SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus 
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran 
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi 
ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan 
berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya 
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan 
sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer 
sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, 
globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana 
globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu 
pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. 
Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, 
sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan 
hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara 
diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan 
terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, 
tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan 
globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif 
dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global 
dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami 
dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat 
dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak 
penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai 
proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah 
perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya 
penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain 
dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi 
merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke
berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi 
global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana 
berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa 
konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang 
lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai 
kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan 
penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor 
lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh 
sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun 
akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan 
terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling 
mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan 
gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh 
terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut 
dan sebagainya 
B. IDENTIFIKASI MASALAH 
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang 
kebudayaan,misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara - 
terjadinya erosi nilai-nilai budaya, - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme - 
hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri - 
gaya hidup kebarat-baratan 
C. RUMUSAN MASALAH 
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan 
daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang 
merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya 
yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa. 
D. TUJUAN 
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh globalisasi 
terhadap eksistensi kebudayaan daerah 2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk 
menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri
bangsa 
E. KONSEP GLOBALISASI 
Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah: 
a. Malcom Waters 
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis 
pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran 
orang. 
b. Emanuel Ritcher 
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang 
sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan 
persatuan dunia. 
c. Thomas L. Friedman 
Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan 
pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah 
menyatukan dunia. 
d. Princenton N. Lyman 
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan 
hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan. 
e. Leonor Briones 
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup 
globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan 
pergerakan wanita 
F. PROSES GLOBALISASI 
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, 
demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. 
Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran 
televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan 
rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial. 
Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok 
spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara
bergaul. 
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi 
di dunia. 
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang seperti 
telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global 
terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme 
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. 
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung 
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh 
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization 
(WTO). 
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, 
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat 
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang 
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan 
makanan. 
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis 
multinasional, inflasi regional dan lain-lain. 
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada 
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens 
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil 
bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan 
selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta 
kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan 
globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. 
G. TEORI GLOBALISASI 
Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan 
globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu: 
a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki 
konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa 
kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak 
memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut. 
· Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu 
dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan 
bertanggung jawab. 
· Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif 
karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika 
Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan 
terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian 
membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi). 
b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. 
Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang 
ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah 
fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini 
hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital. 
c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. 
Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebihlebihkan oleh para 
globalis. 
Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan 
konsep ini. 
Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai 
“seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, 
yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung”. 
Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif 
atau, setidaknya, dapat dikendalikan 
H. MACAM MACAM GERAKAN GLOBALISASI 
a. Gerakan pro-globalisasi 
Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa 
globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat
dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David 
Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung 
dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah 
ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi 
pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang 
memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih 
efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada 
produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi 
kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi 
kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari 
Indonesia, begitu juga sebaliknya. 
b. Gerakan Anti Globalisasi 
Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis 
orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga 
yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia 
(WTO). “Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, 
sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah 
gerakan sosial yang berbeda-beda. 
Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi 
dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, 
hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab 
lainnya. 
I. MACAM MACAM GLOBALISASI 
1. Globalisasi Perekonomian 
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, 
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin 
terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. 
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan 
terhadap arus modal, barang dan jasa. 
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
dalam bentuk-bentuk berikut: 
a. Globalisasi Produksi 
b. Globalisasi pembiayaan 
c. Globalisasi tenaga kerja 
d. Globalisasi jaringan informasi 
e. Globalisasi Perdagangan 
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah 
intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. 
Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian 
global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. 
Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya: 
a. kebijakan globalisasi ekonomi 
· Produksi global dapat ditingkatkan 
· Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara 
· Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri 
· Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik 
· Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi 
b. keburukan globalisasi ekonomi 
· Menghambat pertumbuhan sektor industri 
· Memperburuk neraca pembayaran 
· Sektor keuangan semakin tidak stabil 
· memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
GLOBALISASI KEBUDAYAAN 
Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk 
diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilainilai (values) yang 
dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh 
warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan 
dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. 
Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku 
seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang 
bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah 
kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. 
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya 
tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah 
terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri 
dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. 
Pye, 1966 ). 
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak 
fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. 
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini 
menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. 
a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan 
· Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. 
· Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu 
individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. 
· Berkembangnya turisme dan pariwisata. 
· Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. 
· Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. 
· Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia 
DAMPAK GLOBALISASI 
Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan
manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan 
masyarakan modern. 
Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya 
kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi 
dengan manusia lainnya. 
Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami 
perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh 
dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri 
kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi 
individual. 
Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri 
seseorang. 
GLOBALISASI POREKONOMIAN 
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, 
dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang 
semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi 
perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus 
modal, barang dan jasa. 
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan 
keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin 
erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari 
dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang 
masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. 
Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi 
dalam bentuk-bentuk berikut: 
 Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan 
sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena 
upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang
memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini 
menjadi lokasi manufaktur global. 
Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja. 
 Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh 
pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun 
langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam 
memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas 
jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT 
(build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara. 
 Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga 
kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional 
diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau 
buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi 
maka human movement akan semakin mudah dan bebas. 
 Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat 
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, 
antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang 
semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk 
barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger 
melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang 
berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global. 
 Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan 
penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan 
demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, 
dan fair. 
Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah 
intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, 
secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang 
ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
Kebaikan globalisasi ekonomi 
 Produksi global dapat ditingkatkan 
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui 
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih 
efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari 
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya 
dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan. 
 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara 
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara 
mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen 
mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati 
barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah. 
 Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri 
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara 
memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri. 
 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik 
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara 
berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik 
yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang. 
 Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi 
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh 
perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan 
swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau 
pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki 
pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang 
dibutuhkan tersebut.
Keburukan globalisasi ekonomi 
 Menghambat pertumbuhan sektor industri 
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri 
yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak 
dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang 
baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih 
bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor 
industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri 
yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat. 
 Memperburuk neraca pembayaran 
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara 
tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk 
kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran 
adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung 
mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran 
pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak 
berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran. 
 Sektor keuangan semakin tidak stabil 
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio 
yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke 
pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, 
neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uangakan bertambah baik. Sebaliknya, 
ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke 
luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang 
domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk 
kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan. 
 Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka 
pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang 
pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi 
CIRI GLOBALISASI 
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi 
di dunia. 
Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan 
antar manusia di seluruh dunia. 
 Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang 
seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa 
komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui 
pergerakanmassa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal 
dari budaya yang berbeda. 
 Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling 
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, 
peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi 
semacam World Trade Organization (WTO). 
 Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama 
televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, 
kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai 
hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, 
literatur, dan makanan. 
 Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis 
multinasional, inflasi regional dan lain-lain. 
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada 
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens 
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil 
bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan 
selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Druckermenyebutkan 
globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. 
KERANGKA TEORITIK DAN RUMUSAN HIPOTESIS 
A. BATASAN ISTILAH 
Dalam pembuatan makalah ini menggunakan istilah-istilah yang sudah dimengerti oleh 
masyarakat banyak, adapun tujuan dari penggunaan istilah-istilah tersebut yaitu untuk 
memudahkan pembaca dalam membaca makalah ini. 
B. SUDUT PANDANG PENDEKATAN 
