SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
Materi PASAK
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melalui penjelasan dan diskusi
mahasiswa dapat mendefinisikan pasak
dengan benar
2. Setelah melalui penjelasan dan diskusi
mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis pasak
dengan benar
3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi
mahasiswa dapat menganalisis kegagalan
pasak dengan benar
1. Setelah melalui penjelasan dan diskusi
mahasiswa dapat mendefinisikan pasak
dengan benar
2. Setelah melalui penjelasan dan diskusi
mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis pasak
dengan benar
3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi
mahasiswa dapat menganalisis kegagalan
pasak dengan benar
Definisi
• Pasak (key) adalah sebuah elemen mesin
berbentuk silindris, balok kecil atau silindris
tirus yang berfungsi sebagai penahan elemen
seperti puli, sproket roda gigi atau kopling
pada poros. (Sonawan, H., “Perancangan Elemen Mesin”, 2009).
• Pasak (key) adalah sebuah elemen mesin
berbentuk silindris, balok kecil atau silindris
tirus yang berfungsi sebagai penahan elemen
seperti puli, sproket roda gigi atau kopling
pada poros. (Sonawan, H., “Perancangan Elemen Mesin”, 2009).
Mengapa pemasangan pasak harus
benar ?
Jika pasak tidak terpasang dengan benar antara
puli dengan poros maka kemungkinan akan
terjadi slip diantara bagian yang berkontak
 lubang puli akan cepat aus.
Piye Carane ?
Harus dibuatkan alur sebagai tempat duduknya
pasak pada permukaan poros yang akan
dipasangkan puli.
Jika pasak tidak terpasang dengan benar antara
puli dengan poros maka kemungkinan akan
terjadi slip diantara bagian yang berkontak
 lubang puli akan cepat aus.
Piye Carane ?
Harus dibuatkan alur sebagai tempat duduknya
pasak pada permukaan poros yang akan
dipasangkan puli.
ContohContoh pemasanganpemasangan pasakpasak padapada porosporos motormotor listriklistrik dandan pulipuli
Jenis Pasak
1. Pasak Persegi/Bujur Sangkar
 Banyak dipakai
 Untuk poros berdiameter hingga 6,5 inch (16,51
cm)  pasak berpenampang bujur sangkar
 Diameter poros lebih besar dari 6,5 inch  pasak
berpenampang persegi panjang
1. Pasak Persegi/Bujur Sangkar
 Banyak dipakai
 Untuk poros berdiameter hingga 6,5 inch (16,51
cm)  pasak berpenampang bujur sangkar
 Diameter poros lebih besar dari 6,5 inch  pasak
berpenampang persegi panjang
Gaya pada Pasak
• Gaya-gaya yang bekerja pada pasak berupa
gaya geser yang berasal dari torsi poros.
• Besar gaya geser sangat bergantung pada daya
dan putaran yang ditransmisikan melalui
poros.
• Gaya-gaya yang bekerja pada pasak berupa
gaya geser yang berasal dari torsi poros.
• Besar gaya geser sangat bergantung pada daya
dan putaran yang ditransmisikan melalui
poros.
Data spesifikasi Pasak vs Diameter poros (satuan inch)
(sumber : Standar ANSI B17.1-1967)
Gaya-gaya pada Pasak
• Jika diameter poros D (= 2R)
dan ada torsi pada poros
itu, maka gaya tangensial F
(berupa gaya geser) yang
terjadi pada pasak adalah :
• Jika diameter poros D (= 2R)
dan ada torsi pada poros
itu, maka gaya tangensial F
(berupa gaya geser) yang
terjadi pada pasak adalah :
R
T
Ft 
Kegagalan Pasak
1. Kegagalan Geser
Akibat menerima tegangan
geser
2. Kegagalan Tekan
Akibat tekanan bearing,
pasak mendapat
tegangan normal
lw
F
A
F
s .

