Model dan penerapan pembelajaran berbasis proyek dalam bahasa Inggris memberikan contoh proyek mengenai tokoh-tokoh Opera Van Java. Proyek ini melibatkan pembentukan kelompok peserta didik untuk mendeskripsikan salah satu tokoh secara rinci melalui pengumpulan informasi, penulisan draft, dan presentasi hasil akhir dalam bentuk wall magazine. Proyek ini bertujuan meningkatkan kemampuan deskriptif peserta didik serta mempelajari tok
1. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
MODEL & PENERAPAN PEMBELAJARAN
BERBASIS PROJEK DALAM BAHASA INGGRIS
2. Pembelajaran Berbasis projek (Project Based
Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang
menggunakan projek/kegiatan sebagai media. Peserta
didik eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi
PjBL masalah sebagai langkah awal dalam
mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata.
Definisi/Konsep
3. Pembelajaran Berbasis projek dirancang untuk digunakan
pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik
dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui
PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan
pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing
peserta didik dalam sebuah projek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum.
Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik
dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai
prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL
merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta
didik.
4. o Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk
dihargai.
o Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
o Meningkatkan kolaborasi.
o Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
o Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber, mengorganisasi projek, dan
mengatur alokasi waktu dan sumber-sumber lain
seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Projek
5. o Menambah pengalaman belajar yang melibatkan
peserta didik secara kompleks dan dirancang
untuk berkembang sesuai dunia nyata.
o Membangun dan meningkatkan kemampuan
eksplorasi peserta didik dalam mendapatkan
informasi dan menunjukkan pengetahuan yang
dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia
nyata.
o Membuat suasana belajar menjadi lebih
menyenangkan dan menantang.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Projek
6. Time and money consuming
Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran utama
di kelas.
Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami
kesulitan.
Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif dalam
kerja kelompok.
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan
Kelemahan Pembelajaran Berbasis Projek
8. Contoh: Producing descriptive texts
Project: Wall Magazine (Kelas 8) mengenai tokoh-
tokoh Opera Van Java
Pendahuluan:
Sebelum mengajukan guiding questions, instruktur
menjadi role model sebagai guru di kelas dan
menjelaskan tema mengenai descriptive text (“I’m proud
of Indonesia”). Instruktur membagi kelas menjadi
beberapa kelompok. Tiap kelompok mengambil satu
kertas undian untuk menentukan yang akan
dideskripsikan.
8
9. Contoh (lanjutan)
Langkah pertama:
Menentukan guiding questions, misalnya:
“Who are the characters do you like in Opera Van
Java?”
“How do you describe the character?” Choose one.
“How different is the character you like with the other
characters?”, etc.
9
10. Contoh (lanjutan)
Langkah kedua (menyusun perencanaan projek)
Contoh: mendeskripsikan tokoh Sule
Tiap kelompok memilih satu orang sebagai person in
charge (ketua kelompok). Bersama guru, ketua dan
anggota kelompok berdiskusi untuk menentukan
jenis-jenis kegiatan yang relevan dengan rencana
projek (i.e. Mendeskripsikan Sule).
10
11. Contoh (lanjutan)
Langkah ketiga (menyusun jadwal):
Ketua dan anggota kelompok menyusun
jadwal kerja, menentukan durasi dan target
capaian tiap –tiap kegiatan. Guru bertindak
sebagai fasilitator.
Setiap orang dalam kelompok membuat
learning journal mengenai tiap-tiap kegiatan
yang dilakukannya mengenai projek tersebut.
11
12. Contoh (lanjutan)
Sampel kegiatan pelaksanaan kegiatan:
a. Setiap anggota kelompok memiliki tugas
mencari informasi tentang Sule dari
berbagai sudut pandang, misalnya physical
description, tempat tinggal, keluarga,
sekolah, dll.
12
13. Contoh (lanjutan)
b. Tiap anggota kelompok memilih dan memilah
informasi yang relevan mengenai Sule dalam
kaitannya dengan pembangunan karakter “cinta
tanah air”.
c. Menyusun informasi dalam bentuk tulisan
deskriptif sederhana (berdasarkan dan/atau
disertai gambar) dalam bentuk draf.
13
14. Contoh (lanjutan)
Langkah keempat (monitoring):
Kegiatan monitoring dilakukan tiap minggu tidak terikat pada
terpenuhinya tiap-tiap kegiatan dalam perencanaan. Dalam
kegiatan monitoring ketua kelompok dan guru melakukan:
a. Ketua kelompok menanyakan kemajuan anggota
kelompoknya dan mencatat hambatan yang ditemukan
setiap minggu.
b. Guru memonitor perkembangan projek peserta didik
dengan cara memeriksa learning journal dan capaian
hasil kerja mereka setiap minggu serta catatan masukan
dari ketua kelompok.
14
15. Contoh (lanjutan)
Langkah kelima (Menguji Hasil):
d. Draf kemudian diperiksa oleh teman lain dalam
satu kelompok (peer correction) dengan cara
menandai bagian yang dianggap kurang tepat.
e. Ketua kelompok mengumpulkan draf yang
sudah diperiksa untuk diserahkan ke guru.
f. Guru memeriksa ulang draf (proofread)
tersebut guna mencegah terjadinya plagiarisme
dan mengembalikan teks tersebut kepada ketua
kelompok.
15
16. Contoh (lanjutan)
f. Tiap kelompok mempresentasikan draf akhir tiap
anggota kelompok di depan kelas dengan cara
membaca keras. Kelompok lain menyimak dan
memberi masukan. Guru berperan sebagai
moderator dalam kegiatan ini.
g. Setiap kelompok melakukan finalisasi hasil.
h. Masing-masing kelompok membuat layout wall
magazine semenarik mungkin dengan
memperhatikan unsur estetika dan kepadu
padanan.
16
17. Contoh (lanjutan)
Langkah keenam (evaluasi pengalaman):
• Guru bersama dengan peserta didik membuat
rangkuman/simpulan
• Melakukan refleksi terhadap kegiatan secara
keseluruhan
• Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran
• Menyampaikan rencana pembelajaran pada per-
temuan berikutnya
17
18. Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data.
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta
didik pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
SISTEM PENILAIAN
19. Pada penilaian projek setidaknya ada 3 hal
yang perlu dipertimbangkan yaitu :
Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih
topik, mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
20. SISTEM PENILAIAN (lanjutan)
Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman
dan keterampilan dalam pembelajaran.
Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi
guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek
peserta didik.
20