SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
Migrasi burung
By:
1. Aizah imaniyah
2.Emy suryati
3. Furqon al muzakki
4.Bawon siti nur h.
5.Novi ainiyatus s.m.
6.Khoirotul m.
Pembahasan
Definisi migrasi
Faktor migrasi
Jenis-jenismigrasi
Jalur migrasi burung4
1
2
3
Navigasi5
An-Nahl: 79
‫م ا‬َ‫ا‬ ‫ء‬ِ  ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫س‬َّ ‫ال‬ ‫ِو‬ّ ‫لا‬ ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ف ي‬ِ  ‫ت‬ٍ  ‫را‬َ‫ا‬ ‫خ‬َّ ‫س‬َ‫ا‬ ‫م‬ُ‫س‬ ‫ر‬ِ  ‫ي‬ْ‫ ِر‬ ‫ط‬َّ ‫ال‬ ‫ل ى‬َ‫ا‬ ‫إ‬ِ  ‫وا‬ْ‫ ِر‬ ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ي‬َ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ل‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ا‬
‫ن‬َ‫ا‬ ‫نِو‬ُ‫س‬ ‫م‬ِ  ‫ؤ‬ْ‫ ِر‬ ‫ي‬ُ‫س‬ ‫م‬ٍ  ‫ِو‬ْ‫ ِر‬ ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ  ‫ت‬ٍ  ‫ي ا‬َ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ  ‫ذ‬َ‫ا‬ ‫ف ي‬ِ  ‫ن‬َّ ‫إ‬ِ  ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ل‬َّ ‫ال‬ ‫إال‬ِ  ‫ن‬َّ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ك‬ُ‫س‬ ‫س‬ِ  ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ي‬ُ‫س‬
)٧٩(
79. tidakkah mereka memperhatikan burung-burung
yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. tidak ada
yang menahannya selain daripada Allah.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-
orang yang beriman.
An-Nuur: 41
‫ض‬ِ  ‫ر‬ْ‫ ِر‬ ‫وال‬َ‫ا‬ ‫ت‬ِ  ‫وا‬َ‫ا‬ ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫س‬َّ ‫ال‬ ‫ف ي‬ِ  ‫ن‬ْ‫ ِر‬ ‫م‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ح‬ُ‫س‬ ‫ِب‬ّ ‫لا‬ ‫س‬َ‫ا‬ ‫ي‬ُ‫س‬ ‫ه‬َ‫ا‬ ‫ل‬َّ ‫ال‬ ‫ن‬َّ ‫أ‬َ‫ا‬ ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ت‬َ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ل‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ا‬
‫ه‬ُ‫س‬ ‫ل‬َّ ‫وال‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ح‬َ‫ا‬ ‫ِبي‬ِ  ‫س‬ْ‫ ِر‬ ‫ت‬َ‫ا‬ ‫و‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ت‬َ‫ا‬ ‫صال‬َ‫ا‬ ‫م‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ  ‫ع‬َ‫ا‬ ‫د‬ْ‫ ِر‬ ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ل‬ٌّ  ‫ك‬ُ‫س‬ ‫ت‬ٍ  ‫ف ا‬َّ ‫ص ا‬َ‫ا‬ ‫ر‬ُ‫س‬ ‫ي‬ْ‫ ِر‬ ‫ط‬َّ ‫وال‬َ‫ا‬
) ‫ن‬َ‫ا‬ ‫لِو‬ُ‫س‬ ‫ع‬َ‫ا‬ ‫ف‬ْ‫ ِر‬ ‫ي‬َ‫ا‬ ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫ب‬ِ  ‫م‬ٌ  ‫لي‬ِ  ‫ع‬َ‫ا‬٤١(
41. tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-
Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan
(juga) burung dengan mengembangkan sayapnya.
masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang
dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang
mereka kerjakan.
Migrasi burung
Pergerakan musiman yang dilakukan secara
terus menerus dari satu tempat ke tempat lain
dan kembali ke tempat semula, biasanya
dilakukan dalam dua musim yang meliputi
datang dan kembali ke daerah
perkembangbiakan.
Faktor Migrasi Burung
1. Faktor Internal
 Aktivitas kelenjar endokrin
2.Faktor Eksternal
 Pertambahan Populasi, dengan dampak :
a. Kompetisi dalam mendapatkan makanan dan air
b. Kompetisi ruang tinggal
c. Perubahan cuaca atau iklim
Aktivitas kelenjar endokrin
migrasi  interaksi kompleks dari berbagai
rangsangan luar (termasuk cuaca) yang
memungkinkan burung mengetahui perubahan
musim
 burung jantan  bernyanyi
 burung betina  bertelur
Reproduksi (sebelum dan sesudah)  endokrin
sangat aktif. Dalam periode inilah kebanyakan burung
bermigrasi.
a.    Kompetisi memenuhi nutrisi
Ledakan populasi 
tuntutan makanan lebih
banyak (bersifat
sementara ) migrasi
ke daerah musim semi
perubahan cuaca 
memulai migrasi
b. Kompetisi  ruang tinggal
Populasi meningkat  dampak yang bersifat
permanen  perebutan daerah kekuasaan.
Perburuan dan perdagangan satwa
Pencemaran lingkungan.
