SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
PENGUJIAN PERUBAHAN DIMENSI BAHAN TEKSTIL PADA PROSES
PENCUCIAN DAN PENGERINGAN

I. MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Mengetahui perubahan dimensi bahan tekstil pada proses pencucian dan pengeringan.
TUJUAN
Mampu menguji perubahan dimensi bahan tekstil pada proses pencucian dan
pengeringan.
Mempelajari bagaimana cara melakukan pengujian dimensi bahan tekstil pada proses
pencucian dan pengeringan
Mampu melakukan penghitungan persen perubahan panjang, persen perubahan lebar,
dan mengkeret bahan tekstil.
II. TEORI DASAR
Pada dasarnya pengujian dimensi bahan tekstil ini dimaksudkan untuk menentukan
perubahan dimensi kain tenun dan kain rajut atau pakaian jadi yang akan terjadi apabila
kain mengalami proses pencucian dan pengeringan dalam rumah tangga. Pada pengujian
ini digunakan berbagai cara yang bervariasi dari kondisi pencucian yang paling ringan agar
mencakup semua kondisi pencucian. Sedangkan padaproses pengeringan dilakukan
dengan lima macam cara yang emncakup semua pengeringan baik pengeringan secara
komersil maupun pengeringan rumah tangga.
Prinsip Pengujian
Prinsip pengujiannya adalah contoh uji yang diberi tanda, dicuci dalam mesin cuci dan
dikeringkan sesuai dengan cara yang dipilih. Jarak tanda pada contoh uji menurut arah lusi
dan pakan sebelum dan sesudah pencucian diukur.

1
III. PRAKTIKUM
A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN
Mesin Cuci
Mesin Tipe A1
 Kedudukan silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan.
 diameter silinder dalam (51,5 ± 0,5) cm.
 Kedalaman silinder dalam (33,5 ± 0,5) cm.
 Jarak antara silinder luar dan dalam 2,8 cm
 Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing (5,0 ±0,5) cm
sudut ketajaman 1200.
 Gerakan putar 1 (normal), 12 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 3 ± 0,1
detik berhenti, 12 ± 0,1 detik berputar berlawanan arah jarum jam, 3 ± 0,1
detik berhenti dan seterusnya.
 Gerakan putar 2 (ringan), 3 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 12 ± 0,1
detik berhenti, 3 ± 0,1 detik berputar berlawanan arah jarum jam, 12 ± 0,1
detik berhenti dan seterusnya.
 Frekuensi putaran saat pencucian 52 putaran per menit,saat pemerasan 530
± 20 putaran per menit.
 Pengisian air pada kondisi normal 25 ± 5 liter per menit, suhu 20 ± 5 0 C.
 Waktu pengisian untuk mencapai ketinggian maksimum (13 cm) kurang dari
2 menit.
 Waktu pengosongan air dari ketinggian air maksimum (13 cm) kurang dari 1
menit sejak katup pembuangan dibuka.
 Sistem pemanasan secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.
 Kapasitas pemanasan 5,4 ± 0,11 kW.

Mesin Tipe A2
 Kedudukan siliner pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan.
 Diameter silinder dalam 48 cm.
 Kedalaman silinder dalam 24,7 cm.
 Jarak antara silinder dalam dan luar 2,5 cm.
 Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing 4,2 cm sudut
ketajaman 120 0 C.

2
 Gerakan putar 1 (normal), 13,5 detik berputar searah jarum jam, 1,5 dtik
berhenti, 13,5 detik berputar berlawanan arah jarum jam, 1,5 detik berhenti
dan seterusnya.
 Gerakan ptar 2 (sedang), 9 detik berputar searah jarum jam, 6 detik berhenti,
9 detik berputar berlawanan rah jarumjam, 6 detik berhenti dan seterusnya.
 Gerakan putar 3 (ringan), 3,5 detik berputar searahjarum jam, 11,5 detik
berhenti, 3,5 detik berputar berlawanan arah jarumjam, 11,5 detikberhenti
dan seterusnya.
 Frekuensi putaran saat pencucian 50 putaran per menit, saat pemerasan
700 putaran per menit.
 Pengisian air pada kondisi normal 10 ± 1 liter per menit, suhu 20 ± 5 0C.
 Waktu pengisian untuk mencapaiketinggian maksimum (13 cm) kurang dari
3 menit.
 Waktu pengosongan air dari ketinggian air maksimum 913 cm) kurang dari 1
menit sejak katup pembuangan dibuka.
 Sistem pemanasan secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.
 Kapasitas pemanasan 4,6 kW.

