SlideShare a Scribd company logo
1 of 228
Download to read offline
Istilah aircraft hardware digunakan untuk menjelaskan berbagai
macam tipe dari fastener (pengancing) dan bermacam-macam
barang kecil yang digunakan untuk membuat pesawat maupun
untuk memperbaikinya.
Keamanan dan efificiensi operasional dari pada pesawat akan
sangat tergantung dari pemilihan yang tepat dalam menentukan
hardware yang digunakan
AIRCRAFT HARDWARE (KD 3.4)
Mata pelajaran Basic Aircraft Technical Knowledge (BATK)
(Pengetahuan Dasar Tehnik Pesawat Udara)
Kompetensi Inti KI-3
Kompetensi Dasar / KD 3.4 (Aircraft Hardware & Material)
Kompetensi Dasar / KD 3.5 (Aircraft Structure)
Kompetensi Dasar / KD 3.6 (Tenaga pendorong/Powerplant)
Kompetensi Dasar / KD 3.7 ( Basic propulsion & Propeller)
THREADED FASTENERS ( Fastener Berulir)
• Salah satu alasan digunakannya fastener jenis ini
adalah untuk memungkinkan agar bagian
pesawat dapat dibuka/tutup atau diganti dengan
segera dalam interval dan waktu tertentu.
• Dan pemasangannya(joint) diperlukan kekuatan
dan daya regang yang tinggi.
• Bolts dan screws dua jenis fastener yang dapat
memenuhi hal tersebut.
Identifikasi
• Merek dagang threaded fastener punya
nomor specific dan biasanya pakai :
• AN = Air Force-Navy
• NAS = National Aircraft Standard
• MS = Military Standard
• Sedangkan untuk “Quick Release Fasteners”
biasanya baik ukuran maupun ukuranyna
ditandai oleh pembuatnya
• Bolts biasanya berujung tumpul sedangkan screws
ada yang tumpul dan ada yang berujung runcing.
• Bolts digunakan berpasangan dengan nut
sedangkan screws dapat digunakan pakai female
receptacle atau langsung ke material yang
dikencangkan.
• Umumnya metode mengencangkan bolts adalah
nutnya yang diputar, mengencangkan screws selalu
kepala screwsnya yang diputar.
Klasifikasi Ulir
• Klasifikasi ulir dari bolts, screws, dan nuts
berdasarkan :
• NC (American National Coarse) thread series
• NF (American National Fine) thead series
• UNC (American Standard Unified Coarse)
thread series atau UNF (American Standard
Unified Fine) thread series.
• Ada perbedaan antara NF dengan UNF yaitu
jika NF dalam 1 inch diamater size adalah 14
ulir peri nch (1-14NF), sedangkan UNF 12 ulir
per inch(1-12UNF) .
Classification of thread
• Dalam ukuran diameter 1 inchi, NF menentukan ulir; 14
ulir per inchi (1-14NF), ketika UNF menentukan ulir, 12
ulir per inchi (1-12 UNF). Kedua jenis ulir didesain oleh
nomor dari waktu ulir diputar melingkar 1 inchi dari jarak
yang diberikan diameter baut atau sekrup.
• Sebagai contoh, ulir 4-28 inchi menunjukkan bahwa
diameter baut ¼ inchi memiliki 28 ulir dalam 1 inchi
panjang ulirnya.
• Kelas ulir diklasifikasikan dalam tolerance
allowed (Toleransi diijinkan)
• Ulir dikalsifikasikan kedalam 4 kelas (Class of
fit) :
- Class 1 adalah loose fit
- Class 2 adalah free fit
- Class 3 adalah medium fit
- Class 4 adalah close fit
• Bolts pesawat udara dibuat hampir selalu
dalam class 3, medium fit.
AIRCRAFT BOLTS
• Yang digunakan umumnya jenis general purpose bolts, AN
bolts atau NAS internal wrenching atau close tolerance
bolts atau MS bolts.
• Special bolts biasanya ditandaihuruf “S” di kepala bolts.
• AN bolts, 3 jenis tipe kepala yaitu :
- Hexagonal, Clevis dan eyebolts.
• NAS bolts, 3 jenis tipe kepala yaitu :
- Hexagonal, internal wrenching dan countersunk
head bolts.
• MS bolts,2 jenis tipe kepala yaitu :
- Hexagonal dan internal wrenching bolts. (Gbr. 1)
Gambar
1
Aircraft
bolt
identification
General Purpose Bolts
• Hex head bolt (AN-3 s/d AN-20), clearance 0.006 inch
untuk lobang 5/8 inch.
• AN-73 bolt yang berlobang dikepala hampir sama
dengan standard hex bolt, namun lobang dikepalanya
lebih kebawah.
Close Tolerance Bolts
• Hex head bolt (AN-173 s/d AN-186 atau NAS -80 s/d
NAS-86 yang bentuk kepalanya countersunk 100⁰
Indentifikasi dan kode
• Indentifikasi (part number) dan kode yang
terdapat pada kepala bolt menunjukan :
- Bentuk kepala bolt
- Terbuat dari material apa bolt tersebut
dibuat
- Ukuran bolt
- Metode penggunaan
• Contoh : AN3DD5A
- AN Air Force-Navy Standard bolt
- “3” menunjukan diameter yaitu 3/16 inch
- DD material bolt adalah 2024 aluminum alloy,
jika huruf DD diganti huruf C itu berarti
material bolt adalah corrosion resistance
steel.
- “5” menunjukan panjang, yaitu 5/8 inch
- Huruf A menunjukan bahwa shank tidak
berlobang, jika huruf H didepan angka 5 itu
berarti kepala bolt berlobang.
Internal Wrenching Bolts
• Part number MS-20004 s/d MS-20024 atau NAS-495,
dibuat dari baja yang kuat dipakai ditempat beban
tension dan shear terjadi.
• Jika digunakan pada bagian yang terbuat dari baja,
lobang bolt harus sedikit dicountersunk agar
mendapatkan dudukan yang luas.
• Jika digunakan pada bagian yang terbuat dari dural,
harus menggunakan spesial heat treated washer
supaya kepala bolt cukup leluasa menempel
dipermukaannya (adequate bearing surface for the
head)
• Dikepala bolt ini terdapat bentuk recessed sebagai
tempat untuk menempatkan internal wrench ketika
membuka/memasang bolt.
SPECIAL PURPOSE BOLTS
• Bolt yang dipergunakan pada
pemakaian tertentu yaitu :
- Clevis bolt
- Eyebolt
- Jo-bolt
- Lock bolt
• Clevis bolt
Kepala berbentuk round,punya celah tempat
memutar menggunakan obeng. Jenis ini
digunakan hanya dimana load shear terjadi.
Jenis bolt ini sering dipasangkan sebagai
mechanical pin pada control sistem.
• Eyebolt
• Jenis ini digunakan dimana external tension
load terjadi, dan dirancang sebagai tempat
memasang fork dari turnbuckle atau cable
shackle.
• Jo-Bolt *
Merek dagang dan punyai ulir
didalam,terdiri dari 3 bagian yaitu steel
alloy bolt berulir, steel nut berulir dan steel
sleeve yang dapat mengembang.
• Lockbolt
Adalah kombinasi dari bolt dan rivet,
namun lebih kuat dari keduanya.
Digunakan pada major structural
attachment seperti landing fittings wing
splice fitting dsb.
(lihat gbr 2).
Jika sudah terpasang bolt ini akan secara
permanen ditempatnya.
Gambar 2 Tipe Lockbolt
Video animasi pemasangan jo-bolt
AIRCRAFT NUTS
• Terbuat dari cadmium plated carbon steel
maupun stainless steel.
• Dibagi dalam dua general group :
- Non selflocking nut
- Selflocking nut
• Non selflocking nut harus diamankan dengan
locking device seperti cotter pin, safety wire atau
locknut.
• Self locking nut didalam ulirnya terdapat locking
feature sebagai satu kesatuan dari nut itu sendiri.
Non Selflocking Nut
• Jenis non selflocking nut :
- Plain nut
- Castle nut, dst, (lihat gambar 3)
- Castle nut AN310 digunakan dengan bolt AN
hex bolt yang mempunyai lobang pada shank,
clevis bolt, eyebolt dan bolt yang mempunyai
lobang di kepala.
Non self locking nut
Selflocking Nuts
• Tidak memerlukan alat tambahan sebagai pengaman,
karena dikonstruksinya sudah terdapat sejenis bentuk
pengaman.
• Umum digunakan, salah satunya di pemasangan control
pulley sebagai bearing antifriction, juga tahan terhadap
getaran.
• Ada dua tipe umum dari nut ini, All metal type (diantaranya
boot selflocking nut) dan fiber lock type (elastic stop nut).
Boots Selflocking Nut
• All metal type self- locking nut,
dirancang untuk menahan getaran
(lihat gbr.7).
• Pegas (spring) sebagai locking
device.
• Tiga jenis spring, wing type yang
paling umum, Rol-top dan bellow
type.
• Bellow type terbuat dari aluminum
alloy ,sedangkan yang lainnya
terbuat dari steel (baja).
Gbr. 7 Self-locking nuts
Stainless Steel Selflocking Nut
• Terdiri dari dua bagian,
case dan key.
• Bekerja seolah-olah
ulir bolt dikepal oleh
locking shoulder yang
terdapat pada
case.(lihat Gbr. 8).
• Jika bolt dikencangkan,
celah akan menjadi
sempit ,lihat gambar.
Gbr. 8 Stainless steel self-locking nut
Elastic Stop Nut
• Punya pengunci, fiber locking collar yang
tahan terhadap air, oli, ether, gasoline
dan solvent.
• Fiber locking collar tidak akan merusak
ulir bolt maupun platingnya. ( Gbr.9)
• Jika bolt sudah menyentuh collar,
menyebabkan collar tertekan kebawah,
otomatis permukaan sisi ulir nut dengan
bolt terjadi tekanan yang cukup untuk
menahan bolt.
Gbr. 9 Elastic stop nut
Identifikasi dan Kode
• Non selflocking nut :
- Plain AN315 dan AN335
- Castle AN310, Castellated shear AN320
- Plain check AN316, Light hex AN340, AN345
• Selflocking nut :
- MS20363 s/d MS20367 (Boot, Fiber locknut dan
Elastic stop nut termasuk digroup ini)
• Part number AN350 untuk wing nut.
• Huruf yang mengikuti dibelakang part number
menunjukan material dari nut, contoh :
• B untuk brass, D untuk aluminum alloy 2017-T, DD untuk
aluminum alloy 2024-T dan C untuk stainless steel.
Nut plate
• Yang dipasang dengan rivet secara permanen, memungkinkan
bolt atau screw dapat dipasang tanpa memegang nut.
• Umumnya nut ini dipasang dibagian yang mudah dilepas dan
dipasang, seperti inspection panel, access door.
• Jika banyak screw digunakan dalam suatu panel, untuk
memudahkan pemasangan, normalnya floating anchor nut
yang dipakai.
• Nut ini bebas bergerak, dimaksudkan agar dengan mudah
dapat diluruskan dengan screwnya.
• Untuk memudahkan produksi, adakalanya ganged anchor nut
digunakan diinspection panel.
(Gambar 10)
Gambar 10 Various nutplate
• Digunakan pada inspection
panel, inspection door dan
panel yang biasa dibuka,
dengan cara ditekan dan
diputar ( 90⁰ ) pakai
screwdriver, yang
memungkinkan panel dapat
dibuka/dipasang dengan
cepat dan mudah, biasa juga
disebut quick fastener.
• Yang paling umum dipakai
adalah : Dzus, Camlock, dan
airlock fastener. (Gbr. 11)
TURNLOCK FASTENERS
Gambar 11 Dzus fastener.
Gambar 11A Camloc fastener.
Gambar 11B Airloc fastener.
AIRCRAFT WASHERS
Jenis washer yang dipakai
untuk airframe repair :
Plain, Lock atau special
washers. (Gbr. 12)
Gbr. 12 Macam-macam Washer
Plain Washers
Part number AN960 dan
AN970, washer ini dapat juga
berfungsi sebagai shim untuk
mendapatkan panjang grip
yang tepat dalam pemasangan
bolt dengan nut.
Plain washer juga harus digunakan dibawah lockwasher untuk
mencegah kerusakan pada permukaan material.
Lockwasher
Partnumber AN935 dan AN936, dapat digunakan pada screw atau
bolt jika selflocking atau castellate nut tidak ada yang sesuai /
cocok. Kekuatan pegas cukup kuat untuk mencegah kendornya nut
yang disebabkan oleh getaran.
Shakeproof Lockwashers
Washer jenis ini dirancang mempunyai lidah yang dapat di tekuk
kesisi bolt atau nut yang bertujuan untuk menahan bolt atau nut
pada posisinya sehingga tidak dapat berputar.
Special Washers
Partnumber AC950 dan AC955, terdiri dari ball scoket dan seat
washer. Digunakan pada pemasangan bolt yang memerukan align-
ment dengan permukaan.
• Salah satu jenis threaded fastener yang banyak digunakan
dipesawat, umumnya terbuat dari lower strength material.
• Ulir screw ada yang sebagian panjang screw, ada juga screw
yang mempunyai ulir seluruh panjang screw.
• Screw diklasifikasikan dalam tiga group :
1. Stuctural screw, punya kekuatan sama dengan bolt. (same
shear strength as a bolt of the same size).
2. Machine screw, digunakan pada general repair.
3. Selftapping screw, digunakan untuk memasang bagian
yang ringan.
AIRCRAFT SCREWS
Structural screw
• Part number NAS204 – NAS235 dan AN509 dan AN525 series
adalah structual screw yang terbuat dari alloy steel.
• Bentuk kepala, brazier, round and countershunk.
• AN509 (100⁰) flathead, dipasang dilubang countershunk, agar
permukaannya rata.
• AN525 washerhead structural screw, kontak areanya lebih
luas.
Machine screw
• Bentuk kepala, Flathead(countershunk), roundhead or washer
head.
• Terbuat dari low carbon steel, brass, corrosion resistance
steel, aluminum alloy.
• Rundhead screw, AN515 ulir kasar dan AN520 ulir halus,
slotted or recessed head.
• Countershunk machine screw, AN505 dan AN510 untuk 82⁰
dan AN507 untuk 100⁰.
Selftapping screw
• Part number AN504 roundhead, AN506 countershunk 82⁰.
• AN530 dan AN531 adalah selftapping sheet metal screw,
biasa digunakan untuk memegang sementara metal yang
akan dirivet.
• Penggunaannya terbatas hanya untuk nonstructural
permanent assembly.
Evaluaton Test 1
• Bahwa bolt dan screw adalah theaded fastener, sebutkan minimum
2 perbedaan antara bolt dengan screw ?
• Klasifikasi ulir bolt, screw dan nut adalah berdasarkan NC, NF dan
UNC atau UNF, jelaskan klasifikasi ulir antara NF dengan UNF ?
• Klasifikasi ulir, tolerance allowable ( toleransi diijinkan ) dibagi
kedalam 4 kelas sebutkan ?, dan kelas ulir untuk pesawat terbang
hampir selalu menggunakan kelas ?
• Nut AN 310 adalah jenis nut ?
• Washer jenis apa yang juga dapat digunakan sebagai shim ?
• Bolt apa saja yang termasuk special pupose bolt ?
CONTROL CABLES
• Cables banyak digunakan pada flight control system,
engine control system maupun pada system
emergency pada landing gear.
• Keuntungan dari penggunaan cabel selain kuat juga
ringan, mempunyai sifat flexibilitas yang membuat
cable mudah diarahkan ( easy to route), namun cable
perlu dilakukan penyetelan ketegangan secara
berkala atau pada waktu-waktu tertentu.
• Terbuat dari carbon steel atau stainless steel.
• Komponen dasar dari cable adalah beberapa kawat
yang dipilin yang menjadi strand.
• Dipesawat, yang paling umum digunakan
adalah cable 7x7 dan 7x19.
• Cable 7x7 (medium flexibility), terdiri dari 7
strand, dan dalam satu strand terdiri dari 7
buah kawat, biasa digunakan pada trim tab
control, engine control dan indicator control.
• Cable 7x19 (extra flexible), terdiri dari 7 buah
strand, dan dalam satu strand terdiri dari 19
buah kawat, biasa digunakan pada primary
control system.
• Diameter cable berkisar antara 1/16 sampai
3/8 inch. ( lihat gambar)
• Cable fittings, dalam pemasangannya kabel dilengkapi berbagai
jenis perlengkapan seperti terminal, thimble, bushing, dan shackle.
• Berbagai jenis cable fitting yang ujungnya punya ulir seperti fork
end, eye end, single shank ball end, dan double shank ball end.
• Theaded end, fork end dan eye end terminal digunakan untuk
menghubungkan kabel ke turnbuckle, bellcrank atau pertalian lain
pada system.
Types of terminal fittings
• Turnbuckle
Turnbuckle assembly adalah mechanical screw device terdiri
dari dua buah terminal yang berulir dan sebuah barrel berulir.
Typical turnbuckle assembly
Turnbuckle dipasang pada cable assembly, untuk menyetel
panjang kabel dan untuk menyetel tension dari kabel.
Satu terminal berulir kanan dan yang satunya berulir kiri,
begitu juga barrel satu sisi berulir kanan dan satunya berulir
kiri (internal threads).
Ujung sisi dari barrel yang berulir kiri biasanya ada tandanya.
RIVETS
• Untuk menyambung aluminum sheet ketika pesawat dibuat
maupun ketika pesawat tersebut diperbaiki.
• Dua tipe rivet, yang umum adalah solid shank rivet dan special
(blind) rivet.
• Disebut blind (buta)rivet karena mengerjakannya hanya dapat
dilakukan dari satu sisi saja.
• Solid shank rivet dikerjakan menggunakan rivet gun (hand set) dan
bucking bar sedangkan special (blind) rivet memakai alat khusus.
• Rivet umumnya terbual dari aluminum alloy yang diperkeras, untuk
objek kerja yang terbuat dari steel digunakan mild steel
rivet.
- Lihat gambar 13 *
Gbr.13 Typical solid shank rivet Gbr. 13C Typical special (blind) rivet
Gbr.13B Typical rivet gun
Gbr. 13D Typical special rivet gun
Rivets identification
Rivets identification
AIRCRAFT MATERIALS KD 3.4
• Ferrous aircraft metal, adalah metal yang mengandung
besi sebagai unsur utama.
• Jika carbon ditambahkan ke besi sampai kira-kira 1 persen,
diklasifikasikan sebagai carbon steel.
• Jika beberapa unsur metal ditambahkan dengan besi biasa
disebut alloy.
• Maksud penambahan carbon dan unsur metal lainnya adalah
untuk meningkatan sifat kimia atau phisic dari metal dasar
(besi) yang digunakan dengan tujuan tertentu.
• Disponsori oleh Society of Automotive Engineers (SAE) dan
American Iron and Steel Institute (AISI), dibuat cara untuk
mengenali (identification) komposisi kimia dengan sistem
nomor.
• Steel dengan nomor SAE 1010 sampai 1030 adalah steel yang
