SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
BAB IITEORIA. 
A.Teori Asertifitas 
Definisi KonseptualBurley dan Allen (1983), mendefinisikan bahwa asertivitas adalah suatupendekatan 
untuk berinteraksi dengan orang lain secara aktif dan inisiatif, peduli,menekankan aspek positif pada diri 
sendiri dan orang lain; mengekspresikan dirimelalui hak-hak dasar tanpa menyangkal hak-hak orang lain 
dan tanpa mengalamikecemasan atau perasaan bersalah. Asertif adalah suatu sikap tidak menghakimi 
denganmenhindari penggunaan label, stereotip, prasangka, dan mengkomunikasikan keinginan,rasa 
tidak suka dan perasaan dengan cara yang jelas, langsung, dan tidak bersifatmengancam.Komponen 
Perilaku Asertif Menurut Burley dan Allen (1983) perilaku asertif terdiri dari empat komponenyaitu: 
1. Komponen verbal 
Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang menunjukkan perasaaninidividu yang 
sebenarnya dan membuat orang nyaman. Kata-kata yangdigunakan juga tidak menyudutkan 
orang lain karena tidak terdapat penilaianatau pemberian label pada orang lain. Kata- kata yang 
menyudutkan orang lainadalah “ kamu seharusnya...”, “kamu telah melakukan kesalahan”, atau 
“kamuselalu saja…” 
2. Komponen Kognitif 
Komponen kignitif berkaitan dengan apa yang dialami individu secarainternal, mencakup semua 
hal yang mengganggu perilaku individu untuk menuju perilaku yang diiinginkan. Perilaku asertif 
didasari oleh penilaianpositif hal-hal yang terjadi pada diri mereka, sehingga konsep diri orang 
yangasertif cenderung positif. 
3. Kompenen Emosional 
Komponen emosional yang mencakup tingkat emosional yang diekspresikan,volume suara dan 
intonasi. Penting bagi individu untuk mengungkapkan pesan dan tingkat emosional yang 
situasinya sesuai karena nada suara memainkanperanan penting bagaimana pesan diterima oleh 
orang lain. 
4. Komponen Non Verbal 
Perilaku non verbal pada perilaku asertif terdiri dari gerakan non verbal yangdiekspresikan, 
misalnya kontak mata individu yang asertif diarahkan padalawan bicaranya; ekspresi muka yang 
asertif yang sesuai dengan apa yangdirasakanya, misalnya, individu yang asertif tidak tersenyum 
ketika marah;gerak isyarat menentukan perilaku yang ditampilkan; bahasa tubuh individuyang 
asertif rileks dan tidak kaku; kecepatan bicara individu yang asertif adalah moderat dan normal; 
pengaturan waktu. Individu yang asertif mempertimbangkan waktu yang tepat dalam 
mengungkapkan perasaan danpikiran mereka; jarak, dimana individu yang asertif tidak 
mengambil jarak ketika berinteraksi dengan orang lain; kelancaran dan isi. 
B.Indikator Komponen Verbal dan Non Verbal 
Menurut beberapa tokoh yang mengemukakan asertivitas, terdapat sejumlahindikator perilaku asertif 
pada komponen verbal dan non verbal 
.
Indikator komponenverbal diambil dari Bower and Bower (1991), Aroba and James (1992, 
dalamDepdiknas, 2003). Sedangkan indikator komponen non verbal diambil dari Burley andAllen (1983). 
Dari indikator-indikator tersebut, kami memilih beberapa di antaranyayang sesuai dengan komponen 
verbal dan non verbal. Berikut ini merupakan indikator lain yang menurut kelompok merupakan 
indikator dari komponen verbal dan nonverbal: 
•Komponen verbal :- Menggunakan pernyataan yang jelas dan lugas- Menggunakan kalimat yang 
dengan menggunakan kata “saya..- Membedakan fakta dan opini- Tidak memberikan saran yang 
berlebihan- Mengekspresikan ide secara positif 
•Komponen non verbal- mata menatap lawan bicara- tangan santai (terbuka, tidak mengepal, tidak 
gemetar)- jarak dengan lawan bicara tidak terlalu dekat dan tidak jauh- kecepatan bicara normal, tidak 
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat- berbicara dengan lancar, tidak terbata-bata- ekspresi wajah 
sesuai dengan apa yang dibicarakan 
C.Faktor-Faktor Mempengaruhi dan Menghambat Perilaku Asertif 
Menurut Rathus dan Nevid (1983, dalam Novianti dan Tjalla), terdapat enam halyang mempengaruhi 
perkembangan perilaku asertif, yaitu: 
1. Jenis kelamin. 
Jenis kelamin mempengaruhi perkembangan perilaku asertif. Wanita padaumumnya lebih sulit 
bersikap asertif seperti mengungkapkan perasaan danpikiran dibandingkan dengan laki -laki. 
2. Self esteem. 
Individu yang berhasil untuk berperilaku asertif adalah individu yang harusmemiliki keyakinan. 
Orang yang memiliki keyakinan diri yang tinggi, memilikikekuatiran sosial yang rendah sehingga 
mampu mengungkapkan pendapat danperasaan tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri. 
3. Kebudayaan 
.Kebudayaan juga mempengaruhi perilaku yang muncul. Kebudayaan biasanyadibuat sebagai 
