Ada dua konsep utama imbalan air yaitu lebihan air dan kekurangan air. Imbalan air di kawasan perkotaan menjadi lebih kompleks kerana manusia telah mengubah kitaran air dan sistem imbalan semula jadi. Faktor seperti iklim, topografi, batuan, tumbuhan, aktiviti manusia dan kehadiran badan air mempengaruhi variasi imbalan air di ruang dan masa.
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada di bumi. Termasuk siklus air, perairan darat seperti sungai dan danau, serta rawa. Siklus air dimulai dari evaporasi air laut dan darat oleh matahari menjadi uap, kondensasi menjadi awan, dan presipitasi berupa hujan yang jatuh. Air permukaan mengalir ke perairan darat sedangkan air tanah diserap tanah. Banjir dapat terjadi ketika curah hu
Ekosistem darat dan akuatik dipengaruhi oleh faktor abiotik lingkungan seperti curah hujan, suhu, dan kedalaman. Ekosistem darat terdiri dari hutan hujan tropis, padang rumput, gurun, hutan gugur temperata, taiga, dan tundra. Ekosistem akuatik terdiri dari danau, rawa, sungai, zona intertidal, neritik, dan pelagik. Ekosistem buatan dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya
Ada dua konsep utama imbalan air yaitu lebihan air dan kekurangan air. Imbalan air di kawasan perkotaan menjadi lebih kompleks kerana manusia telah mengubah kitaran air dan sistem imbalan semula jadi. Faktor seperti iklim, topografi, batuan, tumbuhan, aktiviti manusia dan kehadiran badan air mempengaruhi variasi imbalan air di ruang dan masa.
Proses menegak dalam kitaran hidrologi terdiri daripada sejatan, sejat peluhan, pemeluwapan, kerpasan, pintasan silara dan resapan. Proses-proses ini melibatkan perpindahan air dari permukaan bumi ke atmosfera dan sebaliknya.
Hidrosfer adalah bagian lapisan air yang menutupi atau berada di bumi. Termasuk siklus air, perairan darat seperti sungai dan danau, serta rawa. Siklus air dimulai dari evaporasi air laut dan darat oleh matahari menjadi uap, kondensasi menjadi awan, dan presipitasi berupa hujan yang jatuh. Air permukaan mengalir ke perairan darat sedangkan air tanah diserap tanah. Banjir dapat terjadi ketika curah hu
Ekosistem darat dan akuatik dipengaruhi oleh faktor abiotik lingkungan seperti curah hujan, suhu, dan kedalaman. Ekosistem darat terdiri dari hutan hujan tropis, padang rumput, gurun, hutan gugur temperata, taiga, dan tundra. Ekosistem akuatik terdiri dari danau, rawa, sungai, zona intertidal, neritik, dan pelagik. Ekosistem buatan dibuat oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer, termasuk jenis air di permukaan bumi seperti laut, sungai, danau, dan air tanah. Dibahas pula jenis-jenis laut berdasarkan sebab terjadinya, letaknya, dan kedalamannya.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika hidrosfer yang meliputi siklus air, perairan darat seperti sungai dan danau, laut dan pesisir, serta wilayah laut Indonesia. Dijelaskan pula aktivitas terkait siklus air, manfaat sumber daya air, dan ancaman terhadap kualitas perairan.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
Daerah resapan air adalah daerah dimana air hujan diserap ke dalam tanah, membentuk aliran air tanah. Daerah ini memiliki vegetasi yang dapat menyaring air dan mengendalikan laju limpahan air serta menyimpan air untuk musim kemarau dan mencegah banjir. Perlindungan daerah resapan penting untuk menjaga fungsinya namun sering terganggu pembangunan berlebihan.
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam menyediakan air untuk kehidupan di bumi. Air berpindah antara laut, atmosfer, dan daratan melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi seperti hujan. Banjir dapat menyebabkan kerusakan, namun upaya konservasi dan reboisasi dapat membantu mengurangi risikonya.
