SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
LAPANGKAN HATIMU DALAM MENERIMA NASEHAT DAN
KEBENARAN
Kategori: Akhlaq dan Nasehat, Tazkiyatun Nufus

Di antara sebab tersebarnya kebatilan dan bertambah buruknya keadaan masyarakat
adalah berbagai macam alasan yang diada-adakan oleh syaitan dan bala tentaranya demi
melestarikan kemungkaran. Umat-umat terdahulu yang menentang dakwah para rasul
pun demikian. Ketika para rasul itu menyeru mereka untuk mengesakan Allah dan taat
kepada utusan-Nya, maka serentak muncullah berbagai dalih dan argumentasi mereka
untuk mengelak dari kewajiban tersebut.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apabila dikatakan kepada mereka; ikutilah apa
yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian, maka mereka mengatakan; ‘Bahkan kami
akan tetap mengikuti apa-apa yang kami dapati dari nenek-nenek moyang kami’. Apakah
mereka akan tetap mengikutinya apabila ternyata nenek moyang mereka adalah orangorang yang tidak memahami apa pun dan sama sekali tidak berada di jalan petunjuk?”
(Qs. al-Baqarah: 171)
Wahyu dari Allah yang semestinya mereka hormati dan patuhi pun seolah tidak ada
artinya. Para rasul yang telah diberi tugas untuk membimbing mereka pun tak ubahnya
mereka anggap seperti orang biasa. Bahkan yang lebih keji lagi mereka menuduh kaum
beriman pengikut rasul telah mengikuti seorang lelaki yang tersihir, aduhai betapa besar
kedustaan mereka! Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang zalim itu
mengatakan; tidaklah kalian mengikuti kecuali seorang lelaki yang dikuasai oleh sihir.”
(Qs. al-Furqan: 8). Inilah sunnatullah! Perjalanan dakwah senantiasa dirintangi oleh
makhluk-makhluk durhaka yang nekad membangkang kepada Rabbnya. Allah ta’ala
berfirman (yang artinya), “Demikian itulah, Kami menjadikan bagi setiap nabi musuh dari
kalangan para pendosa.” (Qs. al-Furqan: 31)
Saudaraku (semoga Allah menganugerahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat) apabila
kita cermati secara seksama, sekian banyak kemungkaran yang ada di atmosfer
kehidupan kaum muslimin pada hari ini, maka akan kita dapatkan bahwa ternyata salah
satu senjata syaitan paling ampuh yang menyimpangkan bani Adam dari jalan yang lurus
adalah hujjah-hujjah palsu dan kerancuan pemahaman yang memoles kebatilan

Page 1 of 5
sehingga tampak menjadi sesuatu yang indah dan menyenangkan. Tidakkah Anda lihat,
orang-orang yang sampai saat ini masih enggan meninggalkan gemerlapnya dunia
panggung hiburan (entah penyanyi atau bintang film dan sinetron), kalau anda bertanya
kepada mereka; apa yang melatar belakangi mereka dengan suka rela dan tanpa
sungkan-sungkan mengobral aurat di layar-layar kaca dan berdandan ala jahiliyah demi
memuaskan selera penonton dan sutradara? Maka jawaban mereka tidak lauh dari
ungkapan klise dan menyakitkan hati para pecinta Allah dan rasul-Nya; “Ini adalah seni,
ini demi menghidupi keluarga saya, ini adalah potret kebebasan hak asasi manusia, ini
adalah ekspresi budaya,” atau seabrek kepalsuan yang lainnya. Maha suci Allah, sudah
sedemikian rusakkah aqidah kita?
Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah, seorang mukmin hidup bukan untuk
memperturutkan kemauan hawa nafsunya. Seorang mukmin menyadari bahwa ujian
yang Allah berikan di alam dunia ini adalah kesempatan baginya untuk
membuktikan penghambaan dirinya kepada Allah semata. Betapa banyak orang
yang mengira bahwa apa yang dilakukannya merupakan kebaikan padahal di
sisi Allah ta’ala itu semua tidak ada artinya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya),
“Katakanlah; maukah Aku kabarkan kepada kalian orang yang paling merugi amalnya,
yaitu orang-orang yang sia-sia usahanya di dunia namun mereka mengira telah
melakukan amal dengan sebaik-baiknya.” (Qs. al-Kahfi: 103-104)
Lalu apa yang semestinya kita kerjakan? Sebuah pertanyaan yang penting untuk dikaji.
Untuk mengatasi jerat syaitan yang satu ini, maka seorang hamba memerlukan
bimbingan ilmu yang benar di samping keteguhan sikap dalam memihak kepada
kebenaran. Orang yang tidak dibekali ilmu yang benar, maka tindakan yang diambilnya
pun hampir bisa dipastikan menyimpang dari jalan kebenaran. Oleh sebab itulah setiap
harinya kita diajari oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon kepada Allah
hidayah menuju jalan yang lurus. Sementara jalan yang lurus itu dibentangkan di
atas pondasi ilmu dan keberpihakan konkret kepada kebenaran. Dengan pondasi
ilmu maka para peniti jalan tersebut akan terbebas dari kebodohan dan sikap
serampangan yang cenderung pada perilaku sesat dan menyimpang. Sedangkan dengan
pondasi yang kedua maka para peniti jalan itu akan senantiasa terjaga dari kemurkaan
Allah dengan keistiqomahan mereka di atas rel kebenaran. Iman kepada Allah tidak
cukup jika tidak disertai keistiqomahan. Sebagaimana ucapan syahadat di lisan tidak

