1. Tugas Akhir
Nama : Jarot Susilo
Instansi : LPPKS Indonesia
Deskripsi Tugas
Buatlah satu artikel ilmiah sesuai dengan prinsip-prinsip penulisan artikel ilmiah. Topik artikel yang Anda buat sesuai bidang pekerjaan Anda dan berkaitan dengan jabatan fungsional PTP! Unggah softcopy artikel ilmiah yang Anda buat !
2. Peran Portal “Rumah Belajar” sebagai Media Pembelajaran Terbuka Dan Jarak Jauh Implementasi pada Diklat Calon Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pendidikan
(JF-PTP) : Sebuah Kajian
Oleh
Jarot Susilo (LPPKS Indonesia)
Abstrak
Portal “Rumah Belajar” menyediakan berbagai contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan belajar interaktif, kumpulan soal, dan fasilitas komunikasi serta interaksi antar komunitas pendidikan. Portal tersebut telah diresmikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tanggal 15 Juli 2013. Dengan adanya portal ini dapat membantu proses pelaksanaan pendidikan terbuka dan jarak jauh. pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah pendidikan dimana adanya perbedaan antara ruang dan waktu. Siswa dapat melakukan pembelajaran secara mandiri dan bertanggung jawab secara individu dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Uji coba portal ini dilaukan pada pelaksanaan diklat calon Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pendidikan (JF-PTP). Tulisan ini akan membahas tentang Peran Portal “Rumah Belajar” sebagai media pembelakjaran jarak jauh pada pelaksanaan Diklat Calon Fungsional Pengembangn Teknologi Pendidikan (JF-PTP) yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Teknologi dan Komunikasi (Pustekkom- Kemdikbud) sebagai lembaga Pembina jabatan fungsional pengembang teknologi pendidikan.
Kata-kata Kunci : Portal Rumah Belajar, Penddidikan Terbuka dan jarak Jauh, Fungsional Pengembang Teknologi Pendidikn (FPTP).
3. A. PENDAHULUAN
Perkembangan perilaku belajar dan perkembangan teknologi merupakan alasan pengembangan media pembelajaran on-line. prilaku belajar setiap individu memiliki sifat individual dan kolaboratif. perilaku belajar yang individual memiliki perilaku mencari sumber belajar secara mandiri untuk mengkonstruksi pengetahuannya sehingga memiliki penguatan atau perubahan pemahaman tentang objek belajar.
Teknologi internet memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk mendapatkan informasi apa saja dari mana saja dan kapan saja dengan mudah dan cepat. Informasi yang tersedia diberbagai pusat data diberbagai komputer di dunia. Selama komputer-komputer tersebut saling terhubung dalam jaringan internet, dapat kita akses dari mana saja. Ini merupakan salah satu keuntungan belajar melalui internet.
Adanya TI atau Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. Adanya Jaringan TI atau Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses dimanapun tempat sumber belajar berada. Hal inilah yang menunjang banyak bermunculan portal atau media pembelajaran berbasis web.
Pembelajaran berbasis web yang populer dengan sebutan web-based training (WBT) atau kadang disebut web-based education (WBE) dapat didefinisikan sebagai aplikasi teknoloogi web dalam dunia pembelajaran untuk sebuah proses pendidikan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa semua pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi internet dan selama proses belajar dirasakan terjadi oleh yang mengikutinya maka kegiatan itu dapat disebut sebagai pembelajaran berbasis web.
Pustekkom merupakan lembaga pengembang teknologi pendidikan yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. SDM yang dimiliki mampu memanfaatkan teknoogi sebagai media dalam memajukan proses pendidikan di Indonesia. Berbagai produk yang dihasilkan oleh Pustekkom telah dimanfaatkan oleh pemerintah dalam melaknakan programnya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan rakyat bebas buta aksara.
