SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
A. Fisiologi Sistem sirkulasi
Dibagi 2 (dua) bagian :
1. Sirkulasi sistemik
Ventrikel kiri → Aorta → arteri → arteriol → kapiler→ venula →
vena kava sup. Vena kave inf → atrium kanan.
2. Sirkulasi Pulmonal.
Ventrikel kanan → arteri pulmonal → Pulmonum → vena
pulmonal → atrium kiri.
Bagian dari sirkulasi :
1.

Arteri

: Transport darah tekann tinggi ke jaringan

darah mengalir
2.

Arteriol

dengan cepat

: Tabung-tabung kecil dari system arteri

mempunyai katup pengendali
3.

Kapiler

: Untuk pertukaran cairan, makanan, elekrtolit

hormone dan bahan-bahahn lainnya antara darah
dengan ruang interstitial.
4.

Venula

5.

Vena

: Mengumpulkan darah dari kapiler
: sebagai alat penampung untuk

pengangkutan darah dari jaringan kembali ke
jantung, bertekanan rendah, mempunyai dinding
yang tipis menonjol.

KMB, Ners B 03

1
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan yang fungsi tubuh
tregantung pada volume dan komposisi cairan tubuh tersebut
untuk mempertahankan keseimbangan cairan
Homestatis : berupa equilibrium yang dinamis antara H2O,
subtansia anorganik dan molekul organic yang masuk
Berbagai organ yang terlibat atau berperan dalam pemeliharaan
kondisi hemoestatis antara lian : paru-paru, jantung, kelenjar
pituitary, corteks adrenal, parathyroid, ginjal dan pembuluh darah
1. Istilah-Istilah :
•

Solvent (zat pelarut) adalah cairan yang dapat melarutkan
substansi-substansi lain dala suatu larutan (air).

•

Solute (zat terlarut) adalah subtansi-subtansi yang terlarut
atau terdapat dalam suatu larutan

•

Cairan tubuh adalah larutan/air (pelarut/solvent) dan solute
(elektrolit dan non elektrolit)

•

Elektrolit adalah senyawa kimia yang terlarut dalam suatu
larutan yang dibentuk oleh ion-ion;
a. Kation adalah ion bermuatan Positif
b. Anion adalah ion bermuatan Negatif

*

Non elektrolit adalah zat terlarut yang secara elektrolit
bersifat netral (mosalnya vitamin, creatinin, protein, glukosa
dan lipid

Non elektrolit yang mempunyai balance untuk

mempertahankan tubuh adlah protein dan glukosa.

KMB, Ners B 03

2
*

Keseimbangan elektrolit merupakan suatu kondisi netral
elektrolit dari ion-ion yang terlarut dlm cvairan tubuh. Untuk
mempertanhankan kesiembangan, kesamaan jumlah anion
dan kation harus terjadi setiap saat pada kedua sisi
membrane sel.

*

Membrane sel adalah barrier fisik yang melingkupi suatu
ruang cairan pada organisme hidup.

*

Permeabilitas membrane adalah tingkat dimana suatu
membrane melewatkan secara bebas beberapa substansi.

*

Membran semipermeabel adalah membrane permeable
yang secara selektif melewatkan beberapa substansi tetapi
tidak semua substansi dapat dilewatinya.
•

Difusi adalah gerak kinetic yang acak-acakan yang
menyebabkan atom-atom dan molekul menyebar
secara

merata

dalam

ruang

pembatas.

Sampai

konsentrasi dan distribusinya sama disemua area.
•

Filtrasi adalah proses fisika dimana cairan didorong
melalui membrane sel oleh karena tekanan yang tidak
sama yang mendesak cairan dari sisi lain membrane

•

Osmosis adalah perpindahan suatu larutan melewati
membrane semipermiabel ke larutan yang lain yang
mempunyai konsentrasi yang lebih rendah.

•

Asam adalah substansia yang dapat menerima ion
hydrogen yaitu sebagai ion bikarbonat

•

Keseimbangan asam basa ditunjukan pada kondisi
dimana cairan tubuh mempertahankan perbandingan
yang stabil antara ion H dan ion bikarbonat.

KMB, Ners B 03

3
•

Konsentrasi ion H ditunjukkan sebagai pH

a.

Nilai pH darah antara 7,35 – 7,45

b.

Air murni merupakan larutan netral: pH = 7

c.

Larutan asam mempunyai pH dibawah 7

d.

Larutan basa mempunyai pH diatas 7

Asidosis adalah kondisi yang dikarakteristikkan oleh

•

peningkatan ion H, atau menurunnya ion bikarbonat, nilai pH turun
dibawah 7,35

Alkalosis adalah kondisi yang dikarakteristikkan oleh

•

penurunan ion H atau peningkatan ion bikartbonat, nilai pH diatas
7,45

Buffer adalah sunstansi yang mengatur pH dengan

•

memelihara konsentrasi ion H yang steril.

2. Cairan Tubuh
A. Fungsi cairan Tubuh
• Pembentuk struktur tubuh.
• Sarana

transportasi (nutria, hormone, protein dan molekul-

molekul ke dalam sel).
• Sebagai sarana metabolisme sel
• Membantu mengeluarkan sisa metabolisme
• Mengatur suhu tubuh
• Pelarut elketrolit dan non elektrolit

KMB, Ners B 03

4
• Mengisi rongga tubuh: cairan pleura, cairan spinal, cairan
pericardium, peritoneal
• Memelihara suhu tubuh dengan kulit
B. Distribusi Cairan Tubuh.
Jumlah cairan tubuh tergantung umur dan jenis kelamin. Pada bayi
lebih besar dari pada orang dewasa. Orang gemuk lebih kurang dari
orang kurus dan perempuan lebih kurang dari pada laki-laki.
☺ Total Body Water (TBW).
Pada orang dewasa ± 60 % dari BB dalam Kg
☺ Cairan tubuh dibagi dalam 2 bagian :
1. Cairan Intra Seluler
Adalah cairan dalam semua sel tubuh mengandung 2/3 TBW
(40 %)
2. cairan Ekstra sel, meliputi :
-

Interstitiel 15 %

-

Intra vaskuler 5 %

-

Transelluler (ECS), cairan yang terdapat dalam rongga
badan 1-3 % dari BB.

TBW
(60 %)

ICF
ECF
2/3
2/3
(40 %)
20%

C. Faktor yang mempengaruhi presentasi TBW
KMB, Ners B 03

5
1. Jaringan lemak mengandung sedikit air dari pada otot
2. usi alebih tua cenderung kehilangan massa otot sehingga bertambah
usia mengakibatkan presentasi cairan tubuh menurun
3. bayi mempunyai presentasi lebih tinggi (70 % - 80 %) dari berat
badan adalah air.
UMUR
10 – 18

JENIS KELAMIN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
59 %
57 %

18 – 40

61 %

51 %

40 – 60

51 %

47 %

> 60

52 %

46 %

ELEKTROLIT
a.

