Filosofi Kepangkatan Ksatrian STPDN/IPDN menjelaskan sistem hierarki dan tingkatan kepangkatan di IPDN, yaitu Muda Praja, Madya Praja, Nindya Praja, Wasana Praja, dan Purna Praja. Setiap tingkatan mewakili tahap belajar dan tanggung jawab yang berbeda, dimulai dari penanaman mindset hingga mampu menerapkan pengetahuan di masyarakat. Sistem ini bertujuan membentuk karakter cal
1. Filosofi Kepangkatan Ksatrian STPDN/IPDN
Dalam setiap sekolah, baik itu sekolah dasar, menengah maupun tinggi, dari SD hingga Pasca
Sarjana pasti lah akan mengenal tingkat, hierarki didalamnya…. Jika di SD ada yg namanya
kelas 1-6, dan di Perguruan tinggi tingkat 1-4, lain halnya dengan di IPDN…di IPDN dikenal
dengan sebutan PRAJA. Dalam tatanan kehidupan IPDN sendiri sangat menghormati adanya
hierarki dan senioritas. Ada beberapa keuntungan menerapkan senioritas ini, contohnya :
1. Untuk saling menghargai atasan, sesama dan bawahan;
2. Belajar menempatkan posisi seseorang;
3. Belajar menempatkan posisi kita sendiri.
Apa jadinya jika sistem senioritas tidak di terapkan ? Yang namanya bawahan akan
membangkang atasan, atau atasan akan menindas bawahan, namun dengan adanya senioritas
ini, yg pertama akan ada mindset bawahan akan menghargai/segan terhadap atasan, bukankah
agar kita dihargai haruslah terlebih dahulu menghargai orang lain…
Berikut adalah tingkatan kepangkatan di IPDN.
1. MUDA PRAJA, adalah praja tingkat awal atau yang baru memasuki jenjang
pendidikan di IPDN, Muda=Muda artinya awal, pada tahap Muda Praja ini, sistem
pendidikan yang diterapkan adalah penanaman, artinya pada tahap ini adalah tahap
penanaman mindset, Muda Praja sendiri memiliki evolet pangkat dengan Lambang
Balok Polos seperti gambar diatas, polos menandakan tidak ada angkatan
dibawahnya.
2. MADYA PRAJA, adalah praja tingkat dua di IPDN, Madya = Menengah, artinya
pada tahap Madya ini sudah bukan lagi sistem penanaman seperti Muda Praja namun
sudah mendapat peningkatan yakni lebih kepada pembelajaran. Madya Praja memiliki
Evolet Pangkat dengan Lambang Balok polos dengan satu buah bintang diatasnya,
yang mengartikan bahwa Madya Praja memiliki tanggung jawab untuk mengayomi 1
angkatan di bawahnya, yakni Muda Praja;
3. NINDYA PRAJA, adalah praja tingkat tiga di IPDN, Nindya = Tanpa Cela, artinya
pada tahap nindya ini praja diharapkan sudah saatnya bisa menerapkan apa yang
sudah didapat ketika menjadi Muda dan Madya dalam kehidupan sehari-hari didalam
kampus IPDN. Madya Praja memiliki Evolet Pangkat dengan lambang balok dengan
2 buah bintang diatasnya, yang mengartikan Nindya Praja memiliki tanggung jawab
untuk mengayomi 2 angkatan dibawahnya yakni Muda dan Madya Praja.
4. WASANA PRAJA, adalah Praja tingkat akhir di IPDN, Wasana = Dewasa, artinya
pada tahap wasana ini praja diharapkan bisa menjadi manusia seutuhnya, manusia
yang dewasa yang bisa menerapkan apa yang sudah didapat ketika menjadi Muda
Praja, Madya Praja dan Nindya Praja. bukan hanya menerapkan di kehidupan kampus
tetapi juga di kehidupan nyata diluar kampus. Wasana Praja memiliki Evolet Pangkat
dengan lambang balok dengan 3 buah bintang diatasnya, mengartikan Wasana Praja
memiliki tanggung jawab untuk mengayomi 3 angkatan dibawahnya, yakni Muda
Praja, Madya Praja dan Nindya Praja.
5. PURNA PRAJA, inilah tahap paling akhir dari seorang praja, Purna Praja atau
sebutan bagi alumni Praja IPDN. Dalam tahap ini, diharapkan seorang purna praja
mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Purna Praja dilambangkan dengan sesosok
Manusia yang sempurna, yang bisa menjaga nama baik sendiri maupun almamater.
Purna Praja juga memiliki identitas seperti halnya Praja, namun bukan berupa Evolet
2. Pangkat seperti ketika mengenyam pendidikan di IPDN yakni satu buah lencana
Purna Praja dan satu Buah Cincin Purna Praja. Jika kita menilik bagaimana tahap-
tahap pendidikan di IPDN, maka hal ini tidaklah jauh berbeda dengan kita menanam
sebuah pohon,,,yakni ketika Muda Praja, adalah ketika kita menanam benih pohon itu
sendiri, Madya Praja adalah ketika kita memupuk pohon tersebut, Nindya Praja
adalah bagaimana pohon itu tumbuh dan berbunga, Wasana Praja adalah ketika Bunga
itu berubah menjadi Buah, dan Purna Praja adalah Buah yang sudah dipanen dan siap
untuk digunakan sebagai konsumsi publik;