mengandung carbon antara 0.10 sampai 0.30 persen, adalah
low carbon steel.
• Jenis ini biasa digunakan sebagai bahan pembuat safety wire,
beberapa jenis nut, theaded rod ends, dsb.
• Steel dengan kandungan carbon antara 0.30 sampai 0.50
persen, adalah medium carbon steel, rod ends tertentu dan
light forging terbuat dari jenis ini. (SAE 1035).
• Steel dengan kandungan carbon antara 0.50 sampai 1.05
persen , adalah high carbon steel, SAE 1095 dalam bentuk
lembaran digunakan untuk membuat flat spring, jika
berbentuk kawat digunakan untuk membuat coil spring.
• Carbon steel dengan campuran nickel antara 3 sampai 3.75
persen (umum digunakan) akan meningkatkan hardness,
tensile strength, elastic limit tanpa mengurangi sifat ductility
(sifat mudah dibentuk).
• Bolts, terminals,keys, clevises dan pins secara luas terbuat
dari steel jenis ini (SAE 2330)
• Chromium steel, jenis steel yang mempunyai kekerasan yang
tinggi, kuat, dan tahan terhadap corrosion, dapat digunakan
sebagai bahan untuk balls, rollers dari antifriction bearings.
• Corrosion resistant steel, lebih sering digunakan dalam
pembuatan pesawat, yang dikenal sabagai 18-8 steel karena
mengandung 18 persen chromium dan 8 persen nickel.
• Stainlees steel umum digunakan sebagai bahan beberapa
bagian dari pesawat seperti exhaust collectors, stacks dan
manifolds, stuctural dan machined parts, springs, casting, tie
rod, dan control cables.
• Nonferrous aircraft metal, adalah jenis semua logam kecuali
besi.
• Aluminum, titanium, copper, dan magnesium, begitu juga logam
campuran seperti monel dan babbit adalah termasuk nonferrous
metal.
• Aluminum and Aluminum Alloys, aluminum murni tidak begitu
kuat, untuk menambah kekuatan sesuai dengan yang diinginkan
ditambah dengan unsur logam lain.
• Aluminum dibagi kedalam dua kelas :
- Casting alloy dan wrought alloy yang banyak digunakan sebagai
bahan untuk membuat stringer, bulkhead, skin, rivet, dan
extruded section.
• Aluminum alloy sheet stock tebalnya antara 0.016 inch – 0.096
inch, pesawat berbadan besar ada yang menggunakan 0.356 inch.
• SAE, Index sistim pernomoran untuk steel
Carbon steel.......................................................................... 1
Nickel steel ........................................................................... 2
Nickel chromium steel .......................................................... 3
Molybdenum steel ................................................................ 4
Chromium steel .................................................................... 5
Chromium-vanadium steel ................................................... 6
Tungsten steel ....................................................................... 7
Manganese-molybdenum and nickel-chromium-
molybdenum steel ............................................................... 8
Silicone-manganese steel .................................................... 9
• Contoh :
• SAE 1070 = 1 adalah carbon steel
0 percent alloy ( no alloy )
70 0.70 percent carbon
• SAE 2330 = 2 adalah nickel steel
3 3 percent nickel
30 0.30 percent carbon
• SAE 71350 = 7 adalah tungsten steel
13 13 percent tungsten
50 0.50 percent carbon
Figure 14 Nominal composition of
wrought aluminum alloys
Non metal materials
• Plastic, transparent plastic banyak digunakan sebagai bahan
canopies, windshield, window dst.
• Dibagi kedalam dua group, thermoplastic dan thermosetting
plastic.
• Thermoplastic akan lembut jika dipanaskan dan akan
mengeras bila didinginkan, dapat dikerjakan berulang kali
sampai mendapatkan bentuk yang diinginkan.
• Thermosetting mengeras ketika dipanaskan, dan pemanasan
ulang tidak ada pengaruhnya, dan tidak dapat dibentuk ulang.
• Transparent plastic dibuat dalam dua jenis, monolithic (solid)
dan laminated.
• Reinforce plastic, adalah thermosetting plastic yang
diperkuat, digunakan untuk membuat radome, antenna cover,
wing tip, dll.
• Composite materials, adalah campuran beberapa material
atau sesuatu untuk mendapatkan strength , ductility,
conductivity atau karakter lain sesuai yang diinginkan.
• Laminated structure composite dibuat ada yang pakai atau
tidak memakai inner core, jika menggunakan inner core biasa
disebut sandwich structure.
• Rubber, rubber atau karet digunakan untuk mencegah
masuknya kotoran, air atau udara serta mencegah hilangnya
fluid ( cairan), gas atau udara, selain itu rubber juga berfungsi
sebagai absorb vibration, mengurangi bising,dan sebagai
bantalan beban impact.
• Ada tiga jenis rubber yaitu natural rubber, synthetic dan
silicone rubber.
• Synthetic rubber yang banyak digunakan adalah jenis butyl,
buna S, buna N dan neoprene.
• Buna S biasanya dipakai sebagai bahan untuk tire (ban)
• Buna N banyak digunakan sebagai bahan selang oli dan
gasoline, tank lining, gasket dan seal.
• Neoprene banyak digunakan sebagai bahan weather seal,
window channel, bumper pad, oil resistance hose dan
carburator diaphragm.
AIRCRFAT STRUCTURE (KD 3.5)
• Bagian-bagian dari pesawat bersayap tetap adalah :
• Powerplant ( dibahas kemudian pada KD 3.6 dan KD 3.7 )
• Fuselage
• Wings
• Flight Control
• Stabilizer
• Landing Gear
( Lihat gambar )
• Fuselage
Adalah bagian/stuktur utama atau badan pesawat yang
menyediakan tempat untuk pilot ( Cockpit ), Passenger
(Penumpang), kargo dst. Pada pesawat bermesin tunggal fuselage
juga sebagai tempat powerplant (lihat gambar).
Pada pesawat bermesin lebih dari satu, mesinnya ada yang
dipasang difuselage atau di sayap (lihat gambar dislide berikut).
Secara umum konstruksi fuselage ada dua tipe yaitu :
- Tipe Truss
- Tipe Monocoque
( lihat gambar )
Fuselage Tipe Truss terbuat dari pipa baja atau aluminum alloy
yang disambung dengan welding ( las ) atau dirivet ( paku keling ),
Umumnya tipe truss ditutup dengan kain tenunan sebagai skin.
Fuselage tipe monocoque (single shell) rancangannya ada tiga :
- Monocoque - Semimonocoque dan atau - Reinforced shell.
Fuselage tipe semimonocoque
/reinforced shell adalah modifikasi
dari tipe monocoque dengan
menambahkan penguat yang
memanjang yang disebut longeron
dan atau stringer.
Struktur fuselage tipe monocoque terdiri dari :
- Skin, Frame dan Bulkhead
Struktur fuselage tipe semimonocoque/reinforce shell terdiri dari :
Skin, Frame, Bulkhed, Longeron dan atau stringer.
Frame dan Bulkhead bentuknya vertikal sedangkan Longeron dan stringer
bentuknya memanjang (horizontal).
Pada tempat-tempat tertentu biasanya terdapat frame atau bulkhead yang lebih
kokoh / kuat untuk menerima konsentrasi beban dan untuk memasang bagian
lain seperti wing, powerplant dan stabilizer dsb.
Stringer lebih kecil dari longeron baik bentuknya maupun kekuatannya namun
cukup kuat untuk memasang skin.
Untuk memperkuat struktur pada sambungan antara vertical member seperti
frame dengan horizontal member seperti longeron atau stringer digunakan
gusset.( lihat gambar )
Boeing B737 cabin preparation for skin replacement
Boeing B737 skin replacement
Picture exercise
2.→
1. ↓
3.↑
1. Skin 2. Frame 3. Stringer
Pemasangan antara skin dengan stringer dan lainnya umumnya
menggunakan rivet ( paku keling )
Fuselage pesawat kecil biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga
section, pesawat besar ada yang sampai enam section.
Untuk mencapai tempat dimana komponen atau acessory
disimpan, biasanya pada fuselage disediakan bukaan yang disebut
access door, inspection panel dan bukaan lainnya (dibahas
kemudian ).
Longeron yang lebih kuat / kokoh dipasang untuk menahan frame
dan bulkhead.
Pada fuselage tipe semimonocoque / reinforced shell beban
ditanggung oleh semua bagian (bersama-sama).
Aircraft Five Stresses
• Lima jenis stres dapat terjadi pada pesawat dan bagian-bagiannya.
- Tension stress, gaya / kekuatan tarikan.
- Compression stess, gaya / kekuatan menekan.
- Torsion stress, gaya / kekuatan memuntir.
- Shear stress, gaya / kekuatan mengeser.
- Bending stress, gaya / kekuatan membengkokan ( bagian luar
adalah tension stess, bagian dalam compression stress ).
Pressurization
• Diketahui bahwa diatmosfer setiap ketinggian naik maka tekanan udara
maupun temperatur akan berkurang ( mapel aerodynamic ).
• Banyak pesawat yang dirancang “ Pressurized “ (bertekanan), artinya
adalah udara dipompa ke dalam cabin dan tempat-tempat yang
diperlukan setelah take off.
• Hal tersebut dimaksudkan agar penumpang maupun aircrews atau
mahluk hidup lainnya dapat bernafas normal.
• Perbedaan tekanan udara antara didalam dan diluar pesawat yang
berulang-ulang ( unpressurized to pressurized v v ) menimbulkan stress
yang signifikan , bahkan metal fatique.
• Fuselage tipe semimonocoque banyak digunakan pada peawat yang
pressurized, dan secara berkala dilakukan pemeriksaan agar jika ada
tanda-tanda kerusakan dapat segera diperbaiki.
Location numbering Systems
• Guna memudahkan dalam menentukan lokasi dari bagian-bagian dipesawat
digunakan sistem pernomoran.
• Kebanyakan pembuat pesawat menentukan hidung pesawat sebagai station 0
(namun ada juga pabrik yang menentukan station 0 beberapa inchi dari hidung
pesawat ), dan kemudian semua lokasi diukur secara horizontal dalam satuan
inchi dari station tersebut. (lihat gambar fuselage station).
Gambar A station “0” tepat dihidung pesawat
Gambar B station “0” 50 inchi didepan hidung pesawat
• Water line ( WL ), adalah ukuran tinggi dalam satuan inchi yang
tegak lurus dari bidang datar ( horizontal plane ) dibawah pesawat.
A B
• Butt line (BL), adalah ukuran lebar bagian kiri maupun kanan, tegak
lurus dengan vertical center line dari fuselage.
• Aircraft Zoning
Gambar disamping adalah jenis dari aircraft
wing set :
- Monoplane (gambar paling atas)
- Biplane (gambar tengah)
- Tri-wing (gambar paling bawah)
Gambar diatas adalah contoh perbedaan katagory dari pesawat terbang
Searah jarum jam dari atas kiri adalah :
- Lighter than air
- Glider
- Rotorcraft
- Airplane
• Wings
- Pada pesawat bersayap tetap (Fix wing) wing dirancang untuk
menghasilkan Lift (gaya angkat) bila bergerak dengan cepat melalui
udara.
- Wing konfigurasi rancangannya disesuaikan dengan berbagai
keperluan (lhat gambar)
- Terdiri dari wing bagian kiri ( L/H wing ) dan wing bagian kanan
(R/H wing).
- Struktur dalam dari wing terdiri dari Spar, stringer yang
letaknya memanjang ( Running spanwise ) dan rib, former yang
letaknya melintang ( Running chordwise ) dari leading edge
hingga trailing edge. ( lihat gambar )
- Wing tipe cantilever dirancang tidak memerlukan pengait
bagian luar ( Brace ), ada juga wing yang menggunakan pengait
bagian luar memakai strut, wire dsb. ( lihat gambar )
- Skin ( kulit ) dari struktur wing adalah juga bagian yang
menerima stres.
- Pada bagian wing juga terdapat opening ( Inspection panel,
access doors ), pada bagian atas wing biasanya juga terdapat
panel untuk mengisi bahan bakar.
Another picture wing internal construction
• Wing spar, adalah bagian paling utama wing yang menerima beban
dari fuselage maupun stres dari skin terutama saat terbang.
• Umumnya konstruksi wing berdasarkan tiga rancangan dasar yaitu :
- Monospar (hanya satu spar, biasanya ditambah spar tambahan
atau false spar untuk memasang flight control surfaces )
- Multispar atau boxbeam.
• Wing spars, ada yang terbuat dari bahan metal (logam), wood
(kayu).
• Beberapa tipe / bentuk dari wing spar yang terbuat dari logam :
• Wing spar dengan rancangan “Fail-Safe” artinya jika satu bagian
rusak, bagian yang lain masih dapat bertahan.
• Konstruksinya terdiri dari dua section, section bagian atas adalah
cap yang dirivet (disambung menggunakan paku keling) ke upper
web plate, section bagian bawah adalah bahan jadi yang terdiri dari
lower cap web plate, kedua section disambung dan membentuk
spar. (lihat gambar)
Keterangan gambar :
A = Rectangular form (bentuk segi empat)
B = I-beam(balok bentuk huruf i) untuk mengurangi berat kedua sisi luar dikikis
C = Box shapes (bentuk kotak)
D = I-beam ( balok bentk huruf i)
E = Rectangular form (bentuk segi empat) untuk mengurangi berat bagian tengahnya
di buat lobang namun tidak sampai mengurangi kekuatannya.
Wing spar berbahan kayu ada yang terbuat dari balok kayu padat atau laminated
(berlapis)
Untuk mendapatkan aliran udara yang halus (Smooth airflow) dan tampilan yang
bagus didaerah pemasangan wing dengan fuselage dipasang / ditutup dengan
“ Fairing “ (lihat gambar)
Fairing →
Airbus A380 Wings
• Wing rib
• Adalah struktur yang melintang dari leading edge wing (tepi sayap
bagian depan) hingga ke spar belakang atau ke trailing edge wing
(tepi sayap bagian belakang), yang membuat bentuk wing.
• Rib yang serupa juga digunakan pada aileron, elevator dan rudder.
• Wing rib ada yang terbuat dari kayu atau metal, yang perlu diingat
adalah jika wing spar terbuat dari kayu ribnya ada yang terbuat
dari kayu atau metal, namu jika wing spar terbuat dari metal, ribnya
juga harus dari metal.
Contoh wing ribs terbuat dari kayu
Keterangan gambar :
A = Tipe truss
B = Tipe truss, menggunakan gusset
C = Lighten plywood web
• Wing tip
• Wing tip adalah bagian sayap paling ujung luar, karena sifatnya yang
mudah rusak (vulnerability) terutama saat ground handling dan
taxiing maka biasanya dapat dibuka dan dipasang (removable).
• Contoh gambar wing tip
yang terbuat dari metal.
Pada wing tip terdapat navigation light, pantulannya dapat terlihat
dileading edge menggunakan reflector terbuat dari “lucite rod”.
Juga dilengkapi heat duct yang dialiri udara panas dari mesin untuk
menghindari terjadinya ice pada leading edge dari wing.
• Gambar diatas adalah penampang melintang dari sebuah wing full
cantilever (tidak menggunakan penyangga luar) yang terbuat dari
metal.
• Pada wing rib terdapat beberapa lubang yang biasa disebut
lightening hole (untuk mengurangi berat tanpa mengurangi
kekuatan)
• Dipermukaan dalam dari wing upper / lower skin diperkuat denga
stringer maupun stiffener.
↓ 3
1→
5→
↙ 2
↑4
← 6
7→
8→
↑9
Picture exercise :
1. Wing leading edge 6. Wing Rear spar
2. Wing trailing edge 7. Wing rib
3. Wing upper skin 8. Wing stiffener/stringer
4. Wing lower skin 9. Wing rib lightening hole
5. Wing front spar 10. Upper wing inspection hole
← 10
Gambar diatas adalah salah satu jenis sayap pesawat yang digunakan sebagai tempat untuk
menyimpan fuel (bahan bakar) yang dikenal dengan sebutan Wet wing design.
Ada juga yang menggunakan “ Bladder” yang ditempatkan didalam wing sebagai
tempat fuel.
• Wing selain terbuat dari aluminum alloy, pada pesawat jet
penumpang berukuran besar beberapa panel di wing ada yang
terbuat dari struktur honeycomb .
• Honeycomb panel terdiri dari dua bentuk : Constant thickness dan
Taperred core
Aluminum
honeycomb struktur :
skinnya dari aluminum
sheet dan corenya
dari aluminum
honeycomb
Fiberglass honeycomb
struktur : Skinnya dari
lembaran fiberglass
dan corenya dari fiber
glass honeycomb.
• Nacelle atau Pod, sebagai tempat (rumah) dari engine (mesin), pada
pesawat bermesin tunggal nacelle terletak diujung depan badan pesawat.
Pada pesawat bermesin ganda nacelle terletak disayap atau di fuselage.
• Di nacelle terdapat firewall terbuat dari stainless steel atau titanium yang
memisahkan engine compartment dengan fuselage.
• Engine mount adalah bagian dari nacelle berfungsi untuk memasang
engine.
• Bentuk engine mount reciprocating (piston) engine : Semimonocoque dan
Welded Tubular Steel, konstruksinya dirancang jadi satu unit yang dapat dengan
mudah dilepas dan dipasang.
• Tubular Engine mount terbuat
dari campuran chrome, nickel,
molibdenum steel tubing yang dilas.
• Cowling, sebagai penutup engine compartment selain untuk
mengurangi hambatan udara saat terbang juga untuk
mempercantik tampilan.
Side mounted engine cowling
turbo jet engine
• Empenage adalah bagian ekor dari badan pesawat biasa disebut tail
section.
• Bagiannya terdiri dari tail cone, Fixed aerodynamic surface
(Stabilizers) dan moveable surface.