c. Perubahan cuaca atau iklim
Menurunnya kualitas sumber hidup (makanan, air,
ruang)
Musim panas  keringnya sumber air
rusaknya habitat  kebakaran
hutan dan kawan-kawan.
Terkadang  perkembangbiakan. Sehingga memicu
burung untuk bermigrasi tergantung pada jenis
masing-masing burung.
Macam-macam Migrasi Burung
Migrasi Harian
dilakukan dalam waktu satu hari atau
kurang
Migrasi musiman
migrasi annual
waktu yang diperlukan hewan untuk pergi
dan kembali, atau untuk menetap (sementara
atau seterusnya) kurang lebih satu musim
dalam tahun yang sama hewan berada di dua
tempat yang berbeda
migrasi altitudinal
migrasi latitudinal
Migrasi Lokal
tidak melibatkan perubahan ketinggian
tempat dan tidak sampai melintasi garis
lintang
Jarak yang ditempuh amat terbatas
banyak dijumpai di daerah padang rumput
dearah tropis
vagran
spesies yang bermigrasi di luar jadwal migrasi
atau di luar jangkauan jalur migrasi
migran tersasar
Jalur migrasi
Pola yang paling umum
ke utara berkembang biak pada musim panas
Arktik
ke selatan yang hangat ketika utara sedang mengalami
musim dingin
Navigasi burung
Teori Peta Penciuman
merpati dapat menggunakan peta penciuman.
berdasarkan distribusi spasial sumber bau
alami
Memvisualisasikan merpati di loteng rumah
dengan bau pohon pinus dari satu arah dan
bau pertanian bawang di negara lain.
Tidak dapat digunakan untuk navigasi jarak
jauh kecuali burung order Procellariiformes
Uji kemampuan penciuman oleh
burung Antartica prion
Kompas matahari
Digunakan siang hari, terutama pada awal perjalanan migrasi
Kompas matahari didasrkan atas azimut matahari
Merpati muda tidak punya kemampuan visualisasi matahari di siang
hari dan malam
Pada percobaan dengan mengisolasi burung dengan siklus terang
gelap , saat dikeluarkan akan kegelisahan dan kesulitan untuk homing
Kompas Bintang
Banyak spesies burung penyanyi, bermigrasi di malam
hari.
Kompas bintang tidak dibutuhkan untuk burung yang
bermigrasi siang hari, seperti elang dan unggas
Percobaan burung planetarium manipulasi rotasi
gerakan bintang dan rasi bintang  arah terbang
Passerina cyanea  tinta menunjukan arah dimana
burung kan terbang
Burung mendapatkan informasi arah dari posisi bintang
dan rasi bintang relatif terhadap satu sama lain dan ke
arah langit
Matahari terbenam
Pola cahaya terpolarisasi memainkan peran kunci dalam
navigasi
Banyak dari burung migran nokturnal memulai
penerbangan mereka saat matahari terbenam atau sedikit
setelah terbenam
Burung menggunakan pola cahaya terpolarisasi untuk
memberikan informasi tentang arah penerbangan awal
migrasi.
Medan magnet
membedakan "arah kutub" dan "arah katulistiwa".
 Burung bisa memperkirakan lintang didasarkan
pada kekuatan medan magnet.
merpati memiliki kepekaan untuk mendeteksi
perubahan kecil dalam kekuatan medan magnet.
Untuk lintasan burung
Burung menggerakkan kepalanya  mendeteksi arah
medan magnet
Mata kanan  protein fotorereseptiv (criptocrom)
Cahaya merangsang molekul-molekul yang ada di
dalam criptocrom untuk menghasilkan elektron
bebas yang berinteraksi dengan medan magnet bumi,
sehingga memberikan informasi tentang arah.
Medan magnet
Lanjutan…....
 Isyarat pada olfactorius.
Receptor pigmen
cahaya
hubungan syaraf di
antara mata  otak
depan mengenal
karakteristik dataran
Pengalaman (petunjuk
daerah dan pemetaan ini
dilakukan)
"yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu
bentuk kejadiannya, kemudian memberinya
petunjuk". (Toha:50)
Maksudnya: memberikan akal, insting (naluri) dan
kodrat alamiah untuk kelanjutan hidupnya masing-
masing.
‫م‬ّ ‫ث‬ُ ‫ه‬ُ ‫ق‬َ ‫ل‬ْ ‫خ‬َ ‫ء‬ٍ ‫ي‬ْ ‫ش‬َ ‫ل‬ّ ‫ك‬ُ ‫طى‬َ ‫ع‬ْ ‫أ‬َ ‫ذي‬ِ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫نا‬َ ‫ب‬ّ ‫ر‬َ ‫ل‬َ ‫قا‬َ
‫دى‬َ ‫ه‬َ