Sudut pandang yang kami gunakan dalam pembuatan mekalah ini yaitu sudut pandang 
secara sosiologis dan psikologis yaitu pengaruh globalisasi pada masyarakat umum dan 
sikap para pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing. 
C. KERANGKA BERPIKIR 
Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan pola paragraf dari umum ke khusus, 
dengan alasan agar pembaca merasa bingung dalam membaca karena dalam membaca 
dimulai dari hal-hal yang ringan dulu baru meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks. 
D. RUMUSAN HIPOTESIS 
Adanya globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative, maka perlu adanya 
tindak lanjut dalam menyikapi globalisasi tersebut. Adapun tindakan-tindakan yang 
dapat dilakukan yaitu : 1. Menambah porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di 
sekolah-sekolah baik mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi 2. Menyeleksi 
kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan 
dan berdampak negative. 3. Mengadakan berbagai pertunjukan kubudayaan 4. Membatasi 
acara-acara yang dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.
PEMBAHASAN 
A. GLOBALISASI DAN BUDAYA 
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat 
masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan 
masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek 
yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat 
diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang 
dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat 
didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil 
kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian 
tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek 
kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek 
kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang 
sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. 
Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang 
merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan 
merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, 
termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan 
bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan 
dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan 
kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi 
bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam 
globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh 
negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang 
memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. 
Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan 
tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, 
budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu 
mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah 
menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung 
mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia 
secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi 
dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam 
proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan 
perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari 
kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus 
memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak 
dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan 
informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan 
seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan 
bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom 
budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan 
bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari 
indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang 
berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan 
dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi. 
B. GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA 
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. 
Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok 
masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah 
mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat 
yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu 
menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat 
ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara 
berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di 
negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada 
hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya
pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal 
inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal 
ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan 
makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan 
masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan 
alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat 
dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat 
dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan 
keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model 
pengetahuan dalam masyarakat. 
C. PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG BERTAHAN 
DAN YANG TERSISIHKAN 
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari 
masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang 
bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak 
dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara 
mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas 
budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada 
globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara 
menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang 
bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari 
kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti 
Amerika Serikat, Jepang,Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran 
tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki 
masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji 
melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak 
kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang 
betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali 
dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu 
mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian
tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga 
kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih 
seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang 
lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian 
tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan 
hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang 
demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian 
tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesiayang sarat akan pemaknaan 
dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian 
etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku 
ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai 
akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka 
kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian 
yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun 
demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada 
berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus 
berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi 
atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga 
alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya 
masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang 
sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang 
orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak 
sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang 
merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan 
pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, 
menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an 
masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang 
dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat 
globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa 
tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai
tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati 
begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan 
yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang 
mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah 
menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” 
yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan 
kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang 
disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk 
pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti 
mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain 
yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang 
kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom 
Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun 
pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa 
tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan 
besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. 
Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal 
seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan 
sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan 
di aula Kertarajasa, Museum Nasional. 
D. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA BANGSA 
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya 
bangsaIndonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan 
sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian 
budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan 
berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . 
Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan 
budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, 
duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk 
belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam
acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya 
yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan 
daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di 
televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah 
tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang 
menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat 
menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang 
merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan 
benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut 
orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau 
atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan 
anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti 
penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda 
mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No 
problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar 
di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini 
disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan 
disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya 
menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan 
jaman. Adakecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim 
dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut 
dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam 
sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan 
hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian 
mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan 
penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang 
berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam 
kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah 
merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga 
terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
E. TINDAKAN YANG MENDORONG TIMBULNYA GLOBALISASI KEBUDAYAAN DAN 
CARA MENGANTISIPASI ADANYA GLOBALISASI KEBUDAYAAN 
Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan 
ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu 
perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul 
‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan 
kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni 
pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, 
kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah 
kepada kebijakan kultural atau konteks kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit 
dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan 
kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan 
berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan. Dalam kondisi seperti ini 
arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi. 
Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman 
dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan 
tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja mengabaikan masalah 
pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar 
didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model saja 
dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak dapat 
mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, 
karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung 
oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai 
contoh dari permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi 
yaitu, tari cokek, tari lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat 
pemerintah untuk memenuhi tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik 
pemerintah. Aparat pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga 
kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat 
membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian 
dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu
mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian 
tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa 
kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk 
menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan 
sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian 
(oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah 
harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi 
keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus 
merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik. Globalisasi informasi dan 
budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu yang tak 
dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak manfaat yang bisa 
diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari 
modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara 
masal dan merata. Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak 
budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang 
keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. 
Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan 
pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang 
terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari 
berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini. 
Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan 
diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan 
kekuatan lokal atau etnis. Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan 
memperkuat identitas kebudayaan nasional. Berbagai kesenian tradisional yang 
sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi 
alat atau slogan para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka 
keperluan turisme, politik dsb. Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian 
tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas 
belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan. Akibatnya, 
kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin
dijauhi masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat 
cukup berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern 
ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam 
menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan 
eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika 
dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk 
menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu 
meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, 
mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan 
sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang 
berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang 
ekonomi saja 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi 
kebudayaan bangsaIndonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan 
bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai 
nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai 
globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. 
Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan 
“untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia 
telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan
tidak pernah lagi terpisah೦. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi 
perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. 
Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita 
larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh 
karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. 
Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian 
budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi 
bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk 
seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi 
masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah 
kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa 
asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, 
hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. 
1. Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang 
kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, 
sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. 
2. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui 
media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang 
terjadi dimasyarakat. 
3. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi 
perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong 
royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang. 
4. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial diantaranya 
diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian lifeskill, memberikan sikap hidup 
yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan 
pemerintahan yang transparan dan 
demokratis. 
B. SARAN – SARAN 
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah 
terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu : 1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-
peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa 2. Masyarakat perlu 
berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya 
bangsa pada umumnya 3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi 
terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan 
pergeseran budaya 4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan 
baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 5. 
Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga 
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang 
merupakan jati diri bangsa kita. 
DAFTAR PUSTAKA 
1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan 
Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 2. Sapardi Djoko Damono, 
Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy 
Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 3. 
Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam 
http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 
7/15/04. 4. Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: 
Gramedia. 5. Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. 
Al-Hadar Smith, “Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam 
http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown load 7/15/04. 6. 
http://www.google=pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah.com/