Mesin Tipe B
 Tipe mesin menggunakan agitator.
 Kecepatan agitator (normal = 70 ± 5 putaran per menit, ringan = 50 ± 5
putaran per menit).
 Diameter silinder pencuci 50 ± 5 cm.
 Tinggi silinder pencuci 30 ± 5 cm.
 Pada batas tertinggi volumen air 40 liter.
 Waktu pencucian dapat diatur 0-15 menit dengan toleransi 1 menit.
 Frekuensi putaran (normal = 525 ± 15 putaran per menit, lambat = 360 ± 15
putaran per menit)

Pengering Putar
Mempunyai keranjang silinder berdiameter 75 cm, kedalaman tidak kurang dari 40
cm, dan frekuensi putar 50 ± 5 putaran per menit. Dilengkapi dengan pengatur suhu

3
antara 50-70 0C yang terukur pada lubang ventilasi terdekat dari silinder pengering
serta mempunyai periode pendinginan 5 menit saat pengeringan selesai.
Deterjen Tanpa Pemutih Optik
Detergen tanpa pemutih optik yang sesuai dengan estándar AATCC yang hanya
digunakan pada mesin tipe B, detergen ECE tanpa pemutih optik yang dapat
digunakan pada semua tipe mesin cuci tetapi perubahan warna contoh uji tidak
diamati.
Natrium perborat tetrahidrat
Kain pemberat
Kain pemberat yang merupakan kainyang terdiri dari 2 lembar kain rajut poliéster
100% atau kain tenun campuran poliéster-kapas yang beratnya mendekati contoh
uji dengan toleransi 25% serat ukuran masing-masing 30 x 30 cm dengan toleransi
± 3 cm.
Pengering listrik tekan datar (heated bed press)
Alat bantú pengering tetes dan pengering gantung
Rak pengering kasa
Mistar atau alat ukur baja tahan karat
Pena dengan tinta yang tidak hilang atau luntur yang memberikan penandaan
permanen
Meja datar untuk membentangkan contoh uji
Gunting
B. PERSIAPAN CONTOH UJI
Pada contoh uji kain yang perlu dikakukan adalah :
 Menyiapkan contoh uji berukuran sekurang-kurangnya 25 x 25 cm. Pengambilan
contoh uji dilakukan 10 cm dari tepi kain. Bila benang-benang pada tepi contoh uji
diperkirakan akan terus terurai pada proses pencucian sebaiknya tepi contoh uji
diobras atau dijahit.
 Membentangkan contoh uji pada meja datar tanpa tekanan atau tegangan dan
usahakan bebas dari kerutan atau kekusutan menggunakan tangan secara
perlahan. Buat sedikitnya tiga pasang tanda masing-masing sejajar arah lusi dan
pakan.

4
 Kondisikan contoh uji tersebut di dalam ruang standar sampai tercapai
keseimbangan lembab.
 Memgukur kembali jarak masing-masing tanda dengan skala terkecil 1 mm dan
catat data ukuran masing-masing jarak tersebut sebagai panjang awal.
C. CARA KERJA
D. DATA PRAKTIKUM
E. DISKUSI
F. KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Dede Karyana, S.Teks, M.Si. 2008. Pedoman Praktikum Laboratorium Evaluasi
Kimia. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

P. Soepriyono, S.Teks, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung : Institut
Teknologi Tekstil.

Wibowo Moerdoko, S.Teks, dkk. 1975. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. Bandung :
Institut Teknologi Tekstil.

