SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Nama
TTL

: Nasr Hamid Abu Zaid
: 10 July 1943, T}ant}a>, Mesir

Perjalanan Intelektual:
S1 - S3 jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Univ.
Kairo. Pernah tinggal di Amerika selama 2 tahun
(1978-1980) untuk penelitian doktoralnya di
University of Pensylvania, Philadelphia, USA.
Di Universitas ini ia mempelajari folklore dan
metodologi kajian lapangan (fieldwork)
Pada tahun 2002, ia mengajukan karyakaryanya, di antaranya Naqd l-Khit}a>b l-Di>ny
yang diterbitkan pada tahun ini juga, dan saat itu
pula namanya melejit di dunia Islam. Di tahun
ini pula dimulai "Kasus Abu Zaid" di
persidangan yang berakhir dengan vonis murtad
atas dirinya oleh pengadilan tinggi Mesir dan ia
dituntut menceraikan istrinya.
Beberapa karyanya yang lain: Mafhu>m lNas}s}, Falsafah Ta'wi>l, Imam Al-Sya>fi'iy wa
Ta'si>s l-Aidiu>lu>jiyyah l-Wasat}iyyah, dll.
Mustahil manusia
yang relatif
memahami
kehendak Tuhan
yang absolut
Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Hermeneutika
Inklusif, Judul asli: Isyka>liya>t „l-Qira>‟ah
wa A>liya>t „l-Ta‟wi>l, (Jakarta:
ICIP, 2004), hal. 7

Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi
wacana keagamaan yang menyatakan
kesesuaian pemahaman Nabi terhadap
dilalah asli teks... Asumsi semacam ini
akan menjurus kepada

karena telah menyamakan antara yang
absolut dan yang nisbi (tafsir Nabi)..
antara maksud Tuhan dangan pemahaman
manusia,
Pembacaan thdp teks2 keagamaan
hingga saat ini belum ada yg ilmiah &
obyektif („ilmy-mawd}u>„iy), karena
banyak diwarnai unsur khurafat &
mitos serta bercorak literalis-idiologis
Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khit}a>b „lDi>ny, hal. 62
(1)
Membatasi Tabiat
Teks-teks
Keagamaan
(Dekonstruksi
Konsep Wahyu)
 Al-Qur‟a>n Produk Budaya (Muntaj Tsaqa>fi);
Teks Manusiawi (Nas}s} Basyary); Fenomena
Sejarah (Za>hirah Ta>ri>khiyyah) Mafhu>m lNas}s}
 “Realitaslah yang memproduksi teks.” Mafhu>m
l-Nas}s}, hal. 109
 “Pada fase terbentuknya teks di dalam
budaya, budaya menjadi subyek (produsen) dan
teks menjadi obyek (produk)...” Ibid}, hal. 200
Keimanan akan wujud metafisik yang mendahului teks
akan mengaburkan hakikat aksiomatis ini (bahwa Al-Quran
Produk Budaya) serta mengeruhkan kemungkinan
fenomena teks untuk bisa dipahami secara ilmiah. Mafhu>m
l-Nas}s}, hal. 27

Wujud teks yang bersumber dari Tuhan sama sekali tidak
menafikan hakikatnya sebagai teks linguistik yang sangat
terkait dengan zaman dan tempatnya...”
Nas}r H>mid Abu> Zaid, Al-Nas}s} wa „l-S}ult}ah wa „l-Haqi>qah, (Beirut: Al-Markaz AlTsaqa>fy al-„Araby, 1995) hal. 92
Maksudnya: Memahami bagaimana konteks melahirkan makna teks. Karena bagi
Abu Zaid, teks tidak memiliki dila>lah (makna) asli, tetapi dila>lah tersebut
diciptakan oleh konteks.

Realitas (konteks) adalah yang
pertama, yang kedua dan yang
terakhir. Menyia-nyiakan
realitas demi makna teks
agama yang kaku dan
permanen akan
mengubahnya menjadi mitos.
Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khit}a>b adDi>ny, hal. 130

Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi
wacana keagamaan yang menyatakan
kesesuaian pemahaman Nabi terhadap
dila>lah asli teks, itupun kalau ada
sesuatu yang disebut dengan dila>lah asli
teks. Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khita>b „l-Di>ny, hal. 126
Tat}awwur „l-lughah:

“Bahasa selalu berkembang maknanya
bersama perkembangan gerak masyarakat dan
budaya ... Sehingga.. merupakan kewajiban
mengembalikan pemahaman teks dengan
membuang makna historis-sosiologis yang
asli, kemudian menggantinya dengan maknamakna baru yang lebih manusiawi dan
maju.” Naqd „l-Khit}a>b, hal. 133
Menyingkap konsepkonsep makna baru
yang lebih manusiawi
dan maju.
“Pembacaan teks yang dilakukan di zaman berikutnya (setela h zaman produksi teks) di dalam
komunitas lain berdiri di atas

yang saling melengkapi:

(1) Ikhfa>‟, menyembunyikan segala hal yang bukan substansi, biasanya terkait waktu dan
tempat yang tidak bisa menerima takwil, dan

(2) Kasyf, menyingkap sesuatu yang menjadi substansi teks dengan metode takwil. Dalam hal
ini tidak ada unsur-unsur substantif yang permanen di dalam teks tersebut. Tetapi setiap
pembacaan teks—dalam pengertian historis-sosiologis—memiliki substansinya di dalam
teks yang disingkap oleh pembacaan itu.” [Naqd „l-Khita>b al-Di>ny, hal. 118]
-

“Dan sesungguhnya Al-Qur‟a>n ini benar-benar
diturunkan oleh Rabb semesta alam. Dia dibawa turun
oleh Ar-Ru>h Al-Ami>n (Jibri>l). Ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara
orang-orang yang memberi peringatan. (Penurunan AlQuran itu ) Dengan bahasa Arab yang jelas.” [QS. AlSyu„ara>‟: 192-195].

