SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PP 5 TAHUN 2021
tentang
PENYELENGGARAAN PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Staf Ahli Bidang Pengembangan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Jakarta, 23 Maret 2021
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pasal 6 UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan
berusaha meliputi :
• Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
• Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan
Berusaha;
• Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan
• Penyederhanaan persyaratan investasi.
3
PP NOMOR 6 TAHUN 2021 TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH
Pokok-Pokok Substansi PP Nomor 6 Tahun 2021
Kewenangan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
Pelaksanaan Perizinan Berusaha di Daerah
Perda dan Perkada Mengenai Perizinan Berusaha
Pelaporan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
Pembinaan dan Pengawasan
Pendanaan
Sanksi Administratif
Pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha oleh
DPMPTSP sesuai dengan ketentuan perundangan
mengenai penyelengaraan perizinan berusaha berbasis
risiko
Pasal 10
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
RUANG LINGKUP PP NO. 5/ TAHUN 2021
1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
2. Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) sektoral – 18 K/L;
3. OSS Berbasis Risiko;
4. Tatacara Pengawasan ;
5. Reformasi Berkelanjutan;
6. Pendanaan;
7. Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan;
8. Sanksi
TUJUAN:
• Perizinan berusaha yang lebih sederhana
• Pengawasan yang terkoordinasi, transparan dan
akuntabel
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Pemahaman tentang
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
Prinsip Trust but Verify
perizinan dimudahkan
pengawasan
terkoordinasi, transparan
dan akuntabel
Pasal 7 ayat(1) UU Cipta Kerja:
Perizinan Berusaha berbasis risiko
dilakukan berdasarkan penetapan
tingkat risiko dan peringkat skala
usaha kegiatan usaha.
1
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
a. Alur Kegiatan Usaha
PERSYARATAN DASAR (pasal 5)
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO
(Pasal 12-15)
1. Nomor Induk Berusaha (NIB)
2. NIB dan Sertifikat Standar
3. NIB dan Izin
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
b. Penentuan Tingkat Risiko (Pasal 9)
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
IDENTIFIKASI
KEGIATAN
USAHA
IDENTIFIKASI
BAHAYA &
POTENSI
TERJADINYA
PENENTUAN
TINGKAT
RISIKO
PENENTUAN
PERIZINAN
BERUSAHA
c. Tahapan Penentuan Perizinan Berusaha oleh K/L
PEMBAHASAN DENGAN
PENGAMPU K3L
KONSENSUS
DENGAN K/L YANG
BERIRISAN
KONFIRMASI DENGAN
PELAKU USAHA
SETIAP KEMENTERIAN/
LEMBAGA melakukan
penentuan risiko kegiatan
usaha yang merupakan
binaannya dan menetapkan
jenis perizinan berusaha
sebagaimana tercantum
dalam: LAMPIRAN I
1
2
3
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
d. Sertifikat Standar – Standar (Permen)
Pasal 6 ayat (9)
Perizinan Berusaha
Jenis perizinan berusaha :
• NIB
• NIB + SERTIFIKAT STANDAR
• NIB + Izin
Pelaksanaan Kegiatan Usaha
STANDAR USAHA
STANDAR PRODUK
Pernyataan dan atau bukti
pemenuhan standar
pelaksanaan kegiatan usaha STANDAR USAHA adalah cara melakukan suatu usaha (proses)
STANDAR PRODUK adalah spesifikasi teknis dari suatu produk
(barang/jasa)
Contoh :
1. Pelaku usaha akan melakukan kegiatan usaha Industri Perhiasan Imitasi dan Barang sejenis ( KBLI
32120 )
2. KBLI 32120 Lampiran I PP 5/21 – tingkat risiko MR
3. Sistem OSS menerbitkan NIB dan SERTIFIKAT STANDAR sebagai perizinan berusaha
4. Penerbitan SERTIFIKAT STANDAR berdasarkan pernyataan mandiri dari pelaku usaha bahwa akan
memenuhi STANDAR Usaha yaitu standar industry pembuatan perhiasan imitasi ( bagaimana
secara teknis cara pembuatan perhiasan imitasi dan sejenisnya, seperti cincin, gelang, kalung dan
barang-barang sejenisnya yang dibuat dari logam dasar) yang diatur dalam PerMen
Perizinan Berusaha Untuk
Menunjang Kegiatan Usaha
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
