Migrasi plankton terjadi secara vertikal dan dibedakan menjadi tiga jenis: migrasi harian, musiman, dan ontogenetik. Migrasi harian terjadi karena plankton bergerak naik ke permukaan pada malam hari dan turun pada siang hari, dipengaruhi oleh faktor cahaya. Migrasi memungkinkan plankton menghindari predator dan mendapatkan makanan.
2. Apa itu migrasi?
• Perpindahan sekelompok hewan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
• Migrasi terjadi pada waktu-waktu tertentu.
• Migrasi pada hewan umumnya dipacu oleh 3 hal yaitu : reproduksi, lapar dan
survival.
• Zooplankton juga melakukan migrasi.
• Migrasi terbesar sebenarnya dilakukan oleh zooplankton, baik dilihat dari aspek
besarnya biomassa yang bermigrasi, banyaknya jenis yang terlibat, maupun besarnya
hewan-jarak tempuh per satuan waktu.
3. • Migrasi yang dilakukan zooplankton adalah migrasi vertikal.
• Migrasi vertikal terbagi menjadi 3, yaitu :
a) Migrasi vertikal harian (diel vertical migration)
b) Migrasi vertikal musiman (seasonal vertical migration)
c) Migrasi vertikal ontogenetik (ontogenetic vertical migration) yang
bergantung pada tahap pertumbuhan jenis (developmental stage).
4. A. Migrasi vertikal harian (diel vertical
migration)
• Migrasi dimana zooplankton bergerak naik menjelang malam hari dan
bergerak turun pada dini hari.
• Amplitudo/jarak vertikal yang ditempuh dalam migrasi vertikal bervariasi
antarjenis (menurut para ahli tidak lebih dari 1.700 m; kopepod kecil
Paracalanus parvus (3,24 m/jam), misid Meganyctiphanes norvegica (215, 1 m/jam).
• Kecepatan bergerak turun lebih cepat dari kecepatan merambat naik karena
adanya percepatan gravitasi.
7. Tiga pola DVM (Diel Vertical Migration) berdasarkan factor lingkungan
seperti kesediaan makanan, kedalaman perairan, penetrasi cahaya, dan
topografi dasar perairan menyebabkan perbedaan tingkah laku migrasi sebagai
berikut (Fendi, 2008) :
A) Migrasi Nocturnal
• Migrasi ini paling umum terjadi, dimana pola migrasi ke arah permukaan
pada waktu petang dan sebelum fajar bermigrasi ke lapisan yang lebih dalam.
• Organisme yang memiliki pola migrasi nokturnal maupun twilight berlindung
di perairan yang lebih dalam dari predator karena pengaruh cahaya matahari,
aktif pada malam hari di daerah permukaan yang kaya akan makanan.
8.
9. B) Migrasi Twilight
• Adalah pola migrasi ke arah permukaan menjelang petang dan bermigrasi ke
perairan yang lebih dalam saat tengah malam, diikuti migrasi kembali ke arah
permukaan kemudian kembali bermigrasi perairan yang lebih dalam pada saat
fajar.
10.
11. C) Migrasi Reverse
• Migrasi ini merupakan kebalikan dari migrasi nokturnal, yaitu bermigrasi ke arah
permukaan pada siang hari dan ke arah yang lebih dalam pada malam hari.
• Migrasi ini dapat dicirikan oleh spesies kopepoda dengan ukuran yang besar
maupun kopepoda yang berwarna (Tsiu, 2006), yaitu individual kopepoda dengan
ukuran tubuh yang besar dan kopepoda yang memiliki pigmen tubuh.
• Menurut Tsui (2006) penyebab utama pergerakan individu kopepoda untuk DVM
disebabkan oleh kondisi tubuh. Bedasarkan hal tersebut dan juga diindikasi oleh
faktor lingkungan, maka kopepoda memodifikasi pola pergerakan migrasi sebagai
reaksi terhadap predator.
12.
13.
14.
15.
16. Mengapa plankton melakukan migrasi?
• Faktor internal (endogenous) dan faktor eksternal (exogenous).
• Faktor internal : adanya jam biologis yg secara otomatis mengatur irama
kegiatan harian tiap individu.
• Faktor ekternal ditentukan oleh perubahan kondisi lingkungan antara lain
faktor cahaya, suhu, salinitas, kandungan oksigen, tekanan hidrostatik, dan
ketersediaan pakan.
• Faktor yang paling dominan dalam faktor eksternal adalah cahaya.
17. • Ekspedisi Snellius II (kerjasama Indonesia-Belanda) di Laut Banda pada bulan Agustus 1984
saat terjadi upwelling dan bulan Februari-Maret 1985 saat terjadi downwelling menemukan
beberapa plankton melakukan migrasi vertikal yg berbeda.
• Jenis kopepod Calanoides philippinensis (spesies indikator perairan upwelling) melakukan migrasi
ontogenetik dan musiman antara permukaan dan lapisan lebih dalam dari 500 m.
• Beberapa lainnya seperti Rhincalanus nasutus, Eucalanus mucronatus, dan Pleuromamma abdominalis
melakukan migrasi vertikal harian.
• Dari ekspedisi ini ditemukanlah bahwa migrasi vertikal tidak hanya terjadi pada
holoplankton seperti kopepod, tetapi juga pada berbagai larva ikan dan mikronekton.
18. • Migrasi vertikal adalah bentuk adaptasi zooplankton. Zooplankton
melakukan migrasi vertikal bertujuan untuk menghindari pemangsaan oleh
para predator yang mendeteksi mangsa secara vertikal dan menyesuaikan
dengan lingkungan akibat perubahan suhu yang berubah-rubah (Assoniwora,
2009).
• Jarak yang ditempuh zooplankton pada migrasi ini berkisar antara 100 - 400
m.
19. Kemudian, terdapat 2 teori yang menjelaskan mengapa plankton melakukan migrasi
vertikal, yaitu :
1. Plankton terangkat oleh mekanisme pergerakan air yang disebabkan oleh
perbedaan densitas. Pada siang hari dimana air pada lapisan yang lebih dalam
memiliki suhu yang relatif dingin dibandingkan pada daerah lebih atas. Dalam
kondisi demikian maka plankton akan terapung diatas lapisan tersebut. Pada
malam hari lapisan bagian atas mulai mendingin sehingga plankton terangkat pada
lapisan tersebut karena densitas plankton yang lebih rendah dari densitas air.
2. Adanya mekanisme pergerakan yang dilakukan oleh plankton.
20. • Dengan pola migrasi tersebut maka plankton baik fitoplankton maupun
zooplankton akan terdistribusi secara tidak merata di perairan.
• Distribusi atau pola penyebaran plankton terbagi atas :
1) Distribusi horizontal
2) Distribusi vertikal
3) Distribusi harian dan musiman
21. Tugas di rumah (home sweet home)
• Tuliskan penjelasan mengenai pola
penyebaran atau distribusi plankton di
perairan (distribusi horizontal, vertikal,
harian dan musiman).
• Tulis di buku catatanfotokirim ke komnit