SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Migrasi Plankton
Chitra Octavina, S.Kel., M.Si
Apa itu migrasi?
• Perpindahan sekelompok hewan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
• Migrasi terjadi pada waktu-waktu tertentu.
• Migrasi pada hewan umumnya dipacu oleh 3 hal yaitu : reproduksi, lapar dan
survival.
• Zooplankton juga melakukan migrasi.
• Migrasi terbesar sebenarnya dilakukan oleh zooplankton, baik dilihat dari aspek
besarnya biomassa yang bermigrasi, banyaknya jenis yang terlibat, maupun besarnya
hewan-jarak tempuh per satuan waktu.
• Migrasi yang dilakukan zooplankton adalah migrasi vertikal.
• Migrasi vertikal terbagi menjadi 3, yaitu :
a) Migrasi vertikal harian (diel vertical migration)
b) Migrasi vertikal musiman (seasonal vertical migration)
c) Migrasi vertikal ontogenetik (ontogenetic vertical migration) yang
bergantung pada tahap pertumbuhan jenis (developmental stage).
A. Migrasi vertikal harian (diel vertical
migration)
• Migrasi dimana zooplankton bergerak naik menjelang malam hari dan
bergerak turun pada dini hari.
• Amplitudo/jarak vertikal yang ditempuh dalam migrasi vertikal bervariasi
antarjenis (menurut para ahli tidak lebih dari 1.700 m; kopepod kecil
Paracalanus parvus (3,24 m/jam), misid Meganyctiphanes norvegica (215, 1 m/jam).
• Kecepatan bergerak turun lebih cepat dari kecepatan merambat naik karena
adanya percepatan gravitasi.
Pola pergerakan harian plankton
Migrasi vertikal harian zooplankton
Tiga pola DVM (Diel Vertical Migration) berdasarkan factor lingkungan
seperti kesediaan makanan, kedalaman perairan, penetrasi cahaya, dan
topografi dasar perairan menyebabkan perbedaan tingkah laku migrasi sebagai
berikut (Fendi, 2008) :
A) Migrasi Nocturnal
• Migrasi ini paling umum terjadi, dimana pola migrasi ke arah permukaan
pada waktu petang dan sebelum fajar bermigrasi ke lapisan yang lebih dalam.
• Organisme yang memiliki pola migrasi nokturnal maupun twilight berlindung
di perairan yang lebih dalam dari predator karena pengaruh cahaya matahari,
aktif pada malam hari di daerah permukaan yang kaya akan makanan.
B) Migrasi Twilight
• Adalah pola migrasi ke arah permukaan menjelang petang dan bermigrasi ke
perairan yang lebih dalam saat tengah malam, diikuti migrasi kembali ke arah
permukaan kemudian kembali bermigrasi perairan yang lebih dalam pada saat
fajar.
C) Migrasi Reverse
• Migrasi ini merupakan kebalikan dari migrasi nokturnal, yaitu bermigrasi ke arah
permukaan pada siang hari dan ke arah yang lebih dalam pada malam hari.
• Migrasi ini dapat dicirikan oleh spesies kopepoda dengan ukuran yang besar
maupun kopepoda yang berwarna (Tsiu, 2006), yaitu individual kopepoda dengan
ukuran tubuh yang besar dan kopepoda yang memiliki pigmen tubuh.
• Menurut Tsui (2006) penyebab utama pergerakan individu kopepoda untuk DVM
disebabkan oleh kondisi tubuh. Bedasarkan hal tersebut dan juga diindikasi oleh
faktor lingkungan, maka kopepoda memodifikasi pola pergerakan migrasi sebagai
reaksi terhadap predator.
Mengapa plankton melakukan migrasi?
• Faktor internal (endogenous) dan faktor eksternal (exogenous).
• Faktor internal : adanya jam biologis yg secara otomatis mengatur irama
kegiatan harian tiap individu.
• Faktor ekternal ditentukan oleh perubahan kondisi lingkungan antara lain
faktor cahaya, suhu, salinitas, kandungan oksigen, tekanan hidrostatik, dan
ketersediaan pakan.
• Faktor yang paling dominan dalam faktor eksternal adalah cahaya.
• Ekspedisi Snellius II (kerjasama Indonesia-Belanda) di Laut Banda pada bulan Agustus 1984
saat terjadi upwelling dan bulan Februari-Maret 1985 saat terjadi downwelling  menemukan
beberapa plankton melakukan migrasi vertikal yg berbeda.
• Jenis kopepod Calanoides philippinensis (spesies indikator perairan upwelling) melakukan migrasi
ontogenetik dan musiman antara permukaan dan lapisan lebih dalam dari 500 m.
• Beberapa lainnya seperti Rhincalanus nasutus, Eucalanus mucronatus, dan Pleuromamma abdominalis
melakukan migrasi vertikal harian.
• Dari ekspedisi ini ditemukanlah bahwa migrasi vertikal tidak hanya terjadi pada
holoplankton seperti kopepod, tetapi juga pada berbagai larva ikan dan mikronekton.
• Migrasi vertikal adalah bentuk adaptasi zooplankton. Zooplankton
melakukan migrasi vertikal bertujuan untuk menghindari pemangsaan oleh
para predator yang mendeteksi mangsa secara vertikal dan menyesuaikan
dengan lingkungan akibat perubahan suhu yang berubah-rubah (Assoniwora,
2009).
• Jarak yang ditempuh zooplankton pada migrasi ini berkisar antara 100 - 400
m.
Kemudian, terdapat 2 teori yang menjelaskan mengapa plankton melakukan migrasi
vertikal, yaitu :
1. Plankton terangkat oleh mekanisme pergerakan air yang disebabkan oleh
perbedaan densitas. Pada siang hari dimana air pada lapisan yang lebih dalam
memiliki suhu yang relatif dingin dibandingkan pada daerah lebih atas. Dalam
kondisi demikian maka plankton akan terapung diatas lapisan tersebut. Pada
malam hari lapisan bagian atas mulai mendingin sehingga plankton terangkat pada
lapisan tersebut karena densitas plankton yang lebih rendah dari densitas air.
2. Adanya mekanisme pergerakan yang dilakukan oleh plankton.
• Dengan pola migrasi tersebut maka plankton baik fitoplankton maupun
zooplankton akan terdistribusi secara tidak merata di perairan.
• Distribusi atau pola penyebaran plankton terbagi atas :
1) Distribusi horizontal
2) Distribusi vertikal
3) Distribusi harian dan musiman
Tugas di rumah (home sweet home)
• Tuliskan penjelasan mengenai pola
penyebaran atau distribusi plankton di
perairan (distribusi horizontal, vertikal,
harian dan musiman).
• Tulis di buku catatanfotokirim ke komnit

