SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN
SDM APARATUR
DALAM PERSPEKTIF UU NO. 5 TAHUN 2014
TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II
ANGKATAN III TAHUN 2017
BBPK JAKARTA, 11 JULI 2017
PERATURAN-PERATURAN
PELAKSANA
YANG HARUS DISUSUN SEBAGAI
MANDAT
UU NO. 5 TAHUN 2014
TENTANG
DAFTAR RPP PELAKSANA AMANAT UU No. 5/2014 Tentang ASN
1. RPP ttg Administrasi dan
Kompetensi PNS
Psl. 17
8. RPP ttg Pangkat dan
Jabatan PNS
Psl. 68 ayat (7)
14. RPP ttg Manajemen PPPK
Psl. 107
2. RPP ttg Jab. Fungsional PNS
Psl. 18 ayat (4)
9. RPP ttg Pengelolaan Prog.
Jaminan Pensiun PNS
Psl. 91 ayat 6
15. RPP ttg PNS yang diangkat
sebagai Pejabat Negara
Psl. 125
3. RPP ttg Pengisian Jabatan
ASN Tertentu dari
TNI/POLRI
Psl. 20 ayat (4)
10. RPP ttg Penilaian Kinerja
PNS
Psl. 78
16. RPP ttg Korps Pegawai PNS
Psl. 126 ayat 4
4. RPP ttg Pengadaan & Tata
Cara Sumpah/Janji PNS
Psl. 67
11. RPP ttg Gaji, Tunj.
Kinerja, Tunj. Kemahalan
dan Fasilitas Lain PNS
Psl. 81
17. RPP ttg Upaya Adm. dan Badan
Pertimb. Peg. ASN
Psl. 129 ayat 5
5. RPP ttg Hak dan Kewajiban
Pegawai ASN
Psl. 24
12. RPP ttg Disiplin PNS
Psl. 86
18. RPP ttg Perlindungan PNS
(Jamkes, Kecelakaan Kerja,
Kematian & Bantuan Hukum)
Psl. 92
6. RPP ttg Tata Cara
Penyusunan & Penetapan
Kebutuhan & Jenis Jab.
ASN
Psl. 57
13. RPP ttg Pemberhentian,
Pemberhentian Sementara
dan Pengaktifan Kembali
Psl. 89
19. RPP ttg Pengemb. Karir,
Pengemb. Kompetensi, Pola Karir,
Promosi dan Mutasi PNS
Psl. 74
7. RPP ttg JPT PNS
DAFTAR PERATURAN PELAKSANA UU No. 5/2014 Tentang ASN
(PERATURAN PRESIDEN dan PERMENPANRB)
1. R. Perpres ttg Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, Fungsi, Wewenang, dan
Tanggung Jawab KASN
Psl. 42
8. R. PERMENPANRB ttg Panitia Seleksi
KASN
Psl. 39
2. R. Perpres ttg Tugas, Fungsi, dan
Kewenangan LAN
Psl. 46
3. R. Perpres ttg Tugas, Fungsi, dan
Kewenangan BKN
Psl. 50
4. R. Perpres ttg Jenis Jabatan yang dapat diisi
oleh PPPK
PERATURAN PELAKSANA
NO R-PP PP YANG SUDAH ADA
1. R-PP tentang pemberhentian,
Pemberhentian Sementara, dan
Pengaktifan Kembali
1. PP 32/1979 jo PP 19/2013 tentang
Pemberhentian PNS
2. PP 4/1966 tentang Pemberhentian/
Pemberhentian Sementara PNS
2. R-PP tentang PNS Yang Diangkat Sebagai
Pejabat Negara
PP 4/1976 tentang PNS yang menjadi Pejabat
Negara
3. R-PP tentang Hak dan Kewajiban Pegawai
ASN
1. PP 24/1976 ttg Cuti PNS
2. Peraturan pelaksana lainnya
4. R-PP tentang Pengisian Jabatan ASN
tertentu yang berasal dari prajurit TNI dan
anggota POLRI
PP 15/2001 tentang Pengalihan status anggota TNI
dan anggota POLRI menjadi PNS untuk menduduki
jabatan struktural
5. R-PP tentang Disiplin 1. PP 53/2010 tentang Disiplin PNS
2. Peraturan pelaksana lainnya
6. R-PP tentang Upaya Administratif dan
Badan Pertimbangan ASN
PP 24/2011 tentang Bapek
7. R-PP Manajemen PPPK Sudah mempunyai RPP Pegawai Tidak tetap
8. R-PP tentang Korps Pegawai ASN 1. PP 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Koorps
dan Kode Etik PNS
PERATURAN PELAKSANA
NO R-PP PP YANG SUDAH ADA
9. R-PP tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penetapan Kebutuhan Jumlah dan Jenis Jabatan
1. PP 97/2000 jo PP 54/2003 tentang
Formasi PNS
2. Peraturan pelaksana lainnya
10. R-PP Pengadaan dan Tata Cara Sumpah/Janji
PNS
1. PP 98/2000 jo PP 78/2013 tentang
Pengadaan PNS
2. Peraturan pelaksana lainnya
11. R-PP tentang Pangkat dan Jabatan??? 1. PP 99/2000 jo PP 12/2002 tentang
kenaikan pangkat
2. Peraturan pelaksana lainnya
12. R-PP tentang Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan
Kemahalan dan Fasilitas Lain
1. PP 7/1977 jo PP 22/2013 ttg Gaji PNS
2. Peraturan pelaksana lainnya
13. R-PP tentang Pengelolaan Program Jaminan
Pensiun & Jaminan Hari Tua
1. UU 11/1969 tetang Pensiun PNS
2. Peraturan pelaksana lainnya
14. R-PP tentang Perlindungan
(Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja,
Jaminan Kematian dan Bantuan Hukum)
1. PP 25/1981 jo PP 20/2013 tentang
Asuransi Sosial PNS
2. PP 67/1991 tentang Asuransi Sosial ABRI
(dan PNS di Kem. Pertahanan)
PERATURAN PELAKSANA
NO RPP ASN PP YANG SUDAH ADA
15. R-PP tentang Pengembangan Karier,
Pengembangan Kompetensi, Pola
Karier, Promosi dan Mutasi
1. PP 100/2000 jo PP 13/2002
tentang Pengangkatan PNS
dalam Jabatan Struktural
2. PP 101/2000 tentang Diklat PNS
16. R-PP tentang Jabatan Administrasi dan
Kompetensi
17. R-PP tentang Jabatan Pimpinan Tinggi
18. R-PP tentang Jabatan Fungsional 1. PP 16/1994 jo PP 40/2010
tentang Jabatan Fungsional
2. Keppres 87/1999 no Perpres
97/2012 tentang Rumpun
Jabatan PNS
19. R-PP tentang Penilaian Kinerja 1. PP 46/2011
2. Peraturan pelaksana lainnya
8
1. RPP MANAJEMEN PPPK
2. RPP MANAJEMEN PNS
 RPP Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan
PNS
 RPP Pengadaan PNS dan Tata Cara Sumpah/Janji PNS
 RPP Pengangkatan Pegawai ASN dalam Jabatan ASN
 RPP Jabatan Administrasi ASN
 RPP Jabatan Fungsional ASN
 RPP Jabatan Pimpinan Tinggi ASN
 RPP Pangkat dan Jabatan ASN
 RPP Pengemb. Karier, Pengemb. Kompetensi,
Pola Karier, Promosi dan Mutasi PNS
 RPP Tata Cara Pemberhentian, Pemberhentian
Sementara, dan Pengaktifan Kembali PNS
 RPP Jabatan dan Tata Cara Pengisian Jabatan ASN
Tertentu dari anggota TNI dan POLRI
 RPP PNS yang diangkat Menjadi Pejabat Negara dan
Pimpinan atau Anggota Lembaga Nonstruktural
3. RPP PENILAIAN KINERJA DAN DISIPLIN
 RPP Upaya Administratif dan Badan Pertimbangan ASN
4. RPP GAJI DAN TUNJANGAN KINERJA
5. RPP PENSIUN DAN TUNJANGAN HARI TUA
 RPP Perlindungan
6. RPP KORPS PROFESI PEGAWAI ASN
1. RPP Manajemen PNS
(PP No. 11 tahun 2017
ttg Manajemen PNS)
2. RPP Manajemen PPPK
3. RPP Penilaian Kinerja
4. RPP Disiplin PNS
5. RPP Gaji, Tunjangan,
dan Fasilitas
6. RPP Pensiun dan
Jaminan Hari Tua
7. RPP Korps Profesi
Pegawai ASN
AMANAT RPP DALAM UU NO. 5 TAHUN 2015 TTG ASN
Pegawai
ASN
PNS
PPPK
REKRUITMEN1
PENGEMBANGAN
PEGAWAI2
PROMOSI3
KESEJAHTERAAN4
MANAJEMEN
KINERJA5
DISIPLIN & ETIKA6
PENSIUN7
MANAJEMEN PNS
BASED ON KEBUTUHAN (ANJAB & ABK) untuk
JANGKA WAKTU 5 THN
SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, BENTUK2
PENGEMBANGAN KOMPETENSI, PERTUKARAN
PNS-SWASTA
BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI)
BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG
JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA
POSITION & PERFORMANCE BASED SALARY/
PROMOTION, SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA
KINERJA
RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI
SEMANGAT FULLY FUNDED
11
1. PNS (Pasal 1 butir 3 & Pasal 7)
• Berstatus pegawai
tetap dan Memiliki NIP
secara Nasional.
• Menduduki jabatan
pemerintahan.
2. PPPK (Pasal 1 butir 4 & Pasal 7)
• Diangkat dengan
perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dan
ketentuan UU.
• Melaksanakan tugas
pemerintahan.
PEGAWAI ASN
• berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
• melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
• harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik
JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PIMPINAN TINGGI
• Jabatan Administrator
memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan pelayanan
dan administrasi
• Jabatan Pengawas
mengendalikan pelaksanaan
kegiatan
• Jabatan Pelaksana
melaksanakan kegiatan
pelayanan dan administrasi
pemerintahan dan
pembangunan
• Jabatan fungsional keahlian,
terdiri atas:
a. ahli utama;
b. ahli madya;
c. ahli muda; dan
d. ahli pertama.
• Jabatan fungsional
keterampilan, terdiri atas:
a. penyelia;
b. mahir;
c. terampil; dan
d. pemula.
• JPT utama;
• JPT madya; dan
• JPT pratama.
Berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai ASN
melalui:
• kepeloporan
• pengembangan kerja sama;
dan
• keteladanan.
JABATAN ASN
1. Jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN.
2. Jabatan ASN tertentu dpt diisi dari prajurit TNI dan anggota Polri
1. Pelaksana kebijakan publik;
2. Pelayan publik; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa.
1. melaksanakan kebijakan publik yg
dibuat oleh PPK sesuai dgn
ketentuan PPU;
2. memberikan pelayanan publik yg
profesional dan berkualitas; dan
3. mempererat persatuan dan
kesatuan NKRI.
Fungsi:
Tugas:
Peran:
Perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas
umum pemerintahan dan
pembangunan nasional.
14
HAK PEGAWAI ASN
PNS
berhak memperoleh:
 gaji, tunjangan, dan fasilitas;
 cuti;
 jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
 perlindungan; dan
 pengembangan kompetensi.
16
PPPK
berhak memperoleh:
 gaji dan tunjangan;
 cuti;
 perlindungan; dan
 pengembangan kompetensi
1. Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan
merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan,
pembinaan profesi, dan Manajemen ASN.
2. Untuk menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan, Presiden
mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada:
• Menteri/Kementerian PANRB;
• KASN;
• LAN; dan
• BKN.
PEMBINAAN DAN MANAJEMEN ASN 17
KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN
MANAGEMEN ASN
PRESIDEN
KEMENPAN-RB
LAN BKN NON-STRUKTURAL INDEPENDEN
KASN
Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan,
pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian
kekuasaannya kepada:
 KemPAN merumuskan kebijakan
 LAN melaksanakan diklat dan kajian
 BKN mengelola pegawai ASN
 KASN menjamin perwujudan sistem merit
19
Menteri/Kementerian PANRB
1. Perumusan dan penetapan
kebijakan,
2. Koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan,
3. Pengawasan atas pelaksanaan
kebijakan ASN;
BKN
1. Penyelenggaraan manajemen
ASN
2. Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan NSPK manajemen
ASN
( Mengelola Pegawai ASN )
KEWENANGAN & HUB OTORITAS
LEMBAGA
KASN
Monitoring, evaluasi kebijakan, dan
rekomendasi yang mengikat untuk
menjamin perwujudan sistem merit
& pengawasan penerapan asas,
kode etik, dan kode perilaku ASN
LAN
• Penelitian, pengkajian kebijakan
manajemen ASN,
• Pembinaan dan penyelenggaraan
Diklat ASN
Fungsi:
» pengembangan standar kualitas diklat Pegawai ASN;
» pembinaan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN;
» Penyelenggaraan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri
maupun bersama-sama lembaga diklat lainnya;
» pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; dan
» melakukan akreditasi lembaga diklat Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama
lembaga pemerintah lainnya.
Tugas:
• meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai kebutuhan
kebijakan;
• membina dan menyelenggarakan diklat Pegawai ASN berbasis kompetensi;
• merencanakan dan mengawasi kebutuhan diklat Pegawai ASN secara nasional;
• menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat, serta
pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan K/L terkait;
• memberikan sertifikasi kelulusan peserta diklat penjenjangan;
• membina dan menyelenggarakan diklat analis kebijakan publik; dan
• membina jabatan fungsional di bidang diklat.
L A N 20
Kewenangan:
a. mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan latihan Pegawai ASN
yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam bidang kebijakan dan
Manajemen ASN; dan
c. mencabut akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN
yang tidak memenuhi standar akreditasi.
21
Fungsi:
 pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;
 Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis formasi, pengadaan,
perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun; dan
 penyimpan informasi Pegawai ASN dan pengembangan Sistem Informasi
ASN.
Tugas:
• mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN;
• membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi
pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah;
• membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian;
• mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN;
• menyusun NSPK kebijakan Manajemen ASN;
• menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan
• mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan NSPK manajemen
kepegawaian ASN
BKN 22
a. penyusunan/penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. pangkat dan jabatan;
d. pengembangan karier;
e. pola karier;
f. promosi;
g. mutasi;
h. Penilaian kinerja;
i. penggajian dan tunjangan;
j. penghargaan;
k. disiplin;
l. pemberhentian;
m. pensiun dan tabungan hari tua;
n. perlindungan.
Manajemen
PNS
Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dpt
mendelegasikan kewenangan menetapkan pengangkatan,
pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan
tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kpd:
 Menteri di kementerian;
 Kepala Lembaga di LPNK;
 Sekjend di sekretariat lembaga negara dan LNS;
 Gubernur; dan
 Bupati/Walikota.
Pejabat Pembina Kepegawaian 24
PPK adalah pejabat yg mempunyai kewenangan menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan
pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan
ketentuan ppu.
 Presiden dpt mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen
ASN kepada PyB di kementerian, sekretaris lembaga, sekjen
sekretaris Lembaga Negara, sekretariat LNS, Sekda Provinsi dan
Kab/Kota.
 PyB dlm menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi
Pemerintah berdasarkan Sistem Merit dan berkonsultasi dgn PPK di
instansi masing-masing.
 PyB memberikan rekomendasi usulan kpd PPK di instansi masing-
masing.
 PyB mengusulkan pengangkatan, pemindahan, & pemberhentian
Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional kpd PPK di instansi
masing-masing.
Pejabat yang Berwenang 25
PyB adalah pejabat yg mempunyai kewenangan
melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pegawai ASN sesuai dgn ketentuan ppu.
1. Dasar penetapan kebutuhan:
a. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan
berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja.
b. Perencanaan kebutuhan SDM 5 tahun dgn
rincian per/thn berdasarkan prioritas kebutuhan
c. Ditetapkan oleh Menteri secara nasional.
2. Metode:
analisis jabatan dan analisis beban kerja
PENETAPAN KEBUTUHAN DAN
PENGENDALIAN JUMLAH
26
1. Dasar pengadaan:
 pengisian kebutuhan jabatan yg lowong
 sesuai kebutuhan pegawai yg ditetapkan Menteri
2. Tahapan:
a. Perencanaan
b. Pengumuman lowongan
c. Pelamaran
d. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar,
dan kompetensi bidang)
a. Pengumuman hasil seleksi
b. Masa percobaan
c. Pengangkatan menjadi PNS
PENGADAAN PNS 27
• dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.
• Dilakukan dengan mempertimbangkan
integritas dan moralitas.
Pengembangan Karier 28
• Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi a.l. melalui:
pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan
penataran.
• Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah
satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan
pengembangan karier.
• Wajib disusun dalam rencana pengembangan
kompetensi tahunan dalam rencana kerja anggaran
tahunan instansi.
Pengembangan Kompetensi 29
PNS diberikan kesempatan utk melakukan praktik kerja di instansi lain di
pusat/daerah yg dilakukan melalui pertukaran antara PNS dgn pegawai swasta
dlm waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
LAN dan BKN.
• Setiap PNS yg memenuhi syarat mempunyai hak yg sama utk
dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdsrkan perbandingan objektif a.l.:
 kompetensi;
 kualifikasi;
 persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
 penilaian atas prestasi kerja;
 kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
 pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi
Pemerintah
“tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS
dilakukan oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim
Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang dibentuk oleh PyB.
PROMOSI PNS 30
Dilakukan berdasarkan:
• perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau
organisasi;
Memperhatikan
• target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
Metode
• objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
• Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang
kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan
pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya.
• Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kpd Tim Penilai Kinerja PNS.
PENILAIAN KINERJA PNS 31
PNS yg penilaian kinerjanya tdk mencapai target kinerja dikenakan
sanksi administrasi s/d pemberhentian sesuai dgn ketentuan ppu.
• Pemerintah wajib membayar gaji yg adil dan layak kpd PNS serta
menjamin kesejahteraan PNS.
• Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko
pekerjaan.
• Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
• PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan
APBD.
• Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yg meliputi:
– tunjangan kinerja (dibayar sesuai pencapaian kinerja); dan
– tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks harga di
daerah).
• Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD
Penggajian dan Tunjangan PNS 32
• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian,
kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja
dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan
penghargaan.
• Penghargaan dpt berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau
acara kenegaraan.
Penghargaan PNS 33
MANAJEMEN PPPK 34
Manajemen PPPK meliputi:
a. penetapan kebutuhan;
b. pengadaan;
c. penilaian kinerja;
d. gaji dan tunjangan;
e. pengembangan kompetensi;
f. pemberian penghargaan;
g. disiplin;
h. pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan
i. perlindungan.
• Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah
dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan
analisis beban kerja.
• Jenis jabatan yg dapat diisi oleh PPPK diatur dengan
Peraturan Presiden.
• Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun
berdasarkan prioritas kebutuhan.
• Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK ditetapkan dengan
Keputusan Menteri.
PENETAPAN KEBUTUHAN 35
• Pengadaan PPPK merupakan kegiatan utk memenuhi kebutuhan pd Instansi.
• Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan:
– perencanaan,
– pengumuman lowongan,
– pelamaran,
– seleksi,
– pengumuman hasil seleksi, dan
– pengangkatan menjadi PPPK.
• Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui
penilaian secara objektif berdsrkn kompetensi, kualifikasi, kebutuhan
Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yg dibutuhkan dlm jabatan.
• Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK utk masa perjanjian kerja min.
1Thn dan dpt diperpanjang sesuai kebutuhan dan penilaian kinerja.
PENGADAAN PPPK 36
PPPK tdk dpt diangkat secara otomatis menjadi CPNS. Utk diangkat menjadi
CPNS, PPPK harus mengikuti semua proses seleksi yg dilaksanakan bagi CPNS
dan sesuai dgn ketentuan ppu.
• Pemerintah wajib membayar gaji yg adil dan
layak kepada PPPK.
• Gaji diberikan berdasarkan beban kerja,
tanggung-jawab jabatan, dan resiko pekerjaan.
• Gaji dibebankan pada APBN untuk PPPK di
Instansi Pusat dan APBD untuk PPPK di
Instansi Daerah.
• Selain gaji, PPPK dapat menerima tunjangan
sesuai dengan ketentuan puu.
Gaji dan Tunjangan PPPK 37
1. Sifat dan Kedudukan: (Pasal 27)
a. Lembaga Non Struktural
b. Mandiri, bebas dari intervensi politik
2. Tujuan : (Pasal 28)
• menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen
ASN;
• mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan
berfungsi sebagai perekat NKRI;
• mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif,
efisien, terbuka, dan bebas KKN;
• mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak diskriminatif dalam
pelayanan;
• menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati; dan
• mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja.
KASN
(Komisi Aparatur Sipil Negara)
38
Fungsi
mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik/perilaku, penerapan Sistem
Merit.
Tugas
a. menjaga netralitas Pegawai ASN;
b. melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan
c. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Presiden.
Dalam melakukan tugasnya KASN dapat:
a. melakukan penelusuran data dan informasi pada Instansi Pemerintah;
b. melakukan pengawasan thdp pelaksanaan fungsi Pegawai ASN;
c. menerima laporan terhadap pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN;
d. melakukan penelusuran data dan informasi atas prakarsa sendiri thdp
dugaan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
e. melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode
perilaku Pegawai ASN.
FUNGSI DAN TUGAS KASN 39
Wewenang (Pasal 32)
a. mengawasi setiap tahapan proses pengisian JPT;
b. mengawasi & mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar, kode
etik/perilaku;
c. meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat;
d. memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar, kode
etik dan kode perilaku Pegawai ASN; dan
e. meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan.
Tindak lanjut hasil pengawasan (Pasal 33)
Dalam melakukan pengawasan, KASN berwenang untuk
memutuskan adanya pelanggaran kode etik dan kode perilaku
Pegawai ASN.
WEWENANG KASN 40
PNS diberhentikan dengan hormat karena:
• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• mencapai BUP;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yg
mengakibatkan pensiun dini; atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tdk dpt menjalankan
tugas dan kewajiban.
PNS dpt diberhentikan dgn hormat atau tdk diberhentikan karena:
dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan
hukuman pidana penjara singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana.
PNS diberhentikan dgn hormat tdk atas permintaan sendiri karena:
melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
Pemberhentian PNS 41
PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:
a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila
dan UUDNRI 1945;
b. dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan
atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya
dengan jabatan dan/atau pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yg
telah memiliki kekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan pidana penjara
paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang
dilakukan dengan berencana.
42
PNS diberhentikan sementara, apabila:
• diangkat menjadi pejabat negara;
• diangkat menjadi komisioner atau anggota
lembaga nonstruktural; atau
• ditahan karena menjadi tersangka tindak
pidana.
Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan
sementara dilakukan oleh PPK.
Pemberhentian Sementara PNS 43
BUP PNS yaitu:
– 58 (lima puluh delapan) tahun bagi
Pejabat Administrasi;
– 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat
Pimpinan Tinggi; dan
– sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan bagi Pejabat
Fungsional.
Batas Usia Pensiun 44
45BUP PEJABAT FUNGSIONAL
58 Thn
1. Ahli muda
2. Ahli pertama
3. Keterampilan
60 Thn
1. Ahli Utama dan Madya
2. Apoteker
3. Dokter/Dokter gigi
4. Dokter Pendidik Klinis Muda
dan Pertama
5. Medik Veteriner
6. Penilik
7. Pengawas Sekolah
8. Widyaiswara Madya dan
Muda
(PP 21 THN 2014)
46
65 Thn
1. Peneliti Utama dan
Madya
2. Dokter Pendidik Klinis
Utama dan Madya
3. Widyaiswara Utama
4. Pengawas Radiasi
Utama
5. Pustakawan Utama
6. Pranata Nuklir Utama
PNS yg pada saat berlakunya PP ini sdg menduduki JF Ahli Muda, Ahli
Pertama, dan Penyelia selain JF Pasal 2 (2) huruf b, yg sebelumnya
BUPnya dpt diperpanjang s/d 60 thn, BUPnya adalah 60 thn
PNS yg diangkat dlm JF Ahli Muda, Ahli Pertama, dan Penyelia
setelah berlakunya PP ini, BUPnya adalah 58 thn
Berlakunya UU Nomor 5 Thn 2014 (15 Jan 2014) maka:
1. BUP PPT Utama, PPT Madya, dan PPT Pratama adalah 60 tahun
tanpa melalui mekanisme perpanjangan oleh PPK.
2. Dalam hal terdapat PNS yg menduduki jabatan PPT Utama, PPT
Madya, dan PPT Pratama belum berusia 60 tahun tetapi keputusan
pemberhentian dengan hormat sebagai PNS telah ditetapkan karena
mencapai BUP 56 tahun atau lebih dan pemberhentiannya ditetapkan
berlaku terhitung mulai akhir Januari 2014 dan seterusnya, berlaku
ketentuan sbb:
• apabila tdk diberhentikan dari jbtannya, maka BUPnya 60 thn;
• apabila telah diberhentikan dari jbtannya, maka BUPnya 58
thn;
• apabila telah diberhentikan dari jabatannya dan usianya lebih
dari 58 tahun, maka diberhentikan dengan hormat sebagai
PNS terhitung mulai akhir bulan pemberhentian dari
jabatannya.
Pada saat UU ini mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan
penyetaraan:
• jabatan eselon Ia kepala LPNK setara dengan JPT utama;
• jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan JPT madya;
• jabatan eselon II setara dengan JPT pratama;
• jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator;
• jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas; dan
• jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan jabatan
pelaksana.
s/d dgn berlakunya peraturan pelaksanaan mengenai Jabatan
ASN dalam UU ini.
PENYETARAAN 48
Kebijakan SDMA Latsar