Jika Al-Qur‟a>n turun dari Alla>h dengan Bahasa Arab, ini berarti AlQuran turun dari Allah dengan lafaz dan maknanya (Lafz}an wa
Ma„nan), karena bahasa Arab itu adalah lafaz dan makna.
Lafaz Al-Quran bukan diproduk oleh Jibril atau Muhammad
 Konsekuensi logis mengatakan, “Al-Qur‟a>n produk
budaya” ialah manusialah yang memproduk AlQur‟a>n. Dan ini sangat bertentangan dengan AlQuran dan akidah Umat Islam, bahwa Al-Quran turun
dari Allah secara lafaz dan makna
 “Al-Quran Produk Budaya” dan “Al-Quran bersumber
dari Allah” dua pernyataaan kontradiktif
 Merupakan aksioma bahwa setiap ucapan dinisbatkan
kepada pengucapnya, bukan pendengarnya. Al-Qur‟a>n
difirmankan oleh Alla>h kemudian didengar dan
disampaikan oleh Muhammad Saw, lalu bagaimana
mungkin sumbernya menjadi lenyap, kemudian
dikatakan bahwa firman itu menjadi diproduk oleh
pendengar?
Di dalam Al-Quran kata
wahyu sangat umum
maknanya (ilham, mimpi para
nabi, komunikasi
langsung, pengutusan
Jibri>l, dll). (Na>shir bin Abdul Kari>m al„Aql, Al-Itijaha>t al-„Aqla>niyyah alH}adi>thah, (Riya>dh: Da>r „l-Fad}i>lah, 2001) hal.
155-156)

Jika Al-Quran turun hanya
dengan makna, lalu apa
bedanya wahyu Al-Quran dan
wahyu ilham yang juga turun
kepada manusia biasa bahkan
kepada hewan seperti lebah?

Tak mungkin Al-Quran
disebut mukjizat yang mustahil
didatangkan oleh seluruh
makhluk, kalau lafaznya dari
Muhammad atau Jibril yang
keduanya adalah makhluk?
Abdul „Az}i>m Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m
„l-Qur‟a>n, hal. 44

Tak mungkin Al-Quran
disebut Kala>mulla>h kalau
lafaznya disusun oleh
Muhammad atau Jibril?
Ibid, hal. 44

Karena tidak dikenal dalam

Jibri>l tak perlu turun
menyampaikan AlQur‟a>n, karena ilham bisa
datang tanpa harus melalui
Jibri>l?

bahasa Arab kata kala>m yang
hanya berarti makna saja tanpa
lafaz.
Kha>lid bin ;Uthma>n Al-Sibt, Mana>hil „l-„Irfa>n fi>
„Ulu>m „l-Qur‟a>n, Dira>sah wa Taqwi>m, hal. 177
 Abu Zaid, mengklaim bahwa Teks
Wahyu tidak memiliki dila>lah/Makna
Asli.
 Artinya, lafaz-lafaz Al-Quran seolah
wadah kosong yang bisa diisi oleh siapa
saja menurut subyektifitas masingmasing Pembaca.
 Implikasinya, Abu Zaid menuduh Tuhan
berkomunikasi dengan manusia dengan
lafaz2 kosong tanpa makna.
 Padahal, manusia saja tidak akan
berkomunikasi dengan lafaz-lafaz tanpa
makna, lantas bagaimana dengan Tuhan
yang Maha bijaksana dan Mahabenar
dengan segala firman-Nya?
 Al-Qur‟a>n adalah kitab suci yang bisa dipahami dan
Rasulullah Saw sangat memahami Al-Quran
 Tak mungkin beliau menyampaikan sesuatu yang beliau
tidak pahami? Dan apa artinya beliau sebagai rasul kalau
beliau sendiri tak paham Al-Quran yang dibawanya?
 Apa artinya Allah Swt yang memerintahkan kaum
Muslimin untuk meneladani Nabi Saw kalau beliau
sendiri tak paham. (A>li „Imra>n: 31 dan 132, Al-Nisa>‟:
59, Al-Ma>‟idah: 92, Al-Anfa>l: 1 dan 46, Al-Nu>r: 63, AlMuja>dilah: 1, Al-Tagha>bun: 12, dll).

 Apakah semua ayat-ayat diatas menyuruh kita syirik?
 Dalam banyak ayat Allah memerintahkan kita untuk
mendatabburi Al-Quran, apa artinya diperintah mentadabburi
kalau tidak mungkin dipahami?
Ayat-ayat Al-Quran harus dipahami melalui konsep
makna kebahasaan orang-orang Ummy [Orang Arab
pada saat turunnya Al-Quran].
Al-Sya>t}iby, Al-Muwa>faqa>t fi> Us}u>l „l-Syari>‟ah, (Beirut: Da>r „l-Kutub „l„Ilmiyyah, 1991), 2/78
Tat}awwur
l-Lugah

Semua itu
dengan tidak
membuang
makna asli
teks
Membuang Keimanan kepada hal-hal
yang ghaib
- Malaikat, Arsy, Qolam, Lauh dll (Naqd
l-Khit}a>b: 207)

- Sihir, Hasad, Jin-Syetan (Naqd lKhit}a>b: 212)

Membuang hukum-hukum Islam:
.
- Hukum Waris (Nasr Hamid. AZ,Voice of an
Exile Reflections on Islam :178)

