SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Sejarah singkat
Dalam sejarah, minat para ilmuwan terhadap pentingnya
wilayah hutan dalam daur hidrologi sudah sangat lama.
Pada abad pertengahan, raja raj Perancis menyadari
peranan wilayah hutan terhadap aliran sungai. Diawali
pada abad ke-17 di Itali telah disadari tentang pengaruh
hutan terhadap menurunnya limpasan permukaan dan
dengan demikian mengakibatkan bahaya banjir dan
erosi.
• Saat ini, dalam banyak negara banyak yang telah / sedang
melakukan bermacam-macam penelitian untuk
menghubungkan perlakuan-perlakuan hutan terhadap prilaku
hidrologi. Hal umum yang sudah di peroleh yaitu
• Penggunaan vegetasi penutup hutan akan meningkatkan
produksi air (water yield)
• Tumbuhnya vegetasi penutup hutan akan menurunkan
produksi air
• Di beberapa tempat akar-akar tanaman mengambil air tanah
sedangkan penghilangan vegetasi tertutup akan menurunkan
evapotranspirasi dan akibatnya akan meningkatkan debit aliran
sungai
• Evaporasi dari tanah yang gundul dan serasah akan meningkat
setelah penghilangan vegetasi penutup hutan.
• Penghilanag hutan meningkatkan kisaran antara aliran sungai
yang tinggi dan yang rendah dan akibatnya meningkatkan
aliran yang maksimum
Kondisi iklim dala hutan
Suhu dan radiasi
Karena adanya tajuk pohon-pohon, persentase
terbesar radiasi matahri di pantulkan kembali. Pada
kondisi yang ekstrim hanya 1% radiasi matahari yang
mampu masuk ke dalam hutan. Akibatnya suhu
dikedalaman hutan tetap lebih rendah.
pengaruh neto tajuk hutan adalah terjadinya
peradaman fluktuasi suhu harian. Jika ditaksir untuk
setahun suhu rata-rata tahunan dikawasan hutan
sedikit lebih rendah dari pada suhu rata-rata tahunan
di daerah terbuka.
Kelembaban
• Karena suhu udara di dalam
hutan lebih dingin, kelembaban
nisbi juga mungkin 10% lebih
tinggi dibandingkan dengan
daerah diluar hutan.
Angin
• Karena hutan membelokkan angin keatas dan
mengurangi kecepatannya, maka hutan merupakan
penghalang mekanis terhadap angin. Ini semakin
penting bagi hutan yang lebih lebat seperti hutan
penggugur daun berdaun lebar.
• Pengamat menunjukkan bahwa kecepatan angin di
dalam hutan berkisar dari 10-67% daerah daerah-
daerah terbuka di dekatnya, tergantung dari
karakteristik dan kondisi hutan ini.
Presipitasi
• Presipitasi lokal dapat ditingkatkan secara nyata
oleh tegakan-tegakan hutan dalam keadaan-
keadaan tertentu di mana hutan-hutan itu
menangkap massa udara lembab dan
menyebabkan kondensasi pada daun-daun dan
batang.
• Hutan tentu mentransppirasikan sejumlah besar
uap ke udara. Namun, kita juga harus ingat bahwa
udara yang dimasuki uap air biasanya dibawa oleh
angin yang mungkin beberapa ratus kilometer
jauhnya dalam beberapa jam.
Intersepsi
• Kepentingan intersepsi beragam dengan
sifat dengan sifat dan kerapatan vegetasi,
karakteristik presipitasi (bentuk, intensitas,
dan lamanya ) seperti energi yang tersedia
