Dokumen tersebut membahas tentang zat pewarna buatan dalam makanan dan batas penggunaannya. Beberapa contoh makanan yang mengandung zat pewarna buatan adalah sirup dan permen, sedangkan dampak positifnya adalah memperbaiki warna makanan, namun dampak negatifnya dapat menyebabkan alergi dan kesehatan lainnya. Peraturan pemerintah menetapkan batasan penggunaan berbagai zat aditif dalam makanan.
6. Dampak Positif Dari Pewarna Buatan
• Mengimbangi pemudaran warna karena
paparan cahaya, udara, perubahan suhu dan
kelembapan
• Memperbaiki variasi warna
• Menguatkan warna yang terjadi secara alami
• Mewarnai bahan makanan yang tak berwarna
• Membuat makanan lebih menarik sehingga
mengundang selera
7. Dampak negatif
• Tartrazine : Ruam kulit, hidung meler, kulit
lembab
• Sunset yellow: Sakit perut , mual dan muntah
• Ponceau 4R : Penyebab kanker
• Allura Red : Menderita gatal-gatal
• Quinoline Yellow Serangan Asma
8. 1. Batas penggunaan zat aditif
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/Menkes/Per/IX/88 tentang
bahan makanan, batas penggunaan zat aditif dalam makanan diantaranya sebagai berikut.
Batasan permenkes RI per kg Batasan Adl per kg berat
Nama zat aditif
makanan benda
Sakarin 50mg - 300mg -
Siklamat 500mg – 3gr -
Asam aseta Secukupnya Tidak ada batasan
Asam sitrat 5gr – 40 gr Tidak ada batasan
Asam benzoat 600mg – 1gr 0 – 5mg
BHT 100mg – 1000mg 0 – 0,3mg
BHA 100mg – 1000mg 0 – 0,125mg
Beta karoten 100mg – 600mg -
Karamel 150mg – 300mg Tidak ada batasan
Eritrosin 30mg – 300mg 0 – 0,6mg