- Hukum Hudud (Voice of an Exile Reflections
on Islam: 166)

- Kewajiban Jilbab (Al-Mar‟ah fi> Khit}a>b
l-Azmah: 103)

Menjustifikasi :
- Doktrin Trinitas (Naqd l-Khit}a>b: 205)
- Homoseks (Voice of an Exile Reflections on
Islam: 89)

“Apabila kita membaca
teks-teks hukum melalui
analisa mendalam terhadap
struktur teks...dan sosiokultural yang memproduk
hukum dan undang-undang
maka bisa saja pembacaan
tersebut menggiring kita
untuk menggugurkan
sekian banyak hukumhukum yang merupakan
produk sejarah yang lebih
tepat dikatakan
mendeskripsikan sejarah
daripada menciptakan
Syariat.”
Muh}ammad Sa>lim Abu>
„A>s}i, Maqa>lata>ni fi „l-Ta‟wi>l, hal. 93.
Teks Nas}r H>amid dikutip dari Majalah
Kairo, Juni, 1993
1. Al-Quran Kala>mulla>h, yang diturunkan melalui
perantara Jibri>l kepada Muhammad secara lafaz dan
makna, dan bukan produk Muhammad/ Budaya
2. Al-Quran bisa dipahami dan pemahamannya tidak relatif
3. Pergeseran makna tidak berlaku pada Al-Quran, dan ia
harus dipahami dengan ma‟hud bangsa Arab pada masa
turunnya
4. Relativitas tafsir: senjata meragukan
Agama, mendekonstruksi bangunan Ilmu
Islam, sebaliknya mengabsolutkan idiologi-idiologi
Barat
5. Paham relativitas tafsir meniscayakan bahwa pengutusan
nabi dan penurunan wahyu tidak ada gunanya, karena
pada akhirnya manusia tidak akan memahami maksud
wahyu Tuhan
Di dalam Al-Quran kata
wahyu sangat umum
maknanya (ilham, mimpi para
nabi, komunikasi
langsung, pengutusan
Jibri>l, dll). (Na>shir bin Abdul Kari>m al„Aql, Al-Itijaha>t al-„Aqla>niyyah alH}adi>thah, (Riya>dh: Da>r „l-Fad}i>lah, 2001) hal.
155-156)

Tak mungkin Al-Quran
disebut mukjizat yang mustahil
didatangkan oleh seluruh
makhluk, kalau lafaznya dari
Muhammad atau Jibril yang
keduanya adalah makhluk?
Abdul „Az}i>m Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m
„l-Qur‟a>n, hal. 44

Jika Al-Quran turun hanya
dengan makna, lalu apa
bedanya wahyu Al-Quran dan
wahyu ilham yang juga turun
kepada manusia biasa bahkan
kepada hewan seperti lebah?

Jibri>l tak perlu turun
menyampaikan AlQur‟a>n, karena ilham bisa
datang tanpa harus melalui
Jibri>l?

Tak mungkin Al-Quran
disebut Kala>mulla>h kalau
lafaznya disusun oleh
Muhammad atau Jibril?
Ibid, hal. 44

Karena tidak dikenal dalam
bahasa Arab kata kala>m yang
hanya berarti makna saja tanpa
lafaz.
Kha>lid bin ;Uthma>n Al-Sibt, Mana>hil „l-„Irfa>n fi>
„Ulu>m „l-Qur‟a>n, Dira>sah wa Taqwi>m, hal. 177
Syaikh Abdul Az}i>m Al-Zurqa>ny :

Pendapat Al-Qur‟a>n turun dari Allah kepada
Jibril/Muhammad secara makna, lalu
dibahasakan dengan bahasa Arab oleh Jibril /
Muhammad adalah pendapat yang sangat
keji, bertentangan dengan AlQur‟a>n, Sunnah dan Ijma>„, serta
merupakan pendapat yang dipalsukan atas
nama kaum Muslimin.
Abdul „Az}i>i Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, (Beirut: Da>r „l-Kita>b
al-„Araby, 1995), hal. 43-44
Barometer Kebenaran Tafsir
dalam Islam
Selain Kesaksian
Indra, Prinsip
Logika dan
Nilai-nilai
universal di
atas, dalam tafsir
Islam standarstandar seperti:
Wujud relatif manusia tidak
ada kaitannya dengan masalah
pemahaman/ilmu. Masalah
wujud/eksistensi adalah ranah
ontologis, sementara
pemahaman dan ilmu itu ada
pada ranah epistemologis.
Manusia bisa mengetahui apa yang
diketahui oleh Tuhan, („Allama lInsa>na ma> lam ya „lam/ wala>
yuhi>t}ut}u>na bisyai‟in min
`ilmihi> illa> bima> sya>‟a)
Dalam banyak ayat Allah
memerintahkan kita untuk
mendatabburi Al-Quran, apa artinya
diperintah mentadabburi kalau tidak
mungkin dipahami?

“Sesungguhnya Kami
mengutusmu dengan
kebenaran sebagai pemberi
kabar gembira dan
peringatan.” [QS. AlBaqarah: 119].
Jika ia tidak
dipahami, bagaimana
mungkin akan menjadi kabar
gembira dan peringatan?
“Dialah (Allah) yang telah
mengutus Rasul-Nya dengan
hidayah dan agama yang
benar.” [QS. At-Taubah:
33, Al-Fath: 28, Al-S}aff: 9].
Kalau tidak
dipahami, bagaimana
mungkin dapat menjadi
hidayah dan sumber ajaran
agama?
Tanzi>l

Wahyu/Kala>m
Memahami teks
dengan kontekes
kekinian Tidak
masuk akal!