e. Keterkaitan antara Perizinan Berusaha dan Pengawasan
Perizinan Pengawasan
Sebagai Sebagai legalitas bagi
pelaku usaha melakukan
kegiatan usahanya
Sarana untuk memastikan
pelaksanan kegiatan usaha
sesuai dengan standar usaha
dalam rangka mitigasi risiko
Penentuan Berdasarkan tingkat risiko
kegiatan usaha
Tingkat kepatuhan dapat
mempengaruhi frekuensi
pengawasan
Kemudahan
bagi UMKM
• Mendorong
berkembangnya UMKM
dengan kemudahan
perizinan
• Khusus bagi UMK
dengan tingkat risiko
Rendah, NIB sebagai
perizinan tunggal
penekanan pengawasan pada
pembinaan dalam bentuk
pendampingan dan penyuluhan
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
ONLINE SINGLE SUBMISSION – BERBASIS RISIKO
Prinsip Trust but Verify
perizinan dimudahkan
pengawasan
terkoordinasi, transparan
dan akuntabel
2
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
OSS BERBASIS RISIKO
Subsistem
INFORMASI
Subsistem
PERIZINAN
BERUSAHA
Subsistem
PENGAWASAN
Peraturan DITANAM disistem OSS ,
antara lain:
• PP 5/2021 NSPK, Lampiran I,
Lampiran II;
• Peraturan Menteri (standar)
• PP 21/2021 -- Kesesuaian Kegiatan
Tata Ruang;
• PP 22/2021 -- Persetujuan
Lingkungan;
• PP 16/2021 -- Persetujuan
Bangunan Gedung, Sertifikat Laik
Fungsi; dan
• Peraturan2 lain yang terkait
dengan perizinan berusaha
berbasis risiko
Sistem OSS WAJIB digunakan oleh (Pasal 167):
• Kementerian/Lembaga
• Pemerintah Provinsi
• Pemerintah Kabupaten/Kota
• Administrator KEK
• Badan Pengusahaan KPBPB
• Pelaku Usaha
2
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
a. PROSES BISNIS PERIZINAN BERUSAHA (Pasal 12-15)
PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL
Tingkat Risiko
RENDAH
MENENGAH
RENDAH
MENENGAH
TINGGI
TINGGI
NIB
NIB +
SERTIFIKAT
STANDAR *)
NIB +
SERTIFIKAT
STANDAR*)
NIB
Perizinan Berusaha
Verifikasi
Perizinan berusaha berlaku sejak diterbitkan OSS sampai dengan pelaku usaha tidak lagi melakukan
kegitan usaha atau sampai habisnya masa berlaku perizinan berusaha (bila ada)
*) hasil verifikasi
NIB +
SERTIFIKAT
STANDAR*
NIB +IZIN
Perizinan berusaha berlaku sejak
diterbitkan OSS sampai dengan SS hasil
verifikasi diterbitkan
Perizinan berusaha berlaku sejak
diterbitkan OSS sampai dengan Izin
diterbitkan
Perizinan berusaha sampai dengan pelaku
usaha tidak lagi melakukan kegitan usaha
atau sampai habisnya masa berlaku
perizinan berusaha (bila ada)
*) pernyataan mandiri
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA NSPK
Prinsip Trust but Verify
perizinan dimudahkan
pengawasan
terkoordinasi, transparan
dan akuntabel
3
1. Kelautan dan Perikanan
2. Komunikasi dan Informatika
3. Pertanian
4. Perindustrian
5. Kesehatan
6. Perhubungan
7. Pertahanan
8. Energi dan Sumber Daya Mineral
9. Agama
10. Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat
11. Lingkungan Hidup dan Kehutanan
12. Ketenagakerjaan
13. Perdagangan
14. Pendidikan dan Kebudayaan
15. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
16. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
17. Badan Pengawas Obat dan
Makanan
18. Polisi Negara Republik Indonesia
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
NSPK SEKTOR – 18 KL
• NSPK sektor mengatur cakupan perizinan berusaha di setiap
sektor beserta norma dan kriteria untuk setiap bidang usaha
yang dikaitkan dengan tingkat risiko dan jenis perizinan
berusahanya dalam bentuk persyaratan dan kewajiban
sebagaimana tercantum dalam: LAMPIRAN II PP 5/2021
• NSPK menjadi acuan tunggal dalam pelaksanaan layanan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
• Pemerintah Daerah (Pasal 21):
 melaksanakan layanan yang merupakan kewenangan
daerah sesuai NSPK
 menetapkan Peraturan Kepala Daerah yang memuat
PERATURAN INTERNAL bagi aparat PemDa
Tingkat risiko
kegiatan usaha
Jenis perizinan
berusaha
Persyaratan
dan Kewajiban
3
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
a. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada masing-masing sektor meliputi pengaturan:
1) kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan, parameter Risiko, tingkat
Risiko, Perizinan Berusaha, jangka waktu, masa berlaku, dan kewenangan Perizinan