More Related Content

What's hot

Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumSuprijanto Rijadi
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Penataan Ruang
 
EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017
EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017 EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017
EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017 Massaputro Delly TP
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Pratiwi Gitomartoyo
 
Perpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkk
Perpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkkPerpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkk
Perpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkkAhmad Toriq
 
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019Joseph Sitepu
 
Plh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaianPlh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaianErrie Muntarief
 
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraCoach RFIRMANS
 
Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014mojangjasinga
 
Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...
Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...
Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...ppbkab
 
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012inideedee
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Web Master
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Parja Negara
 
Perpres nomor 3 tahun 2019
Perpres nomor 3 tahun 2019Perpres nomor 3 tahun 2019
Perpres nomor 3 tahun 2019HilmanAbdulAziz
 
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...Yudhi Aldriand
 

What's hot (20)

Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
 
Lakip pemko
Lakip pemkoLakip pemko
Lakip pemko
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017
EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017 EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017
EVALUASI KESIAPAN PENYEDIAAN ANGGARAN PILKADA SERENTAK TAHUN 2017
 
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK)
 
Perpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkk
Perpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkkPerpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkk
Perpres Gaji Badan Pengarah Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati dkk
 
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
Kepmendagri no 061_5449_tahun_2019
 
Plh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaianPlh plt kewenangan aspek kepegawaian
Plh plt kewenangan aspek kepegawaian
 
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
 
Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014Sosialisasi uu asn 2014
Sosialisasi uu asn 2014
 
Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...
Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...
Peraturan bupati-no.-15-ttg-tata-cara-memperoleh-izin-belajar-dan-tugas-belaj...
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
Bahan presentasi uu asn revisi12 juni 2014
 
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
Tugas Belajar PNS PemProv DKI Jakarta - Pergub Prov DKI Jakarta No.23 Tahun 2012
 
4. 2019 pp 030
4. 2019 pp 0304. 2019 pp 030
4. 2019 pp 030
 
Bkn pensiun
Bkn pensiunBkn pensiun
Bkn pensiun
 
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan...
 
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
Kesimpulan undang no 5 tahun 2014
 
Perpres nomor 3 tahun 2019
Perpres nomor 3 tahun 2019Perpres nomor 3 tahun 2019
Perpres nomor 3 tahun 2019
 
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...
PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUA...
 

Similar to Kebijakan SDMA Latsar

A paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptxA paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptxRicoBagusSatrio
 
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...FirdausOctavira1
 
Pengembangankarierpns
PengembangankarierpnsPengembangankarierpns
Pengembangankarierpnsnoenx
 
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfPERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfDavidAnggoro1
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)Ilham Ismail
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Ridho Fitrah Hyzkia
 
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdfintan432755
 
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Edhie Wibowo
 
3-Materi klasikal agenda 3 _2022.pptx
3-Materi  klasikal  agenda 3 _2022.pptx3-Materi  klasikal  agenda 3 _2022.pptx
3-Materi klasikal agenda 3 _2022.pptxApriyantoAPahrun
 
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unesKutsiyatinMSi
 
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptxPEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptxYovanIristian
 
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Muhammad Bahrudin
 
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdfchrystamtomo1
 

Similar to Kebijakan SDMA Latsar (20)

A paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptxA paparan kemenpann.pptx
A paparan kemenpann.pptx
 
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
Materi-Sosialisasi-Batam_Godlif-Pranata-Komputer_190627-Bimtek-Prakom-Kemrist...
 