• Tail cone adalah bagian ujung belakang dari badan pesawat,
konstruksinya seperti fuselage, ada frame, bulkhead, longeron,
stringer maupun skin.
• Umumnya tail cone dibuat tidak sekuat fuselage bagian tengah
maupun bagian depan.
• Fixed aerodynamic surface/permukaan aerodinamik yang tidak
bergerak (stabilizer) terdiri dari vertical stabilizer dan horizontal
stabilizer.
• Moveable surface / permukaan atau bidang yang dapat bergerak
terdiri dari rudder dan elevator.
• Horizontal stabilizer, vertical stabilizer, rudder dan elevator
konstruksinya seperti wing, terdiri dari spar, rib, stringer maupun
skin.
Picture exercise
R/H Horizontal stabilizer
Vertical stabilizer
6. L/H elevator
1. Tail cone
2.
3.
4. Rudder
5. Trim tab
↓
• Flight control Surface ( Bidang kemudi )
• Pada pesawat bersayap tetap (Fixed wing) yang mengontrol/
menentukan posisi terbang disekitar lateral axis (sumbu/poros
melintang), Longitudinal axis (sumbu/poros memanjang) dan
vertical axis (sumbu/poros tegak) adalah disebut flight control
surface.
• Flight control surface biasanya dibagi dalam dua group utama :
1. Primary atau main flight control surface
2. Secondary atau auxiliary flight control surface
• Primary flight control surface fixed wing aircraft adalah :
- Aileron yang dipasang dikedua wing trailing edge, saat terbang,
jika aileron digerakan maka akan menggerakan pesawat disekitar
longitudinal axis, yang disebut gerakan rolling.
- Elevator yang dipasang dikedua horizontal stabilizer trailing edge,
saat terbang jika aileron digerakan maka akan menggerakan
pesawat disekitar Lateral axis, yang disebut gerakan pitching.
- Rudder dipasang di vertical stabilizer trailing edge, saat terbang
jika rudder digerakan maka akan menggerkan pesawat disekitar
vertical axis, yang disebut gerakan yawing.
• Flight control surface digerakan dari cockpit dengan :
- Control stick
- Control coloumn / control wheel
- Control yoke
- Aileron digerakan dari cockpit (ruang kemudi) melalui “control”
(kemudi) yang digerakan kesamping kiri atau samping kanan.
- Jika control digerakan kekanan maka aileron kanan bergerak keatas
sebaliknya aileron sebelah kiri akan bergerak kebawah sehingga
pesawat akan miring/mengarah kesebelah kanan.
- Arah gerakan aileron sebelah kiri dengan sebelah kanan selalu
berlawanan, jika sebelah kiri kebawah (menambah gaya angkat/lift)
maka aileron sebelah kanan akan bergerak ke atas (mengurangi lift)
Besarnya sudut gerakan keatas biasanya lebih besar dari gerakan
sudut kebawah.
- Gambar 1-52 dibawah adalah beberapa tipe lokasi pemasangan dari
aileron sesuai dengan titik berat aileron yang bertujuan mencegah
terjadinya flutter(berkibar).
- Gambar 1-53 adalah lokasi sederhana dari penempatan aileron
pada sayap.
• Aileron yang terdapat pada pesawat penumpang berbadan besar
dan berkecepatan tinggi biasanya ada empat buah, yaitu inboard
aileron dan outboard aileron dimasing-masing sayapnya.
- Elevator digerakan dari cockpit melalui kemudi yang didorong
kearah depan atau ditarik kearah belakang.
Jika kemudi ditarik maka elevator akan berberak arah atas, jika
didorong kearah depan elevator akan bergerak kebawah.
Bila elevator keatas maka tail section akan terdorong kebawah
dengan sendirinya hidung pesawat akan terangkat.
- Rudder digerakan dari cockpit melalui rudder pedal dengan cara
ditekan / diinjak dengan seluruh telapak kaki ( Jika diinjak hanya
dengan jari kaki break pedal (pedal rem yang bekerja).
- Jika pedal kiri (tanda panah)diinjak maka rudder agar bergerak
kesebelah kiri, gaya aerodynamic dari sebelah kiri akan menekan
ekor pesawat kekanan maka dengan sendirinya hidung pesawat
akan mengarah kesebelah kiri.
↙
↓
- Pada pesawat yang menggunakan tail landing gear(salah satu alat
pendaratnya berada dibadan pesawat bagian belakang ) rudder
pedal juga berfungsi sebagai “steer” (kemudi) ketika beroperasi
didarat.
• Pada beberapa jenis pesawat , satu primary flight control surface
mempunyai fungsi ganda :
- Flaperons (Flap dan aileron)
- Ruddervator (Rudder dan elevator)
- Elevons (Elevator dan aileron)
- Stabilator (Horizontal stabilizer yang sudutnya dapat disetel)
Flap
Triple slotted trailing edge flaps at the 40 position on a 737-400
↓
Slat →
Slot →
← Leading edge wing
Slat
Spoiler dan Speed Brake
Sesuai dengan sebutannya, spoiler berfungsi untuk merusak lift
sedangkan speed brake untuk mengurangi kecepatan.
Umumnya spoiler terletak diatas permukaan masing-masing dari
wing sedangkan speed brake dibagian belakang badan pesawat.
↙ spoiler
↙ speed brake
Flight control tabs , Ada yang digerakan / diset dari cockpit saat
terbang, otomatis gerak bila primary control sufacenya digerakan
dan ada juga yang hanya dapat disetel ketika on ground.
Landing gear (Undercarriage)
- Berfungsi sebagai alat yang menerima beban ketika pesawat
mendarat (landing) maupun pesawat sedang “on the ground”
- Dua tipe umum dari L/G :
1. Fixed landing gear, landing gear yang tidak dapat digerakan
(umumnya pesawat kecil dan lambat)
2. Retractable landing gear, landing gear yang dapat
digerakan/dimasukan ke tempatnya.
- Landing gear dirancang selain harus kuat / mampu menahan beban
/ berat pesawat juga harus dapat berfungsi sebagai “ absorbing
shock “ meredam gaya kejut terutama ketika pesawat mendarat.
- Bagian - bagian landing gear terdiri dari : (lihat gambar)
Nose landing gear assy
- Landing gear juga dilengkapi dengan wheel (ban) dan brake (rem),
brake umumnya dipasang dimain landing gear wheel yang
memungkinkan pesawat dapat diperlambat dan diberhentikan
ketika bergerak didarat.
- Pada umumnya pesawat mempunyai “Tricyles Landing gear
configuration ”, dua buah landing gear utama yang terletak di wing
atau di fuselage dan satu buah landing gear yang terletak diujung
depan fuselage (nose landing gear) atau di ekor pesawat (tail
landing gear)
- Untuk jenis pesawat yang beropersi di air dan didarat (ampibi) atau
di es mempunyai jenis landing gear berbeda (lihat gambar)
- Pesawat berbadan besar mempunyai konfigurasi landing gear yang
berbeda, multy cycles landing gear (lihat gambar)
Berikut adalah gambar konfigurasi landing gear yang tidak umum
Aircraft towing
Pesawat ditarik ketika didarat
umumnya melalui nose L/G
yang harus dilepas terlebih dahulu
torque Link (torque arm) nya.
Pesawat ditarik dengan memakai
towing bar. (lihat gambar)
TENAGA PENDORONG & PROPELLER (KD3.6, 3.7)
• Reciprocating Engine (Piston Engine)
• Tipe reciprocating engine ( Ditentukan posisi cylinder terhadap
crankshaft ) :
- Inline
- V-Type
- Radial Type
- Opposed Type
• Tipe inline (satu garis), umumnya mempunyai cylinder
berjumlah genap, namum yang 3 (tiga) cylinder pernah dibuat.
• Posisi crankshaft ada yang dibawah atau diatas cylinder, jika
posisi crankshaft diatas cylinder engine tersebut biasanya
disebut inverted engine.
• V-Type, letak cylindernya disusun dalam 2(dua) baris yang
tepinya mempunyai sudut 60⁰
• Radial type (Lihat gbr.), Terdiri dari satu atau dua baris cylinder
yang melingkar dengan posisi crankcase ditengah.
• Opposed type (lihat gbr.), Terdiri dari dua baris cylinder yang
masing-2 berlawanan arah satu sama lainnya.
• RECIPROCATING ENGINE DESIGN AND CONSTRUCTION
• Bagian utamanya adalah :
- Crankcase
- Cylinder
- Piston
- Connecting rod
- Valve
- Valve operating mechanism
- Crankshaft
( Lihat gambar )
Basic Parts of Reciprocating / piston Engine
Radial engine
Typical opposed engine exploded into component assembly
Solid types of crankshafts.
Piston assembly and types of pistons.
Cutaway view of the cylinder assembly.
Numbering of engine cylinders.
Inline engine 6 cylinder : Cylinder nomor 1, 5, 3, 6, 2 , 4
Opposed engine 6 cylinder : Cylinder nomor 1, 4, 5, 2, 3, 6
Opposed engine 4 cylinder : Cylinder nomor 1, 4, 2, 3 ada juga
mulai dari cylinder nomor 1, 3, 2, 4
Firing order
• Single row radial engine firing dimulai dari cylinder nomor ganjil
kemudian cylinder nomor genap, contoh : 1, 3, 5, 7, 2, 4, 6.
• Double row radial engine firing lebih rumit (ada perhitungan
tersendiri).
Valves
Components and terminology of engine operation.
Secara ringkas cara kerja
piston engine adalah :
Bahan bakar yang dikabutkan
dan dicampur dengan udara
dimasukan kedalam cylinder
melalui intake valve lalu
ditekan oleh piston dan
dibakar oleh spark plug (busi).
Energi panas hasil pembakaran
dikonversikan menjadi
mechanical energy (daya
gerak)
Four-stroke cycle
Compression ratio.
See video
Distibusi panas pada piston engine
Gas Turbine Engine
• Pada reciprocating engine, proses terjadinya intake, compression,
combustion dan exhaust stroke (langkah) terjadi pada combustion
chamber.
• Pada gas turbine engine masing-masing proses terpisah antara lain :
- An air inlet
- Compressor section
- Combustion section
- Turbine section
- Exhaust section
- Accessory section and
- The system necessary for starting, lubrication, fuel supply and
auxiliary pur poses sepeti untuk anti-icing, cooling, and
pressurization .
Gas Turbine Engine
• Empat jenis / tipe dari gas turbine engine :
- Turbofan, Turboprop, Turboshaft, and Turbojet. (istilah turbojet
kemudian dikenal untuk menjelaskan gas turbine engine yang
digunakan pada pesawat terbang)
- Pure Turbojet engine punya masalah dengan noise dan boros
dalam pemakaian bahan bakar, terutama pada kecepatan .8 mach,
oleh sebab itu penggunaannya terbatas.
- Turbo Fan engine , ciri utama dari turbo fan engine adalah
dipasangnya sebuah/ sat set Fan yang besar didepan engine, mesin
jenis ini suaranya lebih perlahan dan lebih irit bahan bakar.
- Hampir semua airliner (perusahaan penerbangan menggunakan
pesawat bermesin jenis ini)
Turbo prop (turbo propeller) engine , adalah gas turbine engine yang
memutarkan propeller (sekitar 80-85 % energy yang dihasilkan) melalui
propeller shaft dan reduction gearbox, sisanya dibuang sebagai Thrust.
Engine jenis ini paling effisien pada kecepatan antara 400-500 mph.
Turbo shaft engine, adalah gas turbine engine yang biasa digunakan
untuk memutar transmisi pada helikopter atau APU.
Turboprop engine
Typical turboprop engine
Turboprop major assembly
• Air Entrance dirancang untuk mengarahkan udara yang masuk ke
compressor tanpa adanya hambatan.
Jumlah udara yang masuk ke engine akan
tergantung tiga factor :
- The speed of compressor (rpm)
- The forward speed of the aircraft
- The density of ambient (surrounding) air
- Untuk mencegah terjadinya es (anti-icing) pada air intake, udara
hangat dibleed dari compressor.
• Compressor section
- Berfungsi untuk mensupply udara yang cukup yang diperlukan
oleh combustion burner.
- Juga compressor harus mampu meningkatkan tekanan udara
yang diterimanya dari air inlet duct.
- Compressor juga berfungsi untuk mensupply bleed air untuk
berbagai keperluan engine maupun pesawat seperti :
1. Cabin pressurization, heating and cooling.
2. Deicing and anti-icing equipmet
3. Auxiliary drive unit
4. Control booster servo system.
5. Pneumatic starting of engine
6. Power for running instrument.
Pada compressor jenis centrifugal flow, impeller adalah berfungsi
sebagai rotor dan diffuser berfungsi sebagai stator.
• Combustion section
- Sebagai tempat terjadinya pembakaran, yang akan meningkatkan
temperatur udara yang melewati engine.
- Proses tersebut akan melepaskan energy yang diterima oleh
turbine untuk memutar compressor, energy yang lainnya akan
menimbulkan dorongan dibelakang engine dalam bentuk high
velocity jet.
- Fungsi utamanya adalah untuk membakar campuran fuel/udara ,
kemudian akan menambahkan energy panas pada udara.
• Tiga tipe combustion chamber :
- Can type
- Can-annular type
- Annular type
Can –type combustion chamber
Can-annular combustion chamber
Double annular combustion chamber
• Turbine Section
- Fungsi turbine adalah merubah kinetic (velocity) energy gas
buang dari hasil pembakaran di combustion chamber sekitar 60
sampai 80 % menjadi mechanical energy bagi compressor dan
accessories.
- Turbine assembly terdiri dari dua element penting yaitu turbine
inlet guide vanes dan turbine blades.
- Pemasangan turbine blade, beberapa cara pemasangan turbine
blade, yang paling memuaskan dan banyak digunakan adalah
metode“Fir tree design” yang kemudian dikunci dengan cara di
peening, welding, lock tab dan rivet.
Exhaust section
Typical turbo jet engine
• Jenis / tipe propeller :
- Fixed-Pitch Propeller, adalah sudut dari daun baling-2 (Propeller blade)
tidak dapat berubah, jenis ini biasa hanya dipakai pada pesawat low
power, low speed, low range dan low altitude.
- Ground-Adjustable Propeller, sama dengan fixed-pitch propeller hanya
tipe ini sudut bladenya dapat dirubah ketika propeller sedang tidak
berputar didarat.
- Controllable-Pitch Propeller, tipe ini memungkinkan blade angle / pitch
dapat dirubah dalam keadaan propeller berputar untuk mendapatkan
sudut/angle terbaik yang disesuaikan dengan kondisi terbang.
- Automatic-Propeller, biasa juga disebut dengan “constant speed
propeller”, blade angle akan menyesuaikan dengan engine rpm.
P R O P E L L E R
- Reverse-pitch propeller, propeller jenis ini sudutnya dapat dirubah ke sudut
negative (negative thrust) yang berguna sebagai aerodynamic brake untuk
mengurangi ground roll setelah landing.
- Feathering propeller, dilakukan pesawat multi engine bila engine bermasalah /
engine mati diudara, untuk mengurangi windmilling effect dan untuk
mengurangi propeller drag.
- Secara essensial sama dengan wing (sayap) pesawat udara,
propeller blade menghasilkan tenaga yang menjadikan thrust untuk menarik
atau mendorong pesawat udara. Bahan propeller blade ada yang terbuat dari
kayu, logam ataupun composit (kevlar)
- Tenaga untuk memutarkan propeller dihasilkan / disediakan oleh mesin.
- Propeller dipasang pada shaft, pada low horsepower engine dipasang pada
crankshaft dan pada high horsepower engine dipasang pada propeller shaft.
- Low pitch, high rpm setting propeller digunakan untuk take off.
Propeller
Propeller MA 60
How lift is generated
PROPELLER SYSTEM
In this example
Pressure Remains Constant here
Pressure Decreases here
In this direction
The result is
LIFT
How lift is generated
PROPELLER SYSTEM
Small Pressure Increase here
Greater Pressure Decrease
here
The result is
MORE LIFT
How lift is increased
PROPELLER SYSTEM
Direction of travel
The difference in direction of travel and aerofoil incline is called:-
The ANGLE of ATTACK
How lift is increased
PROPELLER SYSTEM
How does lift apply to PROPELLERS?
On Propellers, LIFT is called THRUST
And propeller Blades work the same way as aircraft wings
When a propeller spins and the aircraft moves forward, the tips of the
propeller blades move in a ‘corkscrew’ path
This path is called a HELIX
PROPELLER SYSTEM
How the HELIX ANGLE is generated
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
PROPELLER SYSTEM
How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
Evaluation Test 2
1. Banyaknya ulir dari bolt (baud) yang berdiameter satu inchi menurut UNF
adalah :
2. Kelas ulir pesawat udara dibuat hampir selalu berdasarkan kelas :
3. Gambar dibawah adalah gambar dari :
4. AN 310 / AN 320 adalah castle nut yang harus dipasangkan dengan baud yang
mempunyai lobang pada shanknya, dan diamankan menggunakan :
5. Jenis screw apa yang kekuatannya sama dengan baud jika ukurannya sama
adalah :
6. Besi disebut baja (steel) jika dipadukan dengan :
7. Steel dengan kandungan carbon 0.30 sampai 0.50 persen (SAE 1035) adalah :
8. Steel (baja) SAE 2330 adalah :
9. Fungsi utama dari crankshaft pada piston engine adalah :
10. Gambar dibawah adalah gambar reciprocating (piston) engine tipe :
11. Spark plug (busi) pada pesawat bermesin piston mendapat arus listrik untuk
ignition dari :
12. Fungsi dari compressor pada pesawat bermesin jet adalah :
13. Urutan langkah (stroke) yang benar dari mesin 4 langkah adalah :
14. Tujuan dari feathering propeller pada pesawat bermesin lebih dari satu adalah :
15. Gambar berikut adalah gambar :

