Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar yang mengatur sifat gas ideal dan tak ideal, termasuk hukum Boyle, Charles, persamaan gas ideal, persamaan van der Waals, tekanan uap, sistem gas-cair, dan faktor kompresibilitas.
3. Gas Ideal
Robert Boyle ο¨ Hukum Boyle
(Boyleβs Law)
untuk sejumlah massa gas ideal, maka
hubungan P dan V
pada T konstan adalah:
π β
1
π
π Γ π = πΆπππ π‘πππ‘
P = Tekanan Absolute (N/m2)
V = Volume yg ditempati gas (m3)
Persamaan gas Ideal dibangun oleh 2 hukum (Chemical Process Calculation, 2013):
4. Gas Ideal
Jacques Charles ο¨Hukum Charles
(Charlesβs Law)
untuk sejumlah massa gas ideal,
rasio antara V dan T adalah konstan
pada P tertentu:
π
π
= πΆπππ π‘πππ‘
V = Volume yg ditempati gas (m3)
T = Absolute temperature (K)
Persamaan gas Ideal dibangun oleh 2 hukum:
5. ο Menggabungkan dua persamaan:
π Γ π = πΆπππ π‘πππ‘
π
π
= πΆπππ π‘πππ‘
ο
π·π½
π»
= πͺπππππππ
Konstanta ο¨ R = konstanta gas universal :
π·π½ = πΉπ»
ο P = tekanan (atm absolut)
ο π = volume per mol (liter per gmol)
ο T = temperatur (K)
ο untuk n mol gas: π·π½ = ππΉπ»
6. Representasi Hukum Gas Ideal dalam permukaan tiga
dimensi
Proyeksi p β T
menunjukkan garis
lurus.
Persamaan:
π·π½ = πΉπ»
untuk π konstan:
π· =
πΉ
π½
π»
π = (ππππ π‘πππ‘)(π)
persamaan garis
lurus menuju titik
asal (nol) Proyeksi T β π
menunjukkan garis lurus.
π·π½ = πΉπ»
Untuk p konstan:
π½ =
πΉ
π·
. π»
π = (ππππ π‘πππ‘)(π)
Proyeksi p β π
menunjukkan kurva.
π·π½ = πΉπ»
Untuk T konstan, maka:
π·π½ = ππππππππ
membentuk kurva
hyperbola.
7. Gas dapat diprediksi dengan hukum gas ideal, dengan syarat:
β’ Molekul memiliki volume yang sangat kecil (infinitesimally small).
β’ Tidak ada gaya tarik menarik antar molekul, sehingga dianggap saling
independen satu sama lain
β’ Molekul gas bergerak acak, pada garis lurus dan
β’ tumbukan antar molekul, dan antara molekul dengan dinding adalah elastis
sempurna
Yang memenuhi persyaratan:
gas pada P rendah dan/atau T tinggi.
From a practical viewpoint, within reasonable error, you can treat air, oxygen,
nitrogen, hydrogen, carbon dioxide, methane, and even water vapor, under
most of the ordinary conditions you encounter, as ideal gases
8. Gas Non-Ideal
ο Menurut Hukum Boyle,
volume yang ditempati gas berbanding terbalik dengan tekanan.
ππ
π π
= πΆπππ π‘πππ‘
π = πΆπππ π‘πππ‘ π π .
1
π
= πͺπππππππ .
1
π
ο Untuk setiap gas, rasio
π·π½
πΉπ»
= πͺπππππππ hanya dipenuhi pada rentang P tertentu. ο¨
Hukum Boyle dipenuhi
ο Pada P rendah, dan T tinggi, deviasi dari Hukum Boyle adalah kecil.