More Related Content

What's hot

Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptelissofi
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxLondo4
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJAAri Panggih Nugroho
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatasEkologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatasUNHAS
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Yos F. da-Lopes
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor PembatasNur Aini
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaRony - LIPI
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautichfar16
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Ari Panggih Nugroho
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airMukhamad Mardiansyah
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.pptAriyandiSyamsir
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangDeena dep
 

What's hot (20)

Ekosistem pesisir
Ekosistem pesisirEkosistem pesisir
Ekosistem pesisir
 
prinsip osmosis dan osmoregulator
prinsip osmosis dan osmoregulator prinsip osmosis dan osmoregulator
prinsip osmosis dan osmoregulator
 
Ekosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.pptEkosistem air tawar.ppt
Ekosistem air tawar.ppt
 
Planktonologi
PlanktonologiPlanktonologi
Planktonologi
 
Bioremediasi
Bioremediasi Bioremediasi
Bioremediasi
 
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptxPPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
PPT KEL 1 FISIOlLOGI HEWAN HOMEOSTASIS.pptx
 
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJABudidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
Budidaya ikan kerapu macan (epinephelus fuscoguttatus) metode KJA
 
Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011Interaksi mikroba 2011
Interaksi mikroba 2011
 
PPT bioindikator
PPT bioindikatorPPT bioindikator
PPT bioindikator
 
Bab ii Lamun (Seagrass)
Bab ii Lamun (Seagrass)Bab ii Lamun (Seagrass)
Bab ii Lamun (Seagrass)
 
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatasEkologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
Ekologi perairan 2007 2008 - 5 faktor pembatas
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
Konsep bioindikator dan contoh bioindokator (ppt)
 
Faktor Pembatas
Faktor PembatasFaktor Pembatas
Faktor Pembatas
 
Fitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi IndonesiaFitoremediasi Indonesia
Fitoremediasi Indonesia
 
Fitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan lautFitoplankton di air payau dan laut
Fitoplankton di air payau dan laut
 
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
Teori terbentuknya laut, geomorfologi laut, proses fisika, kimia, biologi laut.
 