Pengembangankarierpns
PengembangankarierpnsPengembangankarierpns
Pengembangankarierpns
 
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdfPERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
PERMENPANRB NO 46 TAHUN 2012 (1).pdf
 
SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014SOSIALISASI UU ASN 2014
SOSIALISASI UU ASN 2014
 
UU ASN.pptx
UU  ASN.pptxUU  ASN.pptx
UU ASN.pptx
 
UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)UU ASN (kem dalam negeri)
UU ASN (kem dalam negeri)
 
Peran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN NetralPeran DPRD membentuk ASN Netral
Peran DPRD membentuk ASN Netral
 
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg  managemen ASN pnsPp no 11 2017 ttg  managemen ASN pns
Pp no 11 2017 ttg managemen ASN pns
 
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
Pemetaan Manajemen ASN Berbasis Sistem Merit Mendukung Terwujudnya Birokrasi ...
 
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
20191028_Penyelarasan_Kelas_Jabatan_dan_Tunjangan_Jabatan _Kementerian_PANRB.pdf
 
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
Sosialisasi UU ASN 8 Jan 2014
 
3-Materi klasikal agenda 3 _2022.pptx
3-Materi  klasikal  agenda 3 _2022.pptx3-Materi  klasikal  agenda 3 _2022.pptx
3-Materi klasikal agenda 3 _2022.pptx
 
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
20211213 kebijakan jabatan fungsional unes
 
1. perka bkn no 7 tahun 2013 skm
1. perka bkn no 7 tahun 2013   skm1. perka bkn no 7 tahun 2013   skm
1. perka bkn no 7 tahun 2013 skm
 
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptxPEMBINAAN  KARIR - SKP 2023.pptx
PEMBINAAN KARIR - SKP 2023.pptx
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pustakawan melalui Penyesuaian/Inpa...
 
SKP.pptx
SKP.pptxSKP.pptx
SKP.pptx
 
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
20170427_JPT Sistem Karier PPT Teladan.pdf
 

More from rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingrickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 

More from rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Kebijakan SDMA Latsar