ο Semakin jauh deviasi dari rentang P ο¨ kondisi ideal tidak terpenuhi ο¨ gas non-
ideal
ο Untuk menghitung kelakuan dari gas non-idealο¨ menggunakan persamaan
keadaan (Equation of State)
10. Persamaan van der Waals
P = Pressure
a = Constant
b = Constant
V = Volume
R = Universal gas constant
T = Absolute temperature
Pc = Critical pressure
Tc = Critical temperature
π +
π
π2
π β π = π π
π =
27π 2ππ
2
64ππ
πππ‘ππ. ππ‘π
ππππ 2
π =
π ππ
8ππ
πππ‘ππ
ππππ
11. Contoh Soal:
Hitunglah volume yang ditempati 1 gmol uap air
pada 900 Β°C dan 100 atm.
a) menggunakan hukum gas ideal
b) menggunakan persamaan Vander Waals.
konstanta Vander Waals untuk air:
π = 5.404
πΏ2
ππ‘π
ππππ2 π = 0.3049
πΏ
ππππ
12. ο Jawab:
a. dengan persamaan gas
ideal:
ππ = ππ π
π =
ππ π
π
T=1173 K
P=100 atm
π =
1 0,082 1173
100
= 0,962 πππ‘ππ
b. dengan persamaan van der Waals:
π +
π
π2
π β π = π π
Dimana
P=100 atm
T=1173 K
π = 5,404
π2ππ‘π
ππππ2
π = 0,3049
π
ππππ
π = 0,082
π. ππ‘π
ππππ. πΎ
100 +
5,404
π2
π β 0,3049 = 0,082 1173
100 +
5,404
π2
π β 0,3049 = 96,2
dengan metode trial and error diperoleh
V=1,24 L/gmol
13. Keadaan Kritis dan Faktor Kompresibilitas
ο Garis temperatur konstan menghubungkan
garis putus-putus (---) dimana gas (uap) mulai
terkondensasi, dengan kurva titik-garis (___ .
___) menunjukkan titik dimana temperatur gas
terkondensasi seluruhnya menjadi cair.
ο Di antara kedua kurva ο¨ campuran uap-cair.
ο Perpotongan kedua kurva disebut titik kritis dan
terjadi pada T dan P tertinggi yang mungkin
terjadi (ππ = 1, ππ = 1)
ο Keadaan kritis untuk transisi gas-cair adalah
serangkaian kondisi fisika dimana sifat-sifat
dari zat cair dan uap menjadi identik
14. ο Reduced variable, dimana kondisi temperatur, tekanan, volume spesifik dibagi dengan kondisi kritisnya.
π πππ’πππ π‘πππππππ‘π’ππ, ππ =
π
ππ
π πππ’πππ ππππ π π’ππ, ππ =
π
ππ
π πππ’πππ π πππππππ π£πππ’ππ, π
π =
π
π
π
ο Dalam teori, law of corresponding state menunjukkan bahwa zat apapun pasti memiliki reduced volume yang sama pada
reduced temperature dan reduced pressure, sehingga hukum gas universal menjadi
πππ
π = πππ
ο Konsep reduced variables telah diaplikasikan untuk memprediksi sifat-sifat gas ideal. Salah satunya dengan modifikasi
hukum gas ideal dengan menyisipkan koefisien z, faktor kompresibilitas ο¨ faktor yang menyatakan/ mengukur ke-non-
ideal-an gas.
ο Hukum gas ideal berubah menjadi persamaan keadaan yang digeneralisasi (generalized equation of state):
ππ = π§ππ π
ππ = π§π π
Untuk gas ideal, z = 1
15. Jika compressibility factor
diperoleh dari eksperimen diplot
terhadap P untuk T tertentu,
untuk gas-gas berbeda
dihasilkan Gambar a.
Jika compressibility factor diplot
terhadap reduced pressure
sebagai fungsi reduced
temperature, maka untuk gas
tersebut nilai compressibility
berada pada reduced
temperature yang sama dan
reduced pressure jatuh pada titik
yang sama juga Gambar b.
16. Tekanan Uap
ο Definisi: tekanan absolut dimana cair dan uap berada pada keadaan
kesetimbangan pada T tertentu
ο Terjadi ketika cairan dipanaskan ο¨ evaporasi
ο Selama penguapan, terjadi proses
1. proses pembentukan uap (vaporisation)
2. proses kondensasi.
ο Saat terjadi vaporisasi, tekanan vaporisasi meningkat dan laju
kondensasi juga meningkat
ο Saat keduanya sama, terjadi kesetimbangan dinamis, dan uap tetap
tidak berubah. Tekanan yang digunakan uap pada kondisi ini disebut
tekanan uap dari cairan tersebut.