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu airReaksi ikan terhadap perubahan suhu air
Reaksi ikan terhadap perubahan suhu air
 
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
7. Sistem Pencernaan Ikan.ppt
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 

Similar to Migrasi Plankton - 2020.pptx

Kelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonKelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonandipurbaya
 
Kelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonKelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonandipurbaya
 
Dongeng Transisi Hewan dari Air ke Darat
Dongeng Transisi Hewan dari Air ke DaratDongeng Transisi Hewan dari Air ke Darat
Dongeng Transisi Hewan dari Air ke DaratNURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hiduprizki siregar
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hiduprizki siregar
 
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia Alief Risqi
 
SEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptx
SEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptxSEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptx
SEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptxHeriadi22
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaCynthia Caroline
 
Adaptasi & distribusi veg.(3)
Adaptasi & distribusi veg.(3)Adaptasi & distribusi veg.(3)
Adaptasi & distribusi veg.(3)Jivana Zulfi
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointHusain Anker
 
Kehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptx
Kehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptxKehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptx
Kehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptxasep937855
 
Pertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptx
Pertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptxPertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptx
Pertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptxKelasBiologi2
 
Asal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumiAsal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumiPotpotya Fitri
 

Similar to Migrasi Plankton - 2020.pptx (20)

Kelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonKelompok6biola nekton
Kelompok6biola nekton
 
Kelompok6biola nekton
Kelompok6biola nektonKelompok6biola nekton
Kelompok6biola nekton
 
Dongeng Transisi Hewan dari Air ke Darat
Dongeng Transisi Hewan dari Air ke DaratDongeng Transisi Hewan dari Air ke Darat
Dongeng Transisi Hewan dari Air ke Darat
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidup
 
Keanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidupKeanekaragaman makhluk hidup
Keanekaragaman makhluk hidup
 
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
 
SEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptx
SEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptxSEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptx
SEJARAH RUANG LINGKUP EVOLUSI-1.pptx
 
stesen 3 Plat Dunia.pdf
stesen 3 Plat Dunia.pdfstesen 3 Plat Dunia.pdf
stesen 3 Plat Dunia.pdf
 
Evolusi Menurut Harun Yahya
Evolusi Menurut Harun YahyaEvolusi Menurut Harun Yahya
Evolusi Menurut Harun Yahya
 
Ppt sejarah bab 2 sma x wajib
Ppt sejarah bab 2 sma x wajibPpt sejarah bab 2 sma x wajib
Ppt sejarah bab 2 sma x wajib
 
Ipa 9 kd 6
Ipa 9 kd 6Ipa 9 kd 6
Ipa 9 kd 6
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
 
MEDIA_KASUS_2.pdf
MEDIA_KASUS_2.pdfMEDIA_KASUS_2.pdf
MEDIA_KASUS_2.pdf
 
Adaptasi & distribusi veg.(3)
Adaptasi & distribusi veg.(3)Adaptasi & distribusi veg.(3)
Adaptasi & distribusi veg.(3)
 
PPT evolusi KLP 3.pptx
PPT evolusi KLP 3.pptxPPT evolusi KLP 3.pptx
PPT evolusi KLP 3.pptx
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Teori evolusi Power Point
Teori evolusi Power PointTeori evolusi Power Point
Teori evolusi Power Point
 
Kehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptx
Kehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptxKehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptx
Kehidupan_Manusia_pada_Masa_Praaksara_IP.pptx
 
Pertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptx
Pertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptxPertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptx
Pertemuan tiga puluh tiga Teori Evolusi.pptx
 
Asal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumiAsal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumi
 