More Related Content

What's hot

Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsaPresentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsakrisna ristanti
 
Tugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses Globalisasi
Tugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses GlobalisasiTugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses Globalisasi
Tugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses GlobalisasiDebby Zalina
 
Globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraGlobalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraDody Rustyadi
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganRiana Sari
 
Up tik n rizka nerisandi power point globalisasi
Up tik n rizka nerisandi power point globalisasiUp tik n rizka nerisandi power point globalisasi
Up tik n rizka nerisandi power point globalisasiN Nerisandi
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)Zulfira Farah Nubua
 

What's hot (15)

Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsaPresentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
Presentasi pengaruh globalisasi terhadap budaya bangsa
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
Tugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses Globalisasi
Tugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses GlobalisasiTugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses Globalisasi
Tugas pkn kls 9 - Pengertian dan Proses Globalisasi
 
Materi globalisasi
Materi  globalisasiMateri  globalisasi
Materi globalisasi
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
GLOBALISASI
GLOBALISASIGLOBALISASI
GLOBALISASI
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraGlobalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Globalisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
Presentation XII IPA C
Presentation XII IPA CPresentation XII IPA C
Presentation XII IPA C
 
Globalisasi ppt
Globalisasi pptGlobalisasi ppt
Globalisasi ppt
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkunganDampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
Dampak globalisasi bagi kesehatan dan lingkungan
 
Up tik n rizka nerisandi power point globalisasi
Up tik n rizka nerisandi power point globalisasiUp tik n rizka nerisandi power point globalisasi
Up tik n rizka nerisandi power point globalisasi
 