untuk evaporasi air yang di intersepsi
selam dan setelah hujan.
Evapotranspirasi
Faktor-faktor lingkungan yang mengendalikan evapotranspirasi
adalah :
1. Radiasi
2. Pasokan air
3. Karakteristik tanah ( lengas tanah )
4. Defisit penjenuhan di udara
5. Gerakan udara horizontal dan vertikal
Penutup vegetasi mengurangi jumlah
penetrasi radiasi matahari dan dengan
demikian memperendah suhu-suhu udara
dan tanah. Seresah memberikan lapisan
penyekat dari humus. Ini menyebabkan
evaporasi dari tanah di hutan sekitar 10
hingga 80% dari pada evaporasi yang diukur
pada daerah-daerah yang terbuka.
Akan tetapi, dari daerah-daerah yang
bervegetasi, mekanisme kehilangan air
yang paling penting bukanlah
melaluievaporasi tanah, tetapi melalui
transpirasi. Sebagian besar faktor-
faktor lingkungan yang disebutkan
diatas memainkan peranan penting
dalam transpirasi.
Infiltrasi
Hutan merupakan rintangan terhadap gerakan
menurun air. Pada umumnya, tanah-tanah
hutan cenderung memiliki laju infiltrasi yang
tinggi karena timbunan seresah ( dari tetesan
yang jatuh dari daun, ranting dan cabang )
pada lantai hutan, penetrasi akar ( pengaruh
perforasi ) ke dalam sistem tanah, aktivitas
organisme tanah yang lebih tinggi ( seperti
cacing tanah ) dan lebih jarang terjadinya
suhu beku ( frost )
Aliran permukaan
• Tidak semua limpasan dari kawasan-
kawasan yang di hutankan memiliki
karakteristik-karakteristik aliran
permukaan. Pada tanah-tanah
tertentu, aliran bawah permukaan dan
bukan aliran permukaan, dapat memberi
batas bentuk hidrograf limpasan.
Limpasan
• Pengamatan hidrolog hutan selama
bertahun-tahun telah menunjukan bahwa
limpasan permukaan pada DAS yang
berhutan dan jarang sekali. Pada
umumnya, dapat dikemukakan bahwa
berhubungan dengan meningkatnya laju
infiltrasi (disebabkan karena kapasitas
penyerap serasah yang tinggi), aliran
maksimum yang dihrapkan dari kawasan
yang berhutan lebih rendah.
Debit-debit Maksimum
• Debit maksimum kawasan-kawasan yang
berhutan hampir selalu kurang daripada
kawasan-kawasan yang tidak berhutan.
Namun, menjadi lebih sulit untuk
mendeteksi pengaruh hutan terhadap
aliran-aliran sungai pada DAS yang luas.
Ini disebabkan karena distribusi presipitasi
yang tidak merata di atas DAS dan
kompleksitas geologi dan faktor-faktor
penutup tanah
Aliran-aliran yang rendah
• Pada kondisi-kondisi iklim sedang (dimana iklim
jarang sekali terbatas), penghilangan penutup
hutan telah mengakibatkan kenaikan dalam
aliran-aliran yang rendah pada akhir musim
panas. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
pada akhir musim panas (musim kering)
pengisian kembali aliran sungai berasal dari air
tanah. Karena lebih banyak vegetasi akan
berarti volume akar yang lebih besar pada
volume tanah tertentu, maka lebih banyak air
yang diekstrak oleh vegetasi,yang semestinya
masuk dalam aliran sungai.
Hidro hutan riemz.ppt

