SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
PENGUJIAN SIFAT TAHAN API KAIN

I

MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Mengetahui bagaimana cara pengujian tahan api pada kain dan manguasai mekanisme
pengujiannya.
TUJUAN

;
;

Mempelajari bagaimana cara melakukan pengujian tahan api pada kain contoh uji.

;
II

Mampu menguji tahan api pada kain dan mampu melakukan prosedur pengujiannya.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tahan api pada kain.

TEORI DASAR
Faktor yang berpengaruh pada sifat nyala api atau tahan api adalah jenis serat dan
berat kain. Struktur benang dan struktur kain seperti kain tenun, kain rajut,dan sebagainya
tidak berpengaruh pada sifat nyala api dan tahan api. Sifat nyala api sebagian ditentukan oleh
jenis serat yang digunakan. Serat selulosa seperti kapas, linen, dan rayon mudah
meneruskan pembakaran. Kain wol biasanya sulit menyala, nylon dan poliester mengerut dari
nyala api dan sulit menyala, tetapi penyempurnaan yang membuat kain kaku memungkinkan
nylon dan poliester mudah menyala.
Pada kain-kain yang meneruskan nyala api, sifat tahan apinya bergantung pada berat
kain dan kandungan seratnya. Untuk kain dengan serat sama, makin berat kainnya,makin
tahan api. Dalam keadaan nyata, banyak faktor yang berpengaruh pada sifat tahan api, dan
terdapat beberapa cara uji tahan api. Untuk pakaian, pengujian yang paling banyak digunakan
adalah uji sifat nyala api tekstil pakaian dan uji tahan api (cara vertikal).
Prinsip pengujian sifat nyala api tekstil pakaian adalah mengukur waktu perambatan
nyala api membakar contoh uji yang dijepit rangka dan diletakkan 45 0 dengan jarak 127 mm,
sejak api pembakar diambil. Cara ini tidak dapat digunakan untuk uji penerimaan, tetapi
karena cara ini cepat dan murah, cara ini banyak digunakan untuk pengendalian mutu dalam
industria.
Prinsip uji sifat tahan api (cara vertikal) adalah membakar kain yang dijepit rangka dan
diletakkan vertikal selama waktu tertentu. Diukur waktu dari saat api mulai diambil sampai
nyala api padam, waktu dari saat nyala api padam sampai bara padam dan panjang sobekan
pada contoh uji karena sobekan dengan gaya tertentu.

III

PRAKTIKUM

A

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Alat uji tahan api (cara vertikal). Terdiri dari suatu kotak dengan pintu kaca untuk
melindungi nyala api dari hembusan udara. Didalam alat terdapat tempat untuk
memasang penjepit contoh uji sehingga contoh uji vertikal. Di bagian bawah terdapat
pembakar gas dengan diameter lubang 10 mm dan jika diletakkan dibawah contoh uji
berjarak 19 mm dari ujung bawah contoh uji.

B PERSIAPAN CONTOH UJI
Contoh uji dengan ukuran 76 mm x 300 mm, untuk arah panjang kain dan arah
lebar kain, dikondisikan dalam ruangan standard pengujian.

C CARA PENGUJIAN
;

Jepit contoh uji pada penjepit contoh uji dengan rata dan pasang pada tempat
penjepit contoh uji dalam alat uji tahan api.

;

Atur nyala api hingga tingginya 38 mm.

;

Geser nyala api ke bawah contoh uji dan membakar contoh uji selama 12 ± 0,2
detik kemudian ambilatau padamkan nyala api. Amati adanya lelehan atau tetesan.

;

Ukur waktu nyala (after flame time), yaitu waktu sejak api diambil sampai nyla
padam, dan waktu bara (after glow time), yaitu waktu sejaknyala api padam
sampai bara padam.

;

Dinginkan contoh uji,kemudian ukur panjang arang (char length) sebagai berikut :

;

Lubangi salah satu sudut dengan jarak 0,6 mm dari tepi bawah contoh uji,
kemudian diberi beban sesuai berat kain seperti tercantumpadatabel 14.1.
pegang sudut sebelahnya dan angkat keatas sehingga bagian kain yang
dibakar akan sobek.