4. Produk-produk pembelajaran yang berbasis IT yang di ciptakan oleh Pustekom semuanya menggunakan Internet dan berbasis Web atau disebut dengan pembelajaran online. Sebagai back up dari sistem online tersebut Pustekkom juga membuat dalam bentuk Offline, sehingga wilayah Indonesia yang belum terjangkau oleh internet juga bisa memanfaatkan media pembelajaran tersebut. Untuk mewadahi semua produk yang telah dibuat Pustekkom mengembangkan sebuh portal yang disebut “Rumah Belajar”dengan adanya portal ini segala macam bentuk pembelajaran berbasis IT dapat di akses melalui portal tersebut. Portal “Rumah Belajar” selain merupaka pusat belajar ini juga dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran online.
Implemetasi dari portal “Rumah Belajar” adalah pelaksanaan Diklat online bagi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran. (JF-PTP). Pelaksanaan diklat ini dilakuakn dengan sistem full online karena dalam pelaksanaannya semua materi dapat di diperoleh secara online, tatap muka dengan narasumber juga dilakukan secara online dengan memanfaatkan kelas maya. Kegiatan diklat ini memiliki berbagai macam kelebihan dan kelemahan dan bahkan kendala – kendala yang mengganggu proses pelaksanaan diklat sering muncul. Dengan di ujicobakannya portal “Rumah Belajar” dalam pelaksanaan Diklat online calon Fungsional Pengembang teknologi Pendidikan ini nantinya akan dapat memeperolah cara atau mekanisme yang cocok dalam upaya pengembangan yang lebih baik. Sehingga kedepannya mampu menyelesaikan hambatan dan tantangan di masa mendatang seiring dengan kemajuan teknologi yang setiap saat terus berkembang (http://belajar.kemdikbud.go.id)
B. KAJIAN LITERATUR DAN PEMBAHASAN
1. Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
a. Definisi Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
Menurut JW.keegan ada lima unsur dasar pengertian pendidikan terbuka dan jarak jauh, yaitu: (1) Terpisahnya guru dan siswa. Karakteristik inilah yang membedakan pendidikan terbuka dan jarak jauh dari pendidikan konvensional; (2) Adanya
5. lembaga yang mengelola pendidikan terbuka dan jarak jauh. Hal ini yang membedakan orang yang mengikuti pendidikan terbuka dan jarak jauh dari orang yang belajar sendiri; (3) Digunakannya media sebagai sarana untuk menyajikan isi pelajaran; (4) Diselenggarakannya sistem komunikasi dua arah antara guru dan siswa atau antara lembaga dan siswa sehingga siswa mendapatkan manfaat dirinya. Dalam hal ini siswa dapat berinisiatif untuk terjadinya komunikasi itu; (5) Pada dasarnya pendidikan terbuka dan jarak jauh itu bersifat pendidikan individual. Pertemuan tatap muka untuk melengkapi proses pembelajaran berkelompok maupun untuk sosialisasi dapat bersifat keharusan (compulsory), pilihan (optional), ataupun tidak ada sama sekali tergantung kepada organisasi penyelenggaranya.
G.Dogmen membuat batasan mengenai pendidikan jarak jauh sbagai berikut : “Pendidikan jarak jauh adalah cara belajar mandiri (self study) yang diorganisasikan secara sistematis. Pada cara ini penyajian bahan belajar, pemberian konsultasi kepada peserta didik, dan pengawasan serta jaminan keberhaslan peserta didik dilakukan oleh tim guru. Masing-masing mempunyai tugas dan tanggung jawab sendiri-sendiri. Menurut dia, pendidikan jarak jauh merupakan kebalikan dari “pendidikan langsung” atau “pendidikan secara tatap muka antara peserta didik dan guru”. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa menurut Dogmen cirri-ciri pendidikan jarak jauh yaitu ; (1) Ada organisasi yang mengatur cara belajar mandiri; (2)Bahan belajar disampaikan melalui media; (3) Tidak ada kontak langsung antara guru dan peserta didik.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan terbuka dan jarak jauh adalah pendidikan dimana adanya perbedaan antara ruang dan waktu. Siswa dapat melakukan pembelajaran secara mandiri dan bertanggung jawab secara individu dalam melaksanakan proses pembelajaran tersebut.