Konsentrasi zat terlarut.
o Konsentrasi total zat terlarut pada cairan tubuh ditujukan dalam
miliosmoles (m osm)
o Osmolaritas menunjukkan konsentrasi dan dilusi N= 270 – 300 m
Osm/l

b.

KOmposisi elektrolit tubuh
o ICF mengandung air, elektrolit, protein, asam nuleic, lipids,
polysakarida
o ECF mengandung air, elektrolit protein, sel darah merah, sel
darah putih dan platelet

KMB, Ners B 03

6
o Elektrolit utama tubuh adalah Sodium, potassium, clhorida,
calsium, magnesium, phosfr, hydrogen dan bikarbonat
o Elektrolit ICF utama ; K dan Mg
o elektrolit ECF utaa ; Na dan Cl
o sumber elektrolit ; intake cairan; makanan dan cairan

c.

Fungsi Elektrolit

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun
pada plasma terinci di bawah ini :

No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler
Plasma Interstitial
1. Kation :
• Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq
• Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq
• Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0
• Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq

2. Anion :
• Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq
• Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq
• Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq
• Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq

KMB, Ners B 03

7
• Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

a. Kation :
• Sodium (Na+) :
- Kation berlebih di ruang ekstraseluler
- Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler
- Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus
- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen
pada ion sodium
di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan
- Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang.

• Potassium (K+) :
- Kation berlebih di ruang intraseluler
- Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel
- Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves.
- Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis.

• Calcium (Ca++) :
- Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam
tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat
- Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle
- Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses

KMB, Ners B 03

8
pengaktifan
protrombin dan trombin
- Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

b.Anion :
• Chloride (Cl -) :
- Kadar berlebih di ruang ekstrasel
- Membantu proses keseimbangan natrium
- Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster
- Sumber : garam dapur

• Bicarbonat (HCO3 -) :
Bagian dari bicarbonat buffer sistem
- Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan
suasana garam untuk
menurunkan PH.

• Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) :
- Bagian dari fosfat buffer system
- Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel
- Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan
tulang
- Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

KMB, Ners B 03

9
1.4 Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu :
a.Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan
nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.

b.Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

c.Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan
interstitial masuk ke dalam sel.
Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran
semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen
dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan
elektrolit tubuh dengan cara :
• Diffusi
• Filtrasi
• Osmosis
• Aktiv Transport

Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua

KMB, Ners B 03

10
zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana
adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan
atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat
terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu :
• Permebelitas membran kapiler dan sel
• Konsenterasi
• Potensial listrik
• Perbedaan tekanan.
Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan
konsentrasi. Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat
terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang
tinggi.

Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan
perbedaan konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif.
Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan
energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah
transportasi pompa kalium dan natrium.

Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian
plasma dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir
sama pada kedua bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur
oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama

KMB, Ners B 03

11
akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang
terutama disebabkan oleh albumin serum. Proses perpindahan cairan dari
kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses
filterisasi adalah pada glomerolus ginjal.

Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian
yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil,
suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis.

Pengaturan Normal keseimbangan Cairan dan ELektrolit
a.

Ketentuan volume cairan
Kebutuhan cairan tubuh yang normal intake dan output

b.

Intake Cairan Normal
Orang dewasa sehat memasukkan cairan N 90 % dari intake cairan/
harinya (± 2500 cc) ± 10 % intake cairan dihasilkan dari
metabolisme

c.

Out Put Cairan Normal
•

Balance cairan dipertahankan karena: paru-paru, kulit, saluran
cerna, ginjal mensekresikan sejumlah cairan sama dengan
intake cairan total

•

IWL (Insensible Water Loss) adalah hilangnay cairan yang tidak
dapat dilihat melalui evaporasi dan respirasi
o Dewasa : 8 – 10 cc/kgBB/24 jam
o Anak

KMB, Ners B 03

: 30 cc/kg BB/24 jam
12
o Dengan atas suhu : 10 cc/kgBB + 200 cc (suhu tubuh – 36,8 º
C)
•

Sensible Water Loss adalah hilangnya cairan yang dapat
diamati yaitu:
o Urine : 1 – 2 cc/kgBB/jam
o Faeces : 100 – 200 cc/24 jam

•

Out put urine setiap hari hamper sama dengan intake
balance

cairan

individu

dapat

diperkirakan

dengan

membandingkan intake oral dan out put urine.
•

No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam).
1. 3 hari 3,0 250-300
2 1 tahun 9,5 1150-1300
3. 2 tahun 11,8 1350-1500
4. 6 tahun 20,0 1800-2000
5. 10 tahun 28,7 2000-2500
6. 14 tahun 45,0 2200-2700
7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700

Sumber Masukan dan Pengeluaran Elektrolit
1. Masukan elektrolit tubuh
-

Masukan cairan (minum)

-

Makanan

2. Ekskresi Elektrolit
-

Melalui ginjal th/diuretic

-

Gastrointestinal saat diare

-

Saluran cerna bagian atas hydrogen + potassium

KMB, Ners B 03

13
-

Saluran cerna bagian bawah bicarbonate

-

Diaphoresis berlebihan sodium dan clorida

-

Drainage pada pembedahan

PENGATURAN CAIRAN TUBUH

1. Regulasi oleh ginjal
 Ginjal adalah pengatur utama keseimbangan Na + dan cairan
dalam ECF
 Sel dlm glomerulus mensecresi enzim rennin jika ada
penurunan konsentrasi sodium dan volume plasma.
 Renin megaktifkan angiotensin I → angiotensin II(suatu
kuatan vasokonstriksi)
 Jika sodium menurun, volume plasma naik. Jika filtrasi
glomerulus naik maka urine naik
 Angitensin II menyebabkan lepasnya reabsorbsi sodium + air
dan elektrolit.

2. Pengaturan Secara Endokrin
a. Anti diuretik Hormon
-

Diproduksi di hypothalamus, yang dikeluarkan oleh

kelenjar

pituitary posteror.
-

bekerja

terhadap

tubulus

renalis

menurunkan urine out put
b. Aldosteron
KMB, Ners B 03

14

untuk

menahan

air

dan
-

Disekresi oleh korteks adrenal

-

Bekerja terhadap tubulus renalis untuk reabsorbsi Na + dan Ci –
ekresi potassium

-

menaikkan volume sirkulasi/ reabsorbsi air bersama Na +
c. Parathormon

-

Dihasilkan oleh kelejar parathyroid

-

Melancarkan absorbsi Ca dari tulang

-

Menaikan ekskresi cairan phosfat oleh ginjal
STREES

Hiphalamus melepas CRH

Posterior pituitary gland

kel. Pituitari anterior

↑secresi ADH

ACTH

↑ Retensi cairan

↑ Secresi aldosteron

Pembentukan urine

↑ Reabsorbsi air dan Na

Retensi cairan dan Na + di tubulus ginjal

KMB, Ners B 03

15
3.