More Related Content

What's hot

PROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIPROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIAsmawi Abdullah
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiNurul Afdal Haris
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
 
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptKonsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptDWI P.H
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANEDIS BLOG
 
Topik 1 - Asas Hidrologi
Topik 1 - Asas HidrologiTopik 1 - Asas Hidrologi
Topik 1 - Asas HidrologiI-Civec
 
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhanFaktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhanArethack Mywwa
 
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhanFaktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhanArethack Mywwa
 
Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Dinda R P
 
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasangeo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasanKasmah De' Davinci
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDwi Anita
 
laporan observasi kekeringan
laporan observasi kekeringanlaporan observasi kekeringan
laporan observasi kekeringanivanfpramudya
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Verani Nurizki
 

What's hot (20)

Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Dinamika hidrosfer
Dinamika hidrosferDinamika hidrosfer
Dinamika hidrosfer
 
PROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGIPROSES KITARAN HIDROLOGI
PROSES KITARAN HIDROLOGI
 
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah HidrologiMateri Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
Materi Hidrologi Hutan Mata Kuliah Hidrologi
 
Daerah resapan air
Daerah resapan airDaerah resapan air
Daerah resapan air
 
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1
 
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERHUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFER
 
Hidrosfer
HidrosferHidrosfer
Hidrosfer
 
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa pptKonsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
Konsep Dasar Bumi dan Antariksa ppt
 
HIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTANHIDROLOGI HUTAN
HIDROLOGI HUTAN
 
Kitaran air nota
Kitaran air notaKitaran air nota
Kitaran air nota
 
Topik 1 - Asas Hidrologi
Topik 1 - Asas HidrologiTopik 1 - Asas Hidrologi
Topik 1 - Asas Hidrologi
 
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhanFaktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhanFaktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
Faktor faktor yang mempengaruhi tumbuhan
 
Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)Kekeringan (Geografi)
Kekeringan (Geografi)
 
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasangeo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
geo penggal 2 Menghuraikan jenis – jenis kerpasan
 
Dinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan HidrosferDinamika Perubahan Hidrosfer
Dinamika Perubahan Hidrosfer
 
laporan observasi kekeringan
laporan observasi kekeringanlaporan observasi kekeringan
laporan observasi kekeringan
 
Kemarau panjang
Kemarau panjangKemarau panjang
Kemarau panjang
 
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X) Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
Dinamika hidrosfer (Geografi kelas X)
 

Similar to Hidro hutan riemz.ppt

KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIRKONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIRfrenkytanzil5
 
Tugas power poin uas
Tugas power poin uasTugas power poin uas
Tugas power poin uaslukmanmaya
 
2. BAB I (Pendahuluan).pdf
2. BAB I (Pendahuluan).pdf2. BAB I (Pendahuluan).pdf
2. BAB I (Pendahuluan).pdfAlusHidayati1
 
Akibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutanAkibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutanWilly Chandra
 
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Ieke Ayu
 
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfmateri kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfvandamustika
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.pptcempebalap
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airPuan Habibah
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanamanselona
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanEDIS BLOG
 

Similar to Hidro hutan riemz.ppt (20)

KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIRKONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
KONSERVASI DAN PENGENDALIAN DAYA RUSAK AIR
 
Tugas power poin uas
Tugas power poin uasTugas power poin uas
Tugas power poin uas
 
Tugas power poin uas
Tugas power poin uasTugas power poin uas
Tugas power poin uas
 
Tugas power poin uas
Tugas power poin uasTugas power poin uas
Tugas power poin uas
 
Tugas power poin uas
Tugas power poin uasTugas power poin uas
Tugas power poin uas
 
2. BAB I (Pendahuluan).pdf
2. BAB I (Pendahuluan).pdf2. BAB I (Pendahuluan).pdf
2. BAB I (Pendahuluan).pdf
 
Konversi hutan 2
Konversi hutan 2Konversi hutan 2
Konversi hutan 2
 
Akibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutanAkibat Konversi hutan
Akibat Konversi hutan
 
GAMBUT.pptx
GAMBUT.pptxGAMBUT.pptx
GAMBUT.pptx
 
Bab ekologi
Bab ekologiBab ekologi
Bab ekologi
 
WaterCycleReview.ppt
WaterCycleReview.pptWaterCycleReview.ppt
WaterCycleReview.ppt
 
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...
 