5

More Related Content

What's hot

Format laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxFormat laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxtasyalf
 
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakit
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah SakitDermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakit
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakithengkiferdianto
 
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorPemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorAndi Uli
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG aji indras
 

What's hot (8)

Tc 1
Tc 1Tc 1
Tc 1
 
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkurLaporan simultan pada kain kapas by benkur
Laporan simultan pada kain kapas by benkur
 
Format laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docxFormat laporan.docx.docx
Format laporan.docx.docx
 
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakit
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah SakitDermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakit
Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakit
 
Scouring
ScouringScouring
Scouring
 
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantorPemeliharaan dan perawatan barang kantor
Pemeliharaan dan perawatan barang kantor
 
Mikromeritik
Mikromeritik Mikromeritik
Mikromeritik
 
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
LAPORAN PRAKTEK PENGANJIAN (SIZING) PADA BENANG
 

Similar to Uji dimensi

presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baikpresentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baikPT Agung KArya Perkasa
 
Mesin Pengemasan Salak Otomatis
Mesin Pengemasan Salak OtomatisMesin Pengemasan Salak Otomatis
Mesin Pengemasan Salak OtomatisImam Nugroho
 
Pencampuran udara refisi
Pencampuran udara refisiPencampuran udara refisi
Pencampuran udara refisiLingga arum
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbahthiarramadhan
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...Muhamad Imam Khairy
 
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptfadillahdila7
 
Filter Press System, Agricultural Engineering Instiper Jogjakarta
Filter Press System, Agricultural Engineering Instiper JogjakartaFilter Press System, Agricultural Engineering Instiper Jogjakarta
Filter Press System, Agricultural Engineering Instiper JogjakartaRengga Renjani
 

Similar to Uji dimensi (20)

Lap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siramLap 1.uji dimensi & uji siram
Lap 1.uji dimensi & uji siram
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udaraLap 4. pita tiras & dy tembus udara
Lap 4. pita tiras & dy tembus udara
 
Poliester bleaching
Poliester bleachingPoliester bleaching
Poliester bleaching
 
Tc 3
Tc 3Tc 3
Tc 3
 
Terjemahans
TerjemahansTerjemahans
Terjemahans
 
Poliester weight reduce
Poliester weight reducePoliester weight reduce
Poliester weight reduce
 
Evaluasi tablet
Evaluasi tabletEvaluasi tablet
Evaluasi tablet
 
Uji tarik rayon
Uji tarik rayonUji tarik rayon
Uji tarik rayon
 
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baikpresentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
presentasi pembangunan mesin pengering kayu yang baik
 
Mesin Pengemasan Salak Otomatis
Mesin Pengemasan Salak OtomatisMesin Pengemasan Salak Otomatis
Mesin Pengemasan Salak Otomatis
 
1.04 filtrasi
1.04 filtrasi1.04 filtrasi
1.04 filtrasi
 
Klimatik
KlimatikKlimatik
Klimatik
 
Uji Semen
Uji SemenUji Semen
Uji Semen
 
Pencampuran udara refisi
Pencampuran udara refisiPencampuran udara refisi
Pencampuran udara refisi
 
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbahPengolahan air limbah
Pengolahan air limbah
 
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
SNI 19-7119.3-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 3: Cara Uji Partikel Tersusp...
 
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.pptAlat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
Alat-alat Meteorologi-Klimatologi--BMKG Karangploso--2012.ppt
 
Filter Press System, Agricultural Engineering Instiper Jogjakarta
Filter Press System, Agricultural Engineering Instiper JogjakartaFilter Press System, Agricultural Engineering Instiper Jogjakarta
Filter Press System, Agricultural Engineering Instiper Jogjakarta
 
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyehProses merserisasi dan kostisasi nyeh
Proses merserisasi dan kostisasi nyeh
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Uji dimensi