pedoman batas-batas perilaku setiap individu. 
4. Tingkat pendidikan. 
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin luas wawasan berpikir sehingga memiliki 
kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebihterbuka. 
5. Tipe kepribadia 
Hal ini dipengaruhi oleh tipe kepribadian, dimana seseorang akan bertingkahlaku berbeda 
dengan individu kepribadian lain. 
6. Situasi tertentu lingkungan sekitarnya. 
Dalam berperilaku, seseorang akan melihat kondisi dan situasi dalam arti luas. 
Concret e experience 
Concrete experience adalah suatu proses pemberian kegiatan yang sengajadirancang untuk memberikan 
pengalaman nyata kepada peserta pelatihan agar pesertadapat merasakan sendiri apa yang terjadi pada 
dirinya ketika ia mengikuti kegiatantersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta dalam
mengkomunikasikanpersaan atau keinginan yang dirasakan dalam situasi yang berbeda-beda. Pada sesi 
inimetode yang digunakan dalam CE adalah metode role play. Waktu yang dibutuhkanuntuk melakukan 
kegiatan ini adalah 50 menit. Jumlah peserta yang terlibat adalah 20orang. Kemudian peserta dibagi 
menjadi ke dalam empat kelompok kecil oleh pemandu.Caranya adalah setiap peserta diminta untuk 
memilih satu kertas bergambar. Lalupeserta diinstruksikan untuk mencari peserta lain yang memiliki 
kertas bergambar yangsama. Kemudian setelah terkumpul lima peserta dalam setiap kelompok, 
setiapkelompok akan didampingi oleh seorang fasilitator. 
III.A. Setting Ruangan/Lokasi yang Digunakan 
Sesi pemanduan ini akan dilakukan dalam ruangan tertutup (indoor). 
Setting inidipilih dengan alasan agar pemberian kegiatan dapat berjalan lebih efektif 
denganmenghindari kebisingan, agar kegiatan yang berlangsung dapat lebih 
terkontroldenganmenghindari pengaruh faktor cuaca yang mungkin saja dapat menghambat 
berjalannyapemanduan, dan dalam sesi concrete experience(CE) tidak terdapat kegiatan 
yangmemerlukan ruang untuk bergerak bebas. Sesi pemanduan ini memerlukan ruanganberukuran 6 x 7 
meter. Dengan pertimbangan besar ruangan disesuaikan dengan jumlahpeserta pada pelatihan ini yaitu 
20 orang. Dengan setting Ruangan diatur seperti gambar di bawah ini : 
Fasilitatorfasilitatorfasilitatorfasilitatorpemandu 
Pada kertas bergambar yang telah diambil setiap peserta, terdapat skenario yangberisi gambaran 
mengenai situasi yang akan diperankan oleh setiap peserta di dalamkelompoknya. Dalam satu 
kelompok, setiap peserta mendapatkan skenario yangberbeda-beda.Cara pelaksanaan kegiatan ini 
adalah dalam setiap kelompok, fasilitator akanmenentukan giliran peserta untuk tampil memainkan 
peran di depan kelompok. Disetiap kelompok, masing-masing fasilitator bertugas untuk menjadi lawan 
main ataustimulator bagi peserta. Ketika seorang peserta memainkan peran bersama fasilitator,peserta 
lain dikelompok tersebut memperhatikan mereka berdua.Skenario CEDibawah ini terdapat beberapa 
situasi dimana saudara harus menolak permintaanseseorang dalam berbagai situasi. Saudara diminta 
menolak dengan asertif.1. Situasi 1Sepulang dari sekolah, teman Anda menemui Anda untuk meminjam 
PR matematika yang diberikan dua hari yang lalu oleh guru di sekolah. Teman andabermaksud untuk 
menyalin semua tugas Anda karena dia malas dalammengerjakan tugas Matematika tersebut. 
Sebenarnya anda tidak setuju dengantindakan teman Anda karena Anda merasa tindakan teman Anda 
akanberdampak buruk pada dirinya sendiri. Anda memutuskan untuk menolak memberikan contekan 
tugas matematika kepada teman Anda 
Tugas Anda : Anda harus mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda 
tanpa harus menyinggung teman anda.2. Situasi 2Sepulang sekolah, Anda dengan teman-teman Anda 
berencana untuk bermain di rumah Budi, teman Anda. Kebetulan salah satu dari teman-temanAnda 
mempunyai kebiasaan merokok. Anda ditawari untuk merokok pada saatitu. Kebetulan di rumah teman 
Anda sedang tidak ada orang dewasa. TemanAnda memaksa agar anda mencoba rokok karena menurut 
mereka merokok itusudah tidak asing dilakukan oleh anak seumuran Anda. Sementara Andamengetahui 
bahwa merokok itu berdampak buruk bagi kesehatan Anda.Tugas Anda : Anda harus
mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda tanpa harus menyinggung 
teman anda.3. Situasi 3Hari ini sedang berlangsung konser 
group band 
musik yang terkenal disalah satu pusat perbelanjaan di kota Anda. Kebetulan Anda memang 
menyukaigroup band tersebut dan ingin menonton konsernya. Tapi di sisi lain, di sekolahsedang ada 
ulang harian Biologi. Sahabat-sahabat Anda bermaksud untuk bolossekolah dan menonton konser. 