Page 2 of 5
cukup jika tidak diiringi dengan ketundukan dan kecintaan. Demikian pula ilmu, tidaklah ia
mencukupi apabila tidak disertai dengan amalan.
Sebagian manusia diseret oleh hawa nafsu dan kebodohannya untuk mengikuti aliran
orang-orang yang sesat (adh-dhaallin) lagi menyimpang. Bukan karena niat mereka yang
buruk, namun karena persepsi mereka tentang kebenaran dan pengabdian telah
mengalami distorsi pemikiran. Sedangkan sebagian yang lain cenderung kepada aliran
orang-orang yang dimurkai (al-maghdhubi ‘alaihim) akibat pemahaman mereka tidak
disertai dengan kecintaan kepada kebenaran dan ketulusan mengabdi kepada ar-Rahman.
Mereka tahu tapi enggan mengikuti kebenaran.
Nah, yang kita perbincangkan sekarang bukanlah orang-orang yang enggan mengikuti
kebenaran. Yang ingin kita soroti adalah segolongan manusia yang dengan niat baik
mereka ‘terpaksa’ harus memposisikan diri mereka di barisan orang yang
menyimpang, meskipun hal itu tidak mereka sadari. Dan inilah yang menyakitkan.
Banyak sekali tipu daya Iblis yang mereka serap dan adopsi demi melegalkan
penyimpangan yang selama ini mereka tekuni. Di antara alasan yang sering kita dengar
dari banyak orang yang menuturkan keadaan orang-orang semacam ini adalah ucapan
mereka, “Saya tidak berniat buruk. Niat saya baik. Hanya saja keadaan memaksa saya
untuk melakukan hal ini. Saya sadar hal ini akan mengundang banyak kontroversi.
Namun, hal itu tidak penting bagi saya. Toh, saya tidak mencari ridha manusia. Apa boleh
buat, keadaan menuntut saya melakukannya, dan lagi kalau mau diambil sisi positifnya
kan tidak sedikit. Kita harus realistis, tidak semua orang bisa bersikap ideal seperti yang
anda inginkan.” Kurang lebih itulah alasan mereka.
Sekilas, ucapan ini terdengar bijak dan menyejukkan. Namun di balik itu semua, syaitan
ingin menggiring manusia agar memandang baik diri mereka sendiri dan menempatkan
orang lain sebagai penonton belaka. Sehingga mereka tidak lagi berhak untuk mengkritik
atau pun mengoreksi sikapnya. Karena sutradara kehidupannya adalah dia, adapun orang
lain

mungkin

tidak

mengerti

realita

dalam

pandangannya.