More Related Content

Similar to Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)

Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2PPGhybrid3
 
Tools & sst (special service tools) daihatsu training center
Tools & sst (special service tools) daihatsu training centerTools & sst (special service tools) daihatsu training center
Tools & sst (special service tools) daihatsu training centerEko Supriyadi
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Dewi Izza
 
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...Fariq Abdullah dachlan
 
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...Fariq Abdullah dachlan
 
alat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptxalat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptxratihpratiwi27
 
materi pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotif
materi pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotifmateri pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotif
materi pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotifDedi43
 
Apriliyanti daik 2 bab 7
Apriliyanti daik 2 bab 7Apriliyanti daik 2 bab 7
Apriliyanti daik 2 bab 7Aprili yanti
 
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxAdhimasTirta
 
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAIAyubkhan Kks
 
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptxDONNYDANOERAHARJO
 
02 howtousetoolssafety#info alat & k3
02 howtousetoolssafety#info alat & k302 howtousetoolssafety#info alat & k3
02 howtousetoolssafety#info alat & k3AswitoAswito
 
PPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptPPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptALDhoven
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja iinizar amody
 
Alat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdfAlat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdfmasjono8
 
Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1PPGhybrid3
 
Barangan logam dan kelengkapan
Barangan logam dan kelengkapanBarangan logam dan kelengkapan
Barangan logam dan kelengkapanIzzahMuhd
 
Ppt modul 6 kb 1
Ppt modul 6 kb 1Ppt modul 6 kb 1
Ppt modul 6 kb 1PPGhybrid3
 

Similar to Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK) (20)

Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2Ppt modul 6 kb 2
Ppt modul 6 kb 2
 
Tools & sst (special service tools) daihatsu training center
Tools & sst (special service tools) daihatsu training centerTools & sst (special service tools) daihatsu training center
Tools & sst (special service tools) daihatsu training center
 
Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4Modul Elemen Mesin 4
Modul Elemen Mesin 4
 
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
makalah Ring “PENGGUNAAN RING DI BERBAGAI KONSTRUKSI MESIN DAN PERALATAN” ELE...
 