Berusaha;
2) persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
3) pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan
4) standar kegiatan usaha dan/atau standar produk.
(Termuat dalam Lampiran PP Nomor 5 Tahun 2021)
b. Kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, Administrator KEK
dan Badan Pengusahaan KPBPB DILARANG MENERBITKAN Perizinan Berusaha di luar
Perizinan Berusaha yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021.
c. Pembinaan dan pengawasan oleh menteri/kepala lembaga, gubernur, bupati /wali kota,
Administrator KEK, atau kepala Badan Pengusahaan KPBPB sesuai kewenangan masing-
masing.
NSPK
SEKTOR
–
18
KL Pasal 6
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
PENGAWASAN BERBASIS RISIKO
Prinsip Trust but Verify
perizinan dimudahkan
pengawasan
terkoordinasi, transparan
dan akuntabel
4
REFORMASI BERKELANJUTAN
5
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1. Pengawasan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
Administrator KEK, dan/atau Badan Pengusahaan KPBPB sesuai dengan
kewenangan masing-masing.
2. Pengawasan dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku
Usaha.
3. Pengawasan dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi antar
kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.
4. Jenis Pengawasan terdiri dari (Pasal 211):
a. Pengawasan rutin
Pengawasan dilakukan secara berkala berdasarkan tingkat Risiko kegiatan
usaha dan mempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku Usaha.
b. Pengawasan insidental
Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat
danlatau Pelaku Usaha yang dijamin kerahasiaan identitasnya oleh Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1. Reformasi kebijakan perizinan berusaha berbasis risiko TIDAK
BERHENTI DENGAN DITERBITKANNYA PP NOMOR 5 TAHUN 2021
tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko,
melainkan bahwa pengaturan dalam PP tersebut merupakan
langkah awal dari rangkaian rencana aksi reformasi berkelanjutan
yang akan mengacu kepada PerMenko Bidang Perekonomian
2. Kementerian/lembaga melaksanakan reformasi kebijakan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko secara berkelanjutan, transparan,
akuntabel, dan menerapkan prinsip kehatihatian
3. Pemerintah Daerah mendukung pelaksanaan reformasi dengan:
a. memberikan masukan terkait penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko; dan/atau
b. menyediakan data dan/atau informasi penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, sesuai kewenangan masing-
masing
Pasal 311 : Kementerian Koordinator
menetapkan Rencana Aksi Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko
TERIMA KASIH
1
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
1. Pendanaan pengembangan Sistem
OSS dibebankan kepada APBN.
2. Pendanaan penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
pada kementerian/lembaga
dibebankan kepada APBN dan
sumber lain yang sah.
3. Pendanaan penyelenggaraan
PerizinanBerusaha Berbasis Risiko
pada Pemerintah Daerah provinsi
dibebankan kepada APBD Provinsi
dan sumber lain yang sah.
4. Pendanaan penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
pada Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dibebankan kepada
APBD Kabupaten/Kota dan sumber
lain yang sah
PENDANAAN
1. Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota wajib
menyelesaikan hambatan dan permasalahan di bidangnya dalam
pelaksanaan Perizinan Berusaha.
2. Dalam hal peraturan perundang-undangan tidak mengatur hal untuk
penyelesaian hambatan dan permasalahan, menteri/pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/wali kota berwenang untuk menetapkan keputusan
dan/atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka penyelesaian
hambatan dan permasalahan dimaksud sepanjang sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan yang baik.
Sanksi dikenakan kepada:
a. Pejabat Pemerintah yang tidak menyelenggarakan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem
OSS
b. Pelaku Usaha yang melakukan pelanggaran sesuai
sektor bidang usaha
PENYELESAIAN HAMBATAN
SANKSI
6 7
4