Ada

ungkapan

yang

mengatakan, “Sang pemilik rumah tentu lebih mengerti tentang isi rumahnya.” Ya, itu ada
benarnya, tapi ingat betapa banyak pemilik rumah yang kebingungan mencari barangnya
sendiri yang hilang gara-gara lupa atau terselip di suatu tempat, padahal kejadian itu
sama sekali tidak keluar sejengkal pun dari pagar rumahnya! Allah ta’ala berfirman (yang

Page 3 of 5
artinya), “Bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.” (Qs. anNahl: 43)
Banyak orang yang mudah menerima kebenaran ketika kebenaran itu tidak
mengusik urusan pribadinya. Namun, tidak sedikit pula orang yang menolak
kebenaran hanya gara-gara kebenaran itu telah mengusik urusan pribadinya.
Tidakkah kita ingat kisah Abu Thalib paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Pada
dasarnya dia mengakui kebenaran ajaran yang dibawa oleh keponakannya itu, namun
hanya karena khawatir apabila dia mengikuti ajaran itu maka celaan dan komentar miring
akan terlontar dari lisan suku Quraisy kepadanya, akhirnya syahadat pun tak mau
diucapkannya, walau sekali. Hal itu menunjukkan bahwa keteguhan orang dalam
meniti jalan kebenaran akan benar-benar tampak ketika kebenaran itu harus
berhadap-hadapan dengan kemauan hawa nafsu dan kebiasaan yang dijalaninya
atau yang dijalani oleh masyarakatnya. Ketika berada dalam posisi seperti itu,
bagaimanakah sikap yang diambilnya? Itulah cerminan penghambaan dirinya yang
sebenarnya.
Sebagian orang (semoga Allah memberi mereka petunjuk) mengira bahwa nasehat yang
disampaikan kepada mereka adalah bentuk kelancangan dan kekurangajaran. Terlepas
dari keras atau lembut cara menasehatinya, maka tidak selayaknya seorang yang munshif
(bersikap adil dan objektif) mencampakkan kebenaran gara-gara kebenaran tersebut
datang dengan cara yang tidak berkenan atau kurang pas dalam pandangannya. Ya, itu
sah-sah saja seorang menilai bahwa cara orang lain dalam menasihatinya tidak pas atau
tidak beradab. Namun, bukan itu yang kita bicarakan! Yang kita maksud adalah kesadaran
hati pada diri orang yang mendapatkan teguran agar kembali kepada Allah, dan
menyadari kekeliruannya (jika itu sebuah kekeliruan) tanpa menyimpan dendam.
Bukankah Allah memerintahkan kita untuk memberikan maaf dan berlapang dada dalam
menyikapi kekurangan saudara kita? Bukankah kita pun senang jika kita diperlakukan
demikian? Maka alangkah tidak bijaknya kita ketika kita menyadari bahwa hujjah-hujjah
yang kita miliki ternyata tidak cukup kuat untuk mempertahankan sikap kita yang keliru
atau kurang bijak, kemudian dalam kondisi seperti itu pun kita masih menuntut orang lain
secara berlebihan untuk bersikap bijak dan sopan dalam menegur kita. Sementara kita
dengan begitu leluasa memuntahkan sejuta alasan untuk menjatuhkan orang yang
berbeda pendapat dengan kita. Di sisi lain kita tidak memberikan kesempatan baginya
untuk melontarkan kritik kepada kita. Wallahul musta’an.

Page 4 of 5
Yogyakarta, 14 Shafar 1430H
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi
Artikel www.muslim.or.id

Page 5 of 5

More Related Content

What's hot

Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XModul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XInsan Cendikia6f
 
Penyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahayaPenyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahayaHelmon Chan
 
Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahTikno Grs
 
Bila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dustaBila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dustaHatta Coy
 
Bila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dustaBila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dustakang_ahmad
 
pendalaman fiqh
pendalaman fiqhpendalaman fiqh
pendalaman fiqhAbah Jawiy
 
Kekuatan setan menurut al quran
Kekuatan setan menurut al quranKekuatan setan menurut al quran
Kekuatan setan menurut al quranagus joko
 
Presentasi Jujur membawa keberuntungan
Presentasi Jujur membawa keberuntunganPresentasi Jujur membawa keberuntungan
Presentasi Jujur membawa keberuntunganHestifidiah
 
Kekuatan setan menurut al quran.doc jadi 2
Kekuatan setan menurut al quran.doc    jadi   2Kekuatan setan menurut al quran.doc    jadi   2
Kekuatan setan menurut al quran.doc jadi 2Bagas Ar-Rosyd
 