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdfmateri kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
materi kuliah PSDA-banjir-dan-kekeringan.pdf
 
Tipe tipe ekosistem
Tipe tipe ekosistemTipe tipe ekosistem
Tipe tipe ekosistem
 
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.pptPPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.ppt
PPT-UEU-Pengolahan-Air-Bersih-Pertemuan-2.ppt
 
hidrologi
hidrologihidrologi
hidrologi
 
Hidrologi dan earth sistem
Hidrologi dan earth sistemHidrologi dan earth sistem
Hidrologi dan earth sistem
 
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
 
7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman7 kebutuhan air tanaman
7 kebutuhan air tanaman
 
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik HutanTerjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
Terjemahan bab 7 forest hidrologi Karakteristik Hutan
 

Recently uploaded

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxMateriSMPTDarulFalah
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Fathan Emran
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfssuser29a952
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxtressa8
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptxErikaPutriJayantini
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxrandikaakbar11
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarAureliaAflahAzZahra
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakDianPermana63
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025Fikriawan Hasli
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASsusilowati82
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurDoddiKELAS7A
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanaji guru
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikNegustinNegustin
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?AdePutraTunggali
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxMas PauLs
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)Ammar Ahmad
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8RiniWulandari49
 

Recently uploaded (20)

Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
Bahan Ajar Power Point Materi Campuran kelas 8
 