b. Hakikat Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
Pada hakikatnya pendidikan terbuka dan jarak jauh mengandung konsep dasar dasar yang sama, yaitu pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat yang berorientasikan
6. pada kepentingan, kondisi,dan karakteristik peserta didik dengan berbagai pola belajar dengan menggunakan aneka sumber belajar. Pendidikan terbuka merupakan istilah umum, sedangkan pendidikan jarak jauh bersifat lebih spesifik. Semua pendidikan jarak jauh merupakan pendidikan terbuka dengan program belajar terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara peserta didik dengan pendidik.
Secara konseptual pendidikan terbuka memberikan kesempatan kepada siapa saja, pada usia berapa saja, untuk memperoleh pendidikan apa saja, dari apa dan siapa saja, kapan saja diperlukan, dimana saja, dengan cara apa saja yang diinginkan, dengan berbagai pola yang saling melengkapi. Pendidikan yang dapat diperoleh oleh peserta didik dilakukan di rumah, dibawah binaan orang tua atau dalam kelompok bermain, ini merupakan sesuatu yang nonformal, pendidikan yang formal dapat diperoleh di sekolah. Pilihan untuk memperoleh pendidikan ini dilaksanakan secara fleksibel, baik dalam kesempatan atau memperolehnya, maupun dalam penyesuaian dalam waktu penyelesaian program pendidikan, peserta didik dewasa dapat belajar sambil bekerja atau mengambil beberapa program pendidikan sekaligus pada jenis dan jalur pendidikan yang berbeda secara terpadu dan berkelanjutan
Hal utama yang perlu diperhatian adalah kondisi dan karakteristik peserta didik dimana keadaan pribadi dan lingkungan yang menunjukan kemampuan hambatan, dan peluuang yang berbeda-beda kondisi yang berbeda ini tidak seharusnya menjadi alasan untuk mendapatkan kesempatan belajar. Pendidikan harus memungkinkan untuk pengembangan potensi peserta didik dengan optimal sesuai dengan kondisi mereka masing-masing. Bagi peserta didik yang tinggal di daerah terpencil dengan kondisi sosial-ekonomis yang terbatas, harus pula mendapat perhatian sehingga mereka dapat memperoleh pendidikan yang yang diperlukan untuk kehidupan mereka.
c. Strategi Pelaksanaan Sistem Pendidikan Terbuka dan Jaak Jauh
Sebagaimana sebuah pendidikan pada umumnya memiliki strategi dan sistem dalam melaksanakan kegiatanya., pendidikan terbuka dan jarak jauh juga memmili strategi
7. dan sistem guna tercapainya dari tujuan pembelajaran. s arana dan prasarana penunjang pendidika nmerupakan hal penting, agar tujuan umum pendidikan bisa diwujudkan sesuai dengan jenjang pendidikanya. Sarana penunjang biasanya berupa modul-modul pelajaran yang dikirim kepada peserta didik. Sarana bisa juga berbasis teknologi informasi. Munculnya teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan terbuka dan jarak jauh sangatlah membantu sekali. Seperti dapat dilihat dengan munculnya berbagai pendidikan secara online atau wibe-school atau cyber- school, dengan menggunakan fasilitas internet. Pendekatan sisem pengajaran yang dapat dilakukan aalah dengan melakukan pengajaran lansung (realtime) ataupun dengan cara menggnakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge). Hal ini memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk mengetahui jenjang pendidikan.
Sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh membutuhkan pengolahan dan manajemen pendidikan yang “khusus”, baik dari sisi peserta didik maupun guru ataupun tujuan pendidikan bisa terwujud.