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
GLOBALISASI (PPT SOSIOLOGI KELAS XII)
 
Tugas p kn
Tugas p knTugas p kn
Tugas p kn
 

Viewers also liked

Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbcSeptian Muna Barakati
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Septian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post maturSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraSeptian Muna Barakati
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuSeptian Muna Barakati
 

Viewers also liked (20)

Makalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitasMakalah hipersensitivitas
Makalah hipersensitivitas
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan  tbcMakalah hubungan asfiksia dengan  tbc
Makalah hubungan asfiksia dengan tbc
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
Makalah gelombang elektronik dalam bidang kesehatan 2
 
Makalah huruf kapital
Makalah huruf kapitalMakalah huruf kapital
Makalah huruf kapital
 
Makalah gagal jantung
Makalah gagal jantungMakalah gagal jantung
Makalah gagal jantung
 
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan  post maturMakalah hubungan asfiksia dengan  post matur
Makalah hubungan asfiksia dengan post matur
 
Makalah hpp akpe raha
Makalah hpp akpe rahaMakalah hpp akpe raha
Makalah hpp akpe raha
 
Makalah profesi keguruan 6
Makalah profesi keguruan 6Makalah profesi keguruan 6
Makalah profesi keguruan 6
 
Makalah ham
Makalah hamMakalah ham
Makalah ham
 
Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2Makalah imunoglobin 2
Makalah imunoglobin 2
 
Makalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologiMakalah gastroenterohepatologi
Makalah gastroenterohepatologi
 
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negaraMakalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
Makalah hubungan ilmu ekonomi dengan kemakmuran suatu negara
 
Makalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulinMakalah immunoglobulin
Makalah immunoglobulin
 
Makalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islamMakalah haid dalam pandangan islam
Makalah haid dalam pandangan islam
 
Makalah ilmu logika
Makalah ilmu logikaMakalah ilmu logika
Makalah ilmu logika
 
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahuMakalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
Makalah hubungan asfiksia dengan distosia bahu
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Makalah profesi keguruan 4
Makalah profesi keguruan 4Makalah profesi keguruan 4
Makalah profesi keguruan 4
 
Rediger sur internet
Rediger sur internetRediger sur internet
Rediger sur internet
 

Similar to Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Daerah

GLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfGLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfwidia43
 
Tugas pkn xii ips 1 sman 3 kandangan (isi)
Tugas pkn xii  ips 1  sman 3 kandangan (isi)Tugas pkn xii  ips 1  sman 3 kandangan (isi)
Tugas pkn xii ips 1 sman 3 kandangan (isi)Muhammad Maulana
 
Contoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiContoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiTerminal Purba
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaanMakalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaanIrlan Vigier
 
globalisasi1.pptx
globalisasi1.pptxglobalisasi1.pptx
globalisasi1.pptxTechnoHQ
 
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupanMakalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupanWulan Yulian
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaWarnet Raha
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
GlobalisasiKang Is
 
pkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkappkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkapStudent
 
Pengaruh Globalisasi di Indonesia
Pengaruh Globalisasi di Indonesia Pengaruh Globalisasi di Indonesia
Pengaruh Globalisasi di Indonesia Siti Hardiyanti
 

Similar to Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Daerah (20)

GLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdfGLOBALISASI.pdf
GLOBALISASI.pdf
 
Bab i golbal
Bab i golbalBab i golbal
Bab i golbal
 
Tugas pkn xii ips 1 sman 3 kandangan (isi)
Tugas pkn xii  ips 1  sman 3 kandangan (isi)Tugas pkn xii  ips 1  sman 3 kandangan (isi)
Tugas pkn xii ips 1 sman 3 kandangan (isi)
 
Contoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasiContoh makalah-globalisasi
Contoh makalah-globalisasi
 
globalisasi
globalisasiglobalisasi
globalisasi
 
Makalah Globalisasi
Makalah GlobalisasiMakalah Globalisasi
Makalah Globalisasi
 
Dampak globalisasi
Dampak globalisasiDampak globalisasi
Dampak globalisasi
 
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaanMakalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
Makalah pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
globalisasi1.pptx
globalisasi1.pptxglobalisasi1.pptx
globalisasi1.pptx
 
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupanMakalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
Makalah dampak globalisasi di beberapa aspek kehidupan
 
Makalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budayaMakalah globalisasi dalam budaya
Makalah globalisasi dalam budaya
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Makalah globalisasi 2
Makalah globalisasi 2Makalah globalisasi 2
Makalah globalisasi 2
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
pkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkappkn globalisasi materi lengkap
pkn globalisasi materi lengkap
 
Pengaruh Globalisasi di Indonesia
Pengaruh Globalisasi di Indonesia Pengaruh Globalisasi di Indonesia
Pengaruh Globalisasi di Indonesia
 
Globalisasi
GlobalisasiGlobalisasi
Globalisasi
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 
Mengenal globalisasi
Mengenal globalisasiMengenal globalisasi
Mengenal globalisasi
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Daerah