Hidro hutan riemz.ppt

  • 1.
  • 2. Sejarah singkat Dalam sejarah, minat para ilmuwan terhadap pentingnya wilayah hutan dalam daur hidrologi sudah sangat lama. Pada abad pertengahan, raja raj Perancis menyadari peranan wilayah hutan terhadap aliran sungai. Diawali pada abad ke-17 di Itali telah disadari tentang pengaruh hutan terhadap menurunnya limpasan permukaan dan dengan demikian mengakibatkan bahaya banjir dan erosi.
  • 3. • Saat ini, dalam banyak negara banyak yang telah / sedang melakukan bermacam-macam penelitian untuk menghubungkan perlakuan-perlakuan hutan terhadap prilaku hidrologi. Hal umum yang sudah di peroleh yaitu • Penggunaan vegetasi penutup hutan akan meningkatkan produksi air (water yield) • Tumbuhnya vegetasi penutup hutan akan menurunkan produksi air • Di beberapa tempat akar-akar tanaman mengambil air tanah sedangkan penghilangan vegetasi tertutup akan menurunkan evapotranspirasi dan akibatnya akan meningkatkan debit aliran sungai • Evaporasi dari tanah yang gundul dan serasah akan meningkat setelah penghilangan vegetasi penutup hutan. • Penghilanag hutan meningkatkan kisaran antara aliran sungai yang tinggi dan yang rendah dan akibatnya meningkatkan aliran yang maksimum
  • 4. Kondisi iklim dala hutan Suhu dan radiasi Karena adanya tajuk pohon-pohon, persentase terbesar radiasi matahri di pantulkan kembali. Pada kondisi yang ekstrim hanya 1% radiasi matahari yang mampu masuk ke dalam hutan. Akibatnya suhu dikedalaman hutan tetap lebih rendah. pengaruh neto tajuk hutan adalah terjadinya peradaman fluktuasi suhu harian. Jika ditaksir untuk setahun suhu rata-rata tahunan dikawasan hutan sedikit lebih rendah dari pada suhu rata-rata tahunan di daerah terbuka.
  • 5. Kelembaban • Karena suhu udara di dalam hutan lebih dingin, kelembaban nisbi juga mungkin 10% lebih tinggi dibandingkan dengan daerah diluar hutan.
  • 6. Angin • Karena hutan membelokkan angin keatas dan mengurangi kecepatannya, maka hutan merupakan penghalang mekanis terhadap angin. Ini semakin penting bagi hutan yang lebih lebat seperti hutan penggugur daun berdaun lebar. • Pengamat menunjukkan bahwa kecepatan angin di dalam hutan berkisar dari 10-67% daerah daerah- daerah terbuka di dekatnya, tergantung dari karakteristik dan kondisi hutan ini.
  • 7. Presipitasi • Presipitasi lokal dapat ditingkatkan secara nyata oleh tegakan-tegakan hutan dalam keadaan- keadaan tertentu di mana hutan-hutan itu menangkap massa udara lembab dan menyebabkan kondensasi pada daun-daun dan batang. • Hutan tentu mentransppirasikan sejumlah besar uap ke udara. Namun, kita juga harus ingat bahwa udara yang dimasuki uap air biasanya dibawa oleh angin yang mungkin beberapa ratus kilometer jauhnya dalam beberapa jam.
  • 8. Intersepsi • Kepentingan intersepsi beragam dengan sifat dengan sifat dan kerapatan vegetasi, karakteristik presipitasi (bentuk, intensitas, dan lamanya ) seperti energi yang tersedia untuk evaporasi air yang di intersepsi selam dan setelah hujan.
  • 9. Evapotranspirasi Faktor-faktor lingkungan yang mengendalikan evapotranspirasi adalah : 1. Radiasi 2. Pasokan air 3. Karakteristik tanah ( lengas tanah ) 4. Defisit penjenuhan di udara 5. Gerakan udara horizontal dan vertikal
  • 10. Penutup vegetasi mengurangi jumlah penetrasi radiasi matahari dan dengan demikian memperendah suhu-suhu udara dan tanah. Seresah memberikan lapisan penyekat dari humus. Ini menyebabkan evaporasi dari tanah di hutan sekitar 10 hingga 80% dari pada evaporasi yang diukur pada daerah-daerah yang terbuka.
  • 11. Akan tetapi, dari daerah-daerah yang bervegetasi, mekanisme kehilangan air yang paling penting bukanlah melaluievaporasi tanah, tetapi melalui transpirasi. Sebagian besar faktor- faktor lingkungan yang disebutkan diatas memainkan peranan penting dalam transpirasi.
  • 12. Infiltrasi Hutan merupakan rintangan terhadap gerakan menurun air. Pada umumnya, tanah-tanah hutan cenderung memiliki laju infiltrasi yang tinggi karena timbunan seresah ( dari tetesan yang jatuh dari daun, ranting dan cabang ) pada lantai hutan, penetrasi akar ( pengaruh perforasi ) ke dalam sistem tanah, aktivitas organisme tanah yang lebih tinggi ( seperti cacing tanah ) dan lebih jarang terjadinya suhu beku ( frost )
  • 13. Aliran permukaan • Tidak semua limpasan dari kawasan- kawasan yang di hutankan memiliki karakteristik-karakteristik aliran permukaan. Pada tanah-tanah tertentu, aliran bawah permukaan dan bukan aliran permukaan, dapat memberi batas bentuk hidrograf limpasan.
  • 14. Limpasan • Pengamatan hidrolog hutan selama bertahun-tahun telah menunjukan bahwa limpasan permukaan pada DAS yang berhutan dan jarang sekali. Pada umumnya, dapat dikemukakan bahwa berhubungan dengan meningkatnya laju infiltrasi (disebabkan karena kapasitas penyerap serasah yang tinggi), aliran maksimum yang dihrapkan dari kawasan yang berhutan lebih rendah.
  • 15. Debit-debit Maksimum • Debit maksimum kawasan-kawasan yang berhutan hampir selalu kurang daripada kawasan-kawasan yang tidak berhutan. Namun, menjadi lebih sulit untuk mendeteksi pengaruh hutan terhadap aliran-aliran sungai pada DAS yang luas. Ini disebabkan karena distribusi presipitasi yang tidak merata di atas DAS dan kompleksitas geologi dan faktor-faktor penutup tanah
  • 16. Aliran-aliran yang rendah • Pada kondisi-kondisi iklim sedang (dimana iklim jarang sekali terbatas), penghilangan penutup hutan telah mengakibatkan kenaikan dalam aliran-aliran yang rendah pada akhir musim panas. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa pada akhir musim panas (musim kering) pengisian kembali aliran sungai berasal dari air tanah. Karena lebih banyak vegetasi akan berarti volume akar yang lebih besar pada volume tanah tertentu, maka lebih banyak air yang diekstrak oleh vegetasi,yang semestinya masuk dalam aliran sungai.