Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang konsep keperawatan keluarga, termasuk pengertian keluarga, tipe-tipe keluarga, struktur, fungsi, dan peran keluarga dalam kesehatan
2) Perawat memainkan peran penting dalam memberikan asuhan kesehatan kepada keluarga, mulai dari tingkat individu hingga masyarakat
3) Tujuan utama dari keperawatan keluarga adalah me
1. KONSEP KEPERWATAN KELUARGA
Pengertian kelurga
· Keluarga merupakan lingkungan social yang sangat dekat hubungannya dengan
seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal, berinteraksi
satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran, dan kebiasaanya dan
berfungsi sebagai saksi budaya luar, dan mediasi hubungan anak dengan
lingkunganny ( Busard dan ball, 1966).
· Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian
darah adopsi atau perkawinan (WHO, 1969).
· Keluarga Adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki
atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik
anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalam suatu rumah tangga (Sayekti,1994).
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan secara umum bahwa
keluarga itu terjadi jika ada:
Ikatan atau persekutuan (perkawinan atau kesepakatan).
Hubungan (darah atau adopsi atau kesepakatan).
Tinggal bersama dalam suatu atap (serumah).
Ada peran masing-masing anggota keluarga.
Ikatan emosional.
(Setiadi, 2008).
B. Tipe keluarga
Keluarga yang memerlukan pelayanan kesehatan berasal dari berbagai macam pola
kehidupan. Sesuai dengan perkembangan sosial maka tipe keluarga berkembang
mengikutinya. Agar dapat mengupayakan peran serta keluarga dalam meningkatkan
derajat kesehatan maka perawat perlu mengetahui berbagai tipe keluarga.
1. Tipe keluarga tradisional
a. The Nuclear family (Keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari suami istri dan
anak (kandung atau angkat).
b. The dyad family , suatu rumah tangga yang terdiri dari suami istri tanpa anak.
c. Keluarga usila, Keluarga terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut,
sedangkan anak sudah memisahkan diri.
d. The childless, Keluarga tanpa anak karena telambat menikah, bisa disebabkan
karena mengejar karir atau pendidikan.
e. The Extended family , keluarga yang terdiri dari keluarga inti ditambah keluarga
lain, seperti paman, bibi, kakek, nenek dan lain-lain.
f. “Single parent” yaitu keluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan
anak(kandung atau angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian).
g. Commuter family, kedua orang tua bekerja diluar kota, dan bisa berkumpul pada
hari minggu atau libur saja.
h. Multigeneration family, Beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal
bersama dalam satu rumah.
2. i. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan seperti dapur, sumur yang
sama.
j. Blended family, keluarga yang dibentuk dari janda atau duda dan membesarkan
anak dari perkawinan sebelumnya.
k. “Single adult living alone” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang
dewasa.
2. Tipe keluarga non tradisional
a. The unmarried teenage mother, Keluarga yang terdiri dari satu orang dewasa
terutama ibu dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The Step parent family, keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune family, yaitu lebih satu keluarga tanpa pertalian darah yang hidup
serumah.
d. The non marrital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama,
berganti-ganti pasangan tanpa nikah.
e. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan sex tinggal dalam
satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
f. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan
karena alasan tertentu.
g. Group marriage family, beberapa orang dewasa yang telah merasa saling menikah,
berbagi sesuatu termasuk sex dan membesarkan anak.
h. Group network family, beberapa keluarga inti yang dibatasi oleh norma dan
aturan, hidup berdekatan dan saling menggunakan barang yang sama dan
bertanggung jawab membesarkan anak.
i. Foster family, keluarga yang menerima anak yang tidak ada hubungan saudara
untuk waktu sementara.
j. Homeless family, keluarga yang terbentuk tanpa perlindungan yang permanen
karena keadaan ekonomi atau problem kesehatan mental.
k. Gang, Keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional, berkembang dalam kekerasan dan kriminal.
C. Ciri- ciri
1. Ciri-ciri keluarga.
a. Keluarga meupakan hubungan perkawinan.
b. Keluarga berbentuk suatu kelembagaa yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang disengaja dibentuk atau dipelihara.
c. Keluarga mempunyai system, tata nama (nomenclatur) termasuk perhitungan
garis keturunan.
d. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya
berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan
anak.
e. Keluarga merupakan tempat tinggal keluarga, rumah atau rumah tangga.
