SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS
DAN PENERAPANNYA DI ALAT KESEHATAN
DISUSUN OLEH :
MARFIAN DWI SAPUTRO
ULY PUSPITA SARI
THAYIB FAJRI SIDDIK
TEORI KINETIK GAS
Teori kinetik merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil
kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James
Clerk Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak
acak terus menerus dari molekul-molekulnya. Dalam gas misalnya, tekanan gas
adalah berkaitan dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul-
molekul gas terhadap dinding-dinding wadahnya.
Di dalam teori kinetik gas terdapat suatu gas ideal. Gas ideal adalah suatu
gas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut : " Jumlah partikel gas banyak
sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi) antar partikel ,
Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau bergerak
secara acak " Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan.
Atau bisa dikatakan ukuran partikel gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak atar
partikel .
Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi
sebagai berikut :
1. Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya tarik-
menarik antar partikel.
2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah acak (sembarang).
3. Ukuran partikel diabaikan terhadap ukuran wadah
4. Setiap tumbukan yang terjadi secara lenting sempurna.
5. Partikel-partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah.
6. Gerak partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.
7. Tidak ada energi yang hilang.
8. Ukuran lebih kecil dari jari – jari.
9. Masih berlaku hukum – hukum newton
Persamaan Umum Gas Ideal
Avogadro mengatakan bahwa “ketika volume, tekanan dan suhu setiap gas sama, maka
setiap gas tersebut memiliki jumlah molekul yang sama”
Persamaan umum gas ideal dapat dituliskan :
dengan :
P = tekanan gas (N/m2 = Pa)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol gas (mol)
T = suhu gas (K)
R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol K
Persamaan ini dikenal dengan julukan hukum gas ideal alias persamaan keadaan gas ideal.
Persamaan umum gas ideal tersebut di atas dapat juga dinyatakan dalam bentuk :
n = N / NA MAKA DIPEROLEH :
PV = nRT PV = NkT
PV = NRT / NA dengan R / NA = k k = tetapan Boltzman
= 1,38 . 10-23J/k
PV = nRT
PV = NkT
Hukum-Hukum pada Gas Ideal
1. HUKUM BOYLE
Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Robert Boyle menemukan
bahwa apabila suhu gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas
bertambah, volume gas semakin berkurang. Demikian juga sebaliknya ketika
tekanan gas berkurang, volume gas semakin bertambah. Istilah kerennya
tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Hubungan ini dikenal
dengan julukan Hukum Boyle.
Hukum Boyle menyatakan bahwa dalam ruang tertutup pada suhu tetap,
tekanan berbanding terbalik dengan volume gas, yang dinyatakan dalam
bentuk persamaan :
dengan :
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)
P1.V1 = P2.V2
2. HUKUM CHARLES
Seratus tahun setelah Obet Boyle menemukan hubungan antara volume dan
tekanan, seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama Jacques
Charles (1746-1823) menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas.
Berdasarkan hasil percobaannya, Cale menemukan bahwa apabila tekanan gas
dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak gas bertambah, volume gas
pun ikut bertambah, sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume gas
juga ikut berkurang. Hubungan ini dikenal dengan julukan hukum Charles.
Hasil bagi tekanan (P) dengan temperatur (T) gas pada volume tertentu adalah
tetap. Proses seperti ini disebut dengan isokhorik (volume tetap).
*P/T=konstan
*V3>V2>V1
𝑃1
𝑇1
=
𝑃2
𝑇2
3. Hukum Gay-Lussac
Setelah obet Boyle dan Charles mengabadikan namanya dalam ilmu fisika,
Joseph Gay-Lussac pun tak mau ketinggalan. Berdasarkan percobaan yang
dilakukannya, Jose menemukan bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu
konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, suhu mutlak gas pun ikut
bertambah. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, suhu
mutlak gas pun ikut berkurang. Istilah kerennya, pada volume konstan,
tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak gas. Hubungan ini dikenal
dengan julukan Hukum Gay-Lussac.
Hasil bagi volume(V) dengan temperatur (T) gas pada tekanan tertentu adalah
tetap. Proses ini disebut juga isobarik (tekanan tetap).
*V/T=konstan
𝑽𝟏
𝑻𝟏
=
𝑽𝟐
𝑻𝟐
4. HUKUM BOYLE GAY-LUSSAC
Penggabungan hukum Boyle Gay-Lussac membentuk hukum Boyle Gay-
Lussac yang menyatakan bahwa “Gas dalam ruang tertutup jika suhunya
berubah, maka akan diikuti perubahan tekanan dan volume gas”. Sehingga
dapat dinyatakan dalam persamaan :
PV/T = Konstan
𝑃1.𝑉1
𝑇1
=
𝑃2.𝑉2
𝑇2