Sebagai sahabat yang selalu bersama, merekatentu mengajak Anda untuk bolos sekolah pada hari itu 
demi menonton konser group band kesukaan kalian. Sebenarnya di dalam hati anda, anda tidak 
inginmembolos karena Anda ingin mengikuti ulangan harian Biologi. Menurut Anda,mengikuti ulangan 
lebih penting daripada menonton konser sekalipun konser dari 
group band 
kesukaan Anda.Tugas Anda : Anda harus mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada 
teman Anda tanpa harus menyinggung teman anda.4. Situasi 4Ketika jam sekolah berakhir, pacar anda 
mengajak Anda untuk menonton film porno di rumahnya. Kebetulan, orangtua pacar Anda sedang. 
berada di luar kota. Pacar Anda memaksa Anda untuk ikut ke rumahnya.Sebenarnya di dalam hati 
Anda,Anda tidak ingin mengecewakan pacar Anda,tapi Anda sangat menyadari bahwa hal itu tidak 
sesuai dengan prinsip hidupAnda dan juga dilarang oleh orang tua Anda. Apalagi Anda mengetahui hal 
inibisa saja berdampak buruk bagi Anda dan juga pacar Anda.Tugas Anda : Anda harus 
mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda tanpa harus menyinggung dan 
mengecewakan pacar Anda.5. Situasi 5Ketika dalam perjalanan pulang, teman anda menemukan sebuah 
handphone yang tergeletak di jalan. Teman anda mengusulkan agar handphonetersebut diambil dan 
kemudian di jual. Uang dari hasil penjualan hanphone ituakan dibagi-bagi termasuk kepada anda. 
Namun, anda merasa perbuatan itutidak sesuai dengan prinsip anda. Anda ingin mengusulkan untuk 
menghubungisalah satu nomor kontak yang ada di handphone tersebut dan memberitahubahwa 
handphone orang tersebut ada di tangan teman anda dan berniat untuk mengembalikannya. Namun, 
teman anda tetap bersikeras untuk menjualnya.Tugas anda: anda harus mengkomunikasikan pendapat 
anda yang sebenarnyakepada teman anda tanpa harus menyinggung perasaan teman anda sebagaipihak 
yang menemukan handphone tersebut. 
Reflective Observation 
RO merupakan proses mengamati dan merefleksikan “pengalaman nyata” yangbaru saja dilalui dalam 
kegiatan sebelumnya atau CE. RO diperlukan untuk menggalifakta atau data atau informasi spesifik yang 
dialami oleh masing-masing peserta.Pada sesi ini diharapkan pemandu dapat menggali insight dari 
pesertaberdasarkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Bentuk kegiatan RO yang akandilakukan 
adalah diskusi dalam kelompok kecil.Setelah semua peserta di setiap kelompok memainkan perannya
bersamafasilitator, seluruh peserta akan dikumpulkan untuk melakukan diskusi dalam kelompok kecil. 
Peserta membentuk kelompok berisi empat orang yang mendapatkan skenarioyang sama ket ika 
role play 
. Kemudian pemandu menginstruksikan para peserta untuk 
mendiskusikan pengalaman mereka pada kegiatan 
role play. 
Mereka dimintamenceritakan perasaan, kesulitan, kelebihan dan kekurangan mereka ketika 
memainkanperan.Diskusi dalam kelompok kecil ini dilakukan selama 15 menit. Setelah itu,selama 15 
menit pemandu meminta satu orang perwakilan dalam tiap kelompok untuk menceritakan hasil diskusi. 
DAFTAR PUSTAKA 
Bishop, S. (2000). 
Develop Your Assertiveness (2 
nd 
ed). 
London: Koganpage.Bower, S.A. & Bower, G.H. (1991). 
Asserting Yourself : A Practical Guide for PositiveChange. 
Cambridge: The Perseus Books Group.Burley, M. & Allen. (1983). 
Managing Assertively: How to Improve Your People Skill 
.New York: Wiley.Depdiknas. (2003). 
Mencegah Penyalahgunaan NAPZA melalui Kepercayaan KasihSayang Ketulusan 
. Jakarta: Dikmenum Depdiknas.Hurlock, E.B. (1980). 
Psikologi Perkembangan: “Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan” (Terjemahan Istiwidayanti 
& Soedjarno) 
. Jakarta :Erlangga.Marini, Liza & Andriani, Elvi. (2005). 
Perbedaan Asertivitas Remaja ditinjau DariPola Asuh Orangtua.
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera UtaraMonks, F.J., dkk. (1999). 
Psikologi Perkembangan: “Pengantar Dalam BerbagaiBagiannya” (Terjemahan Siti Rahayu Haditono) 
. Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.Nasution, Indri, K. (2007). 
Perilaku Merokok pada Remaja (Research). 
UniversitasSumatera Utara.Sarafino, E.P. (1994). 
Health Psychology (2 
nd 
ed) 
. New York: John Wiley and Sons.Smet, B. (1994). 
Psikologi Kesehatan. 
Jakarta: PT Grasindo.www.bahayamerokok.net diakses pada tanggal 22 September 
2010.www.bahayamerokok.net diakses pada tanggal 22 September 
2010.www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/.../Artikel_10503107.pdf diakses padatanggal 21 
September 2010.www. Nusantaranews.Wordpress.com diakses tanggal pada 24 September 2010