Dari sisi guru memiliki beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan terbuka dan jarak jauh yaitu perhatian, percaya diri guru, pengalaman, mampu menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi, kreatif, aktif learning dan kemampuan menjalin interaksi dan komunikasi jarak jauh dengan siswa. Juga memperhatikan hambatan teknis yang mungkin terjadi, sehingga pendidikan jarak jauh bisa berlangsung efektif
Sedangkan dari sisi peserta didik faktor yang penting adalah keseriusan mengikuti proses belajar mengajar disaat guru tidak berhadapan langsung dengan peserta didik. Pada tingkatan ini keterlibatan dan kehadiran “orang-orang” disekitar, termasuk anggota keluarga memegang peranan penting dan strategi. Kehadiranya bisa mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar secara efektif, tapi sebaliknya bisa juga menjadi penghambat. Faktor lainya adalah aktif learning dan komunikasi yang efektif. Partisipasi aktif peserta didik pendidikan terbuka dan jarak jauh
8. mempengaruhi cara bagaimana mereka berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
Kedua kompenen tersebut merupakan penentu keberhaisilan dalam melaksanakan strategi dan sistem pendidikan terbuka dan jarak jauh. Selain itu juga perlu adanya interaksi dan komunikasi yang efektif dan maksimal antara guru dan peserta didik, interaksi antara peserta didik dengan fasilitas pendidikan seperti modul-modul pendidikan, interaksi peserta didik dengan orang-orang sekitarnya dan adanya pola pendidikan aktif dalam masing-masing interaksi tersebut. Juga keaktifan dan kemandirian peserta didik dalam pendalaman materi, pengajaran soal-soal ujian, keatifitas mencari materi-materi penunjang dari sumber-sumber lain seperti internet atau digital –library.
2. Portal “Rumah Belajar”
Dalam upaya pengembangan teknologi pendidikan Pusat Pengembangan Teknologi Pendidikan (Pustekkom) mengembangkan sebuah portal yang digunakan sebagai Pusat Sumber Belajar (PSB). Portal tersebut telah diresmikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tanggal 15 Juli 2013. Portal Rumah Belajar menyediakan berbagai contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan belajar interaktif, kumpulan soal, dan fasilitas komunikasi serta interaksi antarkomunitas pendidikan. Konten Portal ini berisi bahan belajar untuk guru, bahan belajar siswa, wahana aktivitas komunitas/forum, bank soal, katalog media pembelajaran, dan template RPP. Oleh karena itu, portal Rumah Belajar diharapkan dapat membantu meningkatkan kompetensi guru dan siswa.
Portal rumah belajar ini mempunyai moto “Belajar untuk Semua” dengan menggunakan moto ini diharapkan portal rumah belajar dapat menjadi pusat sumber belajar sehingga dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai media pembelajar bagi guru, siswa diseluruh Indonesia. Portal ini dikembangankan atau dibangun dengan menggunakan aplikasi
9. berbasis web sehingga dapat di akses kapanpun, dimanapun, dan dari manapun.(http://belajar.kemdikbud.go.id)
Selain menyediakan berbagai macam kebutuhan tentang pembelajaran baik dari silabus, RPP hingga materi dan bahkan animasi-animasi dari setiap materi, portal ini juga memiliki fasilitas kelas maya dimana dalam kelas ini seorang fasilitatoratau guru dapat menyampaikan materi pembelajaran tanpa harus bertemu dalam sebuah kelas. Guru dan sisswa dapat bertatap muka dengan menggunakan web cam dari manapun siswa itu berada.