Hubungan antara Tekanan, Suhu, dan Energi
Kinetik Gas
Secara kualitatif dapat diambil suatu pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah, maka kecepatan
partikel gas berubah. Jika kecepatan partikel gas berubah, maka energi kinetik tiap partikel gas dan
tekanan gas juga berubah. Hubungan ketiga faktor tersebut secara kuantitatif membentuk persamaan :
Persamaan P = Nmv2 / 3V dapat disubstitusi dengan persamaan energi kinetik,
yaitu Ek = ½ mv2 , sehingga terbentuk persamaan :
P = Nmv2 / 3V sedangkan mv2 = 2 Ek
P = N2Ek / 3V
p = 2NEk / V
dengan :
Ek = energi kinetik partikel gas (J)
Dengan mensubstitusikan persamaan umum gas ideal pada persamaan tersebut, maka akan
diperoleh hubungan energi kinetik dengan suhu gas sebagai berikut.
PV = NkT
P = NkT / V = 2/3 . (N / V) Ek
Ek = 3/2 kT
dengan :
T = suhu gas (K)
PENERAPAN GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS DI
ALAT-ALAT MEDIS RUMAH SAKIT
Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
PENDAHULUAN
Continuos Positive Airway Pressure (CPAP) adalah merupakan suatu
alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas
neonatus selama pernafasan spontan. CPAP merupakan suatu alat yang
sederhana dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress pada neenatus.
Penggunaan CPAP yang benar terbukti dapat menurunkan kesulitan bernafas,
mengurangi ketergantungan terhadap oksigen, membantu memperbaiki dan
mempertahankan kapasitas residual paru, mencegah obstruksi saluran nafas
bagian atas, dan mecegah kollaps paru, mengurangi apneu, bradikardia,
dan episode sianotik, serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat di
Ruangan intensif.
CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), merupakan alat kesehatan
yang biasanya digunakan oleh orang yang memiliki masalah pernapasan,
seperti sleep apnea. Perlu Anda ketahui, bahwa CPAP adalah pengobatan
non-bedah yang paling efektif untuk obstructive sleep apnea dan merupakan
pengobatan pilihan pertama serta paling banyak digunakan untuk orang
dewasa. Sleep apnea adalah gangguan tidur dimana terdapat jeda dalam
bernapas.
Mesin CPAP bekerja dengan memberikan aliran udara bertekanan melalui
selang ke hidung dan/atau mulut sehingga saluran pernapasan tetap terbuka.
Tekanan udara yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan sleep apnea
yang Anda miliki. Tekanan yang diperlukan biasanya ditentukan oleh dokter
setelah meninjau studi semalam (polysomnography) di laboratorium tidur di
bawah pengawasan.
Pada umumnya manfaat CPAP adalah
- Menjaga jalan napas terbuka saat Anda tidur
- Mengurangi bahkan menghilangkan dengkuran
- Meningkatkan kualitas tidur
- Meredakan gejala sleep apnea, seperti kantuk di siang hari yang berlebihan
- Mengurangi atau mencegah tekanan darah tinggi
CPAP juga digunakan untuk mengobati bayi prematur yang paru-paru
belum sepenuhnya berkembang. Untuk pengobatan ini, garpu lembut
ditempatkan dalam lubang hidung bayi. Mesin CPAP dengan lembut
meniupkan udara ke dalam hidung bayi, yang membantu membuat paru-
paru mengembang, sehingga meningkatkan kelangsungan hidup.
Sistem CPAP sendiri terdiri dari 3 komponen yaitu :
 Sebuah sirkuit yang mengalirkan gas terus menerus, untuk diisap. Sunber oksigen dan
udara bertekanan yang menghasilkan gas untuk dihirup. Pencampur oksigen yang
memungkinkan gas dapat diberikan sesuai FiO2 yang sesuai. Sebuah flow meter yang
mengkontrol kecepatan aliran terus menerus dari gas yang dihirup ( biasanya
dipertahankan pada kecepatan 5-7 liter ). Sebuah humidifier yang melembabkan
dan
menghangatkan gas yang dihirup.
 Sebuah alat untuk menghubungkan sirkuit ke saluran nafas neonatus. Dalam prosedur
ini , nasal prong merupakan metode yang paling banyak digunakan.
 Sebuah alat untuk menghasilkan tekanan positif pada alat sirkuit. Tekanan
positif
dalam sirkuit dapat dicapai dengan memasukkan pipa ekspirasi bagian distal
dalam larutan asam asetat 0,25% sampai kedalaman yang diharapkan ( 5cm) atau
katup CPAP
Pada penggunaan CPAP, pernapasan spontan dengan tekanan positif
dipertahankan selama siklus respirasi, hal ini yang disebut disebut
dengan continuous positive airway pressure. Pada mode ventilasi ini,
pasien tidak perlu menghasilkan tekanan negatif untuk menerima gas
yang diinhalasi. Hal ini dimungkinkan oleh katup inhalasi khusus yang
membuka bila tekanan udara di atas tekanan atmosfer. Keistimewaan
CPAP adalah dapat digunakan pada pasien-pasien yang tidak
terintubasi.
Suatu sistem CPAP yang baik mempunyai karakteristik
sebagai berikut :
1. Pipanya fleksibel dan ringan sehingga pasien bisa mengubah posisi
dengan mudah
2. Mudah dilepas dan ditempel
3. Resistensinya rendah, sehingga pasien bisa bernafas dengan spontan
4. Relatif tidak invasif
5. Sederhana dan mudah dipahami, oleh semua pemakai
6. Aman dan efektif dari segi biaya.