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
MACAM-MACAM PROFIL ULIR DAN BENTUK ULIR YANG TERDAPAT DALAM MESIN ATAUPUN PER...
 
alat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptxalat-alat-tangan-1.pptx
alat-alat-tangan-1.pptx
 
Unit5
Unit5Unit5
Unit5
 
materi pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotif
materi pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotifmateri pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotif
materi pengenalan baut dan mur untuk bengkel otomotif
 
Apriliyanti daik 2 bab 7
Apriliyanti daik 2 bab 7Apriliyanti daik 2 bab 7
Apriliyanti daik 2 bab 7
 
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptxmacam macam sambungan pada struktur baja.pptx
macam macam sambungan pada struktur baja.pptx
 
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAISPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
SPB3203 KIMPALAN ARKA GAS LENGAI
 
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
4. Melepas & Memasang Cover Body.pptx
 
02 howtousetoolssafety#info alat & k3
02 howtousetoolssafety#info alat & k302 howtousetoolssafety#info alat & k3
02 howtousetoolssafety#info alat & k3
 
PPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.pptPPT Kelompok 1.ppt
PPT Kelompok 1.ppt
 
Struktur baja ii
Struktur baja iiStruktur baja ii
Struktur baja ii
 
Alat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdfAlat Perbaikan Otomotif.pdf
Alat Perbaikan Otomotif.pdf
 
Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1Materi i teknik mesin m6 kb1
Materi i teknik mesin m6 kb1
 
Standar Kanopi V.0.pdf
Standar Kanopi V.0.pdfStandar Kanopi V.0.pdf
Standar Kanopi V.0.pdf
 
Barangan logam dan kelengkapan
Barangan logam dan kelengkapanBarangan logam dan kelengkapan
Barangan logam dan kelengkapan
 
Ppt modul 6 kb 1
Ppt modul 6 kb 1Ppt modul 6 kb 1
Ppt modul 6 kb 1
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

Basic Aircraft Technical and Knowledge (BATK)