2. Ciri-ciri keluarga Indonesia.
3. a. Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dengan dilandasi semangat gotong
royong
b. Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
c. Umumnya dipimpin oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara
musyawarah.
(Setiadi. 2008).
D. Peranan Keluarga
Peran adalah sesuatu yang diharapkan secara normatif dari seseorang dalam situasi
tertentu agar dapat memenuhi harapan- harapan. Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan masing- masing, antara lain:
1. Ayah
Sebagai pemempin keluarga mempunyai peran sebagai pencari nafkah, pendidk,
pelindung, pemberi rasa aman bagi setiap anggota keluarga dan juga sebagai
anggota masyarakat kelompok sosial.
2. Ibu
Sebagai pengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik anak- anak, pelindung
kelurga dan juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga dan juga sebagai
anggota masyarakat kelompok sosial
3. Anak
Berperan sebagai peilaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental,
sosial dan spiritual.
E. Struktur Keluarga
1. Patrilineal, adalah kelurga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun dari jalur garis ayah.
2. Matrilineal, adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun dari jalur garis ibu.
3. Matrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
istri.
4. Patrilokal, adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami.
5. Keluaraga kawin, adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, danbeberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
F. Fungsi pokok keluarga.
1. Fungsi afektif.
4. Adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengarjakan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
2. Fungsi sosialisasi.
Adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
social.
3. Fungsi reproduksi.
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
4. Fungsi ekonomi.
Keluarga berfungsi memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
5. Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan.
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.
(Friedman, 1998).
Menurut UU no. 10 tahun 1992 jo PP no. 21 tahun 1994 secara umum fungsi
keluarga adalah sebagai berikut:
1. Fungsi keagamaan
Membina norma ajaran agama sebagai dasar dan tujuan hidup seluruh anggota
keluarga.
2. Fungsi Budaya
Membina tugas- tugas keluarga sebagai lembaga untuk meneruskan norma- norma
dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin dipertahankan.
3. Fungsi cinta kasih
Menumbuhkembangkan potensi kasih sayang yang telah ada antar anggota keluarga
kedalam symbol- symbol nyata secara optimal dan terus menerus.
4. Fungsi perlindungan
Memenuhi rasa aman anggota keluarga baik dari rasa tidak aman yang timbul dari
dalam maupun dari dalam keluarga.
5. Fungsu reproduksi
Membina hubungan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat baik
bagi nggota keluarga maupun bagi keluarga sekitarnya.
6. Fungsi sosialisasi
Menyadari, merencanakan dan menciptakkan lingkungan keluarga sebagai wahana
pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama.
7. Fungsi ekonomi
Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun didalam lingkungan keluarga
dalam rangka menopang kelangsungan dan perkembangan kehidupan keluarga.
8. Fungsi pelestarian lingkungan
Membina kesadaran, sikap dan praktek pelestarian lingkungan intern keluarga.
G. Tugas keluarga dalam bidang keluarga.
Sesuai pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan
yang perlu dipahami dan dilakukan.
5. Freeman, (1981) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang arus
dilakuka, yaitu:
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
3. Memberikan keperawatan anggotany yang sakit atau yang tidak dapat membantu
dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
(memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada).
(Setiadi, 2008).
H. Praktek keperawatan kesehatan ditingkat masyarakat.
1. Tingkat individu.
Perawat memberi pelayanan keperawatan kepada individu dengan kasus tertentu.
2. Tingkat keluarga.
Ditingkat ini sasaran pelayanan untuk keluarga adalah salah satu dari anggota
keluarga menderita sakit. Perhatian perawat ditujukan kepada keluarga dengan
memfungsikan sekeluarga supaya dapat :
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
c. Memberikan keperawatan anggotanya
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahan kan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan
( memanfaaatkan fasilitas kesehatan ).
3. Tingkat masyarakat
Pada tingkat hni pelayanan kesehatan masih tetap ditujukan kepada individu atau
keluarga, tetapi dilihat dalam satu kesatuan masyarakat , maka penganggulangan
yang direncanakan dan dilaksanakan adalah dalam tingkat masyarakat.
( Setiyadi, 2008 )
I. Peran perawat dalam asuhan keperawatn keluarga
1. Pengenal kesehatan perawat membantu keluargauntuk mengenal penyimpangan
dari keadaan normal tentang kesehatannya dengan menganalisa data secara objektif
serta membuat keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan
keluarga
2. Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit, dengan memberikan asuhan
keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit
3. Koordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan kesehatan keluarga.
4. Fasilitator, yaitu dengan cara menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah
dijangkau oleh keluarga dan membantu mencarikan jalan pemecahannya
6. 5. Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku tidak
sehat menjadi sehat.