Pada tanggal 10 September kemarin pustekkom telah menguji cobakan portal rumah belajar yang mereka kembangkan untuk melaksanakan Diklat Calon Fungsional Pengembang Teknologi Pendidikan (PTP). Kegiatan diklat ini dilaksanakan secara online dengan menggunakan portal rumah belajar. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 32 peserta dari berbagai lembaga di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di seluruh wilayah Indonesia. Ini merupakan uji coba yang pertama untuk membentuk PNS yang ingin bekerja secara professional dan mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Berbagai fasilitas dalam kegiatan belajar online dapat digunakan dengan cukup baik. Kenapa cukup baik portal ini baru dikembangkan jadi permasalahan dan kendala juga masih sering terjadi. Fasilitas yang diberikan kepada narasumber / fasilitator adalah dapat memasukkan materi dengan berbagai format, membuat forum diskusi, membuat formative tes dan membuat ujian akhir, dan juga bisa melakukan penilaian secara otomatis. Sehingga fasilitator tidak kesulitan dalam melakukan penilaian terhadap semua tugas, test dan ujian yang diberikan kepada para peserta diklat.
Fasilitas yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh peserta diklat adalah memngunduh materi, mengsisi atau aktif dalam forum diskusi, menggunggah file tugas ke dalam portal, mengikuti test dan ujian akhir dan bahkan bisa melihat nilai hasil test yang dikerjakan dan hasil Ujian seteah melakukan pembelajaran.
10. Selain fasilitas – fasilitas tersebut sebagai sarana untuk bertemu antara fasilitator dan peserta diklat diberikan sebuah fasilitas yaitu berupa “Kelas Maya” link ini akan menuntunkita masuk kesebuah kelas dimana kelas ini adalah kelas virtual “kelas Maya” semua peserta dapat berkumpul di ruang ini untuk saling melakukan interaksi pembelajaran. Fasilitas dalam kelas ini hamper mirip dengan kelas sesungguhnya ada papan tulis dan bahkan file presentasi juga bisaditampilkan. Para peserta juga bisa menggunakan fasilitas webcam untuk melihat wajah-wajah peserta lain dan bahkan juga fasilitaor. Mereka juga bisa mendengarkan suara dan mengirim suara.disamping itu papan chatting juga bisa digunakan dengan baik jika terjadi error pada soundsytem.
Fasilitas account Email bagi setiap peserta juga diberikan dalam portal rumah belajar ini. Sehingga apabila terjadi kelahan atau informasi tentang pertemuan di kelas maya dapat menggunakan fasilitas ini. Jadi portal rumah belajar memang dibangun sebagai Pusat Sumber belajat (PSB) yang dapat di akses oleh seluruh rakyat Indonesia dimanapun mereka berada dan tanpa batasan ruang dan waktu.
3. Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pendidikan (JF-PTP)
Dalam rangka upaya pengembangan sumber daya manusia yang handal dalam pengembangan teknologi pembelajaran pemerintah melalui Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) melalui Peraturan Menpan (Permenpan) Nomor PER/2/M.PAN/3/2009 tertanggal 10 Maret 2009 tentang Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran dan Angka Kreditnya telah secara resmi berlaku. Gagasan yang muncul dari Prof. Dr. Yusufhadi Miarso Kepala Pustekkom – Kemdikbud yang pertama kali ini memiliki tujuan memberikan peluang bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkiprah di bidang teknologi pendidikan / pembelajaran, teknologi informasi dan komunikasi, pendidikan terbuka dan jarka jauh untuk dapat bekerja secara profesional dalam meningkatkan produktivitasnya sebagai PNS. Disamping itu juga meningkatkan kesejahteraannya melalui penerimaan tunjangan jabatan fungsional.
11. Jabatan pengembang teknologi pendidikan merupakan profesi tingkat keahlian yang diduduki oleh seorang PNS dengan hak dan kewajiban secara penuh yang diberikan oleh pejabat yang berwenang. Jabatan ini merupakan sebuah peluang bagi PNS yang produktif, kreatif dan penuh inisiatif akan dapat lebih cepat berkembang dalam berkarir. Dalam Upa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pejabat fungsional PTP diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayan birokrasi terhadap publik. Dengan meningkatnya profesional birokrat diharapkan akan memberikan dapak terhadap meningkatnya kadar kepuasan masyarakat.