More Related Content

What's hot

Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan FasaPTIK BB
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Rezki Amaliah
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Rezki Amaliah
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Rezki Amaliah
 
Gas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas NyataGas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas Nyatarevy44
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarWidya arsy
 
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyataPpt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyatarevy44
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasKLOTILDAJENIRITA
 
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemjayamartha
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeLaporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeAdinda Khairunnisa
 
Makalah termodinamika
Makalah termodinamikaMakalah termodinamika
Makalah termodinamikaIntan Dwisari
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hookeumammuhammad27
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaDian Agatha
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERMUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
Laporan praktikum fisika (elastisitas)
Laporan praktikum fisika (elastisitas)Laporan praktikum fisika (elastisitas)
Laporan praktikum fisika (elastisitas)Neli Narulita
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaNur An'nisa
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair Widya arsy
 

What's hot (20)

Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
Laporan fisika dasar (tekanan hidrostatik)
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Gas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas NyataGas Ideal Dan Gas Nyata
Gas Ideal Dan Gas Nyata
 
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika DasarPraktek Kalorimeter Fisika Dasar
Praktek Kalorimeter Fisika Dasar
 
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyataPpt.2. gas ideal & gas nyata
Ppt.2. gas ideal & gas nyata
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistemTermodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
Termodinamika (1- 2) j besaran_-_ besaran_sistem
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hookeLaporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
Laporan praktikum fisika elastisitas dan hukum hooke
 
Makalah termodinamika
Makalah termodinamikaMakalah termodinamika
Makalah termodinamika
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhanaLaporan praktikum gerak bandul sederhana
Laporan praktikum gerak bandul sederhana
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
Laporan praktikum fisika (elastisitas)
Laporan praktikum fisika (elastisitas)Laporan praktikum fisika (elastisitas)
Laporan praktikum fisika (elastisitas)
 
Laporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatikaLaporan praktikum fisika hidrostatika
Laporan praktikum fisika hidrostatika
 
kekentalan zat cair
kekentalan zat cair kekentalan zat cair
kekentalan zat cair
 

Similar to Presentation gas ideal dan teori kinetik gas

REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptxREFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptxJeanneFransisca1
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataAris Wibowo
 
Xi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealXi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealrizki arya
 
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).pptBajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppteli priyatna laidan
 
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxDASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxAgungKurnianto8
 
Gas Ideal - Kelompok 2
Gas Ideal -  Kelompok 2Gas Ideal -  Kelompok 2
Gas Ideal - Kelompok 2Alfian Isnan
 
Tugas resume termo
Tugas resume termoTugas resume termo
Tugas resume termoKeys Ryan
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometririfkyags
 
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasPresentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasAditya Setyawan
 
Bahan ajar fisika gas ideal fis xi smt 2
Bahan ajar fisika gas  ideal  fis xi smt 2Bahan ajar fisika gas  ideal  fis xi smt 2
Bahan ajar fisika gas ideal fis xi smt 2eli priyatna laidan
 