;

Ukur panjang sobekan tersebut sampai 3 mm terdekat.
D

DATA PRAKTIKUM

;

Standard pengujian

= SNI 08-1512-1989. Cara Uji Tahan Api
Pada Bahan Tekstil. Badan Standarisasi
Nasional 1989

;

Panjang contoh uji

= 32 cm

;

Lebar contoh uji

= 7 cm

;

Waktu nyala kain dengan arah pakan

= 35,6 detik

;

Waktu nyala kain dengan arah lusi

= 19,2 detik

;

Waktu nyala rata-rata

= (35,6 detik + 19,2 detik) / 2
= 27,4 detik

;

Waktu bara

= 0 detik karena tidak ada bara yang terjadi
saat nyala api padam

E DISKUSI
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu kain tahan terhadap
nyala api agar pada kehidupan sehari-hari kita bias terhindar dari bahaya kebakaran atau
terkena percikan api karena sifat tahan api dari bahan tekstil yang digunakan. Praktikan
memerlukan dua potong kain contoh uji yang dipotong dengan panjang dan lebar tertentu
mengikuti arah lusi dan pakannya.
Pengujian tahan api dilakukan dengan alat uji tahan api cara vertical yang terdiri dari
suatu kotak dengan pintu kaca yang fungsinya untuk melindungi nyala api dari hembusan
udara. Terdapat pula tempat untuk memasang penjepit kain dan pembakar gas dengan
diameter lubang 10 mm. Pengujian tahan api dilakukan dua kali masing-masing untuk
arah lusi dan arah pakan.
Penghitungan waktu pengujian tahan api pada kain dilakukan setelah 12 detik api
membakar kain. Hasil pengujian menunjukkan perbedaan waktu yang sangat mencolok
antara waktu nyala api pada kain arah pakan dan kain arah lusi. Waktu nyala api arah
pakan 35,6 detik sedangkan waktu nyala api pada kain arah lusi hanya 19,2 detik.
Penghitungan nilai rata-rata waktu nyalanya adalah 27,4 detik.
Perbedaan waktu nyala api antara arah pakan dan arah lusi disebabkan karena arah
pakan adalah arah benang ke arah panjang kain, tenunan ke arah pakan akan lebih rapat
daripada tenunan ke arah lusi sehingga waktu nyala api untuk arah pakan akan lebih lama
daripada arah lusinya. Salah satu factor yang mempengaruhi singkat atau lamanya waktu
nyala api adalah jenis serat yang digunakan untuk menyusun kain,misalnya saja serat
selulosa yang mudah meneruskan pembakaran sehingga waktu nyala apinya akan lebih
cepat daripada kain yang terbuat dari serat protein, tetapi hal lain yang juga berpengaruh
adalah berat kain.

F KESIMPULAN
;

Waktu nyala kain dengan arah pakan

= 35,6 detik

;

Waktu nyala kain dengan arah lusi

= 19,2 detik

;

Waktu nyala rata-rata

= (35,6 detik + 19,2 detik) / 2
= 27,4 detik

;

Waktu bara

= 0 detik karena tidak ada bara yang terjadi
saat nyala api padam

;

Waktu nyala api kain dengan arah pakan lebih lama daripada waktu nyala api kain
dengan arah lusi.

DAFTAR PUSTAKA
N.M. Susyami Hitariat, Widayat, Totong. 2005. Bahan Ajar Praktek Evaluasi Tekstil III
(Evaluasi Kain). Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
P. Soepriyono, S.Teks, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung : Institut Teknologi
Tekstil.
Wibowo Moerdoko, S.Teks, dkk. 1975. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. Bandung :
Institut Teknologi Tekstil.
Lap 5. uji tahan api
Lap 5. uji tahan api

More Related Content

Viewers also liked (17)

NARUTO
NARUTONARUTO
NARUTO
 
Ppt musica
Ppt musicaPpt musica
Ppt musica
 
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atpMemacu produksi pertanian melalui asp dan atp
Memacu produksi pertanian melalui asp dan atp
 
The CRUX of the Matter: Amplifying Authentic Voices across the Institution
The CRUX of the Matter: Amplifying Authentic Voices across the InstitutionThe CRUX of the Matter: Amplifying Authentic Voices across the Institution
The CRUX of the Matter: Amplifying Authentic Voices across the Institution
 
WCMC-2015. Delegates
WCMC-2015. DelegatesWCMC-2015. Delegates
WCMC-2015. Delegates
 
Vq settembre 2013 ozono
Vq settembre 2013 ozonoVq settembre 2013 ozono
Vq settembre 2013 ozono
 
Nacido para ganar motivación
Nacido para ganar motivaciónNacido para ganar motivación
Nacido para ganar motivación
 
τεστ ιστορια!
τεστ ιστορια!τεστ ιστορια!
τεστ ιστορια!
 
