Dokumen tersebut membahas berbagai komplikasi dan kelainan yang dapat terjadi pada masa nifas, seperti perdarahan berlebihan, infeksi genitalia, kelainan tromboemboli, komplikasi sistem kemih, serta kelainan payudara dan vulva. Penatalaksanaannya meliputi manajemen luka, antibiotik, antikoagulan, serta penanganan psikologis.
2. Masalah post anestesi
Perdarahan post partum
Eklampsia dan preeklampsia
Infeksi nifas pada genitalia
Kelainan tromboemboli
Komplikasi pada traktus urinarius
Kelainan dan penyakit lain dalam nifas
3. Masalah post Anestesi
Nyeri
Masalah pernafasan
Hipoventilasi
Hipotensi
Emfisema subkutan
Hipertensi
Sakit kepala
Disfungsi hati atau ginjal
Defisit neurologis
4. Perdarahan post Partum
Penyebab kematian maternal terbanyak
150.000 kematian / tahun di negara berkembang
(WHO, 1990)
88% terjadi 4 jam setelah persalinan
konsekuensi dari persalinan kala III
Jika > 500 ml
Penyebab :
Atonia uteri
Sisa plasenta
Laserasi vagina atau serviks
Ruptur uterus
Inversi uterus
5. PENATALAKSANAAN
1 jam setelah persalinan penting untuk
diagnosis dan penatalaksanaan perdarahan
abnormal
Plasenta masih dalam uterus atau tersisa
manual plasenta
Tetap berdarah diberikan oxytocin,
pemijatan abdomen secara pelan hingga
uterus berkontraksi
Perdarahan berlanjut rujuk
6. Eklampsia dan Preeklampsia
Penyebab kematian 3 terbanyak
1 dalam 100 – 1700 persalinan di negara
berkembang (Crowther,1985)
50% dari kejadian eklampsia terjadi 3
hari post partum (Lubarsky 1994)
7. PENATALAKSANAAN
Komplikasi terberat adalah perdarahan
intraserebral
Eklampsia atau PE berat pada hari I post
partum rawat inap
Pilihan terapi : Magnesium sulfat
8. Infeksi Nifas pada Genitalia
Peradangan yang terjadi pada masa nifas
disebabkan oleh masuknya kuman dalam
alat genitalia waktu persalinan, nifas, dan
dalam kehamilan.
70% disebabkan oleh bakteri anaerob
(coccus gram (+) seperti streptococcus,
staphylococcus, e.coli, clostridium welchii)
dan aerob patogen.
9. Cara terjadinya infeksi dapat melalui :
Tangan pemeriksa
Droplet infection
Dari penderita lain
Koitus (pecahnya ketuban)
Infeksi intrapartum
10. Faktor predisposisi :
Daya tahan tubuh yang menurun
Partus lama
Ketuban pecah dini
Tindakan bedah / perlukaan jalan lahir
Sisa plasenta / selaput ketuban / sisa bekuan
darah
11. Infeksi dapat berupa :
Vulvitis
Vaginintis
Servisitis
Endometritis
Dapat lebih jauh menjadi :
Septikemia / piemia
Peritonitis
Parametritis
12. GAMBARAN KLINIK
vulvitis, vaginitis dan servisitis
Nyeri dan panas pada tempat infeksi
Kadang perih bila kencing
Suhu meningkat, kadang disertai menggigil
endometritis
Tergantung jenis dan virulensi kuman, daya tahan
penderita dan derajat trauma pada jalan lahir
Deman
Uterus agak membesar dan lembek
Nyeri pada perabaan
Nadi menjadi cepat
Lokia kadang berbau
13. Septikemia dan piemia
Merupakan infeksi yang berat
Demam tinggi , suhu 39˚C – 40˚C disertai menggigil
Nadi cepat 140 – 160 x/mnt atau lebih
KU cepat memburuk
Dapat meninggal dalam 6 – 7 hari
Peritonitis
Merupakan perluasan dari endometritis ,
salpingoooforitis atau selulitis pelvika
Gejala seperti pada peritonitis umum
Demam tinggi
Nadi cepat dan kecil
Nyeri perut bawah dan kembung
Defans muskular
14. DIAGNOSIS