Pengaturan oleh sistem cardiovaskuler
 Sistem ini mengatur valume cairan, sensorik tekanan dan atrial
natriuretik factor
 Valume darah normal, pompaan drh ke ginjal pd tekanan yang
optimal, ferfusi ginjal adekuat
 Valume drh meningkat, CO meningkat tek. Arteri meningkat, shg
meningkatkan urine out put dan sebaliknya
 Tekanan arteri mneingkat hingga baroreseptor berespon dan
streech reseptor mengirimkan imfuls utk system saraf simpatik
 Refleks imfus saraf simpatik menyebabkan dilatasi arteriole
ginjal hingga urine out put meningkat
 Factor natriuretik atrial (ANF) adalah hormone polipeptida yang
disekresikan oleh atrial jtg ke drh
 Sinyal ANF pd ginjal meningkatkan reabsorbsi tubulus terhdp Na
+ hingga out put meningkat dan volume drh menurun.

4. Pengaturan oleh saluran cerna
-

Proses enzimatik dan hormonal, dikombinasix dgn
transport aktif dan fasif mll mekanisme dimana saluran
cerna berpartisifasi dlm pengaturan volume cairan

-

Awal pencenaan, cairan, air dan secresi saluran cerna
bergerak ke usus halus ± 85 – 95 % air diabsorbsi dan
nutrient ditransport ke plasma

KMB, Ners B 03

16
-

Colon mengabsorbsi 500 – 1000 ml dan menyerap
elektrolit sebelum bergerak menuju rectum dan anus
yang akan dikelurkan sbg faeces

5. Pengaturan oleh paru.
-

Berupa IWL hingga ± 500 cc/hr
-

Jumlah IWL bervariasi tergantung hyperpentilasi dan
mekanisme ventilasi

GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT
A. Natrium
1.

Hypontaremia
•

Keadaan kekurangan natrium plasma

•

Penyebabnya adalah pemberian diuretic yang lama, diare
yang sering, minum berlebihan

•

Gejala :
o Rasa haus berlebihan
o Rasa cemas, takut dan bingung
o Kulit dingin dan lembab
o Kram perut, nadi cepat dan lemah
o TD menurun
o Konvulsi
o Na < 135 mg/l

KMB, Ners B 03

17
2.

Hypernatremia
•

Keadaan Na yang berlebihan didlm plasma

•

Etilogi : dehidrasi, diare, intake air kurang, intake garam
berlebihan.
Gejala :

•

-

Mukosa kering, haus

-

Turor menurun, kulit merah dan bengkak

-

Lidah kasar dan kering

-

Konvulsi

-

Suhu badan naik

-

Na > 145 meg/l

B. Kalium.
1.

Hypokalemi
• Keadaan kalium plasma kurang
• Etilogi : diaer, penyakit usus, luka baker, pemberian diuretic,
alkalosis metabolic, stress fisik dan emosi
• Gejala :
-

tekanan drh menurun, malaesa

-

anareksia, muntah-muntah

-

bengkak

-

otot lunak dan lemah

-

KMB, Ners B 03

denyut nadi lemah

K + < 4 meg/l

18
2. Hiperkalemia
•

Keadaan kadar kalium plasma berlebihan

•

Etilogi : luka-luka, penyakit ginjal, adrenal menurun, asidosis
metabolisme.

•

Gejala :
-

Nadi aritmia, ventrikuler vibrasi

C.

Mual, lemah, oliguria, anuria

K + > 5,6 meg/l

Kalsium
1.

Hypokalsemia
•

Jumlah kalsium did lm cairan ECF kurang

•

Etilogi: peritonitis, post op kel. Parathyroid, diare, koreksi
asidosis berlebihan

•

Gejala :
-

Kejang otot perut

-

Tetany, konvulsi

2.

Kesemutan pada jari

Ca < 4,5 meg/l

Hyperkalsemia
•

Jumlah kalsium didlm cairan ECF berlebihan

•

Etiologi : Bed rest lama,tumor kel parathyroid

•

Gejala: - Relaksasi otot, batu ginjal
- nyeri tulang, mula muntah

KMB, Ners B 03

19
- stuport, coma
- Ca > 5,8 meg/l
D. Magnesium
1.

Hypomagnesimia
•

Jumlah magnesium kurang

•

Etilogi: pancreatitis akut, sindroma malabsorbsi, diare,
muntah, intake K + berlebihan, alkoholisme, reseksi usus,
by pass usus, sekresi ginjal berlebihan.

•

Gejala : - Tremor, tetani, refleks meningkat
-

konvulsi, disorientasi, gelisah

-

depresi, halusinasi, gerakan kedutan, konvulsi

-

parastesia pada kaki

-

anoreksia, mual

-

takikardia, hipotensi

-

kontraksi premature strium/ventrikel

2. Hipermagnesium
Berlebihan jumlah magnesium

•

• Etiologi : gagal ginjal, insufisiensi adrenal, masukan obat
yang

mengandung

Mg,

hyeprparathiroid
• Gejala: - Mengantuk, lethargi, mual
-

KMB, Ners B 03

Refleks tendon dlm hilang
Depresi pernafasan

20

diabet

ketoasidosis,
-

Henti jantung, hipotensi, bradikardi, nadi lemah,
coma

KMB, Ners B 03

21
Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit
tubuh antara lain :
a.Umur :
Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan
berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan.
Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan
cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan
keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung.

b.Iklim :
Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban
udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan
elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di
lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari.
c.Diet :
Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika
intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan
lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun
padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan
sehingga hal ini akan menyebabkan edema.

d.Stress :

KMB, Ners B 03

22
Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan
pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan
retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume
darah.

e.Kondisi Sakit :
Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan
dan elektrolit tubuh Misalnya :
- Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui
IWL.
- Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses
regulator
keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh
- Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan
pemenuhan intake
cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri.

f.Tindakan Medis :
Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain.

g.Pengobatan :
Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh

KMB, Ners B 03

23
pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh.
h.Pembedahan :
Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan
kehilangan darah selama pembedahan.

1.7 Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh
Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah :
• Volume
• Osmolalitas
• Komposisi
Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler
(ECF) dan menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air
dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau
kelebihan volume ekstraseluler (ECF).

Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler
(ICF) dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air
dalam jumlah yang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya
berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium
serum penting untuk mengenali keadaan ini.

Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah

KMB, Ners B 03

24
tanpa disertai perubahan yang jelas dari jumlah total dari partikelpartikel yang aktif secara osmotik sehingga mengakibatkan perubahan
komposisional.

a. Ketidakseimbangan Volume
• kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF)
Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangan
cairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam
jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali
diistilahkan dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air
murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia.
- airan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama
dengan cairan
tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL).
- Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat
terlarut/kepekatannya
melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl
normal, Dextrose
5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%.
- Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat
terlarut/kepekataannya kurang
dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl
0,33 %.

KMB, Ners B 03

25
• Kelebihan Volume ECF :
Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air keduaduanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan
terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia)
maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga
mnyebabkan edema. Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang
berlebihan. Edema dapat terlokalisir atau generalisata.

b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional
Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam
cairan-cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang
aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas
(overhidrasi) adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam
plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma.
Pahami juga perubahan komposisional di bawah ini :
• Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5
mEq/L.
• Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau
sama dengan
5,5 mEq/L.
• Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera
dikenali, dan

KMB, Ners B 03

26
ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal.

