SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Makalah ekologi
GLOBAL WARMING
MASRAWATI ADA
913 03 003
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
JURUSAN AGRIBISNIS
RAHA 2014
Makalah ekologi
GLOBAL WARMING
MASRAWATI ADA
913 03 003
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA
JURUSAN AGRIBISNIS
RAHA 2014
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan rasa puji syukur atas hidayahnya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan
inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
ekologii”Global warming”
Adapun makalah “global waeming ” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan
sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis
tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata
bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga makalah “global warming” ini bermanfaat, bagi para pembaca.
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
Bangkali,Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul
Daftar isi
Kata pengantar
Bab 1 Pendahuluan
a. latar belakang
b. rumusan masalah
c. tujuan
Bab 2 Pembahasan
a. pengertian global warming
b. penyebab global warming
c. dampak dari global warming
d. cara mengatasi global warming
Bab 3 Penutup
a. kesimpulan
b. saran
Daftar pustaka
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis
panjatkan rasa puji syukur atas hidayahnya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan
inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah
ekologii”Global warming”
Adapun makalah “global waeming ” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan
sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis
tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata
bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga makalah “global warming” ini bermanfaat, bagi para pembaca.
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang
Bangkali,Juli 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul
Daftar isi
Kata pengantar
Bab 1 Pendahuluan
d. latar belakang
e. rumusan masalah
f. tujuan
Bab 2 Pembahasan
e. pengertian global warming
f. penyebab global warming
g. dampak dari global warming
h. cara mengatasi global warming
Bab 3 Penutup
c. kesimpulan
d. saran
Daftar pustaka
DAFTAR ISI
Halaman judul
Daftar isi
Kata pengantar
Bab 1 Pendahuluan
g. latar belakang
h. rumusan masalah
i. tujuan
Bab 2 Pembahasan
i. pengertian global warming
j. penyebab global warming
k. dampak dari global warming
l. cara mengatasi global warming
Bab 3 Penutup
e. kesimpulan
f. saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat
menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya
yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik)
(Bambang, 1998)
Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari
tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang
menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut
membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi.
Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis
tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya
gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika,
beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia
dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi
tumbuan dengan tampa keraguaan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan
suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari Spermatophyta ?
2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ?
3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae?
B. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan
dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta
2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta
3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Spermatophyta
Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap
dipelihara dan dikembangkan.
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson.
Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga").
Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio.
Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina,
namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida.
Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio
dengan nama Magnoliophyta.
Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan
meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem
APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson
tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms
(sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak
resmi).
Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi
Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi
filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan
umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil
"Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada
tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II.
Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode
pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa
monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots
(bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok
bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang
dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri-
ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima
mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap
parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk
kemudahan penyebutan.
B. Ciri-ciri Spermatophyta
Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :
1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi
2. Bentuk tubuhnya bervariasi
3. Cara hidup fotoautotrof
4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai)
5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem
6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk
tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta
mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan
penyerbukan dan pembuahan.
Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).
a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya.
Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan
heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina,
sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam
strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal.
Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta,
ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah,
monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan
subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus.
Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji
tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan
kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya.
Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
Manfaat Gymnospermae
Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu :
a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis)
b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus)
c. Untuk makanan (Gnetum gnemon)
d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria).
b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Angiospermae memiliki ciri antara lain :
• Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah
• Mempunyai bunga sejati
• Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba.
• Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda.
Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Monocotyledoneae (berkeping satu)
Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji berkeping satu
2) Berakar serabut
3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya.
4) Tidak bercabang.
5) Akar dan batang tidak berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca
(pisang), Cocos nucifera (kelapa).
b. Dicotyledoneae (berkeping dua).
Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain :
1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua
2) Berakar tunggang
3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil.
4) Batang bercabang
5) Akar dan batang berkambium.
Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium
guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet).
C. Pengelompokan Spermatophyta
Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi
karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup)
adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji
terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik.
Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang
masih bertahan:
 Bennetophyta, punah
 Cordaitophyta, punah
 Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae
 Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba
 Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya
 Pinophyta, tumbuhan runjung
 Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan
Welwitschia.
Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut:
1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis
2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950
3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400
4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183
5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035
6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173
7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735
8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350
9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225
10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025
Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam
kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku
rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber
energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut,
tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai
sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna,
dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri
dan bahan obat-obatan.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa :
1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di
Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini
tetap dipelihara dan dikembangkan.
2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi,
Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi
ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem,
Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi).
3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih
bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae,
Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya)
dan Welwitschia
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga"
Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta.
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang.
Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas
Negeri Malang.
Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.

