Makalah ini membahas tentang perencanaan pembangunan terminal di Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Terdapat analisis lokasi strategis untuk membangun terminal berdasarkan aspek fisik dan nonfisik, identifikasi masalah yang mungkin timbul, serta konsep arsitektur bangunan terminal dalam hal bentuk, utilitas, dan landscape. Makalah ini menyimpulkan bahwa mahasiswa telah memahami aspek-aspek perencanaan terminal dan disarankan
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
Tda 4
1. TEORI DASAR ARSITEKTUR 1
TUGAS IV
RAHMAT S.
1221041026
S1 ARSITEKTUR
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2013
2. BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang baru, karena hampir
setiap hari kita menggunakannya. Transportasi merupakan alat atau cara untuk melawan
jarak ataupun mempersingkat jarak yang dipergunakan oleh manusia dalam menjalankan
segala macam dan bentuk aktivitas kehidupannya. Sistem transportasi merupakan kegiatan
professional yang tidak dibatasi oleh batas geografi, kegiatan lalu lintas tertentu dan moda
transportasi.
Berdasarkan sistem transportasi di atas terminal memegang peranan yang membantu
memperlancar kegiatan transportasi. Terminal terdapat di setiap kabupaten di Indonesia yang
menghubungkan antar kota atau antar provinsi.
A. PENGERTIAN TERMINAL
Secara umum terminal diartikan sebagai tempat berakhirnya dan berawalnya suatu
perjalanan dengan menggunakan berbagai jenis moda angkutan, seperti: bus, truk,
pesawat udara, kapal laut, kereta api dan moda angkutan lainnya. Terminal juga sebagai
tempat perpindahan orang atau barang dari moda angkutan satu ke moda angkutan yang
lain, sehingga terminal juga berfungsi sebagai tempat perpindahan. Secara definitive
terminal mempunyai pengertian sebagai berikut:
1. Menurut undang-undang no 14 tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk barang serta mengatur kedatangan
dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu wujud simpul jaringan
transportasi.
2. Menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia no 41 tahun 1993, terminal adalah
sarana transportasi untuk keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta
mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu
simpul jaringan transportasi.
3. Menurut DISHUB kabupaten Bangkalan, 1997:7. Terminal dapat diartikan sebagai
suatu simpul tempat terjadinya putusan arus yang merupakan prasarana angkutan,
tempat kendaraan umum menaikkan dan menurunkan penumpang atau barang, tempat
pemindahan penumpang atau barang baik intra maupun antar moda transportasi yang
terjadi sebagai akibat adanya pergerakan manusia dan barang serta tuntutan efisiensi
transportasi.
3. B. TIPE-TIPE TERMINAL PENUMPANG ANTARA LAIN :
Terminal penumpang kota tipe A, berfungsi melayani kendaraan umum untuk
angkutan antar kota antar provinsi dan atau angkutan lalu lintas batas Negara,
angkutan antar kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Terminal penumpang tipe B, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
kota dalam provinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.
Terminal penumpang tipe C, berfungsi melayani kendaraan umum untuk angkutan
pedesaan.
C. FUNGSI TERMINAL
1. Menyediakan tempat dan kemudahan perpindahan moda transportasi.
2. Menyediakan sarana untuk simpul lalu lintas.
3. Menyediakan tempat utuk menyiapkan kendaraan.
D. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
Menganalisis wilayah kecamatan Ujung Pandang, untuk mendapatkan lokasi yang
strategis guna mewadahi pembangunan kantor, khususnya kantor DPRD.
Untuk mengetahui penentuan lokasi yang tepat dalam mendirikan terminal
Untuk mengetahui aspek-aspek dalam menentukan sebuah lokasi
Untuk mengetahui lebih banyak bagaimana cara penempatan sebuah bangunan di
lokasi, sesuai dengan manfaat bangunan tersebut.
2. Sasaran
Sasaran untuk mencapai tujuan yaitu sebagai berikut :
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dengan sasaran:
- Bertanbahnya jumlah SDM perhubungan yang handal dan profesional untuk
menunjang tugas pelayanan kepada masyarakat dan terpenuhinya sarana dan
fasilitas kerja.
Mengoptimalkan daya guna dan hasil guna sarana dan prasarana, dengan sasaran:
- Berfungsinya secara optimal sarana dan prasarana perhubungan setiap tahun
10%.
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut mewujudkan transportasi yang
tertib, lancar , aman, nyaman dan terjangkau. Dengan sasaran:
- Berfungsinya secara optimal sarana dan prasarana perhubungan setiap tahun
sebanyak 0,5 % dari jumlah alat transportasi yang beroperasi.
Memberi kemudahan perpindahan antar Moeda bagi pemakai jasa transportasi.
Dengan sasaran:
- Berkurangnya keluhan masyarakat pengguna dan penyedia jasa transportasi.
- Tersedianya transportasi antar Moeda yang efektif dan efisien.
