SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
III. PEMERINTAHAN
YANG BERSIH DAN
DEMOKRATIS
• PEMERINTAHAN YANG BERSIH:
Pemeritah yang para pelaku yang terlibat didalamnya menjaga
diri dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN)
• KORUPSI:
Perbuatan pejabat pemerintah yang menggunakan uang
pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal.
• KOLUSI:
Bentuk kerja sama antara pejabat pemerintah dengan oknum
lain secara illegal untuk mendapatkan keuntungan material
bagi mereka.
• NEPOTISME:
Pemanfaatan jabatan untuk member pekerjaan, kesempatan,
atau penghasilan bagi keluarga atau kerabat-kerabat dekat,
sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.
DEMOKRASI DALAM
PEMERINTAHAN
1.

SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER
Banyak dipraktekan banyak Negara  utamanya bekas jajahan inggris
 banyak variasinya





Fusi dan kekuasaan eksekutif dan legislative
Kepala eksekutif/pemerintahan (head of government)  Perdana menteri
Kepala Negara ( head of state)  Ratu
Kepneg mengangkat keppem ( dari ketua partai mayoritas dalam
parlemen)Menteri/perdana menteri berasal dari politisi + parlemen (badan
legislatif)
 Politisi berkarir dapat menduduki kursi menteri  jabatan rangkap (inggris).
Kecuali untuk Negara Swedia = melarang jabatan rangkap
 Kepneg dapat membubarkan parlemen atas perintah keppem
 Sistem demokrasi ditopang
a.
b.

Kepastian hokum
Pemilihan secara reguler ( harus menghindari penindaan + intimidasi)
2. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL

– Praktek pertama AS
– Presiden dipilih langsung  melaksanakan mandate
rakyat
– Pemisahan kekuasaan eksekutif (presiden) + legeslatif
(kongres)
– Cara kuno  kudeta  kekersan  korban manusia
– Yang baru harusnya pemilihan regular
– Presiden tidak dapat diganggu gugat oleh kongres
– Presiden melanggar hokum yang ditetapkan konstituante
 kongres dapat melakukan pengadilan
– Tidak ada jabatan rangkap ( di eksekutif + legislatif)
3. SISTEM EKSEKUTIF TERBATAS
 Pemerintah parlementer maupun presidensial
perlu batasan eksekutif
 Tanpa batasan = cenderung sentralisasi
kekuasaan  otoriter = penindasan HAM
(rakyat), penculikan, penyiksaan, pembunuhan
 Konstitusi harus jelas membatasi kekuasaan
eksekutif
 Lihat masa orde baru yang terpusat (otoriter) 
perlu reformasi
 Badan legislatif, yudikatif, media massa,
kampus, kelompok kepentingan + publik umum
harus memantau eksekutif
4. PEMBERDAYAAN BADAN LEGISLATIF
Rezim otoriter badan legislative hanya sebagai
tukang stempel
Seharusnya  mengawasi/ mengkritik
eksekutif + dapat menolak rencana eksekutif
Perlu ditinjau pendidikan + professional
(pengalaman) anggota legislatif
(Eropa/Jerman umur (40 tahun) + pendidikan
tinggi)
5. SISTEM PEMILIHAN
 Baik caleg maupun eksekutif secara regular jenis
 Pemilihan :
a. Sistem proporsional : setiap daerah
pemilihan terdapat banyak kursi untuk
diperebutkan oleh partai-partai yang ada di
daerah pemilihan tersebut
b. Sistem Distrik : hanya terdapat satu kursi
untuk di perebutkan. Distrik = bagian dari
Negara bagian (propinsi)
c. Sistem Multiple distrik : setiap distrik lebih
dari satu kursi yang diperebutkan
6. SISTEM KEPARTAIAN
a. Sistem dua partai :  Inggris + AS
• Tiap partai fokus pada suatu kebijakan
• Tidak banyak konflik
• Mudah dalam pemilu
• Antar partai mudah mengontrol/ menghukum
lawan partai
• Kabinet dapat bertahan lama
b. Sistem Multi partai





Kabinet tidak tahan lama ( Republik
Perancis)
Penopang demokrasi (Amerika Latin  2
dekade) + Jepang
Indonesia  multi partai sebab:
1.
2.
3.