More Related Content

Viewers also liked

PowerPoint Augmentative/Alternative Communication
PowerPoint Augmentative/Alternative CommunicationPowerPoint Augmentative/Alternative Communication
PowerPoint Augmentative/Alternative Communicationguest564db2ec
 
AAC Teaching Strategies
AAC Teaching StrategiesAAC Teaching Strategies
AAC Teaching StrategiesVicki Clarke
 
REHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPED
REHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPEDREHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPED
REHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPEDKailash Nagar
 
Augmentative and alternative communication
Augmentative and alternative communicationAugmentative and alternative communication
Augmentative and alternative communicationAlexander Utlang
 
1. special education
1. special education1. special education
1. special educationUsman Khan
 
Augmentative and Alternative Communication Systems
Augmentative and Alternative Communication SystemsAugmentative and Alternative Communication Systems
Augmentative and Alternative Communication SystemsDamian T. Gordon
 

Viewers also liked (14)

PowerPoint Augmentative/Alternative Communication
PowerPoint Augmentative/Alternative CommunicationPowerPoint Augmentative/Alternative Communication
PowerPoint Augmentative/Alternative Communication
 
AAC
AACAAC
AAC
 
Hearing Aids
Hearing AidsHearing Aids
Hearing Aids
 
AAC Teaching Strategies
AAC Teaching StrategiesAAC Teaching Strategies
AAC Teaching Strategies
 
REHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPED
REHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPEDREHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPED
REHABILITATION OR PHYSIOLOGICAL HANDICAPPED
 
Augmentative and alternative communication
Augmentative and alternative communicationAugmentative and alternative communication
Augmentative and alternative communication
 
Community based rehabilitation
Community based rehabilitationCommunity based rehabilitation
Community based rehabilitation
 