5. B. PETA LOKASI KECAMATAN UJUNG PANDANG
Jumlah Penduduk : 29.064 jiwa
Luas Wilayah : 2,63 km2
Persentase Terhadap Kota Makassar : 1,50 %
Berikut adalah batas-batas wilayah kecamatan ujung pandang :
1. Bagian utara > berbatasan dengan kecamatan Wajo
2. Bagian timur > berbatasan dengan kecamatan Makassar
3. Bagian selatan > berbatasan dengan kecamatan Mariso
4. Bagian barat > -
C. DAFTAR NAMA DESA/KELURAHAN DI KECAMATAN UJUNG PANDANG
1. Kelurahan/Desa Baru (Kodepos : 90111)
2. Kelurahan/Desa Bulogading (Kodepos : 90111)
3. Kelurahan/Desa Lae - Lae (Kodepos : 90111)
4. Kelurahan/Desa Losari (Kodepos : 90112)
5. Kelurahan/Desa Maloku (Kodepos : 90112)
6. Kelurahan/Desa Mangkura (Kodepos : 90113)
7. Kelurahan/Desa Sawerigading (Kodepos : 90113)
6. 8. Kelurahan/Desa Lajangiru (Kodepos : 90114)
9. Kelurahan/Desa Pisang Selatan (Kodepos : 90114)
10. Kelurahan/Desa Pisang Utara (Kodepos : 90115)
D. ANALISIS PENETAPAN LOKASI
Lokasi yang terpilih adalah Kelurahan Bulogading tepatnya di jalan Ujung Pandang
1. Gambar Peta Penetapan Lokasi
Lokasi Pembangunan
7. E. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Makro
Fisik
- Tata letak Terminal terhadap lingkungan sekitar
- Pengaruh eksternal terhadap perletakan bangunan
- Jaringan jalan dan aksessibilitas
- Peraturan tata bengunan yang ada
Non Fisik
- Kebijakan pemerintah bagi sistem Pembangunan terminal
- Peraturan tata ruang
2. Mikro
Aktivitas dan kapasitaas ruang bagi terciptanya suasana yang diharapakan
Kesenjangan tata ruang terhadap pengguna
Kesenjangan sistem struktur dan konstruksi terhadap fungsi bangunan
Penggunaan material bangunan terhadap biaya dan fungsi bangunan
Kurangnya sinergi antara bangunan terhadap perilaku dan sosial budaya
pengguna
3. Dasar Pertimbangan
Terdapat jaringan utilitas kota
Berada pada daerah yang ramai dilalui oleh pejalan kaki, dan bebas dari banjir
Peraturan tata ruang
Sesuai dengan peruntukan zona wilayah
4. Kriteria
Luas lahan yang memadai
Letaknya strategis
Dekat dengan pelabuhan
10. BAB III
KONSEPSUAL ARSITEKTUR
A. BENTUK
Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian, dan
juga bentuk dapat di hubungkan pada penampilan luar yang dapat di kenali.
Adapun macam-macam bentuk bangunan terminal, yaitu sebagai berikut :
1. Exterior
12. Mushollah dan tempat
wudhu terminal.
Pintu masuk di terminal
tirtonadi, Solo
Toilet pria dan wanita di terminal tirtonadi, solo
13. Ruang pemantau di
terminal purabaya,
surabaya.
Vending Machine yang
memudahkan penumpang
ataupun pengunjung terminal
mendapatkan minuman di
terminal purabaya, surabaya.
14. B. UTILITAS
Utilitas ialah menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan interior, eksterior dan
lingkungan suatu bangunan di mana utilitas memperlihatkan bagian-bagian bangunan
dan fasilitas yang terdapat di bangunan tersebut Contohnya seperti:
1. Pencahayaan
2. Sanitasi Air Kotor
15.
16. - Sanitasi air kotor berupa pembuatan septic tank beserta peresapannya dan saluran
air limbah yang baik menuju ke riol kota.
3. Sanitasi Air Bersih
Sanitasi air bersih bersumber langsung dari PDAM dan juga pemanfaatan sumur bor.
17. Sumber air dari PDAM digunakan juga di tempat wudu pada terminal
4. Sampah
Proses pembungan sampah mulai dari bak sampah rumah, kemudian ke bak sampah
penampungan, trus di angkut oleh mobil pengangkut sampah ke tempat
pembuangan akhir.
5. Jaringan listrik
18. - Jaringan listrik disambung dari PLN – GARDU – METERAN – PANEL
UTAMA – PANEL CABANG – (unit ruang, penerangan, air condition, pompa,
dan lain-lain).
- Jika PLN bermasalah pemasokan listrik dapat diganti dengan Genset.
6. Jaringan Telepon
19. - Jaringan telepon di ambil melalui kabel telepon dari kantor telkom
C. LANDSCAPE
Landscape yaitu suatu penataan bangunan khususnya penataan pada taman
bangunan tersebut, contohnya sebagai berikut :
20. BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah penyusunan makalah ini selesai, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah
mengetahui sebagian dari sistem perencanaan bangunan khususnya terminal.
Penentuan dan aspek-aspek dalam memilih lokasi dapat di ketahui dengan cara
menganalisis baik eksternal, maupun internal di kelurahan yang telah di pilih dan
pemilihan lokasi ini di tempatkan sesuai dengan fungsi bangunan yang akan di tempatkan
di lokasi kecamatan tersebut.
B. SARAN
Dalam pemilihan lokasi untuk membangun sebuah terminal harus memperhitungkan
situasi yang akan terjadi kedepannya, seperti macet. Jika hal seperti macet terjadi, berarti
lokasinya kurang tepat.
Dan untuk perencanaan pembangunan terminal seperti yang ada dalam makalah ini
sebaiknya mencari referensi yang lebih banyak lagi yang berkaitan dengan perencanaan
pembangunan terminal.