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas tentang siklus air, perairan darat seperti air tanah dan sungai, serta potensi dan cara pelestarian sumber daya air. Secara khusus dijelaskan tentang proses siklus air, jenis air tanah, manfaat dan pencemaran sungai, serta upaya konservasi perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer yang meliputi siklus air, perairan darat seperti sungai, danau dan rawa, serta upaya penanggulangan banjir. Juga membahas tentang perairan laut seperti klasifikasi, morfologi dasar laut, dan sifat-sifat air laut.
Mata kuliah hidrologi hutan membahas tentang peran hutan dalam siklus air dan pengaruhnya terhadap sistem hidrologi. Hutan berfungsi sebagai penyerap air hujan, mencegah erosi tanah, dan menjaga aliran air tanah. Ketika hutan ditebang, fungsi-fungsi tersebut hilang sehingga dapat mengganggu sistem hidrologi wilayah.
Kitaran air dan fosforus sangat penting untuk kehidupan di bumi. Kitaran air mengalirkan air untuk pertanian, pengangkutan, domestik, rekreasi dan perindustrian. Kitaran fosforus pula menyokong pertumbuhan tumbuhan. Namun, aktiviti manusia seperti perindustrian, pembalakan dan pembangunan bandar boleh mengganggu kedua-dua kitaran ini.
Faktor-faktor yang mempengarui tumbuhan adalah faktor biotik seperti iklim dan jenis tanaman, serta faktor abiotik seperti hujan, kemarau, kelembapan dan angin. Hujan diperlukan untuk fotosintesis, penyerapan nutrien, dan transpirasi tanaman. Kekurangan hujan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat. Angin dapat memindahkan debunga, spora penyakit, dan serangga, tetapi terlalu kuat
Faktor-faktor seperti hujan, kemarau, kelembapan, dan angin mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Hujan diperlukan untuk fotosintesis, penyerapan nutrien, dan transpirasi tetapi kemarau dan kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu. Angin diperlukan untuk pendebungaan dan pertukaran gas tetapi terlalu kuat dapat merosakkan tanaman secara fizikal atau menyebarkan penyakit.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis kerpasan seperti hujan, salju, hujan beku, hujan batu, dan embun beku. Jenis-jenis kerpasan ini terbentuk melalui proses pemerwapan dan pendinginan air di dalam awan. Hujan terjadi ketika titik-titik air membesar dan jatuh ke bumi, sedangkan salju terbentuk dari butiran es yang jatuh. Hujan beku adalah campuran air dan es, sementara hujan batu terdiri d
Presentasi ini membahas tentang kekeringan di Indonesia. Kekeringan didefinisikan sebagai keadaan kekurangan air yang ekstrim dalam waktu lama, yang disebabkan oleh curah hujan yang tidak merata di seluruh Indonesia dan seringkali di bawah rata-rata. Kekeringan juga diperparah oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar dan pengambilan air tanah berlebihan. Dampak kekeringan yang signifikan terlihat pada sektor pertanian
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer dan siklus hidrologi. Hidrosfer merupakan daerah perairan di bumi yang meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air di atmosfer. Siklus hidrologi adalah proses peredaran air secara terus menerus melalui proses evapotranspirasi, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, perkolasi, dan limpasan.
Ekosistem darat dan akuatik memiliki berbagai jenis yang berbeda berdasarkan faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu, dan kedalaman. Beberapa ekosistem darat antara lain hutan hujan tropis, gurun, dan tundra yang memiliki vegetasi dan hewan adaptif terhadap iklim masing-masing. Ekosistem akuatik seperti danau, sungai, dan laut dibagi berdasarkan kedalaman menjadi zona intertidal, neritik, dan pel
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer, termasuk jenis air di permukaan bumi seperti laut, sungai, danau, dan air tanah. Dibahas pula jenis-jenis laut berdasarkan sebab terjadinya, letaknya, dan kedalamannya.
Dokumen tersebut membahas tentang dinamika hidrosfer yang meliputi siklus air, perairan darat seperti sungai dan danau, laut dan pesisir, serta wilayah laut Indonesia. Dijelaskan pula aktivitas terkait siklus air, manfaat sumber daya air, dan ancaman terhadap kualitas perairan.