More Related Content

Similar to PERIZINAN BERUSAHA

Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda erlina nuraeni
 
mengenal Perizian Berusaha berbasis risiko
mengenal Perizian Berusaha berbasis risikomengenal Perizian Berusaha berbasis risiko
mengenal Perizian Berusaha berbasis risikoKasumaYeni
 
Sistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptx
Sistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptxSistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptx
Sistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptxannagikhwandito
 
46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf
46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf
46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdfGiriSajati2
 
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021AminDoMasAlasWono
 
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptxPenerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptxssuser270ceb
 
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptxperaturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptxxsmuzi
 
Tutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdf
Tutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdfTutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdf
Tutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdfRiskaRistiyanti1
 
02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx
02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx
02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptxvivi188959
 
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...sahrir4
 
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptJosephJames811058
 
Kawasan Industri Hasil Tembakau.pptx
Kawasan Industri Hasil Tembakau.pptxKawasan Industri Hasil Tembakau.pptx
Kawasan Industri Hasil Tembakau.pptxMajid Abdullah
 
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdfMEDOXNET
 
RPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptx
RPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptxRPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptx
RPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptxwindamarthalia
 
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptxCosmasZebua
 
DC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdf
DC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdfDC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdf
DC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdfBisri7
 
1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx
1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx
1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptxromi500250
 
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdfBooklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdfAbdRahman652438
 

Similar to PERIZINAN BERUSAHA (20)

Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda Bahan sosialisasi oss pemda
Bahan sosialisasi oss pemda
 
mengenal Perizian Berusaha berbasis risiko
mengenal Perizian Berusaha berbasis risikomengenal Perizian Berusaha berbasis risiko
mengenal Perizian Berusaha berbasis risiko
 
Sistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptx
Sistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptxSistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptx
Sistem-OSS-dan-PP-24-Tahun-2018-IPPAT-Bekasi-20-Sep-2018_Pak-Elen.pptx
 
Bahan Sosialisasi Pengawasan.pptx
Bahan Sosialisasi Pengawasan.pptxBahan Sosialisasi Pengawasan.pptx
Bahan Sosialisasi Pengawasan.pptx
 
Materi Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptx
Materi Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptxMateri Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptx
Materi Perizinan Berusaha Sub Sistem Pengawasan.pptx
 
46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf
46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf
46caf-bahan-bkpm-edy-junaedi_compressed.pdf
 
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 6 TAHUN 2021
 
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptxPenerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
Penerapan PP 22 dan turunannya_DLH Jabar 14042022.pptx
 
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptxperaturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
peraturan presden no.24-18.OSS PPB.pptx
 
Tutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdf
Tutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdfTutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdf
Tutorial_Pengajuan_IDAK_dan_Izin_Edar_Alkes_PKRT_2023.pdf
 
02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx
02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx
02-Bahan-Sosialisasi-Pengawasan-KLD-dan-Pencabutan.pptx
 
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
1563440215SOSIALISASI_IZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUB...
 
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.pptZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
ZIN_USAHA_MIKRO_KECIL_(IUMK)_MELALUI_ONLINE_SINGLE_SUBMISSION.ppt
 
Kawasan Industri Hasil Tembakau.pptx
Kawasan Industri Hasil Tembakau.pptxKawasan Industri Hasil Tembakau.pptx
Kawasan Industri Hasil Tembakau.pptx
 
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pdf
 
RPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptx
RPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptxRPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptx
RPERMENPERIN SI 14 JULI 2022 _ El Royal Bandung.pptx
 
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx
3. 20210614 - Bahan OSS Kemenkes (BKPM).pptx
 
DC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdf
DC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdfDC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdf
DC - Sosialisasi Permen PUPR 8 2022.pdf
 
1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx
1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx
1. PRESENTASI PERIZINAN SEKTOR KESEHATAN.pptx
 
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdfBooklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
Booklet-UU-Cipta-Kerja.pdf
 

