081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
Dekapitasi janin 3
1. Dekapitasi Janin
A. Definisi
Adalah suatu tindakan untuk memisahkan kepala janin dari tubuhnya dengan cara
memotong leher janin agar janin dapat lahir per vaginam. Dekapitasi dilakukan pada
persalinan yang macet pada letak lintang dan janin sudah meninggal.
B. Syarat
1. Janin mati.
2. Konjugata vera panggul ibu lebih besar dari 6 cm.
3. Pembukaan serviks lengkap.
4. Selaput ketuban sudah pecah atau dipecahkan.
5. Leher janin dapat dicapai pervaginam.
6. Tidak ada tumor / obstruksi jalan lahir.
C. Indikasi
Dekapitasi terutama dilakukan pada anak mati dengan letak lintang kasep. Kalau
belum kasep boleh kita lakukan juga VE walaupun anak telah mati, terutama pada anak
yang kecil.
1. Janin mati dengan keadaan gawat darurat / bahaya pada ibu (maternal distress),
sehingga perlu segera dikeluarkan tanpa memungkinkan menunggu kemajuan
proses persalinan secara fisiologis.
2. Janin mati yang tidak mungkin lahir spontan pervaginam.
D. Kontraindikasi:
Janin hidup
2. E. Persiapan Alat :
· Pengait Braun
· Gunting Siebold
· Tampon kasa atau tali untuk mengikat tangan yang menumbung
F. Teknik Dekapitasi :
a. Mematahkan tulang leher dengan pengait Braun.
b. Menggunting leher dengan gunting Siebold.
c. Memotong leher dengan gergaji Gigli
a. Mematahkan tulang leher dengan pengait BRAUN
Teknik :
1) Bila janin letak lintang disertai lengan menumbung, maka lengan yang
menumbung ini diikat dengan tali (lus) lebih dahulu dan ditarik ke arah bokong
oleh seorang asisten.
2) Tangan penolong yang dekat dengan leher janin dimasukkan ke dalam jalan lahir
dan langsung mencengkeram leher dengan ibu jari berada di depan leher dan jari
lainnya berada di belakangnya. Tangan penolong yang lain memasukkan pengait
Braun ke dalam jalan lahir dengan ujungnya menghadap ke bawah. Pengait ini
dimasukkan dengan cara menelusuri tangan dan ibu jari penolong yang berada di
leher dan pengait dikaitkan pada leher.
3) Dengan pengait Braun ini leher janin mula-mula ditarik kuat ke bawah dan
pengait Braun diputar ke arah kepala janin. Pada saat yang bersamaan seorang
asisten menekan kepala. Pengait Braun diputar sedemikian rupa sehingga tulang
leher patah (diketahui dengan bunyi tulang yang berderak). Waktu memutar
3. sebaiknya asisten menahan kepala dari luar, agar kepala ini tidak terlalu bergerak
yang mungkin dapat menyebabkan rupture uteri.
4) Meskipun tulang leher sudah patah tetapi bagian-bagian lunak yaitu kulit otot-otot
belum putus. Apalagi bila janin belum mengalami maserasi.
5) Untuk memutuskan jaringan lunak ini dapat dipakai gunting Siebold. Dengan
memakai gunting Siebold kulit dan otot-otot leher secara avue (dengan
penglihatan) dipotong sedikit demi sedikit, sehingga putus seluruhnya, setelah
kepala terpisah dengan badan janin selanjutnya badan janin dilahirkan lebih
dahulu dengan menarik tangan janin. Sebenarnya tidak perlu memutuskan leher
seluruhnya, ada baiknya jika beberapa carik kulit tetap menghubungkan badan
dan kepala, sebab memudahkan lahirnya kepala.
b. Menggunting leher dengan gunting SIEBOLD
Cara ini terutama dipergunakan jika bahu telah jauh masuk ke dalam rongga panggul,
hingga leher mudah dicapai.
1. Satu tangan penolong yang dekat dengan kepala janin dimasukkan ke dalam jalan
lahir. Di dalam vagina dipasang spekulum.
2. Gunting Siebold dimasukkan ke dalam jalan lahir dengan menyusuri tangan penolong
yang ada di dalam sampai mencapai leher janin.
3. Dengan lindungan tangan yang di dalam, secara avue leher janin digunting sedikit
demi sedikit mulai dari kulit, otot-otot dan tulang-tulang leher sampai leher terpotong.
4. Setelah kepala anak terpisah dari badannya, maka badan anak dilahirkan dulu dengan
menarik pada lengan yang menumbung.
5. Kepala anak dikeluarkan dengan memasukkan ibu jari atau jari telunjuk ke dalam
mulut anak dan jari lainnya pada rahang bawah, kemudian kepala anak ditarik ke luar
(cara Mauriceau). Kepala ditarik keluar dengan suboksiput sebagai hipomoklion,
sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, dahi, dan seluruh kepala janin.
c. Memotong leher dengan gergaji Gigli
1. Pada tangan yang menumbung, terlebih dahulu dipasang lus agar dapat menarik
tangan ke arah badan janin.
2. Spekulum dipasang di bagian atas dan bawah vagina untuk melindunginya dari
bahaya trauma oleh gergaji.
4. 3. Salah satu ujung gergaji Gigli disambung dengan gulungan perban steril, lalu
dipegang oleh tangan yang berhadapan dengan leher janin. Gulungan perban
dilingkarkan pada leher janin, kemudian ditarik hingga gergaji dapat melingkari leher
dan dipasang pengaitnya.
4. Gergaji disilangkan, tanpa menyentuh satu sama lainnya, pengait ditarik silih berganti
sampai leher janin putus.
5. Badan janin dapat dilahirkan dengan menarik tangan bayi yang menumbung.
6. Kepala dilahirkan dengan cara Mauriceau.
Sumber :
http://necel.wordpress.com/2009/06/30/dekapitasi/