  • 1. PENGUJIAN PERUBAHAN DIMENSI BAHAN TEKSTIL PADA PROSES PENCUCIAN DAN PENGERINGAN I. MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD Mengetahui perubahan dimensi bahan tekstil pada proses pencucian dan pengeringan. TUJUAN Mampu menguji perubahan dimensi bahan tekstil pada proses pencucian dan pengeringan. Mempelajari bagaimana cara melakukan pengujian dimensi bahan tekstil pada proses pencucian dan pengeringan Mampu melakukan penghitungan persen perubahan panjang, persen perubahan lebar, dan mengkeret bahan tekstil. II. TEORI DASAR Pada dasarnya pengujian dimensi bahan tekstil ini dimaksudkan untuk menentukan perubahan dimensi kain tenun dan kain rajut atau pakaian jadi yang akan terjadi apabila kain mengalami proses pencucian dan pengeringan dalam rumah tangga. Pada pengujian ini digunakan berbagai cara yang bervariasi dari kondisi pencucian yang paling ringan agar mencakup semua kondisi pencucian. Sedangkan padaproses pengeringan dilakukan dengan lima macam cara yang emncakup semua pengeringan baik pengeringan secara komersil maupun pengeringan rumah tangga. Prinsip Pengujian Prinsip pengujiannya adalah contoh uji yang diberi tanda, dicuci dalam mesin cuci dan dikeringkan sesuai dengan cara yang dipilih. Jarak tanda pada contoh uji menurut arah lusi dan pakan sebelum dan sesudah pencucian diukur. 1
  • 2. III. PRAKTIKUM A. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN Mesin Cuci Mesin Tipe A1  Kedudukan silinder pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan.  diameter silinder dalam (51,5 ± 0,5) cm.  Kedalaman silinder dalam (33,5 ± 0,5) cm.  Jarak antara silinder luar dan dalam 2,8 cm  Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing (5,0 ±0,5) cm sudut ketajaman 1200.  Gerakan putar 1 (normal), 12 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 3 ± 0,1 detik berhenti, 12 ± 0,1 detik berputar berlawanan arah jarum jam, 3 ± 0,1 detik berhenti dan seterusnya.  Gerakan putar 2 (ringan), 3 ± 0,1 detik berputar searah jarum jam, 12 ± 0,1 detik berhenti, 3 ± 0,1 detik berputar berlawanan arah jarum jam, 12 ± 0,1 detik berhenti dan seterusnya.  Frekuensi putaran saat pencucian 52 putaran per menit,saat pemerasan 530 ± 20 putaran per menit.  Pengisian air pada kondisi normal 25 ± 5 liter per menit, suhu 20 ± 5 0 C.  Waktu pengisian untuk mencapai ketinggian maksimum (13 cm) kurang dari 2 menit.  Waktu pengosongan air dari ketinggian air maksimum (13 cm) kurang dari 1 menit sejak katup pembuangan dibuka.  Sistem pemanasan secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.  Kapasitas pemanasan 5,4 ± 0,11 kW. Mesin Tipe A2  Kedudukan siliner pencuci horizontal dengan pintu pemasukan dari depan.  Diameter silinder dalam 48 cm.  Kedalaman silinder dalam 24,7 cm.  Jarak antara silinder dalam dan luar 2,5 cm.  Tiga buah sayap pengangkat dengan tinggi masing-masing 4,2 cm sudut ketajaman 120 0 C. 2