  • 1. Istilah aircraft hardware digunakan untuk menjelaskan berbagai macam tipe dari fastener (pengancing) dan bermacam-macam barang kecil yang digunakan untuk membuat pesawat maupun untuk memperbaikinya. Keamanan dan efificiensi operasional dari pada pesawat akan sangat tergantung dari pemilihan yang tepat dalam menentukan hardware yang digunakan AIRCRAFT HARDWARE (KD 3.4) Mata pelajaran Basic Aircraft Technical Knowledge (BATK) (Pengetahuan Dasar Tehnik Pesawat Udara) Kompetensi Inti KI-3 Kompetensi Dasar / KD 3.4 (Aircraft Hardware & Material) Kompetensi Dasar / KD 3.5 (Aircraft Structure) Kompetensi Dasar / KD 3.6 (Tenaga pendorong/Powerplant) Kompetensi Dasar / KD 3.7 ( Basic propulsion & Propeller)
  • 2. THREADED FASTENERS ( Fastener Berulir) • Salah satu alasan digunakannya fastener jenis ini adalah untuk memungkinkan agar bagian pesawat dapat dibuka/tutup atau diganti dengan segera dalam interval dan waktu tertentu. • Dan pemasangannya(joint) diperlukan kekuatan dan daya regang yang tinggi. • Bolts dan screws dua jenis fastener yang dapat memenuhi hal tersebut.
  • 3. Identifikasi • Merek dagang threaded fastener punya nomor specific dan biasanya pakai : • AN = Air Force-Navy • NAS = National Aircraft Standard • MS = Military Standard • Sedangkan untuk “Quick Release Fasteners” biasanya baik ukuran maupun ukuranyna ditandai oleh pembuatnya
  • 4. • Bolts biasanya berujung tumpul sedangkan screws ada yang tumpul dan ada yang berujung runcing. • Bolts digunakan berpasangan dengan nut sedangkan screws dapat digunakan pakai female receptacle atau langsung ke material yang dikencangkan. • Umumnya metode mengencangkan bolts adalah nutnya yang diputar, mengencangkan screws selalu kepala screwsnya yang diputar.
  • 5. Klasifikasi Ulir • Klasifikasi ulir dari bolts, screws, dan nuts berdasarkan : • NC (American National Coarse) thread series • NF (American National Fine) thead series • UNC (American Standard Unified Coarse) thread series atau UNF (American Standard Unified Fine) thread series. • Ada perbedaan antara NF dengan UNF yaitu jika NF dalam 1 inch diamater size adalah 14 ulir peri nch (1-14NF), sedangkan UNF 12 ulir per inch(1-12UNF) .
  • 6. Classification of thread • Dalam ukuran diameter 1 inchi, NF menentukan ulir; 14 ulir per inchi (1-14NF), ketika UNF menentukan ulir, 12 ulir per inchi (1-12 UNF). Kedua jenis ulir didesain oleh nomor dari waktu ulir diputar melingkar 1 inchi dari jarak yang diberikan diameter baut atau sekrup. • Sebagai contoh, ulir 4-28 inchi menunjukkan bahwa diameter baut ¼ inchi memiliki 28 ulir dalam 1 inchi panjang ulirnya.
  • 7. • Kelas ulir diklasifikasikan dalam tolerance allowed (Toleransi diijinkan) • Ulir dikalsifikasikan kedalam 4 kelas (Class of fit) : - Class 1 adalah loose fit - Class 2 adalah free fit - Class 3 adalah medium fit - Class 4 adalah close fit • Bolts pesawat udara dibuat hampir selalu dalam class 3, medium fit.
  • 8. AIRCRAFT BOLTS • Yang digunakan umumnya jenis general purpose bolts, AN bolts atau NAS internal wrenching atau close tolerance bolts atau MS bolts. • Special bolts biasanya ditandaihuruf “S” di kepala bolts. • AN bolts, 3 jenis tipe kepala yaitu : - Hexagonal, Clevis dan eyebolts. • NAS bolts, 3 jenis tipe kepala yaitu : - Hexagonal, internal wrenching dan countersunk head bolts. • MS bolts,2 jenis tipe kepala yaitu : - Hexagonal dan internal wrenching bolts. (Gbr. 1)
  • 10. General Purpose Bolts • Hex head bolt (AN-3 s/d AN-20), clearance 0.006 inch untuk lobang 5/8 inch. • AN-73 bolt yang berlobang dikepala hampir sama dengan standard hex bolt, namun lobang dikepalanya lebih kebawah. Close Tolerance Bolts • Hex head bolt (AN-173 s/d AN-186 atau NAS -80 s/d NAS-86 yang bentuk kepalanya countersunk 100⁰
  • 11. Indentifikasi dan kode • Indentifikasi (part number) dan kode yang terdapat pada kepala bolt menunjukan : - Bentuk kepala bolt - Terbuat dari material apa bolt tersebut dibuat - Ukuran bolt - Metode penggunaan
  • 12. • Contoh : AN3DD5A - AN Air Force-Navy Standard bolt - “3” menunjukan diameter yaitu 3/16 inch - DD material bolt adalah 2024 aluminum alloy, jika huruf DD diganti huruf C itu berarti material bolt adalah corrosion resistance steel. - “5” menunjukan panjang, yaitu 5/8 inch - Huruf A menunjukan bahwa shank tidak berlobang, jika huruf H didepan angka 5 itu berarti kepala bolt berlobang.
  • 13. Internal Wrenching Bolts • Part number MS-20004 s/d MS-20024 atau NAS-495, dibuat dari baja yang kuat dipakai ditempat beban tension dan shear terjadi. • Jika digunakan pada bagian yang terbuat dari baja, lobang bolt harus sedikit dicountersunk agar mendapatkan dudukan yang luas. • Jika digunakan pada bagian yang terbuat dari dural, harus menggunakan spesial heat treated washer supaya kepala bolt cukup leluasa menempel dipermukaannya (adequate bearing surface for the head) • Dikepala bolt ini terdapat bentuk recessed sebagai tempat untuk menempatkan internal wrench ketika membuka/memasang bolt.
  • 14. SPECIAL PURPOSE BOLTS • Bolt yang dipergunakan pada pemakaian tertentu yaitu : - Clevis bolt - Eyebolt - Jo-bolt - Lock bolt
  • 15. • Clevis bolt Kepala berbentuk round,punya celah tempat memutar menggunakan obeng. Jenis ini digunakan hanya dimana load shear terjadi. Jenis bolt ini sering dipasangkan sebagai mechanical pin pada control sistem. • Eyebolt • Jenis ini digunakan dimana external tension load terjadi, dan dirancang sebagai tempat memasang fork dari turnbuckle atau cable shackle.
  • 16. • Jo-Bolt * Merek dagang dan punyai ulir didalam,terdiri dari 3 bagian yaitu steel alloy bolt berulir, steel nut berulir dan steel sleeve yang dapat mengembang. • Lockbolt Adalah kombinasi dari bolt dan rivet, namun lebih kuat dari keduanya. Digunakan pada major structural attachment seperti landing fittings wing splice fitting dsb. (lihat gbr 2). Jika sudah terpasang bolt ini akan secara permanen ditempatnya. Gambar 2 Tipe Lockbolt
  • 18. AIRCRAFT NUTS • Terbuat dari cadmium plated carbon steel maupun stainless steel. • Dibagi dalam dua general group : - Non selflocking nut - Selflocking nut • Non selflocking nut harus diamankan dengan locking device seperti cotter pin, safety wire atau locknut. • Self locking nut didalam ulirnya terdapat locking feature sebagai satu kesatuan dari nut itu sendiri.
  • 19. Non Selflocking Nut • Jenis non selflocking nut : - Plain nut - Castle nut, dst, (lihat gambar 3) - Castle nut AN310 digunakan dengan bolt AN hex bolt yang mempunyai lobang pada shank, clevis bolt, eyebolt dan bolt yang mempunyai lobang di kepala.
  • 21. Selflocking Nuts • Tidak memerlukan alat tambahan sebagai pengaman, karena dikonstruksinya sudah terdapat sejenis bentuk pengaman. • Umum digunakan, salah satunya di pemasangan control pulley sebagai bearing antifriction, juga tahan terhadap getaran. • Ada dua tipe umum dari nut ini, All metal type (diantaranya boot selflocking nut) dan fiber lock type (elastic stop nut).
  • 22. Boots Selflocking Nut • All metal type self- locking nut, dirancang untuk menahan getaran (lihat gbr.7). • Pegas (spring) sebagai locking device. • Tiga jenis spring, wing type yang paling umum, Rol-top dan bellow type. • Bellow type terbuat dari aluminum alloy ,sedangkan yang lainnya terbuat dari steel (baja). Gbr. 7 Self-locking nuts
  • 23. Stainless Steel Selflocking Nut • Terdiri dari dua bagian, case dan key. • Bekerja seolah-olah ulir bolt dikepal oleh locking shoulder yang terdapat pada case.(lihat Gbr. 8). • Jika bolt dikencangkan, celah akan menjadi sempit ,lihat gambar. Gbr. 8 Stainless steel self-locking nut
  • 24. Elastic Stop Nut • Punya pengunci, fiber locking collar yang tahan terhadap air, oli, ether, gasoline dan solvent. • Fiber locking collar tidak akan merusak ulir bolt maupun platingnya. ( Gbr.9) • Jika bolt sudah menyentuh collar, menyebabkan collar tertekan kebawah, otomatis permukaan sisi ulir nut dengan bolt terjadi tekanan yang cukup untuk menahan bolt. Gbr. 9 Elastic stop nut
  • 25. Identifikasi dan Kode • Non selflocking nut : - Plain AN315 dan AN335 - Castle AN310, Castellated shear AN320 - Plain check AN316, Light hex AN340, AN345 • Selflocking nut : - MS20363 s/d MS20367 (Boot, Fiber locknut dan Elastic stop nut termasuk digroup ini) • Part number AN350 untuk wing nut. • Huruf yang mengikuti dibelakang part number menunjukan material dari nut, contoh : • B untuk brass, D untuk aluminum alloy 2017-T, DD untuk aluminum alloy 2024-T dan C untuk stainless steel.
  • 26. Nut plate • Yang dipasang dengan rivet secara permanen, memungkinkan bolt atau screw dapat dipasang tanpa memegang nut. • Umumnya nut ini dipasang dibagian yang mudah dilepas dan dipasang, seperti inspection panel, access door. • Jika banyak screw digunakan dalam suatu panel, untuk memudahkan pemasangan, normalnya floating anchor nut yang dipakai. • Nut ini bebas bergerak, dimaksudkan agar dengan mudah dapat diluruskan dengan screwnya. • Untuk memudahkan produksi, adakalanya ganged anchor nut digunakan diinspection panel. (Gambar 10)
  • 27. Gambar 10 Various nutplate
  • 28. • Digunakan pada inspection panel, inspection door dan panel yang biasa dibuka, dengan cara ditekan dan diputar ( 90⁰ ) pakai screwdriver, yang memungkinkan panel dapat dibuka/dipasang dengan cepat dan mudah, biasa juga disebut quick fastener. • Yang paling umum dipakai adalah : Dzus, Camlock, dan airlock fastener. (Gbr. 11) TURNLOCK FASTENERS Gambar 11 Dzus fastener.
  • 29. Gambar 11A Camloc fastener. Gambar 11B Airloc fastener.
  • 30. AIRCRAFT WASHERS Jenis washer yang dipakai untuk airframe repair : Plain, Lock atau special washers. (Gbr. 12) Gbr. 12 Macam-macam Washer Plain Washers Part number AN960 dan AN970, washer ini dapat juga berfungsi sebagai shim untuk mendapatkan panjang grip yang tepat dalam pemasangan bolt dengan nut.
  • 31. Plain washer juga harus digunakan dibawah lockwasher untuk mencegah kerusakan pada permukaan material. Lockwasher Partnumber AN935 dan AN936, dapat digunakan pada screw atau bolt jika selflocking atau castellate nut tidak ada yang sesuai / cocok. Kekuatan pegas cukup kuat untuk mencegah kendornya nut yang disebabkan oleh getaran. Shakeproof Lockwashers Washer jenis ini dirancang mempunyai lidah yang dapat di tekuk kesisi bolt atau nut yang bertujuan untuk menahan bolt atau nut pada posisinya sehingga tidak dapat berputar. Special Washers Partnumber AC950 dan AC955, terdiri dari ball scoket dan seat washer. Digunakan pada pemasangan bolt yang memerukan align- ment dengan permukaan.
  • 32. • Salah satu jenis threaded fastener yang banyak digunakan dipesawat, umumnya terbuat dari lower strength material. • Ulir screw ada yang sebagian panjang screw, ada juga screw yang mempunyai ulir seluruh panjang screw. • Screw diklasifikasikan dalam tiga group : 1. Stuctural screw, punya kekuatan sama dengan bolt. (same shear strength as a bolt of the same size). 2. Machine screw, digunakan pada general repair. 3. Selftapping screw, digunakan untuk memasang bagian yang ringan. AIRCRAFT SCREWS
  • 33. Structural screw • Part number NAS204 – NAS235 dan AN509 dan AN525 series adalah structual screw yang terbuat dari alloy steel. • Bentuk kepala, brazier, round and countershunk. • AN509 (100⁰) flathead, dipasang dilubang countershunk, agar permukaannya rata. • AN525 washerhead structural screw, kontak areanya lebih luas. Machine screw • Bentuk kepala, Flathead(countershunk), roundhead or washer head. • Terbuat dari low carbon steel, brass, corrosion resistance steel, aluminum alloy.
  • 34. • Rundhead screw, AN515 ulir kasar dan AN520 ulir halus, slotted or recessed head. • Countershunk machine screw, AN505 dan AN510 untuk 82⁰ dan AN507 untuk 100⁰. Selftapping screw • Part number AN504 roundhead, AN506 countershunk 82⁰. • AN530 dan AN531 adalah selftapping sheet metal screw, biasa digunakan untuk memegang sementara metal yang akan dirivet. • Penggunaannya terbatas hanya untuk nonstructural permanent assembly.
  • 35. Evaluaton Test 1 • Bahwa bolt dan screw adalah theaded fastener, sebutkan minimum 2 perbedaan antara bolt dengan screw ? • Klasifikasi ulir bolt, screw dan nut adalah berdasarkan NC, NF dan UNC atau UNF, jelaskan klasifikasi ulir antara NF dengan UNF ? • Klasifikasi ulir, tolerance allowable ( toleransi diijinkan ) dibagi kedalam 4 kelas sebutkan ?, dan kelas ulir untuk pesawat terbang hampir selalu menggunakan kelas ? • Nut AN 310 adalah jenis nut ? • Washer jenis apa yang juga dapat digunakan sebagai shim ? • Bolt apa saja yang termasuk special pupose bolt ?
  • 36. CONTROL CABLES • Cables banyak digunakan pada flight control system, engine control system maupun pada system emergency pada landing gear. • Keuntungan dari penggunaan cabel selain kuat juga ringan, mempunyai sifat flexibilitas yang membuat cable mudah diarahkan ( easy to route), namun cable perlu dilakukan penyetelan ketegangan secara berkala atau pada waktu-waktu tertentu. • Terbuat dari carbon steel atau stainless steel. • Komponen dasar dari cable adalah beberapa kawat yang dipilin yang menjadi strand.
  • 37. • Dipesawat, yang paling umum digunakan adalah cable 7x7 dan 7x19. • Cable 7x7 (medium flexibility), terdiri dari 7 strand, dan dalam satu strand terdiri dari 7 buah kawat, biasa digunakan pada trim tab control, engine control dan indicator control. • Cable 7x19 (extra flexible), terdiri dari 7 buah strand, dan dalam satu strand terdiri dari 19 buah kawat, biasa digunakan pada primary control system. • Diameter cable berkisar antara 1/16 sampai 3/8 inch. ( lihat gambar)
  • 38.
  • 39. • Cable fittings, dalam pemasangannya kabel dilengkapi berbagai jenis perlengkapan seperti terminal, thimble, bushing, dan shackle. • Berbagai jenis cable fitting yang ujungnya punya ulir seperti fork end, eye end, single shank ball end, dan double shank ball end. • Theaded end, fork end dan eye end terminal digunakan untuk menghubungkan kabel ke turnbuckle, bellcrank atau pertalian lain pada system. Types of terminal fittings
  • 40. • Turnbuckle Turnbuckle assembly adalah mechanical screw device terdiri dari dua buah terminal yang berulir dan sebuah barrel berulir. Typical turnbuckle assembly Turnbuckle dipasang pada cable assembly, untuk menyetel panjang kabel dan untuk menyetel tension dari kabel. Satu terminal berulir kanan dan yang satunya berulir kiri, begitu juga barrel satu sisi berulir kanan dan satunya berulir kiri (internal threads). Ujung sisi dari barrel yang berulir kiri biasanya ada tandanya.
  • 41. RIVETS • Untuk menyambung aluminum sheet ketika pesawat dibuat maupun ketika pesawat tersebut diperbaiki. • Dua tipe rivet, yang umum adalah solid shank rivet dan special (blind) rivet. • Disebut blind (buta)rivet karena mengerjakannya hanya dapat dilakukan dari satu sisi saja. • Solid shank rivet dikerjakan menggunakan rivet gun (hand set) dan bucking bar sedangkan special (blind) rivet memakai alat khusus. • Rivet umumnya terbual dari aluminum alloy yang diperkeras, untuk objek kerja yang terbuat dari steel digunakan mild steel rivet. - Lihat gambar 13 *
  • 42. Gbr.13 Typical solid shank rivet Gbr. 13C Typical special (blind) rivet Gbr.13B Typical rivet gun Gbr. 13D Typical special rivet gun
  • 44. AIRCRAFT MATERIALS KD 3.4 • Ferrous aircraft metal, adalah metal yang mengandung besi sebagai unsur utama. • Jika carbon ditambahkan ke besi sampai kira-kira 1 persen, diklasifikasikan sebagai carbon steel. • Jika beberapa unsur metal ditambahkan dengan besi biasa disebut alloy. • Maksud penambahan carbon dan unsur metal lainnya adalah untuk meningkatan sifat kimia atau phisic dari metal dasar (besi) yang digunakan dengan tujuan tertentu. • Disponsori oleh Society of Automotive Engineers (SAE) dan American Iron and Steel Institute (AISI), dibuat cara untuk mengenali (identification) komposisi kimia dengan sistem nomor.
  • 45. • Steel dengan nomor SAE 1010 sampai 1030 adalah steel yang mengandung carbon antara 0.10 sampai 0.30 persen, adalah low carbon steel. • Jenis ini biasa digunakan sebagai bahan pembuat safety wire, beberapa jenis nut, theaded rod ends, dsb. • Steel dengan kandungan carbon antara 0.30 sampai 0.50 persen, adalah medium carbon steel, rod ends tertentu dan light forging terbuat dari jenis ini. (SAE 1035). • Steel dengan kandungan carbon antara 0.50 sampai 1.05 persen , adalah high carbon steel, SAE 1095 dalam bentuk lembaran digunakan untuk membuat flat spring, jika berbentuk kawat digunakan untuk membuat coil spring.