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...Nurlinda Ummu Ridho
 
Energi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhirat
Energi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhiratEnergi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhirat
Energi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhiratMuslim Sendai
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurlilifatri
 
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian Agama
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian AgamaMempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian Agama
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian AgamaDwiTriska Novemia
 
Pedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilihPedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilihAlex Sandra
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas Xecstasya
 

What's hot (20)

Menjaga lidah
Menjaga lidahMenjaga lidah
Menjaga lidah
 
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas XModul Mata Pelajaran PAI Kelas X
Modul Mata Pelajaran PAI Kelas X
 
Penyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahayaPenyakit 2 hati yang berbahaya
Penyakit 2 hati yang berbahaya
 
Kitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayahKitab bidayatul hidayah
Kitab bidayatul hidayah
 
Bila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dustaBila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dusta
 
Bila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dustaBila cinta terbalas dusta
Bila cinta terbalas dusta
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
pendalaman fiqh
pendalaman fiqhpendalaman fiqh
pendalaman fiqh
 
Perilaku Jujur
Perilaku JujurPerilaku Jujur
Perilaku Jujur
 
Kekuatan setan menurut al quran
Kekuatan setan menurut al quranKekuatan setan menurut al quran
Kekuatan setan menurut al quran
 
Presentasi Jujur membawa keberuntungan
Presentasi Jujur membawa keberuntunganPresentasi Jujur membawa keberuntungan
Presentasi Jujur membawa keberuntungan
 
Kekuatan setan menurut al quran.doc jadi 2
Kekuatan setan menurut al quran.doc    jadi   2Kekuatan setan menurut al quran.doc    jadi   2
Kekuatan setan menurut al quran.doc jadi 2
 
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
Makna Sebenar ber-Kasih Sayang dan men_Cinta Ultimate true love by ustd.Felix...
 
Energi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhirat
Energi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhiratEnergi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhirat
Energi Ikhlas, agar bahagia dunia dan akhirat
 
Power point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujurPower point kd 3.6 jujur
Power point kd 3.6 jujur
 
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian Agama
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian AgamaMempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian Agama
Mempertahankan kejujuran sebagai cermin kepribadian Agama
 
Taqwa
TaqwaTaqwa
Taqwa
 
Pedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilihPedoman dalam memilih
Pedoman dalam memilih
 
Bidayatul hidayah - al ghazali
Bidayatul hidayah - al ghazaliBidayatul hidayah - al ghazali
Bidayatul hidayah - al ghazali
 
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas XPerilaku jujur (agama Islam) kelas X
Perilaku jujur (agama Islam) kelas X
 

Viewers also liked

103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試
103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試
103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試文化大學
 
開課中作業檢核表 詹翔霖教授
開課中作業檢核表 詹翔霖教授開課中作業檢核表 詹翔霖教授
開課中作業檢核表 詹翔霖教授文化大學
 
Conferenze economiche
Conferenze economicheConferenze economiche
Conferenze economicheimartini
 
Relationships bo baudio
Relationships bo baudioRelationships bo baudio
Relationships bo baudiordiebel
 
培訓評估表 詹翔霖教授
培訓評估表 詹翔霖教授培訓評估表 詹翔霖教授
培訓評估表 詹翔霖教授文化大學
 
191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri
191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri
191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeriOperator Warnet Vast Raha
 
開課後作業檢核表 詹翔霖教授
開課後作業檢核表 詹翔霖教授開課後作業檢核表 詹翔霖教授
開課後作業檢核表 詹翔霖教授文化大學
 
網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖
網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖
網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖文化大學
 
103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授
103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授
103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授文化大學
 
102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授
102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授
102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授文化大學
 
年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授
年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授
年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授文化大學
 
102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事
102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事
102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事文化大學
 
沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納
沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納
沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納stef wu
 
102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授
102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授
102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授文化大學
 

Viewers also liked (19)

103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試
103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試
103.01.17 履歷實作體驗-詹翔霖教授-朴子就業服務站-一出口就能通過面試
 
開課中作業檢核表 詹翔霖教授
開課中作業檢核表 詹翔霖教授開課中作業檢核表 詹翔霖教授
開課中作業檢核表 詹翔霖教授
 
Conferenze economiche
Conferenze economicheConferenze economiche
Conferenze economiche
 