1. Kegagalan Geser
Akibat menerima tegangan
geser
2. Kegagalan Tekan
Akibat tekanan bearing,
pasak mendapat
tegangan normal
lw
F
A
F
s .

lh
F
A
F
p .1

Kekuatan Material Pasak
• Persamaan kegagalan
pasak harus
dibandingkan dengan
kekuatan material
pasak.
• Panjang pasak untuk
mengantisipasi
Kegagalan tekan :
• Panjang pasak untuk
mengantisipasi
Kegagalan geser :
yijin Sxw
FSxF
xw
F
l
2


• Persamaan kegagalan
pasak harus
dibandingkan dengan
kekuatan material
pasak.
• Panjang pasak untuk
mengantisipasi
Kegagalan tekan :
yijin Sxh
FSxF
xh
F
l
11


• Panjang pasak untuk
mengantisipasi
Kegagalan geser :
yijin Sxw
FSxF
xw
F
l
2


• Dari kedua persamaan
tersebut, dipilih panjang
pasak yang lebih panjang.
Note
• Material pasak harus lebih lunak (memiliki
kekuatan mulur (Sy) lebih kecil) dibandingkan
material poros.
quest
• Jenis pasak ?
• Gaya-gaya pada pasak ?
• Tegangan pada pasak persegi ?
• Kegagalan pasak persegi apa saja ?
• Bagaimana cara menentukan panjang pasak
persegi ?
• Jenis pasak ?
• Gaya-gaya pada pasak ?
• Tegangan pada pasak persegi ?
• Kegagalan pasak persegi apa saja ?
• Bagaimana cara menentukan panjang pasak
persegi ?
PASAKPASAK PINPIN
• Dipasang dimana ?
– Antara hub (bagian dari
puli, sproket atau roda gigi)
dan poros dengan
menggunakan sebuah pin.
• Caranya ?
– Dengan membuat lubang
yang menembus hub dan
poros.
• Keuntungan pasak PIN ?
– Lebih mudah
pemasangannya
– Lebih mudah membuat
alur pasaknya (lubang pin)
• Dipasang dimana ?
– Antara hub (bagian dari
puli, sproket atau roda gigi)
dan poros dengan
menggunakan sebuah pin.
• Caranya ?
– Dengan membuat lubang
yang menembus hub dan
poros.
• Keuntungan pasak PIN ?
– Lebih mudah
pemasangannya
– Lebih mudah membuat
alur pasaknya (lubang pin)
Jenis Pasak PIN
Gaya pada pasak PIN
• Gayanya berupa gaya
geser (sama dengan
pada pasak persegi)
• Gaya gesernya bekerja
pada dua buah
penampang
• Gayanya berupa gaya
geser (sama dengan
pada pasak persegi)
• Gaya gesernya bekerja
pada dua buah
penampang
D
T
F
DxFT
t
t


Tegangan pada Pasak PIN
 
FSx
S
atau
dD
T
AxD
T
A
F
y
izin
ss
t
2
4/2





• Agar aman maka :
 
FSx
S
atau
dD
T
AxD
T
A
F
y
izin
ss
t
2
4/2





 izin
Persamaan untuk mendapatkan
Diameter PINDiameter PIN
• Pemilihan material yang
digunakan untuk pasak
pin menentukan
dimensi dari pasak pin
(diameter pin)
 ySD
FSxT
d
.
8


• Pemilihan material yang
digunakan untuk pasak
pin menentukan
dimensi dari pasak pin
(diameter pin)
 ySD
FSxT
d
.
8


PIN ULIR
• Cara pemasangannya sama dengan pasak Pin,
hanya metode pemasangan dan
pengencangannya dengan ulir.
• Umumnya pada bagian hub saja lubang pasaknya
dibuat berulir, sedang pada porosnya lubang
biasa.
• Lubang pada hub dibuat tembus, sedang pada
poros tidak perlu tembus (2-3 mm)
• Bisa diganti perannya dengan baut berkepala
segienam.
PIN ULIR
• Cara pemasangannya sama dengan pasak Pin,
hanya metode pemasangan dan
pengencangannya dengan ulir.
• Umumnya pada bagian hub saja lubang pasaknya
dibuat berulir, sedang pada porosnya lubang
biasa.
• Lubang pada hub dibuat tembus, sedang pada
poros tidak perlu tembus (2-3 mm)
• Bisa diganti perannya dengan baut berkepala
segienam.
Gaya pada pasak PIN ULIR
• Gayanya berupa gaya
geser (sama dengan
pada pasak PIN)
• Gaya gesernya bekerja
pada SATU luas
penampang saja.
• Gayanya berupa gaya
geser (sama dengan
pada pasak PIN)
• Gaya gesernya bekerja
pada SATU luas
penampang saja.
D
T
F
D
xFT
t
t
2
2