Similar to Presentation gas ideal dan teori kinetik gas (20)

GAS
GASGAS
GAS
 
Hukum-hukum Gas
Hukum-hukum GasHukum-hukum Gas
Hukum-hukum Gas
 
Gas Ideal
Gas IdealGas Ideal
Gas Ideal
 
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptxREFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
 
Pengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyataPengertian gas ideal dan gas nyata
Pengertian gas ideal dan gas nyata
 
Kelompok 1
Kelompok 1Kelompok 1
Kelompok 1
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
Xi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas idealXi 2 3.1 gas ideal
Xi 2 3.1 gas ideal
 
Materi gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamikaMateri gas dan termodinamika
Materi gas dan termodinamika
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
P1 GAS.pptx
P1 GAS.pptxP1 GAS.pptx
P1 GAS.pptx
 
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).pptBajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
Bajar ajar fi sisika gas ideal (revisi).ppt
 
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsxDASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
DASAR-DASAR PERHITUNGAN NERACA MASSA DAN ENERGI - 3.ppsx
 
Gas Ideal - Kelompok 2
Gas Ideal -  Kelompok 2Gas Ideal -  Kelompok 2
Gas Ideal - Kelompok 2
 
Tugas resume termo
Tugas resume termoTugas resume termo
Tugas resume termo
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometri
 
Termodinamika Gas Ideal.pptx
Termodinamika Gas Ideal.pptxTermodinamika Gas Ideal.pptx
Termodinamika Gas Ideal.pptx
 
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasPresentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
 
2 hokum boyle
2 hokum boyle2 hokum boyle
2 hokum boyle
 
Bahan ajar fisika gas ideal fis xi smt 2
Bahan ajar fisika gas  ideal  fis xi smt 2Bahan ajar fisika gas  ideal  fis xi smt 2
Bahan ajar fisika gas ideal fis xi smt 2
 

Recently uploaded

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 

Recently uploaded (20)

PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 

Presentation gas ideal dan teori kinetik gas

  • 1. GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS DAN PENERAPANNYA DI ALAT KESEHATAN DISUSUN OLEH : MARFIAN DWI SAPUTRO ULY PUSPITA SARI THAYIB FAJRI SIDDIK
  • 2. TEORI KINETIK GAS Teori kinetik merupakan suatu teori yang secara garis besar adalah hasil kerja dari Count Rumford (1753-1814), James Joule (1818-1889), dan James Clerk Maxwell (1831-1875), yang menjelaskan sifat-sifat zat berdasarkan gerak acak terus menerus dari molekul-molekulnya. Dalam gas misalnya, tekanan gas adalah berkaitan dengan tumbukan yang tak henti-hentinya dari molekul- molekul gas terhadap dinding-dinding wadahnya. Di dalam teori kinetik gas terdapat suatu gas ideal. Gas ideal adalah suatu gas yang memiliki sifat-sifat sebagai berikut : " Jumlah partikel gas banyak sekali tetapi tidak ada gaya tarik menarik (interaksi) antar partikel , Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah sembarang atau bergerak secara acak " Ukuran partikel gas dapat diabaikan terhadap ukuran ruangan. Atau bisa dikatakan ukuran partikel gas ideal jauh lebih kecil daripada jarak atar partikel .
  • 3. Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai berikut : 1. Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya tarik- menarik antar partikel. 2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah acak (sembarang). 3. Ukuran partikel diabaikan terhadap ukuran wadah 4. Setiap tumbukan yang terjadi secara lenting sempurna. 5. Partikel-partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah. 6. Gerak partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak. 7. Tidak ada energi yang hilang. 8. Ukuran lebih kecil dari jari – jari. 9. Masih berlaku hukum – hukum newton
  • 4. Persamaan Umum Gas Ideal Avogadro mengatakan bahwa “ketika volume, tekanan dan suhu setiap gas sama, maka setiap gas tersebut memiliki jumlah molekul yang sama” Persamaan umum gas ideal dapat dituliskan : dengan : P = tekanan gas (N/m2 = Pa) V = volume gas (m3) n = jumlah mol gas (mol) T = suhu gas (K) R = tetapan umum gas = 8,314 J/mol K Persamaan ini dikenal dengan julukan hukum gas ideal alias persamaan keadaan gas ideal. Persamaan umum gas ideal tersebut di atas dapat juga dinyatakan dalam bentuk : n = N / NA MAKA DIPEROLEH : PV = nRT PV = NkT PV = NRT / NA dengan R / NA = k k = tetapan Boltzman = 1,38 . 10-23J/k PV = nRT PV = NkT
  • 5. Hukum-Hukum pada Gas Ideal 1. HUKUM BOYLE Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Robert Boyle menemukan bahwa apabila suhu gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, volume gas semakin berkurang. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, volume gas semakin bertambah. Istilah kerennya tekanan gas berbanding terbalik dengan volume gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Boyle. Hukum Boyle menyatakan bahwa dalam ruang tertutup pada suhu tetap, tekanan berbanding terbalik dengan volume gas, yang dinyatakan dalam bentuk persamaan : dengan : P = tekanan gas (N/m2) V = volume gas (m3) P1.V1 = P2.V2
  • 6. 2. HUKUM CHARLES Seratus tahun setelah Obet Boyle menemukan hubungan antara volume dan tekanan, seorang ilmuwan berkebangsaan Perancis yang bernama Jacques Charles (1746-1823) menyelidiki hubungan antara suhu dan volume gas. Berdasarkan hasil percobaannya, Cale menemukan bahwa apabila tekanan gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika suhu mutlak gas bertambah, volume gas pun ikut bertambah, sebaliknya ketika suhu mutlak gas berkurang, volume gas juga ikut berkurang. Hubungan ini dikenal dengan julukan hukum Charles. Hasil bagi tekanan (P) dengan temperatur (T) gas pada volume tertentu adalah tetap. Proses seperti ini disebut dengan isokhorik (volume tetap). *P/T=konstan *V3>V2>V1 𝑃1 𝑇1 = 𝑃2 𝑇2
  • 7. 3. Hukum Gay-Lussac Setelah obet Boyle dan Charles mengabadikan namanya dalam ilmu fisika, Joseph Gay-Lussac pun tak mau ketinggalan. Berdasarkan percobaan yang dilakukannya, Jose menemukan bahwa apabila volume gas dijaga agar selalu konstan, maka ketika tekanan gas bertambah, suhu mutlak gas pun ikut bertambah. Demikian juga sebaliknya ketika tekanan gas berkurang, suhu mutlak gas pun ikut berkurang. Istilah kerennya, pada volume konstan, tekanan gas berbanding lurus dengan suhu mutlak gas. Hubungan ini dikenal dengan julukan Hukum Gay-Lussac. Hasil bagi volume(V) dengan temperatur (T) gas pada tekanan tertentu adalah tetap. Proses ini disebut juga isobarik (tekanan tetap). *V/T=konstan 𝑽𝟏 𝑻𝟏 = 𝑽𝟐 𝑻𝟐
  • 8. 4. HUKUM BOYLE GAY-LUSSAC Penggabungan hukum Boyle Gay-Lussac membentuk hukum Boyle Gay- Lussac yang menyatakan bahwa “Gas dalam ruang tertutup jika suhunya berubah, maka akan diikuti perubahan tekanan dan volume gas”. Sehingga dapat dinyatakan dalam persamaan : PV/T = Konstan 𝑃1.𝑉1 𝑇1 = 𝑃2.𝑉2 𝑇2