Relationships bo baudio
Relationships bo baudioRelationships bo baudio
Relationships bo baudio
 
4128_Photo_Book_v5_LR
4128_Photo_Book_v5_LR4128_Photo_Book_v5_LR
4128_Photo_Book_v5_LR
 
培訓評估表 詹翔霖教授
培訓評估表 詹翔霖教授培訓評估表 詹翔霖教授
培訓評估表 詹翔霖教授
 
Ejercicios 2ºbto
Ejercicios 2ºbtoEjercicios 2ºbto
Ejercicios 2ºbto
 
94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat94262893 makalah-fiqih-muamalat
94262893 makalah-fiqih-muamalat
 
191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri
191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri
191744632 mengirim-dan-menerima-uang-dari-luar-negeri
 
開課後作業檢核表 詹翔霖教授
開課後作業檢核表 詹翔霖教授開課後作業檢核表 詹翔霖教授
開課後作業檢核表 詹翔霖教授
 
網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖
網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖
網路版 社會人士(轉職)履歷自傳範本-詹翔霖
 
103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授
103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授
103.01.17 朴子就業服務站-一出口就能通過面試-詹翔霖教授
 
102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授
102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授
102.12.24 創業機會與準備-臺北醫學大學研究發展處-詹翔霖教授
 
年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授
年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授
年度訓練課程計畫表 詹翔霖教授
 
102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事
102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事
102.12 能力雜誌-教、養、取、任 4 方向複製a 咖人才-封面故事
 
沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納
沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納
沒有血沒有壇-蘇格蘭聖詩之王波納
 
Facebook
FacebookFacebook
Facebook
 
Feliz navidad, Mia
Feliz navidad, MiaFeliz navidad, Mia
Feliz navidad, Mia
 
102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授
102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授
102.12.19 顧客服務行銷與顧客關係管理-廣州醫美-詹翔霖副教授
 

Similar to 24435285 lapangkan-hatimu-dalam-menerima-nasehat-dan-kebenaran

Menjinakkan kesombongan
Menjinakkan kesombonganMenjinakkan kesombongan
Menjinakkan kesombonganputraalamin
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Putrybq
 
Bulletin Yasalunaka Edisi 03
Bulletin Yasalunaka Edisi 03Bulletin Yasalunaka Edisi 03
Bulletin Yasalunaka Edisi 03dewankyai
 
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKANQawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKANAmiruddin Ahmad
 
Perilaku tercela
Perilaku tercelaPerilaku tercela
Perilaku tercelanajikha
 
Trend takfiri bagaimana mengatasinya
Trend takfiri bagaimana mengatasinyaTrend takfiri bagaimana mengatasinya
Trend takfiri bagaimana mengatasinyaAbdul Ghani
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2yadilia
 
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islamyuniarkowahyu
 
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududiApa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududiRahmat Hidayat
 
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududiApa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududiregi oka
 
BAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELABAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELAEvaariva
 
Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar
Makalah Akhlak Tasawwuf created  by: Andi Khaidir AkbarMakalah Akhlak Tasawwuf created  by: Andi Khaidir Akbar
Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir AkbarAndi Khaidir Akbar
 
problematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikproblematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikAula Nikmah
 

Similar to 24435285 lapangkan-hatimu-dalam-menerima-nasehat-dan-kebenaran (20)

Menjinakkan kesombongan
Menjinakkan kesombonganMenjinakkan kesombongan
Menjinakkan kesombongan
 
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
Baiq Septia Rizkia Putri, Agama Islam, Ilmu Komunikasi, Dr. Taufiq Ramdani, S...
 
Modul 14 kb 4
Modul 14 kb 4Modul 14 kb 4
Modul 14 kb 4
 
null.pptx
null.pptxnull.pptx
null.pptx
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Akhlak tercela
Akhlak tercelaAkhlak tercela
Akhlak tercela
 
Bab x
Bab xBab x
Bab x
 
Bulletin Yasalunaka Edisi 03
Bulletin Yasalunaka Edisi 03Bulletin Yasalunaka Edisi 03
Bulletin Yasalunaka Edisi 03
 
Sifat sifat terpuji
Sifat sifat terpujiSifat sifat terpuji
Sifat sifat terpuji
 
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKANQawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
Qawaribun najah .. BAHTERA PENYELAMAT UNTUK DUAT - FATHI YAKAN
 