Nabi pernah bersabda
kepada istri-istri beliau:

“Yang paling
pertama menyusulku
adalah yang paling
panjang tangannya
di antara kalian.”
HR. Al-Bukha>ri dan Muslim

Panjang tangan dalam
kamus-kamus bahasa
berarti orang

dermawan (sifat
terpuji).
Adapun sekarang, kata
ini bermakna

pencuri.
Ibnu Manz}u>r, Lisa>n „l-„Arab, hal. 13/440
• Ia merelatifkan penafsiran para ulama bahkan
penafsiran Nabi, pada saat yang sama ia
mengabsolutkan penafsiran sendiri.
• Ia merelatifkan metodologi penafsiran para
ulama, lalu mengabsolutkan metodologi
penafsiran sendiri.
• Abu Zaid tidak konsisten dengan masalah
perkembangan dilalah, dengan mengecap
musyrik orang yang mempercayai penafsiran
Nabi. Mengapa ia menuduh orang dengan
istilah yang baku maknanya?

More Related Content

What's hot

Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiilmanafia13
 
Hadits Mutawatir, Ahad, dan Masyhur
Hadits Mutawatir, Ahad, dan MasyhurHadits Mutawatir, Ahad, dan Masyhur
Hadits Mutawatir, Ahad, dan MasyhurJimatul Arrobi
 
Ulumul hadis2009
Ulumul hadis2009Ulumul hadis2009
Ulumul hadis2009Bocah Nakal
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul haditsMoh Yakub
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabihazzaazza50746
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2andisalwa
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihwidya adhy
 
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]Satrio Adi
 
Adab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam IslamAdab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam Islamsalma banin
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahjuniska efendi
 
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasQurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasTatik Suwartinah
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSAzzahra Azzahra
 

What's hot (20)

Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabi
 
Qira'at 5
Qira'at 5Qira'at 5
Qira'at 5
 
mafhum mukhalafah
mafhum mukhalafahmafhum mukhalafah
mafhum mukhalafah
 
Hadits Mutawatir, Ahad, dan Masyhur
Hadits Mutawatir, Ahad, dan MasyhurHadits Mutawatir, Ahad, dan Masyhur
Hadits Mutawatir, Ahad, dan Masyhur
 
Mutlaq Muqayyad
Mutlaq MuqayyadMutlaq Muqayyad
Mutlaq Muqayyad
 
Ulumul hadis2009
Ulumul hadis2009Ulumul hadis2009
Ulumul hadis2009
 
Tafsir
TafsirTafsir
Tafsir
 
Hadist
HadistHadist
Hadist
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Ulumul hadits
Ulumul haditsUlumul hadits
Ulumul hadits
 
Makalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam MutasyabihMakalah Muhkam Mutasyabih
Makalah Muhkam Mutasyabih
 
Copy of bab ii2
Copy of bab ii2Copy of bab ii2
Copy of bab ii2
 
Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor Fuady
Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor FuadySejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor Fuady
Sejarah pembinaan dan penghimpunan hadits by Bapak Noor Fuady
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
Identifikasi kata [ism, fi'l, dan harf]
 
Adab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam IslamAdab Berbicara dalam Islam
Adab Berbicara dalam Islam
 
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemahMakalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
Makalah ulumul quran tafsir, takwil dan terjemah
 
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitasQurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
Qurdist 10 semester2 hadist segi kuantitas
 
Pengenalan ilmu tafsir 1
Pengenalan ilmu tafsir 1Pengenalan ilmu tafsir 1
Pengenalan ilmu tafsir 1
 
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITSISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU HADITS
 

Viewers also liked (15)

№126 (03_2015)
№126 (03_2015)№126 (03_2015)
№126 (03_2015)
 
2013_7
2013_72013_7
2013_7
 
Kisah abu dahdah
Kisah abu dahdahKisah abu dahdah
Kisah abu dahdah
 
2013_9
2013_92013_9
2013_9
 
Line Balancing Atlas Autos
Line Balancing Atlas AutosLine Balancing Atlas Autos
Line Balancing Atlas Autos
 
Sti 1 akidah akhlak
Sti 1 akidah akhlakSti 1 akidah akhlak
Sti 1 akidah akhlak
 
№122 (11_2014)
№122 (11_2014)№122 (11_2014)
№122 (11_2014)
 
№125 (02_2015)
№125 (02_2015)№125 (02_2015)
№125 (02_2015)
 
№113 (2014)
№113 (2014)№113 (2014)
№113 (2014)
 
№118 (07_2014)
№118 (07_2014)№118 (07_2014)
№118 (07_2014)
 
Inginku sempurnakan separuh agamaku
Inginku sempurnakan separuh agamakuInginku sempurnakan separuh agamaku
Inginku sempurnakan separuh agamaku
 
2013_3
2013_32013_3
2013_3
 
№123 (12_2014)
№123 (12_2014)№123 (12_2014)
№123 (12_2014)
 
№119 (08_2014)
№119 (08_2014)№119 (08_2014)
№119 (08_2014)
 
Satu hari satu doa (1)
Satu hari satu doa (1)Satu hari satu doa (1)
Satu hari satu doa (1)
 

Similar to Revisi tafsir al quran

P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u
P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u
P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u Roeslandy Ahmad Andy
 
CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURAN
CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURANCORAK SASTRA TAFSIR AL-QURAN
CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURANPenerbit Manggu
 
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Hasaniahmadsaid
 
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptxtvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptxHasaniahmadsaid
 
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranDr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranHasaniahmadsaid
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFKhusnul Kotimah
 
Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)Ibnu Ahmad
 
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf Qordhowi
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf QordhowiINTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf Qordhowi
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf QordhowiDadang Rohendi
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierYudi Wahyudin
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxSejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxZukét Printing
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfZukét Printing
 
Makalah kelompok tentang balaghah Wadiah
Makalah kelompok tentang balaghah WadiahMakalah kelompok tentang balaghah Wadiah
Makalah kelompok tentang balaghah WadiahZahratulHusna5
 
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteriaFakhri Cool
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamMarhamah Saleh
 

Similar to Revisi tafsir al quran (20)

P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u
P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u
P e n g e r t i a n A s b a b A L - N u z u
 
Pemikir arab sekular
Pemikir arab sekularPemikir arab sekular
Pemikir arab sekular
 
CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURAN
CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURANCORAK SASTRA TAFSIR AL-QURAN
CORAK SASTRA TAFSIR AL-QURAN
 
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
Serambi Islami TVRI - Kedudukan Harta dalam al-Qur'an - by Dr. Hasani Ahmad S...
 
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptxtvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
tvri - kedudukan harta dalam al-Qur'an - by Hasani Ahmad Said, 3 Nov 2022 2.pptx
 
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquranDr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
Dr. Hasani Ahmad Said, Diskursus Munasabah al-Quran; menyoal otentisitas alquran
 
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUFmakalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
makalah TURUNNYA AL-QUR'AN DENGAN 7 HURUF
 
Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)Ulumul Qur'an (3)
Ulumul Qur'an (3)
 
Al qur'an kalamullah
Al qur'an kalamullahAl qur'an kalamullah
Al qur'an kalamullah
 
Makalah ulumul
Makalah ulumulMakalah ulumul
Makalah ulumul
 
Quranik
QuranikQuranik
Quranik
 
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf Qordhowi
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf QordhowiINTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf Qordhowi
INTERPRETASI HADIS muhammad al ghazali dan Yusuf Qordhowi
 
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsierIsrailiyyaat dalam tafsir ibnu katsier
Israiliyyaat dalam tafsir ibnu katsier
 
Ilmu asbabun nuzul
Ilmu asbabun nuzulIlmu asbabun nuzul
Ilmu asbabun nuzul
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docxSejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.docx
 
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdfSejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
Sejarah Penulisan Al-Qur'an.pdf
 
Makalah kelompok tentang balaghah Wadiah
Makalah kelompok tentang balaghah WadiahMakalah kelompok tentang balaghah Wadiah
Makalah kelompok tentang balaghah Wadiah
 
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
10. hadits maudlu, pengertian, faktor dan keriteria
 
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran IslamQuran Sebagai sumber Ajaran Islam
Quran Sebagai sumber Ajaran Islam
 
Ilmu qashashil qur an
Ilmu qashashil qur anIlmu qashashil qur an
Ilmu qashashil qur an
 

More from BahRum Subagia

10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surgaBahRum Subagia
 
Panduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejekiPanduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejekiBahRum Subagia
 
Sultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al FatihSultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al FatihBahRum Subagia
 
Kata kata positif dalam mendidik Anak
Kata kata positif dalam mendidik AnakKata kata positif dalam mendidik Anak
Kata kata positif dalam mendidik AnakBahRum Subagia
 
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiCatatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiBahRum Subagia
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014BahRum Subagia
 
Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2BahRum Subagia
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)BahRum Subagia
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)BahRum Subagia
 
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahalaDengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahalaBahRum Subagia
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiBahRum Subagia
 
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)BahRum Subagia
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)BahRum Subagia
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)BahRum Subagia
 

More from BahRum Subagia (20)

10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga10 sahabat yang dijamin masuk surga
10 sahabat yang dijamin masuk surga
 
Studi ilmu hadis
Studi ilmu hadisStudi ilmu hadis
Studi ilmu hadis
 
Panduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejekiPanduan islam dalam mencari rejeki
Panduan islam dalam mencari rejeki
 
Sultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al FatihSultan Muhammad Al Fatih
Sultan Muhammad Al Fatih
 
Kata kata positif dalam mendidik Anak
Kata kata positif dalam mendidik AnakKata kata positif dalam mendidik Anak
Kata kata positif dalam mendidik Anak
 
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusiCatatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
Catatan Parenting: Strategi 1 fokus pada solusi
 
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA  2014
Laporan Praktek Kerja Lapangan KPI UIKA 2014
 
Dzikir setelah shalat
Dzikir setelah shalatDzikir setelah shalat
Dzikir setelah shalat
 
Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2Meraih hidup bahagia cet 2
Meraih hidup bahagia cet 2
 
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
Fikih dakwah dan pemikiran dakwah di indonesia (2)
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)
 
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahalaDengan amalan sederhana, raih banyak pahala
Dengan amalan sederhana, raih banyak pahala
 
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologiKomunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
Komunikasi kelompok dalam perspektif psikologi
 
Hukum musik
Hukum musikHukum musik
Hukum musik
 
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
Makalah mata kuliah manajemen dakwah (orientalisme)
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
 
Fiqih dakwah
Fiqih dakwahFiqih dakwah
Fiqih dakwah
 
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
Liberalisasi pemikiran final (ust mujahid)
 
Konsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaanKonsep kebahagiaan
Konsep kebahagiaan
 
Dakwah melalui radio
Dakwah melalui radioDakwah melalui radio
Dakwah melalui radio
 