Tegangan pada Pasak PIN ULIR
 
FSx
S
atau
dD
T
AxD
T
A
F
y
izin
ss
t
2
4/
22
2





• Agar aman maka :
 
FSx
S
atau
dD
T
AxD
T
A
F
y
izin
ss
t
2
4/
22
2





 izin
Persamaan untuk mendapatkan
Diameter PIN ULIRDiameter PIN ULIR
• Pemilihan material yang
digunakan untuk pasak
pin menentukan
dimensi dari pasak pin
ULIR (diameter pin)
 ySD
FSxT
d
.
16


• Pemilihan material yang
digunakan untuk pasak
pin menentukan
dimensi dari pasak pin
ULIR (diameter pin)
 ySD
FSxT
d
.
16


PERBANDINGAN
•• PASAK PINPASAK PIN •• PASAK PIN ULIRPASAK PIN ULIR
 4/
22
2
dD
T
AxD
T
A
F
ss
t

 
 4/2
dD
T
AxD
T
A
F
ss
t

 
 ySD
FSxT
d
.
16


 ySD
FSxT
d
.
8


7 CALON SARJANA PECINTA ELMES
TERIMA NGASIH
Selamet Belajar

More Related Content

What's hot

424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptxUbaydillahRafli
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanCharis Muhammad
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxZwingCADAcademy
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif Rumah Belajar
 
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinModul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinNur Hidayati Cipari
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiFita Permata
 
pemilihan bahan dan proses
pemilihan bahan dan prosespemilihan bahan dan proses
pemilihan bahan dan prosesMunyink Endroe
 
Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...
Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...
Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...Ari Satriadi Helmi
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGAAmrih Prayogo
 
Perbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudiPerbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudijju_pe
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterCharis Muhammad
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Andika Wahyu Al Amin
 
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanLaporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanYogyakarta State University
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikumAndrian Tri
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiEssyKarundeng
 
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJMesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJRizky Affif Hidayat
 

What's hot (20)

424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
424222969-Makalah-Fisika-Gerak-Parabola.pptx
 
Elemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - BantalanElemen Mesin 1 - Bantalan
Elemen Mesin 1 - Bantalan
 
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptxTransmisi Rantai dan Sprocket.pptx
Transmisi Rantai dan Sprocket.pptx
 
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif Bab 08 screws, fasteners and connection  syarif
Bab 08 screws, fasteners and connection syarif
 
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensinModul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
Modul smk pemeliharaan servis sistem bahan bakar bensin
 
Susunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat IntiSusunan Inti dan Sifat Inti
Susunan Inti dan Sifat Inti
 
pemilihan bahan dan proses
pemilihan bahan dan prosespemilihan bahan dan proses
pemilihan bahan dan proses
 
Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...
Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...
Laporan Praktikum Teknik Las Ari Satriadi Helmi (Teknik Mesin Universitas Ind...
 