  • 1. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SDM APARATUR DALAM PERSPEKTIF UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN III TAHUN 2017 BBPK JAKARTA, 11 JULI 2017
  • 2. PERATURAN-PERATURAN PELAKSANA YANG HARUS DISUSUN SEBAGAI MANDAT UU NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG
  • 3. DAFTAR RPP PELAKSANA AMANAT UU No. 5/2014 Tentang ASN 1. RPP ttg Administrasi dan Kompetensi PNS Psl. 17 8. RPP ttg Pangkat dan Jabatan PNS Psl. 68 ayat (7) 14. RPP ttg Manajemen PPPK Psl. 107 2. RPP ttg Jab. Fungsional PNS Psl. 18 ayat (4) 9. RPP ttg Pengelolaan Prog. Jaminan Pensiun PNS Psl. 91 ayat 6 15. RPP ttg PNS yang diangkat sebagai Pejabat Negara Psl. 125 3. RPP ttg Pengisian Jabatan ASN Tertentu dari TNI/POLRI Psl. 20 ayat (4) 10. RPP ttg Penilaian Kinerja PNS Psl. 78 16. RPP ttg Korps Pegawai PNS Psl. 126 ayat 4 4. RPP ttg Pengadaan & Tata Cara Sumpah/Janji PNS Psl. 67 11. RPP ttg Gaji, Tunj. Kinerja, Tunj. Kemahalan dan Fasilitas Lain PNS Psl. 81 17. RPP ttg Upaya Adm. dan Badan Pertimb. Peg. ASN Psl. 129 ayat 5 5. RPP ttg Hak dan Kewajiban Pegawai ASN Psl. 24 12. RPP ttg Disiplin PNS Psl. 86 18. RPP ttg Perlindungan PNS (Jamkes, Kecelakaan Kerja, Kematian & Bantuan Hukum) Psl. 92 6. RPP ttg Tata Cara Penyusunan & Penetapan Kebutuhan & Jenis Jab. ASN Psl. 57 13. RPP ttg Pemberhentian, Pemberhentian Sementara dan Pengaktifan Kembali Psl. 89 19. RPP ttg Pengemb. Karir, Pengemb. Kompetensi, Pola Karir, Promosi dan Mutasi PNS Psl. 74 7. RPP ttg JPT PNS
  • 4. DAFTAR PERATURAN PELAKSANA UU No. 5/2014 Tentang ASN (PERATURAN PRESIDEN dan PERMENPANRB) 1. R. Perpres ttg Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Wewenang, dan Tanggung Jawab KASN Psl. 42 8. R. PERMENPANRB ttg Panitia Seleksi KASN Psl. 39 2. R. Perpres ttg Tugas, Fungsi, dan Kewenangan LAN Psl. 46 3. R. Perpres ttg Tugas, Fungsi, dan Kewenangan BKN Psl. 50 4. R. Perpres ttg Jenis Jabatan yang dapat diisi oleh PPPK
  • 5. PERATURAN PELAKSANA NO R-PP PP YANG SUDAH ADA 1. R-PP tentang pemberhentian, Pemberhentian Sementara, dan Pengaktifan Kembali 1. PP 32/1979 jo PP 19/2013 tentang Pemberhentian PNS 2. PP 4/1966 tentang Pemberhentian/ Pemberhentian Sementara PNS 2. R-PP tentang PNS Yang Diangkat Sebagai Pejabat Negara PP 4/1976 tentang PNS yang menjadi Pejabat Negara 3. R-PP tentang Hak dan Kewajiban Pegawai ASN 1. PP 24/1976 ttg Cuti PNS 2. Peraturan pelaksana lainnya 4. R-PP tentang Pengisian Jabatan ASN tertentu yang berasal dari prajurit TNI dan anggota POLRI PP 15/2001 tentang Pengalihan status anggota TNI dan anggota POLRI menjadi PNS untuk menduduki jabatan struktural 5. R-PP tentang Disiplin 1. PP 53/2010 tentang Disiplin PNS 2. Peraturan pelaksana lainnya 6. R-PP tentang Upaya Administratif dan Badan Pertimbangan ASN PP 24/2011 tentang Bapek 7. R-PP Manajemen PPPK Sudah mempunyai RPP Pegawai Tidak tetap 8. R-PP tentang Korps Pegawai ASN 1. PP 42/2004 tentang Pembinaan Jiwa Koorps dan Kode Etik PNS
  • 6. PERATURAN PELAKSANA NO R-PP PP YANG SUDAH ADA 9. R-PP tentang Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan Jumlah dan Jenis Jabatan 1. PP 97/2000 jo PP 54/2003 tentang Formasi PNS 2. Peraturan pelaksana lainnya 10. R-PP Pengadaan dan Tata Cara Sumpah/Janji PNS 1. PP 98/2000 jo PP 78/2013 tentang Pengadaan PNS 2. Peraturan pelaksana lainnya 11. R-PP tentang Pangkat dan Jabatan??? 1. PP 99/2000 jo PP 12/2002 tentang kenaikan pangkat 2. Peraturan pelaksana lainnya 12. R-PP tentang Gaji, Tunjangan Kinerja, Tunjangan Kemahalan dan Fasilitas Lain 1. PP 7/1977 jo PP 22/2013 ttg Gaji PNS 2. Peraturan pelaksana lainnya 13. R-PP tentang Pengelolaan Program Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua 1. UU 11/1969 tetang Pensiun PNS 2. Peraturan pelaksana lainnya 14. R-PP tentang Perlindungan (Jaminan Kesehatan, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Bantuan Hukum) 1. PP 25/1981 jo PP 20/2013 tentang Asuransi Sosial PNS 2. PP 67/1991 tentang Asuransi Sosial ABRI (dan PNS di Kem. Pertahanan)
  • 7. PERATURAN PELAKSANA NO RPP ASN PP YANG SUDAH ADA 15. R-PP tentang Pengembangan Karier, Pengembangan Kompetensi, Pola Karier, Promosi dan Mutasi 1. PP 100/2000 jo PP 13/2002 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural 2. PP 101/2000 tentang Diklat PNS 16. R-PP tentang Jabatan Administrasi dan Kompetensi 17. R-PP tentang Jabatan Pimpinan Tinggi 18. R-PP tentang Jabatan Fungsional 1. PP 16/1994 jo PP 40/2010 tentang Jabatan Fungsional 2. Keppres 87/1999 no Perpres 97/2012 tentang Rumpun Jabatan PNS 19. R-PP tentang Penilaian Kinerja 1. PP 46/2011 2. Peraturan pelaksana lainnya
  • 8. 8 1. RPP MANAJEMEN PPPK 2. RPP MANAJEMEN PNS  RPP Tata Cara Penyusunan dan Penetapan Kebutuhan PNS  RPP Pengadaan PNS dan Tata Cara Sumpah/Janji PNS  RPP Pengangkatan Pegawai ASN dalam Jabatan ASN  RPP Jabatan Administrasi ASN  RPP Jabatan Fungsional ASN  RPP Jabatan Pimpinan Tinggi ASN  RPP Pangkat dan Jabatan ASN  RPP Pengemb. Karier, Pengemb. Kompetensi, Pola Karier, Promosi dan Mutasi PNS  RPP Tata Cara Pemberhentian, Pemberhentian Sementara, dan Pengaktifan Kembali PNS  RPP Jabatan dan Tata Cara Pengisian Jabatan ASN Tertentu dari anggota TNI dan POLRI  RPP PNS yang diangkat Menjadi Pejabat Negara dan Pimpinan atau Anggota Lembaga Nonstruktural 3. RPP PENILAIAN KINERJA DAN DISIPLIN  RPP Upaya Administratif dan Badan Pertimbangan ASN 4. RPP GAJI DAN TUNJANGAN KINERJA 5. RPP PENSIUN DAN TUNJANGAN HARI TUA  RPP Perlindungan 6. RPP KORPS PROFESI PEGAWAI ASN 1. RPP Manajemen PNS (PP No. 11 tahun 2017 ttg Manajemen PNS) 2. RPP Manajemen PPPK 3. RPP Penilaian Kinerja 4. RPP Disiplin PNS 5. RPP Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas 6. RPP Pensiun dan Jaminan Hari Tua 7. RPP Korps Profesi Pegawai ASN AMANAT RPP DALAM UU NO. 5 TAHUN 2015 TTG ASN
  • 10. REKRUITMEN1 PENGEMBANGAN PEGAWAI2 PROMOSI3 KESEJAHTERAAN4 MANAJEMEN KINERJA5 DISIPLIN & ETIKA6 PENSIUN7 MANAJEMEN PNS BASED ON KEBUTUHAN (ANJAB & ABK) untuk JANGKA WAKTU 5 THN SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN, BENTUK2 PENGEMBANGAN KOMPETENSI, PERTUKARAN PNS-SWASTA BASIS KARIR TERBUKA (KOMPETISI) BERDASARKAN BEBAN KERJA, TANGGUNG JAWAB, RESIKO PEKERJAAN & KINERJA POSITION & PERFORMANCE BASED SALARY/ PROMOTION, SANKSI ATAS TDK TERCAPAINYA KINERJA RINCIAN KODE ETIK PROFESI DAN SANKSI SEMANGAT FULLY FUNDED
  • 11. 11 1. PNS (Pasal 1 butir 3 & Pasal 7) • Berstatus pegawai tetap dan Memiliki NIP secara Nasional. • Menduduki jabatan pemerintahan. 2. PPPK (Pasal 1 butir 4 & Pasal 7) • Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi dan ketentuan UU. • Melaksanakan tugas pemerintahan. PEGAWAI ASN • berkedudukan sebagai unsur aparatur negara • melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan • harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik
  • 12. JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL JABATAN PIMPINAN TINGGI • Jabatan Administrator memimpin pelaksanaan seluruh kegiatan pelayanan dan administrasi • Jabatan Pengawas mengendalikan pelaksanaan kegiatan • Jabatan Pelaksana melaksanakan kegiatan pelayanan dan administrasi pemerintahan dan pembangunan • Jabatan fungsional keahlian, terdiri atas: a. ahli utama; b. ahli madya; c. ahli muda; dan d. ahli pertama. • Jabatan fungsional keterampilan, terdiri atas: a. penyelia; b. mahir; c. terampil; dan d. pemula. • JPT utama; • JPT madya; dan • JPT pratama. Berfungsi memimpin dan memotivasi setiap Pegawai ASN melalui: • kepeloporan • pengembangan kerja sama; dan • keteladanan. JABATAN ASN 1. Jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN. 2. Jabatan ASN tertentu dpt diisi dari prajurit TNI dan anggota Polri
  • 13. 1. Pelaksana kebijakan publik; 2. Pelayan publik; dan 3. Perekat dan pemersatu bangsa. 1. melaksanakan kebijakan publik yg dibuat oleh PPK sesuai dgn ketentuan PPU; 2. memberikan pelayanan publik yg profesional dan berkualitas; dan 3. mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Fungsi: Tugas: Peran: Perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional.
  • 15. PNS berhak memperoleh:  gaji, tunjangan, dan fasilitas;  cuti;  jaminan pensiun dan jaminan hari tua;  perlindungan; dan  pengembangan kompetensi.