1. special education
1. special education1. special education
1. special education
 
Machine Learning
Machine LearningMachine Learning
Machine Learning
 
Basic communication skills
Basic communication skillsBasic communication skills
Basic communication skills
 
Stress and adaptatiton
Stress and adaptatitonStress and adaptatiton
Stress and adaptatiton
 
Augmentative and Alternative Communication Systems
Augmentative and Alternative Communication SystemsAugmentative and Alternative Communication Systems
Augmentative and Alternative Communication Systems
 
Bloom's Taxonomy
Bloom's Taxonomy Bloom's Taxonomy
Bloom's Taxonomy
 
Teaching Aids
Teaching AidsTeaching Aids
Teaching Aids
 

Similar to Makalah asertifitas

TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingSitiSara33
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxEmanuelFernandez43
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangandonawidiya
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th Chris Hukubun
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial tyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialtyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosialmuji3228
 
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"rara wibowo
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxCandraDewi69
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docBintiSaja
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docMahasiswa
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docdanisyarkani
 

Similar to Makalah asertifitas (20)

Cth dic d(1)
Cth dic d(1)Cth dic d(1)
Cth dic d(1)
 
Cth dic d(1)
Cth dic d(1)Cth dic d(1)
Cth dic d(1)
 
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konselingTEORI-TEORI  KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
TEORI-TEORI KONSELING KELOMPOK pada mata kuliah psikologi konseling
 
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptxMATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
MATERI KETERKAITAN DEFERENSIASI DAN KSE.pptx
 
Trait and-factor
Trait and-factorTrait and-factor
Trait and-factor
 
Sosio emosi
Sosio emosiSosio emosi
Sosio emosi
 
Peta kognitif
Peta kognitifPeta kognitif
Peta kognitif
 
Tahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembanganTahap dan tugas perkembangan
Tahap dan tugas perkembangan
 
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th 4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
4. pengembangan pribadi with Pdt Chris Hukubun M.Th
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
PSIKOLOGI MASA "PROSOSIAL"
 
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELINGPETA KONSEP TEKNIK KONSELING
PETA KONSEP TEKNIK KONSELING
 
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptxPeran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
Peran Orangtua Remaja dalam Menumbuhkan Life Skill.pptx
 
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.docLP isos Nungki widyastuti.doc.doc
LP isos Nungki widyastuti.doc.doc
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
 
(konges)
(konges)(konges)
(konges)
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 