17. Saturated Vapour Pressure/Tekanan Uap Jenuh
ο Terjadi ketika tekanan parsial uap sama dengan tekanan uap
kesetimbangan. ο¨ uap siap untuk berkondensasi
Unsaturated Vapour Pressure/Tekanan uap tak jenuh
ο Terjadi ketika tekanan uap parsial lebih kecil dari tekanan uap
kesetimbangan. ο¨ kondisi dimana uap tidak siap berkondensasi ο¨ disebut
juga uap superheated.
ο Jika uap jenuh ditekan/didinginkan, maka akan terbentuk uap basah
(campuran uap-cair). Untuk menentukan kualitas uap:
% π²πππππππ πππ = πΏ =
ππ
ππ + ππ
π πππ%
wv = massa uap wl = massa liquid/cairan
18. Pengaruh Perubahan T terhadap Tekanan
Uap
ο dinyatakan dengan persamaan Clausius
Clapeyron
ο Jika uap mengikuti hukum gas ideal,
maka persamaan Clausius Clapeyron
lebih akurat digunakan pada T rendah
dan P rendah
π π·
π·
=
ο¬π π»
πΉπ»π
π=vapour pressure (atm)
ο¬=latent heat of vaporization (J/mol)
π =universal gas constant (J/mol.K)
π=absolute temperature (K)
ο Mengasumsikan panas penguapan
konstan, maka T tidak bervariasi jauh,
sehingga dapat diintegrasikan dengan
batas P0, T0 (untuk kondisi awal) dan P, T :
ln
π
π0
=
ο¬
π
1
π0
β
1
π
π0=initial pressure (atm)
π=final pressure (atm)
ο¬=latent heat of vaporization (J/mol)
π0=initial temperature (K)
π=final temperature (K)
(Chemical Process Calculation, 2013)
19. ο Contoh soal:
Diketahui tekanan uap ethyl ether = 185 mmHg pada temperatur 0 oC.
Panas penguapan molal (ο¬)=6850 kal/grammol pada 0 oC.
Hitung tekanan uap pada 20 oC!
Jawab:
P0 = 185 mmHg
T0 = 273 K
ο¬ = 6850 kal/grammol
T = 20+273 = 293 K
R = 1,99 kal/(gmol.K)
ln
π
185
=
6850
1,99
1
273
β
1
293
maka P=437 mmHg
20. Sistem Gas-Cair
ο Hubungan yang menyatakan distribusi fasa gas dan cair adalah Hukum Raoult dan Hukum Henry.
ο Hukum Raoultο¨menyatakan tekanan parsial komponen βAβ sama dengan perkalian tekanan uap murni
βAβ dengan fraksi mol βAβ dalam fasa cair.
PA=P0
A . xA = P . yA
ο Hukum Henry ο¨menyatakan tekanan parsial gas terlarut , sebanding dengan fraksi mol komponen
pada fasa cair
PA=H . xA = P . yA
Hukum Henry valid jika xA mendekati
nol (0), misalnya dalam larutan encer
komponen βAβ.
Hukum Raoult valid jika xA
mendekati satu(1), misalnya
dalam fasa cair mendekati
murni.
21. ο Contoh:
Hitung tekanan total dan komposisi dari uap yang berkontak dengan suatu larutan pada temperatur 100 oC
yang mengandung 40% benzena(C6H6),35% toluena (C6H5CH3), dan 25% orthozylena (C6H4(CH)2)!
Diketahui tekanan uap murni pada 100 oC:
benzena = 1340 mmHg
toluena = 560 mmHg
orthozylena = 210 mmHg
Massa total = 100 lb
Jawab:
Tekanan uap: PA = xA * PA
0
benzena = 0,513/1,138 x 1340 = 604,06 mmHg
toluena = 0,38/1,138 x 560 = 186,995 mmHg
orthozylena = 0,245/1,138 x 210 = 45,211 mmHg
Komposisi uap: yA = PA/P
benzena = 604,06 / 836,266 = 72,23%
toluena = 186,995 / 836,266 = 22,36%
orthozylena = 45,211 / 836,266 = 5,41%
total =
836,266 mmHg
Massa Mol = massa/MR
Benzena = 40% x 100 = 40 lb = 0,513 lbmol
Toluena = 35% x 100 = 35 lb = 0,38 lbmol
Orthozylena = 25% x 100 = 25 lb = 0,245 lbmol
total = 1,138 lbmol