Revisi tafsir al quran

  • 1.
  • 2.
  • 3. Nama TTL : Nasr Hamid Abu Zaid : 10 July 1943, T}ant}a>, Mesir Perjalanan Intelektual: S1 - S3 jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Univ. Kairo. Pernah tinggal di Amerika selama 2 tahun (1978-1980) untuk penelitian doktoralnya di University of Pensylvania, Philadelphia, USA. Di Universitas ini ia mempelajari folklore dan metodologi kajian lapangan (fieldwork) Pada tahun 2002, ia mengajukan karyakaryanya, di antaranya Naqd l-Khit}a>b l-Di>ny yang diterbitkan pada tahun ini juga, dan saat itu pula namanya melejit di dunia Islam. Di tahun ini pula dimulai "Kasus Abu Zaid" di persidangan yang berakhir dengan vonis murtad atas dirinya oleh pengadilan tinggi Mesir dan ia dituntut menceraikan istrinya. Beberapa karyanya yang lain: Mafhu>m lNas}s}, Falsafah Ta'wi>l, Imam Al-Sya>fi'iy wa Ta'si>s l-Aidiu>lu>jiyyah l-Wasat}iyyah, dll.
  • 4.
  • 5. Mustahil manusia yang relatif memahami kehendak Tuhan yang absolut Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Hermeneutika Inklusif, Judul asli: Isyka>liya>t „l-Qira>‟ah wa A>liya>t „l-Ta‟wi>l, (Jakarta: ICIP, 2004), hal. 7 Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi wacana keagamaan yang menyatakan kesesuaian pemahaman Nabi terhadap dilalah asli teks... Asumsi semacam ini akan menjurus kepada karena telah menyamakan antara yang absolut dan yang nisbi (tafsir Nabi).. antara maksud Tuhan dangan pemahaman manusia,
  • 6. Pembacaan thdp teks2 keagamaan hingga saat ini belum ada yg ilmiah & obyektif („ilmy-mawd}u>„iy), karena banyak diwarnai unsur khurafat & mitos serta bercorak literalis-idiologis Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khit}a>b „lDi>ny, hal. 62
  • 8.  Al-Qur‟a>n Produk Budaya (Muntaj Tsaqa>fi); Teks Manusiawi (Nas}s} Basyary); Fenomena Sejarah (Za>hirah Ta>ri>khiyyah) Mafhu>m lNas}s}  “Realitaslah yang memproduksi teks.” Mafhu>m l-Nas}s}, hal. 109  “Pada fase terbentuknya teks di dalam budaya, budaya menjadi subyek (produsen) dan teks menjadi obyek (produk)...” Ibid}, hal. 200 Keimanan akan wujud metafisik yang mendahului teks akan mengaburkan hakikat aksiomatis ini (bahwa Al-Quran Produk Budaya) serta mengeruhkan kemungkinan fenomena teks untuk bisa dipahami secara ilmiah. Mafhu>m l-Nas}s}, hal. 27 Wujud teks yang bersumber dari Tuhan sama sekali tidak menafikan hakikatnya sebagai teks linguistik yang sangat terkait dengan zaman dan tempatnya...” Nas}r H>mid Abu> Zaid, Al-Nas}s} wa „l-S}ult}ah wa „l-Haqi>qah, (Beirut: Al-Markaz AlTsaqa>fy al-„Araby, 1995) hal. 92
  • 9.
  • 10. Maksudnya: Memahami bagaimana konteks melahirkan makna teks. Karena bagi Abu Zaid, teks tidak memiliki dila>lah (makna) asli, tetapi dila>lah tersebut diciptakan oleh konteks. Realitas (konteks) adalah yang pertama, yang kedua dan yang terakhir. Menyia-nyiakan realitas demi makna teks agama yang kaku dan permanen akan mengubahnya menjadi mitos. Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khit}a>b adDi>ny, hal. 130 Tak perlu dipedulikan asumsi-asumsi wacana keagamaan yang menyatakan kesesuaian pemahaman Nabi terhadap dila>lah asli teks, itupun kalau ada sesuatu yang disebut dengan dila>lah asli teks. Nas}r H}a>mid Abu> Zaid, Naqd „l-Khita>b „l-Di>ny, hal. 126
  • 11. Tat}awwur „l-lughah: “Bahasa selalu berkembang maknanya bersama perkembangan gerak masyarakat dan budaya ... Sehingga.. merupakan kewajiban mengembalikan pemahaman teks dengan membuang makna historis-sosiologis yang asli, kemudian menggantinya dengan maknamakna baru yang lebih manusiawi dan maju.” Naqd „l-Khit}a>b, hal. 133
  • 12. Menyingkap konsepkonsep makna baru yang lebih manusiawi dan maju. “Pembacaan teks yang dilakukan di zaman berikutnya (setela h zaman produksi teks) di dalam komunitas lain berdiri di atas yang saling melengkapi: (1) Ikhfa>‟, menyembunyikan segala hal yang bukan substansi, biasanya terkait waktu dan tempat yang tidak bisa menerima takwil, dan (2) Kasyf, menyingkap sesuatu yang menjadi substansi teks dengan metode takwil. Dalam hal ini tidak ada unsur-unsur substantif yang permanen di dalam teks tersebut. Tetapi setiap pembacaan teks—dalam pengertian historis-sosiologis—memiliki substansinya di dalam teks yang disingkap oleh pembacaan itu.” [Naqd „l-Khita>b al-Di>ny, hal. 118]
  • 13.