Materi dari Dosen (Pak Uca, Ph.D)
1. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar proses-proses hidrologi yang terjadi pada wilayah hutan
2. Tujuan Khusus Pembelajaran
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sejarah hidrologi hutan
b. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air kawasan hutan
c. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar kondisi-kondisi iklim dalam hutan
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh intersepsi terhadap air hujan
e. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar evapotranspirasi yang terjadi pada wilayah hutan
f. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar pengaruh vegetasi terhadap kehilangan air tanah.
g. Mahasiswa dapat menjelaskan dengan benar neraca air pada wilayah hutan.
Daerah resapan air adalah daerah dimana air hujan diserap ke dalam tanah, membentuk aliran air tanah. Daerah ini memiliki vegetasi yang dapat menyaring air dan mengendalikan laju limpahan air serta menyimpan air untuk musim kemarau dan mencegah banjir. Perlindungan daerah resapan penting untuk menjaga fungsinya namun sering terganggu pembangunan berlebihan.
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam menyediakan air untuk kehidupan di bumi. Air berpindah antara laut, atmosfer, dan daratan melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi seperti hujan. Banjir dapat menyebabkan kerusakan, namun upaya konservasi dan reboisasi dapat membantu mengurangi risikonya.
HUBUNGAN MANUSIA DAN LINGKUNGAN AKIBAT DINAMIKA HIDROSFERNesha Mutiara
Dokumen tersebut membahas tentang siklus air, perairan darat seperti air tanah dan sungai, serta potensi dan cara pelestarian sumber daya air. Secara khusus dijelaskan tentang proses siklus air, jenis air tanah, manfaat dan pencemaran sungai, serta upaya konservasi perairan.
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer yang meliputi siklus air, perairan darat seperti sungai, danau dan rawa, serta upaya penanggulangan banjir. Juga membahas tentang perairan laut seperti klasifikasi, morfologi dasar laut, dan sifat-sifat air laut.
Mata kuliah hidrologi hutan membahas tentang peran hutan dalam siklus air dan pengaruhnya terhadap sistem hidrologi. Hutan berfungsi sebagai penyerap air hujan, mencegah erosi tanah, dan menjaga aliran air tanah. Ketika hutan ditebang, fungsi-fungsi tersebut hilang sehingga dapat mengganggu sistem hidrologi wilayah.
Kitaran air dan fosforus sangat penting untuk kehidupan di bumi. Kitaran air mengalirkan air untuk pertanian, pengangkutan, domestik, rekreasi dan perindustrian. Kitaran fosforus pula menyokong pertumbuhan tumbuhan. Namun, aktiviti manusia seperti perindustrian, pembalakan dan pembangunan bandar boleh mengganggu kedua-dua kitaran ini.
Faktor-faktor yang mempengarui tumbuhan adalah faktor biotik seperti iklim dan jenis tanaman, serta faktor abiotik seperti hujan, kemarau, kelembapan dan angin. Hujan diperlukan untuk fotosintesis, penyerapan nutrien, dan transpirasi tanaman. Kekurangan hujan dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat. Angin dapat memindahkan debunga, spora penyakit, dan serangga, tetapi terlalu kuat
Faktor-faktor seperti hujan, kemarau, kelembapan, dan angin mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Hujan diperlukan untuk fotosintesis, penyerapan nutrien, dan transpirasi tetapi kemarau dan kekurangan air dapat menyebabkan tanaman layu. Angin diperlukan untuk pendebungaan dan pertukaran gas tetapi terlalu kuat dapat merosakkan tanaman secara fizikal atau menyebarkan penyakit.
Dokumen ini membahas tentang berbagai jenis kerpasan seperti hujan, salju, hujan beku, hujan batu, dan embun beku. Jenis-jenis kerpasan ini terbentuk melalui proses pemerwapan dan pendinginan air di dalam awan. Hujan terjadi ketika titik-titik air membesar dan jatuh ke bumi, sedangkan salju terbentuk dari butiran es yang jatuh. Hujan beku adalah campuran air dan es, sementara hujan batu terdiri d
Presentasi ini membahas tentang kekeringan di Indonesia. Kekeringan didefinisikan sebagai keadaan kekurangan air yang ekstrim dalam waktu lama, yang disebabkan oleh curah hujan yang tidak merata di seluruh Indonesia dan seringkali di bawah rata-rata. Kekeringan juga diperparah oleh aktivitas manusia seperti penebangan liar dan pengambilan air tanah berlebihan. Dampak kekeringan yang signifikan terlihat pada sektor pertanian
Dokumen tersebut membahas tentang hidrosfer dan siklus hidrologi. Hidrosfer merupakan daerah perairan di bumi yang meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air di atmosfer. Siklus hidrologi adalah proses peredaran air secara terus menerus melalui proses evapotranspirasi, kondensasi, presipitasi, infiltrasi, perkolasi, dan limpasan.