Perilaku tercela
Perilaku tercelaPerilaku tercela
Perilaku tercela
 
19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)
19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)
19245815 perkara-yang-merosakkan-aqidah (1)
 
Trend takfiri bagaimana mengatasinya
Trend takfiri bagaimana mengatasinyaTrend takfiri bagaimana mengatasinya
Trend takfiri bagaimana mengatasinya
 
Pertemuan 2
Pertemuan 2Pertemuan 2
Pertemuan 2
 
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
!! Satu hal lagi mengenai bertutur santun dalam islam
 
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududiApa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududi
 
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududiApa artinya anda seorang muslim   abul a'la al-maududi
Apa artinya anda seorang muslim abul a'la al-maududi
 
BAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELABAB IV PERILAKU TERCELA
BAB IV PERILAKU TERCELA
 
Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar
Makalah Akhlak Tasawwuf created  by: Andi Khaidir AkbarMakalah Akhlak Tasawwuf created  by: Andi Khaidir Akbar
Makalah Akhlak Tasawwuf created by: Andi Khaidir Akbar
 
problematika perbuatan baik
problematika perbuatan baikproblematika perbuatan baik
problematika perbuatan baik
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

24435285 lapangkan-hatimu-dalam-menerima-nasehat-dan-kebenaran

  • 1. LAPANGKAN HATIMU DALAM MENERIMA NASEHAT DAN KEBENARAN Kategori: Akhlaq dan Nasehat, Tazkiyatun Nufus Di antara sebab tersebarnya kebatilan dan bertambah buruknya keadaan masyarakat adalah berbagai macam alasan yang diada-adakan oleh syaitan dan bala tentaranya demi melestarikan kemungkaran. Umat-umat terdahulu yang menentang dakwah para rasul pun demikian. Ketika para rasul itu menyeru mereka untuk mengesakan Allah dan taat kepada utusan-Nya, maka serentak muncullah berbagai dalih dan argumentasi mereka untuk mengelak dari kewajiban tersebut. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Apabila dikatakan kepada mereka; ikutilah apa yang diturunkan kepada kalian dari Rabb kalian, maka mereka mengatakan; ‘Bahkan kami akan tetap mengikuti apa-apa yang kami dapati dari nenek-nenek moyang kami’. Apakah mereka akan tetap mengikutinya apabila ternyata nenek moyang mereka adalah orangorang yang tidak memahami apa pun dan sama sekali tidak berada di jalan petunjuk?” (Qs. al-Baqarah: 171) Wahyu dari Allah yang semestinya mereka hormati dan patuhi pun seolah tidak ada artinya. Para rasul yang telah diberi tugas untuk membimbing mereka pun tak ubahnya mereka anggap seperti orang biasa. Bahkan yang lebih keji lagi mereka menuduh kaum beriman pengikut rasul telah mengikuti seorang lelaki yang tersihir, aduhai betapa besar kedustaan mereka! Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Orang-orang yang zalim itu mengatakan; tidaklah kalian mengikuti kecuali seorang lelaki yang dikuasai oleh sihir.” (Qs. al-Furqan: 8). Inilah sunnatullah! Perjalanan dakwah senantiasa dirintangi oleh makhluk-makhluk durhaka yang nekad membangkang kepada Rabbnya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Demikian itulah, Kami menjadikan bagi setiap nabi musuh dari kalangan para pendosa.” (Qs. al-Furqan: 31) Saudaraku (semoga Allah menganugerahkan kepada kita ilmu yang bermanfaat) apabila kita cermati secara seksama, sekian banyak kemungkaran yang ada di atmosfer kehidupan kaum muslimin pada hari ini, maka akan kita dapatkan bahwa ternyata salah satu senjata syaitan paling ampuh yang menyimpangkan bani Adam dari jalan yang lurus adalah hujjah-hujjah palsu dan kerancuan pemahaman yang memoles kebatilan Page 1 of 5