2. Proses Keperawatan
2.1 Pengkajian
Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau
resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi :
• Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebab
gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit
• Kaji manifestasi klinik melalui :
- Timbang berat badan klien setiap hari
- Monitor vital sign
- Kaji intake output
• Lakukan pemeriksaan fisik meliputi :
- Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler
irritability.
- Auskultasi bunyi /suara nafas
- Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran
• Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum,
Analisa Gas
Darah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine.

2.2 Diagnosis Keperawatan

KMB, Ners B 03

27
Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
• Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan
mekanisme
pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri
• Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio,
ketidakseimbangan
elektrolit
• Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan
dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria.
• Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih bwerhubungan dengan
anuria,
penurunan kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan
cairan di
ekstraseluler.
• Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan
volume cairan
• Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema

• Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema

2.3 Intervensi Keperawatan

KMB, Ners B 03

28
Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit adalah :
a. Atur intake cairan dan elektrolit
b. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi
dokter dengan
memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari
tindakan
c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate.
d. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment.

2.4 Evaluasi/Kreteria hasil :
Kreteria hasil meliputi :
• Intake dan output dalam batas keseimbangan
• Elektrolit serum dalam batas normal
• Vital sign dalam batas normal.

# Rujukan :

Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice,
Fifth Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995

Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN,
Sixteenth Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999.

KMB, Ners B 03

29
Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995.

KMB, Ners B 03

30

More Related Content

What's hot

Biologi (Sistem Peredaran Darah)
Biologi (Sistem Peredaran Darah)Biologi (Sistem Peredaran Darah)
Biologi (Sistem Peredaran Darah)Kevin Dwi Alfiandri
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01MurniAmiruddin1
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Pola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serumPola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serumNugroho Tristyanto
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahVaUlin Nuha
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASIM Ikram
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011Mentari
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitSulistia Rini
 
Fisiologi cairan-tubuh
Fisiologi cairan-tubuhFisiologi cairan-tubuh
Fisiologi cairan-tubuhAltius Paratte
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahVina Widya Putri
 
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppPresentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppKharismaCinta
 
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1Sihabudin257
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Biologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIBiologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIQuirella Bellinda
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolitpjj_kemenkes
 

What's hot (20)

Biologi (Sistem Peredaran Darah)
Biologi (Sistem Peredaran Darah)Biologi (Sistem Peredaran Darah)
Biologi (Sistem Peredaran Darah)
 
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp012 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
2 membranfisiologisarafotot-121006111312-phpapp01
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Pola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serumPola hubungan antara kadar bilirubin serum
Pola hubungan antara kadar bilirubin serum
 
Presentasi hd-1-kelompok-1
Presentasi hd-1-kelompok-1Presentasi hd-1-kelompok-1
Presentasi hd-1-kelompok-1
 
Materi cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolitMateri cairan dan elektrolit
Materi cairan dan elektrolit
 
biokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuhbiokimia cairan tubuh
biokimia cairan tubuh
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
 
sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011sel homeostatsis otot sensoris 2011
sel homeostatsis otot sensoris 2011
 
Bab 1 baru
Bab 1 baruBab 1 baru
Bab 1 baru
 
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolitKonsep kebutuhan cairan dan elektrolit
Konsep kebutuhan cairan dan elektrolit
 
Fisiologi cairan-tubuh
Fisiologi cairan-tubuhFisiologi cairan-tubuh
Fisiologi cairan-tubuh
 
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam DarahLaporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
Laporan Praktikum Biokimia Darah dan Pemeriksaan Kandungan Senyawa dalam Darah
 
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_ppPresentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
Presentasi ppt powerpoint_darah_blood_pp
 
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
 
Cairan.new
Cairan.newCairan.new
Cairan.new
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan ElektrolitKeseimbangan Cairan dan Elektrolit
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
 
Biologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIBiologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XI
 
Cairan Elektrolit
 Cairan Elektrolit Cairan Elektrolit
Cairan Elektrolit
 

Viewers also liked

Viewers also liked (6)

Halloween
HalloweenHalloween
Halloween
 
Organ-Haftpflichtversicherung (D&O)
Organ-Haftpflichtversicherung (D&O)Organ-Haftpflichtversicherung (D&O)
Organ-Haftpflichtversicherung (D&O)
 
Trb logstk crudo
Trb logstk crudoTrb logstk crudo
Trb logstk crudo
 
Lec 1 enseñar zdp
Lec 1 enseñar zdpLec 1 enseñar zdp
Lec 1 enseñar zdp
 
Muropazblanco
MuropazblancoMuropazblanco
Muropazblanco
 
TP - American Science Fiction
TP - American Science FictionTP - American Science Fiction
TP - American Science Fiction
 

Similar to SISTEM SIRKULASI DAN HOMEOSTASIS

Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolitpjj_kemenkes
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptDeziIlham2
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1pjj_kemenkes
 
Homeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaHomeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaSAPRIL1
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -nurahlina08
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Gambel Moral
 
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi Gambel Moral
 
PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2
PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2
PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2Gambel Moral
 
sirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.pptsirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.pptfristapakpahan
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasiNursyamsu Hidayat
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamhendrairawan92
 

Similar to SISTEM SIRKULASI DAN HOMEOSTASIS (20)

.13184877.ppt
.13184877.ppt.13184877.ppt
.13184877.ppt
 
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan ElektrolitPemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
 
Cairan
CairanCairan
Cairan
 
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.pptFisiologi Cairan Tubuh.ppt
Fisiologi Cairan Tubuh.ppt
 
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolitP2. keseimbangan cairan dan elektrolit
P2. keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit 1
 
Homeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basaHomeostasis , cairan, asam basa
Homeostasis , cairan, asam basa
 
Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3Modul 2 kb 3
Modul 2 kb 3
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -
 
Dinamika cairan
Dinamika cairanDinamika cairan
Dinamika cairan
 
Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi Anatomi dan fisiologi
Anatomi dan fisiologi
 
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
PATERNA/UNRAM/ANATOMIDANFISOLOGITERNAK/SMS2/Anatomi dan fisiologi
 
PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2
PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2
PATERNA UNRAM_ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK/Anatomi dan fisiologi_SMS2
 
sirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.pptsirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.ppt
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasikebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
kebutuhan-cairan-dan-elektrolit-pasien-operasi
 
Sistem Sirkulasi
Sistem SirkulasiSistem Sirkulasi
Sistem Sirkulasi
 
Cairan.new
Cairan.newCairan.new
Cairan.new
 
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asamFisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
Fisiologi cairan tubuh dan elektrolit serta keseimbangan asam
 
1.2 konsep sistem peredaran darah
1.2 konsep sistem peredaran darah1.2 konsep sistem peredaran darah
1.2 konsep sistem peredaran darah
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