PERIZINAN BERUSAHA

  • 1. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA PP 5 TAHUN 2021 tentang PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO Staf Ahli Bidang Pengembangan Produktivitas dan Daya Saing Ekonomi Jakarta, 23 Maret 2021
  • 2. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Pasal 6 UU No.11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha meliputi : • Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; • Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha; • Penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dan • Penyederhanaan persyaratan investasi.
  • 3. 3 PP NOMOR 6 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH Pokok-Pokok Substansi PP Nomor 6 Tahun 2021 Kewenangan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah Pelaksanaan Perizinan Berusaha di Daerah Perda dan Perkada Mengenai Perizinan Berusaha Pelaporan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah Pembinaan dan Pengawasan Pendanaan Sanksi Administratif Pelaksanaan pelayanan perizinan berusaha oleh DPMPTSP sesuai dengan ketentuan perundangan mengenai penyelengaraan perizinan berusaha berbasis risiko Pasal 10
  • 4. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA RUANG LINGKUP PP NO. 5/ TAHUN 2021 1. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; 2. Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) sektoral – 18 K/L; 3. OSS Berbasis Risiko; 4. Tatacara Pengawasan ; 5. Reformasi Berkelanjutan; 6. Pendanaan; 7. Penyelesaian Permasalahan dan Hambatan; 8. Sanksi TUJUAN: • Perizinan berusaha yang lebih sederhana • Pengawasan yang terkoordinasi, transparan dan akuntabel
  • 5. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Pemahaman tentang PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO Prinsip Trust but Verify perizinan dimudahkan pengawasan terkoordinasi, transparan dan akuntabel Pasal 7 ayat(1) UU Cipta Kerja: Perizinan Berusaha berbasis risiko dilakukan berdasarkan penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha. 1
  • 6. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA a. Alur Kegiatan Usaha PERSYARATAN DASAR (pasal 5) PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO (Pasal 12-15) 1. Nomor Induk Berusaha (NIB) 2. NIB dan Sertifikat Standar 3. NIB dan Izin
  • 7. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA b. Penentuan Tingkat Risiko (Pasal 9)
  • 8. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA IDENTIFIKASI KEGIATAN USAHA IDENTIFIKASI BAHAYA & POTENSI TERJADINYA PENENTUAN TINGKAT RISIKO PENENTUAN PERIZINAN BERUSAHA c. Tahapan Penentuan Perizinan Berusaha oleh K/L PEMBAHASAN DENGAN PENGAMPU K3L KONSENSUS DENGAN K/L YANG BERIRISAN KONFIRMASI DENGAN PELAKU USAHA SETIAP KEMENTERIAN/ LEMBAGA melakukan penentuan risiko kegiatan usaha yang merupakan binaannya dan menetapkan jenis perizinan berusaha sebagaimana tercantum dalam: LAMPIRAN I 1 2 3
  • 9. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA d. Sertifikat Standar – Standar (Permen) Pasal 6 ayat (9) Perizinan Berusaha Jenis perizinan berusaha : • NIB • NIB + SERTIFIKAT STANDAR • NIB + Izin Pelaksanaan Kegiatan Usaha STANDAR USAHA STANDAR PRODUK Pernyataan dan atau bukti pemenuhan standar pelaksanaan kegiatan usaha STANDAR USAHA adalah cara melakukan suatu usaha (proses) STANDAR PRODUK adalah spesifikasi teknis dari suatu produk (barang/jasa) Contoh : 1. Pelaku usaha akan melakukan kegiatan usaha Industri Perhiasan Imitasi dan Barang sejenis ( KBLI 32120 ) 2. KBLI 32120 Lampiran I PP 5/21 – tingkat risiko MR 3. Sistem OSS menerbitkan NIB dan SERTIFIKAT STANDAR sebagai perizinan berusaha 4. Penerbitan SERTIFIKAT STANDAR berdasarkan pernyataan mandiri dari pelaku usaha bahwa akan memenuhi STANDAR Usaha yaitu standar industry pembuatan perhiasan imitasi ( bagaimana secara teknis cara pembuatan perhiasan imitasi dan sejenisnya, seperti cincin, gelang, kalung dan barang-barang sejenisnya yang dibuat dari logam dasar) yang diatur dalam PerMen Perizinan Berusaha Untuk Menunjang Kegiatan Usaha