Gerakan reformasi  bebas bergerak
Tokoh + komunitas cenderung membentuk partai
baru
Pemilihan presiden langsung sebagai dorongan
muncul partai baru

Berpendapat bahwa partai sebagai jalan
tol kemakmuran ekonomi  miskin jadi
c.

Fragmentasi partai
Pertumbuhan sistem multi partai yang tidak terkendali akan
menimbulkan permasalahan serius, yakni fragmentasi sistem partai.
Krisis politik yang tumbuh akibat konflik antar partai dieksekutif
menumbuhkan gejala baru berupa ketidakmampuan pemerintah

d.

Budaya Koalisi
Banyak partai, mustahil suatu partai membentuk pemerintahan 
maka koalisi antar partai akan terjadi

e.

Budaya Oposisi
Rezim otoriter biasanya menindas keinginan oposisi
Kedepan perlu :
– Mengurangi pragmatism vulgar  koalisi
– Berkoalisi menjadi partai oposisi
7. PERAN ORGANISASI NON –PARTAI
LSM, PT, Lembaga riset, Ormas,
Kelompok kepentingan, dll. Organisasi ini
ujung tombak perjuangan untuk membangun
pemerintahan bersih dan demokrasi kedepan
MEDIA MASSA
Berperan memfasilitasi berbagai alternative
pemikiran jalannya pemerintah. (media
pendidikan politik rakyat + menumbuhkan
kesadaran kritis)
ANTI KORUPSI
Thn 1999-2003 (masa transisi)  menegakkan demokrasi tap
KKn No. 1 di Asia dan No. 3 sedunia
Pemerintah + politis (eksekutif, birokrasi, legislatif) pusat /
daerah melanggar moralitas / etika politik  tidak jujur
Korupsi di Indonesia bukan saja masalah setruktural, tapi juga
cultural
Korupsi di Indonesia meliputi wilayah :
∞
∞
∞
∞
∞
∞
∞
∞

Penegak hokum
Bisnis
Partai politik
Kepegawaian
Lembaga legislative
Kelompok masyarakat sipil
Pemda
Sikap + perilaku
KEPASTIAN HUKUM
RECHTSTAAT (Negara Hukum), sebuah keniscayaan , bagi negara,
demokrasi  tunduk pada hukum. Sangat fundamental untuk menciptakan
pemerintah yang bersih + demokrasi

OTONOMI DAERAH
Visi kebijakan otonomi daerah :
– Bidang politik :
• Kader- kader pimpinan daerah sendiri yang responsive aspirasi
masyarakat, transparan, mampu mengambil keputusan
– Bidang ekonomi :
• Mampu melaksanakan kebijakan nasional di daerah
• Mengembangkan kebijakan regional/ local dalam bidang ekonomi
daerahnya
– Bidang budaya :
• Nilai kultur lokal dapat simbiose dengan nilai universal (harmonisasi)
 perkembangan zaman
Otonomi daerah (UU No. 22 Th
1999 + UU No. 25 Th 1999).
• Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan
pemerintah dalam hubungan domistik
• Penguatan peran DPRD dalam proses pemilihan +
penetapan kepala daerah
• Penbangunan tradisi politik  kultur local
• Peningkatan efektifitas kebutuhan daerah
• Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah
• Desentralisasi fiscal  block –grant
• Pembinaan + pemberdayaan lembaga- lembaga +
nilai- nilai lokal
ORGANISASI
NON PARTAI

KONDISI :
Adanya
kepastian
hukum

SISTEM
PEMERINTAHAN

PEMERINTAH
BERSIH DAN
DEMOKRATIS

MEDIA
MASSA

BUDAYA
ANTIKORUPSI
KEBIJAKAN :
Otonomi
Daerah

SISTEM
pemilihan

SISTEM
KEPARTAIAN

More Related Content

What's hot

Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanIlmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanFani Mira Qadrina
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamSayur Lodeh
 
bab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahanbab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahanLieya Pepey
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiNisa Ghaisani
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan hamRobet Saputra
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiAriz Frends
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniHendrastuti Retno
 