SISTEM SIRKULASI DAN HOMEOSTASIS

  • 1. A. Fisiologi Sistem sirkulasi Dibagi 2 (dua) bagian : 1. Sirkulasi sistemik Ventrikel kiri → Aorta → arteri → arteriol → kapiler→ venula → vena kava sup. Vena kave inf → atrium kanan. 2. Sirkulasi Pulmonal. Ventrikel kanan → arteri pulmonal → Pulmonum → vena pulmonal → atrium kiri. Bagian dari sirkulasi : 1. Arteri : Transport darah tekann tinggi ke jaringan darah mengalir 2. Arteriol dengan cepat : Tabung-tabung kecil dari system arteri mempunyai katup pengendali 3. Kapiler : Untuk pertukaran cairan, makanan, elekrtolit hormone dan bahan-bahahn lainnya antara darah dengan ruang interstitial. 4. Venula 5. Vena : Mengumpulkan darah dari kapiler : sebagai alat penampung untuk pengangkutan darah dari jaringan kembali ke jantung, bertekanan rendah, mempunyai dinding yang tipis menonjol. KMB, Ners B 03 1
  • 2. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari cairan yang fungsi tubuh tregantung pada volume dan komposisi cairan tubuh tersebut untuk mempertahankan keseimbangan cairan Homestatis : berupa equilibrium yang dinamis antara H2O, subtansia anorganik dan molekul organic yang masuk Berbagai organ yang terlibat atau berperan dalam pemeliharaan kondisi hemoestatis antara lian : paru-paru, jantung, kelenjar pituitary, corteks adrenal, parathyroid, ginjal dan pembuluh darah 1. Istilah-Istilah : • Solvent (zat pelarut) adalah cairan yang dapat melarutkan substansi-substansi lain dala suatu larutan (air). • Solute (zat terlarut) adalah subtansi-subtansi yang terlarut atau terdapat dalam suatu larutan • Cairan tubuh adalah larutan/air (pelarut/solvent) dan solute (elektrolit dan non elektrolit) • Elektrolit adalah senyawa kimia yang terlarut dalam suatu larutan yang dibentuk oleh ion-ion; a. Kation adalah ion bermuatan Positif b. Anion adalah ion bermuatan Negatif * Non elektrolit adalah zat terlarut yang secara elektrolit bersifat netral (mosalnya vitamin, creatinin, protein, glukosa dan lipid Non elektrolit yang mempunyai balance untuk mempertahankan tubuh adlah protein dan glukosa. KMB, Ners B 03 2
  • 3. * Keseimbangan elektrolit merupakan suatu kondisi netral elektrolit dari ion-ion yang terlarut dlm cvairan tubuh. Untuk mempertanhankan kesiembangan, kesamaan jumlah anion dan kation harus terjadi setiap saat pada kedua sisi membrane sel. * Membrane sel adalah barrier fisik yang melingkupi suatu ruang cairan pada organisme hidup. * Permeabilitas membrane adalah tingkat dimana suatu membrane melewatkan secara bebas beberapa substansi. * Membran semipermeabel adalah membrane permeable yang secara selektif melewatkan beberapa substansi tetapi tidak semua substansi dapat dilewatinya. • Difusi adalah gerak kinetic yang acak-acakan yang menyebabkan atom-atom dan molekul menyebar secara merata dalam ruang pembatas. Sampai konsentrasi dan distribusinya sama disemua area. • Filtrasi adalah proses fisika dimana cairan didorong melalui membrane sel oleh karena tekanan yang tidak sama yang mendesak cairan dari sisi lain membrane • Osmosis adalah perpindahan suatu larutan melewati membrane semipermiabel ke larutan yang lain yang mempunyai konsentrasi yang lebih rendah. • Asam adalah substansia yang dapat menerima ion hydrogen yaitu sebagai ion bikarbonat • Keseimbangan asam basa ditunjukan pada kondisi dimana cairan tubuh mempertahankan perbandingan yang stabil antara ion H dan ion bikarbonat. KMB, Ners B 03 3
  • 4. • Konsentrasi ion H ditunjukkan sebagai pH a. Nilai pH darah antara 7,35 – 7,45 b. Air murni merupakan larutan netral: pH = 7 c. Larutan asam mempunyai pH dibawah 7 d. Larutan basa mempunyai pH diatas 7 Asidosis adalah kondisi yang dikarakteristikkan oleh • peningkatan ion H, atau menurunnya ion bikarbonat, nilai pH turun dibawah 7,35 Alkalosis adalah kondisi yang dikarakteristikkan oleh • penurunan ion H atau peningkatan ion bikartbonat, nilai pH diatas 7,45 Buffer adalah sunstansi yang mengatur pH dengan • memelihara konsentrasi ion H yang steril. 2. Cairan Tubuh A. Fungsi cairan Tubuh • Pembentuk struktur tubuh. • Sarana transportasi (nutria, hormone, protein dan molekul- molekul ke dalam sel). • Sebagai sarana metabolisme sel • Membantu mengeluarkan sisa metabolisme • Mengatur suhu tubuh • Pelarut elketrolit dan non elektrolit KMB, Ners B 03 4
  • 5. • Mengisi rongga tubuh: cairan pleura, cairan spinal, cairan pericardium, peritoneal • Memelihara suhu tubuh dengan kulit B. Distribusi Cairan Tubuh. Jumlah cairan tubuh tergantung umur dan jenis kelamin. Pada bayi lebih besar dari pada orang dewasa. Orang gemuk lebih kurang dari orang kurus dan perempuan lebih kurang dari pada laki-laki. ☺ Total Body Water (TBW). Pada orang dewasa ± 60 % dari BB dalam Kg ☺ Cairan tubuh dibagi dalam 2 bagian : 1. Cairan Intra Seluler Adalah cairan dalam semua sel tubuh mengandung 2/3 TBW (40 %) 2. cairan Ekstra sel, meliputi : - Interstitiel 15 % - Intra vaskuler 5 % - Transelluler (ECS), cairan yang terdapat dalam rongga badan 1-3 % dari BB. TBW (60 %) ICF ECF 2/3 2/3 (40 %) 20% C. Faktor yang mempengaruhi presentasi TBW KMB, Ners B 03 5
  • 6. 1. Jaringan lemak mengandung sedikit air dari pada otot 2. usi alebih tua cenderung kehilangan massa otot sehingga bertambah usia mengakibatkan presentasi cairan tubuh menurun 3. bayi mempunyai presentasi lebih tinggi (70 % - 80 %) dari berat badan adalah air. UMUR 10 – 18 JENIS KELAMIN LAKI-LAKI PEREMPUAN 59 % 57 % 18 – 40 61 % 51 % 40 – 60 51 % 47 % > 60 52 % 46 % ELEKTROLIT a. Konsentrasi zat terlarut. o Konsentrasi total zat terlarut pada cairan tubuh ditujukan dalam miliosmoles (m osm) o Osmolaritas menunjukkan konsentrasi dan dilusi N= 270 – 300 m Osm/l b. KOmposisi elektrolit tubuh o ICF mengandung air, elektrolit, protein, asam nuleic, lipids, polysakarida o ECF mengandung air, elektrolit protein, sel darah merah, sel darah putih dan platelet KMB, Ners B 03 6
  • 7. o Elektrolit utama tubuh adalah Sodium, potassium, clhorida, calsium, magnesium, phosfr, hydrogen dan bikarbonat o Elektrolit ICF utama ; K dan Mg o elektrolit ECF utaa ; Na dan Cl o sumber elektrolit ; intake cairan; makanan dan cairan c. Fungsi Elektrolit Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci di bawah ini : No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler Plasma Interstitial 1. Kation : • Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq • Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq • Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0 • Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq 2. Anion : • Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq • Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq • Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq • Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq KMB, Ners B 03 7