Ekosistem darat dan akuatik memiliki berbagai jenis yang berbeda berdasarkan faktor lingkungan seperti curah hujan, suhu, dan kedalaman. Beberapa ekosistem darat antara lain hutan hujan tropis, gurun, dan tundra yang memiliki vegetasi dan hewan adaptif terhadap iklim masing-masing. Ekosistem akuatik seperti danau, sungai, dan laut dibagi berdasarkan kedalaman menjadi zona intertidal, neritik, dan pel
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis ekosistem darat dan akuatik beserta ciri-cirinya. Secara garis besar dibahas 5 jenis ekosistem darat yaitu hutan hujan tropis, padang rumput, gurun, hutan gugur temperata, dan taiga. Sedangkan ekosistem akuatik dibedakan menjadi air tawar (danau, lahan basah, sungai) dan laut (zona intertidal, neritik, pelagik). Diakhiri den
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis ekosistem darat dan akuatik, meliputi hutan hujan tropis, gurun, hutan gugur temperata, taiga, tundra, danau, sungai, rawa, serta zona intertidal, neritik dan pelagik di laut. Dokumen ini juga membahas ekosistem buatan seperti sawah dan perkebunan.
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan, termasuk banjir dan kekeringan, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan seperti reboisasi, penebangan secara selektif, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang akibat konversi hutan di Indonesia, termasuk kerusakan lingkungan seperti banjir, kekeringan, tanah longsor, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon, dan kepunahan spesies. Dokumen tersebut juga menyarankan strategi perlindungan hutan yang berkelanjutan seperti reboisasi, tebang pilih, dan sosialisasi UU penebangan hutan.
Dokumen tersebut membahas tentang ekologi dan berbagai jenis ekosistem yang ada. Secara singkat, dibahas tentang definisi ekologi sebagai ilmu yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, komponen-komponen ekosistem, proses yang terjadi di dalam ekosistem, serta berbagai tipe ekosistem seperti ekosistem air, hutan, padang rumput, gurun dan lainnya.
Siklus air adalah pergerakan air di bumi yang terjadi secara terus menerus. Air berpindah antara lautan, atmosfer, dan daratan melalui proses penguapan, kondensasi, hujan, dan limpasan. Energi yang mendorong siklus air berasal dari panas matahari. Gangguan terhadap siklus air dapat terjadi akibat aktivitas manusia seperti pembangunan berlebihan dan kerusakan lingkungan.
Kul model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap pr...Ieke Ayu
Dokumen tersebut membahas tentang model dinamika atmosfer dalam perubahan iklim dan pengaruhnya terhadap presipitasi pada lingkungan pertanian. Ringkasannya adalah: (1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang iklim, perubahan iklim, dan dampak perubahan iklim termasuk peningkatan suhu dan mencairnya es di kutub. (2) Dokumen tersebut juga membahas tentang dampak perubahan iklim pada sektor pertanian di Indonesia mel
1. Dokumen membahas beberapa ekosistem darat dan perairan, termasuk ciri-cirinya.
2. Ekosistem darat yang dijelaskan antara lain padang pasir, hutan hujan tropis, zona arid, hutan boreal, dan padang rumput.
3. Ekosistem perairan yang disebutkan meliputi ekosistem pantai, mangrove, terumbu karang, dan air tawar.
Dokumen tersebut membahas proses siklus hidrologi yang terdiri dari tiga siklus yaitu pendek, sedang, dan panjang. Siklus ini menjelaskan pergerakan air di bumi yang terjadi secara terus menerus karena pemanasan oleh matahari. Dokumen juga mendefinisikan istilah-istilah yang terkait dengan ilmu hidrologi seperti presipitasi, infiltrasi, runoff, evaporasi dan transpirasi.