Sistem politik di dunia
Sistem politik di duniaSistem politik di dunia
Sistem politik di duniaFyan Rachmadi
 
DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...
DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...
DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...Dinda Pratiwi
 
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahanPresentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahanDavid Leonel situmorang
 
Sejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasiSejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasiUmi Rosyidah
 
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraPerbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraTiti Maryati
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasiArfin14
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasiNuelnuel11
 
pengertian demokrasi + pancasila
pengertian demokrasi + pancasilapengertian demokrasi + pancasila
pengertian demokrasi + pancasilaamuharis
 
Negara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisNegara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisLalola Kaban
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Tiara Azarine
 

What's hot (20)

Demokrasi
DemokrasiDemokrasi
Demokrasi
 
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem PemerintahanIlmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
Ilmu Negara - Bentuk Negara, Bentuk Pemerintahan, Sistem Pemerintahan
 
Negara Hukum dan ham
Negara Hukum dan hamNegara Hukum dan ham
Negara Hukum dan ham
 
bab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahanbab 2,, sistem pemerintahan
bab 2,, sistem pemerintahan
 
Demokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasiDemokrasi pada masa reformasi
Demokrasi pada masa reformasi
 
Negara hukum dan ham
Negara hukum dan hamNegara hukum dan ham
Negara hukum dan ham
 
Negara Hukum Indonesia
Negara Hukum IndonesiaNegara Hukum Indonesia
Negara Hukum Indonesia
 
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasiDemokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
Demokrasi di indonesia pasca reformasi adalah demokrasi
 
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madaniBab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
Bab 2 kelas xi budaya demokrasi menuju masyarakat madani
 
Sistem politik di dunia
Sistem politik di duniaSistem politik di dunia
Sistem politik di dunia
 
DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...
DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...
DEMOKRASI, HAK ASASI MANUSIA, DAN RULE OF LAW DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN B...
 
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahanPresentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
Presentation bentuk bentuk negara & bentuk-bentuk pemerintahan
 
Sejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasiSejarah perkembngan demokrasi
Sejarah perkembngan demokrasi
 
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negaraPerbedaan sistem politik di berbagai negara
Perbedaan sistem politik di berbagai negara
 
Demokrasi reformasi
Demokrasi reformasiDemokrasi reformasi
Demokrasi reformasi
 
6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi6 negara hukum dan demokrasi
6 negara hukum dan demokrasi
 
Demokrasi ppt
Demokrasi pptDemokrasi ppt
Demokrasi ppt
 
pengertian demokrasi + pancasila
pengertian demokrasi + pancasilapengertian demokrasi + pancasila
pengertian demokrasi + pancasila
 
Negara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratisNegara hukum dan negara hukum demokratis
Negara hukum dan negara hukum demokratis
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6Rangkuman PKN kelas X BAB 6
Rangkuman PKN kelas X BAB 6
 

Viewers also liked

Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2
Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2
Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2Département Loire-Atlantique
 
Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire
Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire
Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire Département Loire-Atlantique
 
Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01
Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01
Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01Operator Warnet Vast Raha
 
Actividad complementaria
Actividad complementariaActividad complementaria
Actividad complementariaalbi0508
 
Юзабилити-бюро UXMAN
Юзабилити-бюро UXMANЮзабилити-бюро UXMAN
Юзабилити-бюро UXMANKlimentij Bulygin
 
Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02
Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02
Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02Operator Warnet Vast Raha
 
Revista Noticias
Revista NoticiasRevista Noticias
Revista Noticiasaugustofv
 
Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"
Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"
Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"Maksim Chikal
 
Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)
Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)
Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)Operator Warnet Vast Raha
 
Planificadro r de-proyectos-plantilla final
Planificadro r de-proyectos-plantilla finalPlanificadro r de-proyectos-plantilla final
Planificadro r de-proyectos-plantilla finalpsiranz1
 
Comparacions de fotografies
Comparacions de fotografiesComparacions de fotografies
Comparacions de fotografiesvillacpatricia
 
Leggett letter of recommendation (Scholz)
Leggett letter of recommendation (Scholz)Leggett letter of recommendation (Scholz)
Leggett letter of recommendation (Scholz)Tom Leggett
 