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGABAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
BAB II PENGUKURAN RODA GIGI DAN PLAT SEGITIGA
 
Wrenches
WrenchesWrenches
Wrenches
 
Konsep Desain Konstruksi Mesin
Konsep Desain Konstruksi MesinKonsep Desain Konstruksi Mesin
Konsep Desain Konstruksi Mesin
 
Baut dan-mur
Baut dan-murBaut dan-mur
Baut dan-mur
 
Perbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudiPerbaikan sistem kemudi
Perbaikan sistem kemudi
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
Laporan Resmi NDT ( Non Destructive Test )
 
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatanLaporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
Laporan Pratikum - Transmisi Otomatis 3 kecepatan
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, GurdiPresentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
Presentasi Mesin Frais, Bor, Gurdi
 
Blok ukur & jam ukur
Blok ukur & jam ukurBlok ukur & jam ukur
Blok ukur & jam ukur
 
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJMesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
Mesin Konversi Energi (MOTOR DIESEL) Teknik Mesin UNJ
 

Similar to Materi 6-pasak-2014

Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfDeni Prasetyo
 
Materi-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdf
Materi-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdfMateri-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdf
Materi-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdfRockyJayaPratama
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Fajar Istu
 
Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)
Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)
Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)SitiNurlela14
 
alat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptxalat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptxratihpratiwi27
 
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...Fariq Abdullah dachlan
 
Alat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdfAlat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdfmasjono8
 
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5LAZY MAGICIAN
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Dewi Izza
 
Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2PPGhybrid3
 
roda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdfroda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdfozi ramadhan
 
Peralatan tangan......
Peralatan tangan......Peralatan tangan......
Peralatan tangan......Hamdan Gulam
 
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptxdarkwalkerio90
 
Laporan workshop skru benang
Laporan workshop skru benangLaporan workshop skru benang
Laporan workshop skru benangPais Dt
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja iinizar amody
 

Similar to Materi 6-pasak-2014 (20)

Mah smk
Mah smkMah smk
Mah smk
 
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdfMechanical-fasterener standard for engineering.pdf
Mechanical-fasterener standard for engineering.pdf
 
Materi-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdf
Materi-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdfMateri-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdf
Materi-Sambungan-Baut-Mur-1234567890.pdf
 
Konstruksi baja4
Konstruksi baja4Konstruksi baja4
Konstruksi baja4
 
Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)
Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)
Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)
 
alat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptxalat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptx
 
Chapter 1&2
Chapter 1&2Chapter 1&2
Chapter 1&2
 
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
 
Alat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdfAlat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdf
 
Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5Pengukuran roda gigi bab5
Pengukuran roda gigi bab5
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2
 
struktur kayu
struktur kayustruktur kayu
struktur kayu
 
roda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdfroda gigi rack dan pinion.pdf
roda gigi rack dan pinion.pdf
 
Peralatan tangan......
Peralatan tangan......Peralatan tangan......
Peralatan tangan......
 
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
391305309-metode-pekerjaan-tiang-pancang.pptx
 
Ava tooling
Ava toolingAva tooling
Ava tooling
 
Laporan workshop skru benang
Laporan workshop skru benangLaporan workshop skru benang
Laporan workshop skru benang
 
Unit5
Unit5Unit5
Unit5
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja ii
 

Recently uploaded

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiCristianoRonaldo185977
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxImahMagwa
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxmariaboisala21
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 

Recently uploaded (7)

MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet RiyadiManajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
Manajemen Lalu Lintas Baru Di Jalan Selamet Riyadi
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptxMenggunakan Data matematika kelas 7.pptx
Menggunakan Data matematika kelas 7.pptx
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptxMARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
MARIA NOVILIA BOISALA FASILITATOR PMM.pptx
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 

