Dokumen tersebut membahas tentang standar-standar pendidikan nasional Indonesia sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, termasuk standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan.
3. Standar Isi
Standar Proses
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Standar Pendidik dan
Nasional Tenaga Kependidikan
Pendidikan Standar Sarana dan
Prasarana
Standar Pengelolaan
Standar Pembiayaan
Standar Penilaian
Pendidikan 3
4. Standar Isi
Standar Proses
Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Standar Pendidik dan
Nasional Tenaga Kependidikan
Pendidikan Standar Sarana dan
Prasarana
UU RI No. 20 pasal 40, ayat (2) 2003: Proses pembelajaran
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
Standar Pengelolaan
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
Standar Pembiayaan
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
Standar Penilaian
psikologis peserta didik
Pendidikan 4
5.
6. Berpusat pada Guru Berpusat pada siswa
guru membacakan siswa bermain peran
guru menjelaskan siswa menulis dengan kata-
guru memberi intruksi kata sendiri
guru memberikan siswa belajar kelompok
informasi siswa memecahkan masalah
guru berceramah siswa bereksperimen
guru memberikan tugas- siswa berdiskusi
tugas siswa mempraktikkan
guru membimbing dalam keterampilan
tanya jawab
7. Formasi bangku yang
memungkinkan peserta didik dapat
melakukan kegiatan pembelajaran
secara aktif.
Bentuk U
Bentuk Konferensi
Bentuk Lingkaran
Bentuk Kelompok
Back
8. Indikator pembelajaran kreatif
• Memberi kebebasan pada peserta didik untuk
mengembangkan gagasan dan pengetahuan baru
• Bersikap respek dan menghargai ide-ide peserta didik
• Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri peserta
didik
• Penekanan pada proses bukan penilaian hasil akhir
karya peserta didik
• Memberikan waktu yang cukup untuk peserta didik
berpikir dan menghasilkan karya
• Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menggugah
kreativitas seperti: ”mengapa”, ”bagaimana”, ”apa yang
terjadi jika ...”, dan bukan pertanyaan ”apa”, ”kapan”.
9. Kriteria kreatif pada peserta didik:
• Berpikir kritis
• Memecahkan masalah secara konstruktif
• Ide/gagasan yang berbeda
• Berpikir konvergen (pemecahan masalah
yang ”benar” atau ”terbaik”.
• Berpikir divergen (beragam alternatif
pemecahan masalah)
• Fleksibilitas dalam berpikir (melihat dari
berbagai sudut pandang)
• Berpikir terbuka Back
10. Pembelajaran interaktif adalah pembelajaran
yang melibatkan komunikasi multi arah.
Komunikasi pada pembelajaran
”konvensional” hanya satu arah, yakni guru
berbicara kepada peserta didik. Dalam
pembelajaran interaktif, peserta didik
memiliki peluang untuk berkomunikasi
dengan teman, sumber belajar, media
pembelajaran, dan guru.
11. Pembelajaran yang menantang berarti
pembelajaran yang memberikan kesempatan
peserta didik untuk bukan hanya sekedar
menggunakan pikirannya untuk menyimpan
berbagai materi pelajaran sebagai sebuah
fakta, tetapi menciptakan situasi dimana
pikiran peserta didik bekerja secara optimal
untuk memecahkan masalah, berkreasi, dan
berimajinasi.
12. Pembelajaran kooperatif berarti
pembelajaran yang menekankan
pentingnya bekerja sama untuk sukses
bersama. Belajar bukan hanya mampu
bersaing dengan orang lain. Tetapi
bagaimana mampu bekerja sama untuk
menciptakan sinergi yang dahsyat.
13. Menyenangkan Tidak Menyenangkan
Rileks Tertekan
Bebas dari tekanan Perasaan terancam
Aman Perasaan menakutkan
Menarik Merasa tidak berdaya
Bangkitnya minat belajar Tidak bersemangat
Adanya keterlibatan penuh Malas/tidak berminat
Perhatian tercurah Jenuh/bosan
Lingkungan belajar menarik Suasana pembelajaran
Bersemangat monoton
Perasaan gembira Pembelajaran tidak menarik
Konsentrasi tinggi siswa
14. Cooperative Quantum Teaching
Learning Accelerated
(TGT, Jigsaw) Teaching
Problem Based P.O.E
Instruction Brain Based
Cycle Learning Learning
Genius Learning
STS
15. CIRI PENILAIAN KELAS
BELAJAR TUNTAS
OTENTIK
BERKESINAMBUNGAN
BERDASARKAN ACUAN
KRITERIA/PATOKAN
MENGGUNAKAN BERBAGAI
CARA & ALAT PENILAIAN
16. BERBAGAI CARA & ALAT
PENILAIAN
Mengembangkan dan
menyediakan sistem pencatatan
yang bervariasi
Menggunakan penilaian yang
bervariasi: Tertulis, Lisan, Produk,
Portofolio, Unjuk Kerja, Proyek,
Pengamatan, dan Penilaian Diri
17. TEKNIK /CARA PENILAIAN
Unjuk Kerja (Performance)
Penugasan (Proyek / Project)
Hasil kerja (Produk / Product)
Tertulis (Paper & Pen)
Portofolio (Portfolio)
Sikap
Diri
18. UNJUK KERJA (PERFORMANCE) :
PENGAMATAN TERHADAP AKTIVITAS SISWA SEBAGAIMANA TERJADI
(UNJUK KERJA, TINGKAH LAKU, INTERAKSI)
PROYEK :
PENILAIAN TERHADAP SUATU TUGAS PENYELIDIKAN YANG HARUS
SELESAI DALAM WAKTU TERTENTU
HASIL KERJA (PRODUK):
PENILAIAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT PRODUK TEKNOLOGI DAN
SENI
TERTULIS: MEMILIH & MENSUPLAI JAWABAN
PORTOFOLIO :
PENILAIAN YANG SISTEMATIS MELALUI KOLEKSI KARYA (HASIL KERJA)
SISWA
SIKAP: PENILAIAN TERHADAP PERILAKU DAN KEYAKINAN SISWA
TERHADAP OBYEK SIKAP
DIRI: MENILAI DIRI SENDIRI BERKAITAN DENGAN STATUS, PROSES,
TINGKAT PENCAPAIAN KOMPETENSI YANG DIPELAJARINYA
19. BENTUK INSTRUMEN
Tes Tertulis
- Obyektif : Pilihan ganda, Menjodohkan, Benar Salah
- Non Obyektif : Kuis/Jawaban Singkat, uraian
Tes Lisan
- Pedoman Wawancara
Tes Perbuatan
- Daftar Cek, Lembar Pengamatan
Non Tes
- Angket, Kuesioner, Check-list, Inventori, Skala Sikap, dan
pengamatan.
Produk
- Daftar Cek/Pedoman Penskoran
19
20. LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN
Pemetaan Penetapan
Indikator Pembuatan
SK KD Teknik Pelaksanaan
pencapaian Istrumen
Indikator Penilaian
21. Dalam memilih teknik penilaian mempertimbangkan ciri
indikator, contoh:
Apabila tuntutan indikator melakukan sesuatu, maka
teknik penilaiannya adalah unjuk kerja (performance).
Apabila tuntutan indikator berkaitan dengan
pemahaman konsep, maka teknik penilaiannya adalah
tertulis.
Apabila tuntutan indikator memuat unsur penyelidikan,
maka teknik penilaiannya adalah proyek.