  • 8. • Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq a. Kation : • Sodium (Na+) : - Kation berlebih di ruang ekstraseluler - Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler - Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus - Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion sodium di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan - Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang. • Potassium (K+) : - Kation berlebih di ruang intraseluler - Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel - Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves. - Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis. • Calcium (Ca++) : - Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat - Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle - Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses KMB, Ners B 03 8
  • 9. pengaktifan protrombin dan trombin - Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll. b.Anion : • Chloride (Cl -) : - Kadar berlebih di ruang ekstrasel - Membantu proses keseimbangan natrium - Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster - Sumber : garam dapur • Bicarbonat (HCO3 -) : Bagian dari bicarbonat buffer sistem - Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan PH. • Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) : - Bagian dari fosfat buffer system - Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel - Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang - Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA. KMB, Ners B 03 9
  • 10. 1.4 Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu : a.Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal. b.Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel c.Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara : • Diffusi • Filtrasi • Osmosis • Aktiv Transport Diffusi dan osmosis adalah mekanisme transportasi pasif. Hampir semua KMB, Ners B 03 10
  • 11. zat berpindah dengan mekanisme transportasi pasif. Diffusi sederhana adalah perpindahan partikel-partikel dalam segala arah melalui larutan atau gas. Beberapa faktor yang mempengaruhi mudah tidaknya difusi zat terlarut menembus membran kapiler dan sel yaitu : • Permebelitas membran kapiler dan sel • Konsenterasi • Potensial listrik • Perbedaan tekanan. Osmosis adalah proses difusi dari air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi. Difusi air terjadi pada daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang rendah ke daerah dengan konsenterasi zat terlarut yang tinggi. Perpindahan zat terlarut melalui sebuah membrane sel yang melawan perbedaan konsentrasi dan atau muatan listrik disebut transportasi aktif. Transportasi aktif berbeda dengan transportasi pasif karena memerlukan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Salah satu contonya adalah transportasi pompa kalium dan natrium. Natrium tidak berperan penting dalam perpindahan air di dalam bagian plasma dan bagian cairan interstisial karena konsentrasi natrium hampir sama pada kedua bagian itu. Distribusi air dalam kedua bagian itu diatur oleh tekanan hidrostatik yang dihasilkan oleh darah kapiler, terutama KMB, Ners B 03 11
  • 12. akibat oleh pemompaan oleh jantung dan tekanan osmotik koloid yang terutama disebabkan oleh albumin serum. Proses perpindahan cairan dari kapiler ke ruang interstisial disebut ultrafilterisasi. Contoh lain proses filterisasi adalah pada glomerolus ginjal. Meskipun keadaan di atas merupakan proses pertukaran dan pergantian yang terus menerus namun komposisi dan volume cairan relatif stabil, suatu keadaan yang disebut keseimbangan dinamis atau homeostatis. Pengaturan Normal keseimbangan Cairan dan ELektrolit a. Ketentuan volume cairan Kebutuhan cairan tubuh yang normal intake dan output b. Intake Cairan Normal Orang dewasa sehat memasukkan cairan N 90 % dari intake cairan/ harinya (± 2500 cc) ± 10 % intake cairan dihasilkan dari metabolisme c. Out Put Cairan Normal • Balance cairan dipertahankan karena: paru-paru, kulit, saluran cerna, ginjal mensekresikan sejumlah cairan sama dengan intake cairan total • IWL (Insensible Water Loss) adalah hilangnay cairan yang tidak dapat dilihat melalui evaporasi dan respirasi o Dewasa : 8 – 10 cc/kgBB/24 jam o Anak KMB, Ners B 03 : 30 cc/kg BB/24 jam 12
  • 13. o Dengan atas suhu : 10 cc/kgBB + 200 cc (suhu tubuh – 36,8 º C) • Sensible Water Loss adalah hilangnya cairan yang dapat diamati yaitu: o Urine : 1 – 2 cc/kgBB/jam o Faeces : 100 – 200 cc/24 jam • Out put urine setiap hari hamper sama dengan intake balance cairan individu dapat diperkirakan dengan membandingkan intake oral dan out put urine. • No. Umur Berat Badan (kg) Kebutuhan Cairan (mL/24 Jam). 1. 3 hari 3,0 250-300 2 1 tahun 9,5 1150-1300 3. 2 tahun 11,8 1350-1500 4. 6 tahun 20,0 1800-2000 5. 10 tahun 28,7 2000-2500 6. 14 tahun 45,0 2200-2700 7. 18 tahun(adult) 54,0 2200-2700 Sumber Masukan dan Pengeluaran Elektrolit 1. Masukan elektrolit tubuh - Masukan cairan (minum) - Makanan 2. Ekskresi Elektrolit - Melalui ginjal th/diuretic - Gastrointestinal saat diare - Saluran cerna bagian atas hydrogen + potassium KMB, Ners B 03 13
  • 14. - Saluran cerna bagian bawah bicarbonate - Diaphoresis berlebihan sodium dan clorida - Drainage pada pembedahan PENGATURAN CAIRAN TUBUH 1. Regulasi oleh ginjal  Ginjal adalah pengatur utama keseimbangan Na + dan cairan dalam ECF  Sel dlm glomerulus mensecresi enzim rennin jika ada penurunan konsentrasi sodium dan volume plasma.  Renin megaktifkan angiotensin I → angiotensin II(suatu kuatan vasokonstriksi)  Jika sodium menurun, volume plasma naik. Jika filtrasi glomerulus naik maka urine naik  Angitensin II menyebabkan lepasnya reabsorbsi sodium + air dan elektrolit. 2. Pengaturan Secara Endokrin a. Anti diuretik Hormon - Diproduksi di hypothalamus, yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitary posteror. - bekerja terhadap tubulus renalis menurunkan urine out put b. Aldosteron KMB, Ners B 03 14 untuk menahan air dan