Makalah asertifitas

  • 1. BAB IITEORIA. A.Teori Asertifitas Definisi KonseptualBurley dan Allen (1983), mendefinisikan bahwa asertivitas adalah suatupendekatan untuk berinteraksi dengan orang lain secara aktif dan inisiatif, peduli,menekankan aspek positif pada diri sendiri dan orang lain; mengekspresikan dirimelalui hak-hak dasar tanpa menyangkal hak-hak orang lain dan tanpa mengalamikecemasan atau perasaan bersalah. Asertif adalah suatu sikap tidak menghakimi denganmenhindari penggunaan label, stereotip, prasangka, dan mengkomunikasikan keinginan,rasa tidak suka dan perasaan dengan cara yang jelas, langsung, dan tidak bersifatmengancam.Komponen Perilaku Asertif Menurut Burley dan Allen (1983) perilaku asertif terdiri dari empat komponenyaitu: 1. Komponen verbal Kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang menunjukkan perasaaninidividu yang sebenarnya dan membuat orang nyaman. Kata-kata yangdigunakan juga tidak menyudutkan orang lain karena tidak terdapat penilaianatau pemberian label pada orang lain. Kata- kata yang menyudutkan orang lainadalah “ kamu seharusnya...”, “kamu telah melakukan kesalahan”, atau “kamuselalu saja…” 2. Komponen Kognitif Komponen kignitif berkaitan dengan apa yang dialami individu secarainternal, mencakup semua hal yang mengganggu perilaku individu untuk menuju perilaku yang diiinginkan. Perilaku asertif didasari oleh penilaianpositif hal-hal yang terjadi pada diri mereka, sehingga konsep diri orang yangasertif cenderung positif. 3. Kompenen Emosional Komponen emosional yang mencakup tingkat emosional yang diekspresikan,volume suara dan intonasi. Penting bagi individu untuk mengungkapkan pesan dan tingkat emosional yang situasinya sesuai karena nada suara memainkanperanan penting bagaimana pesan diterima oleh orang lain. 4. Komponen Non Verbal Perilaku non verbal pada perilaku asertif terdiri dari gerakan non verbal yangdiekspresikan, misalnya kontak mata individu yang asertif diarahkan padalawan bicaranya; ekspresi muka yang asertif yang sesuai dengan apa yangdirasakanya, misalnya, individu yang asertif tidak tersenyum ketika marah;gerak isyarat menentukan perilaku yang ditampilkan; bahasa tubuh individuyang asertif rileks dan tidak kaku; kecepatan bicara individu yang asertif adalah moderat dan normal; pengaturan waktu. Individu yang asertif mempertimbangkan waktu yang tepat dalam mengungkapkan perasaan danpikiran mereka; jarak, dimana individu yang asertif tidak mengambil jarak ketika berinteraksi dengan orang lain; kelancaran dan isi. B.Indikator Komponen Verbal dan Non Verbal Menurut beberapa tokoh yang mengemukakan asertivitas, terdapat sejumlahindikator perilaku asertif pada komponen verbal dan non verbal .
  • 2. Indikator komponenverbal diambil dari Bower and Bower (1991), Aroba and James (1992, dalamDepdiknas, 2003). Sedangkan indikator komponen non verbal diambil dari Burley andAllen (1983). Dari indikator-indikator tersebut, kami memilih beberapa di antaranyayang sesuai dengan komponen verbal dan non verbal. Berikut ini merupakan indikator lain yang menurut kelompok merupakan indikator dari komponen verbal dan nonverbal: •Komponen verbal :- Menggunakan pernyataan yang jelas dan lugas- Menggunakan kalimat yang dengan menggunakan kata “saya..- Membedakan fakta dan opini- Tidak memberikan saran yang berlebihan- Mengekspresikan ide secara positif •Komponen non verbal- mata menatap lawan bicara- tangan santai (terbuka, tidak mengepal, tidak gemetar)- jarak dengan lawan bicara tidak terlalu dekat dan tidak jauh- kecepatan bicara normal, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat- berbicara dengan lancar, tidak terbata-bata- ekspresi wajah sesuai dengan apa yang dibicarakan C.Faktor-Faktor Mempengaruhi dan Menghambat Perilaku Asertif Menurut Rathus dan Nevid (1983, dalam Novianti dan Tjalla), terdapat enam halyang mempengaruhi perkembangan perilaku asertif, yaitu: 1. Jenis kelamin. Jenis kelamin mempengaruhi perkembangan perilaku asertif. Wanita padaumumnya lebih sulit bersikap asertif seperti mengungkapkan perasaan danpikiran dibandingkan dengan laki -laki. 2. Self esteem. Individu yang berhasil untuk berperilaku asertif adalah individu yang harusmemiliki keyakinan. Orang yang memiliki keyakinan diri yang tinggi, memilikikekuatiran sosial yang rendah sehingga mampu mengungkapkan pendapat danperasaan tanpa merugikan orang lain dan diri sendiri. 3. Kebudayaan .Kebudayaan juga mempengaruhi perilaku yang muncul. Kebudayaan biasanyadibuat sebagai pedoman batas-batas perilaku setiap individu. 