HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaFirdyannisa Iskandar
ringkasan materi geografi peminatan bab hidrosfer kelas X MIPA semester 2. power point ini saya buat dengan tujuan agar kalian bisa lebih memperdalam pengetahuan bab hidrosfer. slide dalam power point ini memang banyak. jadi lebih baik jangan di buat presentasi. cukup buat sumber belajar kalian aja. oiya tampilan dari slideshow yang saya buat ini menarik loh kawan. kalian bisa klik sub bab tertentu untuk melihat penjelasan lebih lanjut dan juga di lengkapi dengan gambar gambar penjelas dan sedikit info tambahan. cus lah di downlod guys. gabakalan nyesel kok, saya jamin deh
HIDROSFER Geografi peminatan kelas X MIPA semester 2 firdyannisaFirdyannisa Iskandar
ringkasan materi geografi peminatan bab hidrosfer kelas X MIPA semester 2. power point ini saya buat dengan tujuan agar kalian bisa lebih memperdalam pengetahuan bab hidrosfer. slide dalam power point ini memang banyak. jadi lebih baik jangan di buat presentasi. cukup buat sumber belajar kalian aja. oiya tampilan dari slideshow yang saya buat ini menarik loh kawan. kalian bisa klik sub bab tertentu untuk melihat penjelasan lebih lanjut dan juga di lengkapi dengan gambar gambar penjelas dan sedikit info tambahan. cus lah di downlod guys. gabakalan nyesel kok, saya jamin deh
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Dalam ppt ini menjelaskan tentang hidrosfer
- Pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi
- jenis-jenis perairan
- potentensi air permukaan dan air tanah
- Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko Banjir
Cabang disiplin ilmu geografi : Hidrosfer
Untuk SMP Kelas VII dan umum
Menjelaskan tentang berbagai fenomena seputar hidrosfer
Demi kenyamanan, mohon digunakan untuk kepentingan pribadi
Hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan1Oomz Omieh
Dalam ppt ini menjelaskan tentang hidrosfer
- Pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi
- jenis-jenis perairan
- potentensi air permukaan dan air tanah
- Penyebab dan Usaha Mengurangi Resiko Banjir
Cabang disiplin ilmu geografi : Hidrosfer
Untuk SMP Kelas VII dan umum
Menjelaskan tentang berbagai fenomena seputar hidrosfer
Demi kenyamanan, mohon digunakan untuk kepentingan pribadi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. LAPISAN AIR [
HIDROSFER ]
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
[STPP] BOGOR
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
MATA KULIAH ILMU ALAMIAH DASAR
2. DISUSUN OLEH KELOMPOK
4
1. D. Fikri Andriani
2. Haifa Racmawati S
3. Iis Susi Lisnawati
4. Indra Ramadhan
5. Ujang Muhammad
6. Yusnila Sari
3.
4. Hidrosfer dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu
1. Siklus Hidrologi
2. Perairan di Datar
3. Perairan di Laut
5. Jumlah air di bumi tidak bertambah dan tidak berkurang,
namun wujud dan tempatnya sering mengalami perubahan.
Perubahan wujud air (padat, cair, dan gas) membentuk suatu
siklus atau daur yang disebut siklus/daur hidrologi.
Siklus hidrologi adalah proses perputaran air, dari air
menguap menjadi awan, dan apabila sudah mencapai titik jenuh
awan tersebut akan jatuh dalam bentuk air hujan begitu
seterusnya. Dalam siklus hidrologi air mengalami perubahan
bentuk.
Berdasarkan lama peredaran air, siklus hidrologi dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, sedang, dan
panjang.
1. Siklus Pendek
Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air
dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya
terjadi di laut. Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena
1. SIKLUS HIDROLOGI
6. 2. Siklus Sedang
Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam
bentuk uap air karena panas sinar matahari. Angin yang
bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada
ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut,
sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara. Suatu
saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi,
kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan
selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan
menuju ke laut lagi.
3. Siklus Panjang
Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut.
Angin membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung
bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan
tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan.
Uap air ini berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi
(hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian meresap ke dalam
tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi tidak
berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air
7. 2. Perairan di
Darat
1. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang berada di wilayah jenuh di
bawah permukaan tanah. Dari keseluruhan air tawar yang ada di
planet ini lebih dari 97% terdiri air tanah. Ia dapat ditemukan di
gurun yang sangat kering maupun di bawah tanah yang tertutup
lapisan salju.
Air tanah yang berasal dari curahan hujan disebut vadose
water. Selain dari curahan hujan, air tanah memang sudah ada
sejak lama dan tersimpan dalam batuan sedimen. Air tanah ini
disebut connate water (air tanah tubir). Ada lagi jenis air tanah
yang belum pernah berwujud air di atmosfer atau di permukaan.
Air ini berasal dari aktivitas magma. Air tanah ini disebut juvenile
water (air juvenil atau air magma).
2. Sungai
Air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian besar
akan menjadi aliran permukaan dan sebagian lagi meresap ke
8. 3. Danau
Cekungan-cekungan yang ada di permukaan Bumi,
baik itu yang terjadi akibat proses tektonik, vulkanik, atau
proses lain lama-kelamaan akan terisi oleh air. Air tersebut
dapat berasal dari air hujan atau dari air sungai yang
bermuara di cekungan tersebut. Inilah yang disebut danau.
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibagi menjadi
danau alami dan danau buatan. Danau alami dibedakan
menjadi danau tektonik, vulkanik, karst, erosi, tapal kuda,
dan danau bendungan alami.
4. Rawa
Rawa adalah tanah basah yang sering digenangi air
karena letaknya yang relitf rendah. Rawa biasanya
ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang batangnya lunak
atau rumput-rumputan. Ada dua jenis rawa, yaitu rawa di
daerah pedalaman yang berisi air tawar dan rawa yang
9. Tidak hanya perairan darat saja, perairan laut juga termasuk
ke dalam pembahasan hidrosfer. Menurut proses terjadinya,
laut bisa di klasifikasi menjadi tiga yaitu:
1. Laut Regresi, yaitu laut yang menyempit pada waktu
zaman es, terjadi penurunan permukaan air laut.
Dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul pada zaman
glasial merupakan daratan. Dangkalan Sunda merupakan
bagian dari Benua Asia, sedangkan dangkalan Sahul
merupakan bagian dari Benua Australia. Pada waktu air
surut ada bagian dari laut yang masih merupakan laut
karena dalamnya, laut inilah yang dinamakan laut regresi.
Contohnya Laut Banda dan Selat Makassar.
2. Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena genangan
air laut terhadap daratan akibat kenaikan tinggi permukaan
air laut yang mencapai kurang lebih 70 m pada zaman es.
Inilah yang menyebabkan dataran rendah di Indonesia
Timur atau Barat tergenang air laut dan sekarang menjadi
laut dangkal. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat
2. Perairan di
Laut
10. Sedangkan menurut letaknya, laut di bedakan
menjadi tiga, yaitu:
1. Laut Tepi (sub/ocean), adalah laut yang
letaknya di tepi benua dan terpisah dengan
lautan oleh adanya deretan pulau.
Contohnya, Laut Jepang dan Laut Cina
Selatan.
2. Laut Pertengahan (middle sea) adalah laut
yang terletak di antara benua, contohnya
Laut Tengah.
11. Sekian Presentasi dari Kami,
Semoga bermanfaat bagi kita
semua
Wassalamu’alikum Wr. Wb
Presentasi by
D. Fikri Andriani
Haifa Racmawati S
Iis Susi Lisnawati
Indra Ramadhan
Ujang Muhammad
Yusnila Sari