  • 1. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Konsep akan globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Di sini penyempitan dunia dapat dipahami dalam konteks institusi modernitas dan intensifikasi kesadaran dunia dapat dipersepsikan refleksif dengan lebih baik secara budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Sebagian lainnya menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya hidup, orientasi, dan budaya. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke
  • 2. berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992). Proses perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan sebagainya B. IDENTIFIKASI MASALAH Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya : - hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara - terjadinya erosi nilai-nilai budaya, - menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme - hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong - kehilangan kepercayaan diri - gaya hidup kebarat-baratan C. RUMUSAN MASALAH Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa, erosi nilai-nilai budaya, terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya massa. D. TUJUAN Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah 2. Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri
  • 3. bangsa E. KONSEP GLOBALISASI Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah: a. Malcom Waters Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang. b. Emanuel Ritcher Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia. c. Thomas L. Friedman Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia. d. Princenton N. Lyman Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan. e. Leonor Briones Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan pergerakan wanita F. PROSES GLOBALISASI Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga menimbulkan kesenjangan sosial. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara
  • 4. bergaul. Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia. a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barangbarang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya,sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO). c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan. d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. G. TEORI GLOBALISASI Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu: a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan.
  • 5. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut. · Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab. · Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi). b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital. c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebihlebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai “seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung”. Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan H. MACAM MACAM GERAKAN GLOBALISASI a. Gerakan pro-globalisasi Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi) menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi masyarakat
  • 6. dunia. Mereka berpijak pada teori keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi) sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya. Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya. b. Gerakan Anti Globalisasi Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). “Antiglobalisasi” dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-penyebab lainnya. I. MACAM MACAM GLOBALISASI 1. Globalisasi Perekonomian Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi
  • 7. dalam bentuk-bentuk berikut: a. Globalisasi Produksi b. Globalisasi pembiayaan c. Globalisasi tenaga kerja d. Globalisasi jaringan informasi e. Globalisasi Perdagangan Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Dibawah ini ada beberapa kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya: a. kebijakan globalisasi ekonomi · Produksi global dapat ditingkatkan · Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara · Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri · Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik · Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi b. keburukan globalisasi ekonomi · Menghambat pertumbuhan sektor industri · Memperburuk neraca pembayaran · Sektor keuangan semakin tidak stabil · memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
  • 8. GLOBALISASI KEBUDAYAAN Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilainilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ). Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan. a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan · Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional. · Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya. · Berkembangnya turisme dan pariwisata. · Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain. · Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain. · Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia DAMPAK GLOBALISASI Globalisasi telah menimbulkan dampak yang begitu besar dalam dimensi kehidupan
  • 9. manusia, karena globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakan modern. Sehingga terjadi dampak yang beragam terutama pada aspek sosial dampak positif nya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Sedangkan dampak negatifnya, banyaknya nilai dan budaya masyarakat yang mengalami perubahan dengan cara meniru atau menerapkannya secara selektif, salah satu contoh dengan hadirnya modernisasi disegala bidang kehidupan, terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual. Selain itu juga timbulnya sifat ingin serba mudah dan gampang (instant) pada diri seseorang. GLOBALISASI POREKONOMIAN Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:  Globalisasi produksi, di mana perusahaan berproduksi di berbagai negara, dengan sasaran agar biaya produksi menajdi lebih rendah. Hal ini dilakukan baik karena upah buruh yang rendah, tarif bea masuk yang murah, infrastruktur yang
