Dokumen tersebut membahas model pembelajaran mitigasi bencana sejak usia dini untuk anak-anak TK melalui penerapan cerita dan simulasi. Terdapat empat tahapan utama dalam model ini yaitu perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dengan menggunakan cerita dan simulasi untuk menanamkan pengetahuan dan keterampilan mitigasi bencana pada anak usia dini.
2. MEREKA
yang Disebut Guru
Kompetensi Mengajar
Memotivasi Peserta Didik
Membuat Model Instruksional
Mengelola Kelas
Berkomunikasi
Merencanakan Pembelajaran
Mengevaluasi
Colin Marsh, (1996:10), Handbook for Beginning Teachers
memiliki
6. SKEMA
PENERAPA
N
MODEL
Bentuk Tim Pengembang/ Penerapan
Model
Orientasi Tim Pengembang/
Penerapan Model
Lakukan Tahapan ‘seperti’ yang
tertuang dalam Model
Catat/ Laporkan Perubahan dari Hasil
Penerapan
P
R
O
C
E
S
S
8. SKEMA
PENERAPA
N
MODEL
Anak Usia Dini Siap
Masuk SD dengan
bekal
pengetahuan,
sikap, dan
keterampilan
dalam
pengurangan
resiko terhadap
bencana
O
U
T
C
O
M
E
11. 1 Perencanaan
a. Guru (dibantu dengan tenaga kependidikan lainnya)
mempersiapkan ruangan sesuai dengan skenario
pembelajaran (RPPH).
b. Guru mempersiapkan skenario simulasi cerita yang telah
disesuaikan
c. Guru melakukan layout ruang kelas sesuai dengan topik
cerita.
d. Guru menjelaskan cerita secara umum, kemudian membagi
peserta didik (para pemeran) sesuai dengan isi cerita.
2 Persiapan
Panjang tampilannya,
karena ini prosedur
12. a. Pelajari dulu, “Pedoman Pendidikan Kebencanaan di Satuan PAUD” yang
telah dikembangkan Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2019.
b. Tentukan topik materi yang akan disampaikan pada anak, dengan
memperhatikan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang telah
dirumuskan dalam model.
c. Siapkan paket Model Pembelajaran Mitigasi Bencana Sejak Usia Dini
(naskah model, 3 naskah cerita, dan 3 naskah panduan penerapan
ceritanya)
d. Optimalkan kerja sama antara guru dan kepala sekolah (tenaga
kependidikan lainnya), terutama dalam mempersiapkan ruangan, alat atau
bahan yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
e. Guru membacakan cerita disertai dengan gerak dan mimik sesuai dengan
topik dan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.
f. Guru mempersilakan beberapa anak untuk mengucapkan kalimat
langsung sesuai dengan isi cerita
g. Guru meminta anak untuk memperagakan beberapa gerakan sesuai
dengan isi cerita
h. Guru kelas dan guru pendamping mengendalikan kegiatan agar berjalan
sesuai dengan skenario
i. Guru pendamping membuat catatan tentang hal-hal yang perlu
didiskusikan setelah pertunjukan cerita, hal-hal yang perlu mendapat
pujian, dan hal-hal yang perlu diperbaiki
j. Mengulangi pementasan/ pertunjukan dengan menunjuk peserta didik
lain yang belum bermain untuk menjadi pemerannya (jika waktu
mencukupi)
3 Pelaksanaan
Panjang tampilannya,
karena ini prosedur
13. a.Ajukan sejumlah pertanyaan terkait de-
ngan pertunjukan cerita sesuai dengan
catatan yang telah dibuat
b.Memberikan kesempatan kepada peserta
didik yang bermain maupun yang tidak
turut bermain untuk mengomentari per-
tunjukan
c. Membuat rangkuman sesuai tujuan pem-
belajaran dengan menggali dari komentar
dan tanggapan peserta didik.
4 Evaluasi
Panjang tampilannya,
karena ini prosedur
14. Sesuatu akan susah
jika tidak dimulai dengan MAU.
MAU pun akhirnya akan pudar
jika tidak dibarengi dengan TAHU.
Sebab dengan MAU dan TAHU lah,
akhirnya mereka menyebut kita, MAMPU.
Betul ???
15. Add an image
Guru biasa memberitahu. Guru baik
menjelaskan. Guru ulung
memperagakan. Guru hebat mengilhami”
(William Arthur Ward)
Jangan Pernah Takut Berubah,
Tapi Takutlah Jika Dirimu Tidak Dapat Berubah
Ujang Rahmat rahmawinasa1980@gmail.com