4. Tingkat pendidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin luas wawasan berpikir sehingga memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dengan lebihterbuka. 5. Tipe kepribadia Hal ini dipengaruhi oleh tipe kepribadian, dimana seseorang akan bertingkahlaku berbeda dengan individu kepribadian lain. 6. Situasi tertentu lingkungan sekitarnya. Dalam berperilaku, seseorang akan melihat kondisi dan situasi dalam arti luas. Concret e experience Concrete experience adalah suatu proses pemberian kegiatan yang sengajadirancang untuk memberikan pengalaman nyata kepada peserta pelatihan agar pesertadapat merasakan sendiri apa yang terjadi pada dirinya ketika ia mengikuti kegiatantersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta dalam
  • 3. mengkomunikasikanpersaan atau keinginan yang dirasakan dalam situasi yang berbeda-beda. Pada sesi inimetode yang digunakan dalam CE adalah metode role play. Waktu yang dibutuhkanuntuk melakukan kegiatan ini adalah 50 menit. Jumlah peserta yang terlibat adalah 20orang. Kemudian peserta dibagi menjadi ke dalam empat kelompok kecil oleh pemandu.Caranya adalah setiap peserta diminta untuk memilih satu kertas bergambar. Lalupeserta diinstruksikan untuk mencari peserta lain yang memiliki kertas bergambar yangsama. Kemudian setelah terkumpul lima peserta dalam setiap kelompok, setiapkelompok akan didampingi oleh seorang fasilitator. III.A. Setting Ruangan/Lokasi yang Digunakan Sesi pemanduan ini akan dilakukan dalam ruangan tertutup (indoor). Setting inidipilih dengan alasan agar pemberian kegiatan dapat berjalan lebih efektif denganmenghindari kebisingan, agar kegiatan yang berlangsung dapat lebih terkontroldenganmenghindari pengaruh faktor cuaca yang mungkin saja dapat menghambat berjalannyapemanduan, dan dalam sesi concrete experience(CE) tidak terdapat kegiatan yangmemerlukan ruang untuk bergerak bebas. Sesi pemanduan ini memerlukan ruanganberukuran 6 x 7 meter. Dengan pertimbangan besar ruangan disesuaikan dengan jumlahpeserta pada pelatihan ini yaitu 20 orang. Dengan setting Ruangan diatur seperti gambar di bawah ini : Fasilitatorfasilitatorfasilitatorfasilitatorpemandu Pada kertas bergambar yang telah diambil setiap peserta, terdapat skenario yangberisi gambaran mengenai situasi yang akan diperankan oleh setiap peserta di dalamkelompoknya. Dalam satu kelompok, setiap peserta mendapatkan skenario yangberbeda-beda.Cara pelaksanaan kegiatan ini adalah dalam setiap kelompok, fasilitator akanmenentukan giliran peserta untuk tampil memainkan peran di depan kelompok. Disetiap kelompok, masing-masing fasilitator bertugas untuk menjadi lawan main ataustimulator bagi peserta. Ketika seorang peserta memainkan peran bersama fasilitator,peserta lain dikelompok tersebut memperhatikan mereka berdua.Skenario CEDibawah ini terdapat beberapa situasi dimana saudara harus menolak permintaanseseorang dalam berbagai situasi. Saudara diminta menolak dengan asertif.1. Situasi 1Sepulang dari sekolah, teman Anda menemui Anda untuk meminjam PR matematika yang diberikan dua hari yang lalu oleh guru di sekolah. Teman andabermaksud untuk menyalin semua tugas Anda karena dia malas dalammengerjakan tugas Matematika tersebut. Sebenarnya anda tidak setuju dengantindakan teman Anda karena Anda merasa tindakan teman Anda akanberdampak buruk pada dirinya sendiri. Anda memutuskan untuk menolak memberikan contekan tugas matematika kepada teman Anda Tugas Anda : Anda harus mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda tanpa harus menyinggung teman anda.2. Situasi 2Sepulang sekolah, Anda dengan teman-teman Anda berencana untuk bermain di rumah Budi, teman Anda. Kebetulan salah satu dari teman-temanAnda mempunyai kebiasaan merokok. Anda ditawari untuk merokok pada saatitu. Kebetulan di rumah teman Anda sedang tidak ada orang dewasa. TemanAnda memaksa agar anda mencoba rokok karena menurut mereka merokok itusudah tidak asing dilakukan oleh anak seumuran Anda. Sementara Andamengetahui bahwa merokok itu berdampak buruk bagi kesehatan Anda.Tugas Anda : Anda harus