1) Dokumen membahas siklus hidrologi dimana air berpindah dari laut ke atmosfer kemudian turun kembali sebagai hujan dan mengalir ke laut.
2) Terjadi proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi dalam siklus ini. Sebagian air hujan mengalir, sebagian diserap tanah, dan sebagian lagi mengisi air tanah.
3) Al-Quran menyebutkan tentang siklus hidrologi dan bagaimana Allah menumbuhkan tanaman den
Dokumen tersebut membahas tentang hidrologi dan ilmu terkait lainnya. Terdapat beberapa cabang hidrologi seperti potamologi yang mempelajari aliran permukaan, limnologi yang mempelajari air danau, dan geohidrologi yang mempelajari air tanah. Dokumen juga menjelaskan siklus hidrologi dimana air berpindah antara atmosfer dan permukaan bumi melalui proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi. Ber
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airPuan Habibah
Dokumen tersebut membahas tentang produktivitas tanaman tropis yang terkait dengan pemanfaatan air. Air merupakan faktor penting bagi produksi pangan karena tanpa air maka produksi akan terhenti. Dokumen ini juga membahas peran air bagi pertumbuhan tanaman, sumber air potensial seperti sungai dan waduk, serta manfaat air dalam bidang pertanian.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Hidro hutan riemz.ppt
1.
2. Sejarah singkat
Dalam sejarah, minat para ilmuwan terhadap pentingnya
wilayah hutan dalam daur hidrologi sudah sangat lama.
Pada abad pertengahan, raja raj Perancis menyadari
peranan wilayah hutan terhadap aliran sungai. Diawali
pada abad ke-17 di Itali telah disadari tentang pengaruh
hutan terhadap menurunnya limpasan permukaan dan
dengan demikian mengakibatkan bahaya banjir dan
erosi.
3. • Saat ini, dalam banyak negara banyak yang telah / sedang
melakukan bermacam-macam penelitian untuk
menghubungkan perlakuan-perlakuan hutan terhadap prilaku
hidrologi. Hal umum yang sudah di peroleh yaitu
• Penggunaan vegetasi penutup hutan akan meningkatkan
produksi air (water yield)
• Tumbuhnya vegetasi penutup hutan akan menurunkan
produksi air
• Di beberapa tempat akar-akar tanaman mengambil air tanah
sedangkan penghilangan vegetasi tertutup akan menurunkan
evapotranspirasi dan akibatnya akan meningkatkan debit aliran
sungai
• Evaporasi dari tanah yang gundul dan serasah akan meningkat
setelah penghilangan vegetasi penutup hutan.
• Penghilanag hutan meningkatkan kisaran antara aliran sungai
yang tinggi dan yang rendah dan akibatnya meningkatkan
aliran yang maksimum
4. Kondisi iklim dala hutan
Suhu dan radiasi
Karena adanya tajuk pohon-pohon, persentase
terbesar radiasi matahri di pantulkan kembali. Pada
kondisi yang ekstrim hanya 1% radiasi matahari yang
mampu masuk ke dalam hutan. Akibatnya suhu
dikedalaman hutan tetap lebih rendah.
pengaruh neto tajuk hutan adalah terjadinya
peradaman fluktuasi suhu harian. Jika ditaksir untuk
setahun suhu rata-rata tahunan dikawasan hutan
sedikit lebih rendah dari pada suhu rata-rata tahunan
di daerah terbuka.
5. Kelembaban
• Karena suhu udara di dalam
hutan lebih dingin, kelembaban
nisbi juga mungkin 10% lebih
tinggi dibandingkan dengan
daerah diluar hutan.
6. Angin
• Karena hutan membelokkan angin keatas dan
mengurangi kecepatannya, maka hutan merupakan
penghalang mekanis terhadap angin. Ini semakin
penting bagi hutan yang lebih lebat seperti hutan
penggugur daun berdaun lebar.
• Pengamat menunjukkan bahwa kecepatan angin di
dalam hutan berkisar dari 10-67% daerah daerah-
daerah terbuka di dekatnya, tergantung dari
karakteristik dan kondisi hutan ini.