  • 10. memadai ataupun karena iklim usaha dan politik yang kondusif. Dunia dalam hal ini menjadi lokasi manufaktur global. Kehadiran tenaga kerja asing merupakan gejala terjadinya globalisasi tenaga kerja.  Globalisasi pembiayaan. Perusahaan global mempunyai akses untuk memperoleh pinjaman atau melakukan investasi (baik dalam bentuk portofolio ataupun langsung) di semua negara di dunia. Sebagai contoh, PT Telkom dalam memperbanyak satuan sambungan telepon, atau PT Jasa Marga dalam memperluas jaringan jalan tol telah memanfaatkan sistem pembiayaan dengan pola BOT (build-operate-transfer) bersama mitrausaha dari manca negara.  Globalisasi tenaga kerja. Perusahaan global akan mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya, seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan semakin mudah dan bebas.  Globalisasi jaringan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi, antara lain melalui: TV,radio,media cetak dll. Dengan jaringan komunikasi yang semakin maju telah membantu meluasnya pasar ke berbagai belahan dunia untuk barang yang sama. Sebagai contoh : KFC, celana jeans levi's, atau hamburger melanda pasar dimana-mana. Akibatnya selera masyarakat dunia -baik yang berdomisili di kota ataupun di desa- menuju pada selera global.  Globalisasi Perdagangan. Hal ini terwujud dalam bentuk penurunan dan penyeragaman tarif serta penghapusan berbagai hambatan nontarif. Dengan demikian kegiatan perdagangan dan persaingan menjadi semakin cepat, ketat, dan fair. Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia.
  • 11. Kebaikan globalisasi ekonomi  Produksi global dapat ditingkatkan Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif' dari David Ricardo. Melalui spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.  Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu, konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih rendah.  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.  Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh negara-negara berkembang.  Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan tersebut.
  • 12. Keburukan globalisasi ekonomi  Menghambat pertumbuhan sektor industri Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry). Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki perusahaan multinasional semakin meningkat.  Memperburuk neraca pembayaran Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca pembayaran.  Sektor keuangan semakin tidak stabil Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai uangakan bertambah baik. Sebaliknya, ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.  Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
  • 13. Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi CIRI GLOBALISASI Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia. Hilir mudiknya kapal-kapal pengangkut barang antar negara menunjukkan keterkaitan antar manusia di seluruh dunia.  Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakanmassa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.  Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization (WTO).  Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.  Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain. Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
  • 14. kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Druckermenyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial. KERANGKA TEORITIK DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. BATASAN ISTILAH Dalam pembuatan makalah ini menggunakan istilah-istilah yang sudah dimengerti oleh masyarakat banyak, adapun tujuan dari penggunaan istilah-istilah tersebut yaitu untuk memudahkan pembaca dalam membaca makalah ini. B. SUDUT PANDANG PENDEKATAN Sudut pandang yang kami gunakan dalam pembuatan mekalah ini yaitu sudut pandang secara sosiologis dan psikologis yaitu pengaruh globalisasi pada masyarakat umum dan sikap para pemuda dalam menyikapi pengaruh budaya asing. C. KERANGKA BERPIKIR Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan pola paragraf dari umum ke khusus, dengan alasan agar pembaca merasa bingung dalam membaca karena dalam membaca dimulai dari hal-hal yang ringan dulu baru meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks. D. RUMUSAN HIPOTESIS Adanya globalisasi yang memiliki dampak positif maupun negative, maka perlu adanya tindak lanjut dalam menyikapi globalisasi tersebut. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan yaitu : 1. Menambah porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di sekolah-sekolah baik mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi 2. Menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 3. Mengadakan berbagai pertunjukan kubudayaan 4. Membatasi acara-acara yang dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.
  • 15. PEMBAHASAN A. GLOBALISASI DAN BUDAYA Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengertahuan dikuasai oleh negara-negara maju, bukan negara-negara berkembang seperti Indonesia. Mereka yang memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional justru negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus globalisai dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, budaya, termasuk kesenian kita. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai
  • 16. dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Simon Kemoni, sosiolog asal Kenya mengatakan bahwa globalisasi dalam bentuk yang alami akan meninggikan berbagai budaya dan nilai-nilai budaya. Dalam proses alami ini, setiap bangsa akan berusaha menyesuaikan budaya mereka dengan perkembangan baru sehingga mereka dapat melanjutkan kehidupan dan menghindari kehancuran. Tetapi, menurut Simon Kimoni, dalam proses ini, negara-negara harus memperkokoh dimensi budaya mereka dan memelihara struktur nilai-nilainya agar tidak dieliminasi oleh budaya asing. Dalam rangka ini, berbagai bangsa haruslah mendapatkan informasi ilmiah yang bermanfaat dan menambah pengalaman mereka. Terkait dengan seni dan budaya, Seorang penulis asal Kenya bernama Ngugi Wa Thiong’o menyebutkan bahwa perilaku dunia Barat, khususnya Amerika seolah-olah sedang melemparkan bom budaya terhadap rakyat dunia. Mereka berusaha untuk menghancurkan tradisi dan bahasa pribumi sehingga bangsa-bangsa tersebut kebingungan dalam upaya mencari indentitas budaya nasionalnya. Penulis Kenya ini meyakini bahwa budaya asing yang berkuasa di berbagai bangsa, yang dahulu dipaksakan melalui imperialisme, kini dilakukan dalam bentuk yang lebih luas dengan nama globalisasi. B. GLOBALISASI DALAM KEBUDAYAAN TRADISIONAL DI INDONESIA Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya
  • 17. pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat. C. PERUBAHAN BUDAYA DALAM GLOBALISASI ; KESENIAN YANG BERTAHAN DAN YANG TERSISIHKAN Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang,Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian
  • 18. tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita. Dengan parabola masyarakat bisa menyaksikan berbagai tayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat Indonesiayang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia. Misalnya saja bentuk-bentuk ekspresi kesenian etnis Indonesia, baik yang rakyat maupun istana, selalu berkaitan erat dengan perilaku ritual masyarakat pertanian. Dengan datangnya perubahan sosial yang hadir sebagai akibat proses industrialisasi dan sistem ekonomi pasar, dan globalisasi informasi, maka kesenian kita pun mulai bergeser ke arah kesenian yang berdimensi komersial. Kesenian-kesenian yang bersifat ritual mulai tersingkir dan kehilangan fungsinya. Sekalipun demikian, bukan berarti semua kesenian tradisional kita lenyap begitu saja. Ada berbagai kesenian yang masih menunjukkan eksistensinya, bahkan secara kreatif terus berkembang tanpa harus tertindas proses modernisasi. Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”. Wayang orang dan ludruk merupakan contoh kecil dari mulai terdepaknya kesenian tradisional akibat globalisasi. Bisa jadi fenomena demikian tidak hanya dialami oleh kesenian Jawa tradisional, melainkan juga dalam berbagai ekspresi kesenian tradisional di berbagai
  • 19. tempat di Indonesia. Sekalipun demikian bukan berarti semua kesenian tradisional mati begitu saja dengan merebaknya globalisasi. Di sisi lain, ada beberapa seni pertunjukan yang tetap eksis tetapi telah mengalami perubahan fungsi. Ada pula kesenian yang mampu beradaptasi dan mentransformasikan diri dengan teknologi komunikasi yang telah menyatu dengan kehidupan masyarakat, misalnya saja kesenian tradisional “Ketoprak” yang dipopulerkan ke layar kaca oleh kelompok Srimulat. Kenyataan di atas menunjukkan kesenian ketoprak sesungguhnya memiliki penggemar tersendiri, terutama ketoprak yang disajikan dalam bentuk siaran televisi, bukan ketoprak panggung. Dari segi bentuk pementasan atau penyajian, ketoprak termasuk kesenian tradisional yang telah terbukti mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Selain ketoprak masih ada kesenian lain yang tetap bertahan dan mampu beradaptasi dengan teknologi mutakhir yaitu wayang kulit. Beberapa dalang wayang kulit terkenal seperti Ki Manteb Sudarsono dan Ki Anom Suroto tetap diminati masyarakat, baik itu kaset rekaman pementasannya, maupun pertunjukan secara langsung. Keberanian stasiun televisi Indosiar yang sejak beberapa tahun lalu menayangkan wayang kulit setiap malam minggu cukup sebagai bukti akan besarnya minat masyarakat terhadap salah satu khasanah kebudayaan nasional kita. Bahkan Museum Nasional pun tetap mempertahankan eksistensi dari kesenian tradisonal seperti wayang kulit dengan mengadakan pagelaran wayang kulit tiap beberapa bulan sekali dan pagelaran musik gamelan tiap satu minggu atau satu bulan sekali yang diadakan di aula Kertarajasa, Museum Nasional. D. PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP BUDAYA BANGSA Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsaIndonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Hampir setiap minggu dan dalam
  • 20. acara ritual kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang meriah. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya. Hal lain yang merupakan pengaruh globalisasi adalah dalam pemakaian bahasa indonesia yang baik dan benar (bahasa juga salah satu budaya bangsa). Sudah lazim di Indonesia untuk menyebut orang kedua tunggal dengan Bapak, Ibu, Pak, Bu, Saudara, Anda dibandingkan dengan kau atau kamu sebagai pertimbangan nilai rasa. Sekarang ada kecenderungan di kalangan anak muda yang lebih suka menggunakan bahasa Indonesia dialek Jakarta seperti penyebutan kata gue (saya) dan lu (kamu). Selain itu kita sering dengar anak muda mengunakan bahasa Indonesia dengan dicampur-campur bahasa inggris seperti OK, No problem dan Yes’, bahkan kata-kata makian (umpatan) sekalipun yang sering kita dengar di film-film barat, sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kata-kata ini disebarkan melalui media TV dalam film-film, iklan dan sinetron bersamaan dengan disebarkannya gaya hidup dan fashion . Gaya berpakaian remaja Indonesia yang dulunya menjunjung tinggi norma kesopanan telah berubah mengikuti perkembangan jaman. Adakecenderungan bagi remaja putri di kota-kota besar memakai pakaian minim dan ketat yang memamerkan bagian tubuh tertentu. Budaya perpakaian minim ini dianut dari film-film dan majalah-majalah luar negeri yang ditransformasikan kedalam sinetron-sinetron Indonesia . Derasnya arus informasi, yang juga ditandai dengan hadirnya internet, turut serta `menyumbang` bagi perubahan cara berpakaian. Pakaian mini dan ketat telah menjadi trend dilingkungan anak muda. Salah satu keberhasilan penyebaran kebudayaan Barat ialah meluasnya anggapan bahwa ilmu dan teknologi yang berkembang di Barat merupakan suatu yang universal. Masuknya budaya barat (dalam kemasan ilmu dan teknologi) diterima dengan `baik`. Pada sisi inilah globalisasi telah merasuki berbagai sistem nilai sosial dan budaya Timur (termasuk Indonesia ) sehingga terbuka pula konflik nilai antara teknologi dan nilai-nilai ketimuran.