Viewers also liked (18)

Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2
Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2
Budget 2013 du Conseil général - Décisition Modificative n°2
 
Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire
Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire
Du neuf pour le Centre Médico-Social de Saint-Sébastien-sur-Loire
 
certificate scan 1 side 2
certificate scan 1 side 2certificate scan 1 side 2
certificate scan 1 side 2
 
Introdução
IntroduçãoIntrodução
Introdução
 
Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01
Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01
Inovasidiinstansipemerintah harisfaozan2003-091119004113-phpapp01
 
Power adm
Power admPower adm
Power adm
 
Actividad complementaria
Actividad complementariaActividad complementaria
Actividad complementaria
 
Юзабилити-бюро UXMAN
Юзабилити-бюро UXMANЮзабилити-бюро UXMAN
Юзабилити-бюро UXMAN
 
Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02
Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02
Peningkatankapasitaspemerintahdaerahdalam 110408220457-phpapp02
 
biología ...¡¡!!
 biología ...¡¡!!  biología ...¡¡!!
biología ...¡¡!!
 
Revista Noticias
Revista NoticiasRevista Noticias
Revista Noticias
 
Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"
Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"
Всеукраїнська освітня плафторма "Сходи в Майбутнє"
 
Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)
Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)
Etikaorganisasipemerintah 090315222747-phpapp01(1)
 
certificate scan 2
certificate scan 2certificate scan 2
certificate scan 2
 
Planificadro r de-proyectos-plantilla final
Planificadro r de-proyectos-plantilla finalPlanificadro r de-proyectos-plantilla final
Planificadro r de-proyectos-plantilla final
 
Comparacions de fotografies
Comparacions de fotografiesComparacions de fotografies
Comparacions de fotografies
 
Leggett letter of recommendation (Scholz)
Leggett letter of recommendation (Scholz)Leggett letter of recommendation (Scholz)
Leggett letter of recommendation (Scholz)
 
Aula protista
Aula protistaAula protista
Aula protista
 

Similar to 3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01

Tik kelompok 1
Tik kelompok 1Tik kelompok 1
Tik kelompok 1kunsuibasi
 
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_DemokrasiKewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasinoussevarenna
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraHana Medina
 
Demokrasi Indonesia
 Demokrasi Indonesia Demokrasi Indonesia
Demokrasi IndonesiaNanda Pratama
 
Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2Rifka Hayati
 
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan IndonesiaKewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan IndonesiaShanti Wulandara
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasiWarnet Raha
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementeramrinarosada7x
 
demokrasi1_suhardjo.ppt
demokrasi1_suhardjo.pptdemokrasi1_suhardjo.ppt
demokrasi1_suhardjo.pptVathinAsyura
 
Pkn xi perbandingan demokrasi
Pkn xi   perbandingan demokrasiPkn xi   perbandingan demokrasi
Pkn xi perbandingan demokrasiAdelia Sakina
 

Similar to 3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01 (20)

Tik kelompok 1
Tik kelompok 1Tik kelompok 1
Tik kelompok 1
 
PKN BAB II Kelas XI
PKN BAB II  Kelas XIPKN BAB II  Kelas XI
PKN BAB II Kelas XI
 
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_DemokrasiKewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
Kewarganegaraan (KWN)_Demokrasi
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Demokrasi Indonesia
 Demokrasi Indonesia Demokrasi Indonesia
Demokrasi Indonesia
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANIBUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
BUDAYA DEMOKRASI MENUJU MASYARAKAT MADANI
 
Makalalah demokrasi pancasila
Makalalah  demokrasi pancasilaMakalalah  demokrasi pancasila
Makalalah demokrasi pancasila
 
Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2Group 8b of social science 2
Group 8b of social science 2
 
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan IndonesiaKewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
Kewarganegaraan: Struktur dan Sistem Politik Dunia dan Indonesia
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)Makalah demokrasi (2)
Makalah demokrasi (2)
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
Kwn bab 4
Kwn bab 4Kwn bab 4
Kwn bab 4
 
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementerSistem pemerintahan presidensial dan parlementer
Sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
 