Sebagaimana yang dirumuskan di dalam Permenpan nomor PER/2/M.PAN/ 3/2009 yang merupa “core business” atau tugas pokok JF-PTP adalah (1) menganalisis kebutuhan, sistem dan model pembelajaran berbasis teknologi pembelajaran, dan kelayakan pemanfaatannya, (2) merancang sistem dan model pembelajaran berbasis teknologi pembelajaran dan perintisannya, (3) memproduksi media pendidikan/pembelajaran, (4) memanfaatkan/mengimplementasikan dan mempublikasikan sistem dan model teknologi pembelajaran, dan (5) mengevaluasi pengembangan dan penerapan sistem dan model teknologi pembelajaran (Kantor Menpan, 2009).
Perkembangan Karier seorang JF-PTP dalam melaksanakan tugasnya ditentukan oleh: (1) Lembaga/Instansi Pembina Jabatan Fungsional PTP (dalam hal memfasilitasi proses penilaian angka kredit, mulai dari penilaian sampai dengan pengumuman hasil penilaian), (2) Lembaga/Instansi Tempat Pejabat Fungsional Bekerja (dalam hal diharapkan dapat memfasilitasi proses penilaian dan pengusulannya ke lembaga/instansi pembina), (3) Tim Penilai Angka Kredit (ketepatan waktu dan obyektivitas penilaian), (4) Sekretariat Pengelola Jabatan Fungsional (pengembangan database pejabat fungsional yang dapat diakses sewaktu-waktu dengan mudah), dan (5) Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (ketekunan dan kecermatan dalam pengadministrasian berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan yang mempunyai angka kredit serta kedisiplinan dalam pengembangan kariernya).
12. Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) dapat meningkatkan kariernya dari PTP Pertama hingga menjadi PTP Madya. Permenpan Nomor PER/2/M.PAN/3/2009 tertanggal 10 Maret 2009, menjelaskan bahwa Tingkatan – tingkatan yang dapat di capai oleh seorang PTP adalah sebagai berikut PTP Pertama adalah (1) Penata Muda dengan golongan ruang III/a dan (2) Penata Muda Tingkat I dengan golongan ruang III/b; jenjang pangkat untuk PTP Muda adalah (1) Penata dengan golongan ruang III/c dan (2) Penata Muda Tingkat I dengan golongan ruang III/d; dan jenjang pangkat PTP Madya mencakup (1) Pembina dengan golongan ruang IV/a, (2) Pembina Tingkat I dengan golongan ruang IV/b, dan (3) Pembina Utama Muda dengan golongan ruang IV/c.
4. Hambatan dan Tantang Dimasa Depan
Proses pelaksanaan Diklat Calon Pejabat Fungsional Pengembang Teknologi Pendidikan yang menggunakan portal rumah belajar ini mengalami berbagai macam hambatan. Hal ini merupakan sebuah hal yang wajar, seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang dan kurang didukungnya kondisi didaerah setiap peserta yang belum dapat mengikuti perkembangan secara cepat juga menjadi faktor penentu dalam pelaksanaan diklat yang dilakukan secara online ini.
Faktor – faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan diklat online calon fungsional pengembang teknologi pendidikan adalah Pertama, Jaringan internet menjadi kendala dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan secara online. Lokasi dari setiap peserta memperngaruhi akses internet kedalam portal rumah belajar sehingga peserta masing sering kehilangan kontak dalam pelaksanaan kelas maya. Akses suara ataupun tampilan presentasi dari fasilitaor tidak dapat di lihat secara maksimal dikarenakan jaringan internet yang lambat. Sehingga proses pelaksanaan kelas maya hanya dilakukan dengan chatting.