  • 21. E. TINDAKAN YANG MENDORONG TIMBULNYA GLOBALISASI KEBUDAYAAN DAN CARA MENGANTISIPASI ADANYA GLOBALISASI KEBUDAYAAN Peran kebijaksanaan pemerintah yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan ekonomi daripada cultural atau budaya dapat dikatakan merugikan suatu perkembangan kebudayaan. Jennifer Lindsay (1995) dalam bukunya yang berjudul ‘Cultural Policy And The Performing Arts In South-East Asia’, mengungkapkan kebijakan kultural di Asia Tenggara saat ini secara efektif mengubah dan merusak seni-seni pertunjukan tradisional, baik melalui campur tangan, penanganan yang berlebihan, kebijakan-kebijakan tanpa arah, dan tidak ada perhatian yang diberikan pemerintah kepada kebijakan kultural atau konteks kultural. Dalam pengamatan yang lebih sempit dapat kita melihat tingkah laku aparat pemerintah dalam menangani perkembangan kesenian rakyat, di mana banyaknya campur tangan dalam menentukan objek dan berusaha merubah agar sesuai dengan tuntutan pembangunan. Dalam kondisi seperti ini arti dari kesenian rakyat itu sendiri menjadi hambar dan tidak ada rasa seninya lagi. Melihat kecenderungan tersebut, aparat pemerintah telah menjadikan para seniman dipandang sebagai objek pembangunan dan diminta untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan simbol-simbol pembangunan. Hal ini tentu saja mengabaikan masalah pemeliharaan dan pengembangan kesenian secara murni, dalam arti benar-benar didukung oleh nilai seni yang mendalam dan bukan sekedar hanya dijadikan model saja dalam pembangunan. Dengan demikian, kesenian rakyat semakin lama tidak dapat mempunyai ruang yang cukup memadai untuk perkembangan secara alami atau natural, karena itu, secara tidak langsung kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan yang cenderung lebih modern dan rasional. Sebagai contoh dari permasalahan ini dapat kita lihat, misalnya kesenian asli daerah Betawi yaitu, tari cokek, tari lenong, dan sebagainya sudah diatur dan disesuaikan oleh aparat pemerintah untuk memenuhi tuntutan dan tujuan kebijakan-kebijakan politik pemerintah. Aparat pemerintah di sini turut mengatur secara normatif, sehingga kesenian Betawi tersebut tidak lagi terlihat keasliannya dan cenderung dapat membosankan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dikehendaki terhadap keaslian dan perkembangan yang murni bagi kesenian rakyat tersebut, maka pemerintah perlu
  • 22. mengembalikan fungsi pemerintah sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Memang diakui bahwa kesenian rakyat saat ini membutuhkan dana dan bantuan pemerintah sehingga sulit untuk menghindari keterlibatan pemerintah dan bagi para seniman rakyat ini merupakan sesuatu yang sulit pula membuat keputusan sendiri untuk sesuai dengan keaslian (oroginalitas) yang diinginkan para seniman rakyat tersebut. Oleh karena itu pemerintah harus ‘melakoni’ dengan benar-benar peranannya sebagai pengayom yang melindungi keaslian dan perkembangan secara estetis kesenian rakyat tersebut tanpa harus merubah dan menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan politik. Globalisasi informasi dan budaya yang terjadi menjelang millenium baru seperti saat ini adalah sesuatu yang tak dapat dielakkan. Kita harus beradaptasi dengannya karena banyak manfaat yang bisa diperoleh. Harus diakui bahwa teknologi komunikasi sebagai salah produk dari modernisasi bermanfaat besar bagi terciptanya dialog dan demokratisasi budaya secara masal dan merata. Globalisasi mempunyai dampak yang besar terhadap budaya. Kontak budaya melalui media massa menyadarkan dan memberikan informasi tentang keberadaan nilai-nilai budaya lain yang berbeda dari yang dimiliki dan dikenal selama ini. Kontak budaya ini memberikan masukan yang penting bagi perubahan-perubahan dan pengembangan-pengembangan nilai-nilai dan persepsi dikalangan masyarakat yang terlibat dalam proses ini. Kesenian bangsa Indonesia yang memiliki kekuatan etnis dari berbagai macam daerah juga tidak dapat lepas dari pengaruh kontak budaya ini. Sehingga untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan-perubahan diperlukan pengembangan-pengembangan yang bersifat global namun tetap bercirikan kekuatan lokal atau etnis. Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan nasional. Berbagai kesenian tradisional yang sesungguhnya menjadi aset kekayaan kebudayaan nasional jangan sampai hanya menjadi alat atau slogan para pemegang kebijaksanaan, khususnya pemerintah, dalam rangka keperluan turisme, politik dsb. Selama ini pembinaan dan pengembangan kesenian tradisional yang dilakukan lembaga pemerintah masih sebatas pada unsur formalitas belaka, tanpa menyentuh esensi kehidupan kesenian yang bersangkutan. Akibatnya, kesenian tradisional tersebut bukannya berkembang dan lestari, namun justru semakin
  • 23. dijauhi masyarakat. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh kesenian rakyat cukup berat. Karena pada era teknologi dan komunikasi yang sangat canggih dan modern ini masyarakat dihadapkan kepada banyaknya alternatif sebagai pilihan, baik dalam menentukan kualitas maupun selera. Hal ini sangat memungkinkan keberadaan dan eksistensi kesenian rakyat dapat dipandang dengan sebelah mata oleh masyarakat, jika dibandingkan dengan kesenian modern yang merupakan imbas dari budaya pop. Untuk menghadapi hal-hal tersebut di atas ada beberapa alternatif untuk mengatasinya, yaitu meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM ) bagi para seniman rakyat. Selain itu, mengembalikan peran aparat pemerintah sebagai pengayom dan pelindung, dan bukan sebaliknya justru menghancurkannya demi kekuasaan dan pembangunan yang berorientasi pada dana-dana proyek atau dana-dana untuk pembangunan dalam bidang ekonomi saja PENUTUP A. KESIMPULAN Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsaIndonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan
  • 24. tidak pernah lagi terpisah೦. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu. 1. Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol. 2. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara melalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, serta melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat. 3. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri seseorang. 4. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian lifeskill, memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis. B. SARAN – SARAN Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu : 1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-
  • 25. peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa 2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya 3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya 4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative. 5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita. DAFTAR PUSTAKA 1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 3. Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 7/15/04. 4. Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. 5. Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. Al-Hadar Smith, “Syariah dan Tradisi Syi’ah Ternate”, dalam http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown load 7/15/04. 6. http://www.google=pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah.com/