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
Ekologi Populasi
Ekologi PopulasiEkologi Populasi
Ekologi Populasi
 
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
TATA SURYA DAN PEMBENTUKAN BUMI
 
Gymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - AnatomyGymnospermae - Anatomy
Gymnospermae - Anatomy
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
Materi Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IXMateri Tata Surya kelas IX
Materi Tata Surya kelas IX
 
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang VanamePengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
Pengamatan Chemoreseptor Pada Udang Vaname
 
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
 
Sistem gerak hewan
Sistem gerak hewanSistem gerak hewan
Sistem gerak hewan
 
Makalah Biologi - Amphibia
Makalah Biologi  - AmphibiaMakalah Biologi  - Amphibia
Makalah Biologi - Amphibia
 
stuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangkastuktur hewan- sistem rangka
stuktur hewan- sistem rangka
 
Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Cyanobacteria
CyanobacteriaCyanobacteria
Cyanobacteria
 
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan seranggaLaporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
Laporan Praktikum Keanekaragaman hewan serangga
 
anatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunderanatomi tumbuhan Batang sekunder
anatomi tumbuhan Batang sekunder
 
Protozoa volvox globator
Protozoa  volvox globatorProtozoa  volvox globator
Protozoa volvox globator
 
Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6Laporan praktikum porifera kelompok 6
Laporan praktikum porifera kelompok 6
 
EKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERMEKTODERM DAN ENDODERM
EKTODERM DAN ENDODERM
 

Similar to Migrasi Burung

Similar to Migrasi Burung (20)

Perilaku Hewan (kupu kupu)
Perilaku Hewan (kupu kupu)Perilaku Hewan (kupu kupu)
Perilaku Hewan (kupu kupu)
 
Mengapa burung ada dimana – mana
Mengapa burung ada dimana – manaMengapa burung ada dimana – mana
Mengapa burung ada dimana – mana
 
Mengenal Satwa Migran
Mengenal Satwa MigranMengenal Satwa Migran
Mengenal Satwa Migran
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Kelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organismeKelangsungan hidup organisme
Kelangsungan hidup organisme
 
3. musim kawin reptil
3. musim kawin reptil3. musim kawin reptil
3. musim kawin reptil
 
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
Makalah_35 Makalah laporan ilmiah hama kel 5
 
Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1Bioekologi dan morfologi 1
Bioekologi dan morfologi 1
 
Reptil Laut
Reptil LautReptil Laut
Reptil Laut
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
1503 echinodermata
1503 echinodermata1503 echinodermata
1503 echinodermata
 
pptx_20230306_224220_0000.pptx
pptx_20230306_224220_0000.pptxpptx_20230306_224220_0000.pptx
pptx_20230306_224220_0000.pptx
 
Gerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidupGerak pada makhluk hidup
Gerak pada makhluk hidup
 
Metamorfosis Belalang
Metamorfosis BelalangMetamorfosis Belalang
Metamorfosis Belalang
 
Presentasi pameran
Presentasi pameranPresentasi pameran
Presentasi pameran
 
Migrasi Plankton - 2020.pptx
Migrasi Plankton - 2020.pptxMigrasi Plankton - 2020.pptx
Migrasi Plankton - 2020.pptx
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 AmphibiaBiologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia
 

More from Abror Abrori

Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikAbror Abrori
 
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangStruktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangAbror Abrori
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinaAbror Abrori
 
Reproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanReproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanAbror Abrori
 
Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Abror Abrori
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaAbror Abrori
 
male reproductive system
male reproductive systemmale reproductive system
male reproductive systemAbror Abrori
 
Membran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasMembran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasAbror Abrori
 
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selMatrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selAbror Abrori
 
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakHormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakAbror Abrori
 

More from Abror Abrori (20)

Thermoregulation
ThermoregulationThermoregulation
Thermoregulation
 
Seed germination
Seed germinationSeed germination
Seed germination
 
Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetik
 
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangStruktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betina
 
Siklus reproduksi
Siklus reproduksiSiklus reproduksi
Siklus reproduksi
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Reproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanReproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantan
 
Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basa
 
male reproductive system
male reproductive systemmale reproductive system
male reproductive system
 
Repro betina ppt
Repro betina pptRepro betina ppt
Repro betina ppt
 
Ppt sph
Ppt sphPpt sph
Ppt sph
 
paku-pakuan
paku-pakuanpaku-pakuan
paku-pakuan
 
Membran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasMembran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitas
 
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selMatrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksiHormon reproduksi
Hormon reproduksi
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakHormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
 