  • 14. - “Dan sesungguhnya Al-Qur‟a>n ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ru>h Al-Ami>n (Jibri>l). Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. (Penurunan AlQuran itu ) Dengan bahasa Arab yang jelas.” [QS. AlSyu„ara>‟: 192-195]. Jika Al-Qur‟a>n turun dari Alla>h dengan Bahasa Arab, ini berarti AlQuran turun dari Allah dengan lafaz dan maknanya (Lafz}an wa Ma„nan), karena bahasa Arab itu adalah lafaz dan makna. Lafaz Al-Quran bukan diproduk oleh Jibril atau Muhammad
  • 15.  Konsekuensi logis mengatakan, “Al-Qur‟a>n produk budaya” ialah manusialah yang memproduk AlQur‟a>n. Dan ini sangat bertentangan dengan AlQuran dan akidah Umat Islam, bahwa Al-Quran turun dari Allah secara lafaz dan makna  “Al-Quran Produk Budaya” dan “Al-Quran bersumber dari Allah” dua pernyataaan kontradiktif  Merupakan aksioma bahwa setiap ucapan dinisbatkan kepada pengucapnya, bukan pendengarnya. Al-Qur‟a>n difirmankan oleh Alla>h kemudian didengar dan disampaikan oleh Muhammad Saw, lalu bagaimana mungkin sumbernya menjadi lenyap, kemudian dikatakan bahwa firman itu menjadi diproduk oleh pendengar?
  • 16. Di dalam Al-Quran kata wahyu sangat umum maknanya (ilham, mimpi para nabi, komunikasi langsung, pengutusan Jibri>l, dll). (Na>shir bin Abdul Kari>m al„Aql, Al-Itijaha>t al-„Aqla>niyyah alH}adi>thah, (Riya>dh: Da>r „l-Fad}i>lah, 2001) hal. 155-156) Jika Al-Quran turun hanya dengan makna, lalu apa bedanya wahyu Al-Quran dan wahyu ilham yang juga turun kepada manusia biasa bahkan kepada hewan seperti lebah? Tak mungkin Al-Quran disebut mukjizat yang mustahil didatangkan oleh seluruh makhluk, kalau lafaznya dari Muhammad atau Jibril yang keduanya adalah makhluk? Abdul „Az}i>m Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, hal. 44 Tak mungkin Al-Quran disebut Kala>mulla>h kalau lafaznya disusun oleh Muhammad atau Jibril? Ibid, hal. 44 Karena tidak dikenal dalam Jibri>l tak perlu turun menyampaikan AlQur‟a>n, karena ilham bisa datang tanpa harus melalui Jibri>l? bahasa Arab kata kala>m yang hanya berarti makna saja tanpa lafaz. Kha>lid bin ;Uthma>n Al-Sibt, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, Dira>sah wa Taqwi>m, hal. 177
  • 17.
  • 18.  Abu Zaid, mengklaim bahwa Teks Wahyu tidak memiliki dila>lah/Makna Asli.  Artinya, lafaz-lafaz Al-Quran seolah wadah kosong yang bisa diisi oleh siapa saja menurut subyektifitas masingmasing Pembaca.  Implikasinya, Abu Zaid menuduh Tuhan berkomunikasi dengan manusia dengan lafaz2 kosong tanpa makna.  Padahal, manusia saja tidak akan berkomunikasi dengan lafaz-lafaz tanpa makna, lantas bagaimana dengan Tuhan yang Maha bijaksana dan Mahabenar dengan segala firman-Nya?
  • 19.  Al-Qur‟a>n adalah kitab suci yang bisa dipahami dan Rasulullah Saw sangat memahami Al-Quran  Tak mungkin beliau menyampaikan sesuatu yang beliau tidak pahami? Dan apa artinya beliau sebagai rasul kalau beliau sendiri tak paham Al-Quran yang dibawanya?  Apa artinya Allah Swt yang memerintahkan kaum Muslimin untuk meneladani Nabi Saw kalau beliau sendiri tak paham. (A>li „Imra>n: 31 dan 132, Al-Nisa>‟: 59, Al-Ma>‟idah: 92, Al-Anfa>l: 1 dan 46, Al-Nu>r: 63, AlMuja>dilah: 1, Al-Tagha>bun: 12, dll).  Apakah semua ayat-ayat diatas menyuruh kita syirik?  Dalam banyak ayat Allah memerintahkan kita untuk mendatabburi Al-Quran, apa artinya diperintah mentadabburi kalau tidak mungkin dipahami?
  • 20. Ayat-ayat Al-Quran harus dipahami melalui konsep makna kebahasaan orang-orang Ummy [Orang Arab pada saat turunnya Al-Quran]. Al-Sya>t}iby, Al-Muwa>faqa>t fi> Us}u>l „l-Syari>‟ah, (Beirut: Da>r „l-Kutub „l„Ilmiyyah, 1991), 2/78
  • 22.
  • 23. Membuang Keimanan kepada hal-hal yang ghaib - Malaikat, Arsy, Qolam, Lauh dll (Naqd l-Khit}a>b: 207) - Sihir, Hasad, Jin-Syetan (Naqd lKhit}a>b: 212) Membuang hukum-hukum Islam: . - Hukum Waris (Nasr Hamid. AZ,Voice of an Exile Reflections on Islam :178) - Hukum Hudud (Voice of an Exile Reflections on Islam: 166) - Kewajiban Jilbab (Al-Mar‟ah fi> Khit}a>b l-Azmah: 103) Menjustifikasi : - Doktrin Trinitas (Naqd l-Khit}a>b: 205) - Homoseks (Voice of an Exile Reflections on Islam: 89) “Apabila kita membaca teks-teks hukum melalui analisa mendalam terhadap struktur teks...dan sosiokultural yang memproduk hukum dan undang-undang maka bisa saja pembacaan tersebut menggiring kita untuk menggugurkan sekian banyak hukumhukum yang merupakan produk sejarah yang lebih tepat dikatakan mendeskripsikan sejarah daripada menciptakan Syariat.” Muh}ammad Sa>lim Abu> „A>s}i, Maqa>lata>ni fi „l-Ta‟wi>l, hal. 93. Teks Nas}r H>amid dikutip dari Majalah Kairo, Juni, 1993