  • 10. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA e. Keterkaitan antara Perizinan Berusaha dan Pengawasan Perizinan Pengawasan Sebagai Sebagai legalitas bagi pelaku usaha melakukan kegiatan usahanya Sarana untuk memastikan pelaksanan kegiatan usaha sesuai dengan standar usaha dalam rangka mitigasi risiko Penentuan Berdasarkan tingkat risiko kegiatan usaha Tingkat kepatuhan dapat mempengaruhi frekuensi pengawasan Kemudahan bagi UMKM • Mendorong berkembangnya UMKM dengan kemudahan perizinan • Khusus bagi UMK dengan tingkat risiko Rendah, NIB sebagai perizinan tunggal penekanan pengawasan pada pembinaan dalam bentuk pendampingan dan penyuluhan
  • 11. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA ONLINE SINGLE SUBMISSION – BERBASIS RISIKO Prinsip Trust but Verify perizinan dimudahkan pengawasan terkoordinasi, transparan dan akuntabel 2
  • 12. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA OSS BERBASIS RISIKO Subsistem INFORMASI Subsistem PERIZINAN BERUSAHA Subsistem PENGAWASAN Peraturan DITANAM disistem OSS , antara lain: • PP 5/2021 NSPK, Lampiran I, Lampiran II; • Peraturan Menteri (standar) • PP 21/2021 -- Kesesuaian Kegiatan Tata Ruang; • PP 22/2021 -- Persetujuan Lingkungan; • PP 16/2021 -- Persetujuan Bangunan Gedung, Sertifikat Laik Fungsi; dan • Peraturan2 lain yang terkait dengan perizinan berusaha berbasis risiko Sistem OSS WAJIB digunakan oleh (Pasal 167): • Kementerian/Lembaga • Pemerintah Provinsi • Pemerintah Kabupaten/Kota • Administrator KEK • Badan Pengusahaan KPBPB • Pelaku Usaha 2
  • 13. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA a. PROSES BISNIS PERIZINAN BERUSAHA (Pasal 12-15) PERSIAPAN OPERASIONAL KOMERSIAL Tingkat Risiko RENDAH MENENGAH RENDAH MENENGAH TINGGI TINGGI NIB NIB + SERTIFIKAT STANDAR *) NIB + SERTIFIKAT STANDAR*) NIB Perizinan Berusaha Verifikasi Perizinan berusaha berlaku sejak diterbitkan OSS sampai dengan pelaku usaha tidak lagi melakukan kegitan usaha atau sampai habisnya masa berlaku perizinan berusaha (bila ada) *) hasil verifikasi NIB + SERTIFIKAT STANDAR* NIB +IZIN Perizinan berusaha berlaku sejak diterbitkan OSS sampai dengan SS hasil verifikasi diterbitkan Perizinan berusaha berlaku sejak diterbitkan OSS sampai dengan Izin diterbitkan Perizinan berusaha sampai dengan pelaku usaha tidak lagi melakukan kegitan usaha atau sampai habisnya masa berlaku perizinan berusaha (bila ada) *) pernyataan mandiri
  • 14. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NORMA STANDAR PROSEDUR KRITERIA NSPK Prinsip Trust but Verify perizinan dimudahkan pengawasan terkoordinasi, transparan dan akuntabel 3 1. Kelautan dan Perikanan 2. Komunikasi dan Informatika 3. Pertanian 4. Perindustrian 5. Kesehatan 6. Perhubungan 7. Pertahanan 8. Energi dan Sumber Daya Mineral 9. Agama 10. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 11. Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12. Ketenagakerjaan 13. Perdagangan 14. Pendidikan dan Kebudayaan 15. Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 16. Badan Pengawas Tenaga Nuklir 17. Badan Pengawas Obat dan Makanan 18. Polisi Negara Republik Indonesia
  • 15. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NSPK SEKTOR – 18 KL • NSPK sektor mengatur cakupan perizinan berusaha di setiap sektor beserta norma dan kriteria untuk setiap bidang usaha yang dikaitkan dengan tingkat risiko dan jenis perizinan berusahanya dalam bentuk persyaratan dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam: LAMPIRAN II PP 5/2021 • NSPK menjadi acuan tunggal dalam pelaksanaan layanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah • Pemerintah Daerah (Pasal 21):  melaksanakan layanan yang merupakan kewenangan daerah sesuai NSPK  menetapkan Peraturan Kepala Daerah yang memuat PERATURAN INTERNAL bagi aparat PemDa Tingkat risiko kegiatan usaha Jenis perizinan berusaha Persyaratan dan Kewajiban 3