More from Chitra Ferdi

PERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptx
PERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptxPERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptx
PERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptxChitra Ferdi
 
1-PENDAHULUAN_2021.pptx
1-PENDAHULUAN_2021.pptx1-PENDAHULUAN_2021.pptx
1-PENDAHULUAN_2021.pptxChitra Ferdi
 
Materi Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptx
Materi Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptxMateri Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptx
Materi Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptxChitra Ferdi
 
PPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptx
PPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptxPPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptx
PPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptxChitra Ferdi
 
KLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptx
KLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptxKLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptx
KLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptxChitra Ferdi
 
oseanografi perikanan.pptx
oseanografi perikanan.pptxoseanografi perikanan.pptx
oseanografi perikanan.pptxChitra Ferdi
 

More from Chitra Ferdi (6)

PERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptx
PERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptxPERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptx
PERSIAPAN AKREDITASI PSIKL .pptx
 
1-PENDAHULUAN_2021.pptx
1-PENDAHULUAN_2021.pptx1-PENDAHULUAN_2021.pptx
1-PENDAHULUAN_2021.pptx
 
Materi Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptx
Materi Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptxMateri Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptx
Materi Sosialisasi UTBK SNBT 2023_USK.pptx
 
PPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptx
PPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptxPPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptx
PPT EKOPER KELOMPOK 5_SIKLUS NUTRIENT (ZAT HARA).pptx
 
KLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptx
KLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptxKLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptx
KLP 8 SIKLUS KARBONDIOKSIDA.pptx
 
oseanografi perikanan.pptx
oseanografi perikanan.pptxoseanografi perikanan.pptx
oseanografi perikanan.pptx
 