  • 24. 1. Al-Quran Kala>mulla>h, yang diturunkan melalui perantara Jibri>l kepada Muhammad secara lafaz dan makna, dan bukan produk Muhammad/ Budaya 2. Al-Quran bisa dipahami dan pemahamannya tidak relatif 3. Pergeseran makna tidak berlaku pada Al-Quran, dan ia harus dipahami dengan ma‟hud bangsa Arab pada masa turunnya 4. Relativitas tafsir: senjata meragukan Agama, mendekonstruksi bangunan Ilmu Islam, sebaliknya mengabsolutkan idiologi-idiologi Barat 5. Paham relativitas tafsir meniscayakan bahwa pengutusan nabi dan penurunan wahyu tidak ada gunanya, karena pada akhirnya manusia tidak akan memahami maksud wahyu Tuhan
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Di dalam Al-Quran kata wahyu sangat umum maknanya (ilham, mimpi para nabi, komunikasi langsung, pengutusan Jibri>l, dll). (Na>shir bin Abdul Kari>m al„Aql, Al-Itijaha>t al-„Aqla>niyyah alH}adi>thah, (Riya>dh: Da>r „l-Fad}i>lah, 2001) hal. 155-156) Tak mungkin Al-Quran disebut mukjizat yang mustahil didatangkan oleh seluruh makhluk, kalau lafaznya dari Muhammad atau Jibril yang keduanya adalah makhluk? Abdul „Az}i>m Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, hal. 44 Jika Al-Quran turun hanya dengan makna, lalu apa bedanya wahyu Al-Quran dan wahyu ilham yang juga turun kepada manusia biasa bahkan kepada hewan seperti lebah? Jibri>l tak perlu turun menyampaikan AlQur‟a>n, karena ilham bisa datang tanpa harus melalui Jibri>l? Tak mungkin Al-Quran disebut Kala>mulla>h kalau lafaznya disusun oleh Muhammad atau Jibril? Ibid, hal. 44 Karena tidak dikenal dalam bahasa Arab kata kala>m yang hanya berarti makna saja tanpa lafaz. Kha>lid bin ;Uthma>n Al-Sibt, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, Dira>sah wa Taqwi>m, hal. 177
  • 30. Syaikh Abdul Az}i>m Al-Zurqa>ny : Pendapat Al-Qur‟a>n turun dari Allah kepada Jibril/Muhammad secara makna, lalu dibahasakan dengan bahasa Arab oleh Jibril / Muhammad adalah pendapat yang sangat keji, bertentangan dengan AlQur‟a>n, Sunnah dan Ijma>„, serta merupakan pendapat yang dipalsukan atas nama kaum Muslimin. Abdul „Az}i>i Al-Zurqa>ny, Mana>hil „l-„Irfa>n fi> „Ulu>m „l-Qur‟a>n, (Beirut: Da>r „l-Kita>b al-„Araby, 1995), hal. 43-44
  • 31. Barometer Kebenaran Tafsir dalam Islam Selain Kesaksian Indra, Prinsip Logika dan Nilai-nilai universal di atas, dalam tafsir Islam standarstandar seperti:
  • 32.
  • 33. Wujud relatif manusia tidak ada kaitannya dengan masalah pemahaman/ilmu. Masalah wujud/eksistensi adalah ranah ontologis, sementara pemahaman dan ilmu itu ada pada ranah epistemologis. Manusia bisa mengetahui apa yang diketahui oleh Tuhan, („Allama lInsa>na ma> lam ya „lam/ wala> yuhi>t}ut}u>na bisyai‟in min `ilmihi> illa> bima> sya>‟a) Dalam banyak ayat Allah memerintahkan kita untuk mendatabburi Al-Quran, apa artinya diperintah mentadabburi kalau tidak mungkin dipahami? “Sesungguhnya Kami mengutusmu dengan kebenaran sebagai pemberi kabar gembira dan peringatan.” [QS. AlBaqarah: 119]. Jika ia tidak dipahami, bagaimana mungkin akan menjadi kabar gembira dan peringatan? “Dialah (Allah) yang telah mengutus Rasul-Nya dengan hidayah dan agama yang benar.” [QS. At-Taubah: 33, Al-Fath: 28, Al-S}aff: 9]. Kalau tidak dipahami, bagaimana mungkin dapat menjadi hidayah dan sumber ajaran agama?
  • 35. Memahami teks dengan kontekes kekinian Tidak masuk akal! Nabi pernah bersabda kepada istri-istri beliau: “Yang paling pertama menyusulku adalah yang paling panjang tangannya di antara kalian.” HR. Al-Bukha>ri dan Muslim Panjang tangan dalam kamus-kamus bahasa berarti orang dermawan (sifat terpuji). Adapun sekarang, kata ini bermakna pencuri. Ibnu Manz}u>r, Lisa>n „l-„Arab, hal. 13/440
  • 36. • Ia merelatifkan penafsiran para ulama bahkan penafsiran Nabi, pada saat yang sama ia mengabsolutkan penafsiran sendiri. • Ia merelatifkan metodologi penafsiran para ulama, lalu mengabsolutkan metodologi penafsiran sendiri. • Abu Zaid tidak konsisten dengan masalah perkembangan dilalah, dengan mengecap musyrik orang yang mempercayai penafsiran Nabi. Mengapa ia menuduh orang dengan istilah yang baku maknanya?