7. Presipitasi
• Presipitasi lokal dapat ditingkatkan secara nyata
oleh tegakan-tegakan hutan dalam keadaan-
keadaan tertentu di mana hutan-hutan itu
menangkap massa udara lembab dan
menyebabkan kondensasi pada daun-daun dan
batang.
• Hutan tentu mentransppirasikan sejumlah besar
uap ke udara. Namun, kita juga harus ingat bahwa
udara yang dimasuki uap air biasanya dibawa oleh
angin yang mungkin beberapa ratus kilometer
jauhnya dalam beberapa jam.
8. Intersepsi
• Kepentingan intersepsi beragam dengan
sifat dengan sifat dan kerapatan vegetasi,
karakteristik presipitasi (bentuk, intensitas,
dan lamanya ) seperti energi yang tersedia
untuk evaporasi air yang di intersepsi
selam dan setelah hujan.
9. Evapotranspirasi
Faktor-faktor lingkungan yang mengendalikan evapotranspirasi
adalah :
1. Radiasi
2. Pasokan air
3. Karakteristik tanah ( lengas tanah )
4. Defisit penjenuhan di udara
5. Gerakan udara horizontal dan vertikal
10. Penutup vegetasi mengurangi jumlah
penetrasi radiasi matahari dan dengan
demikian memperendah suhu-suhu udara
dan tanah. Seresah memberikan lapisan
penyekat dari humus. Ini menyebabkan
evaporasi dari tanah di hutan sekitar 10
hingga 80% dari pada evaporasi yang diukur
pada daerah-daerah yang terbuka.
11. Akan tetapi, dari daerah-daerah yang
bervegetasi, mekanisme kehilangan air
yang paling penting bukanlah
melaluievaporasi tanah, tetapi melalui
transpirasi. Sebagian besar faktor-
faktor lingkungan yang disebutkan
diatas memainkan peranan penting
dalam transpirasi.
12. Infiltrasi
Hutan merupakan rintangan terhadap gerakan
menurun air. Pada umumnya, tanah-tanah
hutan cenderung memiliki laju infiltrasi yang
tinggi karena timbunan seresah ( dari tetesan
yang jatuh dari daun, ranting dan cabang )
pada lantai hutan, penetrasi akar ( pengaruh
perforasi ) ke dalam sistem tanah, aktivitas
organisme tanah yang lebih tinggi ( seperti
cacing tanah ) dan lebih jarang terjadinya
suhu beku ( frost )
13. Aliran permukaan
• Tidak semua limpasan dari kawasan-
kawasan yang di hutankan memiliki
karakteristik-karakteristik aliran
permukaan. Pada tanah-tanah
tertentu, aliran bawah permukaan dan
bukan aliran permukaan, dapat memberi
batas bentuk hidrograf limpasan.
14. Limpasan
• Pengamatan hidrolog hutan selama
bertahun-tahun telah menunjukan bahwa
limpasan permukaan pada DAS yang
berhutan dan jarang sekali. Pada
umumnya, dapat dikemukakan bahwa
berhubungan dengan meningkatnya laju
infiltrasi (disebabkan karena kapasitas
penyerap serasah yang tinggi), aliran
maksimum yang dihrapkan dari kawasan
yang berhutan lebih rendah.
15. Debit-debit Maksimum
• Debit maksimum kawasan-kawasan yang
berhutan hampir selalu kurang daripada
kawasan-kawasan yang tidak berhutan.
Namun, menjadi lebih sulit untuk
mendeteksi pengaruh hutan terhadap
aliran-aliran sungai pada DAS yang luas.
Ini disebabkan karena distribusi presipitasi
yang tidak merata di atas DAS dan
kompleksitas geologi dan faktor-faktor
penutup tanah
16. Aliran-aliran yang rendah
• Pada kondisi-kondisi iklim sedang (dimana iklim
jarang sekali terbatas), penghilangan penutup
hutan telah mengakibatkan kenaikan dalam
aliran-aliran yang rendah pada akhir musim
panas. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa
pada akhir musim panas (musim kering)
pengisian kembali aliran sungai berasal dari air
tanah. Karena lebih banyak vegetasi akan
berarti volume akar yang lebih besar pada
volume tanah tertentu, maka lebih banyak air
yang diekstrak oleh vegetasi,yang semestinya
masuk dalam aliran sungai.