Makalah demokrasi
Makalah demokrasiMakalah demokrasi
Makalah demokrasi
 
demokrasi1_suhardjo.ppt
demokrasi1_suhardjo.pptdemokrasi1_suhardjo.ppt
demokrasi1_suhardjo.ppt
 
Pkn xi perbandingan demokrasi
Pkn xi   perbandingan demokrasiPkn xi   perbandingan demokrasi
Pkn xi perbandingan demokrasi
 
Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia Sistem Pemerintahan di Dunia
Sistem Pemerintahan di Dunia
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

3 pemerintahyangbersihdandemokratis-130501175636-phpapp01

  • 2. • PEMERINTAHAN YANG BERSIH: Pemeritah yang para pelaku yang terlibat didalamnya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) • KORUPSI: Perbuatan pejabat pemerintah yang menggunakan uang pemerintah dengan cara-cara yang tidak legal. • KOLUSI: Bentuk kerja sama antara pejabat pemerintah dengan oknum lain secara illegal untuk mendapatkan keuntungan material bagi mereka. • NEPOTISME: Pemanfaatan jabatan untuk member pekerjaan, kesempatan, atau penghasilan bagi keluarga atau kerabat-kerabat dekat, sehingga menutup kesempatan bagi orang lain.
  • 3. DEMOKRASI DALAM PEMERINTAHAN 1. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Banyak dipraktekan banyak Negara  utamanya bekas jajahan inggris  banyak variasinya     Fusi dan kekuasaan eksekutif dan legislative Kepala eksekutif/pemerintahan (head of government)  Perdana menteri Kepala Negara ( head of state)  Ratu Kepneg mengangkat keppem ( dari ketua partai mayoritas dalam parlemen)Menteri/perdana menteri berasal dari politisi + parlemen (badan legislatif)  Politisi berkarir dapat menduduki kursi menteri  jabatan rangkap (inggris). Kecuali untuk Negara Swedia = melarang jabatan rangkap  Kepneg dapat membubarkan parlemen atas perintah keppem  Sistem demokrasi ditopang a. b. Kepastian hokum Pemilihan secara reguler ( harus menghindari penindaan + intimidasi)
  • 4. 2. SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL – Praktek pertama AS – Presiden dipilih langsung  melaksanakan mandate rakyat – Pemisahan kekuasaan eksekutif (presiden) + legeslatif (kongres) – Cara kuno  kudeta  kekersan  korban manusia – Yang baru harusnya pemilihan regular – Presiden tidak dapat diganggu gugat oleh kongres – Presiden melanggar hokum yang ditetapkan konstituante  kongres dapat melakukan pengadilan – Tidak ada jabatan rangkap ( di eksekutif + legislatif)
  • 5. 3. SISTEM EKSEKUTIF TERBATAS  Pemerintah parlementer maupun presidensial perlu batasan eksekutif  Tanpa batasan = cenderung sentralisasi kekuasaan  otoriter = penindasan HAM (rakyat), penculikan, penyiksaan, pembunuhan  Konstitusi harus jelas membatasi kekuasaan eksekutif  Lihat masa orde baru yang terpusat (otoriter)  perlu reformasi  Badan legislatif, yudikatif, media massa, kampus, kelompok kepentingan + publik umum harus memantau eksekutif
  • 6. 4. PEMBERDAYAAN BADAN LEGISLATIF Rezim otoriter badan legislative hanya sebagai tukang stempel Seharusnya  mengawasi/ mengkritik eksekutif + dapat menolak rencana eksekutif Perlu ditinjau pendidikan + professional (pengalaman) anggota legislatif (Eropa/Jerman umur (40 tahun) + pendidikan tinggi)
  • 7. 5. SISTEM PEMILIHAN  Baik caleg maupun eksekutif secara regular jenis  Pemilihan : a. Sistem proporsional : setiap daerah pemilihan terdapat banyak kursi untuk diperebutkan oleh partai-partai yang ada di daerah pemilihan tersebut b. Sistem Distrik : hanya terdapat satu kursi untuk di perebutkan. Distrik = bagian dari Negara bagian (propinsi) c. Sistem Multiple distrik : setiap distrik lebih dari satu kursi yang diperebutkan