  • 15. - Disekresi oleh korteks adrenal - Bekerja terhadap tubulus renalis untuk reabsorbsi Na + dan Ci – ekresi potassium - menaikkan volume sirkulasi/ reabsorbsi air bersama Na + c. Parathormon - Dihasilkan oleh kelejar parathyroid - Melancarkan absorbsi Ca dari tulang - Menaikan ekskresi cairan phosfat oleh ginjal STREES Hiphalamus melepas CRH Posterior pituitary gland kel. Pituitari anterior ↑secresi ADH ACTH ↑ Retensi cairan ↑ Secresi aldosteron Pembentukan urine ↑ Reabsorbsi air dan Na Retensi cairan dan Na + di tubulus ginjal KMB, Ners B 03 15
  • 16. 3. Pengaturan oleh sistem cardiovaskuler  Sistem ini mengatur valume cairan, sensorik tekanan dan atrial natriuretik factor  Valume darah normal, pompaan drh ke ginjal pd tekanan yang optimal, ferfusi ginjal adekuat  Valume drh meningkat, CO meningkat tek. Arteri meningkat, shg meningkatkan urine out put dan sebaliknya  Tekanan arteri mneingkat hingga baroreseptor berespon dan streech reseptor mengirimkan imfuls utk system saraf simpatik  Refleks imfus saraf simpatik menyebabkan dilatasi arteriole ginjal hingga urine out put meningkat  Factor natriuretik atrial (ANF) adalah hormone polipeptida yang disekresikan oleh atrial jtg ke drh  Sinyal ANF pd ginjal meningkatkan reabsorbsi tubulus terhdp Na + hingga out put meningkat dan volume drh menurun. 4. Pengaturan oleh saluran cerna - Proses enzimatik dan hormonal, dikombinasix dgn transport aktif dan fasif mll mekanisme dimana saluran cerna berpartisifasi dlm pengaturan volume cairan - Awal pencenaan, cairan, air dan secresi saluran cerna bergerak ke usus halus ± 85 – 95 % air diabsorbsi dan nutrient ditransport ke plasma KMB, Ners B 03 16
  • 17. - Colon mengabsorbsi 500 – 1000 ml dan menyerap elektrolit sebelum bergerak menuju rectum dan anus yang akan dikelurkan sbg faeces 5. Pengaturan oleh paru. - Berupa IWL hingga ± 500 cc/hr - Jumlah IWL bervariasi tergantung hyperpentilasi dan mekanisme ventilasi GANGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLIT A. Natrium 1. Hypontaremia • Keadaan kekurangan natrium plasma • Penyebabnya adalah pemberian diuretic yang lama, diare yang sering, minum berlebihan • Gejala : o Rasa haus berlebihan o Rasa cemas, takut dan bingung o Kulit dingin dan lembab o Kram perut, nadi cepat dan lemah o TD menurun o Konvulsi o Na < 135 mg/l KMB, Ners B 03 17
  • 18. 2. Hypernatremia • Keadaan Na yang berlebihan didlm plasma • Etilogi : dehidrasi, diare, intake air kurang, intake garam berlebihan. Gejala : • - Mukosa kering, haus - Turor menurun, kulit merah dan bengkak - Lidah kasar dan kering - Konvulsi - Suhu badan naik - Na > 145 meg/l B. Kalium. 1. Hypokalemi • Keadaan kalium plasma kurang • Etilogi : diaer, penyakit usus, luka baker, pemberian diuretic, alkalosis metabolic, stress fisik dan emosi • Gejala : - tekanan drh menurun, malaesa - anareksia, muntah-muntah - bengkak - otot lunak dan lemah - KMB, Ners B 03 denyut nadi lemah K + < 4 meg/l 18
  • 19. 2. Hiperkalemia • Keadaan kadar kalium plasma berlebihan • Etilogi : luka-luka, penyakit ginjal, adrenal menurun, asidosis metabolisme. • Gejala : - Nadi aritmia, ventrikuler vibrasi C. Mual, lemah, oliguria, anuria K + > 5,6 meg/l Kalsium 1. Hypokalsemia • Jumlah kalsium did lm cairan ECF kurang • Etilogi: peritonitis, post op kel. Parathyroid, diare, koreksi asidosis berlebihan • Gejala : - Kejang otot perut - Tetany, konvulsi 2. Kesemutan pada jari Ca < 4,5 meg/l Hyperkalsemia • Jumlah kalsium didlm cairan ECF berlebihan • Etiologi : Bed rest lama,tumor kel parathyroid • Gejala: - Relaksasi otot, batu ginjal - nyeri tulang, mula muntah KMB, Ners B 03 19
  • 20. - stuport, coma - Ca > 5,8 meg/l D. Magnesium 1. Hypomagnesimia • Jumlah magnesium kurang • Etilogi: pancreatitis akut, sindroma malabsorbsi, diare, muntah, intake K + berlebihan, alkoholisme, reseksi usus, by pass usus, sekresi ginjal berlebihan. • Gejala : - Tremor, tetani, refleks meningkat - konvulsi, disorientasi, gelisah - depresi, halusinasi, gerakan kedutan, konvulsi - parastesia pada kaki - anoreksia, mual - takikardia, hipotensi - kontraksi premature strium/ventrikel 2. Hipermagnesium Berlebihan jumlah magnesium • • Etiologi : gagal ginjal, insufisiensi adrenal, masukan obat yang mengandung Mg, hyeprparathiroid • Gejala: - Mengantuk, lethargi, mual - KMB, Ners B 03 Refleks tendon dlm hilang Depresi pernafasan 20 diabet ketoasidosis,
  • 21. - Henti jantung, hipotensi, bradikardi, nadi lemah, coma KMB, Ners B 03 21
  • 22. Faktor yang Berpengaruh pada Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Faktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh antara lain : a.Umur : Kebutuhan intake cairan bervariasi tergantung dari usia, karena usia akan berpengaruh pada luas permukaan tubuh, metabolisme, dan berat badan. Infant dan anak-anak lebih mudah mengalami gangguan keseimbangan cairan dibanding usia dewasa. Pada usia lanjut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dikarenakan gangguan fungsi ginjal atau jantung. b.Iklim : Orang yang tinggal di daerah yang panas (suhu tinggi) dan kelembaban udaranya rendah memiliki peningkatan kehilangan cairan tubuh dan elektrolit melalui keringat. Sedangkan seseorang yang beraktifitas di lingkungan yang panas dapat kehilangan cairan sampai dengan 5 L per hari. c.Diet : Diet seseorag berpengaruh terhadap intake cairan dan elktrolit. Ketika intake nutrisi tidak adekuat maka tubuh akan membakar protein dan lemak sehingga akan serum albumin dan cadangan protein akan menurun padahal keduanya sangat diperlukan dalam proses keseimbangan cairan sehingga hal ini akan menyebabkan edema. d.Stress : KMB, Ners B 03 22
  • 23. Stress dapat meningkatkan metabolisme sel, glukosa darah, dan pemecahan glykogen otot. Mrekanisme ini dapat meningkatkan natrium dan retensi air sehingga bila berkepanjangan dapat meningkatkan volume darah. e.Kondisi Sakit : Kondisi sakit sangat b3erpengaruh terhadap kondisi keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh Misalnya : - Trauma seperti luka bakar akan meningkatkan kehilangan air melalui IWL. - Penyakit ginjal dan kardiovaskuler sangat mempengaruhi proses regulator keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh - Pasien dengan penurunan tingkat kesadaran akan mengalami gangguan pemenuhan intake cairan karena kehilangan kemampuan untuk memenuhinya secara mandiri. f.Tindakan Medis : Banyak tindakan medis yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh seperti : suction, nasogastric tube dan lain-lain. g.Pengobatan : Pengobatan seperti pemberian deuretik, laksative dapat berpengaruh KMB, Ners B 03 23