More Related Content

What's hot (7)

Morfologi alpukat
Morfologi alpukatMorfologi alpukat
Morfologi alpukat
 
Soal BIOLOGI SMA Kelas X - Plantae ( DUNIA TUMBUHAN)
Soal BIOLOGI SMA Kelas X - Plantae ( DUNIA TUMBUHAN)Soal BIOLOGI SMA Kelas X - Plantae ( DUNIA TUMBUHAN)
Soal BIOLOGI SMA Kelas X - Plantae ( DUNIA TUMBUHAN)
 
Tugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yaniTugas makalah botani umum yani
Tugas makalah botani umum yani
 
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhanPpt Poltekkes taksonomi tumbuhan
Ppt Poltekkes taksonomi tumbuhan
 
Buku spermatophyta
Buku spermatophytaBuku spermatophyta
Buku spermatophyta
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Ciri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri makhluk hidupCiri-ciri makhluk hidup
Ciri-ciri makhluk hidup
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Sk tk al amin
Sk tk al aminSk tk al amin
Sk tk al amin
 
Makalah teori belajar
Makalah teori belajarMakalah teori belajar
Makalah teori belajar
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husniMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa ode husni
 
Makalah titin
Makalah titinMakalah titin
Makalah titin
 
Makalah teflon stip wuna
Makalah teflon stip wunaMakalah teflon stip wuna
Makalah teflon stip wuna
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Makalah tentan korupsi
Makalah tentan korupsiMakalah tentan korupsi
Makalah tentan korupsi
 
Soal sd
Soal sdSoal sd
Soal sd
 
Makalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obatMakalah tentang alergi obat
Makalah tentang alergi obat
 
Makalah struktur komputer mirna
Makalah struktur komputer mirnaMakalah struktur komputer mirna
Makalah struktur komputer mirna
 
Makalah struktru komputer
Makalah struktru komputerMakalah struktru komputer
Makalah struktru komputer
 
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawatiMakalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
Makalah strukutr komputer wa ode murni jaenawati
 
Makalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinanMakalah tentang kepemimpinan
Makalah tentang kepemimpinan
 
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa haliaMakalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
Makalah tingkat organisasi mahluk hidup wa halia
 
Makalah stroke
Makalah strokeMakalah stroke
Makalah stroke
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Makalah struktur komputer umiana
Makalah struktur komputer umianaMakalah struktur komputer umiana
Makalah struktur komputer umiana
 
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remajaMakalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
Makalah tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa remaja
 
Makalah sistem urinaria
Makalah sistem urinariaMakalah sistem urinaria
Makalah sistem urinaria
 
La mobilité dans Drupal
La mobilité dans DrupalLa mobilité dans Drupal
La mobilité dans Drupal
 

Similar to Makalah spermatophyta

Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Dody Perdana
 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
Juliah Bioedu
 
Daur hidup-modul 1
Daur hidup-modul 1Daur hidup-modul 1
Daur hidup-modul 1
Angell Timmy
 

Similar to Makalah spermatophyta (20)

Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisis
 
Biokimia glikolisis
Biokimia glikolisisBiokimia glikolisis
Biokimia glikolisis
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Makalah spermatophyta
Makalah spermatophytaMakalah spermatophyta
Makalah spermatophyta
 
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdfMakalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
Makalah reproduksi tumbuhan Angiospermae pdf
 
Lks klasifikasi tumbuhan
Lks klasifikasi tumbuhanLks klasifikasi tumbuhan
Lks klasifikasi tumbuhan
 
Tugas tik makalah ayang bella
Tugas tik makalah ayang bellaTugas tik makalah ayang bella
Tugas tik makalah ayang bella
 
Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Kajian Biologi
Kajian BiologiKajian Biologi
Kajian Biologi
 
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhanMakalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
Makalah klasifikasi hewan dan tumbuhan
 
Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)Lumut ( bryophyta)
Lumut ( bryophyta)
 
Klasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
 
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
LAPORAN-PRAKTIKUM TTR KEL 4
 
Laporan pdf
Laporan pdfLaporan pdf
Laporan pdf
 
Makalah Kajian Biologi
Makalah Kajian BiologiMakalah Kajian Biologi
Makalah Kajian Biologi
 
Makalah Kajian Biologi
Makalah Kajian BiologiMakalah Kajian Biologi
Makalah Kajian Biologi
 
Biologi
BiologiBiologi
Biologi
 
IPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 RevIPA Modul 2 KB 4 Rev
IPA Modul 2 KB 4 Rev
 