Migrasi Burung

  • 1. Migrasi burung By: 1. Aizah imaniyah 2.Emy suryati 3. Furqon al muzakki 4.Bawon siti nur h. 5.Novi ainiyatus s.m. 6.Khoirotul m.
  • 3. An-Nahl: 79 ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫ء‬ِ ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫س‬َّ ‫ال‬ ‫ِو‬ّ ‫لا‬ ‫ج‬َ‫ا‬ ‫ف ي‬ِ ‫ت‬ٍ ‫را‬َ‫ا‬ ‫خ‬َّ ‫س‬َ‫ا‬ ‫م‬ُ‫س‬ ‫ر‬ِ ‫ي‬ْ‫ ِر‬ ‫ط‬َّ ‫ال‬ ‫ل ى‬َ‫ا‬ ‫إ‬ِ ‫وا‬ْ‫ ِر‬ ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ي‬َ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ل‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ا‬ ‫ن‬َ‫ا‬ ‫نِو‬ُ‫س‬ ‫م‬ِ ‫ؤ‬ْ‫ ِر‬ ‫ي‬ُ‫س‬ ‫م‬ٍ ‫ِو‬ْ‫ ِر‬ ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ ‫ت‬ٍ ‫ي ا‬َ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ك‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ ‫ذ‬َ‫ا‬ ‫ف ي‬ِ ‫ن‬َّ ‫إ‬ِ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ل‬َّ ‫ال‬ ‫إال‬ِ ‫ن‬َّ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ك‬ُ‫س‬ ‫س‬ِ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ي‬ُ‫س‬ )٧٩( 79. tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang- orang yang beriman.
  • 4. An-Nuur: 41 ‫ض‬ِ ‫ر‬ْ‫ ِر‬ ‫وال‬َ‫ا‬ ‫ت‬ِ ‫وا‬َ‫ا‬ ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫س‬َّ ‫ال‬ ‫ف ي‬ِ ‫ن‬ْ‫ ِر‬ ‫م‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ل‬َ‫ا‬ ‫ح‬ُ‫س‬ ‫ِب‬ّ ‫لا‬ ‫س‬َ‫ا‬ ‫ي‬ُ‫س‬ ‫ه‬َ‫ا‬ ‫ل‬َّ ‫ال‬ ‫ن‬َّ ‫أ‬َ‫ا‬ ‫ر‬َ‫ا‬ ‫ت‬َ‫ا‬ ‫م‬ْ‫ ِر‬ ‫ل‬َ‫ا‬ ‫أ‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ل‬َّ ‫وال‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ح‬َ‫ا‬ ‫ِبي‬ِ ‫س‬ْ‫ ِر‬ ‫ت‬َ‫ا‬ ‫و‬َ‫ا‬ ‫ه‬ُ‫س‬ ‫ت‬َ‫ا‬ ‫صال‬َ‫ا‬ ‫م‬َ‫ا‬ ‫ل‬ِ ‫ع‬َ‫ا‬ ‫د‬ْ‫ ِر‬ ‫ق‬َ‫ا‬ ‫ل‬ٌّ ‫ك‬ُ‫س‬ ‫ت‬ٍ ‫ف ا‬َّ ‫ص ا‬َ‫ا‬ ‫ر‬ُ‫س‬ ‫ي‬ْ‫ ِر‬ ‫ط‬َّ ‫وال‬َ‫ا‬ ) ‫ن‬َ‫ا‬ ‫لِو‬ُ‫س‬ ‫ع‬َ‫ا‬ ‫ف‬ْ‫ ِر‬ ‫ي‬َ‫ا‬ ‫م ا‬َ‫ا‬ ‫ب‬ِ ‫م‬ٌ ‫لي‬ِ ‫ع‬َ‫ا‬٤١( 41. tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada- Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.
  • 5. Migrasi burung Pergerakan musiman yang dilakukan secara terus menerus dari satu tempat ke tempat lain dan kembali ke tempat semula, biasanya dilakukan dalam dua musim yang meliputi datang dan kembali ke daerah perkembangbiakan.
  • 6.
  • 7. Faktor Migrasi Burung 1. Faktor Internal  Aktivitas kelenjar endokrin 2.Faktor Eksternal  Pertambahan Populasi, dengan dampak : a. Kompetisi dalam mendapatkan makanan dan air b. Kompetisi ruang tinggal c. Perubahan cuaca atau iklim
  • 8. Aktivitas kelenjar endokrin migrasi  interaksi kompleks dari berbagai rangsangan luar (termasuk cuaca) yang memungkinkan burung mengetahui perubahan musim  burung jantan  bernyanyi  burung betina  bertelur Reproduksi (sebelum dan sesudah)  endokrin sangat aktif. Dalam periode inilah kebanyakan burung bermigrasi.
  • 9. a.    Kompetisi memenuhi nutrisi Ledakan populasi  tuntutan makanan lebih banyak (bersifat sementara ) migrasi ke daerah musim semi perubahan cuaca  memulai migrasi
  • 10. b. Kompetisi  ruang tinggal Populasi meningkat  dampak yang bersifat permanen  perebutan daerah kekuasaan. Perburuan dan perdagangan satwa Pencemaran lingkungan.
  • 11. c. Perubahan cuaca atau iklim Menurunnya kualitas sumber hidup (makanan, air, ruang) Musim panas  keringnya sumber air rusaknya habitat  kebakaran hutan dan kawan-kawan. Terkadang  perkembangbiakan. Sehingga memicu burung untuk bermigrasi tergantung pada jenis masing-masing burung.
  • 13. Migrasi Harian dilakukan dalam waktu satu hari atau kurang