  • 24. pada kondisi cairan dan elektrolit tubuh. h.Pembedahan : Pasien dengan tindakan pembedahan memiliki resiko tinggi mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh, dikarenakan kehilangan darah selama pembedahan. 1.7 Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Tubuh Tiga kategori umum yang menjelaskan abnormalitas cairan tibuh adalah : • Volume • Osmolalitas • Komposisi Ketidakseimbangan volume terutama mempengaruhi cairan ekstraseluler (ECF) dan menyangkut kehilangan atau bertambahnya natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama, sehingga berakibat pada kekurangan atau kelebihan volume ekstraseluler (ECF). Ketidakseimbangan osmotik terutama mempengaruhi cairan intraseluler (ICF) dan menyangkut bertambahnya atau kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif tidak seimbang. Gangguan osmotik umumnya berkaitan dengan hiponatremia dan hipernatremia sehingga nilai natrium serum penting untuk mengenali keadaan ini. Kadar dari kebanyakan ion di dalam ruang ekstraseluler dapat berubah KMB, Ners B 03 24
  • 25. tanpa disertai perubahan yang jelas dari jumlah total dari partikelpartikel yang aktif secara osmotik sehingga mengakibatkan perubahan komposisional. a. Ketidakseimbangan Volume • kurangan Volume Cairan Ekstraseluler (ECF) Kekurangan volume ECF atau hipovolemia didefinisikan sebagai kehilangan cairan tubuh isotonik, yang disertai kehilangan natrium dan air dalam jumlah yang relatif sama. Kekurangan volume isotonik sering kali diistilahkan dehidrasi yang seharusnya dipakai untuk kondisi kehilangan air murni yang relatif mengakibatkan hipernatremia. - airan Isotonis adalah cairan yang konsentrasi/kepekatannya sama dengan cairan tubuh, contohnya : larutan NaCl 0,9 %, Larutan Ringer Lactate (RL). - Cairan hipertonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekatannya melebihi cairan tubuh, contohnya Larutan dextrose 5 % dalam NaCl normal, Dextrose 5% dalam RL, Dextrose 5 % dalam NaCl 0,45%. - Cairan Hipotonis adalah cairan yang konsentrasi zat terlarut/kepekataannya kurang dari cairan tubuh, contohnya : larutan Glukosa 2,5 %., NaCl.0,45 %, NaCl 0,33 %. KMB, Ners B 03 25
  • 26. • Kelebihan Volume ECF : Kelebihan cairan ekstraseluler dapat terjadi bila natrium dan air keduaduanya tertahan dengan proporsi yang kira- kira sama.Dengan terkumpulnya cairan isotonik yang berlebihan pada ECF (hipervolumia) maka cairan akan berpindah ke kompartement cairan interstitial sehingga mnyebabkan edema. Edema adalah penunpukan cairan interstisial yang berlebihan. Edema dapat terlokalisir atau generalisata. b.Ketidakseimbangan Osmolalitas dan perubahan komposisional Ketidakseimbangan osmolalitas melibatkan kadar zat terlarut dalam cairan-cairan tubuh. Karena natrium merupakan zat terlarut utama yang aktif secara osmotik dalam ECF maka kebanyakan kasus hipoosmolalitas (overhidrasi) adalah hiponatremia yaitu rendahnya kadar natrium di dalam plasma dan hipernatremia yaitu tingginya kadar natrium di dalam plasma. Pahami juga perubahan komposisional di bawah ini : • Hipokalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum kurang dari 3,5 mEq/L. • Hiperkalemia adalah keadaan dimana kadar kalium serum lebih dari atau sama dengan 5,5 mEq/L. • Hiperkalemia akut adalah keadaan gawat medik yang perlu segera dikenali, dan KMB, Ners B 03 26
  • 27. ditangani untuk menghindari disritmia dan gagal jantung yang fatal. 2. Proses Keperawatan 2.1 Pengkajian Pengkajian keperawatan secara umum pada pasien dengan gangguan atau resiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit meliputi : • Kaji riwayat kesehatan dan kepearawatan untuk identifikasi penyebab gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit • Kaji manifestasi klinik melalui : - Timbang berat badan klien setiap hari - Monitor vital sign - Kaji intake output • Lakukan pemeriksaan fisik meliputi : - Kaji turgor kulit, hydration, temperatur tubuh dan neuromuskuler irritability. - Auskultasi bunyi /suara nafas - Kaji prilaku, tingkat energi, dan tingkat kesadaran • Review nilai pemeriksaan laboratorium : Berat jenis urine, PH serum, Analisa Gas Darah, Elektrolit serum, Hematokrit, BUN, Kreatinin Urine. 2.2 Diagnosis Keperawatan KMB, Ners B 03 27
  • 28. Diagnosis keperawatan yang umum terjadi pada klien dengan resiko atau gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : • Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan ansietas, gangguan mekanisme pernafasan, abnormalitas nilai darah arteri • Penurunan kardiak output berhubungan dengan dysritmia kardio, ketidakseimbangan elektrolit • Gangguan keseimbangan volume cairan : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan diare, kehilangan cairan lambung, diaphoresis, polyuria. • Gangguan keseimbangan cairan tubuh : berlebih bwerhubungan dengan anuria, penurunan kardiak output, gangguan proses keseimbangan, Penumpukan cairan di ekstraseluler. • Kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan kekurangan volume cairan • Gangguan integritas kulit berhubungan dengan dehidrasi dan atau edema • Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan edema 2.3 Intervensi Keperawatan KMB, Ners B 03 28
  • 29. Intervensi keperawatan yang umum dilakukan pada pasien gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit adalah : a. Atur intake cairan dan elektrolit b. Berikan therapi intravena (IVFD) sesuai kondisi pasien dan intruksi dokter dengan memperhatikan : jenis cairan, jumlah/dosis pemberian, komplikasi dari tindakan c. Kolaborasi pemberian obat-obatan seperti :deuretik, kayexalate. d. Provide care seperti : perawatan kulit, safe environment. 2.4 Evaluasi/Kreteria hasil : Kreteria hasil meliputi : • Intake dan output dalam batas keseimbangan • Elektrolit serum dalam batas normal • Vital sign dalam batas normal. # Rujukan : Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, Fifth Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995 Dolores F. Saxton, Comprehensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, Sixteenth Edition, Mosby, St. louis, Missouri, 1999. KMB, Ners B 03 29
  • 30. Sylvia Anderson Price, Alih : Peter Anugerah, Pathofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi kedua, EGC, Jakarta, 1995. KMB, Ners B 03 30