  • 4. mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda tanpa harus menyinggung teman anda.3. Situasi 3Hari ini sedang berlangsung konser group band musik yang terkenal disalah satu pusat perbelanjaan di kota Anda. Kebetulan Anda memang menyukaigroup band tersebut dan ingin menonton konsernya. Tapi di sisi lain, di sekolahsedang ada ulang harian Biologi. Sahabat-sahabat Anda bermaksud untuk bolossekolah dan menonton konser. Sebagai sahabat yang selalu bersama, merekatentu mengajak Anda untuk bolos sekolah pada hari itu demi menonton konser group band kesukaan kalian. Sebenarnya di dalam hati anda, anda tidak inginmembolos karena Anda ingin mengikuti ulangan harian Biologi. Menurut Anda,mengikuti ulangan lebih penting daripada menonton konser sekalipun konser dari group band kesukaan Anda.Tugas Anda : Anda harus mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda tanpa harus menyinggung teman anda.4. Situasi 4Ketika jam sekolah berakhir, pacar anda mengajak Anda untuk menonton film porno di rumahnya. Kebetulan, orangtua pacar Anda sedang. berada di luar kota. Pacar Anda memaksa Anda untuk ikut ke rumahnya.Sebenarnya di dalam hati Anda,Anda tidak ingin mengecewakan pacar Anda,tapi Anda sangat menyadari bahwa hal itu tidak sesuai dengan prinsip hidupAnda dan juga dilarang oleh orang tua Anda. Apalagi Anda mengetahui hal inibisa saja berdampak buruk bagi Anda dan juga pacar Anda.Tugas Anda : Anda harus mengkomunikasikan perasaan Anda yang sebenarnyakepada teman Anda tanpa harus menyinggung dan mengecewakan pacar Anda.5. Situasi 5Ketika dalam perjalanan pulang, teman anda menemukan sebuah handphone yang tergeletak di jalan. Teman anda mengusulkan agar handphonetersebut diambil dan kemudian di jual. Uang dari hasil penjualan hanphone ituakan dibagi-bagi termasuk kepada anda. Namun, anda merasa perbuatan itutidak sesuai dengan prinsip anda. Anda ingin mengusulkan untuk menghubungisalah satu nomor kontak yang ada di handphone tersebut dan memberitahubahwa handphone orang tersebut ada di tangan teman anda dan berniat untuk mengembalikannya. Namun, teman anda tetap bersikeras untuk menjualnya.Tugas anda: anda harus mengkomunikasikan pendapat anda yang sebenarnyakepada teman anda tanpa harus menyinggung perasaan teman anda sebagaipihak yang menemukan handphone tersebut. Reflective Observation RO merupakan proses mengamati dan merefleksikan “pengalaman nyata” yangbaru saja dilalui dalam kegiatan sebelumnya atau CE. RO diperlukan untuk menggalifakta atau data atau informasi spesifik yang dialami oleh masing-masing peserta.Pada sesi ini diharapkan pemandu dapat menggali insight dari pesertaberdasarkan kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya. Bentuk kegiatan RO yang akandilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil.Setelah semua peserta di setiap kelompok memainkan perannya
  • 5. bersamafasilitator, seluruh peserta akan dikumpulkan untuk melakukan diskusi dalam kelompok kecil. Peserta membentuk kelompok berisi empat orang yang mendapatkan skenarioyang sama ket ika role play . Kemudian pemandu menginstruksikan para peserta untuk mendiskusikan pengalaman mereka pada kegiatan role play. Mereka dimintamenceritakan perasaan, kesulitan, kelebihan dan kekurangan mereka ketika memainkanperan.Diskusi dalam kelompok kecil ini dilakukan selama 15 menit. Setelah itu,selama 15 menit pemandu meminta satu orang perwakilan dalam tiap kelompok untuk menceritakan hasil diskusi. DAFTAR PUSTAKA Bishop, S. (2000). Develop Your Assertiveness (2 nd ed). London: Koganpage.Bower, S.A. & Bower, G.H. (1991). Asserting Yourself : A Practical Guide for PositiveChange. Cambridge: The Perseus Books Group.Burley, M. & Allen. (1983). Managing Assertively: How to Improve Your People Skill .New York: Wiley.Depdiknas. (2003). Mencegah Penyalahgunaan NAPZA melalui Kepercayaan KasihSayang Ketulusan . Jakarta: Dikmenum Depdiknas.Hurlock, E.B. (1980). Psikologi Perkembangan: “Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan” (Terjemahan Istiwidayanti & Soedjarno) . Jakarta :Erlangga.Marini, Liza & Andriani, Elvi. (2005). Perbedaan Asertivitas Remaja ditinjau DariPola Asuh Orangtua.
  • 6. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera UtaraMonks, F.J., dkk. (1999). Psikologi Perkembangan: “Pengantar Dalam BerbagaiBagiannya” (Terjemahan Siti Rahayu Haditono) . Yogyakarta: Gadjah MadaUniversity Press.Nasution, Indri, K. (2007). Perilaku Merokok pada Remaja (Research). UniversitasSumatera Utara.Sarafino, E.P. (1994). Health Psychology (2 nd ed) . New York: John Wiley and Sons.Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Grasindo.www.bahayamerokok.net diakses pada tanggal 22 September 2010.www.bahayamerokok.net diakses pada tanggal 22 September 2010.www.gunadarma.ac.id/library/articles/graduate/.../Artikel_10503107.pdf diakses padatanggal 21 September 2010.www. Nusantaranews.Wordpress.com diakses tanggal pada 24 September 2010