  • 16. 16 PPPK berhak memperoleh:  gaji dan tunjangan;  cuti;  perlindungan; dan  pengembangan kompetensi
  • 17. 1. Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN. 2. Untuk menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan, Presiden mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada: • Menteri/Kementerian PANRB; • KASN; • LAN; dan • BKN. PEMBINAAN DAN MANAJEMEN ASN 17
  • 18. KELEMBAGAAN DALAM KEBIJAKAN DAN MANAGEMEN ASN PRESIDEN KEMENPAN-RB LAN BKN NON-STRUKTURAL INDEPENDEN KASN Presiden merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN, mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada:  KemPAN merumuskan kebijakan  LAN melaksanakan diklat dan kajian  BKN mengelola pegawai ASN  KASN menjamin perwujudan sistem merit
  • 19. 19 Menteri/Kementerian PANRB 1. Perumusan dan penetapan kebijakan, 2. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan, 3. Pengawasan atas pelaksanaan kebijakan ASN; BKN 1. Penyelenggaraan manajemen ASN 2. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan NSPK manajemen ASN ( Mengelola Pegawai ASN ) KEWENANGAN & HUB OTORITAS LEMBAGA KASN Monitoring, evaluasi kebijakan, dan rekomendasi yang mengikat untuk menjamin perwujudan sistem merit & pengawasan penerapan asas, kode etik, dan kode perilaku ASN LAN • Penelitian, pengkajian kebijakan manajemen ASN, • Pembinaan dan penyelenggaraan Diklat ASN
  • 20. Fungsi: » pengembangan standar kualitas diklat Pegawai ASN; » pembinaan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN; » Penyelenggaraan diklat kompetensi manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun bersama-sama lembaga diklat lainnya; » pengkajian terkait dengan kebijakan dan Manajemen ASN; dan » melakukan akreditasi lembaga diklat Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga pemerintah lainnya. Tugas: • meneliti, mengkaji, dan melakukan inovasi Manajemen ASN sesuai kebutuhan kebijakan; • membina dan menyelenggarakan diklat Pegawai ASN berbasis kompetensi; • merencanakan dan mengawasi kebutuhan diklat Pegawai ASN secara nasional; • menyusun standar dan pedoman penyelenggaraan dan pelaksanaan diklat, serta pemberian akreditasi dan sertifikasi di bidangnya dengan melibatkan K/L terkait; • memberikan sertifikasi kelulusan peserta diklat penjenjangan; • membina dan menyelenggarakan diklat analis kebijakan publik; dan • membina jabatan fungsional di bidang diklat. L A N 20
  • 21. Kewenangan: a. mencabut izin penyelenggaraan pendidikan dan latihan Pegawai ASN yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan; b. memberikan rekomendasi kepada Menteri dalam bidang kebijakan dan Manajemen ASN; dan c. mencabut akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan Pegawai ASN yang tidak memenuhi standar akreditasi. 21
  • 22. Fungsi:  pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;  Manajemen ASN dalam bidang pertimbangan teknis formasi, pengadaan, perpindahan antar instansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun; dan  penyimpan informasi Pegawai ASN dan pengembangan Sistem Informasi ASN. Tugas: • mengendalikan seleksi calon Pegawai ASN; • membina dan menyelenggarakan penilaian kompetensi serta mengevaluasi pelaksanaan penilaian kinerja Pegawai ASN oleh Instansi Pemerintah; • membina jabatan fungsional di bidang kepegawaian; • mengelola dan mengembangkan sistem informasi kepegawaian ASN; • menyusun NSPK kebijakan Manajemen ASN; • menyelenggarakan administrasi kepegawaian ASN; dan • mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan NSPK manajemen kepegawaian ASN BKN 22
  • 23. a. penyusunan/penetapan kebutuhan; b. pengadaan; c. pangkat dan jabatan; d. pengembangan karier; e. pola karier; f. promosi; g. mutasi; h. Penilaian kinerja; i. penggajian dan tunjangan; j. penghargaan; k. disiplin; l. pemberhentian; m. pensiun dan tabungan hari tua; n. perlindungan. Manajemen PNS
  • 24. Presiden selaku pemegang kekuasaan tertinggi pembinaan ASN dpt mendelegasikan kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pejabat selain pejabat pimpinan tinggi utama dan madya, dan pejabat fungsional keahlian utama kpd:  Menteri di kementerian;  Kepala Lembaga di LPNK;  Sekjend di sekretariat lembaga negara dan LNS;  Gubernur; dan  Bupati/Walikota. Pejabat Pembina Kepegawaian 24 PPK adalah pejabat yg mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan ppu.
  • 25.  Presiden dpt mendelegasikan kewenangan pembinaan Manajemen ASN kepada PyB di kementerian, sekretaris lembaga, sekjen sekretaris Lembaga Negara, sekretariat LNS, Sekda Provinsi dan Kab/Kota.  PyB dlm menjalankan fungsi Manajemen ASN di Instansi Pemerintah berdasarkan Sistem Merit dan berkonsultasi dgn PPK di instansi masing-masing.  PyB memberikan rekomendasi usulan kpd PPK di instansi masing- masing.  PyB mengusulkan pengangkatan, pemindahan, & pemberhentian Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional kpd PPK di instansi masing-masing. Pejabat yang Berwenang 25 PyB adalah pejabat yg mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai dgn ketentuan ppu.
  • 26. 1. Dasar penetapan kebutuhan: a. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. b. Perencanaan kebutuhan SDM 5 tahun dgn rincian per/thn berdasarkan prioritas kebutuhan c. Ditetapkan oleh Menteri secara nasional. 2. Metode: analisis jabatan dan analisis beban kerja PENETAPAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN JUMLAH 26
  • 27. 1. Dasar pengadaan:  pengisian kebutuhan jabatan yg lowong  sesuai kebutuhan pegawai yg ditetapkan Menteri 2. Tahapan: a. Perencanaan b. Pengumuman lowongan c. Pelamaran d. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan kompetensi bidang) a. Pengumuman hasil seleksi b. Masa percobaan c. Pengangkatan menjadi PNS PENGADAAN PNS 27
  • 28. • dilakukan berdasarkan: - kualifikasi; - Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultural); - penilaian kinerja, dan - kebutuhan Instansi Pemerintah. • Dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Pengembangan Karier 28
  • 29. • Setiap Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi a.l. melalui: pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus, dan penataran. • Harus dievaluasi oleh PyB dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. • Wajib disusun dalam rencana pengembangan kompetensi tahunan dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi. Pengembangan Kompetensi 29 PNS diberikan kesempatan utk melakukan praktik kerja di instansi lain di pusat/daerah yg dilakukan melalui pertukaran antara PNS dgn pegawai swasta dlm waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
  • 30. • Setiap PNS yg memenuhi syarat mempunyai hak yg sama utk dipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi. • Promosi PNS dilakukan berdsrkan perbandingan objektif a.l.:  kompetensi;  kualifikasi;  persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;  penilaian atas prestasi kerja;  kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan  pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah “tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.” • Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan oleh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi yang dibentuk oleh PyB. PROMOSI PNS 30
  • 31. Dilakukan berdasarkan: • perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi; Memperhatikan • target, sasaran, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS. Metode • objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan. • Berada di bawah kewenangan PyB, didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PNS, dan dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja setingkat dan bawahannya. • Hasil penilaian kinerja PNS disampaikan kpd Tim Penilai Kinerja PNS. PENILAIAN KINERJA PNS 31 PNS yg penilaian kinerjanya tdk mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi s/d pemberhentian sesuai dgn ketentuan ppu.
  • 32. • Pemerintah wajib membayar gaji yg adil dan layak kpd PNS serta menjamin kesejahteraan PNS. • Dibayarkan sesuai dengan beban kerja, tanggungjawab, & resiko pekerjaan. • Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. • PNS di pusat dibebankan pada APBN, PNS di daerah dibebankan APBD. • Selain gaji, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas yg meliputi: – tunjangan kinerja (dibayar sesuai pencapaian kinerja); dan – tunjangan kemahalan (dibayar sesuai tingkat kemahalan: indeks harga di daerah). • Tunjangan PNS dibebankan pada APBN dan APBD Penggajian dan Tunjangan PNS 32