  • 46. • Carbon steel dengan campuran nickel antara 3 sampai 3.75 persen (umum digunakan) akan meningkatkan hardness, tensile strength, elastic limit tanpa mengurangi sifat ductility (sifat mudah dibentuk). • Bolts, terminals,keys, clevises dan pins secara luas terbuat dari steel jenis ini (SAE 2330) • Chromium steel, jenis steel yang mempunyai kekerasan yang tinggi, kuat, dan tahan terhadap corrosion, dapat digunakan sebagai bahan untuk balls, rollers dari antifriction bearings. • Corrosion resistant steel, lebih sering digunakan dalam pembuatan pesawat, yang dikenal sabagai 18-8 steel karena mengandung 18 persen chromium dan 8 persen nickel. • Stainlees steel umum digunakan sebagai bahan beberapa bagian dari pesawat seperti exhaust collectors, stacks dan manifolds, stuctural dan machined parts, springs, casting, tie rod, dan control cables.
  • 47. • Nonferrous aircraft metal, adalah jenis semua logam kecuali besi. • Aluminum, titanium, copper, dan magnesium, begitu juga logam campuran seperti monel dan babbit adalah termasuk nonferrous metal. • Aluminum and Aluminum Alloys, aluminum murni tidak begitu kuat, untuk menambah kekuatan sesuai dengan yang diinginkan ditambah dengan unsur logam lain. • Aluminum dibagi kedalam dua kelas : - Casting alloy dan wrought alloy yang banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat stringer, bulkhead, skin, rivet, dan extruded section. • Aluminum alloy sheet stock tebalnya antara 0.016 inch – 0.096 inch, pesawat berbadan besar ada yang menggunakan 0.356 inch.
  • 48. • SAE, Index sistim pernomoran untuk steel Carbon steel.......................................................................... 1 Nickel steel ........................................................................... 2 Nickel chromium steel .......................................................... 3 Molybdenum steel ................................................................ 4 Chromium steel .................................................................... 5 Chromium-vanadium steel ................................................... 6 Tungsten steel ....................................................................... 7 Manganese-molybdenum and nickel-chromium- molybdenum steel ............................................................... 8 Silicone-manganese steel .................................................... 9
  • 49. • Contoh : • SAE 1070 = 1 adalah carbon steel 0 percent alloy ( no alloy ) 70 0.70 percent carbon • SAE 2330 = 2 adalah nickel steel 3 3 percent nickel 30 0.30 percent carbon • SAE 71350 = 7 adalah tungsten steel 13 13 percent tungsten 50 0.50 percent carbon
  • 50. Figure 14 Nominal composition of wrought aluminum alloys
  • 51. Non metal materials • Plastic, transparent plastic banyak digunakan sebagai bahan canopies, windshield, window dst. • Dibagi kedalam dua group, thermoplastic dan thermosetting plastic. • Thermoplastic akan lembut jika dipanaskan dan akan mengeras bila didinginkan, dapat dikerjakan berulang kali sampai mendapatkan bentuk yang diinginkan. • Thermosetting mengeras ketika dipanaskan, dan pemanasan ulang tidak ada pengaruhnya, dan tidak dapat dibentuk ulang. • Transparent plastic dibuat dalam dua jenis, monolithic (solid) dan laminated. • Reinforce plastic, adalah thermosetting plastic yang diperkuat, digunakan untuk membuat radome, antenna cover, wing tip, dll.
  • 52. • Composite materials, adalah campuran beberapa material atau sesuatu untuk mendapatkan strength , ductility, conductivity atau karakter lain sesuai yang diinginkan. • Laminated structure composite dibuat ada yang pakai atau tidak memakai inner core, jika menggunakan inner core biasa disebut sandwich structure.
  • 53.
  • 54. • Rubber, rubber atau karet digunakan untuk mencegah masuknya kotoran, air atau udara serta mencegah hilangnya fluid ( cairan), gas atau udara, selain itu rubber juga berfungsi sebagai absorb vibration, mengurangi bising,dan sebagai bantalan beban impact. • Ada tiga jenis rubber yaitu natural rubber, synthetic dan silicone rubber. • Synthetic rubber yang banyak digunakan adalah jenis butyl, buna S, buna N dan neoprene. • Buna S biasanya dipakai sebagai bahan untuk tire (ban) • Buna N banyak digunakan sebagai bahan selang oli dan gasoline, tank lining, gasket dan seal. • Neoprene banyak digunakan sebagai bahan weather seal, window channel, bumper pad, oil resistance hose dan carburator diaphragm.
  • 55. AIRCRFAT STRUCTURE (KD 3.5) • Bagian-bagian dari pesawat bersayap tetap adalah : • Powerplant ( dibahas kemudian pada KD 3.6 dan KD 3.7 ) • Fuselage • Wings • Flight Control • Stabilizer • Landing Gear ( Lihat gambar ) • Fuselage Adalah bagian/stuktur utama atau badan pesawat yang menyediakan tempat untuk pilot ( Cockpit ), Passenger (Penumpang), kargo dst. Pada pesawat bermesin tunggal fuselage juga sebagai tempat powerplant (lihat gambar).
  • 56.
  • 57.
  • 58. Pada pesawat bermesin lebih dari satu, mesinnya ada yang dipasang difuselage atau di sayap (lihat gambar dislide berikut). Secara umum konstruksi fuselage ada dua tipe yaitu : - Tipe Truss - Tipe Monocoque ( lihat gambar )
  • 59.
  • 60.
  • 61. Fuselage Tipe Truss terbuat dari pipa baja atau aluminum alloy yang disambung dengan welding ( las ) atau dirivet ( paku keling ), Umumnya tipe truss ditutup dengan kain tenunan sebagai skin. Fuselage tipe monocoque (single shell) rancangannya ada tiga : - Monocoque - Semimonocoque dan atau - Reinforced shell. Fuselage tipe semimonocoque /reinforced shell adalah modifikasi dari tipe monocoque dengan menambahkan penguat yang memanjang yang disebut longeron dan atau stringer.
  • 62. Struktur fuselage tipe monocoque terdiri dari : - Skin, Frame dan Bulkhead Struktur fuselage tipe semimonocoque/reinforce shell terdiri dari : Skin, Frame, Bulkhed, Longeron dan atau stringer. Frame dan Bulkhead bentuknya vertikal sedangkan Longeron dan stringer bentuknya memanjang (horizontal). Pada tempat-tempat tertentu biasanya terdapat frame atau bulkhead yang lebih kokoh / kuat untuk menerima konsentrasi beban dan untuk memasang bagian lain seperti wing, powerplant dan stabilizer dsb. Stringer lebih kecil dari longeron baik bentuknya maupun kekuatannya namun cukup kuat untuk memasang skin. Untuk memperkuat struktur pada sambungan antara vertical member seperti frame dengan horizontal member seperti longeron atau stringer digunakan gusset.( lihat gambar )
  • 63.
  • 64. Boeing B737 cabin preparation for skin replacement
  • 65. Boeing B737 skin replacement
  • 66. Picture exercise 2.→ 1. ↓ 3.↑ 1. Skin 2. Frame 3. Stringer
  • 67. Pemasangan antara skin dengan stringer dan lainnya umumnya menggunakan rivet ( paku keling ) Fuselage pesawat kecil biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga section, pesawat besar ada yang sampai enam section. Untuk mencapai tempat dimana komponen atau acessory disimpan, biasanya pada fuselage disediakan bukaan yang disebut access door, inspection panel dan bukaan lainnya (dibahas kemudian ). Longeron yang lebih kuat / kokoh dipasang untuk menahan frame dan bulkhead. Pada fuselage tipe semimonocoque / reinforced shell beban ditanggung oleh semua bagian (bersama-sama).
  • 69. • Lima jenis stres dapat terjadi pada pesawat dan bagian-bagiannya. - Tension stress, gaya / kekuatan tarikan. - Compression stess, gaya / kekuatan menekan. - Torsion stress, gaya / kekuatan memuntir. - Shear stress, gaya / kekuatan mengeser. - Bending stress, gaya / kekuatan membengkokan ( bagian luar adalah tension stess, bagian dalam compression stress ).
  • 70. Pressurization • Diketahui bahwa diatmosfer setiap ketinggian naik maka tekanan udara maupun temperatur akan berkurang ( mapel aerodynamic ). • Banyak pesawat yang dirancang “ Pressurized “ (bertekanan), artinya adalah udara dipompa ke dalam cabin dan tempat-tempat yang diperlukan setelah take off. • Hal tersebut dimaksudkan agar penumpang maupun aircrews atau mahluk hidup lainnya dapat bernafas normal. • Perbedaan tekanan udara antara didalam dan diluar pesawat yang berulang-ulang ( unpressurized to pressurized v v ) menimbulkan stress yang signifikan , bahkan metal fatique. • Fuselage tipe semimonocoque banyak digunakan pada peawat yang pressurized, dan secara berkala dilakukan pemeriksaan agar jika ada tanda-tanda kerusakan dapat segera diperbaiki.
  • 71. Location numbering Systems • Guna memudahkan dalam menentukan lokasi dari bagian-bagian dipesawat digunakan sistem pernomoran. • Kebanyakan pembuat pesawat menentukan hidung pesawat sebagai station 0 (namun ada juga pabrik yang menentukan station 0 beberapa inchi dari hidung pesawat ), dan kemudian semua lokasi diukur secara horizontal dalam satuan inchi dari station tersebut. (lihat gambar fuselage station).
  • 72. Gambar A station “0” tepat dihidung pesawat Gambar B station “0” 50 inchi didepan hidung pesawat • Water line ( WL ), adalah ukuran tinggi dalam satuan inchi yang tegak lurus dari bidang datar ( horizontal plane ) dibawah pesawat. A B
  • 73.
  • 74. • Butt line (BL), adalah ukuran lebar bagian kiri maupun kanan, tegak lurus dengan vertical center line dari fuselage.
  • 75.
  • 77. Gambar disamping adalah jenis dari aircraft wing set : - Monoplane (gambar paling atas) - Biplane (gambar tengah) - Tri-wing (gambar paling bawah)
  • 78. Gambar diatas adalah contoh perbedaan katagory dari pesawat terbang Searah jarum jam dari atas kiri adalah : - Lighter than air - Glider - Rotorcraft - Airplane
  • 79. • Wings - Pada pesawat bersayap tetap (Fix wing) wing dirancang untuk menghasilkan Lift (gaya angkat) bila bergerak dengan cepat melalui udara. - Wing konfigurasi rancangannya disesuaikan dengan berbagai keperluan (lhat gambar)
  • 80. - Terdiri dari wing bagian kiri ( L/H wing ) dan wing bagian kanan (R/H wing). - Struktur dalam dari wing terdiri dari Spar, stringer yang letaknya memanjang ( Running spanwise ) dan rib, former yang letaknya melintang ( Running chordwise ) dari leading edge hingga trailing edge. ( lihat gambar ) - Wing tipe cantilever dirancang tidak memerlukan pengait bagian luar ( Brace ), ada juga wing yang menggunakan pengait bagian luar memakai strut, wire dsb. ( lihat gambar ) - Skin ( kulit ) dari struktur wing adalah juga bagian yang menerima stres. - Pada bagian wing juga terdapat opening ( Inspection panel, access doors ), pada bagian atas wing biasanya juga terdapat panel untuk mengisi bahan bakar.
  • 81. Another picture wing internal construction
  • 82.
  • 83. • Wing spar, adalah bagian paling utama wing yang menerima beban dari fuselage maupun stres dari skin terutama saat terbang. • Umumnya konstruksi wing berdasarkan tiga rancangan dasar yaitu : - Monospar (hanya satu spar, biasanya ditambah spar tambahan atau false spar untuk memasang flight control surfaces ) - Multispar atau boxbeam.
  • 84. • Wing spars, ada yang terbuat dari bahan metal (logam), wood (kayu). • Beberapa tipe / bentuk dari wing spar yang terbuat dari logam :
  • 85. • Wing spar dengan rancangan “Fail-Safe” artinya jika satu bagian rusak, bagian yang lain masih dapat bertahan. • Konstruksinya terdiri dari dua section, section bagian atas adalah cap yang dirivet (disambung menggunakan paku keling) ke upper web plate, section bagian bawah adalah bahan jadi yang terdiri dari lower cap web plate, kedua section disambung dan membentuk spar. (lihat gambar)
  • 86. Keterangan gambar : A = Rectangular form (bentuk segi empat) B = I-beam(balok bentuk huruf i) untuk mengurangi berat kedua sisi luar dikikis C = Box shapes (bentuk kotak) D = I-beam ( balok bentk huruf i) E = Rectangular form (bentuk segi empat) untuk mengurangi berat bagian tengahnya di buat lobang namun tidak sampai mengurangi kekuatannya. Wing spar berbahan kayu ada yang terbuat dari balok kayu padat atau laminated (berlapis)
  • 87. Untuk mendapatkan aliran udara yang halus (Smooth airflow) dan tampilan yang bagus didaerah pemasangan wing dengan fuselage dipasang / ditutup dengan “ Fairing “ (lihat gambar)
  • 88.
  • 91. • Wing rib • Adalah struktur yang melintang dari leading edge wing (tepi sayap bagian depan) hingga ke spar belakang atau ke trailing edge wing (tepi sayap bagian belakang), yang membuat bentuk wing. • Rib yang serupa juga digunakan pada aileron, elevator dan rudder. • Wing rib ada yang terbuat dari kayu atau metal, yang perlu diingat adalah jika wing spar terbuat dari kayu ribnya ada yang terbuat dari kayu atau metal, namu jika wing spar terbuat dari metal, ribnya juga harus dari metal.
  • 92. Contoh wing ribs terbuat dari kayu Keterangan gambar : A = Tipe truss B = Tipe truss, menggunakan gusset C = Lighten plywood web
  • 93. • Wing tip • Wing tip adalah bagian sayap paling ujung luar, karena sifatnya yang mudah rusak (vulnerability) terutama saat ground handling dan taxiing maka biasanya dapat dibuka dan dipasang (removable). • Contoh gambar wing tip yang terbuat dari metal. Pada wing tip terdapat navigation light, pantulannya dapat terlihat dileading edge menggunakan reflector terbuat dari “lucite rod”. Juga dilengkapi heat duct yang dialiri udara panas dari mesin untuk menghindari terjadinya ice pada leading edge dari wing.
  • 94. • Gambar diatas adalah penampang melintang dari sebuah wing full cantilever (tidak menggunakan penyangga luar) yang terbuat dari metal. • Pada wing rib terdapat beberapa lubang yang biasa disebut lightening hole (untuk mengurangi berat tanpa mengurangi kekuatan) • Dipermukaan dalam dari wing upper / lower skin diperkuat denga stringer maupun stiffener.
  • 95. ↓ 3 1→ 5→ ↙ 2 ↑4 ← 6 7→ 8→ ↑9 Picture exercise : 1. Wing leading edge 6. Wing Rear spar 2. Wing trailing edge 7. Wing rib 3. Wing upper skin 8. Wing stiffener/stringer 4. Wing lower skin 9. Wing rib lightening hole 5. Wing front spar 10. Upper wing inspection hole ← 10
  • 96. Gambar diatas adalah salah satu jenis sayap pesawat yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan fuel (bahan bakar) yang dikenal dengan sebutan Wet wing design. Ada juga yang menggunakan “ Bladder” yang ditempatkan didalam wing sebagai tempat fuel.
  • 97. • Wing selain terbuat dari aluminum alloy, pada pesawat jet penumpang berukuran besar beberapa panel di wing ada yang terbuat dari struktur honeycomb . • Honeycomb panel terdiri dari dua bentuk : Constant thickness dan Taperred core Aluminum honeycomb struktur : skinnya dari aluminum sheet dan corenya dari aluminum honeycomb Fiberglass honeycomb struktur : Skinnya dari lembaran fiberglass dan corenya dari fiber glass honeycomb.
  • 98.
  • 99. • Nacelle atau Pod, sebagai tempat (rumah) dari engine (mesin), pada pesawat bermesin tunggal nacelle terletak diujung depan badan pesawat. Pada pesawat bermesin ganda nacelle terletak disayap atau di fuselage. • Di nacelle terdapat firewall terbuat dari stainless steel atau titanium yang memisahkan engine compartment dengan fuselage. • Engine mount adalah bagian dari nacelle berfungsi untuk memasang engine.
  • 100. • Bentuk engine mount reciprocating (piston) engine : Semimonocoque dan Welded Tubular Steel, konstruksinya dirancang jadi satu unit yang dapat dengan mudah dilepas dan dipasang. • Tubular Engine mount terbuat dari campuran chrome, nickel, molibdenum steel tubing yang dilas.
  • 101. • Cowling, sebagai penutup engine compartment selain untuk mengurangi hambatan udara saat terbang juga untuk mempercantik tampilan.
  • 102. Side mounted engine cowling turbo jet engine
  • 103. • Empenage adalah bagian ekor dari badan pesawat biasa disebut tail section.
  • 104. • Bagiannya terdiri dari tail cone, Fixed aerodynamic surface (Stabilizers) dan moveable surface. • Tail cone adalah bagian ujung belakang dari badan pesawat, konstruksinya seperti fuselage, ada frame, bulkhead, longeron, stringer maupun skin. • Umumnya tail cone dibuat tidak sekuat fuselage bagian tengah maupun bagian depan. • Fixed aerodynamic surface/permukaan aerodinamik yang tidak bergerak (stabilizer) terdiri dari vertical stabilizer dan horizontal stabilizer. • Moveable surface / permukaan atau bidang yang dapat bergerak terdiri dari rudder dan elevator. • Horizontal stabilizer, vertical stabilizer, rudder dan elevator konstruksinya seperti wing, terdiri dari spar, rib, stringer maupun skin.
  • 105.
  • 106. Picture exercise R/H Horizontal stabilizer Vertical stabilizer 6. L/H elevator 1. Tail cone 2. 3. 4. Rudder 5. Trim tab ↓
  • 107. • Flight control Surface ( Bidang kemudi ) • Pada pesawat bersayap tetap (Fixed wing) yang mengontrol/ menentukan posisi terbang disekitar lateral axis (sumbu/poros melintang), Longitudinal axis (sumbu/poros memanjang) dan vertical axis (sumbu/poros tegak) adalah disebut flight control surface.