  • 2. sehingga tampak menjadi sesuatu yang indah dan menyenangkan. Tidakkah Anda lihat, orang-orang yang sampai saat ini masih enggan meninggalkan gemerlapnya dunia panggung hiburan (entah penyanyi atau bintang film dan sinetron), kalau anda bertanya kepada mereka; apa yang melatar belakangi mereka dengan suka rela dan tanpa sungkan-sungkan mengobral aurat di layar-layar kaca dan berdandan ala jahiliyah demi memuaskan selera penonton dan sutradara? Maka jawaban mereka tidak lauh dari ungkapan klise dan menyakitkan hati para pecinta Allah dan rasul-Nya; “Ini adalah seni, ini demi menghidupi keluarga saya, ini adalah potret kebebasan hak asasi manusia, ini adalah ekspresi budaya,” atau seabrek kepalsuan yang lainnya. Maha suci Allah, sudah sedemikian rusakkah aqidah kita? Kaum muslimin yang semoga dirahmati Allah, seorang mukmin hidup bukan untuk memperturutkan kemauan hawa nafsunya. Seorang mukmin menyadari bahwa ujian yang Allah berikan di alam dunia ini adalah kesempatan baginya untuk membuktikan penghambaan dirinya kepada Allah semata. Betapa banyak orang yang mengira bahwa apa yang dilakukannya merupakan kebaikan padahal di sisi Allah ta’ala itu semua tidak ada artinya. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah; maukah Aku kabarkan kepada kalian orang yang paling merugi amalnya, yaitu orang-orang yang sia-sia usahanya di dunia namun mereka mengira telah melakukan amal dengan sebaik-baiknya.” (Qs. al-Kahfi: 103-104) Lalu apa yang semestinya kita kerjakan? Sebuah pertanyaan yang penting untuk dikaji. Untuk mengatasi jerat syaitan yang satu ini, maka seorang hamba memerlukan bimbingan ilmu yang benar di samping keteguhan sikap dalam memihak kepada kebenaran. Orang yang tidak dibekali ilmu yang benar, maka tindakan yang diambilnya pun hampir bisa dipastikan menyimpang dari jalan kebenaran. Oleh sebab itulah setiap harinya kita diajari oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon kepada Allah hidayah menuju jalan yang lurus. Sementara jalan yang lurus itu dibentangkan di atas pondasi ilmu dan keberpihakan konkret kepada kebenaran. Dengan pondasi ilmu maka para peniti jalan tersebut akan terbebas dari kebodohan dan sikap serampangan yang cenderung pada perilaku sesat dan menyimpang. Sedangkan dengan pondasi yang kedua maka para peniti jalan itu akan senantiasa terjaga dari kemurkaan Allah dengan keistiqomahan mereka di atas rel kebenaran. Iman kepada Allah tidak cukup jika tidak disertai keistiqomahan. Sebagaimana ucapan syahadat di lisan tidak Page 2 of 5
  • 3. cukup jika tidak diiringi dengan ketundukan dan kecintaan. Demikian pula ilmu, tidaklah ia mencukupi apabila tidak disertai dengan amalan. Sebagian manusia diseret oleh hawa nafsu dan kebodohannya untuk mengikuti aliran orang-orang yang sesat (adh-dhaallin) lagi menyimpang. Bukan karena niat mereka yang buruk, namun karena persepsi mereka tentang kebenaran dan pengabdian telah mengalami distorsi pemikiran. Sedangkan sebagian yang lain cenderung kepada aliran orang-orang yang dimurkai (al-maghdhubi ‘alaihim) akibat pemahaman mereka tidak disertai dengan kecintaan kepada kebenaran dan ketulusan mengabdi kepada ar-Rahman. Mereka tahu tapi enggan mengikuti kebenaran. Nah, yang kita perbincangkan sekarang bukanlah orang-orang yang enggan mengikuti kebenaran. Yang ingin kita soroti adalah segolongan manusia yang dengan niat baik mereka ‘terpaksa’ harus memposisikan diri mereka di barisan orang yang menyimpang, meskipun hal itu tidak mereka sadari. Dan inilah yang menyakitkan. Banyak sekali tipu daya Iblis yang mereka serap dan adopsi demi melegalkan penyimpangan yang selama ini mereka tekuni. Di antara alasan yang sering kita dengar dari banyak orang yang menuturkan keadaan orang-orang semacam ini adalah ucapan mereka, “Saya tidak berniat buruk. Niat saya baik. Hanya saja keadaan memaksa saya untuk melakukan hal ini. Saya sadar hal ini akan mengundang banyak