  • 16. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA a. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada masing-masing sektor meliputi pengaturan: 1) kode KBLI/KBLI terkait, judul KBLI, ruang lingkup kegiatan, parameter Risiko, tingkat Risiko, Perizinan Berusaha, jangka waktu, masa berlaku, dan kewenangan Perizinan Berusaha; 2) persyaratan dan/atau kewajiban Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; 3) pedoman Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan 4) standar kegiatan usaha dan/atau standar produk. (Termuat dalam Lampiran PP Nomor 5 Tahun 2021) b. Kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, Administrator KEK dan Badan Pengusahaan KPBPB DILARANG MENERBITKAN Perizinan Berusaha di luar Perizinan Berusaha yang diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2021. c. Pembinaan dan pengawasan oleh menteri/kepala lembaga, gubernur, bupati /wali kota, Administrator KEK, atau kepala Badan Pengusahaan KPBPB sesuai kewenangan masing- masing. NSPK SEKTOR – 18 KL Pasal 6
  • 17. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA PENGAWASAN BERBASIS RISIKO Prinsip Trust but Verify perizinan dimudahkan pengawasan terkoordinasi, transparan dan akuntabel 4 REFORMASI BERKELANJUTAN 5
  • 18. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 1. Pengawasan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Administrator KEK, dan/atau Badan Pengusahaan KPBPB sesuai dengan kewenangan masing-masing. 2. Pengawasan dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku Usaha. 3. Pengawasan dilakukan secara terintegrasi dan terkoordinasi antar kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 4. Jenis Pengawasan terdiri dari (Pasal 211): a. Pengawasan rutin Pengawasan dilakukan secara berkala berdasarkan tingkat Risiko kegiatan usaha dan mempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku Usaha. b. Pengawasan insidental Pengawasan insidental dilaksanakan berdasarkan pengaduan dari masyarakat danlatau Pelaku Usaha yang dijamin kerahasiaan identitasnya oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
  • 19. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 1. Reformasi kebijakan perizinan berusaha berbasis risiko TIDAK BERHENTI DENGAN DITERBITKANNYA PP NOMOR 5 TAHUN 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, melainkan bahwa pengaturan dalam PP tersebut merupakan langkah awal dari rangkaian rencana aksi reformasi berkelanjutan yang akan mengacu kepada PerMenko Bidang Perekonomian 2. Kementerian/lembaga melaksanakan reformasi kebijakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko secara berkelanjutan, transparan, akuntabel, dan menerapkan prinsip kehatihatian 3. Pemerintah Daerah mendukung pelaksanaan reformasi dengan: a. memberikan masukan terkait penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko; dan/atau b. menyediakan data dan/atau informasi penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, sesuai kewenangan masing- masing Pasal 311 : Kementerian Koordinator menetapkan Rencana Aksi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
  • 21. KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA 1. Pendanaan pengembangan Sistem OSS dibebankan kepada APBN. 2. Pendanaan penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada kementerian/lembaga dibebankan kepada APBN dan sumber lain yang sah. 3. Pendanaan penyelenggaraan PerizinanBerusaha Berbasis Risiko pada Pemerintah Daerah provinsi dibebankan kepada APBD Provinsi dan sumber lain yang sah. 4. Pendanaan penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko pada Pemerintah Daerah kabupaten/kota dibebankan kepada APBD Kabupaten/Kota dan sumber lain yang sah PENDANAAN 1. Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota wajib menyelesaikan hambatan dan permasalahan di bidangnya dalam pelaksanaan Perizinan Berusaha. 2. Dalam hal peraturan perundang-undangan tidak mengatur hal untuk penyelesaian hambatan dan permasalahan, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/wali kota berwenang untuk menetapkan keputusan dan/atau melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka penyelesaian hambatan dan permasalahan dimaksud sepanjang sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Sanksi dikenakan kepada: a. Pejabat Pemerintah yang tidak menyelenggarakan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko melalui Sistem OSS b. Pelaku Usaha yang melakukan pelanggaran sesuai sektor bidang usaha PENYELESAIAN HAMBATAN SANKSI 6 7 4