Daur hidup-modul 1
Daur hidup-modul 1Daur hidup-modul 1
Daur hidup-modul 1
 

More from Septian Muna Barakati

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Makalah spermatophyta

  • 1.
  • 2. Makalah ekologi GLOBAL WARMING MASRAWATI ADA 913 03 003 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA JURUSAN AGRIBISNIS RAHA 2014
  • 3. Makalah ekologi GLOBAL WARMING MASRAWATI ADA 913 03 003 SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA JURUSAN AGRIBISNIS RAHA 2014
  • 4. KATA PENGANTAR Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayahnya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah ekologii”Global warming” Adapun makalah “global waeming ” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini. Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi. Penulis berharap semoga makalah “global warming” ini bermanfaat, bagi para pembaca. beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang Bangkali,Juli 2014 Penulis DAFTAR ISI Halaman judul Daftar isi Kata pengantar
  • 5. Bab 1 Pendahuluan a. latar belakang b. rumusan masalah c. tujuan Bab 2 Pembahasan a. pengertian global warming b. penyebab global warming c. dampak dari global warming d. cara mengatasi global warming Bab 3 Penutup a. kesimpulan b. saran Daftar pustaka
  • 6. KATA PENGANTAR Dengan kebesaran Allah SWT. Yang maha pengasih lagi maha penyayang, penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayahnya,yang telah melimpahkan rahmat,nikmat,dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ilmiah ekologii”Global warming” Adapun makalah “global waeming ” ini telah penulis usahakan dapat disusun dengan sebaik mungkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu.Untuk itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penulisan makalah ini. Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya,penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan,baik dari segi penggunaan kosa kata,tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya. Oleh karena itu,kritik dan saran sangat penulis harapkan demi membuat makalah ini lebih baik lagi. Penulis berharap semoga makalah “global warming” ini bermanfaat, bagi para pembaca. beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang Bangkali,Juli 2014 Penulis
  • 7. DAFTAR ISI Halaman judul Daftar isi Kata pengantar Bab 1 Pendahuluan d. latar belakang e. rumusan masalah f. tujuan Bab 2 Pembahasan e. pengertian global warming f. penyebab global warming g. dampak dari global warming h. cara mengatasi global warming Bab 3 Penutup c. kesimpulan d. saran Daftar pustaka
  • 8. DAFTAR ISI Halaman judul Daftar isi Kata pengantar Bab 1 Pendahuluan g. latar belakang h. rumusan masalah i. tujuan Bab 2 Pembahasan i. pengertian global warming j. penyebab global warming k. dampak dari global warming l. cara mengatasi global warming Bab 3 Penutup e. kesimpulan
  • 10. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sekitar secara sistematis, sehingga ilmu biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta konsep, penemuan pendidikan biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitar beserta isinya yang terdiri dari dua macam yaitu makhluk hidup (biotik) dan makhluk tidak hidup (abiotik) (Bambang, 1998) Tumbuhan Biji Tinggi merupakan salah satu cabang biologi yang mempelajari tentang tumbuhan dan proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh-tumbuhan yang menyebabkan tumbuhan tersebut dapat hidup atau mati serta berkembang. Taksonomi tersebut membedakan antara tingkat tumbuhan dari tingkat rendah dan tinggkat tinggi. Dengan mempelajari taksonomi tumbuhan, kita dapat membedakan berbebagai jenis tumbuhan yang termasuk tumbuhan tingkat rendah dan tumbuhan tinggkat tinggi. Pada dasarnya gejala di tampakkan oleh tumbuhan dapat di terang berdasarkan prinsip-prinsip kimia dan fisika, beberapa proses metabolisme tubuh dapat dijelaskan secara rinci tentang prinsip-prinsip kimia dan fisika yang terlibat di mana penjelasan ini telah dapat diterima oleh para ahli fisiologi tumbuan dengan tampa keraguaan.
  • 11. A. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan suatu permasalahan dalam makalah ini antara lain sebagai berikut : 1. Apa pengertian dari Spermatophyta ? 2. Apa saja ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta ? 3. Apa saja yang termasuk ke dalam kelompok Gymnospermae? B. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengertian dari Spermatophyta 2. Untuk mengetahui ciri-ciri tumbuhan Spermatophyta 3. Untuk mengetahui kelompok Gymnospermae