kontroversi. Namun, hal itu tidak penting bagi saya. Toh, saya tidak mencari ridha manusia. Apa boleh buat, keadaan menuntut saya melakukannya, dan lagi kalau mau diambil sisi positifnya kan tidak sedikit. Kita harus realistis, tidak semua orang bisa bersikap ideal seperti yang anda inginkan.” Kurang lebih itulah alasan mereka. Sekilas, ucapan ini terdengar bijak dan menyejukkan. Namun di balik itu semua, syaitan ingin menggiring manusia agar memandang baik diri mereka sendiri dan menempatkan orang lain sebagai penonton belaka. Sehingga mereka tidak lagi berhak untuk mengkritik atau pun mengoreksi sikapnya. Karena sutradara kehidupannya adalah dia, adapun orang lain mungkin tidak mengerti realita dalam pandangannya. Ada ungkapan yang mengatakan, “Sang pemilik rumah tentu lebih mengerti tentang isi rumahnya.” Ya, itu ada benarnya, tapi ingat betapa banyak pemilik rumah yang kebingungan mencari barangnya sendiri yang hilang gara-gara lupa atau terselip di suatu tempat, padahal kejadian itu sama sekali tidak keluar sejengkal pun dari pagar rumahnya! Allah ta’ala berfirman (yang Page 3 of 5
  • 4. artinya), “Bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.” (Qs. anNahl: 43) Banyak orang yang mudah menerima kebenaran ketika kebenaran itu tidak mengusik urusan pribadinya. Namun, tidak sedikit pula orang yang menolak kebenaran hanya gara-gara kebenaran itu telah mengusik urusan pribadinya. Tidakkah kita ingat kisah Abu Thalib paman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? Pada dasarnya dia mengakui kebenaran ajaran yang dibawa oleh keponakannya itu, namun hanya karena khawatir apabila dia mengikuti ajaran itu maka celaan dan komentar miring akan terlontar dari lisan suku Quraisy kepadanya, akhirnya syahadat pun tak mau diucapkannya, walau sekali. Hal itu menunjukkan bahwa keteguhan orang dalam meniti jalan kebenaran akan benar-benar tampak ketika kebenaran itu harus berhadap-hadapan dengan kemauan hawa nafsu dan kebiasaan yang dijalaninya atau yang dijalani oleh masyarakatnya. Ketika berada dalam posisi seperti itu, bagaimanakah sikap yang diambilnya? Itulah cerminan penghambaan dirinya yang sebenarnya. Sebagian orang (semoga Allah memberi mereka petunjuk) mengira bahwa nasehat yang disampaikan kepada mereka adalah bentuk kelancangan dan kekurangajaran. Terlepas dari keras atau lembut cara menasehatinya, maka tidak selayaknya seorang yang munshif (bersikap adil dan objektif) mencampakkan kebenaran gara-gara kebenaran tersebut datang dengan cara yang tidak berkenan atau kurang pas dalam pandangannya. Ya, itu sah-sah saja seorang menilai bahwa cara orang lain dalam menasihatinya tidak pas atau tidak beradab. Namun, bukan itu yang kita bicarakan! Yang kita maksud adalah kesadaran hati pada diri orang yang mendapatkan teguran agar kembali kepada Allah, dan menyadari kekeliruannya (jika itu sebuah kekeliruan) tanpa menyimpan dendam. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk memberikan maaf dan berlapang dada dalam menyikapi kekurangan saudara kita? Bukankah kita pun senang jika kita diperlakukan demikian? Maka alangkah tidak bijaknya kita ketika kita menyadari bahwa hujjah-hujjah yang kita miliki ternyata tidak cukup kuat untuk mempertahankan sikap kita yang keliru atau kurang bijak, kemudian dalam kondisi seperti itu pun kita masih menuntut orang lain secara berlebihan untuk bersikap bijak dan sopan dalam menegur kita. Sementara kita dengan begitu leluasa memuntahkan sejuta alasan untuk menjatuhkan orang yang berbeda pendapat dengan kita. Di sisi lain kita tidak memberikan kesempatan baginya untuk melontarkan kritik kepada kita. Wallahul musta’an. Page 4 of 5
  • 5. Yogyakarta, 14 Shafar 1430H Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi Artikel www.muslim.or.id Page 5 of 5