Materi 6-pasak-2014

  • 1.
  • 3. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar 2. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis pasak dengan benar 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menganalisis kegagalan pasak dengan benar 1. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat mendefinisikan pasak dengan benar 2. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menyebutkan 3 jenis pasak dengan benar 3. Setelah melalui penjelasan dan diskusi mahasiswa dapat menganalisis kegagalan pasak dengan benar
  • 4. Definisi • Pasak (key) adalah sebuah elemen mesin berbentuk silindris, balok kecil atau silindris tirus yang berfungsi sebagai penahan elemen seperti puli, sproket roda gigi atau kopling pada poros. (Sonawan, H., “Perancangan Elemen Mesin”, 2009). • Pasak (key) adalah sebuah elemen mesin berbentuk silindris, balok kecil atau silindris tirus yang berfungsi sebagai penahan elemen seperti puli, sproket roda gigi atau kopling pada poros. (Sonawan, H., “Perancangan Elemen Mesin”, 2009).
  • 5. Mengapa pemasangan pasak harus benar ? Jika pasak tidak terpasang dengan benar antara puli dengan poros maka kemungkinan akan terjadi slip diantara bagian yang berkontak  lubang puli akan cepat aus. Piye Carane ? Harus dibuatkan alur sebagai tempat duduknya pasak pada permukaan poros yang akan dipasangkan puli. Jika pasak tidak terpasang dengan benar antara puli dengan poros maka kemungkinan akan terjadi slip diantara bagian yang berkontak  lubang puli akan cepat aus. Piye Carane ? Harus dibuatkan alur sebagai tempat duduknya pasak pada permukaan poros yang akan dipasangkan puli.
  • 6. ContohContoh pemasanganpemasangan pasakpasak padapada porosporos motormotor listriklistrik dandan pulipuli
  • 7. Jenis Pasak 1. Pasak Persegi/Bujur Sangkar  Banyak dipakai  Untuk poros berdiameter hingga 6,5 inch (16,51 cm)  pasak berpenampang bujur sangkar  Diameter poros lebih besar dari 6,5 inch  pasak berpenampang persegi panjang 1. Pasak Persegi/Bujur Sangkar  Banyak dipakai  Untuk poros berdiameter hingga 6,5 inch (16,51 cm)  pasak berpenampang bujur sangkar  Diameter poros lebih besar dari 6,5 inch  pasak berpenampang persegi panjang
  • 8. Gaya pada Pasak • Gaya-gaya yang bekerja pada pasak berupa gaya geser yang berasal dari torsi poros. • Besar gaya geser sangat bergantung pada daya dan putaran yang ditransmisikan melalui poros. • Gaya-gaya yang bekerja pada pasak berupa gaya geser yang berasal dari torsi poros. • Besar gaya geser sangat bergantung pada daya dan putaran yang ditransmisikan melalui poros.
  • 9. Data spesifikasi Pasak vs Diameter poros (satuan inch) (sumber : Standar ANSI B17.1-1967)
  • 10. Gaya-gaya pada Pasak • Jika diameter poros D (= 2R) dan ada torsi pada poros itu, maka gaya tangensial F (berupa gaya geser) yang terjadi pada pasak adalah : • Jika diameter poros D (= 2R) dan ada torsi pada poros itu, maka gaya tangensial F (berupa gaya geser) yang terjadi pada pasak adalah : R T Ft 
  • 11. Kegagalan Pasak 1. Kegagalan Geser Akibat menerima tegangan geser 2. Kegagalan Tekan Akibat tekanan bearing, pasak mendapat tegangan normal lw F A F s .  1. Kegagalan Geser Akibat menerima tegangan geser 2. Kegagalan Tekan Akibat tekanan bearing, pasak mendapat tegangan normal lw F A F s .  lh F A F p .1 
  • 12. Kekuatan Material Pasak • Persamaan kegagalan pasak harus dibandingkan dengan kekuatan material pasak. • Panjang pasak untuk mengantisipasi Kegagalan tekan : • Panjang pasak untuk mengantisipasi Kegagalan geser : yijin Sxw FSxF xw F l 2   • Persamaan kegagalan pasak harus dibandingkan dengan kekuatan material pasak. • Panjang pasak untuk mengantisipasi Kegagalan tekan : yijin Sxh FSxF xh F l 11   • Panjang pasak untuk mengantisipasi Kegagalan geser : yijin Sxw FSxF xw F l 2   • Dari kedua persamaan tersebut, dipilih panjang pasak yang lebih panjang.