  • 33. • PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya dapat diberikan penghargaan. • Penghargaan dpt berupa pemberian: – tanda kehormatan; – kenaikan pangkat istimewa; – kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; dan/atau – kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegaraan. Penghargaan PNS 33
  • 34. MANAJEMEN PPPK 34 Manajemen PPPK meliputi: a. penetapan kebutuhan; b. pengadaan; c. penilaian kinerja; d. gaji dan tunjangan; e. pengembangan kompetensi; f. pemberian penghargaan; g. disiplin; h. pemutusan hubungan perjanjian kerja; dan i. perlindungan.
  • 35. • Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja. • Jenis jabatan yg dapat diisi oleh PPPK diatur dengan Peraturan Presiden. • Penyusunan kebutuhan jumlah PPPK dilakukan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang diperinci per 1 (satu) tahun berdasarkan prioritas kebutuhan. • Kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PPPK ditetapkan dengan Keputusan Menteri. PENETAPAN KEBUTUHAN 35
  • 36. • Pengadaan PPPK merupakan kegiatan utk memenuhi kebutuhan pd Instansi. • Pengadaan calon PPPK dilakukan melalui tahapan: – perencanaan, – pengumuman lowongan, – pelamaran, – seleksi, – pengumuman hasil seleksi, dan – pengangkatan menjadi PPPK. • Penerimaan calon PPPK dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui penilaian secara objektif berdsrkn kompetensi, kualifikasi, kebutuhan Instansi Pemerintah, dan persyaratan lain yg dibutuhkan dlm jabatan. • Pengangkatan calon PPPK ditetapkan oleh PPK utk masa perjanjian kerja min. 1Thn dan dpt diperpanjang sesuai kebutuhan dan penilaian kinerja. PENGADAAN PPPK 36 PPPK tdk dpt diangkat secara otomatis menjadi CPNS. Utk diangkat menjadi CPNS, PPPK harus mengikuti semua proses seleksi yg dilaksanakan bagi CPNS dan sesuai dgn ketentuan ppu.
  • 37. • Pemerintah wajib membayar gaji yg adil dan layak kepada PPPK. • Gaji diberikan berdasarkan beban kerja, tanggung-jawab jabatan, dan resiko pekerjaan. • Gaji dibebankan pada APBN untuk PPPK di Instansi Pusat dan APBD untuk PPPK di Instansi Daerah. • Selain gaji, PPPK dapat menerima tunjangan sesuai dengan ketentuan puu. Gaji dan Tunjangan PPPK 37
  • 38. 1. Sifat dan Kedudukan: (Pasal 27) a. Lembaga Non Struktural b. Mandiri, bebas dari intervensi politik 2. Tujuan : (Pasal 28) • menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan dan Manajemen ASN; • mewujudkan ASN yang profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan berfungsi sebagai perekat NKRI; • mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara yang efektif, efisien, terbuka, dan bebas KKN; • mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak diskriminatif dalam pelayanan; • menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati; dan • mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya pencapaian kinerja. KASN (Komisi Aparatur Sipil Negara) 38
  • 39. Fungsi mengawasi pelaksanaan norma dasar, kode etik/perilaku, penerapan Sistem Merit. Tugas a. menjaga netralitas Pegawai ASN; b. melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN; dan c. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Presiden. Dalam melakukan tugasnya KASN dapat: a. melakukan penelusuran data dan informasi pada Instansi Pemerintah; b. melakukan pengawasan thdp pelaksanaan fungsi Pegawai ASN; c. menerima laporan terhadap pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; d. melakukan penelusuran data dan informasi atas prakarsa sendiri thdp dugaan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; e. melakukan upaya pencegahan pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN. FUNGSI DAN TUGAS KASN 39
  • 40. Wewenang (Pasal 32) a. mengawasi setiap tahapan proses pengisian JPT; b. mengawasi & mengevaluasi penerapan asas, nilai dasar, kode etik/perilaku; c. meminta informasi dari pegawai ASN dan masyarakat; d. memeriksa dokumen terkait pelanggaran norma dasar, kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN; dan e. meminta klarifikasi dan/atau dokumen yang diperlukan. Tindak lanjut hasil pengawasan (Pasal 33) Dalam melakukan pengawasan, KASN berwenang untuk memutuskan adanya pelanggaran kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN. WEWENANG KASN 40
  • 41. PNS diberhentikan dengan hormat karena: • meninggal dunia; • atas permintaan sendiri; • mencapai BUP; • perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yg mengakibatkan pensiun dini; atau • tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tdk dpt menjalankan tugas dan kewajiban. PNS dpt diberhentikan dgn hormat atau tdk diberhentikan karena: dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjara singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana. PNS diberhentikan dgn hormat tdk atas permintaan sendiri karena: melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat. Pemberhentian PNS 41
  • 42. PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena: a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945; b. dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya dengan jabatan dan/atau pidana umum; c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yg telah memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan dengan berencana. 42
  • 43. PNS diberhentikan sementara, apabila: • diangkat menjadi pejabat negara; • diangkat menjadi komisioner atau anggota lembaga nonstruktural; atau • ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana. Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan sementara dilakukan oleh PPK. Pemberhentian Sementara PNS 43
  • 44. BUP PNS yaitu: – 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat Administrasi; – 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan Tinggi; dan – sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Pejabat Fungsional. Batas Usia Pensiun 44
  • 45. 45BUP PEJABAT FUNGSIONAL 58 Thn 1. Ahli muda 2. Ahli pertama 3. Keterampilan 60 Thn 1. Ahli Utama dan Madya 2. Apoteker 3. Dokter/Dokter gigi 4. Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama 5. Medik Veteriner 6. Penilik 7. Pengawas Sekolah 8. Widyaiswara Madya dan Muda (PP 21 THN 2014)
  • 46. 46 65 Thn 1. Peneliti Utama dan Madya 2. Dokter Pendidik Klinis Utama dan Madya 3. Widyaiswara Utama 4. Pengawas Radiasi Utama 5. Pustakawan Utama 6. Pranata Nuklir Utama PNS yg pada saat berlakunya PP ini sdg menduduki JF Ahli Muda, Ahli Pertama, dan Penyelia selain JF Pasal 2 (2) huruf b, yg sebelumnya BUPnya dpt diperpanjang s/d 60 thn, BUPnya adalah 60 thn PNS yg diangkat dlm JF Ahli Muda, Ahli Pertama, dan Penyelia setelah berlakunya PP ini, BUPnya adalah 58 thn
  • 47. Berlakunya UU Nomor 5 Thn 2014 (15 Jan 2014) maka: 1. BUP PPT Utama, PPT Madya, dan PPT Pratama adalah 60 tahun tanpa melalui mekanisme perpanjangan oleh PPK. 2. Dalam hal terdapat PNS yg menduduki jabatan PPT Utama, PPT Madya, dan PPT Pratama belum berusia 60 tahun tetapi keputusan pemberhentian dengan hormat sebagai PNS telah ditetapkan karena mencapai BUP 56 tahun atau lebih dan pemberhentiannya ditetapkan berlaku terhitung mulai akhir Januari 2014 dan seterusnya, berlaku ketentuan sbb: • apabila tdk diberhentikan dari jbtannya, maka BUPnya 60 thn; • apabila telah diberhentikan dari jbtannya, maka BUPnya 58 thn; • apabila telah diberhentikan dari jabatannya dan usianya lebih dari 58 tahun, maka diberhentikan dengan hormat sebagai PNS terhitung mulai akhir bulan pemberhentian dari jabatannya.
  • 48. Pada saat UU ini mulai berlaku, terhadap jabatan PNS dilakukan penyetaraan: • jabatan eselon Ia kepala LPNK setara dengan JPT utama; • jabatan eselon Ia dan eselon Ib setara dengan JPT madya; • jabatan eselon II setara dengan JPT pratama; • jabatan eselon III setara dengan jabatan administrator; • jabatan eselon IV setara dengan jabatan pengawas; dan • jabatan eselon V dan fungsional umum setara dengan jabatan pelaksana. s/d dgn berlakunya peraturan pelaksanaan mengenai Jabatan ASN dalam UU ini. PENYETARAAN 48