  • 14. Migrasi musiman migrasi annual waktu yang diperlukan hewan untuk pergi dan kembali, atau untuk menetap (sementara atau seterusnya) kurang lebih satu musim dalam tahun yang sama hewan berada di dua tempat yang berbeda migrasi altitudinal migrasi latitudinal
  • 15.
  • 16. Migrasi Lokal tidak melibatkan perubahan ketinggian tempat dan tidak sampai melintasi garis lintang Jarak yang ditempuh amat terbatas banyak dijumpai di daerah padang rumput dearah tropis
  • 17.
  • 18. vagran spesies yang bermigrasi di luar jadwal migrasi atau di luar jangkauan jalur migrasi migran tersasar
  • 19. Jalur migrasi Pola yang paling umum ke utara berkembang biak pada musim panas Arktik ke selatan yang hangat ketika utara sedang mengalami musim dingin
  • 20.
  • 21.
  • 22. Navigasi burung Teori Peta Penciuman merpati dapat menggunakan peta penciuman. berdasarkan distribusi spasial sumber bau alami Memvisualisasikan merpati di loteng rumah dengan bau pohon pinus dari satu arah dan bau pertanian bawang di negara lain. Tidak dapat digunakan untuk navigasi jarak jauh kecuali burung order Procellariiformes
  • 23. Uji kemampuan penciuman oleh burung Antartica prion
  • 24. Kompas matahari Digunakan siang hari, terutama pada awal perjalanan migrasi Kompas matahari didasrkan atas azimut matahari Merpati muda tidak punya kemampuan visualisasi matahari di siang hari dan malam Pada percobaan dengan mengisolasi burung dengan siklus terang gelap , saat dikeluarkan akan kegelisahan dan kesulitan untuk homing
  • 25. Kompas Bintang Banyak spesies burung penyanyi, bermigrasi di malam hari. Kompas bintang tidak dibutuhkan untuk burung yang bermigrasi siang hari, seperti elang dan unggas Percobaan burung planetarium manipulasi rotasi gerakan bintang dan rasi bintang  arah terbang Passerina cyanea  tinta menunjukan arah dimana burung kan terbang Burung mendapatkan informasi arah dari posisi bintang dan rasi bintang relatif terhadap satu sama lain dan ke arah langit
  • 26.
  • 27. Matahari terbenam Pola cahaya terpolarisasi memainkan peran kunci dalam navigasi Banyak dari burung migran nokturnal memulai penerbangan mereka saat matahari terbenam atau sedikit setelah terbenam Burung menggunakan pola cahaya terpolarisasi untuk memberikan informasi tentang arah penerbangan awal migrasi.
  • 28.
  • 29. Medan magnet membedakan "arah kutub" dan "arah katulistiwa".  Burung bisa memperkirakan lintang didasarkan pada kekuatan medan magnet. merpati memiliki kepekaan untuk mendeteksi perubahan kecil dalam kekuatan medan magnet. Untuk lintasan burung
  • 30. Burung menggerakkan kepalanya  mendeteksi arah medan magnet Mata kanan  protein fotorereseptiv (criptocrom) Cahaya merangsang molekul-molekul yang ada di dalam criptocrom untuk menghasilkan elektron bebas yang berinteraksi dengan medan magnet bumi, sehingga memberikan informasi tentang arah. Medan magnet
  • 31. Lanjutan…....  Isyarat pada olfactorius. Receptor pigmen cahaya hubungan syaraf di antara mata  otak depan mengenal karakteristik dataran Pengalaman (petunjuk daerah dan pemetaan ini dilakukan)
  • 32. "yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk". (Toha:50) Maksudnya: memberikan akal, insting (naluri) dan kodrat alamiah untuk kelanjutan hidupnya masing- masing. ‫م‬ّ ‫ث‬ُ ‫ه‬ُ ‫ق‬َ ‫ل‬ْ ‫خ‬َ ‫ء‬ٍ ‫ي‬ْ ‫ش‬َ ‫ل‬ّ ‫ك‬ُ ‫طى‬َ ‫ع‬ْ ‫أ‬َ ‫ذي‬ِ ‫ل‬ّ ‫ا‬ ‫نا‬َ ‫ب‬ّ ‫ر‬َ ‫ل‬َ ‫قا‬َ ‫دى‬َ ‫ه‬َ