  • 3.  Gerakan putar 1 (normal), 13,5 detik berputar searah jarum jam, 1,5 dtik berhenti, 13,5 detik berputar berlawanan arah jarum jam, 1,5 detik berhenti dan seterusnya.  Gerakan ptar 2 (sedang), 9 detik berputar searah jarum jam, 6 detik berhenti, 9 detik berputar berlawanan rah jarumjam, 6 detik berhenti dan seterusnya.  Gerakan putar 3 (ringan), 3,5 detik berputar searahjarum jam, 11,5 detik berhenti, 3,5 detik berputar berlawanan arah jarumjam, 11,5 detikberhenti dan seterusnya.  Frekuensi putaran saat pencucian 50 putaran per menit, saat pemerasan 700 putaran per menit.  Pengisian air pada kondisi normal 10 ± 1 liter per menit, suhu 20 ± 5 0C.  Waktu pengisian untuk mencapaiketinggian maksimum (13 cm) kurang dari 3 menit.  Waktu pengosongan air dari ketinggian air maksimum 913 cm) kurang dari 1 menit sejak katup pembuangan dibuka.  Sistem pemanasan secara elektronik dilengkapi dengan thermostat.  Kapasitas pemanasan 4,6 kW. Mesin Tipe B  Tipe mesin menggunakan agitator.  Kecepatan agitator (normal = 70 ± 5 putaran per menit, ringan = 50 ± 5 putaran per menit).  Diameter silinder pencuci 50 ± 5 cm.  Tinggi silinder pencuci 30 ± 5 cm.  Pada batas tertinggi volumen air 40 liter.  Waktu pencucian dapat diatur 0-15 menit dengan toleransi 1 menit.  Frekuensi putaran (normal = 525 ± 15 putaran per menit, lambat = 360 ± 15 putaran per menit) Pengering Putar Mempunyai keranjang silinder berdiameter 75 cm, kedalaman tidak kurang dari 40 cm, dan frekuensi putar 50 ± 5 putaran per menit. Dilengkapi dengan pengatur suhu 3
  • 4. antara 50-70 0C yang terukur pada lubang ventilasi terdekat dari silinder pengering serta mempunyai periode pendinginan 5 menit saat pengeringan selesai. Deterjen Tanpa Pemutih Optik Detergen tanpa pemutih optik yang sesuai dengan estándar AATCC yang hanya digunakan pada mesin tipe B, detergen ECE tanpa pemutih optik yang dapat digunakan pada semua tipe mesin cuci tetapi perubahan warna contoh uji tidak diamati. Natrium perborat tetrahidrat Kain pemberat Kain pemberat yang merupakan kainyang terdiri dari 2 lembar kain rajut poliéster 100% atau kain tenun campuran poliéster-kapas yang beratnya mendekati contoh uji dengan toleransi 25% serat ukuran masing-masing 30 x 30 cm dengan toleransi ± 3 cm. Pengering listrik tekan datar (heated bed press) Alat bantú pengering tetes dan pengering gantung Rak pengering kasa Mistar atau alat ukur baja tahan karat Pena dengan tinta yang tidak hilang atau luntur yang memberikan penandaan permanen Meja datar untuk membentangkan contoh uji Gunting B. PERSIAPAN CONTOH UJI Pada contoh uji kain yang perlu dikakukan adalah :  Menyiapkan contoh uji berukuran sekurang-kurangnya 25 x 25 cm. Pengambilan contoh uji dilakukan 10 cm dari tepi kain. Bila benang-benang pada tepi contoh uji diperkirakan akan terus terurai pada proses pencucian sebaiknya tepi contoh uji diobras atau dijahit.  Membentangkan contoh uji pada meja datar tanpa tekanan atau tegangan dan usahakan bebas dari kerutan atau kekusutan menggunakan tangan secara perlahan. Buat sedikitnya tiga pasang tanda masing-masing sejajar arah lusi dan pakan. 4
  • 5.  Kondisikan contoh uji tersebut di dalam ruang standar sampai tercapai keseimbangan lembab.  Memgukur kembali jarak masing-masing tanda dengan skala terkecil 1 mm dan catat data ukuran masing-masing jarak tersebut sebagai panjang awal. C. CARA KERJA D. DATA PRAKTIKUM E. DISKUSI F. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Dede Karyana, S.Teks, M.Si. 2008. Pedoman Praktikum Laboratorium Evaluasi Kimia. Bandung : Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil. P. Soepriyono, S.Teks, dkk. 1973. Serat-Serat Tekstil. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. Wibowo Moerdoko, S.Teks, dkk. 1975. Evaluasi Tekstil bagian Kimia. Bandung : Institut Teknologi Tekstil. 5