  • 12. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Spermatophyta Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan Anthophyta ("tumbuhan bunga"). Sistem Wettstein dan Sistem Engler menempatkan Angiospermae pada tingkat subdivisio. Sistem Reveal memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio Magnoliophytina, namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi Magnoliopsida, Liliopsida, dan Rosopsida. Sistem Takhtajan dan sistem Cronquist memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. Sistem Dahlgren dan sistem Thorne (1992) menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti sistem APG (1998) dan sistem APG II (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu klade tanpa nama botani resmi dengan nama angiosperms (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).
  • 13. Klasifikasi internal kelompok ini mengalami banyak perubahan. Sistem klasifikasi Cronquist (1981) masih banyak dipakai tetapi mulai dipertanyakan keakuratannya dari sisi filogeni terutama karena bertentangan dengan hasil-hasil penyelidikan molekular. Kesepakatan umum tentang bagaimana tumbuhan berbunga dikelompokkan mulai tercapai sejak hasil "Angiosperm Phylogeny Group" (APG) dikeluarkan pada tahun 1998 dan diperbaharui pada tahun 2003 sebagai Sistem klasifikasi APG II. Sistem APG, yang menggunakan konsep kladistika dan banyak memakai metode pengelompokan statistika (clustering) serta memasukkan data-data molekular, mendapati bahwa monokotil merupakan kelompok monofiletik atau holofiletik, dan menamakannya monocots (bentuk jamak dari monocot), tetapi dikotil ternyata tidak demikian (disebut sebagai kelompok bersifat parafiletik). Meskipun demikian terdapat kelompok besar dikotil yang monofiletik yang dinamai eudicots atau tricolpates. Nama eudicot berarti "dikotil sejati" karena menunjukkan ciri- ciri yang biasa dinyatakan sebagai ciri khas dikotil, seperti bunga dengan empat atau lima mahkota bunga dan empat atau lima kelopak bunga. Sisa dari pemisahan ini, yang tetap parafiletik, biasa dinamakan sebagai paleodicots (paleo- berarti "purba" atau "kuno") untuk kemudahan penyebutan. B. Ciri-ciri Spermatophyta Spermatophyta mempunyai ciri antara lain : 1. Makroskopis dengan ketinggian bervariasi 2. Bentuk tubuhnya bervariasi 3. Cara hidup fotoautotrof 4. Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai) 5. Mempunyai pembuluh floem dan xilem
  • 14. 6. Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Berdasarkan uraian ciri-ciri di atas dapat penulis pahami bahwa Spermatophyta termasuk tumbuhan tinggkat tinggi yang memiliki ketiggian serta bentuknya yang bervariasi serta mempunyai habitat di darat dan memiliki floem serta xilem yang dapat menggunakan penyerbukan dan pembuahan. Tumbuhan biji dibedakan menjadi dua golongan yaitu tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae). a. Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka) Ciri-ciri gymnospermae tidak mempunyai bunga sejati, tidak ada mahkota bunganya. Bakal biji terdapat di luar permukaan dan tidak dilindungi oleh daun buah, merupakan tumbuhan heterospora yaitu menghasilkan dua jenis spora berlainan, megaspora membentuk gamet betina, sedangkan mikrospora menghasilkan serbuk sari, struktus reproduksi terbentuk di dalam strobilus. Dalam reproduksi terjadi pembuahan tunggal. Gymnospermae dibagi dalam empat kelompok yaitu pinophyta, cycadophyta, ginkgophyta dan gnetophyta. Pinophyta dikenal sebagai konifer, menghasilkan resin/getah, monoesis, daun berbentuk jarum, contohnya Pinus sp. Cycadophyta hidup di daerah tropis dan subtropis, diesis, contohnya Cycas revoluta, Cycas rumphii, Encephalartos transvenosus. Ginkgophyta hanya mempunyai satu spesies di dunia ini yaitu Ginkgo biloba, diesis, biji tidak di dalam rujung benar-benar terbuka ke udara bebas. Gnetophyta berbeda dengan kelompok lainnya karena memiliki pembuluh kayu untuk mengatur air pada bagian xilemnya. Contohnya Gnetum gnemon, Epherda dan Welwitschia.