Kedua, Portal Rumah Belajar yang dibangun dengan menggunakan program pembelajaran berbasis web ini juga masih memiliki kekurangan dan kelemahan dalam
13. pelaksanaan diklat. Materi yang di upload oleh fasilitator sulit untuk di download sehingga peserta harus memintanya melalui email. Jadwal yang sering tidak sesua dengan ketentuan juga menjadi pengaruh bagi peserta terutama dalam pelaksaan Upload Tugas dan pengerjaan Ujian Akhir sering tidak sesuai dengan batas pengumuman tyang diberikan. Proses masuk kedalam kelas maya juga sering mengalami kendala dan bahkan juga peserta bisa salam masuk kelas.
Ketiga, Fasilitaor dan Admin pelaksana diklat masih kurang aktif dalam meberikan informasi kepada peserta, sehingga jika ada pengumuman atau maslah tidak secepatnya teratasi. Kemudaian yang terakhir adalah peserta, dikarena diklat ini dilakukan secara online banyak peserta yang melakukannya dengan kurang fokus karena mereka juga mengerjakan tugas pokok mereka sehingga banyak peserta yangkdang tidak masuk kedalam kelas maya dikerenakan sedang menjalankan tugas.
Portal rumah belajar sudah dapat beroprasi walaupun masih dalam taraf belajar. Tantangan kedepan portal ini dapat digunakan oleh siapapun baik oleh guru,siswa ataupun praktisi pendidikan dalam mencari materi pembelajaran. Portal yang dibabangun sebagai Pusat Sumber Belajar (PSB) ini memiliki berbagai macam materi pembejaran dan bahkan juga sebagai media pembelajaran online. Perbaikan infradtruktur harus dilakuan secara bertahap untuk mengantisipasi jumlah pemakai yang semakin meningkat. Pengembangan portal juga harus selalu di perhatikan guna menghadapi era pembelajaran di abad 21.
C. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dengan diresmikannya portal “Rumah Belajar” oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tanggal 15 Juli 2013 portal ini merupakan Pusat Sumber Belajar (PSB) yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dan dimanfaatkan oleh guru, siswa dan para praktisi pendidikan dalam melaksanakan proses belajaran. Pustekkom mengembangkan Portal “Rumah Belajar” sebagai sarana pendukung proses
14. pembelajaran Terbuka dan Jarak Jauh. Uji coba yang dilakukan pada pelaksanaan Diklat Calon Jabatan Fungsional Pengembang Pendidikan (PTP) menjadi bukti bahwa pembelajaran dapat dilakukan tanpa harus berada dalam satu ruangan atau satu tempat yang sama.
2. Saran
Sebagai tindak lanjut telah diresmikannya portal “Rumah Belajar” maka beberaapa tindakan yang harus dilakukan oleh Pustekkom selaku penegmabang poral rumah belajar adalah sebagai berikut:
1. Mengadakan sosialai tentang portal “Rumah Belajar” kepada seluruh pelaksana pendidikan di indonesia
2. Mengembangkan content yang ada dalam portal rumah belajar, sesuai dengan permasalah yang muncul dalam pelaksanaan ujicoba.
3. Memperbaiki infrastruktur jaringan internet sehingga mudah diakss oleh seluruh penduduk di Indonesia
4. Melakukan evaluasi sebagai pedoman pengembangan di masa depan.
KEPUSTAKAAN
Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Naskah Akademik Pembentukan Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (1996).Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Siahaan Sudirman,(...). Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP): Suatu Peluang bagi Optimalisasi Pengembangan Karier Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jakarta : Jurnal Teknodik Pustekkom.
http://tep.ac.id/berita-pembelajaran-dengan-web-dan-tatap-muka.html#ixzz2js77CfaM
http://ideguru.wordpress.com/2010/05/03/pembelajaran-berbasis-web/
http://al-imamu-imammalik.blogspot.com/2010/12/sistem-pendidikan-terbuka-dan-jarak.html
http://blogrumahbelajar.wordpress.com/about/