  • 8. 6. SISTEM KEPARTAIAN a. Sistem dua partai :  Inggris + AS • Tiap partai fokus pada suatu kebijakan • Tidak banyak konflik • Mudah dalam pemilu • Antar partai mudah mengontrol/ menghukum lawan partai • Kabinet dapat bertahan lama
  • 9. b. Sistem Multi partai    Kabinet tidak tahan lama ( Republik Perancis) Penopang demokrasi (Amerika Latin  2 dekade) + Jepang Indonesia  multi partai sebab: 1. 2. 3. Gerakan reformasi  bebas bergerak Tokoh + komunitas cenderung membentuk partai baru Pemilihan presiden langsung sebagai dorongan muncul partai baru Berpendapat bahwa partai sebagai jalan tol kemakmuran ekonomi  miskin jadi
  • 10. c. Fragmentasi partai Pertumbuhan sistem multi partai yang tidak terkendali akan menimbulkan permasalahan serius, yakni fragmentasi sistem partai. Krisis politik yang tumbuh akibat konflik antar partai dieksekutif menumbuhkan gejala baru berupa ketidakmampuan pemerintah d. Budaya Koalisi Banyak partai, mustahil suatu partai membentuk pemerintahan  maka koalisi antar partai akan terjadi e. Budaya Oposisi Rezim otoriter biasanya menindas keinginan oposisi Kedepan perlu : – Mengurangi pragmatism vulgar  koalisi – Berkoalisi menjadi partai oposisi
  • 11. 7. PERAN ORGANISASI NON –PARTAI LSM, PT, Lembaga riset, Ormas, Kelompok kepentingan, dll. Organisasi ini ujung tombak perjuangan untuk membangun pemerintahan bersih dan demokrasi kedepan MEDIA MASSA Berperan memfasilitasi berbagai alternative pemikiran jalannya pemerintah. (media pendidikan politik rakyat + menumbuhkan kesadaran kritis)
  • 12. ANTI KORUPSI Thn 1999-2003 (masa transisi)  menegakkan demokrasi tap KKn No. 1 di Asia dan No. 3 sedunia Pemerintah + politis (eksekutif, birokrasi, legislatif) pusat / daerah melanggar moralitas / etika politik  tidak jujur Korupsi di Indonesia bukan saja masalah setruktural, tapi juga cultural Korupsi di Indonesia meliputi wilayah : ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ Penegak hokum Bisnis Partai politik Kepegawaian Lembaga legislative Kelompok masyarakat sipil Pemda Sikap + perilaku
  • 13. KEPASTIAN HUKUM RECHTSTAAT (Negara Hukum), sebuah keniscayaan , bagi negara, demokrasi  tunduk pada hukum. Sangat fundamental untuk menciptakan pemerintah yang bersih + demokrasi OTONOMI DAERAH Visi kebijakan otonomi daerah : – Bidang politik : • Kader- kader pimpinan daerah sendiri yang responsive aspirasi masyarakat, transparan, mampu mengambil keputusan – Bidang ekonomi : • Mampu melaksanakan kebijakan nasional di daerah • Mengembangkan kebijakan regional/ local dalam bidang ekonomi daerahnya – Bidang budaya : • Nilai kultur lokal dapat simbiose dengan nilai universal (harmonisasi)  perkembangan zaman
  • 14. Otonomi daerah (UU No. 22 Th 1999 + UU No. 25 Th 1999). • Penyerahan sebanyak mungkin kewenangan pemerintah dalam hubungan domistik • Penguatan peran DPRD dalam proses pemilihan + penetapan kepala daerah • Penbangunan tradisi politik  kultur local • Peningkatan efektifitas kebutuhan daerah • Peningkatan efisiensi administrasi keuangan daerah • Desentralisasi fiscal  block –grant • Pembinaan + pemberdayaan lembaga- lembaga + nilai- nilai lokal
  • 15. ORGANISASI NON PARTAI KONDISI : Adanya kepastian hukum SISTEM PEMERINTAHAN PEMERINTAH BERSIH DAN DEMOKRATIS MEDIA MASSA BUDAYA ANTIKORUPSI KEBIJAKAN : Otonomi Daerah SISTEM pemilihan SISTEM KEPARTAIAN