  • 9. Hubungan antara Tekanan, Suhu, dan Energi Kinetik Gas Secara kualitatif dapat diambil suatu pemikiran berikut. Jika suhu gas berubah, maka kecepatan partikel gas berubah. Jika kecepatan partikel gas berubah, maka energi kinetik tiap partikel gas dan tekanan gas juga berubah. Hubungan ketiga faktor tersebut secara kuantitatif membentuk persamaan : Persamaan P = Nmv2 / 3V dapat disubstitusi dengan persamaan energi kinetik, yaitu Ek = ½ mv2 , sehingga terbentuk persamaan : P = Nmv2 / 3V sedangkan mv2 = 2 Ek P = N2Ek / 3V p = 2NEk / V dengan : Ek = energi kinetik partikel gas (J) Dengan mensubstitusikan persamaan umum gas ideal pada persamaan tersebut, maka akan diperoleh hubungan energi kinetik dengan suhu gas sebagai berikut. PV = NkT P = NkT / V = 2/3 . (N / V) Ek Ek = 3/2 kT dengan : T = suhu gas (K)
  • 10. PENERAPAN GAS IDEAL DAN TEORI KINETIK GAS DI ALAT-ALAT MEDIS RUMAH SAKIT Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)
  • 11. PENDAHULUAN Continuos Positive Airway Pressure (CPAP) adalah merupakan suatu alat untuk mempertahankan tekanan positif pada saluran napas neonatus selama pernafasan spontan. CPAP merupakan suatu alat yang sederhana dan efektif untuk tatalaksana respiratory distress pada neenatus. Penggunaan CPAP yang benar terbukti dapat menurunkan kesulitan bernafas, mengurangi ketergantungan terhadap oksigen, membantu memperbaiki dan mempertahankan kapasitas residual paru, mencegah obstruksi saluran nafas bagian atas, dan mecegah kollaps paru, mengurangi apneu, bradikardia, dan episode sianotik, serta mengurangi kebutuhan untuk dirawat di Ruangan intensif. CPAP (Continuous Positive Airway Pressure), merupakan alat kesehatan yang biasanya digunakan oleh orang yang memiliki masalah pernapasan, seperti sleep apnea. Perlu Anda ketahui, bahwa CPAP adalah pengobatan non-bedah yang paling efektif untuk obstructive sleep apnea dan merupakan pengobatan pilihan pertama serta paling banyak digunakan untuk orang dewasa. Sleep apnea adalah gangguan tidur dimana terdapat jeda dalam bernapas.
  • 12. Mesin CPAP bekerja dengan memberikan aliran udara bertekanan melalui selang ke hidung dan/atau mulut sehingga saluran pernapasan tetap terbuka. Tekanan udara yang diberikan tergantung pada tingkat keparahan sleep apnea yang Anda miliki. Tekanan yang diperlukan biasanya ditentukan oleh dokter setelah meninjau studi semalam (polysomnography) di laboratorium tidur di bawah pengawasan. Pada umumnya manfaat CPAP adalah - Menjaga jalan napas terbuka saat Anda tidur - Mengurangi bahkan menghilangkan dengkuran - Meningkatkan kualitas tidur - Meredakan gejala sleep apnea, seperti kantuk di siang hari yang berlebihan - Mengurangi atau mencegah tekanan darah tinggi
  • 13. CPAP juga digunakan untuk mengobati bayi prematur yang paru-paru belum sepenuhnya berkembang. Untuk pengobatan ini, garpu lembut ditempatkan dalam lubang hidung bayi. Mesin CPAP dengan lembut meniupkan udara ke dalam hidung bayi, yang membantu membuat paru- paru mengembang, sehingga meningkatkan kelangsungan hidup.
  • 14. Sistem CPAP sendiri terdiri dari 3 komponen yaitu :  Sebuah sirkuit yang mengalirkan gas terus menerus, untuk diisap. Sunber oksigen dan udara bertekanan yang menghasilkan gas untuk dihirup. Pencampur oksigen yang memungkinkan gas dapat diberikan sesuai FiO2 yang sesuai. Sebuah flow meter yang mengkontrol kecepatan aliran terus menerus dari gas yang dihirup ( biasanya dipertahankan pada kecepatan 5-7 liter ). Sebuah humidifier yang melembabkan dan menghangatkan gas yang dihirup.  Sebuah alat untuk menghubungkan sirkuit ke saluran nafas neonatus. Dalam prosedur ini , nasal prong merupakan metode yang paling banyak digunakan.  Sebuah alat untuk menghasilkan tekanan positif pada alat sirkuit. Tekanan positif dalam sirkuit dapat dicapai dengan memasukkan pipa ekspirasi bagian distal dalam larutan asam asetat 0,25% sampai kedalaman yang diharapkan ( 5cm) atau katup CPAP
  • 15.
  • 16. Pada penggunaan CPAP, pernapasan spontan dengan tekanan positif dipertahankan selama siklus respirasi, hal ini yang disebut disebut dengan continuous positive airway pressure. Pada mode ventilasi ini, pasien tidak perlu menghasilkan tekanan negatif untuk menerima gas yang diinhalasi. Hal ini dimungkinkan oleh katup inhalasi khusus yang membuka bila tekanan udara di atas tekanan atmosfer. Keistimewaan CPAP adalah dapat digunakan pada pasien-pasien yang tidak terintubasi.
  • 17. Suatu sistem CPAP yang baik mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Pipanya fleksibel dan ringan sehingga pasien bisa mengubah posisi dengan mudah 2. Mudah dilepas dan ditempel 3. Resistensinya rendah, sehingga pasien bisa bernafas dengan spontan 4. Relatif tidak invasif 5. Sederhana dan mudah dipahami, oleh semua pemakai 6. Aman dan efektif dari segi biaya.