Kebanyakan demam setelah persalinan
disebabkan oleh infeksi nifas tetapi
kemungkinan penyebab diluar alat genital
harus dipertimbangkan (bronkitis, pneumonia,
pielonefritis, mastitis dll)
Pastikan apakah infeksi bersifat lokal atau
telah menyebar
15. PENCEGAHAN
Selama kehamilan
Perbaiki gizi
Koitus pada hamil tua sebaiknya tidak dilakukan
(pecah ketuban infeksi)
Selama persalinan
Membatasi kemungkinan masuknya kuman-kuman
kedalam jalan lahir
Mencegah persalinan tidak berlarut-larut
Tindakan persalinan dengan trauma sesedikit
mungkin
Mencegah terjadinya perdarahan banyak
16. Alat-alat harus steril
Penolong harus steril
Periksa dalam jika ada indikasi
Transfusi hanya bilamana sangat diperlukan
Selama nifas
Perawatan luka
Membatasi pengunjung
Mengisolasi pasien
17. PENGOBATAN
Antibiotika:kultur dan test sensitivitas
Antibiotika tetap diberikan sebelum hasil kultur
(+)
Dapat diberikan antibiotika spektrum luas
PROGNOSIS
Tergantung dari virulensi dan luasnya infeksi
18. Kelainan Tromboemboli
Penyebab kematian utama di negara maju
Emboli paru
Pada masa nifas insidens trombosis vena
dalam 0,19%
Insidens meningkat, setelah :
Persalinan dengan bantuan alat
Manual plasenta
Seksio sesarea
Pernah menderita kelainan tromboemboli
sebelumnya
19. GEJALA KLINIK
Trombosis vena dalam
Nyeri, bengkak
Sedikit peningkatan temperatur dan nadi
DIAGNOSIS
Doppler
PENCEGAHAN
Mobilisasi dini
20. PENATALAKSANAAN
Antikoagulan
Jika diberikan cumarin pada ibu, maka bayi harus
diberikan vitamin K oleh karena cumarin dapat
diekskresikan pada ASI
21. Komplikasi pada Traktus Urinarius
Retensi urine
Hari I post partum fenomena yang sering dijumpai
Disebabkan oleh :
Edema pada uretra dan v. urinaria
Laserasi dan nyeri pada vulva
Inkontinensia
Mengarahkan pada kemungkinan fistula vesikovaginal
Disebabkan oleh :
Tekanan yang lama dari kepala bayi terhadap v. urinaria
dan uretra.
Persalinan traumatik
22. Infeksi
Sering terjadi selama periode post partum
Disebabkan oleh :
Stasis urin selama kehamilan dan bakteriuria
asimptomatik infeksi berulang
Selama persalinan dilakukan kateterisasi infeksi
Infeksi tersering selama post partum :
Sistitis
pielonefritis
23. Kelainan dan Penyakit Lain dalam Nifas
KELAINAN PADA MAMMA
Mastitis
Disebabkan oleh buruknya pengaliran ASI
Antibiotik dapat diberikan apabila keadaan sangat
akut atau tidak membaik dalam 12-24 jam setelah
pengaliran
Antibiotik pilihan : flucloxacillin, eritromisin,
sefalosporin ( sensitif dengan S. aureus)
Apabila terjadi abses tindakan bedah
Pemberian ASI dapat dilanjutkan kembali apabila
tidak nyeri lagi
24. Pembendungan air susu
Galaktokel
Kelainan puting susu
Kelainan dalam keluarnya air susu (agalaktia,
poligalaktia, galaktorea)
Penghentian laktasi
25. KELAINAN PADA VULVA DAN PERINEUM
Setelah terjadinya trauma pada kala II
persalinan ( robekan perineum, episiotomi,
robekan labia )
20% nyeri hingga 10 hari post partum
7,5% nyeri hingga 3 bulan ( Sleep , 1984)
Penatalaksanaan :
analgetik
26. KELAINAN PADA UTERUS
Subinvolusi
Perdarahan nifas sekunder
KELAINAN-KELAINAN LAIN DALAM NIFAS
Nekrosis pars anterior hipofisis post partum
(sindroma Sheehan)
Problem psikologis selama periode postpartum
Postpartum blues
Postpartum depression
Puerperal psychosis