  • 13. Note • Material pasak harus lebih lunak (memiliki kekuatan mulur (Sy) lebih kecil) dibandingkan material poros.
  • 14. quest • Jenis pasak ? • Gaya-gaya pada pasak ? • Tegangan pada pasak persegi ? • Kegagalan pasak persegi apa saja ? • Bagaimana cara menentukan panjang pasak persegi ? • Jenis pasak ? • Gaya-gaya pada pasak ? • Tegangan pada pasak persegi ? • Kegagalan pasak persegi apa saja ? • Bagaimana cara menentukan panjang pasak persegi ?
  • 15. PASAKPASAK PINPIN • Dipasang dimana ? – Antara hub (bagian dari puli, sproket atau roda gigi) dan poros dengan menggunakan sebuah pin. • Caranya ? – Dengan membuat lubang yang menembus hub dan poros. • Keuntungan pasak PIN ? – Lebih mudah pemasangannya – Lebih mudah membuat alur pasaknya (lubang pin) • Dipasang dimana ? – Antara hub (bagian dari puli, sproket atau roda gigi) dan poros dengan menggunakan sebuah pin. • Caranya ? – Dengan membuat lubang yang menembus hub dan poros. • Keuntungan pasak PIN ? – Lebih mudah pemasangannya – Lebih mudah membuat alur pasaknya (lubang pin)
  • 17. Gaya pada pasak PIN • Gayanya berupa gaya geser (sama dengan pada pasak persegi) • Gaya gesernya bekerja pada dua buah penampang • Gayanya berupa gaya geser (sama dengan pada pasak persegi) • Gaya gesernya bekerja pada dua buah penampang D T F DxFT t t  
  • 18. Tegangan pada Pasak PIN   FSx S atau dD T AxD T A F y izin ss t 2 4/2      • Agar aman maka :   FSx S atau dD T AxD T A F y izin ss t 2 4/2       izin
  • 19. Persamaan untuk mendapatkan Diameter PINDiameter PIN • Pemilihan material yang digunakan untuk pasak pin menentukan dimensi dari pasak pin (diameter pin)  ySD FSxT d . 8   • Pemilihan material yang digunakan untuk pasak pin menentukan dimensi dari pasak pin (diameter pin)  ySD FSxT d . 8  
  • 20. PIN ULIR • Cara pemasangannya sama dengan pasak Pin, hanya metode pemasangan dan pengencangannya dengan ulir. • Umumnya pada bagian hub saja lubang pasaknya dibuat berulir, sedang pada porosnya lubang biasa. • Lubang pada hub dibuat tembus, sedang pada poros tidak perlu tembus (2-3 mm) • Bisa diganti perannya dengan baut berkepala segienam. PIN ULIR • Cara pemasangannya sama dengan pasak Pin, hanya metode pemasangan dan pengencangannya dengan ulir. • Umumnya pada bagian hub saja lubang pasaknya dibuat berulir, sedang pada porosnya lubang biasa. • Lubang pada hub dibuat tembus, sedang pada poros tidak perlu tembus (2-3 mm) • Bisa diganti perannya dengan baut berkepala segienam.
  • 21. Gaya pada pasak PIN ULIR • Gayanya berupa gaya geser (sama dengan pada pasak PIN) • Gaya gesernya bekerja pada SATU luas penampang saja. • Gayanya berupa gaya geser (sama dengan pada pasak PIN) • Gaya gesernya bekerja pada SATU luas penampang saja. D T F D xFT t t 2 2  
  • 22. Tegangan pada Pasak PIN ULIR   FSx S atau dD T AxD T A F y izin ss t 2 4/ 22 2      • Agar aman maka :   FSx S atau dD T AxD T A F y izin ss t 2 4/ 22 2       izin
  • 23. Persamaan untuk mendapatkan Diameter PIN ULIRDiameter PIN ULIR • Pemilihan material yang digunakan untuk pasak pin menentukan dimensi dari pasak pin ULIR (diameter pin)  ySD FSxT d . 16   • Pemilihan material yang digunakan untuk pasak pin menentukan dimensi dari pasak pin ULIR (diameter pin)  ySD FSxT d . 16  
  • 24. PERBANDINGAN •• PASAK PINPASAK PIN •• PASAK PIN ULIRPASAK PIN ULIR  4/ 22 2 dD T AxD T A F ss t     4/2 dD T AxD T A F ss t     ySD FSxT d . 16    ySD FSxT d . 8  
  • 25. 7 CALON SARJANA PECINTA ELMES