  • 15. Manfaat Gymnospermae Ada beberapa manfaat gymnospermae yaitu : a. Untuk industri kertas dan korek api (Pinus dan Agathis) b. Untuk obat-obatan (Pinus, Ephedra, Juniperus) c. Untuk makanan (Gnetum gnemon) d. Tanaman hias (Thuja, Cupressus, Araucaria). b. Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup) Angiospermae memiliki ciri antara lain : • Memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah • Mempunyai bunga sejati • Umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. • Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Sedangkan dilihat dari strukturnya Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu : a. Monocotyledoneae (berkeping satu) Monocotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji berkeping satu 2) Berakar serabut 3) Batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. 4) Tidak bercabang. 5) Akar dan batang tidak berkambium. Sebagai contoh misalnya : Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
  • 16. b. Dicotyledoneae (berkeping dua). Dicotyledoneae dengan ciri khas antara lain : 1) Mempunyai biji jumlah kepingnya dua 2) Berakar tunggang 3) Batang dari pangkal besar makin ke atas makin kecil. 4) Batang bercabang 5) Akar dan batang berkambium. Sebagai contoh misalnya : Casia siamea (johar), Arachis hypogea (kacang tanah), Psidium guajava (jambu biji), Ficus elastica (karet). C. Pengelompokan Spermatophyta Dalam klasifikasi tumbuhan modern, Gymnospermae tidak memiliki status taksonomi karena banyak petunjuk bahwa tumbuhan berbunga (Angiospermae, tumbuhan berbiji tertutup) adalah keturunan dari salah satu tumbuhan berbiji terbuka. Pemisahan antara tumbuhan berbiji terbuka dengan berbiji tertutup akan menyebabkan pemisahan yang parafiletik. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:  Bennetophyta, punah  Cordaitophyta, punah  Pteridospermophyta, sudah punah namun dianggap sebagai moyang Angiospermae  Ginkgophyta, dengan hanya satu jenis yang masih bertahan: Ginkgo biloba  Cycadophyta, pakis haji dan kerabatnya  Pinophyta, tumbuhan runjung
  • 17.  Gnetophyta, dengan anggota hanya dua genus: Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia. Sepuluh besar suku tumbuhan menurut banyaknya jenis adalah sebagai berikut: 1. Asteraceae atau Compositae (suku kenikir-kenikiran): 23.600 jenis 2. Orchidaceae (suku anggrek-anggrekan): 21.950 3. Fabaceae atau Leguminosae (suku polong-polongan): 19.400 4. Rubiaceae (suku kopi-kopian): 13.183 5. Poaceae, Glumiflorae, atau Gramineae (suku rumput-rumputan): 10.035 6. Lamiaceae atau Labiatae (suku nilam-nilaman): 7.173 7. Euphorbiaceae (suku kastuba-kastubaan): 5.735 8. Cyperaceae (suku teki-tekian): 4.350 9. Malvaceae (suku kapas-kapasan): 4.225 10. Araceae (suku talas-talasan): 4.025 Kesepuluh suku di atas mencakup beragam jenis tumbuhan penting dalam kehidupan manusia, baik dalam bidang pertanian, kehutanan maupun industri. Suku rumput-rumputan jelas merupakan suku terpenting karena menghasilkan berbagai sumber energi pangan bagi manusia dan ternak dari padi, gandum, jagung, jelai, haver, jewawut, tebu, serta sorgum. Suku polong-polongan menempati tempat terpenting kedua, sebagai sumber protein nabati dan sayuran utama dan berbagai peran budaya lain (kayu, pewarna, dan racun). Suku nilam-nilaman beranggotakan banyak tumbuhan penghasil minyak atsiri dan bahan obat-obatan.
  • 18.
  • 19. BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa : 1. Spermatophyta berasal dari bahasa Inggris yang berarti tumbuhan berbiji. Sedangkan di Indonesia banyak sekali ditemukan berbagai jenis tumbuhan berbiji yang sampai saat ini tetap dipelihara dan dikembangkan. 2. Spermatophyta mempunyai ciri antara lain :Makroskopis dengan ketinggian bervariasi, Bentuk tubuhnya bervariasi, Cara hidup fotoautotrof, Habitatnya kebanyakan di darat tapi ada juga yang mengapung di air (teratai), Mempunyai pembuluh floem dan xilem, Reproduksi melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). 3. Gymnospermae mencakup tiga divisio yang telah punah dan empat divisio yang masih bertahan:Bennetophyta, Cordaitophyta, Pteridospermophyta, Angiospermae, Ginkgophyta, Cycadophyta, Pinophyta, Gnetophyta, Gnetum (melinjo dan kerabatnya) dan Welwitschia
  • 20. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbunga" Kimbal, W.John. 1988. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta. Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Terbuka. Malang: Universitas Negeri Malang. Moertolo, ali. Dkk. 2004. Tumbuhan Berbiji Tertutup dan tumbuhan paku . Malang: Universitas Negeri Malang. Sudarmi, Siti. Dkk. 1986. Botani Umum 3. Bandung: Angkasa.