Migrasi Plankton - 2020.pptx

  • 2. Apa itu migrasi? • Perpindahan sekelompok hewan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. • Migrasi terjadi pada waktu-waktu tertentu. • Migrasi pada hewan umumnya dipacu oleh 3 hal yaitu : reproduksi, lapar dan survival. • Zooplankton juga melakukan migrasi. • Migrasi terbesar sebenarnya dilakukan oleh zooplankton, baik dilihat dari aspek besarnya biomassa yang bermigrasi, banyaknya jenis yang terlibat, maupun besarnya hewan-jarak tempuh per satuan waktu.
  • 3. • Migrasi yang dilakukan zooplankton adalah migrasi vertikal. • Migrasi vertikal terbagi menjadi 3, yaitu : a) Migrasi vertikal harian (diel vertical migration) b) Migrasi vertikal musiman (seasonal vertical migration) c) Migrasi vertikal ontogenetik (ontogenetic vertical migration) yang bergantung pada tahap pertumbuhan jenis (developmental stage).
  • 4. A. Migrasi vertikal harian (diel vertical migration) • Migrasi dimana zooplankton bergerak naik menjelang malam hari dan bergerak turun pada dini hari. • Amplitudo/jarak vertikal yang ditempuh dalam migrasi vertikal bervariasi antarjenis (menurut para ahli tidak lebih dari 1.700 m; kopepod kecil Paracalanus parvus (3,24 m/jam), misid Meganyctiphanes norvegica (215, 1 m/jam). • Kecepatan bergerak turun lebih cepat dari kecepatan merambat naik karena adanya percepatan gravitasi.
  • 7. Tiga pola DVM (Diel Vertical Migration) berdasarkan factor lingkungan seperti kesediaan makanan, kedalaman perairan, penetrasi cahaya, dan topografi dasar perairan menyebabkan perbedaan tingkah laku migrasi sebagai berikut (Fendi, 2008) : A) Migrasi Nocturnal • Migrasi ini paling umum terjadi, dimana pola migrasi ke arah permukaan pada waktu petang dan sebelum fajar bermigrasi ke lapisan yang lebih dalam. • Organisme yang memiliki pola migrasi nokturnal maupun twilight berlindung di perairan yang lebih dalam dari predator karena pengaruh cahaya matahari, aktif pada malam hari di daerah permukaan yang kaya akan makanan.
  • 8.
  • 9. B) Migrasi Twilight • Adalah pola migrasi ke arah permukaan menjelang petang dan bermigrasi ke perairan yang lebih dalam saat tengah malam, diikuti migrasi kembali ke arah permukaan kemudian kembali bermigrasi perairan yang lebih dalam pada saat fajar.
  • 10.
  • 11. C) Migrasi Reverse • Migrasi ini merupakan kebalikan dari migrasi nokturnal, yaitu bermigrasi ke arah permukaan pada siang hari dan ke arah yang lebih dalam pada malam hari. • Migrasi ini dapat dicirikan oleh spesies kopepoda dengan ukuran yang besar maupun kopepoda yang berwarna (Tsiu, 2006), yaitu individual kopepoda dengan ukuran tubuh yang besar dan kopepoda yang memiliki pigmen tubuh. • Menurut Tsui (2006) penyebab utama pergerakan individu kopepoda untuk DVM disebabkan oleh kondisi tubuh. Bedasarkan hal tersebut dan juga diindikasi oleh faktor lingkungan, maka kopepoda memodifikasi pola pergerakan migrasi sebagai reaksi terhadap predator.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15.
  • 16. Mengapa plankton melakukan migrasi? • Faktor internal (endogenous) dan faktor eksternal (exogenous). • Faktor internal : adanya jam biologis yg secara otomatis mengatur irama kegiatan harian tiap individu. • Faktor ekternal ditentukan oleh perubahan kondisi lingkungan antara lain faktor cahaya, suhu, salinitas, kandungan oksigen, tekanan hidrostatik, dan ketersediaan pakan. • Faktor yang paling dominan dalam faktor eksternal adalah cahaya.
  • 17. • Ekspedisi Snellius II (kerjasama Indonesia-Belanda) di Laut Banda pada bulan Agustus 1984 saat terjadi upwelling dan bulan Februari-Maret 1985 saat terjadi downwelling  menemukan beberapa plankton melakukan migrasi vertikal yg berbeda. • Jenis kopepod Calanoides philippinensis (spesies indikator perairan upwelling) melakukan migrasi ontogenetik dan musiman antara permukaan dan lapisan lebih dalam dari 500 m. • Beberapa lainnya seperti Rhincalanus nasutus, Eucalanus mucronatus, dan Pleuromamma abdominalis melakukan migrasi vertikal harian. • Dari ekspedisi ini ditemukanlah bahwa migrasi vertikal tidak hanya terjadi pada holoplankton seperti kopepod, tetapi juga pada berbagai larva ikan dan mikronekton.
  • 18. • Migrasi vertikal adalah bentuk adaptasi zooplankton. Zooplankton melakukan migrasi vertikal bertujuan untuk menghindari pemangsaan oleh para predator yang mendeteksi mangsa secara vertikal dan menyesuaikan dengan lingkungan akibat perubahan suhu yang berubah-rubah (Assoniwora, 2009). • Jarak yang ditempuh zooplankton pada migrasi ini berkisar antara 100 - 400 m.
  • 19. Kemudian, terdapat 2 teori yang menjelaskan mengapa plankton melakukan migrasi vertikal, yaitu : 1. Plankton terangkat oleh mekanisme pergerakan air yang disebabkan oleh perbedaan densitas. Pada siang hari dimana air pada lapisan yang lebih dalam memiliki suhu yang relatif dingin dibandingkan pada daerah lebih atas. Dalam kondisi demikian maka plankton akan terapung diatas lapisan tersebut. Pada malam hari lapisan bagian atas mulai mendingin sehingga plankton terangkat pada lapisan tersebut karena densitas plankton yang lebih rendah dari densitas air. 2. Adanya mekanisme pergerakan yang dilakukan oleh plankton.
  • 20. • Dengan pola migrasi tersebut maka plankton baik fitoplankton maupun zooplankton akan terdistribusi secara tidak merata di perairan. • Distribusi atau pola penyebaran plankton terbagi atas : 1) Distribusi horizontal 2) Distribusi vertikal 3) Distribusi harian dan musiman
  • 21. Tugas di rumah (home sweet home) • Tuliskan penjelasan mengenai pola penyebaran atau distribusi plankton di perairan (distribusi horizontal, vertikal, harian dan musiman). • Tulis di buku catatanfotokirim ke komnit