  • 108. • Flight control surface biasanya dibagi dalam dua group utama : 1. Primary atau main flight control surface 2. Secondary atau auxiliary flight control surface • Primary flight control surface fixed wing aircraft adalah : - Aileron yang dipasang dikedua wing trailing edge, saat terbang, jika aileron digerakan maka akan menggerakan pesawat disekitar longitudinal axis, yang disebut gerakan rolling. - Elevator yang dipasang dikedua horizontal stabilizer trailing edge, saat terbang jika aileron digerakan maka akan menggerakan pesawat disekitar Lateral axis, yang disebut gerakan pitching. - Rudder dipasang di vertical stabilizer trailing edge, saat terbang jika rudder digerakan maka akan menggerkan pesawat disekitar vertical axis, yang disebut gerakan yawing.
  • 109.
  • 110. • Flight control surface digerakan dari cockpit dengan : - Control stick
  • 111. - Control coloumn / control wheel
  • 113. - Aileron digerakan dari cockpit (ruang kemudi) melalui “control” (kemudi) yang digerakan kesamping kiri atau samping kanan. - Jika control digerakan kekanan maka aileron kanan bergerak keatas sebaliknya aileron sebelah kiri akan bergerak kebawah sehingga pesawat akan miring/mengarah kesebelah kanan.
  • 114. - Arah gerakan aileron sebelah kiri dengan sebelah kanan selalu berlawanan, jika sebelah kiri kebawah (menambah gaya angkat/lift) maka aileron sebelah kanan akan bergerak ke atas (mengurangi lift) Besarnya sudut gerakan keatas biasanya lebih besar dari gerakan sudut kebawah. - Gambar 1-52 dibawah adalah beberapa tipe lokasi pemasangan dari aileron sesuai dengan titik berat aileron yang bertujuan mencegah terjadinya flutter(berkibar). - Gambar 1-53 adalah lokasi sederhana dari penempatan aileron pada sayap.
  • 115. • Aileron yang terdapat pada pesawat penumpang berbadan besar dan berkecepatan tinggi biasanya ada empat buah, yaitu inboard aileron dan outboard aileron dimasing-masing sayapnya.
  • 116. - Elevator digerakan dari cockpit melalui kemudi yang didorong kearah depan atau ditarik kearah belakang. Jika kemudi ditarik maka elevator akan berberak arah atas, jika didorong kearah depan elevator akan bergerak kebawah. Bila elevator keatas maka tail section akan terdorong kebawah dengan sendirinya hidung pesawat akan terangkat.
  • 117. - Rudder digerakan dari cockpit melalui rudder pedal dengan cara ditekan / diinjak dengan seluruh telapak kaki ( Jika diinjak hanya dengan jari kaki break pedal (pedal rem yang bekerja). - Jika pedal kiri (tanda panah)diinjak maka rudder agar bergerak kesebelah kiri, gaya aerodynamic dari sebelah kiri akan menekan ekor pesawat kekanan maka dengan sendirinya hidung pesawat akan mengarah kesebelah kiri. ↙ ↓
  • 118. - Pada pesawat yang menggunakan tail landing gear(salah satu alat pendaratnya berada dibadan pesawat bagian belakang ) rudder pedal juga berfungsi sebagai “steer” (kemudi) ketika beroperasi didarat.
  • 119. • Pada beberapa jenis pesawat , satu primary flight control surface mempunyai fungsi ganda : - Flaperons (Flap dan aileron) - Ruddervator (Rudder dan elevator) - Elevons (Elevator dan aileron) - Stabilator (Horizontal stabilizer yang sudutnya dapat disetel)
  • 120.
  • 121.
  • 122.
  • 123. Flap
  • 124.
  • 125.
  • 126. Triple slotted trailing edge flaps at the 40 position on a 737-400
  • 127.
  • 128. Slat → Slot → ← Leading edge wing Slat
  • 129. Spoiler dan Speed Brake Sesuai dengan sebutannya, spoiler berfungsi untuk merusak lift sedangkan speed brake untuk mengurangi kecepatan. Umumnya spoiler terletak diatas permukaan masing-masing dari wing sedangkan speed brake dibagian belakang badan pesawat. ↙ spoiler
  • 131. Flight control tabs , Ada yang digerakan / diset dari cockpit saat terbang, otomatis gerak bila primary control sufacenya digerakan dan ada juga yang hanya dapat disetel ketika on ground.
  • 132.
  • 133. Landing gear (Undercarriage) - Berfungsi sebagai alat yang menerima beban ketika pesawat mendarat (landing) maupun pesawat sedang “on the ground” - Dua tipe umum dari L/G : 1. Fixed landing gear, landing gear yang tidak dapat digerakan (umumnya pesawat kecil dan lambat)
  • 134. 2. Retractable landing gear, landing gear yang dapat digerakan/dimasukan ke tempatnya.
  • 135. - Landing gear dirancang selain harus kuat / mampu menahan beban / berat pesawat juga harus dapat berfungsi sebagai “ absorbing shock “ meredam gaya kejut terutama ketika pesawat mendarat. - Bagian - bagian landing gear terdiri dari : (lihat gambar) Nose landing gear assy
  • 136.
  • 137. - Landing gear juga dilengkapi dengan wheel (ban) dan brake (rem), brake umumnya dipasang dimain landing gear wheel yang memungkinkan pesawat dapat diperlambat dan diberhentikan ketika bergerak didarat. - Pada umumnya pesawat mempunyai “Tricyles Landing gear configuration ”, dua buah landing gear utama yang terletak di wing atau di fuselage dan satu buah landing gear yang terletak diujung depan fuselage (nose landing gear) atau di ekor pesawat (tail landing gear)
  • 138. - Untuk jenis pesawat yang beropersi di air dan didarat (ampibi) atau di es mempunyai jenis landing gear berbeda (lihat gambar)
  • 139. - Pesawat berbadan besar mempunyai konfigurasi landing gear yang berbeda, multy cycles landing gear (lihat gambar) Berikut adalah gambar konfigurasi landing gear yang tidak umum
  • 140. Aircraft towing Pesawat ditarik ketika didarat umumnya melalui nose L/G yang harus dilepas terlebih dahulu torque Link (torque arm) nya. Pesawat ditarik dengan memakai towing bar. (lihat gambar)
  • 141. TENAGA PENDORONG & PROPELLER (KD3.6, 3.7) • Reciprocating Engine (Piston Engine) • Tipe reciprocating engine ( Ditentukan posisi cylinder terhadap crankshaft ) : - Inline - V-Type - Radial Type - Opposed Type • Tipe inline (satu garis), umumnya mempunyai cylinder berjumlah genap, namum yang 3 (tiga) cylinder pernah dibuat. • Posisi crankshaft ada yang dibawah atau diatas cylinder, jika posisi crankshaft diatas cylinder engine tersebut biasanya disebut inverted engine.
  • 142. • V-Type, letak cylindernya disusun dalam 2(dua) baris yang tepinya mempunyai sudut 60⁰ • Radial type (Lihat gbr.), Terdiri dari satu atau dua baris cylinder yang melingkar dengan posisi crankcase ditengah. • Opposed type (lihat gbr.), Terdiri dari dua baris cylinder yang masing-2 berlawanan arah satu sama lainnya.
  • 143. • RECIPROCATING ENGINE DESIGN AND CONSTRUCTION • Bagian utamanya adalah : - Crankcase - Cylinder - Piston - Connecting rod - Valve - Valve operating mechanism - Crankshaft ( Lihat gambar )
  • 144. Basic Parts of Reciprocating / piston Engine
  • 146. Typical opposed engine exploded into component assembly
  • 147. Solid types of crankshafts.
  • 148.
  • 149. Piston assembly and types of pistons.
  • 150.
  • 151. Cutaway view of the cylinder assembly.
  • 152. Numbering of engine cylinders. Inline engine 6 cylinder : Cylinder nomor 1, 5, 3, 6, 2 , 4 Opposed engine 6 cylinder : Cylinder nomor 1, 4, 5, 2, 3, 6 Opposed engine 4 cylinder : Cylinder nomor 1, 4, 2, 3 ada juga mulai dari cylinder nomor 1, 3, 2, 4 Firing order
  • 153. • Single row radial engine firing dimulai dari cylinder nomor ganjil kemudian cylinder nomor genap, contoh : 1, 3, 5, 7, 2, 4, 6. • Double row radial engine firing lebih rumit (ada perhitungan tersendiri). Valves
  • 154. Components and terminology of engine operation. Secara ringkas cara kerja piston engine adalah : Bahan bakar yang dikabutkan dan dicampur dengan udara dimasukan kedalam cylinder melalui intake valve lalu ditekan oleh piston dan dibakar oleh spark plug (busi). Energi panas hasil pembakaran dikonversikan menjadi mechanical energy (daya gerak)
  • 157. Distibusi panas pada piston engine
  • 158. Gas Turbine Engine • Pada reciprocating engine, proses terjadinya intake, compression, combustion dan exhaust stroke (langkah) terjadi pada combustion chamber. • Pada gas turbine engine masing-masing proses terpisah antara lain : - An air inlet - Compressor section - Combustion section - Turbine section - Exhaust section - Accessory section and - The system necessary for starting, lubrication, fuel supply and auxiliary pur poses sepeti untuk anti-icing, cooling, and pressurization .
  • 160. • Empat jenis / tipe dari gas turbine engine : - Turbofan, Turboprop, Turboshaft, and Turbojet. (istilah turbojet kemudian dikenal untuk menjelaskan gas turbine engine yang digunakan pada pesawat terbang) - Pure Turbojet engine punya masalah dengan noise dan boros dalam pemakaian bahan bakar, terutama pada kecepatan .8 mach, oleh sebab itu penggunaannya terbatas. - Turbo Fan engine , ciri utama dari turbo fan engine adalah dipasangnya sebuah/ sat set Fan yang besar didepan engine, mesin jenis ini suaranya lebih perlahan dan lebih irit bahan bakar. - Hampir semua airliner (perusahaan penerbangan menggunakan pesawat bermesin jenis ini)
  • 161. Turbo prop (turbo propeller) engine , adalah gas turbine engine yang memutarkan propeller (sekitar 80-85 % energy yang dihasilkan) melalui propeller shaft dan reduction gearbox, sisanya dibuang sebagai Thrust. Engine jenis ini paling effisien pada kecepatan antara 400-500 mph. Turbo shaft engine, adalah gas turbine engine yang biasa digunakan untuk memutar transmisi pada helikopter atau APU.
  • 162.
  • 164.
  • 166. • Air Entrance dirancang untuk mengarahkan udara yang masuk ke compressor tanpa adanya hambatan. Jumlah udara yang masuk ke engine akan tergantung tiga factor : - The speed of compressor (rpm) - The forward speed of the aircraft - The density of ambient (surrounding) air - Untuk mencegah terjadinya es (anti-icing) pada air intake, udara hangat dibleed dari compressor.
  • 167. • Compressor section - Berfungsi untuk mensupply udara yang cukup yang diperlukan oleh combustion burner. - Juga compressor harus mampu meningkatkan tekanan udara yang diterimanya dari air inlet duct. - Compressor juga berfungsi untuk mensupply bleed air untuk berbagai keperluan engine maupun pesawat seperti : 1. Cabin pressurization, heating and cooling. 2. Deicing and anti-icing equipmet 3. Auxiliary drive unit 4. Control booster servo system. 5. Pneumatic starting of engine 6. Power for running instrument.
  • 168. Pada compressor jenis centrifugal flow, impeller adalah berfungsi sebagai rotor dan diffuser berfungsi sebagai stator.
  • 169.
  • 170.
  • 171. • Combustion section - Sebagai tempat terjadinya pembakaran, yang akan meningkatkan temperatur udara yang melewati engine. - Proses tersebut akan melepaskan energy yang diterima oleh turbine untuk memutar compressor, energy yang lainnya akan menimbulkan dorongan dibelakang engine dalam bentuk high velocity jet. - Fungsi utamanya adalah untuk membakar campuran fuel/udara , kemudian akan menambahkan energy panas pada udara. • Tiga tipe combustion chamber : - Can type - Can-annular type - Annular type
  • 173.
  • 175.
  • 177.
  • 178. • Turbine Section - Fungsi turbine adalah merubah kinetic (velocity) energy gas buang dari hasil pembakaran di combustion chamber sekitar 60 sampai 80 % menjadi mechanical energy bagi compressor dan accessories. - Turbine assembly terdiri dari dua element penting yaitu turbine inlet guide vanes dan turbine blades.
  • 179.
  • 180. - Pemasangan turbine blade, beberapa cara pemasangan turbine blade, yang paling memuaskan dan banyak digunakan adalah metode“Fir tree design” yang kemudian dikunci dengan cara di peening, welding, lock tab dan rivet.
  • 182. Typical turbo jet engine
  • 183.
  • 184. • Jenis / tipe propeller : - Fixed-Pitch Propeller, adalah sudut dari daun baling-2 (Propeller blade) tidak dapat berubah, jenis ini biasa hanya dipakai pada pesawat low power, low speed, low range dan low altitude. - Ground-Adjustable Propeller, sama dengan fixed-pitch propeller hanya tipe ini sudut bladenya dapat dirubah ketika propeller sedang tidak berputar didarat. - Controllable-Pitch Propeller, tipe ini memungkinkan blade angle / pitch dapat dirubah dalam keadaan propeller berputar untuk mendapatkan sudut/angle terbaik yang disesuaikan dengan kondisi terbang. - Automatic-Propeller, biasa juga disebut dengan “constant speed propeller”, blade angle akan menyesuaikan dengan engine rpm. P R O P E L L E R
  • 185. - Reverse-pitch propeller, propeller jenis ini sudutnya dapat dirubah ke sudut negative (negative thrust) yang berguna sebagai aerodynamic brake untuk mengurangi ground roll setelah landing. - Feathering propeller, dilakukan pesawat multi engine bila engine bermasalah / engine mati diudara, untuk mengurangi windmilling effect dan untuk mengurangi propeller drag. - Secara essensial sama dengan wing (sayap) pesawat udara, propeller blade menghasilkan tenaga yang menjadikan thrust untuk menarik atau mendorong pesawat udara. Bahan propeller blade ada yang terbuat dari kayu, logam ataupun composit (kevlar) - Tenaga untuk memutarkan propeller dihasilkan / disediakan oleh mesin. - Propeller dipasang pada shaft, pada low horsepower engine dipasang pada crankshaft dan pada high horsepower engine dipasang pada propeller shaft. - Low pitch, high rpm setting propeller digunakan untuk take off.
  • 187.
  • 188.
  • 189.
  • 190.
  • 191.
  • 192.
  • 193.
  • 194.
  • 195.
  • 196.
  • 198. How lift is generated PROPELLER SYSTEM
  • 199. In this example Pressure Remains Constant here Pressure Decreases here In this direction The result is LIFT How lift is generated PROPELLER SYSTEM
  • 200. Small Pressure Increase here Greater Pressure Decrease here The result is MORE LIFT How lift is increased PROPELLER SYSTEM
  • 201. Direction of travel The difference in direction of travel and aerofoil incline is called:- The ANGLE of ATTACK How lift is increased PROPELLER SYSTEM
  • 202. How does lift apply to PROPELLERS? On Propellers, LIFT is called THRUST And propeller Blades work the same way as aircraft wings When a propeller spins and the aircraft moves forward, the tips of the propeller blades move in a ‘corkscrew’ path This path is called a HELIX PROPELLER SYSTEM
  • 203. How the HELIX ANGLE is generated
  • 204. How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE PROPELLER SYSTEM
  • 205. How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE PROPELLER SYSTEM
  • 206. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 207. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 208. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 209. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 210. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 211. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 212. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 213. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 214. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 215. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 216. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 217. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 218. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 219. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 220. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 221. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 222. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 223. PROPELLER SYSTEM How the blade tip travel produces the HELIX ANGLE
  • 224.
  • 225.
  • 226. Evaluation Test 2 1. Banyaknya ulir dari bolt (baud) yang berdiameter satu inchi menurut UNF adalah : 2. Kelas ulir pesawat udara dibuat hampir selalu berdasarkan kelas : 3. Gambar dibawah adalah gambar dari : 4. AN 310 / AN 320 adalah castle nut yang harus dipasangkan dengan baud yang mempunyai lobang pada shanknya, dan diamankan menggunakan : 5. Jenis screw apa yang kekuatannya sama dengan baud jika ukurannya sama adalah : 6. Besi disebut baja (steel) jika dipadukan dengan :
  • 227. 7. Steel dengan kandungan carbon 0.30 sampai 0.50 persen (SAE 1035) adalah : 8. Steel (baja) SAE 2330 adalah : 9. Fungsi utama dari crankshaft pada piston engine adalah : 10. Gambar dibawah adalah gambar reciprocating (piston) engine tipe :
  • 228. 11. Spark plug (busi) pada pesawat bermesin piston mendapat arus listrik untuk ignition dari : 12. Fungsi dari compressor pada pesawat bermesin jet adalah : 13. Urutan langkah (stroke) yang benar dari mesin 4 langkah adalah : 14. Tujuan dari feathering propeller pada pesawat bermesin lebih dari satu adalah : 15. Gambar berikut adalah gambar :