Dokumen tersebut membahas tentang fashion dan industri fashion di Indonesia. Ringkasannya adalah: (1) Fashion dan wanita tidak terpisahkan, (2) Industri fashion Indonesia tumbuh pesat dan memberi kontribusi besar pada PDB, (3) Dikenali masalah seperti semakin banyaknya merek fashion dan kebutuhan konsumen yang beragam.
1. NAMA : RESMA DAMAYANTI
NIM : 11150741
KELAS : 7i MSDM
2. Motivasi kerja
Meurut Luthan (1992) motivasi berasal dari kata
latin movere, artinya bergerak , motivasi
merupkan suatu proses yang di mulai dengan
adanya kekurangan psikologis atau kebutuhan
yang menimbulkan suatu dorongan dengan
maksud mencapai suatu tujuan atau insetif. Oleh
karena itu motivasi sering kali di artikan pula
sebagai faktor pendorong perilaku seseorang
untuk melakukan suatu perbuatan atau kegiatan
tertentu, demi tercapainya tujuan bersama ini
terdapat 2 macam
1. Motivasi finansial dorongan yang di
lakukan dengan memberikan imbalan
finansial kepada karyawan.
2. Motivasi nonfinansial dorongan yang
diwujudkan tidak dalam bentuk finansial
atau uang , akan tetapi berupa hal-hal
seperti penghargaan , pendekataan manusia
dan lain-lain.
Kepuasan kerja
Dikemukan oleh Robbin (2001) bahwa kepuasan
kerja adalah sikap yang umum terhadap suatu
pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya
ganjaran yang diterima seseorang pekerja dan
banyak yang mereka yakini seharusnya mereka
terima. Selain itu pendapat Indrawidjaja (2000)
bahwa kepuasan kerja secara umum menyangkut
berbagai hal seperti kognis , emosi, dan
kecendrungan perilaku seseorang. Adapun yang
menentukan kepuasan kerja adalah
1. Kerja yang secara mental menantang pegawai
yang cenderung menyukai pekerjaan yang
memberikan kesempatan menggunakan
keterampilan dan kemampuan dala, bekerja.
2. Gagasan yang pantas pegawai menginginkan
sistem upah/gaji dan kebijakan promosi yang
asli, tidak meragukan sesuai dengan
pengharapan mereka.
3. 1. PENDAHULUAN
Fashion adalah istilah umum untuk gaya atau mode. Fashion dan wanita
merupakan dua hal yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya.
Setiap wanita ingin tampil gaya dan terlihat menarik. Karena itu berbagai
macam aksesoris seperti baju, sepatu, tas sampai perhiasan dengan model
terbaru, pastinya akan menarik perhatian para wanita yang mengaku diri
sebagai fashionista, yaitu seseorang yang terlibat dalam dunia mode atau
dengan semangat untuk fashion. Kata fashionista ini juga dipakai untuk
menjelaskan seseorang yang mempunyai personal style yang luar biasa.
Sebagai efek dari gaya hidup atau lifestyle tersebut itulah tidak jarang status
sosial para fashionista dinilai dari merek atau brand sepatu, tas, atau apapun
yang mereka gunakan. Persaingan tidak lepas dari peran industri. fashion
dewasa ini. Dunia fashion secara tidak langsung sedang mendorong para
fashionista untuk tampil lebih cantik dan anggun, serta menyediakan wadah
guna memperlihatkan selera pribadi para wanita.
Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, industri fashion di Indonesia
pada tahun 2015 telah melesat menjadi salah satu primadona subsektor
industri kreatif bahkan sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar
641,8 trilyun Rupiah terhadap PDB Indonesia, sedikit di atas sektor
pengangkutan dan komunikasi, serta sektor keuangan, real estate, dan jasa
perusahaan.
4. 2. Identifikasi Masalah
Dalam pengidentifikasian masalah dimana mencakup beberapa hal seperti :
a. Semakin banyaknya merek-merek fashion yang bermunculan, baik merek dari
dalam negeri maupun luar negeri,
b. Kebutuhan konsumen yang semakin beragam akan fashion, dan keinginan dari
konsumen untuk meningkatkan diri ke arah yang lebih positif melalui merek yang
digunakannya,
c. Kepribadian merek (brand personality) yang ditawarkan oleh produsen yang
semakin beragam.
• Kekuatan (Strength)
Sebagian besar Fashion ini adalah memiliki kualitas bahan pakaian yang bagus,
kualitas layanan yang baik dan mengikuti perkembangan teknologi dalam
menjalankan usahanya, dan menggunakan modal sendiri.
• Kelemahan (Weakness)
yang dimiliki oleh Fashion ini adalah kegiatan promosi kurang, tidak bisa membuat
produk atau desain sendiri karena langsung membeli pakaian jadi dari pemasok,
dan beberapa model baju juga dijual oleh pesaing.
5. • Peluang (Opportunities)
yang dimiliki oleh Fashion ini adalah adanya tradisi lebaran dimana permintaan
produk dari konsumen menjadi naik drastis sehingga dapat memberikan
keuntungan lebih besar, dan memiliki lokasi toko yang strategis .
• Ancaman (Threats)
yang dimiliki oleh Fashion ini adalah adanya pesaing baru yang terus
bertambah, daya tawar konsumen yang tinggi, dan adanya persaingan harga
dengan para pesaing.