6. Penyuluh dan konsultat, yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang
asuhan perawatan dasar dalam keluarga.
PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
saran/penyalur.
Urgensi keperawatan keluarga dalam konteks pembangunan kesehatan
1. Keluarga membutuhkan pelayanan kesehatan untuk memenuhi tugasnya dalm
setiap fase perkembangan
2. Tingkat kesehatan individu berkaitan dengan tingkat kesehatan keluarga dan
sebaliknya
3. Tingkat funsional keluarga sebagai unit terkecil dari komunitas dapat
mempengaruhi derajat kesehatan system diatasnya
Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik,
dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik
karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat
perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai
upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang
diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan
lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual,
emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk.
Fundamental of Nursing, 1989)
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari
aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai
klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi,
social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental,
keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara
terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun
secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara
keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan
7. dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan
fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi
diri.
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus
pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang
menyangkut kehidupan masyarakat
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki
atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap
masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi
keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh
anggota keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu
anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran
dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota
menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan
oleh kondisi keluarganya.
c. Masyarakat sebagai klien
d. Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat
tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
1) Interaksi antar warga
2) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
3) Suatu komuniatas dalam waktu
4) identitas yang kuat mengikat semua warga
2. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan efektif (Parson).Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah
kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
a. Keturunan
b. Perilaku
c. Pelayanan kesehatan
d. Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi
sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan
status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di
tengah.( Taylor C. dkk )
3. Keperawatan
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan
spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan
mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan
8. menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai
makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia,
memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua
manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas
ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi
social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta
yang kelima, keperawatan menganggap klien seb`gai partne aktif dalam arti perawat
selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
4. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan
masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia.
Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan
lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan
masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model
segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang
dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan
dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.
5. Prinsip dasar dalam praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai
berikut:
a) Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
b) Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
c) Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
d) Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif
dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e) Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
f) kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan
di rumah sakit.
g) Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
h) Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup
sehat masyarakat.
i) Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
j) Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara
team.
k) Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan
untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani
masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke
puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
l) Home visite sangat penting.
m) Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
n) Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem
pelayanan kesehatan yang ada.
9. o) Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu
puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai
unit pelayanan.
Fungsi fungsi keperawatan keluarga
Membantu keluarga menyelsaikan masalah kesehatan dengan peningkatan
kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawat kesehatan keluarga
Peran Perawat Keluarga :
1. Pendidik
Perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar :
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan keluarga secara mandiri
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga
2. Koordinator
Diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar pelayanan yang komprehensif dapat
tercapai. Koordinasi juga sangat diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau
terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan
3. Pelaksana
Perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga baik di rumah, klinik maupun di
rumah sakit bertanggung jawab dalam memberikan perawatan langsung. Kontak
pertama perawat kepada keluarga melalui anggota keluarga yang sakit. Perawat
dapat mendemonstrasikan kepada keluarga asuhan keperawatan yang diberikan
dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan asuhan langsung kepada anggota
keluarga yang sakit
4. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan, perawat harus melakukan home visite atau kunjungan
rumah yang teratur untuk mengidentifikasi atau melakukan pengkajian tentang
kesehatan keluarga
5. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga di dalam mengatasi masalah kesehatan.
Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, maka hubungan perawat-keluarga
harus dibina dengan baik, perawat harus bersikap terbuka dan dapat
dipercaya
6. Kolaborasi
Perawat komunitas juga harus bekerja dama dengan pelayanan rumah sakit atau
anggota tim kesehatan yang lain untuk mencapai tahap kesehatan keluarga yang
optimal
7. Fasilitator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala untuk meningkatkan derajat
kesehatannya. Agar dapat melaksanakan peran fasilitator dengan baik, maka
perawat komunitas harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan (sistem rujukan,
dana sehat, dll)
8. Penemu kasus
Mengidentifikasi masalah kesehatan secara dini, sehingga tidak terjadi ledakan atau
wabah
10. 9. Modifikasi lingkungan
Perawat komunitas juga harus dapat mamodifikasi lingkungan, baik lingkungan
rumah maupun lingkungan masyarakat, agar dapat tercipta lingkungan yang sehat.