Transmartian - Annika Gustafson
Transmartian - Annika GustafsonTransmartian - Annika Gustafson
Transmartian - Annika Gustafson
 
Introduccion
IntroduccionIntroduccion
Introduccion
 
Pelicula benjamín 1h
Pelicula benjamín 1hPelicula benjamín 1h
Pelicula benjamín 1h
 
Bolsas de empleos
Bolsas de empleosBolsas de empleos
Bolsas de empleos
 
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetesLap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
Lap 4. tlw thd gosokan & uji tetes
 
Efecto invernadero tatis
Efecto invernadero tatisEfecto invernadero tatis
Efecto invernadero tatis
 
Preissuchmaschinen Feeds
Preissuchmaschinen FeedsPreissuchmaschinen Feeds
Preissuchmaschinen Feeds
 
Entorno sincronico
Entorno sincronicoEntorno sincronico
Entorno sincronico
 
Argie bond quant track record
Argie bond quant track recordArgie bond quant track record
Argie bond quant track record
 

Similar to Lap 5. uji tahan api

Similar to Lap 5. uji tahan api (20)

Campur
CampurCampur
Campur
 
Lap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuanLap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuan
 
Lap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuanLap 2. pita potong & kekakuan
Lap 2. pita potong & kekakuan
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 
Lap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaianLap 5. kelangsaian
Lap 5. kelangsaian
 
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosokLap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
 
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosokLap 3. cr trapesium & thn gosok
Lap 3. cr trapesium & thn gosok
 
Lap 6. cr elmendorf
Lap 6. cr elmendorfLap 6. cr elmendorf
Lap 6. cr elmendorf
 
Lap 6. cr elmendorf
Lap 6. cr elmendorfLap 6. cr elmendorf
Lap 6. cr elmendorf
 
Lap ujian
Lap ujianLap ujian
Lap ujian
 
Eval 1
Eval 1Eval 1
Eval 1
 
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutanLap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
 
Uji tarik rayon
Uji tarik rayonUji tarik rayon
Uji tarik rayon
 
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basahMakalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
 
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatifAnalisa serat scr kualitatif & kuantitatif
Analisa serat scr kualitatif & kuantitatif
 
Weighting sutera
Weighting suteraWeighting sutera
Weighting sutera
 
Cara memb arang aktif
Cara memb arang aktifCara memb arang aktif
Cara memb arang aktif
 
Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Lap 5. uji tahan api

  • 1. PENGUJIAN SIFAT TAHAN API KAIN I MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Mengetahui bagaimana cara pengujian tahan api pada kain dan manguasai mekanisme pengujiannya. TUJUAN ; ; Mempelajari bagaimana cara melakukan pengujian tahan api pada kain contoh uji. ; II Mampu menguji tahan api pada kain dan mampu melakukan prosedur pengujiannya. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tahan api pada kain. TEORI DASAR Faktor yang berpengaruh pada sifat nyala api atau tahan api adalah jenis serat dan berat kain. Struktur benang dan struktur kain seperti kain tenun, kain rajut,dan sebagainya tidak berpengaruh pada sifat nyala api dan tahan api. Sifat nyala api sebagian ditentukan oleh jenis serat yang digunakan. Serat selulosa seperti kapas, linen, dan rayon mudah meneruskan pembakaran. Kain wol biasanya sulit menyala, nylon dan poliester mengerut dari nyala api dan sulit menyala, tetapi penyempurnaan yang membuat kain kaku memungkinkan nylon dan poliester mudah menyala. Pada kain-kain yang meneruskan nyala api, sifat tahan apinya bergantung pada berat kain dan kandungan seratnya. Untuk kain dengan serat sama, makin berat kainnya,makin tahan api. Dalam keadaan nyata, banyak faktor yang berpengaruh pada sifat tahan api, dan terdapat beberapa cara uji tahan api. Untuk pakaian, pengujian yang paling banyak digunakan adalah uji sifat nyala api tekstil pakaian dan uji tahan api (cara vertikal). Prinsip pengujian sifat nyala api tekstil pakaian adalah mengukur waktu perambatan nyala api membakar contoh uji yang dijepit rangka dan diletakkan 45 0 dengan jarak 127 mm, sejak api pembakar diambil. Cara ini tidak dapat digunakan untuk uji penerimaan, tetapi karena cara ini cepat dan murah, cara ini banyak digunakan untuk pengendalian mutu dalam industria. Prinsip uji sifat tahan api (cara vertikal) adalah membakar kain yang dijepit rangka dan diletakkan vertikal selama waktu tertentu. Diukur waktu dari saat api mulai diambil sampai
  • 2. nyala api padam, waktu dari saat nyala api padam sampai bara padam dan panjang sobekan pada contoh uji karena sobekan dengan gaya tertentu. III PRAKTIKUM A ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN Alat uji tahan api (cara vertikal). Terdiri dari suatu kotak dengan pintu kaca untuk melindungi nyala api dari hembusan udara. Didalam alat terdapat tempat untuk memasang penjepit contoh uji sehingga contoh uji vertikal. Di bagian bawah terdapat pembakar gas dengan diameter lubang 10 mm dan jika diletakkan dibawah contoh uji berjarak 19 mm dari ujung bawah contoh uji. B PERSIAPAN CONTOH UJI Contoh uji dengan ukuran 76 mm x 300 mm, untuk arah panjang kain dan arah lebar kain, dikondisikan dalam ruangan standard pengujian. C CARA PENGUJIAN ; Jepit contoh uji pada penjepit contoh uji dengan rata dan pasang pada tempat penjepit contoh uji dalam alat uji tahan api. ; Atur nyala api hingga tingginya 38 mm. ; Geser nyala api ke bawah contoh uji dan membakar contoh uji selama 12 ± 0,2 detik kemudian ambilatau padamkan nyala api. Amati adanya lelehan atau tetesan. ; Ukur waktu nyala (after flame time), yaitu waktu sejak api diambil sampai nyla padam, dan waktu bara (after glow time), yaitu waktu sejaknyala api padam sampai bara padam. ; Dinginkan contoh uji,kemudian ukur panjang arang (char length) sebagai berikut : ; Lubangi salah satu sudut dengan jarak 0,6 mm dari tepi bawah contoh uji, kemudian diberi beban sesuai berat kain seperti tercantumpadatabel 14.1. pegang sudut sebelahnya dan angkat keatas sehingga bagian kain yang dibakar akan sobek. ; Ukur panjang sobekan tersebut sampai 3 mm terdekat.
  • 3. D DATA PRAKTIKUM ; Standard pengujian = SNI 08-1512-1989. Cara Uji Tahan Api Pada Bahan Tekstil. Badan Standarisasi Nasional 1989 ; Panjang contoh uji = 32 cm ; Lebar contoh uji = 7 cm ; Waktu nyala kain dengan arah pakan = 35,6 detik ; Waktu nyala kain dengan arah lusi = 19,2 detik ; Waktu nyala rata-rata = (35,6 detik + 19,2 detik) / 2 = 27,4 detik ; Waktu bara = 0 detik karena tidak ada bara yang terjadi saat nyala api padam E DISKUSI Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu kain tahan terhadap nyala api agar pada kehidupan sehari-hari kita bias terhindar dari bahaya kebakaran atau terkena percikan api karena sifat tahan api dari bahan tekstil yang digunakan. Praktikan memerlukan dua potong kain contoh uji yang dipotong dengan panjang dan lebar tertentu mengikuti arah lusi dan pakannya. Pengujian tahan api dilakukan dengan alat uji tahan api cara vertical yang terdiri dari suatu kotak dengan pintu kaca yang fungsinya untuk melindungi nyala api dari hembusan udara. Terdapat pula tempat untuk memasang penjepit kain dan pembakar gas dengan diameter lubang 10 mm. Pengujian tahan api dilakukan dua kali masing-masing untuk arah lusi dan arah pakan. Penghitungan waktu pengujian tahan api pada kain dilakukan setelah 12 detik api membakar kain. Hasil pengujian menunjukkan perbedaan waktu yang sangat mencolok antara waktu nyala api pada kain arah pakan dan kain arah lusi. Waktu nyala api arah pakan 35,6 detik sedangkan waktu nyala api pada kain arah lusi hanya 19,2 detik. Penghitungan nilai rata-rata waktu nyalanya adalah 27,4 detik.
  • 4. Perbedaan waktu nyala api antara arah pakan dan arah lusi disebabkan karena arah pakan adalah arah benang ke arah panjang kain, tenunan ke arah pakan akan lebih rapat daripada tenunan ke arah lusi sehingga waktu nyala api untuk arah pakan akan lebih lama daripada arah lusinya. Salah satu factor yang mempengaruhi singkat atau lamanya waktu nyala api adalah jenis serat yang digunakan untuk menyusun kain,misalnya saja serat selulosa yang mudah meneruskan pembakaran sehingga waktu nyala apinya akan lebih cepat daripada kain yang terbuat dari serat protein, tetapi hal lain yang juga berpengaruh adalah berat kain. F KESIMPULAN ; Waktu nyala kain dengan arah pakan = 35,6 detik ; Waktu nyala kain dengan arah lusi = 19,2 detik ; Waktu nyala rata-rata = (35,6 detik + 19,2 detik) / 2 = 27,4 detik ; Waktu bara = 0 detik karena tidak ada bara yang terjadi saat nyala api padam ; Waktu nyala api kain dengan arah pakan lebih lama daripada waktu nyala api kain dengan arah lusi. DAFTAR PUSTAKA N.M. Susyami Hitariat, Widayat, Totong. 2005. Bahan Ajar Praktek Evaluasi Tekstil III (Evaluasi Kain). Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. P. Soepriyono, S.Teks, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. Wibowo Moerdoko, S.Teks, dkk. 1975. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.