’addian fiil apabila dhami ha tersebut bertemu dengan fi’il contoh: yaumal jum’atti sirtuhu (pada hari jum’at yang aku berjalan). Dhamir ha pada contoh yang pertama adalah berada pada kedudukan nasab,karena ha’ itu adalah maf’ul bih.dan pada contoh kedua ia berada pada kedudukan nasab ,karena ha’ itu adalah maf’ul muthlaq. Muta’addi dengan sendirinya dan muta’addi dengan yang lain
  • 2. Fiil muta’addi ada kalanya muta’addi sendiri adalah kata kerja yang sampainnya kepada maf’ul bih secara langsung, yakni tanpa memakai penghubung huruf jar , seperti: baroytu kollama (aku meraut pensil). Adapun muta’addi oleh yang lain adalah muta’addi yang sampainya kepada maf’ul bih dengan perantara huruf jar. Contoh : dahabtu bika (aku telah memberankatkan kamu) Dengan arti : adhabtuka (aku telah memberangkatkan kamu). Terkadang fiil muta’addi itu memerlukan dua maf’ul yang satu jelas, dan yang satunya lagi tidak jelas.contoh:uddu lamina ti ilaa ahliha (sampaikanlah amanat-amanat itu kepada yang ahlinya. Lafal amanatu adalah maf’ul bih jelas, sedang lafal ahliha adalah maf’ul bih tidak jelas. C. Fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Muta’addi kepada satu maf’ul Contoh yang membutuhkan satu objek : ََ‫ب‬َ‫ت‬َ‫ك‬ (kataba)=menulis ََ‫ب‬َ‫ر‬َ‫ض‬ (dhoroba)=memukul ََ‫ر‬َ‫ص‬َ‫ن‬ (nashoro)=menolong Contoh dalam kalimat (kataba muhammadun arrisalata)= Muhammad menulis surat. 2. Muta’addi kepada dua maf’ul Muta’addi kepada dua maf’ul terbagi menjadi dua: 1. Bagian yang menasabkan dua maf’ul, yang keduanya bukan mubtada’ dan khabar. 2. Muta.addi yang menasabkan kedua maf’ul yang asalnya mubtada’ dan khabar. Contoh fi’il yang membutuhkan dua objek : ََ‫م‬َّ‫ل‬َ‫ع‬ (‘allama)=mengajarkan ‫ي‬َ‫ط‬ْ‫ع‬َ‫أ‬ (a’tho)=memberi ‫ا‬َ‫س‬َ‫ك‬ (kasaa)=memakaikan Contoh dalam kalimat (wattakhodzallaahu ibrohiima kholiila)= dan Allah menjadikan ibrohim sebagai kholil 3. Fiil muta’addi kepada tiga maf’ul Contoh fiil yang membutuhkan tiga objek: Haddasa (menceriterakan) Akhbara (mengkhabarkan) Anglama (memberitahukan) Arra (meperlihatkan) Adapun bentuk mudhari’nya adalah : yuriy,yunglimu, yukhbiru. Contoh: akhbartuhu iyyahu (saya mengkhabarkan kepadanya). Jika kita melihat kata-kata yang dipakai, baik yang tidak membutuhkan objek, atau membutuhkan objek satu atau dua, bisa kita nalar dengan bahasa indonesia kita, sehingga untuk menentukan dia butuh satu objek atau dua objek, bisa kita ketahui dengan logika kita. Caranya 1. Dengan menambahkan hamzah (‫)أ‬ di depan kata sehingga membentuk pola (ََ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬=af’ala) Contoh : ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫أ‬ (akhroja)=mengeluarkan ََ‫ل‬َ‫خ‬َ‫د‬ (dakhola)=masuk menjadi ََ‫ل‬َ‫خ‬ْ‫د‬َ‫أ‬ (adkhola)=memasukkan 2. Dengan menasdidkan ‘ain fi’ilnya menjadi ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ (fa’ ‘ala) Contoh : ََ‫ن‬ُ‫س‬َ‫ح‬ (hasuna)= bagus menjadi ََ‫ن‬َّ‫س‬َ‫ح‬ (hassana)=membaguskan ََ‫ج‬َ‫َر‬‫خ‬ (khoroja)=keluar menjadi ََ‫ج‬َّ‫َر‬‫خ‬ (khorroja)=mengeluarkan 3. Dengan menambahkan huruf jar pada objeknya. Contoh :
  • 3. (dzahaballaahu binuurihim)=Allah menghilangkan cahaya mereka (ji’tu bihasanin)=aku datang dengan hasan . D. Tanda-tanda Fi’il Muta’addi: 1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul Bih). 2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar). Contoh dapat bersambung dengan HA Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar. ‫ضربتــه‬ Dhorobhutuu = aku memukulnya Bukan sebagai tanda Fi’il Mutaadi, karena Ha dhamir merujuk pada Masdar sama, bisa disambung dengan Fi’il Muta’addi juga Fi’il Lazim, contoh: adh-dhorbu dhorobtuhuu ( pukulan itu aku yg memukulnya) al- qyaamu qumtuhuu ( berdiri itu aku yg berdirinya) Demikian juga bersambung dengang Ha dhamir merujuk pada Zhorof (zaman/makan), tidak boleh sebagai tanda Fi’il Muta’addi, sebab butuh tawassu’/taqdir huruf jar, contoh: Allailata qumtuhaa, wan-nahaaro shumtuhaa ( aku berdiri di malam hari dan aku berpuasa di siang hari). Bab III Kesimpulan Fiil muta’addi adalah fiil yang membutuhkan satu objek atau dua objek. Hukum Fi’il Muta’addi adalah: menashobkan terhadap maf’ul bih yang tidak menjadi naibul faa’il. Cara membuat fiil muta’addi: 1. Dibuat mengikuti wazan (pola) ََ‫ل‬َّ‫ع‬َ‫ف‬ 2. Dibuat mengikuti wazan (pola) ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ف‬َ‫أ‬ fiil muta’addi terbagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Muta’addi kepada satu maf’ul 2. Muta’addi kepada dua maf’ul 3. Muta’addi kepada tiga maf’ul . Tanda-tanda Fi’il Muta’addi: 1. Dapat disambung dengan Ha Dhamir yg tidak merujuk pada Masdar (yakni Dhamir Maf’ul Bih). 2. Dapat dibentuk shighat Isim Maf’ul Tam (tampa kebutuhan huruf jar). DAFTAR PUSTAKA Musthafa, syaikh. 2007. Tarjamah Jami’ud Durusil Arabiyyah. Jakarta: